DASAR TEORI
Gambar 2.1 Gelombang datang pada sudut kritis akan menimbulkan gelombang
bias (headwaves). S adalah sumber gelombang (ledakan) dan G1, G2,
Gn..adalah geophone.
5
2.4. Metode T-X
Metode T-X merupakan salah satu cara yang dianggap paling sederhana dan
hasilnya relative cukup kasar, kedalaman lapisan diperoleh pada titik-titik tertentu
saja, namun pada system perlapisan yang cendrung homogeny dan relative rata
cara ini mampu memberikan hasil yang bisa diandalkan. (dengan kesalahan
relative kecil). Namun pada saat kondisi yang kompleks diperlukan cara
interpretasi lain yang lebh akurat. Metode ini terdiri dari dua macam, yaitu
Intercept Time Method (ITM) dan Critical Distance Method (CDM).
6
Gambar 2.2. Kurva waktu rambat gelombang bias dan gelombang
pantul pada lapisan datar beserta Kurva waktu rambat gelombang bias
dan gelombang pantul pada lapisan datar 3 lapis.
xc xc 2h cos c xc V2 V1
h (2.2)
V1 V2 V1 2 V2 V1
Kedalaman lapisan pembias juga dapat dihitung berdasarkan waktu pembias pada
jarak 0 (intercept time) dan diperoleh persamaan sebagai berikut :
2h1 (V2 V1 )
2 2
Ti
V2V1
menjadi,
TiV2V1
h1 (2.3)
2 (V2 V1 )
2 2
7
2.5.2. Metoda Critical Distance Banyak Lapis
8
Berikut adalah kurva waktu rambat untuk gelombang bias pada lapisan miring.
Gambar 2.4 Kurva waktu rambat gelombang bias dan gelombang pantul
pada bidang miring
V1 V1
Karena Sin ( c ) dan Sin ( c ) , maka dari persamaan 3.5
Vd Vu
akan diperoleh :
1 1 V1 V
sin sin 1 1
2 Vd Vu
(3.6)
1 1 V1 V
c sin sin 1 1
2 Vd Vu
(3.7)
Kecepatan V1 dihitung langsung dari slope gelombang langsung, Vd dan Vu
dihitung dari slope gelombang bias pada masing-masing arah penembakan. Dari
harga Vd dan Vu tersebut dapat kita peroleh harga V2 dengan persamaan berikut :
2V2 uV2 d
V2 cos
V2 u V 2 d
(3.8)
sedang untuk memperoleh ketebalan down-dip dan up-dip dapat kita selesaikan
dengan persamaan sebagai berikut :
t id V1
hd
2 cos c untuk down-dip (3.9)
t iuV1
hu untuk up-dip (3.10)
2 cos c