TUGAS 2 MEKANIKA AIR TANAH

MATERI: LAND SUBSIDENCE

A. SUCI PUJI ASTUTI

D111 19 1030

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2022
Tugas:

Buku (Freeze and Cherry, 1979) Halaman 381.

No. 13:

(a) Venice, Italy, has subsided 20 cm in 35 years; San Jose, California, has subsided

20 ft in 35 years. List the hydrogeological conditions that these two cities must

have in common (in that they have both undergone subsidence), and comment

on how these conditions may differ (to account for the large difference in total

subsidence).

(b) The following data were obtained from a laboratory consolidation test on a core

sample with a cross-sectional area of 100.0 cm2 taken from a confining clay bed

at Venice. Calculate the compressibility of the sample in m2/N that would apply

at an effective stress of 2.0 x 106 N/m2.

Load (N) 0 2000 5000 10.000 15.000 20.000 30.000

Void Ratio 0.98 0.83 0.75 0.68 0.63 0.59 0.56

(c) Calculate the coefficient of compressibility, 𝛼 v and the compression index, Cc, for

these data. Choose a K value representative of a clay and calculate the coefficient

of consolidation, cv.

Jawaban:

(a) Diketahui:

- Venice, Italy mengalami penurunan (surut) sebesar 20 cm dalam 35 tahun

- San Jose, California mengalami penurunan (surut) sebesar 25 ft (762 cm)

dalam 35 tahun

Ditanyakan:

1. Kondisi hidrogogeologi kedua kota tersebut (karena mengalami land

subsidence)

2
2. Beri tanggapan tentang bagaimana kondisi ini dapat berbeda

Jawaban:

1. Kondisi hidrogeologi yang mempengaruhi terjadinya penurunan tanah (land

subsidence) pada kedua kota tersebut yaitu karena adanya pengaruh

kompresibilitas material dan konduktivitas hidrolik pada proses pemadatan

akibat pemompaan.

2. Biasanya, penurunan tanah (land subsidense) akibat pemompaan berasal dari

akuifer pasir dan kerikil, namun sebagian besar juga berasal dari material

lempung (tanah liat).

Diketahui bahwa:

✓ Tingkat kompresibilitas lempung > daripada kompresibilitas pasir

sehingga potensi total pemadatan akuitar jauh lebih besar daripada

akuifer

✓ Konduktivitas hidrolik lempung < daripada konduktivitas hidrolik pasir

sehingga proses pemadatan jauh lebih lambat di akuitar dari pada di

akuifer.

✓ Kompresibilitas berbanding terbalik dengan konduktivitas hidrolik.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa:

✓ Material penyusun di kota Venice, Italy yang mengalami penurunan

tanah (land subsidense) adalah material lempung atau tanah liat

karena kompresibilitas tinggi dan kondisi hidrolik rendah sehingga

penurunan tanahnya kecil atau sedikit.

✓ Material penyusun di kota San Jose, California yang mengalami

penurunan tanah (land subsidense) adalah material pasir karena

kompresibilitas rendah dan kondisi hidrolik tinggi sehingga

penurunan tanahnya besar.

3
 (b) Diketahui: A = 100 cm2 ≈ 0.01 m2

Tegangan efektif (𝜎 e) = 2.0 x 106 N/m2

Load (N) 0 2000 5000 10.000 15.000 20.000 30.000

Void Ratio 0,98 0,83 0,75 0,68 0,63 0,59 0,56

Ditanyakan: Kompresibilitas sampel (∝) dalam (m2/N)……?

Jawaban:

Persamaan kompresibilitas (∝), sebagai berikut:

(∝) = − 𝑑𝑒/(1+𝑒
𝑑𝜎𝑒
0)

Sedangkan untuk persamaan effective stress (𝑑𝜎𝑒 ), sebagai berikut:

𝑑𝐿
𝑑𝜎𝑒 =
𝐴

Di peroleh data perhitungan sebagai berikut:

Tabel hasil perhitungan

Load (N) 0 2000 5000 10.000 15.000 20.000 30.000

Void Ratio 0.98 0,83 0,75 0,68 0,63 0,59 0,56

Eff 0 200.000 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 3.000.000

Berdasarkan tabel hasil perhitungan di atasm diperoleh grafik sebagai berikut:

4
 Void Ratio vs Effective Stress
1.2

1 e0
Void ratio (e)

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000

Effective strees (𝜎 e)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, karena di ketahui Tegangan efektif (𝜎 e) =

2.0 x 106 N/m2 maka nilai void ratio (e) adalah 0,59. Untuk nilai e0 adalah 0,98.

𝑑𝑒/(1+𝑒0 )
∝= − 𝑑𝜎𝑒

0,59/(1+0,98)
∝= − 2 𝑥 106

∝ =−0,15 𝑥 10−6 m2/N.

(c) Berdasarkan kasus 13(b), hitung koefisien kompresibilitas (𝑎𝑣 ) dan indeks

kompresi (𝐶𝑐 ), sebagai berikut:

Persamaan koefisien kompresibilitas (𝑎𝑣 ):

−𝑑𝑒
𝑎𝑣 = = (1 + 𝑒0 ) ∝
𝑑𝜎𝑒

𝑎𝑣 = (1 + 𝑒0 ) ∝

𝑎𝑣 = (1 + 0,98)(−0,15 𝑥 10−6 )

𝑎𝑣 = −0,30 𝑥 10−6 m2/N

5
 Persamaan indeks kompresi:

−𝑑𝑒
𝐶𝑐 =
𝑑(log 𝜎𝑒 )

−0,59
𝐶𝑐 =
log 2𝑥106

𝐶𝑐 = 9,36𝑥10−2 m2/N

Maka, koefisien konsolidasi (𝐶𝑣 ) sebagai berikut:

𝐾
𝐶𝑣 =
𝜌𝑔𝛼

2 𝑥 10−11 𝑚/𝑠
𝐶𝑣 =
1000 𝑘𝑔/m3 𝑥 9,8 𝑚/s 2 𝑥 9,36𝑥10−2 m2 /N

𝐶𝑣 = 21,8 𝑥 10−15