Pendahuluan
KompetensiDasar&IndikatorPencapaianKompetensi
Setelahmempelajarimodulinidiharapkan kalian memilikikompetensidasarsebagaiberikut :
3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi
4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri sudut-sudut di berbagai
kuadran dan sudut-sudut berelasi
Untuk mengetahui apakah kalian sudah mencapai kompetensi yang diharapkan dari modul ini
atau belum, maka kalian harusdapat :
3.8.1 Menyebutkan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran, memilih
dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.2 Menjelaskan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran, memilih
dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.3 Mengklasifikasikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran,
memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.4 Mengaitkan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran, memilih
dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.5 Menganimasikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran,
memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.6 Memproyeksikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran,
memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika
3.8.7 Menemukan perbandingan dan nilai perbandingan trigonometri dalam sudut istimewa
3.8.8 Menemukan hubungan nilai fungsi trigonometri dikuadran II,III dan IV dengan perbandingan trigonometri
dikuadran I
Deskripsi Materi
Sudut-sudut yang berelasi atau berhubungan ditunjukkan dengan adanya hubungan antara
sudut α dengan sudut (90° ± α), (180° ± α), (270° ± α), (360° ± α), atau -α.
Jika sudut α berelasi dengan sudut (90° - α) atau (π2 - α), maka kedua sudut dinamakan saling
berpenyiku. Selanjutnya, jika sudut α berelasi dengan sudut (180° - α) atau (π - α), maka kedua
sudut tersebut dinamakan saling berpelurus.
Untuk sudut (90°±α) atau (270°±α) terjadi perubahan trigonometri :
Sinus berubah menjadi cosinus atau sebaliknya
Tangen berubah menjadi tangen atau sebaliknya
Secan berubah menjadi cosecant atau sebaliknya
Untuk sudut (180°±α) atau (360°±α) tidak terjadi perubahan trigonometri
Cara membaca letak sudut di berbagai kuadran untuk menentukan hasilnya bernilai
positif atau negatif adalah sebagai berikut :
(90 ° - α) terletak di kuadran I
(90 ° + α) dan (180 ° - α ) terletak di kuadran II
(180 ° + α) dan(270 ° - α) terletak di kuadran III
(270 ° + α) dan (360 ° - α)terletak di kuadran IV
PetunjukPenggunaanModul
Pertama :
Kedua :
2. Mulailahdenganmembacamateri
3. Kerjakansoallatihannya
5. Jikaskormasihdibawah 8, cobalahbacakembalimaterinya,
usahakanjanganmengerjakanulangsoal yang salahsebelum kalian membacaulangmaterinya
6. Lakukanpercobaansederhanauntukmengamatikarakteristikelastisitaspadasebuahkaret,
dankemudiansusunlaporannyauntukdiserahkanpada guru kalian
7. Lakukanpercobaansederhanauntukmengamatikarakteristikelastisitaspadasebuahkaret,
dankemudiansusunlaporannyauntukdiserahkanpada guru kalian
KEGATAN PEMBELAJARAN
IndikatorPembelajaran
Untukmengetahuikeberhasilandariakhirkegiatanpembelajaranpertamaini, sebaiknya kalian
mengetahuitujuanpembelajaran yang diharapkan, yaitu :
Ilustrasi pertama:
Perhatikan grafik fungsi sinus di bawah ini :
Oleh karena pada gambar di atas, titik M(x1, y1) adalah bayangan dari titik K(x, y) oleh
pencerminkan terhadap garis y = x, maka
Dengan demikian, relasi antara sudut α dengan sudut (90° - α) atau (π2−α) adalah sebagai
berikut:
Contoh:
sin75°=sin(90°−15°)=cos15°
cosπ6=cos(π2−π3)=sinπ3
tan25°=tan(90°−65°)=cot65°
Contoh:
sin120°=sin(180°−60°)=sin60°=123√
cos56π=cos(π−π6)=−cosπ6=−123√
tan135°=tan(180°−45°)=−tan45°=−1
Jika α diputar dengan pusat perputaran adalah O(0,0) sejauh 90° dengan arah berlawanan arah
putar jarum jam, maka bayangan titik A oleh perputaran tersebut adalah A'(-y , x).
Berdasarkan gambar di atas, relasi antara sudut α dengan (90° + α) adalah sebagai berikut:
Contoh:
sin 120° = sin(90° + 30°) = cos 30° = 123√
tan 135° = tan(90° + 45°) = - cot 45° = -1
Jika titik A dicerminkan terhadap garis y = x, kemudian diputar dengan pusat perputaran
adalah O sejauh 180° dengan arah berlawanan arah putar jarum jam, maka bayangan dari titik A
adalah A"(-y, -x), dimana ∠AOA' = (270° - α) dan OA = OA" = r.
Berdasarkan gambar di atas, relasi antara sudut α dengan (270° - α) adalah sebagai berikut:
Contoh:
Tentukan nilai dari cos 210° dengan menggunakan relasi (180° + α) dan (270° - α).
Penyelesaian:
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa kedua relasi memberikan hasil yang sama.
Contoh:
B. Sudut α berelasi dengan sudut (270° + α) atau (32π + α)
Berdasarkan gambar di atas, relasi antara sudut α dan sudut (270° + α) adalah sebagai berikut:
Contoh:
Jika sudut A lebih besar dari 360°, maka sudut A harus diubah terlebih dahulu sehingga
berbentuk (θ + k.360°) dengan k = 1, 2, 3, 4, ....
Dengan demikian,
Rangkuman
KUADRAN I
sin ( 360 ° + x ) = sin x
cos ( 360 ° + x ) = cos x
tan ( 360 ° + x ) = tan x
sin ( 90 ° - x ) = cos x
cos ( 90 ° - x ) = sin x
tan ( 90 ° - x ) = cot x
KUADRAN III
sin ( 180 ° + x ) = - sin x
cos ( 180 ° + x ) = - cos x
tan ( 180 ° + x ) = tan x
sin ( 270 ° - x ) = - cos x
cos ( 270 ° - x ) = - sin x
tan ( 270 ° - x ) = cot x
KUADRAN IV
sin ( 270 ° + x ) = - cos x
cos ( 270 ° + x ) = sin x
tan ( 270 ° + x ) = - cot x
sin ( 360 ° - x ) = - sin x
cos ( 360 ° - x ) = cos x
tan ( 360 ° - x ) = - tan x
GLOSARIUM
……………….. : ………………………..
:
: