Anda di halaman 1dari 6

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Raidah, S.Pd


No. UKG/Peserta : 201699655937
Nama Instansi : SDN Batu Balian 1
Jenis Modul : Profesional
Jenjang Modul : 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Judul Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Judul Kegiatan 1. Hak Asasi Manusia
Belajar (KB) 2. Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultural
3. Konsep Nilai, Moral, dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar KEGIATAN BELAJAR 1
materi yang 1. Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109) menyatakan
dipelajari bahwa HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa
manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa,
yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan
yang seolah-olah merupakan suatu holy area.
2. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999
tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
3. Hak Asasi Manusia adalah hak dasar manusia
menurut kodratnya.( hak hidup, hak kemerdekaan
dan hak untuk mendapatkan kebahagian.)
4. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945
(UUD 1945 memuat ketentuan mengenai HAM yang
terdapat dalam pasal 27 sampai 34)
5. HAM memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup
terhormat.
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah
hak asasi semua semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir.
c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia
tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak
lain.
e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak
mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan
politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
6. Pelanggaran Hak Asasi Manusia biasanya terjadi
dalam dua bentuk, yaitu:
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan
atau pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik
jasmani maupun rohani.
7. Upaya Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia
di Indonesia yaitu adanya jaminan terhadap hak asasi
manusia. Yakni dengan membentuk produk hukum,
pembentukan lembaga independen yang
keberadaannya dilandasi UU atau peraturan serta
lembga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut
mengawasi penegakkan HAM itu sendiri.
8. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM
yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia.
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM
yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia,
akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi.
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
a. Integrasi Wilayah
Konsep integrasi wilayah semakin kuat setelah
dimasukkannya Pasal 25 A UUD NRI 1945, yang
menyatakan “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hakhaknya ditetapkan dengan undang-undang”
b. Integrasi bangsa menyangkut kesediaan bersatu.
Bagi kelompok-kelompok sosial budaya di
masyarakat, misal suku, agama, ras dan antar
golongan. Integrasi bangsa mencerminkan proses
bersatunya orang-orang yang memiliki perbedaan
untuk menjadi satu bangsa (nation).
2. Problema keberagaman masyarakat multikultural
(suatu pengakuan, penghargaan, dan keadilan
terhadap etnik minoritas baik yang menyangkut hak-
hak universal yang melekat pada hak-hak individu
maupun komunitasnya yang bersifat kolektif dalam
mengekspresikan kebudayaannya.)
3. Berbagai penyakit budaya yang dapat merusak
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yaitu:
a. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun
negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari kelompok
tertentu.
b. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan
bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan)
c. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
d. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-
bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok
dominan terhadap kelompok subordinasinya.
4. Keberagaman masyarakat Indonesia antara laian
disebabkan oleh keadaan geografis, pegaruh
kebudayaan asing, penerimaan masyarakat terhadap
perubahan, keadaan transportasi dan komunikasi
serta perbedaan kondisi alam.
5. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan
alternatif untuk materi persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman adalah bermain peran.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Konsep Nilai, Moral, Norma
Nilai sifat atau kualitas yang melekat pada suatu
objek, namun bukan objek itu sendiri. Arti lain dari
nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau
bermanfaat.
2. Makna nilai Dictionary of Sociology and Related
Sciencies (dalam Hamid Darmadi, 2007:67)
dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang
dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Macam-macam nilai menurut
kriteria:
a. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam
masyarakat serta berhubngan dengan sikap dan
tindakan manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang tidak
dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.
b. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari
akal manusia (rasio, cipta, dan budi), yang mutlak
dibawa sejak lahir).
c. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap diri
manusia, dengan istilah lain biasa disebut dengan
nilai “estetika”.
d. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber
dari kehendak maupun kemauan (karsa, etik).
e. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai
ketuhanan disimpan dalam sebuah agama. Nilai
agama ini merupakan nilai yang sangat tinggi dan
mutlak tidak dapat diganggu gugat.
3. Notonagoro berpendapat macam-macam nilai sosial
dalam berlangsung kehidupan masyarakat dapat
dibedakan menjadi tiga macam diantaranya adalah:
a. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi
jasmani manusia, termasuk benda-benda nyata
yang dapat dimanfaatkan bagi memenuhi
kebutuhan fisik manusia.
b. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi aktivitas atau kegiatan manusia dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.
c. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi memenuhi kebutuhhan rohani atau spiritual
manusia, nilai ini lebih universal atau umum.
4. Nilai rohani sendiri dibedakan menjadi beberapa
macam, seperti:
a. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai
yang bersumber pada proses berpikir oleh akal
manusia yang disertai dengan fakta yang terjadi.
b. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan
dengan perasaan atau jiwa keindahan manusia,
atau juga sering disbut sebagai nilai estetika.
c. Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut
perilaku baik maupun buruk oleh manusia, atau
juga sering disebut sebagai nilai etika.
d. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang
mengandung suatu keyakinan atau kepercayaan
oleh mansia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan
perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya.
6. Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan ketentuan
berinteraksi dan berperilaku antara manusia di dalam
suatu kelompok masyarakat dalam menjalani
kehidupan bersama.
a. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat
oleh lembaga atau institusi yang bersifat formal
atau resmi.
b. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang norma
tersebut.
c. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada
hubungan yang terjadi antar individu
d. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan
tidak semata-mata dianggap sebagai suatu cara
dalam suatu cara berperilaku, namun dapat
diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan
seperti itu dapat menjadi tata kelakuan (mores).
e. Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang
terintegrasi kemudian menjadi kuat keberadaannya
dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkat
menjadi sebuah adat istiadat (custom).
f. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan
hukum dalam mengatur individu di lingkungan
masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis yang
dicirikan oleh adanya penegak hukum, serta sanksi
yang bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan
pelaku si pelanggar norma hukum dengan sanksi
yang pasti.
g. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena
kehadiran gaya dan cara anggota masyarakat yang
cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta
diikuti masyarakat pada umumnya.
h. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau
pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari
wahyu Ilahi.
i. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati
nurani manusia.
j. Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut sebagai
norma adat dalam suatu masyarakat tertentu.
yakni norma yang lahir dari masyarakat untuk
menjaga keharmonisan hidup bersama, dan
sanksinya dari masyarakat berupa celaan atau
pengucilan.
k. Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah.
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Pancasila merupakan ideologi yang nilai-nilai digali
dari adat istiadat, agama dan pandangan hidup yang
telah melakat pada diri bangsa Indonesia sejak lahirya
bangsa Indonesia.ditinjau dari asal mulanya atau
sebab terjadinya, maka Pancasila telah memenuhi
empat syarat sebab yaitu: Causa Materialis (asal mula
bahan), Causa Formalis (asal mula bentuk) , Causa
Efisien (asal mula karya) dan Causa Finalis (asal mula
tujuan).
2. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan
sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan
dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia,
masyarakat, hukum dan negara Indonesia yang
bersumber dari kebudayaan nasional.
3. Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat (Korten, 1993).
4. Globalisasi adalah keadaan yang menunjukkan
adanya suatu proses pembentukan suatu tatanan
masyarakat dengan segala perangkat peraturannya
yang bersifat universal atau menyeluruh tanpa
memperhatikan batas-batas wilayah negara.
5. Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa
kita dalam mengahadapi globalisasi ini. Pertama,
menolak dengan tegas semua pengaruh globalisasi
dalam semua aspek kehidupan. Kedua, menerima
sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring terlebih
dahulu. Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh
tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif dari
globalisasi dan membuang hal-hal negatifnya.
2 Daftar materi 1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
yang sulit 2. Implikasi jaminan hak asasi manusia dalam UUD NRI
dipahami di 1945
3. Problema keberagaman masyarakat multikultural
modul ini
4. Perwujudan konsep multikulturalisme
5. Konsep Nilai
6. Penerapan dan penanaman nilai, moral dan norma
pada kaum mileneal
7. Sejarah perumusan Pancasila
8. Makna karakteristik warga negara global.
3 Daftar materi 1. Hak Asasi Manusia
yang sering 2. Pengertian nilai, moral dan norma
mengalami 3. Tantangan di era globalisasi
4. Hakikat kewarganegaraan global
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai