MATEMATIKA 4
Disusun OLeh :
Rainanda Daffa Pradana (21050754031)
Dosen Pengampu :
Tri Hartutuk Ningsih, S.T., M.T.
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
Topic
Chapter 1: Transformasi Linear
Secara Umum
Chapter 5: Similaritas
Pendahuluan
1. Transformasi
Transformasi berarti perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya). Kata
transformasi memiliki arti perubahan atau perpindahan. Setiap perubahan dalam suatu
objek dari bentuk aslinya disebut sebagai transformasi. Ternyata di dalam Al-Qur’an dapat
dihubungkan dengan istilah hijrah ataupun pergantian siang malam yaitu pada Surah Al-
Luqman ayat 29
Artinya: “Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan
malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan
matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan
sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat 29 pada Surah Al-Luqman itu menjelasakan bahwa, terdapat perubahan cahaya siang
dan malam yang merupakan perlakuan dari matahari dan bulan terhadap bumi, di mana
cahaya bulan adalah pancaran dari matahari yang menyebabkan perlakuan (operasi) sinar
yang diberikan matahari terhadap bumi dan berlaku pula pada bulan terhadap bumi. Bumi
diibaratkan sebagai ruang vektor yang mendapat perlakuan
(operasi) dari fungsi cahaya matahari dan fungsi cahaya bulan, di mana keduanya
samasama menntransformasikan cahayanya terhadap bumi.
𝑻∶𝑽→W
dengan, 𝑤 = 𝑇(𝑣)
Keterangan.
V : ruang vektor V 𝑣 : variabel tak bebas
Vektor
W : ruang vektor W 𝑤 : variabel bebas
T : transformasi
Dengan maksud lain, transformasi dapat dipandang sebagai fungsi bernilai vektor dari sebuah
variabel vektor. Yakni, fungsi yang berbentuk 𝑤 = 𝑇(𝑣), dimana variabel bebas 𝑣 dan variabel
tak bebas 𝑤 kedua-duanya adalah vektor.
𝑇(𝑣) = (𝑥, 𝑥 + 𝑦, 𝑥 − 𝑦 )
Maka dapat didefinisikan sebuah fungsi yang memetakan 𝑅^2 ke dalam 𝑅^3
Khususnya, misal 𝑣 = (1, 1), maka 𝑥 = 1 dan 𝑦 = 1, sehingga bayangan dari 𝑣 di bawah 𝑇
adalah 𝑇(𝑣) = (1, 2, 0).
Definisi Transfromasi Linear
1. 𝑇(𝑢 + 𝑣) = 𝑇(𝑢) + 𝑇(𝑣) untuk semua 2. 𝑇(𝑘𝑢) = 𝑘𝑇(𝑢) untuk semua 𝑢 dalam 𝑉 dan
𝑢 dan 𝑣 dalam 𝑉 skalar 𝑘
Operasi penjumlahan vektor pada V dan W mungkin berbeda, sehingga kita perlu
memperhatikan vektor yang dijumlahkan. Perhatikan syarat pertama pada definisi transformasi
linear.
Vektor 𝑢 dan 𝑣 dipandang sebagai anggota V, sehingga digunakan operasi penjumlahan vektor
pada V . Adapun 𝑇(𝑢) dan 𝑇(𝑣) dipandang sebagai
anggota 𝑊 , sehingga digunakan operasi penjumlahan vektor pada 𝑊.
Hal yang sama berlaku pada operasi perkalian skalar.
soal no 1
Misalkan V dan W adalah ruang vektor dan 0 ∈ 𝑊 adalah vektor nol. Pemetaan 𝑇∶𝑉→𝑊
didefinisikan sebagai
Pembahasan :
Diambil sebarang skalar 𝑘 dan 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑉. Perhatikan bahwa
𝑇(𝑢 + 𝑣) = 0 = 0 + 0 = 𝑇(𝑢 + 𝑣)
𝑇 (𝑘u) = 0 = 𝑘0 = 𝑘𝑇 (u)
Kernel Jangkauan
Definisi : Definisi :
Jika 𝑇 ∶ 𝑉 → 𝑊 adalah sebuah Himpunan semua vektor-vektor di 𝑊
transformasi linear, maka himpunan yang merupakan bayangan 𝑇 paling
bagian dari vektor-vektor di 𝑉 yang sedikit satu vektor di V disebut sebagai
dipetakan 𝑇 ke dalam 0 dinamakan jangkauan dari 𝑇 dan dinotasikan
kernel atau ruang null dari 𝑇 dan dengan 𝑅(𝑇).
dinyatakan dengan 𝑘𝑒𝑟(𝑇).
Kernel
Berdasarkan definisi Kernel tersebut, maka :
Contoh.
Jangkauan
Teorema 2
Jika 𝑇 ∶ 𝑉 → 𝑊 adalah transformasi
linear maka:
(a) Kernel dari 𝑇 adalah subruang
dari 𝑉.
(b) Jangkauan dari 𝑇 adalah subruang
dari 𝑊.
soal
Chapter 3: Transformasi Linear
Invers
Contoh 1 :
Pernyataan Ekuivalen
1. 𝑇 adalah satu-ke-satu
2. ker (T) = {0}
3. Nullitas (𝑇) = 0
4. Selang dari 𝑇 adalah 𝑉, yakni R(𝑇) = 𝑉
Soal no 1
Soal no 2
Chapter 4: Matriks Transformasi
Matriks transformasi adalah matriks yang membuat sebuah obyek grafik mengalami perubahan
baik berupa perubahan posisi maupun perubahanukuran daripada obyek grafik tersebut. Untuk
dua dimensi, matriks transformasi dinyatakan dalam ukuran 3 x 3 dengan kolom ke 3 dipakai
sebagai tempat penyedia untuk proses transformasi (translasi, scaling, atau rotasi).Bentuk
matriks transformasi 2D
b) Perkalian matriks
Matriks dapat dikalikan, dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom,lalu
dijumlahkan pada baris yang sama.
Matriks-matriks Transformasinya adalah
sebagai berikut :
Contoh :
Putar titik A (2,3) searah jarum jam dengan pusat O(0,0)
dan sudut putar 90°.
Misalkan terdapats suatu Matriks transformasi yang digunakan untuk mentransformasikan suatu
titik, fungsi suatu kurva, dan bidang, sehingga diperoleh bayangannya, dimana matriks tersebut
disajikan dalam bentuk
M=
( a b
c d ) , penulisan dan perhitungan transformasi dapat kita tuliskan
( ) ( ) ( )
Awal Bayangannya x' a b X
= X
y' c d y
Atau dalam bentuk Koordinat Kartesius :
M Keterangan :
A (x,y) A' (x',y') A (x,y) adalah titik awal
A' (x',y') adalah
bayangannya
Soal Matriks Transformasi :
Chapter 5: Similaritas
Similaritas merupakan transformasi pada bidang yang meliputi homothety, isometri dan
komposisi antara keduanya sedemikian sehingga tipe transformasi ini tidak mengubah ketetapan
jarak tetapi hanya menggantinya dengan perbandingan jarak. Similaritas dapat dinyatakan dalam
suatu persamaan analitik dengan menggabungkan antara geometri transformasi dan geometri
analitik sehingga persamaan ini dinamakan dengan persamaan analitik untuk similaritas.
Dalam pembuktiannya, poligon tersebut akan diletakkan dalam suatu sistem koordinat siku-siku,
kemudian ditentukan titik-titik sudutnya dan titik-titik yang diperlukan berdasarkan yang
diketahui. Setelah itu, akan dibuktikan teorema kese-bangunan pada segitiga dengan
menggunakan persamaan analitik untuk similaritas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dua
poligon adalah sebangun jika poligon yang satu merupakan bayangan dari poligon yang lain
karena similaritas.
Matriks operator linear 𝑇 ∶𝑉 → 𝑉 tergantung pada basis yang dipilih untuk .
Salah satu masalah dasar dari aljabar linear adalah memilih suatu basis untuk
V yang membuat matriks T sesederhana mungkin, misalnya matriks diagonal
atau matriks segitiga.
Masalah :
Jika B dan B’ adalah dua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, dan jika 𝑇 ∶𝑉 → 𝑉
adalah suatu operator linear apa kaitan antara [𝑇]B dengan [𝑇]B' .
Teorema
Anggap 𝑇 ∶𝑉 → 𝑉 adalah suatu linear
pada suatu ruang vektor berdimensi
terhingga 𝑉 dan anggap B dan B’ adalah
basis-basis untuk 𝑉, maka