Anda di halaman 1dari 34

STRUKTUR BETON

KELOMPOK 10
1. BIMA BAHITSUL ALI AFNAN K. (19512188)

2. HEREN FIGO ENRIC0 (19512187)

3. INTAN WIDHI PERMATASARI (19512185)


PENGERTIAN
Beton adalah bahan konstruksi bangunan yang terdiri dari
semen dan bahan lain seperti dan semen, agregat (agregat
kasar umumnya terbuat dari batu kerikil, kapur atau batu
granit yang dihancurkan, ditambah agregat halus seperti
pasir) serta air.
METODE PELAKSANAAN BETON PRACETAK
JENIS-JENIS BETON
 Beton Mortar
Bahan baku pembuatan beton mortar terdiri atas mortar,
pasir, dan air. Ada tiga ragam mortar yang sering digunakan
antara lain semen, kapur, dan lumpur. Beton mortar semen
yang dipasangi anyaman tulangan baja di dalamnya dikenal
sebagai ferro cement. Beton ini memiliki kekuatan tarik dan
daktilitas yang baik.
 Beton Ringan
Beton ringan dibuat dengan memakai agregat yang berbobot
ringan. Beberapa orang juga kerap menambahkan zat aditif yang
bisa membentuk gelembung-gelembung udara di dalam beton.
Semakin banyak jumlah gelembung udara yang tersimpan pada
beton, maka pori-porinya pun akan semakin bertambah sehingga
ukurannya juga bakal kian membesar. Hasilnya, bobot beton
tersebut lebih ringan daripada beton lain yang memiliki ukuran
sama persis. Beton ringan biasanya diaplikasikan pada dinding
non-struktur.
 Beton Non-Pasir
Proses pembuatan beton non-pasir sama sekali tidak
menggunakan pasir, melainkan hanya kerikil, semen, dan air.
Hal ini menyebabkan terbentuknya rongga udara di celah-
celah kerikil sehingga total berat jenisnya pun lebih rendah.
Karena tidak memakai pasir, kebutuhan semen pada beton ini
juga lebih sedikit. Penggunaan beton non-pasir misalnya pada
struktur ringan, kolom dan dinding sederhana, bata beton,
serta buis beton.
 Beton Hampa
Disebut hampa karena dalam pembuatannya dilakukan
penyedotan air pengencer adukan beton memakai vacuum
khusus. Akibatnya beton pun hanya mengandung air yang
telah bereaksi dengan semen saja sehingga memiliki
kekuatan yang sangat tinggi. Tak heran, beton hampa banyak
sekali dimanfaatkan dalam pendirian bangunan-bangunan
pencakar langit.
 Beton Bertulang
Beton bertulang tercipta dari perpaduan adukan beton dan
tulangan baja. Perlu diketahui, beton mempunyai sifat kuat
terhadap gaya tekan, tetapi lemah dengan gaya tarik. Oleh
karena itu, tulangan baja sengaja ditanamkan ke dalamnya
agar kekuatan beton tersebut terhadap gaya tarik meningkat.
Beton bertulang biasanya dipasang pada struktur bentang
lebar seperti pelat lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan,
dan sebagainya.
 Beton Pra-Tegang
Pada dasarnya, pembuatan beton pra-tegang mirip sekali
dengan beton bertulang. Perbedaan tipis hanyalah terletak
pada tulangan baja yang bakal dimasukkan ke beton harus
ditegangkan terlebih dahulu. Tujuannya supaya beton tidak
mengalami keretakan walaupun menahan beban lenturan
yang besar. Penerapan beton pra-tegang juga banyak
dilakukan untuk menyangga struktur bangunan bentang lebar.
 Beton Pra-Cetak
Beton yang dicetak di luar area pengerjaan proyek
pembangunan disebut beton pra-cetak. Beton ini memang
sengaja dibuat di tempat lain agar kualitasnya lebih baik.
Selain itu, pemilihan beton tersebut juga kerap didasari pada
sempitnya lokasi proyek dan tidak adanya tenaga yang
tersedia. Beton pra-cetak biasanya diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
pembangunan dan pengadaan material.
 Beton Massa
Beton massa yaitu beton yang dibuat dalam jumlah yang
cukup banyak. Penuangan beton ini juga sangat besar di atas
kebutuhan rata-rata. Begitu pula dengan perbandingan antara
volume dan luas permukaannya pun sangat tinggi. Pada
umumnya, beton massa memiliki dimensi yang berukuran
lebih dari 60 cm. Beton ini banyak diaplikasikan pada
pembuatan pondasi besar, pilar bangunan, dan bendungan.
 Beton Siklop
Beton siklop merupakan beton yang menggunakan agregat cukup besar
sebagai bahan pengisi tambahannya. Ukuran penampang agregat
tersebut berkisar antara 15-20 cm. Bahan ini lantas ditambahkan ke
adukan beton normal sehingga dapat meningkatkan kekuatannya. Beton
siklop seringkali dibangun pada bendungan, jembatan, dan bangunan air
lainnya.
BETON EKSPOSE
Istilah beton ekspose mungkin kurang tepat, karena sebetulnya yang
diekspose adalah material semen yang menjadi bahan utama untuk
plesteran dan acian dinding. Setelah selesai dinding dibiarkan apa
adanya tanpa finishing sedikitpun. Warna abu-abu mentah yang
dihasilkan oleh semen yang telah mengering justru bisa menghasilkan
nuansa yang eksotis. Karena identik dengan warna beton, maka sistem
semen ekspose seperti ini biasa dikenal dengan istilah beton ekspose.
SIFAT-SIFAT BETON

Kekuatan beton

Beton bersifat getas, mempunyai kuat tekan tinggi namun kuat tariknya rendah.
Pada dasarnya kuat tekan beton tergantung pada 3 hal, yaitu :
1.Kekuatan pasta (semen dan air)
2.Daya rekat antara pasta dengan butir agregat
3.Kuat tekan agregat

Secara lebih rinci kuat tekan beton dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut :
1.Umur beton
Kuat tekan beton makin tinggi dengan bertambahnya umur beton. Laju kenaikan kuat tekan mula-mula
cepat, lama-lama makin lambat, laju kenaikan menjadi relatif sangat kecil setelah berumur 28 hari, maka
standar kuat tekan beton adalah pada umur 28 hari.
3. Kepadatan
Kuat tekan beton berkurang jika kepadatan berkurang. Beton yang kurang padat berarti di dalam beton
berisi rongga rongga sehingga kuat tekannya berkurang.
4. Jumlah pasta semen
Fungsi pasta semen untuk merekatkan butir butir agragat. Pasta semen berfungsi maksimal jika seluruh
pori antar butir agragat terisi penuh dengan pasta semen.
Jika pasta semen terlalu banyak maka kuat tekan didominasi oleh pasta, bukan agregat. Umumnya kuat tekan pasta
semen lebih rendah dari agregat.
5. Jenis semen
Masing masing jenis semen mempunyai sifat tertentu sehingga akan mempengaruhi terhadap kuat tekan
beton.
6. Sifat agregat
Agregat terdiri dari agregat halus (pasir dan agregat kasar (kerikil atau batu pecah)
Sifat agregat yang mempengaruhi kekuatan beton antaranya:
Kekasaran permukaan
Bentuk agragat
Kuat tekan agregat
UMUR BETON
Kuat tekan beton makin tinggi dengan bertambahnya
umur beton. Laju kenaikan kuat tekan mula-mula
cepat, lama-lama makin lambat, laju kenaikan menjadi
relatif sangat kecil setelah berumur 28 hari, maka
standar kuat tekan beton adalah pada umur 28 hari.
Laju kenaikan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
 Jenis semen
 Fas
 Suhu sekeliling
FAKTOR AIR SEMEN
 Faktor air semen(FAS) merupakan perbandingan
berat antara air dan semen portland di dalam
campuran beton. Hubungan antara fas dengan kuat
tekan beton secara umum menurut Duff Abrams
adalah sebagai berikut :
 Kepadatan
Kuat tekan beton berkurang jika kepadatan berkurang. Beton yang kurang padat
berarti di dalam beton berisi rongga rongga sehingga kuat tekannya berkurang.
 Jumlah pasta semen
Fungsi pasta semen untuk merekatkan butir butir agragat. Pasta semen berfungsi
maksimal jika seluruh pori antar butir agragat terisi penuh dengan pasta semen.
Jika pasta semen terlalu banyak maka kuat tekan didominasi oleh pasta, bukan
agregat. Umumnya kuat tekan pasta semen lebih rendah dari agregat.
 Jenis semen
Masing masing jenis semen mempunyai sifat tertentu sehingga akan
mempengaruhi terhadap kuat tekan beton.
 Sifat agregat
Agregat terdiri dari agregat halus (pasir dan agregat kasar (kerikil atau batu pecah)
Sifat agregat yang mempengaruhi kekuatan beton antaranya:
1. Kekasaran permukaan
2. Bentuk agragat
3. Kuat tekan agregat
BERAT JENIS BETON
 Menurut berat jenisnya beton dapat dibagi menjadi :
1. Beton ringan, Bj < 1,9

2. Beton normal, Bj 2,2 – 2,5

3. Beton berat, Bj > 3


MODUS ELASTISITAS
 Modulus elastisitas beton dipengaruhi oleh modulus
elastisitas agregat dan pastanya. Modulus elastis
untuk beton normal (E = 4700 √ fc’). Modulus
elastisitas dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
SUSUT PENGERASAN BETON

Volume beton setelah keras sedikit lebih kecil dari


volume sewaktu masih segar, karena selama
mengeras mengalami penyusutan yang disebabkan
oleh penguapan air. Yang susut adalah pastanya,
agregat tidak susut karena tidak berubah volume.
Susutan beton sekitar 2.10-3, sedangkan susutan
pasta sekitar 6.10-3. Untuk mengurangi susut yang
tidak terarah biasanya dibuat celah celah pada jarak
tertentu.
KEDAP AIR
Bagian bangunan yang diharapkan kedap air antara
lain plat atap, dinding basement, tandon air, kolam
renang. Kedap air juga berfungsi supaya tulangan
yang ada di dalam beton tidak berkarat. Pembuatan
beton kedap air dengan cara :
1. Menambah butiran pasir halus

2. Menambah jumlah semen ( 280 – 380 kg per m3 )

3. Fas sekitar ( 0,4 – 0,5)

4. Memakai jenis semen tertentu


KELEBIHAN BETON
Kelebihan dari beton antara lain:
a. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan
dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.
b. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga
biaya perawatan termasuk rendah
c. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta
mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan
oleh kondisi lingkungan.
d. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak
bertulang atau pasangan batu.
e. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak
dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung
keinginan .
KEKURANGAN BETON
 Kekurangan daripada beton antara lain:
a. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu
perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
b. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar
untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
c. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga
perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
d. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air,
dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
e. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail,
terutama pada struktur tahan gempa.
CURING ATAU PERAWATAN BETON

 Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah :


memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan
tambahan atau pengganti supaya dapat berlangsung secara
optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai,
dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada
beton akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau
tidak seragam, sehingga dapat menyebabkan retak.
 Metode Perawatan Beton:
1. membasahi permukaan beton secara berkala dengan air supaya selalu lembab selama perawatan (bisa dengan
sistem sprinkler supaya praktis)
2.merendam beton dengan air (dengan penggenangan permukaan beton)
3.membungkus beton dengan bahan yang dapat menahan penguapan air (misal plastik, dsb)
4. menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi penguapan air dan dibasahi secara berkala
(misal dengan plastik berpori atau non woven geotekstile dan disiram secara berkala selama perawatan)
5. menggunakan material khusus untuk perawatan beton (curing compound)
PENGGUNAAN BETON DALAM KONTRUKSI

 KOLOM
 BALOK
 PONDASI
 RANGKA ATAP
CONTOH BANGUNAN BETON
 Stratum House dan dibangun oleh STPMJ
 Deep Cavern Studio yang dikerjakan oleh Claudio Hebbrecht
 Museo International del Barroco yang dibangun oleh Toyo Ito &
Associates
REFERENSI

 https://www.ilmutekniksipil.com/struktur-beton/sifat-beton
 https://nikifour.co.id/struktur-bangunan-beton/

 https://lauwtjunnji.weebly.com/curing-beton.html

 https://www.academia.edu/35139362/BETON_POWERPOINT

Anda mungkin juga menyukai