BAB I
SISTEM BILANGAN
1. 1 Bilangan Bulat
Himpunan semua bilangan asli biasanya disimbolkan dengan huruf N, yaitu
N = {1, 2, 3, ... } .
Bilangan-bilangan 1, 2, 3, ... adalah merupakan bilangan-bilangan asli. Bilangan-bilangan
asli bersama-sama dengan bilangan nol 0 membentuk himpunan bilangan cacah yang
dituliskan dengan notasi ”C ”. Jadi
C = {0, 1, 2, 3, ... }.
Bilangan-bilangan cacah bersama-sama dengan negatif bilangan-bilanag asli membentuk
himpunan bilangan bulat yang ditulis dengan ”B ” atau ”Z ”, yaitu
B = {..., - 3, - 2 , - 1, 0 , 1, 2 , 3, ... }.
Contoh 1. 1. 1
a. Tentukan jumlah dan banyaknya digit dari 28.510
Jawab: 28.510 = (2.5) 8.52 = 2500...00 (banyaknya nol adalah 8)
i. Jumlah digitnya = 2 + 5 + 0 = 7
ii. Banyak digitnya = 2 + 8 = 10
b. Ciri bilangan dalam semesta bilangan bulat non negatif adalah sebagai berikut:
1. 3 Bilangan Rasional
Bilangan rasional merupakan bilangan yang dapat dibentuk menjadi bentuk pecahan
a
b
di mana a, b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0 .
Cara merasionalkan pecahan dalam bentuk akar, sebagai berikut :
1 a− b a− b
dikalikan dengan
a+ b a− b a−b
Bentuk (a + b ) ± 2 ab = a ± b
1. 4 Latihan
1. Tentukan jumlah angka (digit) dari a. 10 50 − 25 b. 10 76 − 76
4. Jumlah dua bilangan genap berurutan adalah 26. Tentukan hasil kali kedua bilangan
tersebut.
5. Jika m dan n adalah dua bilangan asli dan mn = n + 15, maka carilah semua bilangan n
yang mungkin !
7 n + 42
6. Tentukan semua bilangan bulat n sehingga juga bulat
n −1
7. Jika 14 + 2 45 = m + n , hitunglah nilai 2m + n.
8. Tentukan semua bilangan 3 digit ”abc” yang mempunyai sifat sebagai berikut:
a. digit ratusan = jumlah digit puluhan dan digit satuan
b. b(c + 1) = 36 – 4a.
11. A dan B adalah dua bilangan asli yang berbentuk kuadrat yang selisihnya sama dengan
105. Tentukan semua pasangan (A, B) yang memenuhi.
12. Jumlah lima bilangan berurutan adalah 75. Tentukan jumlah bilangan terbesar dan
terkecil.
a. 5050 2 − 4950 2
b. 72 + 72 + 72 + ...
10012 − 999 2
14. Berapakah hasil dari .
1012 − 99 2
15. Jika 2008 dapat dinyatakan dalam penjumlahan beberapa bilangan asli berurutan,
tentukan bilangan terbesarnya.
37 1
16. Jika = 2+ , tentukan nilai x + y + z.
13 1
x+
1
y+
z
17. Ada 3 bilangan bulat. Jika masing-masing bilangan itu dipassangkan akan didapat
jumlah 11, 17, dab 22. Tentukan bilangan-bilangan yang dimaksud.
18. Jumlah 3 bilangan satuan berbeda sama dengan 18. Bilangan-bilangan tersebut
menjadi angka-angka penyusun sebuah bilangan ratusan. Tentukan banyak bilangan
ratusan yang terjadi.
19. Selisih dua bilangan positif adalah 5, sedangkan jumlah kuadratnya 2100 kurangnya
dari kuadrat jumlah kedua bilangan itu. Berapakah jumlah kedua bilangan tersebut.
20. Bilangan A adalah bilangan asli terkecil yang merupakan hasil kali dari 3 bilangan
prima terkecil pertama. Sebutkan dua buah bilangan di antara 200 dan 300 yang
mempunyai faktor prima serupa dengan bilangan A.
21. Suatu bilangan x terdiri dari dua angka. Jika bilangan itu ditambah dengan 45 maka
didapatkan bilangan tersebut dalam urutan terbalik. Jika antara angka puluhan dan
angka satuan disisipkan angka nol maka diperoleh bilangan yang nilainya 7 2 kali
3
nilai bilangan x. Tentukan nilai x.
22. Carilah bilangan tiga angka terkecil yang merupakan bilangan kuadrat sempurna dan
bilangan kubik sempurna sekaligus.
24. Tentukan bilangan yang terdiri dari 4 digit abcd yang memenuhi 4 x abad = dcba.
25. Ada berapakah banyaknya bilangan 3 digit, dimana jika digit ketiga dihapus maka
bilangan tersebut menjadi faktor bilangan semula ?
BAB II
FPB dan KPK
Di dalam himpunan bilangan asli, terdapat sifat-sifat penting yang berhubungan dengan
faktor dan kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan asli, di antaranya adalah FPB dan
KPK. Yang dimaksud dengan faktor persekutuan dari dua bilangan asli adalah suatu
bilangan asli yang merupakan faktor dari dua bilangan tersebut. Sebagai contoh, 5 adalah
suatu faktor dari 30 dan juga faktor dari 45. Jadi 5 adalah faktor persekutuan dari 30 dan
45.
Menentukan FPB
a. Mendaftarkan semua faktor dari bilangan-bilangan tersebut
Metode faktor prima
b. FPB dari bilangan-bilangan asli adalah hasil kali faktor prima yang sama dengan
pangkat terkecil antar bilangan tersebut.
Algoritma Euclid
Jika bilangan-bilangan yang akan dicari FPBnya besar, maka perlu suatu cara sistematis
untuk mencari FPBnya. Secara sederhana metode yang dilakukan algoritma Euclid adalah
mencari faktor persekutuan terbesar dari bilangan-bilangan yang telah direduksi terus
menerus. Cara mereduksi bilangan ini adalah dengan melihat sisa pembagian antara satu
bilangan dengan bilangan yang lain. Sisa tak nol terakhir adalah nilai FPB yang dimaksud.
Jika a dan b dua bilangan bulat dengan a > b > 0 , maka FPB(a, b) dapat dicari dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a = b .q 1 + r1 , 0 < r1 < b
b = r1 .q 2 + r 2 , 0 < r 2 < r1
r1 = r 2 .q 3 + r 3 , 0 < r 3 < r 2
rn - 2 = rn - 1 .q n + rn , 0 < rn < rn - 1
rn - 1 = r n .q n+ 1
Pada perhitungan di atas, a dibagi oleh b, (sebab a > b), qi adalah hasil bagi dan ri adalah
sisa pembagian.
Menentukan FPB
a. Mendaftarkan semua faktor dari bilangan-bilangan tersebut
b. Metode faktor prima
c. KPK dari bilangan-bilangan asli adalah hasil kali faktor prima yang sama dengan
pangkat terbesar antar bilangan tersebut dan semua pemangkatan faktor prima
yang berbeda yang ada di setiap bilangan tersebut.
2. 4. Latihan
2. Jika m dan n adalah dua bilangan asli dan mn = n + 15, maka carilah semua bilangan n
yang mungkin !
3. Bila diketahui bahwa hasil dari perkalian dari dua bilangan asli adalah 84, tentukanlah
hasil penjumlahan dua bilangan asli tersebut yang mungkin terjadi !
4. Jika 200 × 201 × 202 × … × 210 dapat ditulis dalam bentuk 2n.m, dimana m
merupakan bilangan ganjil. Berapakah nilai dari n ?
5. Jika sembarang bilangan asli yang terdiri dari dua digit kalian pilih. Berapakah hasil
yang kalian temukan jika bilangan tersebut dikurangi dengan jumlah dari kedua
digitnya dan kemudian hasilnya dibagi dengan 9 ? Jelaskan jawaban kalian!
6. Apakah benar setiap selisih kuadrat bilangan ganjil positif dengan bilangan satu
merupakan kelipatan 4? Jelaskan !
7. Apabila suatu bilangan terdiri dari 3 digit dikalikan dengan 4, maka hasil kalinya
terdiri dari 3 digit dan mempunyai digit-digit yang sama namun digit pertama dan digit
ketiga saling bertukar. Carilah bilangan tersebut !
8. Apabila suatu bilangan terdiri dari 4 digit dikalikan dengan 9, maka hasil kalinya
terdiri dari 4 digit dan mempunyai digit-digit yang sama namun digit pertama dan digit
keempat saling bertukar. Carilah kemugkinan bilangan terbesarnya !
9. Suatu bilangan asli terdiri dari 3 digit ‘abc’ yang mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a. digit ratusan = digit puluhan + digit satuan
b. b(c + 1) = 52 – 4a
Tentukan semua bilangan yang memenuhi sifat-sifat tersebut !
10. Suatu bilangan asli terdiri dari 4 digit yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. digit ribuan = digit puluhan
b. digit ratusan = satu lebihnya dari digit satuan
Tentukan semua bilangan yang memenuhi sifat-sifat tersebut !
7 n + 42
11. Tentukan semua bilangan bulat n sehingga juga bulat !
n −1
12. Sebuah bilangan terdiri dari 3 digit yang habis dibagi 12 dan hasil baginya merupakan
jumlah-jumlah dari digit-digit bilangan tersebut. Tentukanlah bilangan yang yang
dimaksud tersebut !
13. Tentukan jumlah semua bilangan bulat antara 200 dan 400 dimana bilangan tersebut
bukan kelipatan 2 dan 5.
14. Tentukan jumlah bilangan antara 200 dan 500 apabila bilangan tersebut bila dibagi 5
sisa 4 dan bilangan tersebut ganjil.
15. Dua bilangan bulat a, b dengan a < b mempunyai FPB(a,b) = 4 dan KPK(a,b) = 140.
Tentukan semua pasangan (a, b).
BAB III
KETERBAGIAN
3. 1. Sifat-Sifat Keterbagian
Definisi 3.1.1 Jika a dan b bilangan bulat dan a ≠ 0, dikatakan a membagi b jika ada
bilangan bulat s sehingga b = as. Jika a membagi b maka disebut a faktor dari b dan b
adalah kelipatan dari a. Notasi a|b jika a membagi b dan a | b jika a tidak membagi b.
Dengan definisi di atas, kita katakan 12 habis dibagi 3 dan ditulis 3|12, tetapi 12 tidak
habis dibagi 7 dan ditulis 7 | 12. Kita tahu bahwa jika 12 dibagi 7, maka hasilnya adalah 1
dan sisanya 5, kita tuliskan 12 = (1 × 7 ) + 5
Teorema 3.1.2
a. Keterbagian oleh 2, 4, atau 8.
2|P, jika P merupakan bilangan genap
4|P, jika 2 digit terakhir dari P habis dibagi 4
8|P, jika 3 digit terakhir dari P habis dibagi 8
c. Keterbagian oleh 11
11|P, jika jumlah (+) dan (-) secara selang-seling dari digit P habis dibagi 11.
d. Keterbagian oleh 99
99|P, jika jumlah kelompok 2 digit dari kanan pada P habis dibagi 99, atau P habis
dibagi 9 dan 11.
Contoh 3.1.3
1. Apakah 3504 habis dibagi oleh 6?
Jawab: 3504 adalah bilangan genap dengan jumlah digitnya 3+5+0+4=12.
Karena 3504 merupakan bilangan genap dengan jumlah digit 12 habis dibagi 3, maka
6|3504
Karena jumlah (+) dan (-) secara selang-seling dari digit 32857 habis dibagi 11 maka
11|32857.
Teorema 3.1.4
a. Jika a|b maka a|bc untuk sembarang bilangan bulat c.
b. Jika a|b dan b|c maka a|c.
c. Jika a|b dan a|c maka a|bx+cy untuk suatu bilangan bulat x dan y.
d. Jika a|b dan b|a maka a = ±b .
e. Jika a|b dengan a > 0 dan b > 0 maka a ≤ b .
f. Misal m ≠ 0 . a|b jika dan hanya jika ma|mb.
