Anda di halaman 1dari 13

MODUL 5

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KB 1 KB 2 KB 3 KB 4

HAK AZASI MANUSIA Persatuan dan kesatuan dalam Konsep nilai,moral dan norma Pancasila dan
keberagaman masyarakat kewarganegaraan global
multikultural

Pengertian HAM
Bahan ajar tentang konsep nilai,norma dan moral
Sejarah perumusan pancasila dan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila dan aplikasi
Pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia
Gagasan HAM dalam
UUD NRI 1945

Konsep nilai,moral,norma hukum dan aturan lainnya dalam kehidupan bernegara


Problem keberagaman masyarakat multikultural
Pelanggaran HAM

Hakikat kewarganegaraan global tantangan di era globalisasi,dampak positif dan negatif globalisasi da

Pentingnya nasionalisme
pemajuan dan penegakan HAM di Indonesia
Upaya perlindungan terhadap nilai,moral,norma hokum dan aturan lainnya oleh negara

Model pembelajaran yang sesuai dengan tema persatuan dan kesatuan

plikasi materi HAM dalam pembelajaran di


LK 5 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Modul 5 - PKN (Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan)
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Asasi Manusia (HAM)
2. Persatuan dan Kesatuan dalam
Keberagaman Masyarakat Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah dan KB 1 (Hak Asasi Manusia)
definisi) di modul ini 1. Hak asasi manusia adalah hak dasar manusia
menurut kodratnya
2. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun
1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1
Ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia
3. Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109)
menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak
dasar yang dibawa manusia sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa, yang sifatnya tidak
boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang
seolah-olah merupakan suatu holy area
4. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar
hidup terhormat
5. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.
6. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
7. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan
kepada pihak lain
8. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan
budaya
9. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan,
pelecehan atau pengucilan yang langsung
maupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin,
bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan
hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik secara individual maupun
kolektif dalam semua aspek kehidupan.
10. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang
hebat baik jasmani maupun rohani pada
seseorang untuk memperoleh pengakuan atau
keterangan dari seseorang atau orang ketiga
11. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran
HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa
manusia. Jenis-jenis pelanggaran HAM berat
meliputi kejahatan genosida dan kejahatan
kemanusian
12. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran
HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa
manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak
segera ditanggulangi
13. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis, atau kelompok agama dengan cara
membunuh anggota kelompok, mengakibatkan
penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota kelompok, menciptakan
kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik
seluruh atau sebagiannya, dan memaksakan
tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di
dalam kelompok atau memindahkan secara
paksa anak-anak dari kelompok tertentu
kepada kelompok yang lain.
14. Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan
yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas atau sistemik, yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung kepada penduduk sipil
15. Negara yang tidak mau menangani kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya
akan disebut sebagai unwillingness state atau
negara yang tidak mempunyai kemauan
menegakan HAM
16. Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran dengan
dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-
peristiwa, kasus-kasus dan fenomena sejenis
untuk ditarik kesimpulan umum
17. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep
umum menuju penarikan kesimpulan khusus
18. Pendekatan kontekstual yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang digunakan guru
sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari
anak
19. Pendekatan kooperatif (cooperative learning)
yaitu pendekatan pembelajaran dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk
bekerja sama dalam belajar
20. Pendekatan inquiri yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan ksempatan
pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri
terhadap masalah yang dihadapinya
21. Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa menjelajah untuk menemukan
sesuatu yang sudah ada
22. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyusun sendiri konsep-
konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-
hari anak.

KB 2 (Persatuan dan Kesatuan Dalam


Keberagaman Masyarakat Multikultural)
23. Wilayah negara NKRI adalah salah satu
unsur negara yang merupakan satu kesatuan
wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut
dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di
atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan
yang terkandung di dalamnya. (Menurut UU
No. 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara)
24. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(Rumusan GBHN 1998).
26. Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya
semangat kebangsaan melalui pembentukan
organisasi pergerakan
27. Masa Penegas yaitu masa mulai
ditegaskannya semangat kebangsaan yang
ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan
dan menegaskan bahwa kita memiliki satu
tanah-air, satu bangsa, dan bahasa persatuan
yaitu Indonesia
28. Masa Percobaan yaitu masa mulai
mencobanya bangsa Indonesia menuntut
kemerdekaan dari Belanda melalui organisasi
GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun
1938 dan mengusulkan Indonesia Berparlemen
29. Masa Pendobrak yaitu masa dimana
semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia
telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan
dan menghasilkan kemerdekaan
30. Nasionalisme adalah suatu faham yang
menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi harus diserahkan kepada negara.
31. Patriotisme merupakan salah satu unsur
nasionalisme. Patriotisme merupakan sikap
sudi mengorbankan segala-galanya untuk
kejayaan tanah air, bangsa dan negara.
32. Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang
menunjukkan kebulatan tekad dari seluruh
pemuda Indonesia yang merupakan unsur
utama perjuangan bangsa dalam melawan
penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia dalam perjuangan meraih
kemerdekaan
33. Bhineka Tunggal Ika artinya walaupun
berbeda- beda tetapi tetap satu jua
34. Inti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika
adalah adanya persatuan dalam berbagai
perbedaan
35. Prasangka adalah sikap yang bisa positif
maupun negatif berdasarkan keyakinan
stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu
36. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu
terhadap seseorang berdasarkan kategori yang
bersifat subyektif, hanya karena dia berasal
dari kelompok yang lain.
37. Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada dasarnya
individualistis yang cenderung mementingkan
diri sendiri, namun karena harus berhubungan
dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat
hubungan yang antagonistik (pertentangan)
38. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
(Sutarno, 2008: 4-10)
39. Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya.
40. Multikultural merupakan suatu pengakuan,
penghargaan, dan keadilan terhadap etnik
minoritas baik yang menyangkut hak-hak
universal yang melekat pada hak-hak individu
maupun komunitasnya yang bersifat kolektif
dalam mengekspresikan kebudayaannya
41. Masyarakat majemuk adalah masyarakat
yang terdiri dari berbagai kelompok ras/etnik
yang berada dalam satu sistem pemerintahan,
oleh karena itu sering mengalami konflik dan
paksaan (Garna, 2003: 164-165).

KB 3 (Konsep Nilai Moral dan Norm)


42. Nilai merupakan suatu yang menarik bagi kita,
sesuatu yang kita cari, sesuatu yang
menyenangkan, sesuatu yang disukai dan
diinginkan, singkatnya sesuatu yang diinginkan
(K. Bertens, 2004: 139).
43. Dictionary of Sociology and Related Sciencies
(dalam Hamid Darmadi, 2007:67)
dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan
yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan
Manusia
46. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidak-bermanfaatan, atau disebut pula harga
yang diakui oleh seseorang dan oleh karena itu
orang berupaya menjunjung tinggi u n t u k
memeliharanya
47. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di
dalam masyarakat serta berhubngan dengan
sikap dan tindakan manusia di dalamnya, nilai
ini berhubungan dengan sikap manusia yang
tidak dapat hidup secara mandiri dan
membutuhkan pertolongan orang lain
48. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber
dari akal manusia (rasio, cipta, dan budi), yang
mutlak dibawa sejak lahir
49. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap
diri manusia, dengan istilah lain biasa disebut
dengan nilai “estetika”
50. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
51. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari
nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah agama
52. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna
bagi jasmani manusia, termasuk benda-benda
nyata yang dapat dimanfaatkan bagi memenuhi
kebutuhan fisik manusia.
53. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan manusia
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari
54. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani
atau spiritual manusia, nilai ini lebih universal
atau umum
55. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada proses
berpikir oleh akal manusia yang disertai
dengan fakta yang terjadi
56. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa keindahan
manusia, atau juga sering disbut sebagai nilai
estetika.
57. Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk oleh
manusia, atau juga sering disebut sebagai nilai
etika.
58. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan
yang mengandung suatu keyakinan atau
kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
59. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan
dan perasaan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya.
60. Merian-Webster, Moral adalah mengenai atau
berhubungan dengan apa yang benar dan salah
dalam perilaku manusia, dianggap benar dan
baik oleh kebanyakan orang sesuai dengan
standard perilaku yang tepat pada kelompok
atau masyarakat tersebut.
61. Hurlock, moral adalah perilaku yang sesuai
dengan kode moral kelompok sosial.
62. Sonny Keraf, moral dapat digunakan untuk
mengukur kadar baik dan buruknya sebuah
tindakan manusia sebagai manusia, mungkin
sebagai anggota masyarakat (member of
society) atau sebagai manusia yang memiliki
posisi tertentu atau pekerjaan tertentu
63. Manusia adalah mahluk sosial ‘zoon
politikon’ (Aristoteles, 384-322 S.M.)
64. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat
oleh lembaga atau institusi yang bersifat formal
atau resmi
65. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalam kehidupan bermasyarakat yang
tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana
yang membuat dan menerangkan tentang
norma tersebut.
66. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau
pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari
wahyu Ilahi.
67. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati
nurani manusia.
69. Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut
sebagai norma adat dalam suatu masyarakat
tertentu
70. Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah
71. Nilai bukanlah benda atau materi. Nilai adalah
standar atau kriteria bertindak, kriteria
keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidakbermanfaatan, atau disebut pula harga
yang diakui oleh seseorang dan oleh karena itu
orang berupaya berjunjung tinggi untuk
memeliharanya
72. Moral merupakan ajaran tentang hal yang baik
dan buruk, yang menyangkut tingkah
laku/ucapan dan perbuatan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia

KB 4 (Pancasila dan Kewarganegaraan Global)


73. Pancasila berakar pada pandangan hidup
bangsa dan falsafah bangsa, sehingga
memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang
terbuka
74. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan
75. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih
lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila
76. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-
nilai instrumental dalam suatu pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
77. Dimensi Idealisme Dimensi ini menekankan
bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan
menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber
pada filsafat Pancasila.
78. Dimensi normatif Dimensi ini mengandung
pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan
79. Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung
makna bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat
81. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pancipta alam semesta
82. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya
83. Nilai persatuan Indonesia mengandung
makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia
84. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung
makna suatu pemerintahan dari rakyat,
olehrakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan
85. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur secara
lahiriah ataupun batiniah.
86. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat
diartikan sebagai suatu pemikiran yang
memuat pandangan dasar dan cita-cita
mengenai sejarah, manusia, masyarakat,
hukum dan negara Indonesia yang bersumber
dari kebudayaan nasional.
87. Sebagai ideologi nasional, Pancasila adalah
cita-cita negara Republik Indonesia yang
menjadi dasar bagi teori dan praktek
penyelenggaraan negara Republik Indonesia
88. Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk memenuhi
persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat
(Korten, 1993)
89. Kompetensi adalah pengetahuan, nilai dan
sikap, serta keterampilan siswa yang berguna
untuk kehidupannya di masyarakat
90. Keterampilan Kewarganegaraan (civic
skills) merupakan keterampilan yang
dikembangkan dari pengetahuan
kewarganegaraan, agar pengetahuan yang
diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna,
karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi
masalah-masalah kehidupan berbangsa dan
bernegara
91. Michael Haralambos dan Martin Holborn
(Komalasari, 2008:105) mengatakan bahwa
globalisasi adalah suatu proses yang
didalamnya batas-batas negara luluh dan tidak
penting lagi dalam kehidupan sosial.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Upaya pemajuan dan penegakan serta
di modul ini penanganan masalah Hak Asasi Manusia di
Indonesia.
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur
tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global
3 Daftar materi yang sering 1. Pelanggaran HAM berat dan pelanggaran
mengalami miskonsepsi HAM ringan
2. Pengertian dari Sukuisme, Chauvinisme,
Provinsialisme, Primordialisme, dan
Ekstrimisme
3. Kepentingan tiap-tiap individu berdasarkan
kepentingannya dan kepentingan Negara
sebagai individu
4. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara

Anda mungkin juga menyukai