Anda di halaman 1dari 2

Nama : Durrotun Nafisah

Nim : 0403519012
Mata kuliah : Elektrodinamika
Kedua gaya yang dialami kedua partikel
Concervation Laws memiliki besar yang sama: |F 1|=|F 2| , namun
Introduction of Electrodynamic tidak memiliki arah yang berlawanan F1≠
−F2, sehingga menyalahi hukum Newton III,
8.1 Muatan Dan Energi dimana gaya yang diberikan menghasilkan
8.1.1 Persamaan Kontinuitas suatu gaya yang arahnya berlawanan
Jika ada suatu muatan listrik dalam ruang dan dengan besar yang sama.
terjadi perubahan muatan listrik, akan ada muatan listrik 8.2.2 Tensor Tegangan Maxwell’s
yang keluar atau masuk ke dalam ruangan tersebut. Hal Tensor merupakan bentuk umum dari scalar dan vector.
ini disebut sebagai kekekalan muatan. Medan tensor (tensor tegangan) diberikan tensor pada
∂ρ setiap titik ruang. Tensor merupakan besaran dengan
−∇ . J = (persamaan kontinuitas kekekalan muatan)
∂t range >1. Tegangan Tensor berawal dari gaya
Disuatu ruang dengan V tetap, tanda negatif electromagnet. F=q [E+( v × B)]
menyatakan : rapat muatan (ρ) makin besar, J akan Melalui perhitungan matematis persamaan Maxwell,
menuju ke arah dalam( adanya muatan yang masuk). ρ maka Tegangan Tensor Maxwell’s Τ́ pada matriks 3 х 3
makin kecil, J akan ke arah luar, (adanya muatan yang dengan komponen yang didefinisikan sebagai berikut
keluar). 1 1 1
8.1.2 Teorema Pointing
Hukum kekekalan energi yaitu energi sebelum
(
Τ ij =ε 0 E i E j− δ ij E2 +
2 ) (
μ0
Bi B j− δ ij B 2
2 )
dan sesudah peristiwa adalah tetap. Teorema Pointing dan dengan mengingat vector Pointing S diperoleh
❑ ❑
menjelaskan usaha dan energi di dalam elektrodinamika. d
W muatan static tersimpan dalam bentuk medan listrik :
F¿ ∮ Τ́ . da−ε 0 μ 0 ∫ S dτ
dt V
S
ϵ0 2 8.2.3 Konservasi dalam Momentum
W e = ∫ E dτ “Menurut Hukum II Newton : gaya yang
2
W arus listrik tersimpan dalam bentuk medan magnet : bekerja pada objek sama dengan tingkat perubahan
1 momentumnya”
W m= ∫ B2 dτ d Pm d Pm d
❑ ❑
2 μ0 F= maka =−ε 0 μ0 ∫ S dτ +∮ Τ́ . da
Energi total dalam medan elektromagnetik : dt dt dt V S
1 1 Integral pertama mewakili momentum yang disimpan
U em =
2 ∫ (
ϵ 0 E2+ B2 dτ
μ0 ) dalam elektromagnetik ( Pem) bidang itu sendiri:

secara matematis didapatkan Teorema Pointing Pem =μ0 ε 0∫ S dτ
❑ ❑ V
dW −d 1 1 1
dt
= ∫
dt v 2 ( μ0 )
ϵ 0 E2 + B 2 dτ− ∮ ( E x B ) . da
μ0 s
Integral kedua adalah momentum per satuan waktu yang
mengalir masuk melalui permukaan. Oleh karena
1 itu:“setiap peningkatan dalam momentum total (
Dan bidang S adalah S= ( E x B ) Pm + Pem ) sama dengan momentum yang dibawa oleh
μ0
8.2 Momentum medan. (Jika V adalah volume ruang, maka tidak ada
momentum yang mengalir atau keluar, dan ¿ ¿ )”
8.2.1 Hukum Ketiga Newton Dalam Elektrodinamika
Kasus dalam muatan konservasi dan konservasi energi
yaitu momentum konservasi tidak dapat
didifferentialkan. Sehingga diberikan ℘m adalah
kepadatan momentum mekanik, dan ℘em adalah
kepadatan momentum pada medan :

℘em =ϵ 0 μ0 S dan ¿ m+℘em) = ∇ . T́
∂t
muatan titik q di sepanjang sumbu x dengan
-Τ́ adalah rapat momentum fluks, J (rapat arus) pada
v konstan, karena bergerak E tidak diberikan
persamaan kontinuitas, S(rapat fluks energi) dalam
oleh hukum coulomb dan B masih lingkaran
teorema Poynting. Secara khusus Tij adalah momentum
mengelilingi sumbu sesuai aturan tangan
dalam arah I melintasi permukaan yang berorientasi pada
kanan.
arah j tiap m2 dan tiap t. Vektor Poynting telah muncul
Kasus muatan dua
dalam dua peran yang berbeda. S adalah energi
titik di samping,
persatuan luas per satuan waktu yang diangkut oleh
momentum yang
hilang dari partikel medan elektromagnetik, μ0 ε 0 S adalah momentum per
diperoleh oleh satuan volume yang disimpan di bidang –bidang
medan. Ketika tersebut. Τ́ juga berperan sebagai tekanan
ladang elektromagnetik (gaya per satuan luas) yang bekerja
moementum pada permukaan, dan −Τ́ menggambarkan arus
ditambahkan ke momentum (momentum arus kepadatan) yang diangkut
momentum mekanis muatan maka oleh medan.
momentum konservasi dipulihkan. 8.2.4 Angular Momentum
Nama : Durrotun Nafisah
Nim : 0403519012
Mata kuliah : Elektrodinamika
Sekarang medan elektromagnetik (mulai dari luar
sampai penengah gaya antara muatan) telah diambil pada
persamaannya sendiri. Mereka membawa energi
sebesar :
1 1
uem =
2(ϵ 0 E2 + B 2
μ0 )
momentum dalalm persamaan
℘em =ϵ 0 μ0 S =ϵ 0 ( E x B)
Dan untuk dalam bahan, angular momentum menjadi :
l em =r x ℘em = ϵ 0 [ r x (E x B) ]
Setiap medan statis yang sempurna dapat mempunyai
momentum dan angular momentum, selagi E x B tidak
nol (0), dan hanya ketika medan tersebut berkontribusi
yang mengikutsertakan hukum aturan tangan konservasi
klasik.

Anda mungkin juga menyukai