No.UKG :201500573247 Judul Modul MODUL 5 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Judul Kegiatan Belajar (KB) 1.Hak Asasi Manusia 2.Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Masyrakaat Multikultural 3.Konsep Nilai,Moral dan Norma 4.Pancasila dan Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1
1. HAM merupakan hak dasar yang dimiliki oleh
setiap manusia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. HAM memiliki ciri khusus yaitu kodrati, hakiki, universal, tidak dapat dicabut dan tidak dapat dibagi. 2. HAM memiliki ciri-ciri khusus, yaitu a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup terhormat b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya. d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain. e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya 1) hak atas pembangunan Keempat adalah kelompok yang mengatur mengenai tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia 3. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk,yaitu; a. Diskriminasi yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat pengurangan,penyimpangan atau penghapusan hak asasimanusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan. b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga. 4. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia. Jenis-jenis pelanggaran HAM berat meliputi kejahatan genosida dan kejahatan kemanusian. Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia di atur dalam Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. b. Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang disengaja dan sebagainya. 5. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut: a. Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah b. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi c. Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti. d. Memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikansengketa di pengadilan. 6. Pembentukan Pengadilan HAM a. Kejahatan Genosida yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa,ras, kelompok etnis, atau kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik ataumental yang berat terhadap anggotakelompok, menciptakan kondisi kehidupankelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, dan memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok atau memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu kepada kelompok yang lain. b. Kejahatan kemanusiaan yaitu satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik, yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung kepada penduduk sipil. Kejahatan kemanusian berbentuk pembunuhan, pemusnahan, penyiksaan, perbudakan, pengusiran, perampasan kemerdekaan yang melanggara hukum internasional dan sebagainya. 7. Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani HAM Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Indonesia), Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat), BKBH (Biro Konsultasi Bantuan Hukum) Perguruan Tinggi, dan lain-lain 8. Prinsip Pembelajaran HAM di SD Pertama,anak SD belajar secara konkrit sehingga pembelajaran HAM diupayakan secara konrkit pula Kedua, pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. (a) bermain bebas, (b) bermain dengan bimbingan, dan (c) bermain dengan diarahkan Ketiga, pembelajaran HAM di SD menggunakan prinsip active learning. Keempat, pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Joyfull learning akan sangat menyenangkan dan membuat belajar anak menjadi ceria, tanpa tekanan, dan menarik Kelima, pembelajaram HAM di SD berpusat pada anak artinya anak menjadi subjek pelaku yang aktif di dalam belajar Keenam, pembelajaran HAM di SD memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami, bukan saja melihat atau mendengar melainkan seluruh panca inderanya dan mental psikologis anak aktif mengalami sendiri dalam kegiatan yang memuat nilai-nilai HAM. 9. Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam pembelajaran HAM di SD. Pendekatan tersebut antara lain : 1) Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam Pembelajaran 2) Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum menuju penarikan kesimpulan Khusus 3) Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari- hari anak 4) Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu pendekatan pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam belajar. 5) Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap masalah yang dihadapinya. 6) Pendekatan discovery yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa menjelajah untuk menemukan sesuatu yang sudah ada. 7) Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menyusun sendiri konsep- konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari- hari anak 8) Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif anak belajar HAM. 10. Pembelajaran HAM di SD 1) Menggunakan prinsip yang sesuai dengan karakteristik belajar anak antara lain: menggunakan media konkret, bermain sambil belajar, pembelajaran aktif, suasana belajar menyenangkan, berpusat pada anak dan memberi kesempatan pada anak untuk mengalami. 2) Menggunakan pendekatan pembelajaran deduktif, induktif, konstektual, kooperatif, inquiri, discovery, konstruktivistik, behavioristik. 3) Rancangan pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dengan menganalisis kurikulum terlebih dahulu baru kemudian mengembangkan perangkat pembelajaran. 1. Perencanaan Pembelajaran HAM di SD a. pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan komptensi dasar yang akan dicapai, b. berpusat pada anak, c. pembelajaran memperhatikan pertumbuhan dan kebutuhan anak SD, d. pembelajaran menghargai dan memberdayakan hak anak, e. mampu mengembangkan seluruh potensi anak, f. mengembangkan active learning, g. mendorong berpikir kritis dan kreatif anak, h. sesuai dengan potensi sekolah dan guru, dan i. memungkinkan anak dapat mengakses sumber belajar yang ada.
Kegiatan Belajar 2
1 . Sebagai negara kepulauan, wilayah perairan
Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a) Zona laut territorial (12 mil laut), b ) Zona tambahan yaitu zona yang lebarnya tidak melebihi 24 (dua puluh empat) mil laut yang diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, c ) Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut teritorial Indonesia dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, 2. Makna pengertian integrasi wilayah yaitu konsep kesatuan aspek alamiah yang merupakan : a) prinsip negara kepulauan (Archipelagic State); b) manunggalnya tanah-air yang menjadikan laut di antara pulau sebagai penghubung dan menyatukan pulau bukan lagi sebagai pemisah. 3. Integrasi bangsa menyangkut kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, ras dan antar9 golongan. Integrasi bangsa mencerminkan proses bersatunya orang- orang yang memiliki perbedaan untuk menjadi satu bangsa (nation). 4. Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi pergerakan. 5. Masa Penegas yaitu masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan dan menegaskan bahwa kita memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu Indonesia. 6. Masa Percobaan yaitu masa mulai mencobanya bangsa Indonesia menuntut kemerdekaan dari Belanda melalui organisasi GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 dan mengusulkan Indonesia Berparlemen. 7. Masa Pendobrak yaitu masa dimana semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. 8. Masa Pengisi Kemerdekaan yaitu masa untuk membenahi ketimpangan, kekurangan, ketidak adilan dan ketidak merataan kesejahteraan yang ada pada seluruh bangsa Indonesia (orangnya) dan seluruh wilayah Indonesia (wadahnya). 9. Integrasi nilai menunjuk pada adanya kesepakatan terhadap nilai yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. 10. Integrasi perilaku menunjuk pada kesepakatan perilaku positif yang menekankan perilaku berkebangsaan dan kenegaraan di atas golongan ataupribadi. 11. Nasionalisme dapat diartikan sebagai faham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. 12. Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaantanah air, bangsa dan negara. 13. Ciri-ciri patriotisme diantaranya: 1) Cinta tanah air 2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara 3) Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. 4) berjiwa pembaharu 5) Tidak kenal menyerah 14. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita tentang anggota dari kelompok tertentu. 15. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain. 16. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri sendiri, namun karena harus berhubungan dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik (pertentangan). 17. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10). 18. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda- bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinya. 19. Multikultural merupakan suatu pengakuan, penghargaan, dan keadilan terhadap etnik minoritas baik yang menyangkut hak-hak universal yang melekat pada hak-hak individu maupun komunitasnya yang bersifat kolektif dalam mengekspresikan kebudayaannya. 20. Multikulturalisme pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan suatu konteks sosiopolitik yang memungkinkan individu dapat mengembangkan identitas yang sehat dan secara timbal-balik mengembangkan sikap- sikap positip antar kelompok. 21. Elemen-elemen multikulturalisme, menurut Blum (2001:19) mencakup tiga sub-nilai sebagai berikut; a) menegaskan identitas kultural seseorang, mempelajaridan menilai warisan budaya seseorang, b) menghormati dan berkeinginan untuk memahami dan belajar tentang etnik / kebudayaan-kebudayaan selain kebudayaannya; c) menilai dan merasa senang dengan perbedaan kebudayaan itu sendiri; yaitu memandang keberadaan dari kelompok-kelompok budaya yang berbeda dalam masyarakat seseorang sebagai kebaikan yang positif untuk dihargai dan dipelihara. 22. Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya: a. Keadaan geografis b. Pegaruh kebudayaan asing c. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan. d. Keadaan transportasi dan komunikasi e. Perbedaan kondisi alam 23. Wujud keberagaman masyarakat Indonesia diantaranya: a) Keberagaman suku bangsa, b) Keberagaman agama, c) Keberagaman ras dan d) Keberagaman antar golongan. 24. Model pembelajaran untuk materi yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia multikultural adalah bermain peran. Model ini dirasakan tepat karena berupaya memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memerankan tokoh-tokoh tertentu yang mencerminkan keberagaman masyarakat Indonesia
Kegiatan Belajar 3
1. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan, ketidak-bermanfaatan, atau disebut pula harga yang diakui oleh seseorang dan oleh karena itu orang berupaya menjunjung tinggi un t u k memeliharanya. 2. Macam-macam nilai yaitu : a) Nilai sosial yaitu nilai yang melekat didalam masyarakatserta berhubungan dengan sikapdan tindakan manusia didalamnya. b) Nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia(rasio, cipta, dan budi)yang mutlak dibawa sejak lahir. c) Nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap diri manusia. d) Nilai moral yaitu suatu penilaian yang bersumber dari kehendak maupun kemauan (karsa, etik). e) Nilai agama yaitu nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah agama. 3. Macam-macam nilai sosial menurut Notonagoro yaitu : a) Nilai material yaitu nilai yang brguna bagi jasmani manusia, termasuk benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia. b) Nilai vital yaitu nilai sosial yang berguna bagi aktivitas manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. c) Nilai rohani yaitu nilai sosial yang berguna bagi memenuhi kebutuhan rohani atau spiritual manusi, dan ada beberapa macam nilai rohani yakni nilai kebenaran dan nilai empiris, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai religius. 4. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. 5. Macam perkembangan kognitif anak : a) Menurut Jean Piaget yaitu tahap sensori motor (usia 0-2 tahun tahapan anak meniru), tahap praoperasional (usia 2-7 tahun tahapan menggunakan simbol dan bahasa), tahap praoperasional konkret (usia 7-11 tahun tahapan mulai berfikir transformasi), tahap opreasional formal (usia 11 tahun keatas tahapan mampu berfikir formal dan abstrak). b) Menurut Lawrence Kohlberg yaitu orientasi pada hukuman dan ketaatan, orientasi hedonis (kepuasan individu), orientasi anak manis, orientasi terhadap hukum dan ketertiban, orientasi kontak sosial legalitas dan etika universal. Norma merupakan kebiasaan umum yang menjadi menjadi acuan atau ketentuan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. 7. Ciri-ciri norma yaitu : a) Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali Norma Hukum. b) Norma bersifat mengikatdan terdapat sanksi di dalamnya. c) Norma merupakan kesepakatan bersama anggota masyarakat. d) Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku. e) Anggota masayarakat yang melanggar norma dikenakan sanksi. f) Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat. . Macam-macam norma yaitu : a) Norma formal yakni ketentuan-ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi yang bersifat formal atau resmi. Norma non formal yakni ketentuan dan tata aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana yang membuat dan menerangkan tentang norma tersebut. 9. Norma berdasarkan daya pengikatnya yaitu : a) Cara (usage) yaitu mengacu pada perbuatan- perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individu. b) Tata kelakuan (mores) yaitu kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai suatu cara dalam suatu cara perilaku, namun dapat diterima sebagai norma pengatur. c) Adat istiadat (custom) yaitu tata kelakuan yang terintegrasi kemudian menjadi kuat keberadaannyadengan pola pikir masyarakat. d) Hukum (law) yaitu sebuag ketentuan hukum dalam mengatur individu dilikungan masyarakat baik tertulis maupun tidak tertulis yang dicirikan dengan adanya penegak hukum serta sanksi yang pasti. e) Norma mode (fashion) yaitu norma yang lahir karena adanya gaya dan cara anggota masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat baru, serta diikuti masyarakat pada umumnya.
Kegiatan Belajar 4
1. Asal Mula Pancasila
Asal usul Pancasila telah memenuhi empat syarat (kausalitas) yaitu: a) causa materialis (asal mula bahan), nilai- nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius. b) causa formalis (asal usul bentuk), Dalam hal ini, bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana tercantumdalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. c) causa efisien (asal mula karya), Asal mula karya, yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah. d) causa finalis (asal usul tujuan), Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang- sidang BPUPKI dengan tujuan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. 2. Klasifikasi nilai-nilai Pancasila yaitu : a. Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila pancasila. b. Nilai instrumental yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi pancasila. c. Nilai praksis yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari- hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Dimensi pancasila yaitu : a. Dimensi idealisme yang menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh itu hakikatnya bersumber pada filsafat pancasila. b. Dimensi normatif bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma- norma keagamaan. c. Dimensi realitas mengandung makna bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyrakat. 4. Makna nilai-nilai pancasila yaitu : a. Nilai ketuhanan mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan. b. Nilai kemanusiaan mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan hal sebagaimana mestinya. c. Nilai persatuan mengandung arti usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme. d. Nilai kerakyatan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat, dan untk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. e. Nilai keadilan mengandung arti sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah atupun batiniah. . Kedudukan pancasila yaitu : a. Pancasila sebagai dasar Negera Republik Indonesia b. Pancasila sebagai ideologi nasional : Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan 52 nasional 6. Warga negara global adalah warga negara yang bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarkat. 7. Globalisasi adalah suatu proses yang didalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial, dengan kata lain setiap orang dibelahan dunia dapat berhubungan dan berkomunikasi tanpa dibatasi oleh perbedaan waktudan negara, sehingga kehidupan mereka seolah-olah tidak terpisahkan oleh batas-batas negara.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Gagasan HAM dalam UUD
modul ini 2. Pembentukan produk hukum yang mengatur HAM sebagai penjabaran UUD 1945 3. Perencanaan pembelajaran HAM 4. Integrasi wilayah NKRI 5. Nilai-nilai pancasila secara subyektif dan obyektif 3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Nilai, Moral dan Norma miskonsepsi