Anda di halaman 1dari 2

1.

Tapi tak semua pernikahan muda setelah lulus SMA adalah keinginan siswi itu
sendiri, seringkali ada banyak sekali faktor yang mengharuskan mereka memilih
opsi itu, bukan hanya karena mereka ingin, tapi karena mereka tak diberikan opsi
lain. Tak ada orang yang bisa membantu mereka untuk mencapai apa yang
sebenarnya mereka inginkan. mimpi dan cita cita yang sering kali terkubur salah
satunya karena faktor ekonomi yang mengharuskan mereka menikah di usia yang
sangat muda.
2. menikah setelah lulus sekolah juga tidak salah. Ketika memang sudah benar-benar
siap untuk menjadi suami maupun istri dan melaksanakan segala tugas dan
tanggung jawabnya. Menikah kelihatannya indah, namun juga perlu diimbangi
dengan kesiapan mental, finansial dan spiritual.
3. Islam tidaklah menentukan secara mutlak batas usia bagi seseorang yang belum
menikah untuk segera menikah. Namun demikian, bila kita menghayati bunyi hadits
yang artinya, menyebutkan : ” Bila kamu telah mampu untuk menikah, maka
menikah “. Jadi, batas usia untuk segera menikah itu apabila telah merasa mampu.
Pengertian mampu disini meliputi beberapa aspek, yaitu, fisik, mental maupun
sosial ekonomi. Resiko perkawinan usia muda berkaitan dengan beberapa segi,
yaitu :
4. Segi fisik
Dilihat dari segi fisik, pasangan usia muda belum mampu dibebani suatu pekerjaan
yang memerlukan ketrampilan fisik, untuk mendatangkan penghasilan baginya, dan
mencukupi kebutuhan keluarganya. Faktor ekonomi adalah salah satu faktor yang
berperan dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangga.
Generasi muda tidak boleh bersepekulasi apa kata nanti, utamanya bagi laki-laki,
rasa ketergantungan kepada orang tua harus dihindari.
5. Segi mental
Dilihat dari segi mental, pasangan usia muda belum siap bertanggung jawab secara
mora moral, pada setiap apa saja yang merupakan tanggung jawabnya. Mereka
sering mengalami kegoncangan mental, karena masih memiliki mental yang labil
dan belum matang emosional.
6. Segi kesehatan
Dilihat dari kesehatan, pasangan usia muda dapat berpengaruh pada tingginya
angka kematian ibu yang melahirkan, kematian bayi serta berpengaruh pada
rendahnya derajat kesehatan ibu dan anak.
7. Segi kelangsungan rumah tangga
Dilihat dari segi kelangsungan rumah tangga, pasangan usia muda adalah
perkawinan yang masih rawan dan belum setabil, tingkat kemandiriannya masih
rendah, serta menyebabkan banyak terjadinya perceraian. Refrensi Buku
pengetahuan nikah talak dan rujuk.
Diantara beberapa hukum perundang-undangan, semua fokus bahasan diatahkan
kepada UU No. 1 Tahun 1974, karena hukum materiil perkawinan keseluruhannya
terdapat dalam UU ini.
Dalam asas dan prinsip perkawinan, Undang-Undang menganut prinsip, bahwa
calon suami istri itu harus telah masuk jiwa raganya untuk dapat melangsungkan
per-kawinan, agar supaya dapat diwujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa
berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai