Peubah acak bivariate binomial didefenisikan dengan menentukan bentuk dari distribusi
peluang gabungan. Sehingga defenisi nya yaitu :
Defenisi 8.2
Peubah acak bivariate diskrit (X,Y) dikatakan memiliki distribusi bivariate binomial dengan
parameter n , p1 , p2 jika fungsi kepadatan peluang gabungan berbentuk,
{
n! x y n −x− y
p p (1−p 1− p2) , x , y =0,1 , … ,
f ( x , y )= x ! y ! ( n−x− y ) ! 1 2
0 , x , y lainnya
Dimana, 0< p1 , p 2 , p1 + p2 <1 dan x + y ≤ n dimana n adalah bilangan bulat positif. Peubah acak
bivariate binomial ditulis sebagai ( X , Y ) BIN ( n , p1 , p2 ) .
Di kota Louisville pada jumat malam, stasiun radio A memiliki 50 % pendengar, stasiun
radio B memiliki 30% pendengar, stasiun radio C memiliki 20 % pendengar. Berapa peluang
bahwa diantara 8 pendengar di kota Louisville, yang dipilih secara acak pada jumat malam, 5
orang mendengarkan stasiun A, dua orang mendengarkan statsiun B dan satu orang
mendengarkan stasiun C?
Solusi :
Misalkan :
n! x y n−x− y
¿ p 1 p 2 (1− p1− p2 )
x ! y ! ( n−x− y ) !
( ) ( ) ( 102 )=0,094 5
5 2
8! 5 3
¿
5! 2 !1 ! 10 10
Dengan menggunakan metode transformasi, dapat ditunjukkan bahwa jika X 1 , X 2 , X 3 adalah
peubah acak independen binomial, maka distribusi gabungan dari peubah acak.
Untuk membangun teorema berikutnya, diperlukan kesimpulan dari teorema binomial. Hasil
kesimpulan teorema binomial dapat disebut teorema trinomial. Mirip dengan bukti teorema
binomial dapat kita bangun,
n n
( a+ b+c ) =∑ ∑
n
x=0 y=0
( xn, y) a b c
x y n−x− y
Dimana , 0 ≤ x+ y ≤ n dan
( xn, y )= x ! y ! ( n−x−
n!
y)!
Dalam teorema berikut ditampilkan nilai-nilai yang diharapkan dari X dan Y, variansnya,
kovariann antara X dan Y, dan hubungan nya dengan fungsi pembangkit momen.
TEOREMA 8.3:
Maka,
E ( X ) =n p 1
E ( Y )=n p2
VAR=n p1 ( 10− p1 )
VAR=n p2 ( 10− p2 )
COV ( X , Y )=−n p1 n p 2
t n
M ( s , t )=( 1−p 1− p2 + p1 e + p2 e )
s
BUKTI:
Pertama kita membangun fungsi pembangkit momen dari X dan Y. Fungsi pembangkit
momen M ( s , t ) diberikan oleh :
M ( s , t )=E ( e )
sX +tY
n n
¿ ∑ ∑ e sX +t Y f ( x , y )
x=0 y=0
n n
n!
¿∑ ∑ e
sX +tY x y n−x− y
p1 p2 (1− p1− p2 )
x=0 y=0 x ! y ! ( n−x− y ) !
n n
n! x y
¿∑ ∑ p1x p2y (1− p1− p2 )n−x− y ( e s p1 ) ( e t p 2 ) (1− p1 −p 2)n− x− y
x=0 y=0 x ! y ! ( n−x− y ) !
s t n
¿(1− p1− p2 + p1 e + p 2 e ) (teorema trinomial)
E ( X )=
∂M
∂S |
(0,0)
∂
¿ (1− p1 −p 2+ p 1 e s + p2 et )n|(0,0)
∂S
p1 e |(0,0)
s t n−1 s
¿ n (1−p 1− p2+ p 1 e + p2 e )
¿ n p1
E ( X )=
∂M
∂S |
( 0,0)
∂
(1− p1 −p 2+ p 1 e + p2 e ) |(0,0)
s t n
¿
∂S
p1 e |(0,0 )
s t n−1 t
¿ n (1−p 1− p2+ p 1 e + p2 e )
¿ n p2
|
2
∂ M
E ( XY )=
∂ t ∂ s ( 0,0 )
|
2
∂ n
¿
∂t ∂ s
( 1− p1 −p 2+ p 1 e s + p2 et )
( 0,0)
¿¿¿
¿ n(n−1) p1 p 2
VAR ( X )=E ( X ) −E ( X )
2 2
o
¿ n ( n−1 ) p22 +n p2−n 2 p21
¿ n p1 ( 1− p1 )
o VAR ( Y ) =n p 2 ( 1−p 2 )
Soal 8.3
Jika X sama dengan jumlah satu dan Y sama dengan jumlah berdua atau bertiga ketika sepasang dadu
dilempar. Tentukanlah koefisien korelasi X dan Y.
Solusi :
FKP gabungan dari X dan Y adalah binomial bivariate dan diberikan oleh,
( )( )( )
x y 2− x− y
2! 1 2 2
f ( x , y )= , 0 ≤ x+ y ≤ 2
x ! y ! ( 2−x− y ) ! 6 6 6
Dimana, x dan y adalah bilangan bulat tak negative. Berdasarkan teorema varians kita peroleh:
o VAR ( X )=n p1 ( 1− p1 )
¿2
1
6 ( )
1 10
1− =
6 36
o VAR ( Y ) =n p 2 ( 1−p 2 )
¿2
2
6 ( )
2 16
1− =
6 36
Dan .
1 2 −4
Kov ( X , Y )=−n p 1 p2=−2 =
6 6 36
Kov ( X , Y )
Kor ( X ,Y ) =
√ Var ( X ) Var (Y )
4
¿− =0,3162
4 √ 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distribusi bivariat Diskrit adalah sebuah daftar yang berisi seluruh hasil dari eksperimen
dan probabilitas yang berkaitan dengan setiap hasil tersebut. Sedangkan Distribusi Normal
digunakan untuk mempelajari Distrbusi probabilitas kontinu, (variabel acak kontinu diperoleh
dengan cara mengukur sesuatu, seperti : tinggi badan, berat badan, dll).
Kejadian yang sering atau jarang terjadi dikatakan mempunyai peluang terjadi yang besar
atau kecil. Keseluruhan nilai-nilai peluang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-
tama dimulai dari mempelajari populasi.
B. Saran
Dari pemaparan di atas, diharapkan kita lebih akurat dalam mencari data agar tidak terjadi
kesalahan data. kemudian diharapkan praktikan lebih teliti dalam perhitungan empiris dan
teoritis agar tidak terjadi perbedaan data yang signifikan.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah ini
dan juga mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar
makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Minarni, Ani dan Elvis Napitupulu. (2019). Statistika Matematika. Medan : Harapan Cerdas
Publisher