Anda di halaman 1dari 9

Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan atau disebut juga sebagai bilangan penuh.

Bilangan bulat terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bilangan bulat positif dan negatif. Untuk menentukan
bentuk bilangan bulat, detikers bisa melihat pada garis bilangan bulat, nih.

Bilangan bulat positif adalah bilangan bernilai positif yang berada di sebelah kanan dari nol pada garis
bilangan.

Contoh bilangan positif dimulai dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya.

Sementara itu, bilangan bulat negatif adalah bilangan bernilai negatif yang berada di sebelah kiri dari nol
pada garis bilangan.

Contoh bilangan negatif dimulai dari -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, -10, dan seterusnya.

Semakin ke kanan posisinya dalam garis bilangan, semakin besar nilai bilangannya. Begitu pun
sebaliknya, semakin ke kiri posisinya dalam garis bilangan, semakin kecil juga nilai angkanya.

Baca juga:

Kisah Stanve, Peraih Emas Olimpiade Matematika Internasional Asal Tangerang

Contoh dan Cara Menghitung Bilangan Bulat

Untuk menghitung bilangan bulat, detikers membutuhkan operasi hitung, nih. Operasi hitung dalam
matematika adalah perlakuan terhadap sebuah bilangan. Operasi hitung dapat berupa penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan lainnya.

Untuk lebih memahaminya, coba lihat contoh di bawah ini, yuk!

1. Penjumlahan
Penjumlahan dengan jenis bilangan bulat yang sama akan menghasilkan jenis bilangan yang sama. Jika
operasi penjumlahan dilakukan dengan bilangan bulat positif, hasilnya adalah bilangan bulat positif.

Hal yang sama juga berlaku untuk penjumlahan bilangan bulat negatif.

Contoh:

3+2=5

(-4) + (-5) = -9

Sementara itu, jika penjumlahan dilakukan pada bilangan bulat positif dan negatif, hasilnya adalah hasil
pengurangan kedua bilangan dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan bulat yang memiliki nilai
paling besar.

Contoh:

(-4) + 1 = -3

6 + (-5) = 1

2. Pengurangan

Dalam operasi pengurangan, jika simbol pengurangan "-" bertemu dengan simbol minus "-", hasil
perhitungannya akan dijumlahkan. Untuk lebih memahaminya, detikers bisa melihat contoh
pengurangan dua jenis bilangan yang sama di bawah ini.

Contoh:

7-2=5

(-3) - (-4) = (-3) + 4 = 1


Berikut ini adalah contoh pengurangan yang menggabungkan bilangan bulat positif dan negatif.

Contoh:

6 - (-2) = 6 + 2 = 8

(-1) - 4 = 3

3. Perkalian

Perkalian dua bilangan bulat positif akan menghasilkan bilangan bulat positif. Sementara, perkalian dua
bilangan bulat negatif akan menghasilkan bilangan bulat positif.

Kemudian, jika mengalikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan
bulat negatif.

Contoh:

3x3=9

2 x (-4) = -8

(-5) x 1 = -5

(-5) x (-2) = 10

4. Pembagian

Pembagian dua bilangan bulat positif akan menghasilkan bilangan bulat positif. Sementara, pembagian
dua bilangan bulat negatif akan menghasilkan bilangan bulat positif.

Kemudian, jika membagi bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan
bulat negatif.
Pada dasarnya, konsep operasi hitung pembagian bilangan bulat sama dengan operasi hitung perkalian.

Contoh:

6:2=3

(-4) : (-2) = 2

8 : (-4) = -2

(-10) : 2 = 5

Pengertian Bilangan Bulat

Apa itu bilangan bulat? Bilangan bulat adalah kumpulan atau himpunan yang nilainya bulat. Bilangan
bulat sendiri terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat
dilambangkan dengan huruf Z. Huruf Z berasal dari kata Zahlen (bahasa Jerman) yang artinya bilangan.

Sobat Pintar sudah tahu tentang bilangan cacah, bukan? Yap! Bilangan cacah terdiri dari nol dan
bilangan bulat positif. Sehingga, bilangan bulat secara keseluruhan terdiri dari bilangan bulat asli, nol,
dan bilangan bulat negatif. Maka, bilangan desimal dan pecahan tidak termasuk dalam himpunan
bilangan bulat.

Bilangan asli, atau bisa juga disebut bilangan bulat positif, terdiri dari bilangan 1, 2, 3, dst. Bilangan asli
terbagi menjadi bilangan ganjil, bilangan genap, bilangan prima, dan bilangan komposit. Bilangan ganjil
adalah himpunan bilangan asli yang nilainya tidak habis dibagi dua. Sebaliknya, bilangan genap adalah
himpunan bilangan asli yang nilainya habis dibagi dua. Sedangkan, bilangan prima adalah himpunan
bilangan asli yang lebih dari 1 dan hanya bisa dibagi dengan angka 1 atau bilangan itu sendiri. Nah,
bilangan asli lebih dari 1 yang tidak termasuk bilangan prima disebut dengan bilangan komposit.
Untuk lebih jelasnya, coba kalian perhatikan garis bilangan berikut!

Bilangan bulat = { … , -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, … }

Bilangan bulat negatif = { -1, -2, -3, -4, … }

Bilangan cacah = { 0, 1, 2, 3, 4, … }

Bilangan asli = { 1, 2, 3, 4, … }

Bilangan ganjil = { 1, 3, 5, 7, … }

Bilangan genap = { 2, 4, 6, 8, … }

Bilangan prima = { 2, 3, 5, 7, … }

Bilangan komposit = { 4, 6, 8, 9, … }

Membandingkan Bilangan Bulat

Dalam membandingkan bilangan bulat, Sobat Pintar perlu tahu terlebih dahulu urutan dalam bilangan
bulat. Mengurutkan bilangan bulat berarti menuliskan bilangan bulat secara urut dari nilai terkecil ke
nilai terbesar, atau sebaliknya. Berdasarkan garis bilangan, semakin ke kanan letak suatu bilangan, maka
nilainya semakin besar. Sedangkan semakin ke kiri letak bilangan tersebut, maka nilainya semakin kecil.
Nah, setelah mengetahui urutannya kita dapat membandingkan bilangan bulat tersebut.
Membandingkan bilangan bulat berarti menentukan nilai suatu bilangan bulat apakah lebih besar, sama
dengan, atau lebih kecil dari bilangan bulat lainnya. Simbol yang digunakan dalam membandingkan
bilangan bulat, yaitu:

Misalkan, a dan b termasuk dalam himpunan bilangan bulat, maka

- Jika a lebih besar dari b, maka a > b

- Jika a sama dengan b, maka a = b

- Jika a lebih kecil dari b, maka a < b

Contoh :

5 > -1

-4 < 2

3=3

Operasi Bilangan Bulat


Dalam operasi bilangan bulat, terdapat aturan yang perlu diperhatikan, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berikut penjelasan dari operasi-operasi tersebut, termasuk
contoh soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Penjumlahan

Penjumlahan bilangan bulat disimbolkan dengan tanda tambah “+”. Penjumlahan dari bilangan yang
sejenis (positif atau negatif) akan menghasilkan bilangan yang sejenis juga. Misalkan bilangan cacah
ditambah dengan bilangan cacah, hasilnya adalah bilangan cacah, begitu pula pada bilangan bulat
negatif. Penjumlahan bilangan bulat dengan dua jenis yang berbeda hasilnya merupakan pengurangan
dan jenisnya ditentukan dengan jenis bilangan yang terbesar.

Contoh:

1+4=5

-2 + (-5) = -7

5 + (-2) = 3

-6 + 2 = -4

Pengurangan

Pengurangan bilangan bulat disimbolkan dengan tanda kurang “-”. Aturan khusus pada pengurangan
adalah apabila suatu bilangan dikurangi dengan bilangan bulat negatif, maka operasinya akan berubah
menjadi penjumlahan.

Contoh:

4–1=3
2 – 7 = -5

3 – (-1) = 3 + 1 = 4

Perkalian

Perkalian bilangan bulat disimbolkan dengan tanda kali “×”. Perkalian antara a dan b berarti
penjumlahan a sebanyak b kali.

Aturan khusus yang berlaku pada perkalian bilangan bulat, antara lain:

1. Bilangan asli dikalikan bilangan asli, hasilnya adalah bilangan asli

2. Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan asli

3. Bilangan asli dikalikan bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan bulat negatif

4. Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan asli, hasilnya adalah bilangan bulat negatif

5. Bilangan bulat dikalikan dengan nol, hasilnya adalah nol

Contoh:
Pembagian

Pembagian bilangan bulat disimbolkan dengan tanda bagi “÷”. Aturan khusus yang berlaku pada
pembagian bilangan bulat, antara lain:

1. Bilangan asli dibagi bilangan asli, hasilnya adalah bilangan asli

2. Bilangan bulat negatif dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan asli

3. Bilangan asli dibagi bilangan bulat negatif, hasilnya adalah bilangan bulat negatif

4. Bilangan bulat negatif dibagi bilangan asli, hasilnya adalah bilangan bulat negatif

5. Nol dibagi bilangan bulat, hasilnya adalah nol

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai