Anda di halaman 1dari 13

PRAKTEK KEPEMIMPINAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Kepemimpinan Pendidikan”

Dosen Pengampu :

Suyono, S.Pd, M.Or

Disusun oleh :

Kelompok XIX

Hakim Fahrezi (0305192051)

Nur Isnanita (0305192057)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,


sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Serta sholawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaat beliau di yaumul mahsyar
kelak nanti, Aamiin.

Pada makalah ini, kami kelompok 19 telah menyusun sedemikian rupa materi Praktek
Kepemimpinan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan sebagai kata pengantar, semoga makalah ini
bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Khususnya bagi mahasiswa/i jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
agar dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 12 November 2021

Kelompok 19

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan.............................................................. 3


B. Karakteristik Pemimpin .......................................................................................... 4
C. Teori Kepemimpinan .............................................................................................. 5
D. Gaya Kepemimpinan .............................................................................................. 6
E. Peran dan Fungsi Kepemimpinan ........................................................................... 7
F. Praktek Kepemimpinan ........................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sudah diketahui bahwa kepemimpinan dalam manajemen pendidikan sangat diperlukan
didalam manajemen pendidikan karena pada dasarnya setiap instansi atau lembaga pendidikan
diperlukan sebuah figur seorang pemimpin, alsan pemiliham judul didalam artikel ini adalah
untuk mengetahui hakikat pemimpin, tipe-tipe dari pemimpin, dan faktor- faktor yang
mempengaruhi efektifitas kepemimpinan didalam manajemen pendidikan. Menurut Bachtiar
Surin yang dikutip oelh maman Ukas bahwa perkataan khalifah berarti penghubung atau
pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu.Dalam kegiatannya
bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.Pada tahap pemberian tugas
pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam
melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan pendidikan, yang
harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya sekolah yang di pimpinnya serta memiliki
dasar kepemimpinan yang kuat1, oleh karena itu, kepala sekolah dituntut memiliki berbagai
kemampuan, baik berkaitan dengan masalah manajemen maupun gaya kepemimpinanya.
Dalam suatu lembaga pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah memegang peranan penting
yang akan menggerakan dan mengarahkan dalam mencapai tujuan sekaligus merupakan tugas
yang tidak mudah karena kepala sekolah harus memahami setiap prilaku bawahan yang
berbeda-beda.1
Kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, sebab seorang
pemimpin harus berperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yang telah
di gariskan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan
mengarahkan orang lain, agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh
kelompok.2

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu kepemimpinan?

1
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Angkasa, 2013), hal.16
2
Am Kadarman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996),h.116

1
2) Bagaimana cara untuk menjadi pemimpin?
3) Apa saja yang diperlukan dalam melaksanakan praktek kepemimpinan?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui maksud dari pemimpin
2) Untuk mengetahui cara-cara menjadi pemimpin
3) Untuk mengetahui keperluan dalam melaksanakan praktek kepemimpinan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan


Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah
ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan
(1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”,
yakni:
1) Alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya),
2) Aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap
orang menuju kearah yang sama).
3) Allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah
cara mereka bekerja).
Atau dapat kita simpulkan bahwa: “Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena
kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi
kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran-
sasaran tertentu”.3
Pengertian kepemimpinan yaitu proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Griffin & Ebert, 1999). Kepemimpinan dalam
bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut Zi’amah atau Imamah . dalam
terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah. Kepemimpinan adalah
menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif
dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha bersama.4
Menurut James Lipham, seperti yang diikuti oleh M. Ngalim Purwanto,
mendefenisiskan kepemimpinan adalah permulaan dari suatu struktur atau
prosedur baru untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran organisasi atau untuk mengubah
tujuan-tujuan dan sasaran organisasi.5
Berdasarkan bbeberapa pengertian kependidikan maka dapat disimpulkan bahwa
Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya dengan
karakteristik tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

3
Aspizain Chaniago, Pemimpin & Kepemimpinan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2017), Hal. 2.
4 Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan, (Bandung: CV Diponegoro), h.125
5 M. Ngalim Purwanto, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, ( Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2007), hlm.