3. 2. Pembagian Bersisa
Definisi 3.2.1 Misalkan a bilangan bulat dan m bilangan bulat positif. Digunakan a mod
m untuk menyatakan sisa hasil pembagian a oleh m.
Definisi 3.2.2 Diketahui dua bilangan bulat a, b. Bilangan a dikatakan kongruen dengan b
modulo m, ditulis a º b(m od m ), jika m membagi a - b.
Sistem bilangan yang umum digunakan adalah bilangan modulo 10, yaitu bilangan 0, 1, 2,
..., 9.
Contoh 3.2.3 Bilangan 27 dalam modulo 10 ditulis 27 (mod 10)
⇔ 27 = 2 × 10 + 7(mod 10 ) atau 27 ≡ 7 (mod 10 ) ≡ 3 (mod 8)
Salah satu kegunaan dari bilangan modulo adalah untuk mencari sisa pembagian.
Contoh 3.2.4 Tentukan sisanya bila 7 50 dibagi 8!
Jika 7 2 = 49 dibagi 8, maka sisanya 1, sehingga dapat ditulis 7 2 º 1(mod 8 ) , sehingga
7 50 ≡ 7 2 ( )25
(mod 8)
7 50
≡ (1) (mod 8)
25
7 50
≡ 1(mod 8).
Dengan demikian sisanya adalah 1.
Teorema 3.2.5 (Fungsi Euler) Banyaknya bilangan bulat positif yang lebih kecil dari m
dan relatif prima dengan m didefinisikan dengan ( m ).
Contoh:
11 PEMBINAAN KOMPETENSI SISWA SMP
BIDANG MATEMATIKA
SCIENCE CENTRE UB 2008
Teori Bilangan
Bilangan yang lebih kecil dari 8 dan relatip prima dengan 8 adalah 1,3,5,7,yaitu (8)= 4.
(m)
Teorem 3.2.7 (Dalil Euler) Jika FPB(a,m) = 1, maka a º 1 (mod m)
( ) 4
7 50 ≡ 712 .7 2 (mod 13)
7 50 ≡ (1) 4 .49(mod 13)
7 50 ≡ 49(mod 13)
7 50 ≡ 1(mod 13)
Jadi, sisanya adalah 1.
3. 3. Latihan
1. Diketahui sebuah bilangan genap 3 digit yang habis dibagi 9 dan digit pertama 2
satuan lebih besar daripada digit kedua. Tentukan banyak bilangan yang mungkin
terbentuk.
4. Ada dua bilangan terdiri dari 3 angka: 6m3 dan 2n5. Jumlah kedua bilangan itu habis
dibagi 9. Tentukan nilai terbesar dari m + n.
5. Suatu bilangan 6 digit P1796Q habis dibagi 72. Carilah semua bilangan tersebut.
6. Sebuah bilangan terdiri dari 3 digit yang habis dibagi 12 dan hasil baginya merupakan
jumlah-jumlah dari digit-digit bilangan tersebut. Tentukanlah bilangan yang yang
dimaksud tersebut.
28
7. 2 - 1 dapat dibagi oleh dua bilangan antara 120 dan 130. Tentukan jumlah kedua
bilangan itu.
12. A dan B adalah digit (yaitu A dan B bilangan bulat dari 0 sampai 9). Jika hasil kali dua
bilangan bulat 2A5 dan 13B habis dibagi 36, maka tantukan semua pasangan (A, B).
14. Jika suatu bilangan yang terdiri dari dua angka dibagi dengan jumlah kedua angka
tersebut, maka hasilnya 4 dan sisanya 3. Tetapi jika dibagi hasil kali kedua angka
tersebut, hasilnya 2 dan sisanya 5. Tentukan bilangan tersebut.
19. Diketahui sebuah bilangan genap 3 digit yang habis dibagi 9 dan digit pertama 2
satuan lebih besar daripada digit kedua. Tentukan banyak bilangan yang mungkin
terbentuk.
BAB IV
BARISAN DAN DERET
Pada materi ini akan dibahas dua barisan dan deret khusus, yaitu barisan aritmatika dan
barisan geometri. Di samping itu juga akan dibahas bentuk-bentuk barisan dan deret yang
lain sebagai pengayaan.
Definisi 4.1.2 (Deret aritmatika) adalah jumlah dari suku-suku barisan aritmatika.Jika
S n adalah jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan aritmatika , maka
S1 = a
S2 = a + ( a + b )
S n = a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ( a + 3b ) + ......... + ( a + ( n - 1 )b )
1
Sn = n.( a + u n )
2
Karena un = a + ( n − 1 )b , maka
1
Sn =
n( 2a + ( n - 1 )b )
2
Jadi, hubungan antara S n dan u n adalah:
S n - S n- 1 = un
Contoh 4.1.1
Suatu barisan 1, 4, 7, 10, 13, 16, …. Tentukan u n dan S n .
Penyelesaian
Barisan u1, u2 , u3 , ..., un masing-masing disebut suku pertama, suku kedua, suku ketiga,
suku keempat, …, suku ke-n
u1 = 1 , u 2 = 4 , u 3 = 7 , u 4 = 10 , u5 =13, ….
Karena n tak hingga dinamakan barisan tak himgga.
Sehingga jelas barisan tersebut merupakan barisan aritmatika karena mempunyai beda
yang tetap antara dua suku berurutan, dimana a = 1 dan b = 3 .
Rumus suku ke-n : un = a + (n − 1)b = 1 + (n − 1)3 = 3n − 2
1 1 1
Rumus deret n suku: S n = n(a + un ) = n(1 + (3n − 2 )) = n(3n − 1)
2 2 2
Jika - 1 < r < 1 , maka diperoleh deret geometri tak hingga dengan jumlah tak hingga
a
suku adalah: S=
1− r
1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ........
xn =
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ...........
dan dibuat tabel berikut:
n 1 2 3 4 …
xn 1 4/3 10/6 20/10 …
Barisan 1, 4/3, 10/6, 15/10, … dapat ditulis lagi menjadi 3/3, 4/3, 5/3, 6/3,… yang suku
n+2
ke-n-nya dirumuskan sebagai . Dengan demikian
3
1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ........ n + 2
xn = =
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ........... 3
1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ......... n + 2
= =
1 3
n(n + 1)
2
Jadi
1 n+2
1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ....... = n(n + 1)
2 3
1
1 + 3 + 6 + 10 + 15 + ....... = n(n + 1)(n + 2)
6
Karena deret tersebut adalah deret geometri dengan ratio 3, maka dibuat
3S n = 32 + 33 + 34 + .............. + 3n +1 (2)
Sn =
2
(
1 n +1
3 −3 )
17 PEMBINAAN KOMPETENSI SISWA SMP
BIDANG MATEMATIKA
SCIENCE CENTRE UB 2008
Teori Bilangan
=
2
(
3 n
3 −1 )
Contoh 4.3.3 Tentukanjumlah n suku pertama dari barisan
1.3, 2.32 , 3.33 , 4.34 , ..., n.3n .
Perhatikan
Sn = 1.3 + 2.32 + 3.33 + 4.34 + ........ + n.3n (3)
dan
3S n = 1.32 + 2.33 + 3.34 + ............ + ( n − 1 ).3n + n.3n +1 (4)
Jika (3) dikurangi (4), maka diperoleh (setelah beberapa langkah penyederhanaan):
Sn =
3
2
1
n.3n − 3n − 1
2
( )
Silahkan dicoba dengan mensubtitusikan n = 1, n = 2 ,dan seterusnya
Misalkan diketahui un = 3un –1. Hubungan ini mengatakan bahwa besar suku un adalah 3
kali dari suku sebelumnya. Oleh karena itu, dari rumus tersebut diperoleh hubungan untuk
beberapa suku, diperoleh:
u2 = 3u1
u3 = 3u2
u4 = 3u3
un = 3un –1
Kalikan semua suku di ruas kiri dan kanan, masing-masing memberikan
un = 3 × 3 × 3 × … × 3u1
n – 1 suku
= 3n –1u1
Nilai un bergantung pada nilai u1.
Teknik ini dikembangkan untuk rumus rekursif un = 3un –1 + 2n. Berdasarkan hasil di atas,
maka diasumsikan bentuk un adalah
un = A3n –1 + an + b
un –1 = A3n –2 + a(n – 1) + b
= A3n –2 + an + b – a
yaitu dengan mengganti setiap n dengan n – 1. Gantikan ini ke persamaan yang diketahui,
maka
A3n –1 + an + b = 3[A3n –2 + an + b – a] + 2n
A3n –1 + an + b = A3n –1 + 3an + 3b – 3a + 2n
3
un = A3n −1 − n −
2
Untuk menentukan nilai A, kita gunakan syarat bahwa u1 diketahui, maka
3 5
u1 = A − 1 − atau A = u1 +
2 2
u n = 1 − 3 + 5 − 7 + 9 − 11 + + (−1) n +1 (2n − 1)
(−2) + (−2) + (−2) + + (−2) jika n = 2k genap
= k suku
(−2) + (−2) + (−2) + + (−2) + (2n + 1) jika n = 2k + 1 ganjil
k suku
n 1 2 3 4 5 6 …
un 1 –2 3 –4 5 –6 …
1 1 1 1
+ + + +
1⋅ 2 2 ⋅ 3 3 ⋅ 4 n ⋅ (n + 1)
1 1 1
= −
n(n + 1) n n + 1
1 1 1 1
Jumlah dari ruas kiri adalah + + + + dan jumlah dari ruas kanan
1⋅ 2 2 ⋅ 3 3 ⋅ 4 n ⋅ (n + 1)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 n
− + − + − + + − = − =
1 2 2 3 3 4 n n +1 1 n +1 n +1
4.6. Latihan
1. Selidiki pola barisan bilangan berikut. Carilah suku ke 100.
a. 3, 7, 11, 15, 19, …
b. 9, 6, 3, 0, –3, …
3. Suatu deret aritmatika mempunyai 21 suku dengan suku tengah 13. Jika jumlah
suku-suku setelah suku tengah sama dengan 12 kali jumlah suku-suku sebelumnya,
maka tentukan deretnya.
4. Sisi-sisi segitiga siku-siku membentuk sebuah deret aritmatika. Jika panjang sisi
siku-siku terpendek adalah 60 cm, tentukan panjang sisi-sisi yang lain.
3
5. Dari suatu deret geometri diketahui, a + u 3 = 3 dan u 2 + u 4 = 2 . Tentukan
2
jumlah limabelas suku pertama dari deret tersebut !
6. Diketahui u1, u4 dan u10 dari suatu deret aritmatika membentuk deret geometri.
Carilah jumlah enam suku pertama dari deret aritmatika dan deret geometri.
9. Tentukan jumlah semua bilangan yang kurang dari 500 dan jika bilangan itu dibagi 7
sisanya 6 !
10. Tentukan jumlah semua bilangan dari 1 sampai 1000 yang bukan kelipatan 3 atau 5.
13. Carilah suku ke 10, 100, dan ke n dari pola bilangan berikut. Tuliskan suku ke n ini
dalam bentuk yang sederhana !
a. 1, 1 + 2, 1 + 2 + 3, 1 + 2 + 3, 1 + 2 + 3 + 4, …
b. 12, 12 + 22, 12 + 22 + 32, 12 + 22 + 32 + 42, …
c. 13, 13 + 23, 13 + 23 + 33, 13 + 23 + 33 + 43, …
d. 1×2, 1×2 + 2×3, 1×2 + 2×3 + 3×4, 1×2 + 2×3 + 3×4 + 4×5, …
17. Tiga bilangan dari suatu pola adalah 5, 15, 25, … habis dibagi 5. Apakah tiga
bilangan berikutnya dari pola juga habis dibagi 5.
18. Tiga bilangan dari suatu pola adalah 3, 13, 23, … merupakan bilangan prima.
Apakah tiga bilangan berikutnya dari pola juga merupakan bilangan prima.
1 3 5 (2n − 1)
25. + + + ................. +
2 4 8 2n