:ai;an
ika
ilai
247
4 ....
x
0
IT
x
2
0
-6
-4+
(a)
:X
IT
'2IT
(b)
IT
2
(c)
,: Gambar 6.39
7. Untuk0:,;x:,;!80,tentukan
. l
a. arc sm
c. arccos(-!)
b. arc sin 1
~ l'ambar 6.40
248
GJ.
Sebagai tanda babwa mode DERAJAT sudah aktif, akan tampak tulisan DEG
pada layar. DEG= Degree (derajat).
Apabila kalian akan menghitung nilai sin 60, tekan tombol di bawah ini berturut-turut.
(6J [~] [
sin ]
Setelah itu akan tampak hasil sin 60, yaitu 0.866025 ....
Apabila kalian akan menghitung nilai cos 15, tekan tombol di bawah ini berturut-turut.
0115][ cos J
Hasilnya adalah 0.9659 ....
Apabila ingin mengetahui nilai tan 75, tekanlab tombol-tombol di bawah ini
secara berturut-turut.
[i][D~
Hasilnya adalab 3.7320 ....
Selain itu, kalkulator juga dapat digunakan untuk mencari besar sudut dalam
derajat apabila nilai sin, cos, atau tan diketabui.
[DITJ000[TI(INvJ 0
Contoh 2
Jawab:
Secara matematis, nilai a adalab a= arc cos 0,98 l.
Cara mencari a dengan kalkulator adalab sebagai berikut.
(Mode]
[DITJQ[D[DITJ(INvJ ~
249
Fa~,
kemudian tombol
l5J
Sebagai tanda bahwa mode RADIAN sudah aktif, akan tampak tulisan
RAD pada layar.
Untuk menentukan nilainya, perhatikan contoh berikut.
Contoh PDengan
.
menggunakan kalkulator, h1tunglah
a. sin 34;
b. csc 23' + cos JOO;
c. sin 34,6 - 2 cos 3,55.
(lngat jika tidak dituliskan dalam derajat, satuannya radian)
Jawab:
a.
Langkahnya
(Mode)Q000
b.
0JBG
Hasilnya adalah - 3.1995....
Jadi, csc 23 + cos 100 =-3,1995 (dibulatkan).
c. Langkahnya
~0000[]~[)00
~0000ITJB8
Hasilnya adalah 2.4034....
Jadi, sin 34,6 - 2 cos 3,55 =2,4034 (dibulatkan).
-----\
250
uji ,e,ra:e
Kemampuan
1.
01siphn - - - - - ~ - - - - - - - - -
12rr
e. -2 cos 80
Petunjuk: Pada kalkulator fx-3600P, nilai rr dapat diperoleh dengan
menekan tombol (INV J( EXP ).
2.
F. Persamaan Trigonometri
Kahan tentu pemah menyelesaikan suatu persamaan aljabar, yaitu mencari
bilangan-bilangan pengganti variabel yang memenuhi persamaan itu. Hal ini
juga berlaku pada persamaan trigonometri.
Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan
trigonometri. Di dalamnya terdapat suatu variabel yang hams dicari supaya
memenuhi persamaan tersebut. Contoh persamaan trigonometri adalah sin x =
sin 90, cos x = 0,5, dan tanx = 1. Bilangan-bilangan pengganti variabel x yang
memenuhi persamaan itu disebut penyelesaiannya.
251
..
Contoh 1
;/
it
.~:i
Jawab:
a. sin x = sin 45 maka x = 45 + k x 360.
Nilai x yang memenuhi adalah 45 (untuk k = 0).
sin x = sin 45 maka x = (180 --45) + k x 360 = 135 + k x 360
Nilai x yang memenuhi adalah 135 (untuk k = 0).
Jadi, penyelesaiannya adalah {45, 1351.
b. cos x = cos 60
Dengan demikian, x = 60 + k x 360 atau x = --60 + k x 360.
Untuk k = 0 --H = 60 + 0 x 360
=60
Untuk k = 0 --t x = --60 + 0 x 360
= --60 (tidak memenuhi)
Untuk k = 1 --t x = --60 + 1 x 360
= 300.
Oleh karena itu, nilai x yang memenuhi adalah 600 dan 300.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {600, 30001.
c.
'j:
i,i
;w
1#"
*
r(,,
cos x = cos 30
Dengan demikian, x = 30 + k x 360.
Nilaixyang memenuhi adalah 30 (untukk=O)dan 3900 (untukk = 1).
cos x = !,/3
cos x = cos 30
Dengan demikian, x = --30 + k x 360.
Nilai x yang memenuhi adalah 330 (untuk k = 1) dan 690 (untuk
k=2).
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {30, 330, 390, 6901.
d. 2 sinx = 1
sinx=!
sin x = sin 30
Dengan demikian, x = 30 + k x 360 atau x = (180 -- 30) + k x 360
untuk x = 30 + k x 360
252
k = 0 makax = 30 +0 x 360'= 30
k = 1 makax = 30 + 1 x 360 = 390 (tidak memenuhi)
Untuk x = (180 - 30) + k x 360.
x=l50+kx360
k = 0 makax = 150 + 0 x 360 = 150
k = 1 maka x = 150 + 1 x 360 = 510 (tidak memenuhi)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (30, 150).
e.
tanx = ,/3
tan x = tan 60
Dengan demikian, x = 60 + k x 180.
Untuk k = 0 maka x = 60 + 0 x 180 = 60.
Untukk= 1 makax=60+ 1 x 180=240.
Untuk k = 2 maka x = 60 + 2 x 180 = 420 (tidak memenuhi).
Jadi, himpun an penyelesaiannya adalah (60, 240 J.
sin 1.140
b. tan 900
c. cos 450
Jawab:
d.
tan (5rr)
e.
sin (-frr)
a.
b.
c.
d.
e.
sin(-frr) =-sin(frr)=-sin(i+2rr)
=-sinl!:=_l,13
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri berikut.
a.
b.
sin
Jawab:
a. tan (x-rr) =cot}= tan
(x-rr)
q
253
rn-i) maka
=i+ krr
X=irr+krr
sin x = cos x
= sin(~-x)
Dengan demikian,
x
= ZI + k x 2rr
3 2
Gx=lrr+ k xlrr
2
8
Nilai x yang memenuhi adalah -Irr (untuk k = -1), }rr (untulc k = 0),
fx = ( rr-(I-x)) + k x 2rr
G-lx = ZI+ k x 2rr
3 2
q
x = - 3rr - k x 3rr
-frr untuk k = 0.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-Irr, -frr, }rr, frr }.
Nilai x yang memenuhi adalah
254
Bentuk a cos x + b sin x dapat dibawa ke bentuk k cos (x -a). Untuk menentukan nilai k dan a, perhatikan persamaan berikut.
cos (x - a) = cos x cos a + sin x sin a
Hubungan dalam persamaan di atas akan kalian pelajari lebih lanjut di kelas
XI (program IPA). Dari persamaan itu diperoleh
a cos x + b sin x = k cos (x - a)
= k(cos x cos a+ sin x sin a)
= (k cos a) cos x + (k sin a) sin x
Jika kita perhatikan koefisien cos x dan sin x di kedua ruas pers1maan, ki~a
peroleh a = k cos a dan b = k sin a. Jumlah kuadrat kedua koefisien itu adalah
sebagai berikut.
a2 + b2 = (k cos a) 2 + (k sin a) 2
= k2( cos 2 a+ sin 2 a)
= k2 ................................. (lngat: cos 2 a+ sin 2 a= 1)
Jadi, kita peroleh rumus
a2+b2=k2
Karena a = k cos a maka cos a={ Demikian pula, b = k sin a maka sin a= %,
sin aa = a
b seh'mgga
Dengan dem1'ki an, tan a = cos
a=arctan()
Perlu diingat, arc tan merupakan ran- 1 atau invers operasi tan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa
a cos x + b sin x = k cos (x - a)
Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari 2 cos x + 2 sin x = 1, x E [0, 360].
Jawab:
a= l; b= 1; c= 1; k = ~ =\12
a = tan- 1 (
Karena a= 45 maka
k cos (x - a) = 1
~ ficos (x - 45) = 1
fI
255
Contoh
k2?. c2
:;,
l2+(-p)2?.(pfI)2
:;,
1 +p2?.2p 2
:;,
p2-ls0
:;,
(p + l)(p-1) s O
-lspsl
Jadi, syarat agar persarnaan di atas dapat diselesaikan adalah -1 s p s 1.
:;,
uji
Kemampuan
,fAAfl:FfMKerjaKeras
2.
e. 61-rr rad
b. 1.020
f. 5rr rad
c. -450
g. -3 I rr rad
d. -660
h. - 9rr rad
21
256
4.
m sin x + m cos x = fi
d.
cos x +
G. Rumus-Rumus Segitiga
1. Aturan Sinus
Untuk dapat memahami aturan sinus, kerjakan kegiatan berikut.
,_~'Ji)'
Kegiatan ~
Siswa I
RasaTri~n Tahu . --
Tnjuan
Permasalahan
Kegiatan
Gambar 6.41
25 7
Kesimpulan
{i
jl
'
:f'.
1fi
Aturan ini dapat digunakan untuk mencari unsur-unsur suatu segitiga, )aitu
panjang sisi dan besar sudt:t, apabila telah diketahui panjang sisi, besar salah satu
sudut, dan besar sudut di hadapan sisi tersebut. Misalkan ingin dicari panjang
suatu sisi maka hal yang perlu diperhatikan adalah besar sudut di hadapannya
harus diketahui. Dernikian pula sebaliknya, misalkan ingin dicari besar suatu
sudut maka panjang sisi yang ada di hadapannya juga harus diketahui.
Contoh 1
Jawab:
Gambar6.42
0,7071
34 .15
'
sin a
sin ~
sin 60
<=> a
= 25 sin 60
sin 45
sin 45
25 x 0,866 = 30 62
0,7071
'
_J
258
Contoh 2
p = 42,
tentukan
LJ jj
Kemampuan
:. . Kerja Keras
1.
2.
3.
4.
5.
1iJ,~j[Pi~t
Pada segitiga ABC diketahui besar LA = 45
dan besar LB = 30.
Tunjukkan bahwa a : b
6.
7.
8.
=-fi: I.
9.
10.
~~m
259
2. Aturan Kosinus
Sebelum membahas aturan kosinus, diskusikan kasus berikut.
Diskusikan! I>
1 Komunikatif
p
j:m
Q
7cm
Diketahui segitiga LPQR yang panjang sisi-sisinya tampak seperti pada gambar di samping.
Dapatkah kalian menentukan besar LPQR,
LQRP, dan LRPQ dengan aturan sinus? Mengapa?
Gambar 6.46
P. Gambar 6.47
b2 =a2 +c2-2accos ~
c2 = a 2 + b2 -2ab cosy
Secara umum, dalam setiap segitigaABC dengan panjang sisi-sisi BC, AC,
danAB berturut-turut adalah a, b, c satuan panjang dan besar sudut di hadapan
sisi-sisi itu berturut-turut adalah a, ~. dan y, berlaku
a2 = b2 + c2-2bc cos a
b2 = a2 + c2 -2ac cos~
c2 = a2+b2 -2ab cosy
260
untuk menentukan panjang sisi jika diketahui panjang dua sisi dan besar salah
satu sudut. Aturan kosinus juga dapat digunakan untuk menentukan besar sudut
segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya. Untuk itu, aturan kosinus juga
dapat disajikan dalam bentuk berikut.
cos a = b2+ c2_ a2
2bc
2 2
cos p = a + c - b2
2ac
2
2
cosy= a + b - c2
2ab
Contoh
18Diketahui segitiga ABC, dengan panjang BC= 4 cm. AC= 6 cm, dan besar
LACE= 65. Tentukan panjang sisi AB.
Jawab:
Misalkan BC= a= 4 cm, AC= b = 6 cm, AB= c, dan LACE= y.
Dengan menggunakan aturan kosinus, panjang AB = c adalah
c2 = a2 + b2 -2 ab cosy
= 42 + 62 -(2)(4)(6) cos 65
= 16 + 36- 48 (0,4226)
c2 = 31,7152 ::> c = 5,6316
Jadi, panjang AB adalah 5,6316 cm.
Contoh 2
261
Kem
ampuan
1.
7.
8.
9.
10.
Diketahui segitiga ABC, dengan sudut B adalah 58. Jika panjang sisi
BC adalah 8 cm, tentukan panjang AC agar sudut A mempunyai:
a. dua nilai;
b. satu nilai;
c. tidak ada yang memenuhi.
Sebuah jajargenjang mempunyai panjang sisi 10 cm dan 5 cm. Jilca salah
satu sudutnya 53, tentukan panjang kedua diagonalnya.
Sebuah gunung dapat dilihat oleh dua orang pengamat dari sebuah
gedung. Salah satu pengamat yang berada di atas gedung setinggi 65 m
melihat puncak gunung dengan sudut elevasi 32, sedangkan pengamat
lain yang berada di kaki gedung melihat puncak gunung dengan sudut
elevasi 56. Tentukan tinggi gunung itu.
Dua pos pengamat hutan terletak di sisi jalan. Pengamat di pos A melihat
kebakaran dengan sudut 30 dan pengamat di pos B melihat kebaran
dengan arah ke barat dengan sudut 53. Jika jarak pengamat A dan B
adalah 25 km, tentukan
a. jarak tempat t~rbakar dengan masing-masing pengamat;
b. jarak terpendek tempat kebaran dengan jalan (garis tinggi).
Dani berada di titik P yang sejajar dengan sebuah menara. Dani
memandang puncak menara tersebut dengan sudut pandang 40.
Kemudian, dia mendekat ke arah bangunan itu hingga sampai di titik Q.
Dari titik Q, sudut pandang Dani terhadap menara menjadi 60. Jika
jarak P ke Q 100 m, berapakah tinggi menara itu?
262
rt
f alas x tinggi.
Misalkan unsur segitiga yang diketahui adalah sudut a, panjang sisi b, dan
panjang sisi c. Untuk mencari Juas segitiga itu, terlebih dahulu kalian harus
mencari tingginya (t), yaitu dengan cara berikut.
x t =t cb sin a.
L=!bc sin a
Dengan cara yang sama, kita juga dapat memperoleh rumus Juas segitiga
sebagai berikut.
L=fJcsin ~
L=!absiny
Dapatkah kalian menunjukkan berlakunya rumus luas segitiga di atas?
Contoh
263
Contoh 2
Gambar6.49
Contoh 3
cos A=
b +c - a
2 be
8 + S2- 10
(2)(8)(10)
=::!l
=- 0'06875
160
-------~-----
Kemampuan
264
3. Hitunglah luas segi-6 beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjarijari 9 cm dan semna titik sudut dari segi-6 beraturan menyinggung
lingkaran.
4. Hitunglah luas segi-8 heraturan yang terletak di dalam lingkaran berjarijari 7 cm dan semua titik sudut dari segi-8 beraturan menyinggung
lingkaran.
5. Buktikan bahwa luas segitigaABC yang ketiga panjang sisinya a, b, dan
c adalah
L = ,J-s(-s---a)-(s---b-)(_s_--c), dengan s =!(a+ b + c).
Kemudian, gunakan rumus ini untuk menghitung soal nomor 2.
Contoh 1
y=vr2-x2
=v49o' -24sz
= 424,35.
l
Perbandingan Trigonometri dan Fungsi Trigonometri
265
Contoh 2
Sebuah pohon diamati oleh pengamatA dengan sudutelevasi 53. Pengamat B
juga mengamati pohon itu dari tempat lain yang segaris dengan sudut elevasi
30. Jika jarak kedua pengamat itu 15 m, tentukan tinggi pohon tersebut.
Jawab:
Pematikan sketsa gambar yang menjelaskan permasalahan tersebut.
D
/30)
B
~
15 cm
/53'
A
Gambar 6.51
~ panJang
= 30,66 m
Tinggi pohon merupakan panjang CD pada gambar. Perhatikan segitiga sikusiku BCD. Dengan definisi sinus sebuah sudut diperoleh
266
Contoh 3
Dua buah kapal P dan Q berjarak IO km. Kapa! Q letaknya pada arah I00
dari P. KapalR terletak pada arah !60dariP. Jika kapal R terletak pada arah
200 dari Q, hitunglah jarak kapal R dari P dan dari Q.
Jawab:
Sketsa dari perrnasalahan tersebut adalah sebagai berikut.
u
}2.~: _ _ _
R
Gambar 6.52
Soal ini dapat diselesaikan dengan aturan sinus. Akan tetapi, terlebih dahulu
kita harus mencari besar LRPQ, LPQR, dan LQRP. Dari sketsa di atas,
diperoleh
LRPQ = 160 - 100 = 60;
LPQR = 360 - (200 + 800) = 80;
LQRP= 180-(80+60)=40.
Selanjutnya, kita earl panjang PR dengan aturan sinus.
fg_ =
sin LQRP
PR
sin LPQR
:>
_lQ_
sin 40
=__fJL_
sin 80
10 sin 80
sin 40
10 x 0,9848
0,6428
= 15,32
Jadi, jarak antara kapal R dan P adalah 15,32 km.
:>
PR
:>
QR = 10 sin 60
sin 40
10 x 0,866
0,6428
=13,47
Jadi, jarak antara kapal R dan P adalah 13,47 km.
267
LJjj $tffiQ:~Ker1aKeras
Kemampuan
Im
8m
Gambar 6.53
268
=a.
1
sec a= cos a
cot a= tan a
.
sisi hadap
BC
sma= .
=hipotenusa AC
sisi samping AB
cos a= .
=hipotenusa AC
sisi hadap
BC
tan a = sisi samping = AB
3. Rumus perbandingan trigonometri sudut
berelasi
Untuk sudut a dan (90 - a) atau di kuadran I
sin (90 - a) = cos a
cos (90" - a) = sin a
tan (90 - a) = cot a
Untuk sudut a dan (180 - a) atau di kuadran
II
tan a= sin a
cos a
sin2 a + cos 2 a = I
sec2 a = 1 + tan2 a
5. Cara membuktikan persamaan identitas
trigonometri adalah dengan menguraikan
salah satu ruas kiri atau ruas kanan sehingga
hasil dari uraian tersebut sama dengan
ruas yang satunya. Proses penguraian
menggunakan rumus-rumus dasar hubungan
perbandingan trigonometri.
6. Aturan Sinus
Dalam setiap segitiga ABC dengan panjang
sisi-sisi BC, AC, dan AB berturut-turut adalah
a, b, c satuan panjang dan besar sudut di
hadapan sisi-sisi itu berturut-turut adalah a,
~, dan y berlaku aturan sinus
_a_= _b_
sin a
sin ~
=_c_
sin Y
7. Aturan Kosinus
Dalam setiap segitiga ABC, dengan panjang
sisi BC, AC, dan AB berturut-turut adalah a, b,
c satuan panjang dan besar sudut di hadapan
sisi-sisi itu berturut-turut adalah a, ~, dan y
berlaku aturan kosinus
a2 = b2 + c2 - 2 be cos a
b2 = a2 + c2 - 2 ac cos ~
c2 = a2 + b2 - 2 ab cosy
269
"~~~~~l~jur
Kemudahan-kemudahan apa yang kalian
rasakan setelah mempelajari ilmu ukur trigonometri? Dalam hal apa sajakah ilmu ini dapat
~~;!:~~,J~e~,hir Ba_b_6____
------------- - - - - -
A. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b,
c, d, atau e.
1. Nilai 2!rr rad= ....
a. 415
b. 405
c. 395
2.
7.
d. 385
e. 375
a. sec a
b. sin a
c. tan a
8.
9.
e. ,/3
b. 1
c. !,13
d. -!fI
b. !fI
e. I
c. !,13
4.
c. I+ cos 2 a
e.
2I
c. !,13
5.
6.
a.
_l
. l5
c 4
4
e. _!!
a. 90
b. 180
c. 270
d. 3600
e. 400'
270
a. 90
d. 30
e. 15
b. 60
c. 45
a. 2a= b
d. a=b
21. Pada segitiga ABC diketahui sisi AB =6 cm, AC
b. b =2a
e. a<b
=10 cm, dan LA =60. Panjang sisi BC =....
c. b<a
(UAN2004)
d. 2fi9cm
I 4. Jika dalam segitigaABC diketahui sisi BC= 10,
a. 2ill cm
e. 3fi9cm
AC= 40 dan LC= 120 makaAB =...
b. 3ill cm
a. lOfil
d. lOfil
c. 4fi9cm
b. 20'8
e. '15
22. Penyelesaian persamaan sin (x - 45) = 1../3,
c. 10"21
untuk Os; x ,;; 360 adalah ....
15. Jika pada segitigaABC diketahui LA= 60, LB
a. 75; 150
b. 75; 165
=75, dan BC= 3 maka panjang AB= ....
c. 105; 165
a. 3-fi
d. 6-fi
d. 0; 75; 165; 360
b. 3../6
e. 3'8
e. 0; 105; I 65; 360
C. -y6
16. Jika diketahui titik-titik 0(0, 0), A(4'8, 4) dan 23. Nilai sinus sudut terkecil dari segitiga yang
B(6, 6'8) maka luas segitiga AOB ... satuan
panjang sisinya 5 cm, 6 cm, dan fil cm adalah
luas.
.. .. (UAN2003)
a. 24
d. 64
a.
d.
b. 32
e. 72
C. 48
b.
e.
17. Suatu segitigaABC diketahui panjang BC= 10
km
i,[s
im
t1s
!{3
d. 2
b. I.re
~5
e. I
3
2
c. 2 cos (x + lrr)
d. -2 cos (x - 7rr)
c. !../3
e. 2 cos (x-trr)
19. Pada suatu jajargenjang ABCD diketahui AB 25. Pada segitigaAB.C diketahui panjang sisiAB =
= 6 cm, AD =4 cm, dan LBAD =60. Luas
2 cm, AC= 3 cm, dan BC= 2 cm. Nilai sin A =
jajargenjang ABCD adalah ... cm2
.. .. (UAN2005)
a. 24'8
d. 12
b. 24
e. 6../3
a.
ct.
C. 12\1'3
1{3
b.
tE
c.
rrr
LC= ...0
1m
e. lm
271
26. Untuk0sxs360, himpunan penyelesaiandari 32. Pada gambar di bawah, jika PQ = !Ov3 maka
sin x - v3 cos x - v3 = 0 adalah .... (UMPTN
PS= ... (SPMB 2007)
2003)
a. 20
s
a. {120', 180}
d. (0, 300}
b. 20v3
b. (90', 210'}
e. (0, 300, 360}
c. 30
c. (30', 270'}
d. 30v3
30'
i' J
27. Jika-1!.<x<ndantanx=amaka
e. 36v3
P
Q
R
2
2
(sin x + cos x) sama dengan .... (UMPTN 1998) 33. Jika sudut a adalah sudut lancip dan memenuhi
4 sin2a.-4 sin a =-I maka tan a= .... (SPMB
a a2+2a+l
d. a2 - 2a + I
2007)
. a2 + I
a2 + I
I
2
a. 2
d.
b a2-2a-1
a -2a-I
e.
a2-1
a2 + 1
b. I
e. v3
c a2 +a+ I
2
c.
. a +I
L1J
tv1
tfi
28. Diketahui MBC dengan LB= 45, dan CT garis 34. Perhatikan gambar berikut.
tinggi dari titik sudut C. Jika BC
=
a.
b.
av3
a../5
d.
e.
=a dan AT
am
am
c. af'i
29. 1 -_cos x = .... (UMPTN 1997)
smx
a -sinx
I +cosx
-cosx
1-sinx
c __fil!!L
I-cosx
30. Jikacosx=
1997)
a. -2
b. -3
d~
.,
I +sinx
e -sin
-x. I +cosx
a.
71
b.
tv3
b. 5(2-fi)
c.
2I
c. 10(2-fi)
d. IO(Y2 + 2)
d _7_
. 6+4v3
2rr
c. 4
e. 10(\'2 + 1)
rr
e _7_
. 3 +4v3
272
Kata9
Bijak
Semua pekerjaan akan menjadi febih ringan apabi/a dikerjakan dengan kemauan yang
timbu/ dari diri sendiri dan berusaha untuk menikmati pekerjaan itu.
kalian dapat
1. menentukan kedudukan titik, garis, dan
bidang dalam ruang;
2. menentukan volume benda-benda
ruang;
3. menghitung perbandingan volume dua
benda dalam suatu bangun ruang;
4. menjelaskan bidang frontal, sudutsurut,
dan perbandingan proyeksi dalam menggambarlcan bangun ruang;
5. menggambar dan menghitung jarak titik
5tandar Kompetensi
Menentukan kedudukan,jarak, dan besarsudutyang melibatkan titik, garis, dan bidang
dalam ruang dimensi tiga.
Kompetensi Dasar
1. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
2. Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi
tiga.
3. Menentukan be.sar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam
ruang dimensi tiga.
~ti'
/,.,,
.~-;~-~j.f
<---......
I,.
274
mempelajari
' . ..
KedudukanTitik, Baris,
dan Bidang
Volume
Menggambar
Jarak
Sudut
membahas
.-1:;
Bangun Ruang
membahas
lrisan Bidang
Titik ke Bidang
Titik ke Garis
antara
Bidang terhadap Bidang
Dua Garis
Dua Bidang
Garis dan
Bidang
yang saling
Berpotongan
Bersilangan
bictang ortogonal
bidang frontal
balok
bola
garis
garis ortogonal
garis frontal
irisan bidang
kubus
ken.:cut
limas
prism a
perbandingan proyeksi
sudut-sudut
titik
ta bung
1clume
275
Uji
Prasyarat
TitikA
ill Gambar7.1
TitikB
Titik
Titik merupakan sesuatu yang tidak memiliki ukuran (tak berdimensi) dan hanya
dicentukan oleh letaKllya saja. Titik disimbolkan dengan noktah () dan biasanya
276
Garis
Garis adalah kumpulan atau himpunan titik-titik yang membentuk kurva !urns.
p________.
(al
(bl
Garis g
Ruas garis PQ
Gambar7.2
c
A
Bidang a
B
Bidang ABCD
Gambar7.3
Garis merupakan bangun berdimensi satu karena ukuran (dimensi) yang dimiliki
hanya satu, yaitu ukuran panjang saja. Garis sebenamya merupakan kurva lurus
yang panjangnya tak terbatas. Garis biasanya diberi nama dengan huruf kecil,
misalnya a, b, c, d, dan scterusnya. Bagian garis yang disebut dengan segmen
garis diberi nama sesuai dengan titik-titik yang ada pada ujung garis tersebut.
Segmen garis disebut juga ruas garis. Ruas garis merupakan kurva lurus yang
panjangnya terbatas. Perhatikan Gambar 7.2.
Bidang
Bidang disebut bangun berdimensi dua karena memiliki dua dimensi, yaitu
dimensi panjang dan dimensi lebar serta tidak mempunyai dimensi ketebalan.
Nama sebuah bidang biasanya menggunakan hurufYunani yang dituliskan di
bagian pojok bidang, seperti a, p, dan y. Selain itu, sebuah bidang juga dapat
dinamai dengan menyebutkan titik-titik sudut dari bidang tersebut. Perhatikan
Gambar7.3.
Untuk memudahkan kita dalam mempelajarinya, bidang biasanya
digambarkan dalam bentuk jajargenjang, persegi, atau persegi panjang.
V
__J-- /
j,
(a)
(b)
Gambar7.4
'p
la)
Gambar7.5
lb)
tersebut terletak pada bidang yang sama dan terdapat satu titik potong pada
uambar7.6
277
Gambar7.7
Dua buah garis atau lebih dikatakan saling sejajar apabila garis tersebut
terletak sebidang dan tidak mempunyai titik potong (titik persekutuan). Perhatikan
gambar di samping. Gambar tersebut menunjukkan garis a dan b sejajar.
Dua garis, dikatakan saling berimpit jika kedua garis itu sejajar pada satu
bidang, setiap titik pada garis pertama terletak pada garis kedua dan sebaliknya.
Perhatikan Gambar 7.8. Gambar tersebut melukiskan garis a dan b yang
berirnpit. Dua garis yang berimpit memiliki titik potong yang tak berhingga
banyaknya.
Gambar7.9
Dua garis atau lebih dikatakan saling bersilangan apabila garis-garis tersebut
tidak memiliki titik persekutuan sehingga garis-garis tersebut tidak sebidang
dan tidak sejajar. Mengapa demikian?
Pada Garnbar 7.9 tampak bahwa garis g terletak pada bi dang a, sedangkan
garis h tidak terletak pada bidang a. Garis h menembus bidang a di titik B,
sedangkan B tidak terletak di garis g. Garis g dan h saling bersilangan.
Garis a terletak pada bidang a apabila semua titik pada garis a terletak pada
bidang a. Gambar 7.10 menunjukkan garis a terletak pada bidang a.
Gambar7.12
Jika suatu garis beririsan dengan bidang dan garis itu tidak terletak
pada bidang, maka garis itu memotong (menembus) bidang. Gambar 7.11
menunjukkan garis a memotong bidang a di titik B.
Suatu garis dikatakan tegak lurus pada suatu bidang apabila garis tersebut
tegak !urns terhadap semua garis yang ada dalam bidang tersebut. Pada Gambar
7.12 tampak bahwa garis a tegak lurus bi dang a karena garis a tegak lurus
dengan setiap garis pada bidang a.
Gambar 7.13
Suatu garis dikatakan sejajar dengan bidangjika pada bidang tersebut dapat
dibuat suatu garis yang sejajar dengan garis tersebut. Garis dan bidang yang
sejajar tidak memiliki titik persekutuan. Gambar 7.13 menunjukkan garis a
sejajar dengan bidang a. Pada bidang a dapat dibuat suatu garis b yang sejajar
dengan garis a.
278
a.
Jika setiap titik yang .terletak pada bi dang a juga menempati bi dang pmaka
dikatakan bahwa bidang a dan bidang ~ saling berimpit (Gambar 7.14
(a)).
b.
Jika bidang a dan bidang ptidak mempunyai satu pun titik persekutuan,
kedua bidang itu dinamakan dua bidang saling sejajar (Gambar 7.14
c.
Jika kedua bidang itu memiliki tepat sebuah garis persekutuan maka dapat
dikatakan bahwa kedua bidang itu saling berpotongan. (Gambar 7.14 (c))
(b)).
(al
(bl
(cl
Gambar 7.14
LJ jj r~3@:@fi'Kefia-i<l?ras
Kemampuan
Gj]
A,
Gambar7.lS
t?
E/
A
B
., Gambar 7.16
ffi:J
G
Gambar7.17
Perhatikan Gambar7.15.
Berdasarkan macam-macam kedudukan garis terhadap garis lain, tentukan hubungan antara dua ruas garis berikut
a. AB dan AD;
c. AD dan BC;
b. AB dan CG;
d. BF dan CG.
2. Diketahui gambar bangun ruang seperti Gambar 7.16.
Berdasarkan macam-macam hubungan yang terjadi terhadap kedudukan
titik dengan garis, garis dengan garis, garis dengan bidang, dan bidang
dengan bidang, tentukan hubungan antara:
a. titik B dan ruas garis CD;
b. titik E dan ruas garis EF;
c. ruas garis BF dan ruas garis GH;
d. ruas garis AB dengan ruas garis CD;
e. ruas garis FB dengan bidang ABCD;
f. ruas garis FG dengan bidang IJKL;
g. bidang ABCD dengan bidang ABFE;
h. ruas garis NJ dengan bidang EFGH;
i. bidang EFGH dengan bidang IJKL;
j. bidang ABCD dengan bidang EFGH.
3. Diketahui bangun ruang seperti Garnbar 7.17 .
Berdasarkan gambar di samping, sebutkan contoh garis atau bidang
dengan kedudukan berikut ini.
a. dua buah garis yang saling berpotongan
b. dua buah garis yang sejajar
c. dua buah garis yang tidak berpotongan dan tidak sejajar
d. sebuah garis dan sebuah bidang yang berpotongan
e. sebuah garis dan sebuah bidang yang sejajar
f. dua bidang yang berpotongan pada sebuah garis
g. dua bidang yang ~ejajar
h. tiga bidang yang bepotongan pada sebuan ti'.ik
I.
Ruanq
~1G
l-,c.:....:.,.,...
, . :I
.P
D;..0
___ ~ / - -
.,,.)C
,-:::_.------;,:- A
Gambar7.18
D1m1; ,1
T'(;Fi
279
4.
Info
Sumber. www.isritutocalvino.it
Euclide
280
,
a
'
'
A
Gambar 7.19
Gambar7.20
Total jumlah rusuk sebuah kubus ada 12 buah. Dapatkah kalian menyebutkan
rusuk-rusuk yang lain?
Garis AF dan BE dinamakan diagonal bidang dari kubus. Jika panjang
rusuknya a, panjang diagonal bidang kubus di samping adalah afl. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan teorema Pythagoras. Totaljumlah diagonal bidang
dalam kubus adalah 12 buah. Sebutkan diagonal bidang yang lain.
Garis lurus yang menghubungkan titikA dan titik G (garisAG) dinamakan
diagonal ruang. Terdapat4 buah diagonal ruang dalam kubus. Sebutkan diagonal
ruang yang lain .
Misalkan panjang sisi atau rusuk kubus adalah a. Panjang masing-masing
diagonal ruang adalah a~.
Bidang ACGE dan ABGH dinamakan bidang diagonal. Terdapat 4 buah
bidang diagonal dari kubus. Sebutkan bidang diagonal yang lain.
Sekarang, perhatikan tumpukan kubus-kubus satuan yang membentuk
sebuah kubus besar pada Gambar 7.20. Kubus besar tersebut terbentuk dari 3
lapisan, dengan setiap lapisan terdiri atas 3 x 3 buah kubus. Jadi, kubus besar
terdiri atas 3 x 3 x 3 =27 buah kubus satuan. Dengan dasar pemikiran seperti
ini, kita dapat menentukan rumus volume suatu kubus.
Jika suatu kubus memiliki panjang rusuk a, volumenya (V) dapat ditentukan
dengan rumus:
V=axaxa=a 3
Analog cara di atas, kalian juga dapat memperoleh luas sisi (L) kubus
dengan rusuk a adalah
L=6xaxa=6a2
2. Balok
H
A~
B
Gambar7.2l
~
(a)
~
(b)
(c)
Gambar 7.22
ilmm
)u,gas a
~,,Ja,igg4iJg,~w~tii
,,,,/fl
". .~ l":'., -,!.'.: . ,-_. -_.,;,:.;
281
V=pxRxt
L 2(pf + ft + pt).
(Ont Oh ii, Diketahui suatu balok ABCD .EFGH dengan panjang AB =8 cm, BC =6 cm,
dan BF= 3 cm. Tentukan
a. panjang diagonal bidang AC;
b. panjang diagonal ruang AG;
c. luas bidang diagonal ACGE.
Jawab:
'C
~cm
8cm
(a)
11~
b.
8cm
(b)
Gambar7.23
E-~om
A
=10,44 cm.
!Ocm
Gambar7.24
Ruang tell=MM
If
nO
Men~a<g<i Prestasi
282
R
-
,.~::...
., . i1,
,1~
'11
Sumber: w11w.myseie11ceb/og.com
Prisma segitiga
(c)
Gambar 7.25
(~
283
- 1 - -
V(S) =Axt
Gambar126
f1l
(17.
LlJ,
LJ)
la)
lb)
Gambar 7.27
Limas segitiga
ft
(a)
(b)
Gambar128
~
(a)
(b)
Gambar129
:~c
~G
c
A
(a)
Gambdr130
(b)
~ V(O.ABCD)
= ix(2t)2xt
284
Karena (2t) 2 adalah luas alas dan tinggi limas adalah t maka V (O.ABCD) sama
dengan
Kemudian, kita ketahui bahwa alas sebuah kerucut berbentuk lingkaran. Karena
itu, luas alasnya adalah rrr. Jadi, volume kerucut adalah
~Math Surving
Vel,r,
www.belajar-matematika.com/matematika!Bangun%20Ruang.pdf
Contoh 1
Diketahui limas segi empat beraturan dengan sisi alas berbentuk persegi yang
panjangnya 3 cm dan tingginya 8 cm. Tentukan volume dan luas permukaan
limas tersebut.
E
Jawab:
Perhatikan gambar limas di samping.
Volume limas adalah
V
=
=
x (3 x 3) x 8 cm2
= 24cm
Gambar 7.31
Selimut limas tersebut berupa 4 segitiga sama kaki yang sama ukurannya.
Terlebih dahulu kita akan menghitung luas salah satu segitiga, misalnya
segitigaABE. Karena tinggi segitiga tersebut (panjang EG) belum diketahui
maka kita cari panjang EG terlebih dulu.
DB = YAB2 +AD2
= Y3 2 + 32 =3../2 cm
(!,n_J2 + 8
= 8,28 cm
Contoh 2
Gd I
~ h
2)
Jawab:
Jika diperpanjang, bangun ruang itu berbentuk kerucut. Dengan menggunakan
konsep kesebangunan, diperoleh
Gambar7.32
',
V= Ilf{R; + RJ + Rl
\Jd
285
,:,'
,:,
x
R2
R2h
x+h = R ~x= R -R
1
1
2
(1)
f
-f
=frr(R;h + R;x - R~x)
= frr(R~h + (R; - R~)x)
= rrR;(h + x)
rrR~x
(2)
't
Gambar 7.33
1(2
2 2 R2h)
v =31IR1h+(RI-R2)RI-R2
=frr(R;h + (R 1 + R2)R2h)
= rrt(R; + R~ + Rl2) ....................... (terbukti)
5. Bola
(a)
(b)
~
Math 5urving
~
Gemar Membaca
hitp:!!www.matematikamenyenangkan.com/mengenal-baLgun-cuang-limas. ian-kerucut-/ewat-a.1imasi-:ideo!
v =1rrr
L = 4nr2
286
Contoh 2
Suatu bangun ruang berbentuk bola mempunyai volume 38.808 cm3 Tentukan
jari-jari dan luas permukaan bangun ruang itu.
Jawab:
.rrr
3
Meng!~2~;CI
. x 22 x ,-1
38.808
,-1
9.261
r = 21
Karena r = 21 cm, luas permukaan bangun ruang itu adalah
L
= 4rrr2
=4x 22 x2!2
7
= 5.544 cm 2
uji f!fffl3i3!;p
Kemampuan
Kerja Keras
287
4. Suatu piramida berbentuk Ii mas segi empat. Apabila titik puncak piramida
tersebut ditarik garis ke bawah menuju alas maka titik perpotongan
garis dengan alas berada tepat ditengah bidang alas. Diketahui panjang
alas limas adalah 8 m, lebarnya 5 m, dan tinggi limas adalah 10 m,
tentukan
a. luas seluruh permukaan limas;
b. panjang total semua rusuk limas;
c. volume limas.
5. Diketahui suatu prism a tegak segitiga
F
seperti Gambar7.37. Sisi yang berupa
segitiga merupakan segitiga sama
~~c,;,
sisi. Prisma tersebut diisi air hingga
30 cm
ketinggian air mencapai separuh A G
8
tinggi EG. Apabila diketahui panjang
Gambar7.37
sisi segitiga ABC 20 cm dan panjang
BC adalah 30 cm, tentukan volume air yang diisikan tersebut. (Problem
solving)
6. Sebuah kabel baja untuk konstruksi jembatan panjangnya 41 S m dan
jari-jari penampangnya 14 mm.
a. Hitunglah volume kabel baja tersebut.
b. Jika berat setiap I cm 3 kawat adalah 8 g, hitunglah berat kawat tersebut.
7. Diketahui sebuah seng berbentuk persegi dengan panjang 10 cm dan
lebar 6 cm. Ada dua cara untuk membentuk silinder tanpa tutup dari seng
itu, yaitu silinder dibentuk dengan tinggi 10 cm atau silinder dibentuk
dengan tinggi 6 cm. Tentukan ukuran silinder agar mempunyai volume
maksimum. (Problem solving)
8.
@
(b)
(a)
Gambar7.38
fr.\
;,/4) ~
:: ;~:~:5c:::::::::nrrrr==2
18
(a)
(b)
'
Gambar 7.39
288
Contoh 1
Jawab:
a. Volume air yang tumpah sesuai dengan volume
besi pejal yang dimasukkan ke dalam silinder.
Volume besi pejal adalah
V8 = rrr2t
=227 x 142 x 49
= 7.546
Jadi, volume air yang tumpah adalah 7.546 cm3
b. Perbandingan volume silinder dan volume besi
pejal
Vs : VB = rrrJt : rrr~I
=rJ: r;
14 2 : 72
49 cm
-\~~:-:::~:;
--
~
Gamba, 7.40
(2 x 7) 2 : 72
22 : 1
4: 1
Contoh
29 Gambar 7.41 adalah sebuah kerucut di dalam bola. Panjang jari-jari bola
sama dengan tinggi kerucut. Jika alas kerucut menyinggung kulit bola, hitunglah perbandingan volume kerucut dan volume bola.
Jawab:
Misalkan volume kerucut VK dan volume bola VB. Dari soal ini diketahui
tinggi kerucut sama denganjari-jari bola r.
VK : VB
=trrr x r : 4rrr3
= trrr ;4 x
= 1: 4
frrr
@
'
'
'
Gamba, 7.41
289
LJ jj -#Eil-f#i.KefjaKer-as .
kemampuan
290
~\ir-.;pek{,f
Mrnl St1,1t\
i,,,t
~ rl ~~ r~ r:
t.~~tc~l!Jig;i,.l
x,Y
oaiam huanu...,
1. JarakTitik ke Garis
Y/1
(a)
(b)
' B
Gambar7.43
Contoh 1
H_,___
./i>-A
---r;,c
5cm
Jawab:
a.
b.
c.
Jarak titik Ake garis BC sama dengan panjang rusuk AB= 5 cm.
Jarak titik B ke garis FG sama dengan panjang rusuk BF= 5 cm.
Jarak titik Eke garis BC sama dengan panjang diagonal sisi EB.
Panjang EB kita tentukan dengan teorema Pythagoras.
EB = yAB2 + AE2
=yS2 + 52
=y25 + 25
=v5o
=5v2
d.
Contoh 2
Diketahui balok ABCD.EFGH seperti pada gambar di samping.
Jika panjang AB = 10 cm, BF= 5 cm, BC =3 cm, dan HI= JG, tentukan
jarak titik Ike garis AB.
'~
A
J
Gambar 7.45
Jawab:
Dalam ha! ini, jarak Ike garis AB adalah sama dengan panjang IJ.
Sebelumnya kita tentukan panjang IB dengan mencari panjang JC terlebih
dahulu.
Perhatikan segitiga CG/ pada Gambar 7.46.
291
c
Gamba, 7.46
2. JarakTitik ke Bidang
.B
,B
(a)
Gambar7.47
(b)
Contoh 1
Misalkan terdapat sebuah bidang a dan titik B seperti pada Garnbar 7.47
(a). Untuk mengukur jarak titik B ke bidang a yang ada di bawahnya, terlebih
dahulu tariklah garis dari B ke arah bidang a sampai memotong bidang itu di
suatu titikmisalnyaP. Garis ter-sebut harus tegak lurus dengan bidang. Perhatikan
Gambar 7.47 (b). Panjang BP itulah jarak titik B ke bidang a.
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Panjang rusuk kubus
adalah 7 cm. Tentukan jarak
a. titik A ke bidang ABCD;
E
b. titikA ke bidang EFGH;
c. titikHke bidang BCGF.
[CTJH; G
:
:
_:___________ _
C
/ D
Jawab:
,,'
A 5 cm
B
a. Karena titikA terletak pada bidang ABCD, berarti
Gambar7.48
jarak titikA ke bidangABCD adalah Ocm.
b. Jarak titik Ake bidang EFGH, berarti menentukan panjang AE.
Karena AE merupakan rusuk kubus maka panjang AE =7 cm.
Jadi, jarak titik Ake bidang EFGH adalah 7 cm.
c. Jarak titik H ke bidang BCGF, berarti menentukan panjang HG. Karena
HG merup(lkan rusuk kubus maka panjang HG= 7 cm.
Jadi, jarak titik H ke bidang BCGF adalah 7 cm.
Contoh 2
Jawab:
Jarak Eke bidang ABCD adalah panjang EF. EF tegak
lurus bidang ABCD karena E. ABCD merupakan limas A
tegak segi empat. Pandanglah segitiga BEF. Dengan
menggunakan rumus Pythagoras, diperoleh
';l
6an
Gambar7.49
EF=VBE2-BF2
BD = VAB 2 + AD2 = ,/6 2 + 42 = 7,21
BF=f BD=f x 7,21 =3,61
EF =VBE2-BF2 = yl02-3,6l2 = 9,32
Dengan demikian, jarak Edan bidang ABCD adalah 9,32 cm.
cm
292
y(
'i
(b)
(a)
Gambar7.50
__!LL
Gambar 7.51
(b)
(a)
Gambar7.52
H,,
E
6cm
_:D ___ _
A
!
6cm
Gambar 7.53
Jawab:
a. Garis AB dan EF dihubungkan secara tegak lurus oleh rusukAE dan FB.
Oleh karena itu, jarak garis AB ke garis EF sarna dengan panjang rusuk
AE= FB=6cm.
b. Garis EH dan FG dihubungkan secara tegak lurus oleh rusuk EF dan
HG. Oleh karena itu, jarak garis EH ke garis FG sama dengan panjang
rusuk EF = HG= 6 cm.
c. Garis FG dan AD dihubungkan oleh diagonal AF dan DG secara tegak
lurus. Oleh karena itu,jarak garis FG ke garis AD sarna dengan panjang
diagonal AF= DG.
Deng an teorema Pythagoras, diperoleh panjang AF= DG =6ff.
hdi, jarak garis FG ke garis AD adala!1 Mf cm.
Contoh 2
293
Jika panjang rusuk kubus AECD.EFGH adalah 2a cm, tentukan jarak antara
bidang AFH dan bidang DEG.
Jawab:
Misal R adalah proyeksi titik P pada garis QG sehingga PR tegak lurus garis
QG.
Jarak bidang AFH dan bidang EDG adalah panjang garis PR. Segitiga PQG
siku-siku di titik P dan PR merupakan garis tinggi segitiga tersebut.
D1
Q
(a)
(b)
Gambar7.54
Perhatikan segitiga PQG pada gambar di atas. Panjang PG= afI cm karena
DG merupakan setengah diagonal bidang EFGH. Panjang GQ dapat dihitung
dengan teorema Pythagoras.
GQ =,JPQ2 +PG2
=,/(2a)2 + (afI)2
=v4a2+2a2
=%a2
=a-./6
Karena PR garis tinggi segitiga PQG maka luas segitiga tersebut adalah
sebagai berikut.
! x PQ x PG=ix PR x GQ
PR=PGxPQ
GQ
2axafI
= a./6
=2afI x -./6
-./6
-./6
2aill
=-6-
4aff
=-6-2aff
-1
Jadi, jarak bidang AFH dan bidang DEG sama dengan panjang
294
tJ,tJCA
Gambar7.56
Gambar7.55
b.
Carilahjarak antara dua bidangADHE dan BCGF seperti yang telah kalian
pelajari sebelumnya.
Uji ~eamt=muKe~ja-K~r-as
Kemampuan I 1. Perhatikanlimassegiempat padaGambar7.57.
., , .
\I
i~3
A1Ui 1~ c
A
Camb.:r7.5B
295
,,
:'
G
'
F:
,I /
:/ ::D
J'-:',,le
!
~----
---
B
Gambar 7.60
296
__ TantaQgan:t
- - KetJa K~r.as . :
Gambar7.61
Gambar7.62
Contoh
Jika panjang rusuk pada kubus ABCD.EFGH adalah a cm, T titik pusat
bidang alas, dan P di tengah-tengah BC, tentukan sudut antara garis dan
bidang berikut.
H
a. garis AH dan bidang ABCD
G
b. garis TH dan bidang ABCD
E i :, . \ F
c. garis PH dan bidang ABCD
/ ! \ '-. _
Jawab:
/ ! '_ -._
~t
a.
b.
t:~(~ ; c
B
=_Q_
!!{I =fI G
L.HTD =54,74
c.
DP dDC2+PC2
.(o,01
Gambar7.64
(a,~)
IT
Sambar7.65
Misalkan diketahui dua buah bidang, yaitu bidang a dan pyang berpotongan. Hasil perpotongannya membentuk sebuah garis, yaitu garis (a, p).
Perhatikan Gambar 7.64.
Untuk menentukan besar sudut antara bidang a dan p, tentukan titik P
pada garis (a, P). Tariklah garis melalui titik P pada bidang a yang tegak lurus
garis (a, P). Misalnya garis itu melalui titik A yang terletak pada bidang a.
Kemudian, tariklah garis melalui titik P pada bidang pyang tegak lurus garis
(a, P). Misalnya garis itu melalui titik B pada bidang p. Sudut yang dibentuk
oleh garis AP dau PB yaitu LAPB merupakan sudut antara bidang a dan p. Cara
menentukan sudut antara dua garis itu sudah kita pelajari sebelumnya.
Contohl
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm dan T di tengah-tengah DB. Tentukan besar sudut antara bidang DBG dengan bidang
ABCD.
Jawab:
Sudut antara bidang DBG dan ABCD adalah
,::.CTG=a.
E
.
TC=1Y2.
Jadi, tan ,::.CTG
2
Dengan demikian, ,::.CTG = 54,74.
c~
B
Gambar7.66
lJjj ~:f\ld,WKerjaKeras
I.
2.
3.
H
4.
: r//
E~\
//G
a cm
A ..,:..................Qp
B
Gamba, 7.67
5.
298
[)_
A
B
Gambar 7.68
______________)
i",
299
1. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang yang digunakan untuk menggambar bangun
ruang. Misalnya, kertas, buku gambar, papan tulis, dan lain-Iain. Pada Gambar
7.71, bidang gambarnya adalah bidang a.
2. Bidang Frontal
Bidangfrontal adalah bi dang pada bangun ruang yang sejajar dengan bi dang
gambar. Contohnya adalah bidang ABFE dan DCGH pada Gambar 7.71.
3. Bidang Ortogonal
Bidang ortogonal adalah bidang pada bangun ruang yang tegak lurus
dengan bidang frontal atau bidang gambar. Pada Gambar 7.71, contohnya
bidang BCGF dan ADHE.
4. Garis Frontal
Garis frontal adalah garis-garis pada bangun ruang yang sejajar dengan
bidang gambar. Garis frontal ada dua macam, yaitu garis frontal vertikal dan
frontal horizontal. Pada Gambar 7.71, yang termasuk garis frontal vertikal
adalah AE, BF, CG, dan DH. Contoh garis frontal horizontal adalah AB, EF,
DC, danHG.
5. Garis Ortogonal
Garis ortogonal adalah garis-garis pada bangun ruang yang tegak lurus
dengan bidang frontal atau bidang gambar. Pad a Gambar 7. 71, yang termasuk
garis ortogonal adalah BC, AD, FG, dan EH.
6. Perbandingan Ortogonal
Perbandingan ortogonal adalah perbandingan panjang garis ortogonal
dengan panjang garis sebenamya. Perbandingan ortogonal disebut juga perbandingan proyeksi.
~
300
.-,Jt':
"
Z Sudut Surut
Sudut surut suatu bangun ruang adalah sudut yang dibentuk oleh garis
frontal horizontal ke kanan dan garis ortogonal ke belakang. Pada Gambar
7.71, sudut-sudut seperti LBAD dan LFEH adalah sudut surut dari bangun
ruang ABCD.EFGH.
Untuk menggambar sebuah bangun ruang, beberapa ketentuan berkenaan
dengan pengertian-pengertian di atas sangat perlu diperhatikan. Akan lebih baik
jika dibuat sketsa kasar lebih dahulu pada kertas lain. Agar lebih memaharni
cara menggambar sebuah bangnn ruang, perhatikan contoh berikut.
Cont oh
Perbandingan proyeksi
Jawab:
Langkah pertama adalah menggambar persegi ABFE sebagai bi dang frontal,
dan AB sebagai garis frontal vertikal Gambar 7.72.
Berikutnya, kita gambarkan bidang ortogonal BFGC, dengan LFBC = 135.
B
Gambar7.72
3cm
Gambar 7.73
3cm
c
B
Garn bar 7.74
3cm
""
uji rtffln:n
301
KerJa Keras
Kemampuan !
2.
e.
Perbandingan proyeksi
f.
302
!"
x
~
Gambar 7.75
g
Gambar7.76
4.
Gambar 7.77
(a)
(b)
(c)
Gambar7.78
5.
Dalam lingkup yang lebih !uas, sebuah bangun ruang apabiladiiris dengan
SP,buah bidang, liasilnya berupa sebuah bidang datar.
(a)
(b)
303
Contoh 1
A'-
Jawab:
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
I. Menggarnbar sumbu afinitasnya dengan menarik garis yang menghubungkan titik R dan Q sampai memotong perpanjangan FG di titik W dan
perpanjangan BF di titik U. Garis WU adalah sumbu afinitasnya.
2. Tarik garis dari Uke P, sehingga memotong garis AB, narnai titik potong
itu S. Tarik pula garis dari Wke P sehingga memotong garis HG, namai
titik potong itu T.
3. Hubungkan TR dan QS dengan sebuah garis sehingga terbentuk bidang
irisan PSQRT.
AltV'(!
u
Gambar7.80
Contoh 2
Gmbar 7.81
Suatu kubus ABCD.EFGH diiris dengan suatu bidang a seperti yang ditunjukkan gambar di sarnping.
Apabila panjang sisi kubus 4 cm, tentukan
a. bentuk bidang irisan;
b. luas bidang irisan.
Jawab:
a. Bidang irisannya adalah bidang DBFH yang berbentuk persegi panjang.
b. !JB =YAB2 +AD2 =Y42 + 42 =4ffcm
BF=4cm
Deagan demikian, Iuas DBFH =DB x BF"- 4./2 x 4 =16./2 cm 2
304
Suatu balok ABCD.EFGH diiris dengan suatu bidang a seperti yang ditunjukkan Gambar 7.82.
Titik I adalah titik potong antara bidang a dengan garis BC, dengan BI =
IC.
Jika panjang AB = 10 cm, BC= 5 cm, dan BF= 6 cm, tentukan luas bidang
msan.
Jawab:
Bidang irisan antara bidang a dan balok di atas berupa persegi panjang.
Karena BC= 5 cm dan BI= IC maka IC= 2,5 cm. Dengan rumus Pythagoras,
panjang IG dapat ditentukan.
A
Gambar7.82
IG
= vIC2 + CG2
= y2,5 2 + 62
= y6,25
+ 36
= y42,25
= 6,5
Jadi, luas bidang irisan adalah LO x 6,5 = 65 cm2.
I.
2.
Gambar7.84
Tentukan
a. luas bidang irisan;
b. volume limas T.EFGH;
c. volume bangun ruang ABCD.EFGH.
3. Diketahui suatu balok PQRS.TUVW dengan panjang alas PQ = 6 cm,
lebar alas QR = 4 cm, dan tinggi balok TP = 2 cm. Titik A, B, dan C
masing-masing adalah titik tengah TW, TU, dan TP. Bidang ABC adalah
bidang hasil irisan antara balok tersebut dan bidang a.
a. Buatlah gambar irisan balok dan bidang a.
b. Tentukan luas bidang irisan itu.
305
A
Gambar7.85
SAii:
~Q
p
Gambar 7.86
-~~~~~lirl
Penerapan bidang dimensi
tiga sangat erat dengan teknik arsitektur dan bangunan. Sebagai tugas, silakan
kalian cari pennasalahanpennasalahan yang ada dalam teknik arsitekturdan bangunan yang terkait dengan
bidang dimensi tiga.
Tantangan
n::~a~~~h:~:~i~t~.:\::::.~
Diketahui kubus ABCD.
EFGH denganAB =6 cm.
Titik P terletak pada pertengahan rusuk AE, titik Q
terletak pada pertengahan
bidang EFGH, titik M
terletak pada pertengahan garis CG, dan titik N
terletak pada pertengahan
bidang ABCD. Tentukan
jarak antara garis MN dan
bidang PFH.
re.
c
rn Gambar 7.87
306
Rangkuman Konsep
I.
2.
3.
4.
tm
g. Bola
V=
bola
rA:~;l!~j~jur
Coba bayangkan jika kalian tidak mempelajari
; bidang dimensi tiga. Bagaimana kalian menggambarkan bangun ruang pada selembar ker-
A. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b,
c, d, atau e.
I.
Diketahui kubus ABCD.EFGH seperti pada 2. Pada kubus soal nomor 1, garis yang tidak
gambar berikut.
terletak pada bidang ACGE adalah ....
a. GQ
d. PQ
b. FQ
e. CT
c. AT
3. Pada kubus soal nomor 1, pasangan garis dan
bidang yang tidak sejajar adalah ....
a. BDdanAFH
d. CGdanAQPE
b. PQ dan ADHE
e. DH dan ACF
Pemyataan berikut yang salah adalah ....
c. AFdanBDG
a. titik T terletak pada bidang AFH
4. Luas permukaan balok yang memiliki panjang
b. titik T terletak pada bidang BCHE
10 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm adalah ...
c. titik T terletak pada bi dang ACGE
cm2.
d. titik T terletak pada bidang BDHE
a. 96
d. 366
e. tit\k T terletaJr p1da bidaf!g CDEF
b. 3,6
e. ~80
c. i88
307
2
Pada kubus ABCD.EFGH, besar sudut antara
c. 3
DF danAH adalah ....
15. Perhatikan gambar berikut ini.
a. 30
d. 60
b. 90
e. 75
c. 45
10. Pada bangun limas TABC, BC l_ BT, AB l_ biA
C
dang BCT, BC= BT= a,/z, dan AB= a. Besar
B
sudut antara bidang ACB dan bidang BCT
adalah ....
Jika panjang rusuk kubus yang sebenarnya
a. 15
d. 60
adalah 8 cm dan perbandingan proyeksinya
b. 30
e. 90
di antara berikut ini, ukuran pada gambar yang
C.
45
benar adalah ....
11. Diketahui sebuah prisma tegak ABC.DEF, dea. FH =8,/z cm d. FG =10 cm
ngan alas berbentuk segi-tiga ABC siku-siku
b. EG= 8v2 cm e. AC= 12 cm
sama kaki AB= AC dan BC= 12 cm. Jika AD
c. AB= 8 cm
=10 cm, volume prisma a<lalah ... cm3.
9.
E.HG
308
Ms
17.
a.
!fI cm
d.
3-fI cm
b.
if?
e.
2../3 cm
c.
3"6 cm
cm
b.
tfI
!fI
c.
t../3
a.
d.
%,/6
e.
1"6
b.
c.
2../3
1{-n
}fI
a.
b.
1../3
fI
d. f3
e. "6
c. !fI
23. Pada gambar kubusABCD.EFGH, titik-titik K,
L, dan M berturut-turut merupakan titik tengah
BC, CD, dan CG.
Jarak antara bidang AFH dan bidang KLM
2'J3 cm
[Q]
b. 4../3 cm
c. 5../3 cm
d. 6../3 cm
e. 7fI cm
:,
12cm
1-fI
c.
fvz
fI
d.
b.
fI
fI
e. 6
c.
fI
a.
c.
~,/6
1"6
1"6
d.
e.
!"6
%"6
d.
'
b.
TAC,
dan ABC saling tegak !urns. Jika TA = 3, AB =
AC= f3 sertaaadalahsudutantarabidangTBC
dan ABC maka a ada!ah .... (UMPTN 1997)
d 2'1'7
a fl
ffi
. -7-
. fIT
7
e.
"42
T
l
I
309
27. Pada bidang empat TABC, bidang alas ABC 29. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk
merupakan segitiga sama sisi, TA tegak lurus
12{3 cm jarak antara titik H ke bidang EGD
bidang alas, panjang TA sama dengan I, dan
adalah ... cm.
besar sudut TBA adalah 30". Jika a adalahsudut
a. 24{3
antara bidang TBC dan bidang alas maka tan a
b. 24
adalah .... (UMPTN 1998)
c. ]2{3
d. 12
d.{3
e. g{3
2
,-;;3
30. Perhatikan gambar limas beraturan TABCD
b.
v3
e.
a.i
c.
2{3
TI
c.
53
c.
?3m
d.
JY"s
e.
%Y's
TI
nilai
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P dan Q
a. kosinus sudut antara FC dan AH;
masing-masing adalah titik tengah rusuk BC
dan CG. Sebuah bidang a mengiris kubus itu
b. kosinus sudut antara FC dan FH;
c. kosinus sudut antara HB dan AH.
melalui garis-garis DB dan PQ.
a. Buatlah bangun ruang yang menggambarkan 5. Diketahui TABC adalah sebuah limas segitiga
irisan bidang tersebut.
dengan TA= TB =AC=BC={3 cm dan TC=
b. Apakah bentuk irisan bidang a dengan
AB=2cm.
kubus?
a. Lukis dan sebutkan sudut yang dibentuk
bidang TAB dan bidang ABC.
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk
b. Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
6-.fI cm. Titik P dan Q masing-masing adalah
dua bidang tersebut
titik tengah rusuk AB dan BC. Sebuah bidang
a mengiris kubus itu melalui PQ dan sejajar
dengan garis BG.
2.
310
Kata I
Bijak
. ,. Tidak ada ya11g mudah bagi ora~g yang tidak memiliki kemauan. Di mana ada
. kema~an di situ akan ada jalan.
.
311
2.
3.
4.
5.
6.
c.
8.
9.
312
-p=>(pA-q) d.
- p => (p v q) e.
-p =::>(pAq)
11 -
q)
(-pvq)=>-p
(p v - q) => - p
a.
b.
2
. -2I
c.
sernua salah
d.
-cos a
I .
sm a
)- ....
17 . cos ( 3rr _ a2
a. sin a
e.
b. cos a
c. -sin a
18
e.
tan.!!.+ tan.!!.
4
6
1
-1!--1!
-tan
tan
a.
y3
b. 2-y3
c. 2+y3
19. tan 855 = ....
a. 1
b.
-1
c.
3,J3
6
d. 2y3- l
e.
2y3 + 1
d.
y3
e. -
1y33
1 -
12
a.
TI
-12
'13
5
c. TI
-5
e.
TI
TI
12
. 2
313
877
__}
"
1t
1-
a.
4y7
d.
b.
1y7
e.
y = cos 2x
b. y = sin 2x
C.
y =COS
. 1
d. y=smf
. 1
e. y= sm x
1
:t
b.
c.
tan e
sec e
cote
csc e
d.
YI -cos2 8
e.
YI+ COS 2 e
3-
7Y7
c.
2y7
c.
y34
d.
2y!O
e.
2y19
4cmGcm.
a.
d.
17
20
b.
e.
7
20
~Y3 +a
6cm
~-
e.
! -a
1-
aI
b.
c.
2y3
t- Nilai tan q
-=t~--'c~--c'\-~--,-~~-+X
a.
s
1t
4"
. 1
y =sm rr
b. y=cos(4x-)
c.
y = sin 2x cos 2x
d. y=-sin4x
e.
y = cos
(ix -2rr)
314
adalah ....
a.
2a 2,/2
d. (I+ ,/2)a2
b.
a2,J6
e.
a2r
(] +,/3)a 2
d. -1 dan I
a. ldan5
c. 26
e. I dan 3
b. -1 dan5
c. 3 dan 5
38. Pada suatu kubus ABCD.EFGH, sudut antara
garis AH dan bidang diagonal BFHD adalah
33. Pada kubus ABCD.EFGH, titik S adalah titik
tengah sisi CD dan P adalah titik tengah
diagonal ruang BH. Perbandingan antara
a. 15
volume Iimas P.BCS dan volume kubus ABCD.
b. 30
EFGH adalah .... (UMPTN 2000)
c. 45
d. 60
a. 1 : 4
d. 1 : 12
b. 1 : 6
e. I : 24
e. 75
c. 1: 8
39. Perhatikan gambar kubusABCD.EFGH.
34. Rusuk TA dari bidang empat TABC tegak lurus
Jarak titik A ke garis CE adalah ....
pada bidang alas. Rusuk TA dan BC mempunyai
a. 4Y6
~
G
panjang masing-masing 8 cm dan 6 cm. Jika
b. 4,/3
F
titik P merupakan titik tengah garis TB, titik
c. 3,/3
: _
Q merupakan titik tengah garis TC, dan titik
d. 2Y6
_[! -- >c
R merupakan titik tengah garis AB, sedangkan
e. Y6
A
B
bidang yang melalui ketiga titik P, Q dan R 40 Di bawah ini adalah gambar limas segitiga
memotong rusukAC di titik S, maka luas bidang
beraturan ABC. Jarak titik D ke bidang alas ABC
PQRS adalah .... (UMPTN 1993)
adalah ....
a. 24 cm2
T
a. ,/54
2
b. 20cm 2
8 cm
b. ill
'~
~
121:
~-. !! ~:2
e.
12 cm
_ _ :. R
$______
6cm
8
-3,;2
2
c. -2,/2
b.
e.
,4,
c.
d.
m
m
e.
41. PanjangrusukkubusABCD.EFGHpadagambar
di bawah 6 cm. Jarak titik Eke bidang BDG
adalah ....
a. '13 cm
b. 2'13 cm
c. 3'13 cm
d. 4'13 cm
~c
e. 6'13 cm
42. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang
rusuk a cm. Jika S merupakan proyeksi titik C
pad a bi dang AFH, jarak titik A ke titik S adalah
.... (SPMB 2003)
Slrt
,144
a.
!a\'3 cm
d.
b.
ta~
ia\'3 cm
e.
av2 cm
c.
ia"6 cm
cm
315
c.
_j_ff
28
e.
11_
5
CED
,.;
orang.
Seorang
pengamat yang berada di atas
sukses.
gedung dengan ketinggian 65 m melihat puncak
c. Jika r + 2 > r maka 2 > 0.
gunung dengan sudut elevasi 32 dan pengamat
4. Dengan induksi matematika, tunjukkan bahwa
lain yang berada di kaki gunung melihat puncak
(I + x)" ~ 1 + nx.
gunung dengan sudut elevasi 56. Berapa tinggi
5. Diketahui segitiga siku-siku ABC, dengan sikugunung itu?
siku diB. PanjangAC= 13 cmdanAB= 12 cm.
(sin 32 = 0,5299, cos 32 = 0,8480, sin 56 =
Tenti:kan
0,8290, cos 56 = 0,5592)
a. sin LA dan cos LC;
10. Suatu balok ABCD.EFGH rusuk-rusuk yang
b. tan LA dan cot LC;
2
2
bertemu di satu titik berbanding 1 : 4 : 8.
c. nilai sin LA + cos LC.
Titik P adalah titik perpotongan antardiagonal
6. Tunjukkan bahwa 1 + s!n x = (sec x + tan x)2.
bidang alas ABCD, sedangkan titik Q adalah
1 -smx
titik perpotongan antardiagonal bidang atas
7. Gamoarkan grafik fungsi y = 2 - 3 cos 2x.
EFGH.
316
Tentukan:
a. L(BDG. ABCD);
b. L(ACH, ABCD);
c. jarak bidang AFH ke bi dang BDG;
d. luas permukaan balok;
e. volume balok.
11. Misalkan diketahui limas segi empat T.ABCD
i.
I
I
I
j
:l
lI
t.-
Daftar Pustaka
Ayres, Frank. 1974. Theory and Problems of Matriks. New York: McGraw-Hill.
- . 1998. Terjemahan Kalkulus. Jakarta: Erlangga.
Badan Penelitian dan Pengernbangan Pusat Kurikulum Kernenterian Pendidikan Nasional. 2010.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengernbangan Pusat Kurikulurn dan Perbukuan Kernenterian Pendidikan Nasional. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta.
- . 2011. Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Pendidikan Karakter. Jakarta.
Bartle, Robert G. 1994. Introduction to Real Analysis. New York: John Willey and Sons.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. "Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar ::Ian Menengah". Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. "Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah". Jakarta.
Dolciani, Mary P. 1970. Modern School Mathematics Algebra 1. Boston: Houghton Mifflin Company.
Junaedi, Dedi dkk. 1998. lntisari Matematika Dasar SMU. Bandung: Pustaka Setia.
Kerarni, Djati dkk. 2002. Kamus Matematika. Jakarta: Balai Pustaka.
Kreyszig, E. 1988. Advanced Enginering Mathematics. New York: John Willey and Sons.
Neswan, Oki dan W Setya Budi. 2003. Matematika 1 untuk SMA. Bandung: Penerbit ITB.
Pimental!, Ric and T Wall. 2002. !GCSE Mathematics. London: John Murray.
Setya Budi, Wono. 2003. Model Buku Pelajaran Matematika Sekolah MenengahAtas. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departernen Pendidikan Nasional.
Spiegel, Murray. 1959. Theory and Problems of Vector Analysis. New York: McGraw-Hill.
- . 1972. Theory and Problems of Statistics. New York: McGraw-Hill.
- . 1986. Matematika Dasar (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tatsbita. 2011. 50 llmuwan Perintis llmu Modern. Bandung: Pustaka Pitaloka.