27

3
B. Karakteristik Pemimpin
Sebagai seorang pemimpin, karakteristik yang melekat pada dirinya akan menjadikan
citra/image yang positif jika karakter yang dimilikinya positif, tetapi jika ternyata karakter yang
dimilikinya lebih cenderung negatif, maka citra yang munculpun akan negatif. Untuk
membangun citra positif dihadapan para pengikutnya, sorang pemimpin harus memiliki
beberapa kemampuan/keahlian yang melekat pada dirinya antara lain:
1) Kompetensi teknis, penguasaan dalam suatu bidang tertentu (instruksional).
Seorang pemimpin harus memiliki keunggulan dalam bidang tertentu dibanding
yang lain sebagai merek pribadi yang relatif kekal. Pemimpin yang tidak memiliki
kelebihan atas bidang teknis tertentu hanya akan menjadi pemimpin yang mudah
dikendalikan bawahan dalam proses pengambilan keputusan-keputusan strategis.
2) Keahlian konseptual, yaitu suatu kemampuan berpikir abstrak atau strategis.
Pemimpin harus bisa menunjukkan kepada orang-orang yang menjadi pengikutnya
bahwa dia layak menjadi pemimpin karena mampu menganalisa masalah
organisasi, memiliki konsep dalam setiap penyelesaian masalah, dan mampu
berpikir tentang masa depan mendahului orang-orang yang ada di lingkungannya.
3) Memiliki track record dalam menjalankan tugas dengan hasil terukur. Dengan
bekal kemampuan teknis, keahlian konseptual, berwawasan luas, dan visioner
maka seorang pemimpin akan memiliki pengalaman panjang seiring dengan
perjalanan organisasi yang terus tumbuh dan maju.
4) Keahlian berkomunikasi, memotivasi, dan melimpahkan sebagian kewenangan
yang dimiliki kepada bawahan yang tepat. Proses komunikasi yang dibangun oleh
pemimpin yang pandai berkomunikasi akan menciptakan suasana hubungan kerja
yang lebih kondusif dan komunikatif. Apabila proses komunikasi yang terbangun
berjalan baik, maka setiap terjadi pendelegasian wewenang, pemberian perintah,
dan larangan kepada bawahan akan dirasakan sebagai hal yang tidak menakutkan.
5) Memiliki kemampuan mengenali, dan mengembangkan bakat anggotanya.
Pemimpin dengan karakter ini selalu memberi ruang untuk maju berbagai bidang
untuk menunjang keberhasilan kerja dan karir bagi bawahan. Pemimpin yang
memiliki konsen seperti ini pada umumnya menjadi idola dan tempat pelarian bagi
orang-orang yang ingin memperoleh pencerahan atas masalah kerja, kinerja,
organisasi, karir, dan bahkan masalah yang bersifat pribadi sekalipun. Pemimpin
4
dengan karakter ini adalah sosok pemimpin yang senang melahirkan pemimpin-
pemimpin baru pada masanya, dan akan dikenang dengan indah pada waktu
berikutnya.
6) Kemampuan mengambil keputusan yang sulit dengan cepat dan tepat sekalipun
data yang tersedia tidak lengkap. Hanya pemimpin yang memiliki intuisi, insting,
keberanian mengambil resiko, dan visioner yang bisa melakukan pengambilan
keputusan secara cepat dan tepat walaupun dengan berbagai keterbatasan yang
dimilikinya. Karakteristik pemimpin seperti ini tidak dimiliki oleh setiap orang
yang menjadi pemimpin.
7) Kharismatik dalam arti berkarakter yang menunjukan kualitas kepribadian
pemimpin. Pemimpin yang berkepribadian lembut, ramah, komunikatif, disiplin,
jujur, dan bertanggung jawab akan memberikan dampak bagi bawahan dalam
bekerja sehari-hari. Orang-orang yang menjadi bawahan dari seorang pemimpin
dengan kepribadian mulia dan kharismatik memiliki kebanggaan yang sulit diukur
dengan materi. Baginya pemimpin pujaannya adalah harga mati yang tidak bisa
ditukar dengan apapun, bahkan nyawa sebagai tebusannya.

C. Teori Kepemimpinan
Menurut Wursanto (2002: 197) dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Organisasi
menjelaskan teori kepemimpinan adalah bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau
bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Beberapa teori tentang kepemimpinan yaitu:
a. Teori Kelebihan
Teori ini beranggapan bahwa seorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki
kelebihan dari para pengikut-nya. Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin mencakup 3 hal yaitu kelebihan ratio, kelebihan rohaniah, kelebihan badaniah.
b. Teori Sifat
Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila
memiliki sifat-sifat yang positif sehingga para pengikutnya dapat menjadi pengikut yang baik,
sifat-sifat kepemimpinan yang umum misalnya bersifat adil, suka melindungi, penuh percaya
diri, penuh inisiatif, mempunyai daya tarik, energik, persuasif, komunikatif dan kreatif.
c. Teori Keturunan
Menurut teori ini, seseorang dapat menjadi pemimpin karena keturunan atau warisan,
karena orangtuanya seorang pemimpin maka anaknya otomatis akan menjadi pemimpin
menggantikan orangtuanya.
5
d. Teori Kharismatik
Teori ini menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena orang tersebut
mempunyai kharisma (pengaruh yang sangat besar). Pemimpin ini biasanya memiliki daya
tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.
e. Teori Bakat
Teori ini disebut juga teori ekologis, yang berpendapat bahwa pemimpin lahir karena
bakatnya. Ia menjadi pemimpin karena memang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin.
Bakat kepemimpinan harus dikembangkan, misalnya dengan memberi kesempatan orang
tersebut menduduki suatu jabatan.
f. Teori Sosial
Teori ini beranggapan pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap
orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang
dapat dididik menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui
pendidikan formal maupun pengalaman praktek. 6

D. Gaya Kepemimpinan
Menurut Rivai (2002: 122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu:
1) Gaya Kepemimpinan Otoriter. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pen-
dekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengem-bangan strukturnya,
sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
2) Gaya Kepemimpinan Demokratis. Gaya kepemimpinan ini ditandai oleh adanya
suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan
keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemim-pinan demokratis bawahan
cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan
dapat meng-arahkan diri sendiri.
3) Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas Gaya kepemimpinan ini memberikan
kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pe-mimpin
bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menye-diakan materi pendukung dan
berpartisipasi jika diminta bawahan.

6Narulita Dian Tristina, Kepemimpinan & Kinerja: Seri Praktis Peningkatan Kinerja Guru,
(Ponorogo: Wade Group National Publishing, 2019), hal. 26-28.
6
E. Peran dan Fungsi Kepemimpinan
Peran kepemimpinan dapat berlangsung di dalam dan di luar organisasi. Karena itu,
salah satu peran srategis seseorang dalam organisasi selain manajer adalah sebagai pemimpin.
Menurut Robbins bahwa peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan berkaitan
dengan tugas seseorang dalam kedudukan pada suatu unit sosial. Mengacu kepada Nanus
bahwa peran kepemimpinan utama yang efektif, yaitu: sebagai penentu arah, agen perubahan,
juru bicara dan pelatih. Dalam keempat peran ini sama pentingnya untuk mencapai
keberhasilan. Dan menjalankan peran tersebut, kepemimpinan dijalankan dengan dukungan
kemampuan, sifat dan kepribadian pemimpin untuk mempengaruhi. 7
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu: dimensi
yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas
pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya,dan dimensi yang
berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam
melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan
dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin. Sehubungan dengan
kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, dalam (A. Rusdiana, 2015), secara
operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu fungsi instuktif,
konsultatif, partisitatif, dan fungsi pengendalian). Kelima fungsi tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1) Fungsi Instruktif. Rivai dalam (Hermi Elvira, 2017), menjelaskan bahwa fungsi
instruktif bersifat komunikasi satu arah, pemimpin sebagai komunikator merupakan
pihak yang menentukan apa, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar
keputusan dapat dilaksanakan secara efektif karena kepemimpinan yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau
melaksanakan perintah. 8
2) Fungsi Konsultatif. Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai
komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha
menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi
dengan orang-orang yang dipimpinnya. fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi
dua arah meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pimpinan.

7
Mesiono. Manajemen Organisasi. (Bandung: Cita Media Perintis.2015), 78.
8Hermi Elvira, ”Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar Negeri Di
Kecamatan Sungai Tarab” Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan 6: 2 (Juni 2017), 55.

7
3) Fungsi Partisipasi. Dalam operasionalnya fungsi partisipatif, pemimpin berusaha
mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan
maupun dalam melaksanakan keputusan.15 Artinya, setiap orang yang ada dalam
organisasi mempunyai kesempatan yang sama dalam ikut berpartisipasi dalam
suatu kegiatan.9
4) Fungsi Delegasi. Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin
memberikanpelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi
delegasi sebenarnya adalah kepercayaan sorang pemimpin kepada orang yang diberi
kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara
bertanggung jawab.
5) Fungsi Pengendalian. Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang
efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
maksimal.

F. Praktek Kepemimpinan
Dalam melaksanakan praktek kepemimpinan, hendaknya kita terlebih dahulu
mengetahui apa itu yang dimaksud dengan pemimpin dan kepemimpinan. Seseorang yang
tidak mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin dapat dibentuk agar menjadi pemimpin baik
dengan pendidikan formal ataupun pengalaman praktek.
Seseorang yang menjadi pemimpin sekiranya lebih tau dahulu bagaimana karakteristik
untuk menjadi seorang pemimpin, peran apa saja yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin
nantinya. Alangkah baiknya jika sebelum mempraktekkan kepemimpinan, kita sudah lebih
dulu mengetahui apa-apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin dan peran-
peran serta fungsinya.

9 Pasolong, Harbani. Kepemimpinan birokrasi. (Bandung: Alfabeta. 2016), 31.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi
bawahannya dengan karakteristik tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
2) Untuk mempraktekkan kepemimpinan, hendaknya seseorang harus tau terlebih
dahulu karakteristik seorang pemimpin, teori kepemimpinan, gaya
kepemimpinan, peran dan fungsi kepemimpinan.
3) Kemampuan yang harus ada dalam diri pemimpin antara lain yaitu Kompetensi
teknis, Keahlian konseptual, Memiliki track record, Keahlian berkomunikasi,
memotivasi, dan melimpahkan, Memiliki kemampuan mengenali, Kemampuan
mengambil keputusan yang sulit dengan cepat dan tepat, Kharismatik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Am Kadarman. 1996. Pengantar Ilmu Manajemen. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama).

Aspizain Chaniago. 2017. Pemimpin & Kepemimpinan. (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia).

Hamzah Zakub. Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan. (Bandung: CV


Diponegoro).

Hermi Elvira, 2017. ”Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepemimpinan


Kepala Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Sungai Tarab” Jurnal Bahana Manajemen
Pendidikan 6: 2.

M. Ngalim Purwanto. 2007. Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan. ( Bandung: PT.


RemajaRosdakarya).

Mesiono. 2015. Manajemen Organisasi. (Bandung: Cita Media Perintis).

Mulyasa. 2013. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta: PT Bumi Angkasa).

Narulita Dian Tristina. 2019. Kepemimpinan & Kinerja: Seri Praktis Peningkatan Kinerja
Guru. (Ponorogo: Wade Group National Publishing).

Pasolong, Harbani. 2016. Kepemimpinan birokrasi. (Bandung: Alfabeta).

10

Anda mungkin juga menyukai