Anda di halaman 1dari 38

Teorema Sampling

Pengolahan Sinyal Digital

Bersama: Tri Budi Santoso


LabMultimedia Communication
Gedung Pasca Sarjana Lantai 10
Pengantar:

Sebuah sinyal waktu kontinyu dapat direpresentasikan melalui sampel-


sampelnya dan dapat dipulihkan (recovery) kembali ketika frekuensi
sampling (fs) yang digunakan lebih besar atau sama degan dua kali
komponen frekuensi tertinggi dari sinyal informasi (fm).

fs ≥ 2fm.

Pertimbangkan sebuah sinyal waktu kontinyu x(t).


• Spektrum x(t) adalah suatu bentuk band terhadap fm Hz dan nilai-
nilai spektrum dari x(t) adalah nol untuk frekuensi |ω| > ωm.
• Sampling pada sinyal signal x(t) dapat ditentukan melalui perkalian
x(t) dengan sebuah deretan sinyal δ(t) dengan periode Ts.
Luaran dari multiplier adalah suatu sinyal diskrit yang disebut sampled signal yang
direpresentasikan dengan y(t) di dalam diagram berikut:

x(t)

t
x(t)
Multiplier y(t)
(t) (t)



-TS TS 2TS 3TS 4TS 5TS t   t  nT 


n  
S

y(t)
x(t) y(t)

-TS TS 2TS 3TS 4TS 5TS t


Proses sampling dapat dijelaskan dengan ekpresi matematika sebagai berikut:

Sampled signal y(t) = x(t).δ(t) (1)


Deret Fourier trigonometri yang mewakili δ(t) diberikan sebagai:

= + + (2)

Di mana:
1 1 1
= = 0 =

2 2 2
= = 0 0 =

2 2
= = 0 0 =0
Substitusikan nilai-nilai di atas ke persamaan 2.
1 2
∎ = + +0

Substitusi (t) ke persamaan 1, memberikan.


→! =" .

1 2
! =" +

1
! = " +2 "

1
! = " +2 ." +2 2 ." +2 3 ." +⋯
Tempatkan transformasi Fourier pada kedua sisi.

1
& = ( +( − ' +( + ' +( −2 ' +( +2 ' +. .
'

1
& = ( − * = 0, ±1, ±2, …
'
Untuk menyusun ulang x(t), anda harus memulihkan spectrum sinyal input X(ω) dari
spectrum sinyal tersampel Y(ω), yang memungkinkan ketika di sana tidak ada tumpang
tindih (overlapping) antara siklus-siklus pada Y(ω).

1
2


2
TS
    n 
k  
S


1
Y     X   n 
S
TS k  
Y fS > 2fm
over sampling

S S S S

S M S+ M

fS = 2fm
perfect sampling

S S S S

fS < 2fm
under sampling

S S S S
Efek Aliasing
Daerah overlapped di dalam kasus under sampling merepresentasikan efek
aliasing, yang dapat dihilangkan dengan cara:
• Mempertimbangkan fs > 2fm
• Dengan menggunakan anti-aliasing filter.
Teknik Sampling

Ada tiga tipe teknik sampling yang umum digunakan:


• Impulse sampling.
• Natural sampling.
• Flat Top sampling.
Impulse Sampling
Impulse sampling dapat dibentuk dengan mengalikan sinyal input x(t) dengan
deretan impulse

Pada periode T. Di sini amplitude impulse berubah dengan mengacu pada nilai
amplitude sinyal tersampel (input signal), x(t).

! =" × */01 2 3

! =" × −

! = !4 = " − (1)
Luaran dari sampel-sampel diberikan sebagai:
Untuk mendapatkan spectrum sinyal tersampel, pertimbangkan
transformasi Fourier pada seperti pada persamaan 1, untuk kedua sisi

1
&( ) = ( − '

(t) disebut sebagai ideal sampling atau impulse sampling.


Anda tidak dapat menggunakan hal ini dalam praktik karena lebar
pulsa tidak dapat bernilai nol dan pembangkitan deretan impulse
(impulse train) tidak mungkin dalam praktiknya.
Natural Sampling
• Natural sampling pada dasarnya mirip denan impulse sampling.
• Tetapi dalam hal ini impulse train digantikan dengan deretan pulsa (pulse train)
pada periode T.
• Sehingga dalam hal ini anda mengalikan sinyal x(t) dengan pulse train

7 −

Luarannya adalah sampel-sampel…

! =" × /01 2 3

! =" ×/

! =" × 7 − (1)
Deret Fourier eksponensial yang merepresentasikan p(t) dapat diberikan sebagai:

/ = 8 29 :; < = 8 29 = >; < (2)

Di mana

1 9 :; <
1
8 = /( )2 = 7 '

Substitusi nilai Fn ke dalam persamaan 2

1
/ = 7 ' 29 = >; <

1
= 7 ' 29 = >; <
Untuk mendapatkan spectrum pada sinyal tersampel, pertimbangkan transformasi
Fourier pada kedua sisi

1
ℱ ! =ℱ 7 ' "( )2 9 :; <

1
= 7 ' ℱ "( )2 9 :; <

Sesuai dengan sifat frequency shifting diperoleh:

ℱ "( )2 9 :; <
=( − '

1
& = 7 ' ( − '
Flat Top Sampling
• Selama transmisi, noise masuk ke pulsa yang sedang ditransmisi.
• Hal ini dapat dihilangkan dengan mudah jika bentuk pulsanya adalah
datar pada bagian atas (flat top).
• Dalam hal ini puncakpada sampel-sampel berbentuk datar sehingga
memiliki amplitude konstan.
• Teknik ini selanjutnya disebut sebagai flat top sampling ata secara praktis
disebut sampling.
• Di sini diperlukan rangkaian sample and hold.
Secara teoritis, sinyal tersampel dapat diperoleh melalui konvolusi antara pulsa
rectangular (persegi) p(t) dengan sinyal sampled ideal misalnya yδ(t) seperti
ditunjukkan dengan diagram berikut:

! =/ !4 (1)
Gambaran spectrumnya dapat diperoleh melalui transformasi Fourier pada kedua sisi
dalam persamaan 1

& =ℱ 7 × !4

Selanjutnya dengan memanfaatkan sifat konvolusi,

& =7 &4

Dalam hal ini


7 = @ 2 ⁄
2
Nyquist Rate
Ini merupakan laju sampling (sampling rate) minimum di agar sinyal
dapat di-sampel dan dipulihkan tanpa mengalami distorsi.

Nyquist rate: fN = 2fm (Hz).

Nyquist invterval = 1/(fN) =1/(2fm) detik.


Sampling pada Sinyal Band Pass

• Pada kasus sinyal-sinyal band pass, spectrum dari sinyal band pass
X[ω] = 0 untuk frequensi di luar rentangan f1 ≤ f ≤ f2.
• Nilai frequensi f1 selalu lebih besar disbanding nol.
• Dan di sana tidak ada efek aliasing ketika fs > 2f2.

Tetapi ada dua kelemahan:


• Sampling rate memiliki porsi terbesar pada f2. Hal ini kurang praktis.
• Spektrum sinyal tersampel memiliki spectral gaps.

Untuk mengatasi hal ini, teorema band pass menyatakan


bahwa sinyal input x(t) dapat dikonversi menjadi sampel-
sampelnya dan dapat dipulihkan tanpa distorsi ketika
frekuensi sampling fs < 2f2.
Juga disebutkan bahwa, fs =1/T = 2f2/m.

Di mana m adalah integer terbesar < f2/B, dan B adalah bandwidth dari
sinyal.

Jika 2f2 = KB, maka fs =1/T = 2KB/m

Untuk sinyal-sinyal bandpass pada bandwidth 2 fm dan sampling rate


minimum fs = 2B = 4 fm,

maka spectrum sinyal tersampel dapat diberikan sebagai:

1
& = ( −2 B
Rangkaian Sample and Hold
• Di dalam tutorial ini kita akan belajar tentang rangkaian sample and hold.
• Bagian ini merupakan suatu yang kritis pada Analog to Digital Converters (ADC)
dan membantu dalam akurasi conversi sinyal analogmenjadi sinyal digital.
• Kita akan melihat suatu rangkaian sederhana sample and hold, cara bekerjanya,
tipe-tipe rangkaian berbeda sesuai implementasinya dan beberapa parameter
penting dalam kinerjanya.
Suatu rangkaian Sample and Hold, seringkali dinyatakan dengan S/H Circuit atau S & H
Circuit, biasanya digunakan untuk suatu Analog to Digital Converter (ADC) untuk
melakukan pengambilan sampel sinyal input analog dan menahan sampel tersebut.
• Pada S/H Circuit, sinyal analog di-sample untuk suatu interval waktu yang pendek,
biasanya pada rentang 10µS sampai 1µS.
• Setelah itu, nilai sampel ditahan (hold) sempai dengan sampel pada sinyal
berikutnya datang.
• Durasi penahanan (holding) sampel akan dilakukan pada bentangan beberapa
milliseconds sampai beberapa seconds.
Input Analog Kebutuhan untuk Sample
and Hold Circuits
t Jika tegangan input analog pada suatu ADC
berubah lebih dari ±1/2 LSB, maka di sana
akan ada beberapa perubahan pada luaran
Input tersampel nilai digital.
Untuk ADC yang mampu mehasilkan hasil
akurat, tegangan input analog seharusnya
ditahan konstan selama durasi konversi.
t

Input analog ter-hold

t
Sample and Hold Circuit Sederhana
Di sini sample and hold circuit tersusun dari dua komponen dasar:
 Analog Switch dan Holding Capacitor.

• Rangkaian ini mengikuti perubahan pada sinyal analog input sampai


dengan perintah sampel dirubah menjadi perintah hold.
• Setelah perintah hold, kapasitor menahan tegangan analog sampai
proses analog to digital conversion (ADC).
Analog Switch
Suatu FET seperti JFET atau MOSFET dapat digunakan sebagai suatu Analog Switch.
Pada pembahasan ini, kita akan konsentrasi pada JFET.
• Tegangan Gate-Source VGS adalah penentu untuk switching pada JFET.
• Ketika VGS sebanding dengan 0 V, JFET beraksi sebagai suatu closed switch yang
beroperasi dalam area Ohmic (sbg resistor/konduktor biasa).
• Ketika VGS memiliki tegangan lebih negative (maksudnya lebih negative dibanding
VGS(OFF)), maka JFET beraksi sebagai suatu rangkaian open switch dan melakukan
cut-off.
• Switch dapat sebagai suatu Shunt Switch atau Series Switch, tergantung pada
posisinya terhadap input dan output.
Konfigurasi JFET baik sebagai suatu Shunt Switch dan sebagai Series Switch.
Tipe-tipe Sample and Hold Circuit
• S/H Circuit pertama, suatu tipe open-loop pada S/H Circuit.
• closed-loop configuration

1. Tipe open-loop pada S/H Circuit.


2. Model kedua dengan adanya feedback dalam arsitektur closed-loop
memberikan akurasi yang lebih tinggi.
Waktu akusisi (dibahas pada bagian berikutnya) harus selambat mungkin.
Hal ini tergantung pada tiga faktor:
• Nilai RC time constant, di mana R adalah ON Resistance pada JFET (ron) dan C
adalah holding capacitor CH.
• Arus output maximum
• Slew-rate pada Op-Amp
Sample and Hold Circuit menggunakan Op-Amp
Berikut ini adalah rangkaian sample and hold circuit berbasis
• uA 741 opamp
• n-channel E MOSFET BS170
• beberapa komponen pasif…
Cara Kerja
• Di dalam rangkaian MOSFET BS170 (Q1) bekerja sebagai switch sementara op
amp uA741 adalah sutau pengkawatan sebagai sebuah voltage follower.
• Sinyal tersample (Vin) dimasukkan ke drain pada MOSFET sementara sample and
hold mengontrol voltage (Vs) untuk diaplikasikan ke source pada MOSFET.
• Pin source pada MOSFET dihubungkan ke non inverting op-amp input melalui
resistor R3.
• Kapasitor C1 yang mana adalah suatu polyester capacitor membantu sebagai
piranti penyimpanan.
• Resistor R2 membantu sebagai load resistor sementara preset R1 digunakan
untuk mengatur tegangan offset voltage.
• Selama setengah siklus positive pada Vs, MOSFET pada posisi ON yang beraksi
sebagai suatu closed switch dan capacitor C1 diisi oleh Vin dan tegangan yang
sama (Vin) muncul opada luaran pada op-amp.
Cara Kerja….

• Ketika Vs adalah MOSFET di-switched off dan hanya proses discharge


untuk C1 melalui input inverting pada op-amp.
• Sementara input impedance pada op-amp terlalu tinggi, tegangan Vin
tertahan dan muncul pada output op-amp
• Periode waktu pada Vs selama tegangan melintasi kapasitor (Vc) adalah
sebanding dengan Vin dan disebut sebagai sample periods (Ts) dan time
periods pada Vs selama teganganmelitasi kapasitor C1 (Vc) dipertahankan
constant disebut sebagai hold period (Th).
• Dengan melihat lebih dekat pada bentuk gelombang input dan output
pada rangkaian akan membuat lebih mudah memehami cara kerja
rangkaian.
Bentuk Gelombang Input dan output.
Catatan
• Rangkaian dapat assembled pada suatu vero-board.
• Gunakan +15V/-15V DC dual supply untuk memberi daya pada op-amp.
• Capacitor C1 harus memiliki minimum leakage current yang
memungkinkan, dan bahan polyester capacitor digunakan di sini.
• Tempatkan IC uA741 pada suatu holder.
• Type number pada MOSFET Q1 tidak signifikan dan substitusi
memungkinkan jika BS170 tidak bisa dijalankan.
• BS170 adalah suatu 60V, 500mA n-channel enhancement mode
MOSFET yang layak pada TO-92 package.
• Preset resistor R1 dapat digunakan untuk offset adjustments.
Application Sample and Hold Circuit
Beberapa aplikasi penting adalah sebagai berikut:
• Analog to Digital Converter Circuits (ADC)
• Digital Interface Circuits
• Operational Amplifiers
• Analog De-multiplexers
• Data distribution systems
• Storage of outputs of multiplexers
• Pulse Modulation Systems
Selamat belajar….

Anda mungkin juga menyukai