Anda di halaman 1dari 19

A.

Operasi hitung bilangan cacah


Bilangan cacah adalah sebuah kumpulan bilangan yang di dalamnya terdiri atas bilangan
bulat dimulai dari nol dan bukan merupakan bilangan negatif . tidak ada bilangan cacah yang
mempunyai tanda negatif. Himpunan bilangan cacah adalah { 0,1,2,3,4,5,….}. Bilangan cacah
disimbolkan dengan huruf “C” sehingga :
C={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,19, ….}

1.Operasi Penjumlahan Pada Bilangan Cacah


 komutatif, contohnya a + b = b+a
 asosiatif , contohnya ( a + b ) +c = a+(b+c)
 unsur identitas (netral) adalah nol (0)
a+0=a
b+ 0 = b
 Sifat tertutup pada penjumlahan: Penjumlahan dua atau lebih bilangan cacah selalu
meghasilkan bilangan cacah.

2. Operasi Pengurangan Pada Bilangan Cacah


Pengurangan adalah operasi kebalikan dari penjumlahan.
Maka a – b = c sama artinya dengan b + c = a

3. Operasi Perkalian Pada Bilangan Cacah


perkalian bilangan cacah adalah proses penjumlahan yang berulang dari bilangan cacah yang akan
di kalikan .operasi perkalian bilangan cacah, bersifat :
 Komutatif: a x b= b x a
 asosiatif : ( a x b ) x c= a x ( b x c )
 distributif : a x ( b + c )= ( a x b ) +( a x c ) dan a x ( b – c ) =( a x b )-( a x c )
 unsur identitas perkalian yaitu 1 :
A x 1= a
B x 1= b
 bilangan cacah jika dikalikan dengan nol hasil = nol.
Ax0=0
B x 0= 0
 Sifat tertutup perkalian : semua perkalian bilangan cacah menghasilkan bilangan cacah juga.

4. Operasi Pembagian Pada Bilangan Cacah
Operasi pembagian pada bilangan cacah , bersifat ;
 pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian.
A : b = c maka b x c = a
 Nol (0) di bagi dengan bilangan cacah bukan nol hasilnya sama dengan nol.
 Pembagian bilangan cacah dengan 0 tidak didefinisikan .

5 . Operasi hitung campuran pada bilangan cacah.


Dalam Pengerjaan operasi hitung campuran bilangan cacah , ada hal –hal yang harus di perhatikan
dengan benar yaitu :
a. kerjakan terlebih dahulu operasi yang terdapat di dalam tanda kurung .
b. Operasi pembagian dan perkalian mempunyai kedudukan yang sama , maka dahulukan yang
paling awal (kiri) di antara keduanya.
c. operasi penjumlahan dan pengurangan mempunyai kedudukan yang sama , maka dahulukan
yang paling awal (kiri) diantara keduanya .
d. dahulukan operasi pembagian atau perkalian , setelah itu baru operasi penjumlahan atau
pengurangan.

B.OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT


Himpunan bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan himpunan
bilangan bulat positif .
Pada bilangan bulat , -5 dibaca negatif lima , dan 3 dibaca positif 3.

1. Penjumlahan pada bilangan bulat.


Untuk menjumlahkan bilangan bulat, dapat menggunakan aturan sebagai berikut :
a.Jika kedua bilangan bertanda sama, maka:
- jumlahkan saja kedua bilangan tersebut. Tanda dari hasil penjumlahan di sesuaikan dengan
tanda kedua bilangan yang di jumlah.
b. jika kedua bilangan tandanya berbeda, maka:
-hitung selisih dari kedua bilangan tersebut.
-tanda dari hasil penjumlahan di sesuaikan dngan tanda tangan bilangan yang nilaimya paling
besar.

2. Pengurangan pada bilangan bulat


Pengurangan merupakan penjumlahan dengan lawan bilangannya. Cara mengurangkan bilangan
bulat adlah dengan menjumlahkan bilangan yang akan di kurangi dengan lawan dari bilangan
pengurangan . kemudian ikuti aturan penjumlahan bilangan bulat sebelumnya.

3. Perkalian dan pembagian pada bilangan bulat


Pada perkalian bilangan bulat berlaku aturan sebagai berikut :
a. perkalian bilangan bulat yang sama tandanya menghasilkan bilangan bulat positif.
b. perkalian bilangan bulat yang berbeda tandanya menghasilkan bilangan bulat negatif.
Begitu pula dengan pembagian bilangan bulat.
Pembagian merupakan kebalikan dari perkalian , maka pada pembagian bilangan bulat pun akan
berlaku aturan sebagai berikut .
a.pembagian bilat bulat yang sama tandanya menghasilkan bilangan bulat positif.
b. pembagian bilangan bulat yang berbeda tandanya menghasilkan bilangan bulat negatif.

4. operasi hitung campuran pada bilangan bulat.


Aturan mengerjakan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan bulat sama dengan
aturan operasi hitung pada bilangan cacah , yaitu ;
- Dahulukan oprasi yang ada didalam tanda kurung.
- Jika dalam suatu operasi terdapat penjumlahan dan pengurangan, selesaikan dulu operasi
yang paling awal (kiri).
- Jika dalam suatu operasi terdapat perkalian dan pembagian, selesaikan dulu operasi yang
paling awal (kiri)
- Kerjakan operasi perkalian atau pembagian terlebih dahulu, kemudia penjumlahan atau
pengurangan.

5. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat
Permasalahan yang berkaitan dengan bilangan bulat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menyeselasaikan soal cerita. Langkah-langkahya adalah bacalah soal dengan cermat dam
teliti, tulislah model matematikanya, dan kerjakan sesuai yang di tanyakan.

A.Bilangan prima dan faktoriasasi prima.


Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor , yaiutu 1 dan bilangaan itu
sendiri . misalkan factor dari 8 adalah 1,2,4,8 dan factor dari 5 adlah 1,5,8 bukan bilangan prima
karena mempunyai 2 faktor , yaitu 1 dan 5.
Factor yang merupakan bilangan prima disebut factor prima , setiap bilangan dapat diuraikan
menjadi perkalian factor primanyaa. Misalnya 12 dapat di uraikan menjadi perkalian factor
primanya . misalnya 12 dapat di uraikan menjadi 12 = 2x2x3 . perkalian dari faktor-faktor prima
suatu bilangan dinamakan faktorisasi prima dari 12 adalah 22x3 dan faktor primanya adalah 2 dan
3 . faktor primany adalah 2 dan 3 . faktor prima dan faktorisasi prima dapat dicari dengan
menggunakan pohon faktor .

B.KPK dan FPB


KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil dan FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar.,
KPK dan FPB dapat dicari dengan menggunakan faktorisasi prima dan pembagian faktor prima
bersusun.
Langkah-langkah menentukan KPK dan FPB dengan faktorisasi prima sebagai berikut .
a.Buatkan pohon faktor dari bilangan-bilangan tersebut.
b.tetntukan faktorisasi primanya.
c.setelah itu tentukan KPK dan FPB –nya.
KPK:
-kalikan semua faktor dari bilangan itu.
-jika ada faktor yang pangkatnya yang sama dan pangkatnya berbeda , pilih faktor yang pangkatnya
terbesar.
FPB:
-Kalikan Faktor yang sama dari bilangan itu.
- jika ada faktor yang sama dan pangkatnya berbeda, pilih faktor yang pangkatnya tekecil.

2 .Menentukan KPK dan FPB dengan Pembagian Faktor Prima Bersusun.


Cara pembagian faktor prima bersusun bias digunakan untuk menentukan KPK dan FPB dari
tiga bilangan bahkan lebih. Dalam hal ini, faktor prima digunakan sebagai pembagi bersama dari
beberapa bilangan. Pembagian dimulai dari faktor prima yang paling kecil.kemudian dilanjutkan
dengan faktor prima berikutnya. Pembagian harus menghasikkan pembagian tanpa sisa (habis
bagi)/ jika ada bilangan yang tidak habis di bagi faktor prima tersebut,maka biarkan bilangan itu
tetap,kemudian untuk selanjutnya gunakan faktor prima yang lebih besar . lakukan sampai semua
bilangan setelah dibagi faktor prima hasilnya adalah 1.
FPB ditentukan oleh faktor prima yang dimiliki bersama,sedangkan KPk di tentukan dari
hasil perkalian semua faktor yang digunakan.

C.Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK dan FPB.


Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan sehari – hari yang bisa diselesaikan dengan
perhitungan KPK dan FPB . seperti dalam pembuatan Lampu taman, jadwal suatu kegiatan dan lain
sebagainya.

A.pangkat dua dan akar pangkat dua


1.pengertian pangkat dua dan akar pangkat dua.
Bilangan berpangkat dua dsebut juga bilangan kuadrat. Pangkat dua suatu bilangan merupakan
perkalian bilangan itu sendiri sebanyak dua kali. Misalnya 82 = 8x8 . dibaca delapan pangat dua
atau delapan kuadrat.
Akar pangkat dua atau akar kuadrat merupakan kebalikan dari pangkat dua suatu bilangan.akar
pangkat dua suatu bilangan adalah sebuah bilangan yang di pangkatkan menghasilkan bilangan
yang diakarkan.akar pangkat dua dilambangkann dengan √ .

2.Operasi hitung yang melibatkan bentuk pangkat dan akar pangkat dua .
Untuk menentukan operasi hitung yang melibatkan bentuk pangkat dan akar adalah dengan
mencari nilai dari bentuk pangkat atau akarnya telebih dahulu.setelah itu kerjakan operasi hitungnya.

B.Pangkat Tiga dan akar pangkat Tiga.

1.Pengertian pangkat tiga dan akar pangkat tiga


Bilangan pangkat tiga adalah bentuk perkalian ulang suatu bilangan sebanyak tiga kali.
Adapun akar pangkat tiga adalah suatu bilangan yang merupakan kebalikan dari perpangkatan tiga
bilangan bulat tersebut. Bilangan 1,8,27,64,125,…. Dan seterusnya merupakan bilangan kubik.

2.operasi hitung yang melibatkan pangkat dan akar pangkat tiga.


a.tingkatan paling kiri adalah operasi bilangan di dalam tanda kurung.
b.tingkatan dibawahnya adalah operasi bilangan berpangkat.
c.tingkatan berikutnya adalah operasi perkalian dan pembagian.
d.tingkatan paling akhir adalah operasi penjumlahan dan pengurangan.
e.untuk operasi yang setingkat, selesaikan yang ditulis paling dulu dari sebelah kiri.

3.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan akar dan pangkat.


Dalam kehidupan sehari-hari seringkali menemukan permasalahan tentang akar dan pangkat
seperti contoh permasalahan dibawah ini.

A.Mengurutkan pecahan

1.pecahan dengan penyebut yang sama.


Mengurutkan pecahan dengan penyebut sama , cukup memperhatikan pembilangnya
saja.semakin besar pembilangnya , maka nilai pecahannya semakin besar.begitupun sebaliknya ,
semakin kecil pembilangnya , maka nilai pecahannya pun semakin kecil.

2.Pecahan dengan pembilang sama


Mengurutkan pecahan yang pembilangnya sama,cukup memperhatikan penyebut saja.semakin
besar nilai penyebutnya,maka semakin kecil nilai pecahannya, dan sebaliknya semakin kecil nilai
penyebutnya , maka semakin besar nilai pecahanya.

3.Pecahan dengan pembilang dan penyebut berbeda.


Mengurutkan pecahan yang pembilang dan penyebutnya berbeda, harus disamakan dahulu
penyebutya dengan menentukan KPK dari seluruh penyebut pecahan yang akan di urutkan.

B.Menyederhanakan pecahan.
Menyederhanakan pecahan dilakukan dengan cara menentukan pecahan yang senilai sehingga
pembilang dan Penyebutnya tidak dapat dibagi oleh bilangan yang sama , kecuali bilangan 1 .
bilangan yang sama tersebut merupakan FPB dari pembilang dan penyebutnya.

C.Mengubah Pecahan ke Bentuk Pecahan Lain yang senilai.


1.Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan persen.
Untuk mengubah pecahan biada ke pecahan persen, maka ubah pecahan biasa tersebut menjadi
pecahan yang berpenyebut sepuluh,seratus,saribu, dan seterusnya untuk mempermudah dalam
pengerjaan. Setelah itu sederhanakan menjadi pecahan biasa yang mempunyai penyebut 100.

2.mengubah pecahan persen ke pecahan biasa


Pecahan persen dapat di ubah menjadi pecahan biasa . [ersen artinya perseratus. Nilai a% artinya
𝑎
. Setelah itu ubah menjadi pecahan yang paling sederhana.
100

3. Mengubah pecahan Biasa ke Pecahan Desimal.


Caranya:
a.Mengalikan dengan bilangan tertentu agar penyebutnya menjadi persepuluh,
perseratus,perseribu dan seterusnya.
b.Membagi langsung antara pembilang dan penyebutnya.

4.Mengubah pecahan decimal ke Pecahan biasa.


Hal yang harus diperhatikana adalah banyaknya angka di belakang koma,kemudian sederhanakan.

5.mengubah pecahan desimal ke pecahan persen.


Untuk mengubah pecahan desimal ke pecahan persen, yang pertama dilakukan adalah
menghiyung banyaknya angka yang terdapat di belakang koma .kemudian angka di belakang koma
dibagi dengan sepuluh,seratus,atau seribu sesuai dengan banyaknya angka tersebut.setelah itu ,
ubah pecahan tersebut sehingga menjadi pecahan dengan peseratus.
Karena persen artinya perseratus, maka dari itu pecahan perseratus tersebut dapat di ketahui
besar pecahan persennya.

6.Mengubah Pecahan persen ke pecahan desimal.


Dengan melakukan hal yang sama, bahwa persen adalah perseratus. Bilangan tersebut dibagi
dengan seratus, kemudia di sederhanakan atau langsung di hitung hasil pembagiannya.

D.Operasi Penjumlahan dan pengurungan Pecahan.

1.Penjumlahan pecahan berpenyebut sama.


Penjumlahan dua pecahan berpenyebut sama di peroleh dengan menjumlahkan dua
pembilangnya, dan penyebut tetap.

2.penjumlahan Pecahan Berpenyebut tidak sama.


Untuk menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama. Terlebih dahulu ubahlah pecahan-
pecahan tersebut sehingga penyebutnya sama. Caranya dengan mencari KPK dari penyebut-
penyebutnya.untuk pecahan yang buka pecahan biasa, harus diubah terlebih dahulu ke pecahan
biasa dan selanjutnya kerjakan sesai dengan aturan di atas.

3.pengurangan pecahan berpenyebut sama .


Pengurangan pecahan berpenyebut sama di peroleh dengan mengurangkan dua pembilanganya
dan penyebutnya tetap.

4. Pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.


Untuk mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama, maka penyebut dari pecahan –pecahan
Type equation here.tersebut harus di samakan terlebih dahulu.

E.operasi perkalian dan pembagian pecahan.


1.Perkalian Pecahan
Perkalian dua pecahan di peroleh dengan mengalikan pembilang dengan pembilang penyebut
dengan penyebut. Hasil dari perkaliam tersebut kemudian diubah menjadi bentuk pecahan yang
paling sederhana. Untuk perkalian pecahan yang bentuknya tidak sama. Maka terlebih dahulu
harus samakan bentuknya.

2.Pembagian pecahan
Membagikan Sebuah pecahan dengan pecahan lain sama dengan mengalikan pecahan tersebut
dengan kebalikan dari pecahan yang lain.

F.Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan.


Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali permasalahan yang bisa diselesaikan dengan operasi
hitung pecahan . seperti dalam menentukan banyaknya belanjaan yang dibeli ibu atau dalam
pengukuran lainnya.

G.Penggunaan Pecahan dalam masalah Perbandingan dan skala.


1.Perbandingan
2
Pecahan adalah nama lain dari perbandingan . pecahan dapat di artikan sabagai perbandingan
3
2:3.
2.Skala
Skala adalah Perbandingan ukuran pada gambar/peta dengan ukuran sebenernya.

𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑝𝑒𝑡𝑎
Skala = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑒𝑛𝑦𝑎

A.Satuan panjang

Kesetaraan satuan panjang sebagai berikut :


Untuk Menjumlahkan / Mengurangkan dua buah Bilangan dengan satuan panjang, maka
satuannya harus sama terlebih dahulu atau di sesuaikan dengan satuan yang dikehendaki.

B.Satuan Berat

Kesetaraan satuan berat sebagai berikut :

SATUAN UKURAN BERAT:


1 ton = 1000 kg
1 ton = 10 kwintal
1 kwintal = 100 kg
1 kg = 2,2 ponds
1 pon = 5 ons
1 hg = 1 ons
1 kg = 10 ons
1 ons = 100 gram
1 gram = 1000 miligram

C .Satuan Waktu.

Satuan Waktu yang telah kita kenak adalah , detik , menit , jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu,
dasawarsa, dan abad.
Hubungan antarsatuan waktu tersebut sebagai berikut.
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit
1 jam = 3600 detik
1 hari = 24 jam
1 minggu = 7 hari
1 minggu = 168 jam
1 tahun = 12 bulan
1 tahun = 365 atau 366 hari
1 lustrum = 5 tahun
1 windu = 8 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
1 semester = 6 bulan
1 caturwulan= 4 bulan
1 triwulan = 3 bulan
1 tahun = 52 minggu
A. Sifat-sifat dan unsur-unsur bangun datar.

1.Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sisi dan tiga sudut.sebuah segitiga berbentuk apabila
tiga buah titik yang tidak terletak di satu garis lurus saling dihubungkan.

Sifat-sifat bangun datar segitiga :


1. Memiliki 3 sudut
2. Terdapat 3 titik sudut
3. Memiliki 3 sisi

Jenis –jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisinya adalah :

a. Segitiga sama sisi

Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.(AB=BC=CA)Dan semua sudutnya
sama besar (LA=LV=LC), Yaitu 60 derajat.

B .segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua sisi yang sama panjang (AC=BC) dan Dua
sudut yang sama Besar (LA=LB)
C.Segitiga Sembarangan adalah segitiga yang panjang sisi-sisinya tidak ada yang sama (AB≠BC≠CA)
Dan semua sudutnya tidak ada yang sama besar .

Jenis – Jenis Segitiga Berdasarkan besar sudutnya :

A. Segitiga siku-siku

Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku–siku atau besar sudutnya 90°.
B.Segitiga tumpul

Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu dari tiga sudutnya merupakan sudut tumpul atau besar
sudutnya antara 90° dan 180°.

C.Segitiga lancip

Segitiga lancip adalah segitiga yang besar tiap sudutnya merupakan sudut lancip atau besar sudutnya
antara 0° sampai dengan 90°.
Persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang sisi- sisi berhadapannya sama panjang dan
keempat sudutnya siku-siku .

sifat-sifat persegi panjang.

 Mempunyai dua pasang Sisi yang berhadapan sama panjang. Dan sejajar.
 Keempat sudutnya siku-siku dan sama besar.
 Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama panjang atau
saling berpotongan.
 Dapat menempati bingkai dengan 4 cara.

PERSEGI

Persegi

adalah bangun datar yang kempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.

 Sifat:

1. Dapat menempati bingkainya dengan 8 cara


2. Keempat sisinya sama panjang (AB = BC = CD = AD)
3. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar (AB // CD dan BC // AD)
4. Tiap-tiap sudutnya sama besar
5. Diagonal-diagonalnya sama panjang (BD = AC)
6. Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus dan membagi dua sama panjang (AO
= OC = BO = OD)

D. TRAPESIUM

Trapesium adalah datar segi empat yang mempunyai dua buah sisi sejajar yang tidak sama
panjang.

Sifat umum:
1. Memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar (AB // DC)
2. Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar adalah 180o

Jenis-jenis trapesium:

Trapesium Siku-Siku

 Sifat:

1. Memiliki tepat dua sudut siku-siku ( dan )

Trapesium Sama Kaki


 Sifat:

1. Dua sudut alas sama besar


2. Dua sudut pada sisi atas sama besar
3. Dua diagonal sama panjang
Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang adalah trapesium yang sudut-sudutnyaa tidak sama besar ,

JAJAR GENJANG

Jajar genjang adalah bangun datar yang mempunyai dua pasang sisi berhadapan yang sama

panjang sejajar .

 Sifat:

1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang (AB = DC dan AB // DC, AD = BC dan AD // BC)

2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besarnya ( dan ).

3. Dua sudut yang berdekatan berjumlah 180o atau saling berpelurus


4. Jumlah semua sudutnya = 360o

5. Diagonal-diagonalnya membagi jajargenjang menjadi dua sama besar

6. Kedua diagonal berpotongan di tengah-tengah (titik P) dan saling membagi dua sama panjang
(AP = PC dan BP = PD)

BELAH KETUPAT

Belah ketupat adalah benruk istimewa dari jajargenjang dengan sifat keempat sisinya sama
panjang.

 Sifat:

1. Keempat sisinya sama panjang dan berpasangan sejajar (AB = BC = CD = DA dan AB // DC


dan BC // AD)

2. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi sama panjang (AC = BD dan AO
= OC, BO = OD)

3. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan terbagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya

4. dapat menempati bingkainya dengan 4 cara.

LAYANG-LAYANG

Layang-layang adalah bangun datar yang kedua pasang sisi berdekatannya sama panjang dan
kedua diagonalnya saling berpotongan dan tegak lurus.
 Sifat:

1. Mempunyai dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang (AD = DC dan AB = BC)

2. Dua diagonalnya saling tegak lurus dan yang satu membagi dua yang lain sama panjang
(AC BD dan AT = TC)

3. Memiliki sepasang sudut yang berhadapan sama besar

4. Memiliki sebuah diagonal (BD) yang membagi dua sudut sama


besar dan

Lingkaran

Lingkaran adalah kumpulan titik – titik yang berjarak sama dari titik pusat lingkaran.

Sifat-sifat Lingkaran

a) Jarak dari titik pusat ke tepi lingkaran dinamakan jari-jari (r).


b) Lingkaran mempunyai jari-jari (r), yang panjangnya setengah dari diameter (d).
c) Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat.
d) Tidak mempunyai sudut.

B.Kesebangunan pada bangun datar


Pasangan bangun sejenis yang perbandingan sisi-isi bersesuaianya sama dan sudut-sudut
yang bersesuaian sama besar dinamakan ‘sebangun’ . jika dua bangun datar Sebangun ,
maka salah satu bangun datar merupakan perbesaran atau perkecilan bangun yang lain.

C.Keliling dan luas Bangun datar.


1.Segitiga
Misalkan segitiga berikut adalah segitiga ABC dengan alas a, dan sisi yang lainnya adalah b
dan c tinggi dari segitiga tersebut adalah t yang tegak lurus berhadap alas

Keliling segitiga = a+b+c


1
Luas Segitiga = 2 x alas x tinggi

1
=2 x a x t
Jika dalam suatu segitiga tidak diketahui tinggi segitiga tersebut dan hanya dikethu panjang sisi a ,b
dan c maka luas segitiga L dapat ditentukan dengan L= √𝑎(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐)
1
Dimana s = setengah dari keliling segitiga = 2 𝐾.

2.Persegi Panjang.

Persegi panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang. Sisi yang panjang disebut
panjang (p) dan sisi yang pendek disebut lebar (l) . panjang adalah sisi EF dan GH , sedangkan
lebar adalah sisi HE dan FG .

Keliling Persegi panjang = K = (2 x p) + (2 x l)

Luas Persegi panjang = p x l

3.Persegi
Persegi mempunyai keempat sisi yang sama panjang. Keempat sisinya tidak disebut panjang atau
lebar , tetapi sisi(s)

Keliling persegi panjang = 4 X S

Luas persegi panjang= S²

4.Trapesium

A,b,c dan d merupakan sisi-sisi pada trapesium, a dan c saling sejajar.t adalah tinggi trapesium yaitu
jarak kedua garis yang saling sejajar pada trapesium.

Rumus Luas trapesium adalah =


𝟏
L = 𝟐x (a + c) x t

Rumus Keliling trapesium adalah =

K=a+b+a+b

5.Jajar genjang
Jajar genjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan sejajar. Jika a adalah alas dan
t adalah tinggi, maka:

Rumus Luas jajar genjang adalah =L = a x t

Rumus Keliling jajar genjang adalah =K = 2x(ab+bc)

6.Belah ketupat

Belah ketupat mempunyai empat sisi yang sama panjang sisinya adalah s. belah ketupat
mempunyai dua buah diagonal yang saling tegak lurus diagonal tersebut adalah d1 dan d2.

1
Rumus Luas Belah Ketupat adalah = L = 2 x d1 x d2

Rumus Keliling belah ketupat = K = 4 x s

7.Layang-layang

Layang-layang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang , yaitu panjang sisi a dan b , serta
panjang diagonal adalah d1 dan d2.

Rumus Luas layang – layang adalah =K = ½ x d1 x d2

Rumus Keliling layang – layang adalah =K = 2 x ( x+ y)

8.Lingkaran
Misalkan jari-jari lingkaran adalah r dan diameter lingkaran adalah d. maka d=2r. dari hasil
penelitian . perbandingan antara keliling dan diametee lingkaran dinamakan π(dibaca phi )
22
nilai yang mendekati π= 7 = 3,14

Rumus Luas lingkaran adalah =L = π × r²

Rumus Keliling lingkaran adalah =K = π × d

D.luas bagian lingkaran

Luas bagian lingkaran yang sering di jumpai adalah luas seperempat lingkaran,luas
setengah lingkaran, dan luas tiga seperempat lingkaran. Untuk menentukan luas bagian
lingkaran yaitu dengan mengalikan bagian lingkaran tersebut dengan luas lingkaran penuh.

Anda mungkin juga menyukai