Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TRANSFORMASI LINEAR

DOSEN PENGAMPU : TULUS JOSEPH HERIANTO, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH:

DWI NURSYACHBAINI (170803074)

MUHAMMAD FAHRUN NAFIS (190803056)

DEPARTEMEN S – 1 MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah tentang “Transformasi Linear”. Dan
juga kami berterima kasih kepada bapak Tulus Joseph Herianto, S.Si, M.Si, dosen
mata kuliah Aljabar Linear I yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Medan, April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi Transformasi Linear ...................................................................... 2


B. Contoh-Contoh Transformasi Linear .......................................................... 4
C. Sifat-Sifat Transformasi Linear................................................................... 7
D. Matriks Transformasi ................................................................................ 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iv

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari tentang
matriks dan operasinya, determenian matriks, sistem persamaan linear dan
solusinya, vektor bidang dan ruang, ruang vektor, ruang hasil kali dalam,
ruang eigen dan yang terakhir transformasi linear.
Materi dalam makalah aljabar linear ini, yaitu transformasi linear yang
mempelajari tentang fungsi, fungsi dari 𝑅𝑛 ke R, fungsi dari 𝑅𝑛 ke 𝑅𝑚,
transformasi linear dari 𝑅𝑛 ke 𝑅𝑚, pengertian, sifat – sifat tranformasi linear,
kernell dan jangkauan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dianalisis yaitu:
1. Menjabarkan materi tentang transformasi linear
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk mengkaji materi mengenai transformasi
linear, mengetahui bagaimana sifat-sifat dari transformasi linear, serta untuk
memenuhi tugas UTS susulan mata kuliah aljabar linear I.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat memahami materi tentang transformasi linear
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Transformasi Linear


Transformasi linear merupakan dasar dalam aljabar linear yang
berbentuk fungsi. Transformasi linear yang dimaksud adalah perpindahan
dari satu ruang yang biasa dinamakan dengan domain ke ruang lain yang
dinamakan kodomain. Salah satu pembahasan dalam perkuliahan aljabar
adalah mengenai transformasi linear yaitu suatu fungsi yang dapat
memetakan suatu ruang vektor ke ruang vektor yang lain, sehingga operasi
standar pada ruang vektor (penjumlahan dan perkalian dengan skalar) tetap
berlaku.

1
Transformasi (pemetaan atau fungsi) T dari V (domain) ke W
(kodomain) dituliskan :
𝑇∶𝑉→𝑊
dengan, W=T(v) Keterangan.
V: ruang vektor V
W : ruang vektor W
T : transformasi v :
variabel tak bebas
w : variabel bebas
Dengan maksud lain, transformasi dapat dipandang sebagai fungsi
bernilai vektor dari sebuah variabel vektor. Yakni, fungsi yang berbentuk
W=T(v), dimana variabel bebas v dan variabel tak bebas w kedua-duanya
adalah vektor.

Gambar. Transformasi Linear atau Pemetaan Linear dari V ke W

Jika V dan W adalah ruang vektor dan F adalah sebuah fungsi yang
mengasosiasikan sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor
di dalam V, maka kita mengatakan F memetakan V ke dalam W,dan kita
menuliskan F : V →W. Lebih lanjut lagi, jika F mengasosiasikan vektor
dengan vektor v, maka kita menuliskan w = F(v) dan kita mengatakan bahwa
w adalah bayangan dari v di bawah F.
Untuk melukiskannya, maka jika v = (x,y) adalah sebuah vektor di dalam
, maka rumus F(v) = ( x , x + y , x -y ) mendefinisikan sebuah fungsi yang
memetakan ke dalam . Khususnya, jika v = (1,1) , maka x = 1 dan y = 1,
sehingga bayangan dari v di bawah F adalah F(v) = (1, 2, 0).
Definisi.

2
Jika F : V →W adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang
vektor W, maka F dinamakan transformasi linear jika:
(i) F(u+ v) = F(u) + F(v) untuk semua vektor u dan v di dalam V
(ii) F(ku) = k F(u) untuk semua vektor di dalam V dan semua skalar k.
Untuk melukiskannya, misalkan F : → adalah fungsi yang
didefinisikan oleh
Jika dan , maka
sehingga :

Juga , jika k adalah sebuah skalar , , sehingga:


Jadi, F adalah sebuah transformasi
linear
Jika F : V →W adalah sebuah transformasi linear,
maka untuk sebarang v1 dan v2 di dalam V dan sebarang k1 dan k2, diperoleh:
k1v1 k2v2 k1v1 k2v2 k1 v1 k2 v2
Demikian juga, jika v1, v2, … , vn adalah vektor-vektor di dalam V dan k1,
k2, … , kn adalah skalar, maka:

𝐹(k1v1 + k2v2 + ⋯ + knvn) = k1𝐹(v1) + k2𝐹(v2) + ⋯ + kn𝐹(vn)

B. Contoh-Contoh Transformasi Linear


a. Pemetaan Nol
Pemetaan nol adalah fungsi yang memetakan setiap vektor di V ke
vektor nol.
Misalkan 𝑇 ∶ 𝑉 → 𝑊 dengan T(x) = 0 adalah pemetaan yang
menghubungkan vektor nol 0 ∈W ke setiap 𝑣 ∈V. Untuk sebarang vektor
𝑢, 𝑣 ∈V maka:
1. 𝑇(𝑢 + 𝑣) = 0
𝑇(𝑢 + 𝑣) = (0 + 0)

3
𝑇(𝑢 + 𝑣) = 𝑇(𝑢) + 𝑇(𝑣)
2. 𝑇(𝑘𝑢) = 0
𝑇(𝑘𝑢) = 𝑘. 0
𝑇(𝑘𝑢) = 𝑘𝑇(𝑢)
Jadi, 𝑇 ∶ 𝑉 → 𝑊 dengan T(x) = 0 adalah transformasi linear
b. Pemetaan Identitas
Pemetaan identitas adalah fungsi yang memetakan v ke dirinya
sendiri. Pemetaan 𝑇 ∶ 𝑉 → 𝑉 yang didefinikan oleh T(v) = V biasanya
dinotasikan oleh I.
Perhatikan pemetaan identitas 𝐼 ∶ 𝑉 → 𝑉 dengan T(x,y) = x,y yang
memetakan tiap 𝑣 ∈V ke dirinya sendiri. Maka untuk sebarang 𝑢, 𝑣 ∈V
vektor mempunyai:
1. 𝐼(𝑢 + 𝑣) = 𝑢 + 𝑣 I(u+v)=I(u)+I(v)
2. Ambil 𝑢 ∈V dan k skalar, maka:
I(ku)=ku
I(ku)=kI(u)
Jadi, 𝐼 ∶ 𝑉 → 𝑉 dengan T(x,y) = x,y adalah transformasi linear.

c. Pemetaan dari ke R
Apakah fungsi T(x,y) = 2x+y-4 merupakan transformasi linear?
Penyelesaian:

Misalkan,
1.

2.

4
Karena pada kondisi pertama tidak memenuhi, maka T(x,y)=2x+y-4
bukan merupakan transformasi linear
d. Pemetaan dari ke
Misalkan adalah fungsi yang didefinisikan oleh T(v) =
(2x, y) dengan v = (x, y) di . buktikan bahwa T merupakan
transformasi linear!
Penyelesaian:

1.

2.

Jadi, dengan T(v)=(2x,y) adalah transformasi linear.


e. Pemetaan dari 𝑅 ke 𝑅3
2

Diketahui 𝑇: 𝑅2 → 𝑅3 dengan . Apakah T


merupakan transformasi linear?
Penyelesaian:

5
Misalkan.
𝑥
1. 𝑇(𝑢 + 𝑣) = 𝑇 (𝑦𝑥11 ++ 𝑥𝑦22) = ( 1 + 𝑥𝑥21−+(𝑥𝑦12 + 𝑦2))

𝑦1 + 𝑦2
𝑥1 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑦 2
= ( 𝑥1 ) + ( 𝑥2 ) = 𝑇(𝑢) + 𝑇(𝑣)
𝑦1 𝑦2

2. Untuk sebarang skalar k,

Jadi, 𝑇: 𝑅2 → 𝑅3 dengan adalah transformasi linear.


Berdasarkan beberapa contoh pemetaan, dapat disimpulkan bahwa
suatu fungsi dikatakan transformasi linear, jika 2 kondisi atau syarat yang
berdasarkan definisi terpenuhi.
Beberapa istilah dalam transformasi linear yaitu:
Diketahui ruang vektor V dan W.
a. Transformasi linear bekerja pada ruang vektor yang sama, 𝑇: 𝑉 → 𝑉
disebut operator linear
b. Transformasi linear 𝑇: 𝑉 → 𝑊 dengan T(u) = 0 disebut transformasi
nol
c. Transformasi linear 𝑇: 𝑉 → 𝑊 dengan T(u) = A u disebut
transformasi matriks sedangkan A disebut matriks transformasi

C. Sifat-Sifat Transformasi Linear


Jika 𝑇: 𝑉 → 𝑊 adalah sebuah transformasi linear, maka untuk 𝑣1 dan 𝑣2
sebarang pada V dan skalar 𝑘1 dan 𝑘2 sebarang, diproleh:

𝑇(𝑘1𝑣1 + 𝑘2𝑣2) = 𝑇(𝑘1𝑣1) + 𝑇(𝑘2𝑣2) = 𝑘1𝑇(𝑣1) + 𝑘2𝑇(𝑣2)

6
Jika 𝑣1, 𝑣2, … , 𝑣𝑛 adalah vektor-vektor pada V dan 𝑘1, 𝑘2, … , 𝑘𝑛 adalah
skalar, maka:
𝑇(𝑘1𝑣1 + 𝑘2𝑣2 + ⋯ + 𝑘𝑛𝑣𝑛) = 𝑘1𝑇(𝑣1) + 𝑘2𝑇(𝑣2) + ⋯ + 𝑘𝑛𝑇(𝑣𝑛) Teorema
1.
Jika 𝑇: 𝑉 → 𝑊 adalah transformasi linear, maka : i.
T(0) = 0 ii. T(-v) = -T(v) untuk semua v di V iii. T(v-
w) = T(v) – T(w) untuk semua v dan w di V Bukti:
Misal v adalah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka diroleh a.
T(0) = T(0v) = 0T(v) = 0
b. T(-v) = T [(-1)v] = (-1)T(v) –T(v)
c. v - w = v + (-1)w,
Sehingga, T(v-w) = T(v + (-1)w) = T(v) + (-1) T(w) = T(v) – T(w)
Definisi.
Jika 𝑇: 𝑉 → 𝑊 adalah transformasi linear, maka himpuan vektor di V yang
dipetakan T ke dalam 0 dinamakan kernel (ruang null) dari T. Himpuan
tersebut dinyatakan oleh ker (T). Himpunan semua vektor di W yang
merupakan bayangan di bawah T dari paling sedikit atau vektor di V
dinamakan jangkauan dari T. Himpunan tersebut dinyatakan oleh R(T).
Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai kernel dan jangkauan, yaitu:
1. Kernel
Definisi. Jika 𝑇: 𝑉 → 𝑊 adalah transformasi linear, maka himpuan bagian
dari vektor-vektor di V yang dipetakan T ke dalam 0 dinamakan kernell
atau ruang null dari T dan dinyatakan ker(T) Berdasarkan definisi tersebut,
maka:
ker(𝑇) = {𝑣 ∈ 𝑉|𝑇(𝑣) = 0𝑤}

Pada notasi menyatakan vektor nol di W.


Himpunan ker(T) bukan merupakan himpunan kosong.
Himpunan ket(T) merupakan himpunan bagian dari V.

7
Gambar. Representasi skematis dari ruang nol

Perhatikan transformasi T yang diberikan oleh gambar berikut:

Gambar. Contoh Kernel


Dari gambar tersebut terlihat bahwa kernel pada transformasi T,
yaitu, , sebab vektor 0 dan dipetakan terhadap vektor
nol.
Contoh:
Misalkan dan .
Ditunjukkan bahwa .
Ini adalah benar, karena

[karena T adalah linear]


[karena
[sifat ]
Sehingga disimpulkan 𝑘𝑣1 + 𝑣2 ∈ ker (𝑇), dan karena itu ker(T)
adalah ruang bagian dari W.

8
2. Jangkauan Definisi.
Himpunan semua vektor-vektor di W yang merupakan bayangan T
paling sedikit satu vektor di V disebut sebagai jangkauan dari T dan
dinotasikan dengan R(T).
Berdasarkan definisi jangkauan, maka:
𝑅(𝑇) = {𝑤 ∈ 𝑊\𝑇(𝑣) = 𝑤 ∈ 𝑊, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑣 ∈ 𝑉}
Himpunan R(T) juga bukan merupakan himpunan kosong, paling
tidak memuat 0 ∈ 𝑊.

Gambar. Representasi skematis dari range T


Jangkauan atau range dari T disebut juga daerah hasil yang terdapat di himpunan
vektor W dan merupakan bayangan atau peta dari vektor di V.
Dengan catatan, himpunan ker(T) merupakan himpunan bagian
dari v, dan R(T) adalah himpunan bagian dari W. Kedua himpunan ini
merupakan subruang vektor.
Teorema 2.
Jika 𝑉: 𝑇 → 𝑊 adalah transformasi linear, maka :
a. Kernel dari T adalah subruang dari V
b. Jangkauan dari T adalah subruang dari W Bukti:
a. Untuk memperlihatkan bahwa ker(T) adalah subruang, maka kita harus
memperlihatkan bahwa ker(T) tersebut tertutup di bawah pertambahan dan
perkalian skalar. Misalkan dan adalah vektor-vektor dalam ker(T),
dan misalkan k adalah sebarang skalar. Maka:

Sehingga berada dalam ker(T).


Juga,

9
Sehingga berada dalam ker(T).
b. Misalkan dan adalah vektor dalam jangkauan T. Untuk
membuktikan bagian ini maka harus diperlihatkan bahwa dan
berada dalam jangkauan T untuk sebarang skalar k yakni diharuskan
mencari vektor a dan b di V sehingga dan
. Karena dan berada dalam jangkauan T, maka vektor
dan dalam V sehingga dan . Misalkan
dan . Maka:

Definisi.
Jika
adalah transformasi linear, maka dimensi jangkauan dari T dinamakan
rank T, dan dimensi kernel dinamakan nulitas (nullity) T.
Contoh:
Contoh 1.
Tinjaulah basis untuk dimana
dan misalkan adalah
transformasi linear sehingga
. Carilah rumus untuk , kemudian gunakan rumus ini untuk
menghitung T(2,-3,5) Penyelesaian:
Pertama, nyatakan bahwa sehingga kombinasi
linear dari . Akan dituliskan
sebagai berikut:

Kemudian samakan komponen-komponen yang bersesuaian, maka


diproleh:

Yang menghasilkan sehingga

Jadi,

10
Dari rumus ini diproleh: T(2,-3,5) = (9,23) Contoh
2.
Misalkan adalah perputaran dari melalui sudut /4.
Jelaslah bahwa jangkauan T secara geometris semuanya adalah dan
kernell T adalah {0}. Maka, T mempunyai rank = 2 dan nulitas = 0.
Contoh 3.
Misalkan adalah perkalian oleh sebuah matriks A yang
berukuran m x n. Pada contoh dapat diamati bahwa:
Jangkauan T adalah ruang kolom dari A Kernel
T adalah ruang pemecahan Ax = 0 Jadi,
berikutnya bahwa:
Rank(T) dim(ruang kolom A) = Rank (A)
Nulitas (T) = dim (ruang pemecahan Ax = 0) Teorema
3:Teorema Dimensi.
Jika adalah transformasi linear dari ruang vektor V yang
berdimensi n kepada sebuah ruang vector W, maka:
(rank dari T) + (nulitas dari T) = n......(1)
Dengan kata lain, teorema ini menyatakan bahwa rank + nulitas dari
transformasi linear sama dengan dimensi domainnya.
Dalam kasus khusus dimana V = Rn , W = Rm , dan 𝑇: 𝑉 → 𝑊 merupakan
perkalian oleh sebuah matriks A yang berukuran m x n , berikutnya dari
persamaan 1 dan contoh lain diatas bahwa:
Rank(A) = dim(ruang pemecahan Ax = 0) = n
Teorema 4.
Jika A adalah matriks m x n maka dimensi ruang pemecahan dari AX+ 0
adalah n-rank(A)
Jelasnya, teorema ini menyatakan bahwa dimensi ruang pemecahan Ax=0
sama dengan jumlah kolom A kurang rank A Contoh:

11
Misalkan 𝑇: 𝑉 → 𝑊 adalah transformasi nol. Karena T memetakan tiap-
tiap vektor ke dalam 0, maka ker(T) = V. Karena 0 adalah satu-satunya
bayangan yang mungkin di bawah T, maka R(T) terdiri dari vektor nol.
Misalkan 𝑇: 𝑅𝑛 → 𝑅𝑚 adalah perkalian oleh:

Kernel dari T terdiri dari semua

Yang merupakan vektor pemecahan dari sitem homogen:

Jangkauan dari T terdiri dari vektor-vektor:

Sehingga sistem

D. Matriks Transformasi
Ketika membahas masalah transformasi matriks, maka hal utama yang
ingin diketahui tentunya dalah bayangan suatu vektor dari transformasi
tersebut dan matriks transformasinya. Penentuan matriks transformasi
tergantung dari faktor-faktor yang diketahui.
Contoh:
Misal {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3} merupakan basis di 𝑅3. Transformasi linear 𝑇: 𝑅3 → 𝑃2

memiliki fungsi 𝑇(𝑣𝑖) = 𝑤𝑖 dengan 𝑣1 = (1,1, −1), 𝑣2 = (0,1, −1), 𝑣3 =

(0,0, −1), 𝑝 = 1 − 𝑥 + 𝑥2, 𝑞(𝑥) = 1 + 2𝑥2, 𝑟(𝑥) = 2𝑥 − 𝑥2


a. Tentukan matriks transformasi A sedemikian hingga 𝐴𝑣𝑖 = 𝑤𝑖
b. Tentukan bayangan (1,2,1) dari transformasi tersebut

12
c. Jika , tentukan bayangan z!
Penyelesaian:
𝐴𝑣𝑖 = 𝑤𝑖, jika 𝐵 = [𝑣1, 𝑣2, 𝑣3] dan C=[p(x),q(x),r(x)] maka AB = C. Karena
𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 basis 𝑅3, maka B bujursangkar 𝐵−1 ada sehingga didapatkan 𝐴 =
𝐶𝐵−1. Pada soal di atas:

a.

Kemudian, 𝐵−1 dicari dan didapatkan

Jadi,
b. Bayangan dari (1,2,1) adalah

c. berarti 𝑍 = −𝑣1 = 𝑣2 + 𝑣3, bayangan Z dapat ditentukan


dengan beberapa cara, yaitu:
i. T(Z) = A Z, dengan A adalah matriks transformasi pada
jawaban a.

ii. Dapat dicari tanpa menggunakan A. Karena ,


maka Z = B k. Sehingga T(Z) = T(B k) = AB k = C k. Jadi, 𝑇(𝑍) =

13
BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Jika V dan W adalah ruang vektor dan F adalah sebuah fungsi yang
mengasosiasikan sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor
di dalam V, maka kita mengatakan F memetakan V ke dalam W, dan kita
menuliskan F : V → W. Lebih lanjut lagi, jika F mengasosiasikan vektor w
dengan vektor v, maka kita menuliskan w = F(v) dan kita mengatakan bahwa
w adalah bayangan dari v di bawah F.
Untuk melukiskannya, maka jika v = (x,y) adalah sebuah vektor di dalam
R2, maka rumus : F(v) = ( x , x + y , x - y ).
Definisi.
Jika F : V W adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang
vektor W, maka F dinamakan transformasi linear jika :
1. F(u + v) = F(u) + F(v) untuk semua vektor u dan v di dalam V.
2. F(ku) = k F(u) untuk semua vektor u di dalam V dan semua skalar k.
Di dalam transformasi linier terdapat sifat, yakni kernel dan jangkauan.
Kernel dan jangkauan merupakan sekali bayangan vektor basis dibawah
transformasi linier telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan
vektor yang selebihnya di dalam ruang tersebut.
Pada transformasi linear terdapat istilah yang biasa disebutkan dalam
pembahasan kali ini, yakni Teorema. Teorema ini merupakan pernyataan yang
dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga untuk membuktikan kebenaran dari
suatu pernyataan atau rumus dibutuhkan teorema.

B. Saran
Penulis sangat menyadari dan memahami bahwa pembuatan makalah ini
jauh dari kekurangan dan kelemahan dalam pembuatannya. Maka dari itu,
penulis pun tidak menolak adanya saran dan kritik yang sifatnya mendukung
dan membangun dari para pembaca agar Makalah selanjutnya nanti, jauh lebih
sempurna dan layak untuk dibaca oleh para pembaca sekalian.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8329228/TRANSFORMASI_LINEAR

https://www.researchgate.net/publication/330533940_Modul_Transformasi_Linear_de

ngan_Model_Pembelajaran_Knisley https://www.slideshare.net/ruthdian33/buku-ajar-

aljabar-linear http://arifrahman421.blogspot.com/2018/12/transformasi-linear.html

http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Matriks-dan-

AljabarLinear-TI.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai