Anda di halaman 1dari 9

NAMA :

KELAS : GURU KELAS SD


LPTK :
LK 1.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Modul 3. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Judul Belajar KB. 1 Hak Asasi Manusia


Kegiatan
(KB) KB. 2 Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Masyarakat
Multikultural
KB. 3 Konsep Nilai, Moral, dan Norma
KB. 4 Pancasila dan Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep


(istilah dan definisi)
di modul ini

Kegiatan Belajar 1 :

HAK ASASI MANUSIA

1. Hak asasi manusia adalah hak dasar manusia menurut kodratnya

2. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,


khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1) menyatakan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia

3. Ciri-ciri khusus HAM :


a) Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian dari
Tuhan kepada manusia agar hidup terhormat.
b) Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua
semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
c) Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan
lainnya.
d) Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dicabut atau diserahkan kepada pihak lain.
e) Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial
dan budaya

4. Non-derogable rights yaitu hak asasi manusia yang tidak dapat


dikurangi dalam keadaan apapun

5. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan


yang langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan
manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual
maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan.

6. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja


sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik
jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga

7. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran


HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia
baik perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam
penegakan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik
perseorangan maupun masyarakat

8. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan


maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok
agama

9. Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan yang dilakukan


sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik, yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
kepada penduduk sipil
Kegiatan Belajar 2 :

PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEBERAGAMAN


MASYARAKAT MULTIKULTUR

1. Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, integrasi bangsa


diawali :
a) Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya semangat
kebangsaan melalui pembentukan organisasi pergerakan.
b) Masa Penegas yaitu masa mulai ditegaskannya semangat
kebangsaan yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan dan menegaskan
bahwa kita memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan bahasa
persatuan yaitu Indonesia.
c) Masa Percobaan yaitu masa mulai mencobanya bangsa
Indonesia menuntut kemerdekaan dari Belanda melalui
organisasi GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 dan
mengusulkan Indonesia Berparlemen
d) Masa Pendobrak yaitu masa dimana semangat dan gerakan
kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu
penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan
e) Masa Pengisi Kemerdekaan yaitu masa untuk membenahi
ketimpangan, kekurangan, ketidak adilan dan ketidak merataan
kesejahteraan yang ada pada seluruh bangsa Indonesia
(orangnya) dan seluruh wilayah Indonesia (wadahnya).

2. Integrasi diartikan sebagai suatu proses penyesuaian di antara


unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan
sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat.

3. Integrasi nilai menunjuk pada adanya kesepakatan terhadap nilai


yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial

4. Integrasi perilaku menunjuk pada kesepakatan perilaku positif yang


menekankan perilaku berkebangsaan dan kenegaraan di atas
golongan atau pribadi

5. Nasionalisme adalah suatu faham yang menganggap bahwa


kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada
negara.

6. Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya


untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara
7. Bhineka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua

8. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif


berdasarkan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu.

9. Etnisisme adalah prasangka yang berbasis etnis.

10. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap seseorang


berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia
berasal dari kelompok yang lain

11. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia


pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri
sendiri, namun karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik (pertentangan).

12. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang


menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa
suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur
ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).

13. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan


kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya

14. Multikulturalisme merupakan suatu pengakuan, penghargaan, dan


keadilan terhadap etnik minoritas baik yang menyangkut hak-hak
universal yang melekat pada hak-hak individu maupun komunitasnya
yang bersifat kolektif dalam mengekspresikan kebudayaannya.
Kegiatan Belajar 3 :

KONSEP NILAI, MORAL, DAN NORMA

1. Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu


benda untuk memuaskan manusia

2. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam masyarakat serta
berhubngan dengan sikap dan tindakan manusia di dalamnya, nilai
ini berhubungan dengan sikap manusia yang tidak dapat hidup
secara mandiri dan membutuhkan pertolongan orang lain.

3. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari akal manusia


(rasio, cipta, dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir

4. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui unsur rasa yang
terdapat pada setiap diri manusia, dengan istilah lain biasa disebut
dengan nilai “estetika”

5. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari kehendak


maupun kemauan (karsa, etik).

6. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan


disimpan dalam sebuah agama.

7. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi jasmani manusia,
termasuk benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan bagi
memenuhi kebutuhan fisik manusia.

8. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna bagi aktivitas atau
kegiatan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

9. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna bagi memenuhi


kebutuhhan rohani

10. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai yang bersumber
pada proses berpikir oleh akal manusia yang disertai dengan fakta
yang terjadi.

11. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan dengan perasaan


atau jiwa keindahan manusia, atau juga sering disbut sebagai nilai
estetika.

12. Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut perilaku baik maupun
buruk oleh manusia, atau juga sering disebut sebagai nilai etika.

13. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang mengandung suatu


keyakinan atau kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
14. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan perasaan
seseorang dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.

15. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan dalam kehidupan


bermasyarakat sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi yang
bersifat formal atau resmi

16. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan dalam
kehidupan bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan
bagaimana yang membuat dan menerangkan tentang nor Cara
(Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan yang
lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individuma
tersebut

17. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan


yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar individu

18. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan tidak semata-mata


dianggap sebagai suatu cara dalam suatu cara berperilaku, namun
dapat diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan seperti itu
dapat menjadi tata kelakuan (mores).

19. Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang terintegrasi


kemudian menjadi kuat keberadaannya dengan pola perilaku
masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah adat istiadat (custom)

20. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum dalam mengatur


individu di lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis
yang dicirikan oleh adanya penegak hukum, serta sanksi yang
bersifat untuk menyadarkan dan menertibkan pelaku si pelanggar
norma hukum dengan sanksi yang pasti
21. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena kehadiran gaya dan
cara anggota masyarakat yang cenderung untuk berubah, bersifat
baru, serta diikuti masyarakat pada umumnya

22. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau pengaturan hidup yang


dasar sumbernya dari wahyu Ilahi

23. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati nurani manusia untuk
menjaga kesucian atau kebersihan hati nurani serta akhlaq

24. Norma Kesopanan (norma adat) yakni norma yang lahir dari
masyarakat untuk menjaga keharmonisan hidup bersama, dan
sanksinya dari masyarakat berupa celaan atau pengucilan.

25. Norma Hukum, merupakan aturan yang sumbernya dari negara atau
pemerintah

26. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral,


norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat

27. Hukum adalah sistem dalam pelaksanaan rangkaian kekuasaan


kelembagaan dari bentuk penyalah-gunaan kekuasaan dalam
bidang politik, ekonomi dan masyarakat

28. Kesadaran berbangsa dan bernegara diartikan sebagai kesadaran


sadar sebagai warga bangsa negara Indonesia dalam bentuk
tingkah laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat
sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran
berbangsa dan bernegara

29. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, yakni bersedia


mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk
kepentingan umum sehingga pada saatnya nanti siap
mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara.
Kegiatan Belajar 4 :

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL

1. Pancasila merupakan landasan bagi penyelenggara negara dan


pelaksanaan sistem pemerintahan yang memiliki kedudukan tertinggi
dan sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam
ketatanegaraan di Indonesia, konsekuensinya segala peraturan yang
ada harus berdasar dan bersumberkan Pancasila

2. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu


pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan negara Indonesia yang
bersumber dari kebudayaan nasional

3. Empat syarat sebab (kausalitas) terbentuknya Pancasila :


a) Causa Materialis (asal mula bahan) Pada hakikatnya, nilai-nilai
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari bangsa Indonesia
itu sendiri berupa nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan
dan nilai-nilai religius.
b) Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam hal ini, bagaimana
bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
c) Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula karya, yaitu asal mula
yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi
dasar negara yang sah
d) Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila dirumuskan dan
dibahas dalam sidang-sidang BPUPKI dengan tujuan
menjadikan Panc Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
Keadilanasila sebagai dasar negara.

4. NIlai-nilai ideologi dalam Pancasila :


a) Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan
b) Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai
dasar ideologi Pancasila.
c) Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental
dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
dalam be bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Dimensi Pancasila debagai ideologi terbuka :


a) Dimensi Idealisme. Dimensi ini menekankan bahwa nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber pada
filsafat Pancasilarmasyarakat, berbangsa, dan bernegara
b) Dimensi normatif. Dimensi ini mengandung pengertian bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
c) Dimensi Realitas. Dimensi ini mengandung makna bahwa suatu
ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat.

6. Nilai dasar Pancasila :


a) Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pancipta alam semesta
b) Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya
c) Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia mengandung makna
usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina
rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d) Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung
makna suatu pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
e) Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara
lahiriah ataupun batiniah

7. Warga negara global adalah warga negara yang bertanggungjawab


untuk memenuhi persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.

8. Kompetensi kewarganegaraan adalah pengetahuan, nilai dan sikap,


serta keterampilan siswa yang mendukungnya menjadi warga
negara yang partisipatif dan bertanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara

9. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic knowledge) berkaitan dengan


materi substansi yang seharusnya diketahui oleh warga negara
berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

10. Keterampilan Kewarganegaraan (civic skills) merupakan


keterampilan yang dikembangkan dari pengetahuan
kewarganegaraan, agar pengetahuan yang diperoleh menjadi
sesuatu yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam
menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara

11. Globalisasi menunjukkan adanya suatu proses pembentukan suatu


tatanan masyarakat dengan segala perangkat peraturannya yang
bersifat universal atau menyeluruh tanpa memperhatikan batas-
batas wilayah negara.

12. Sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu


nilai hidup tertinggi

13. Sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri


serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna

14. Westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada


budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu

2 Daftar materi yang 1. Peranan HAM dan penegakkannya


sulit dipahami di 2. Kedudukan Pancasila sebagai falsafah, ideologi dan dasar negara.
modul ini 3. Proses perumusan Pancasila
4. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
5. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
6. Pengamalan sila-sila dalam Pancasila
7. Warna negara Global dan peranannya

3 Daftar materi yang 1. Kedudukan Pancasila sebagai falsafah, ideologi dan dasar negara
sering mengalami 2. Isi dari sila-sila Pancasila pada saat dalam proses perancangan.
miskonsepsi 3. Contoh kegiatan yang merupakan pengamalan sila-sila dalam
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4. Tugas BPUPKI dan PPKI
5. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
6. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Bernegara
7. Norma kesusilaan dan kesopanan

Anda mungkin juga menyukai