DISUSUN OLEH :
NIM : 1903034
KELAS :C
1. Asas sukarela
2. Asas partisipasi keluarga
3. Asas perceraian dipersulit
4. Asas monogami (poligami dibatasi dan diperkecil)
5. Asas kedewasaan calon mempelai
6. Asas memperbaiki dan meningkatkan derajat kaum wanita
7. Asas selektivitas
Perkawinan adalah perjanjian atau pertalian antara laki-laki dan perempuan, juga
merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dari perkawinan manusia akan
memperoleh keseimbangan hidup baik dari segi biologis, psikologis, maupun sosial.
Tujuan dari perkawinan itu sendiri adalah untuk membangun rumah tangga yang
harmonis meskipun kadang kala tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal
tersebut biasa terjadi pada mereka yang memiliki pasangan yang belum dewasa secara
fisik maupun mental. Sehingga membuat pembinaan rumah tangga tidak optimal.
Perkawinan dini adalah perkawinan antara anak yang masih dbawah umur.
Perawinan dini bukanlah yang baru di Indonesia. Tidak hanya terjadi di kota-kota besar,
di kota-kota kecilpun hal seperti ini banyak terjadi. Penyebabnya pun bervariasi, mulai
dari masalah ekonomi hingga pergaulan bebas.
Wajar bila muncul pertanyaan apakah hubungan seks demikian atas kekerasan
seksual dan pemaksaan terhadap seorang wanita. Selain itu, pernikahan dini juga akan
menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan dan masa muda.
Meskipun deklarasi Hak Asassi Manusia di tahun 1954 dengen jelas menentang
pernikahan anak, namun kenyataannya praktek perkawinan usia dini masih
berlangsung di berbagai daerah di Indonesia, ini menggambarkan bahwa perlindungan
hak asasi belum diperhatikan secara serius.
Implementasi undang-undang sering kali tidak efektif dan terkalahkan oleh adat
istiadat yang mengatur norma sosial kelompok masyarakat. Kebanyakan orang tua
lebih senang apabila anaknya menikah dengan cepat. Sedangkan faktor utama yang
mendorong pernikahan dini adalah rasa khawatir orang tua jika anak perempuannya
tidak mendapatkan jodoh atau tidak laku. Selain itu, keinginan orang tua untuk
melepaskan beban ekonomi orang tua terhadap anak perempuannya termasuk
faktornya.
Jika anaknya sudah beranjak dewasa dan mempunyai teman akrab, tanpa
mempertimbangka kesiapan materi dan mental, orang tua segera menikahkan anakya.
Orang tua perempuan akan mendesak pihak laki-laki untuk melanjutkan hubungan
anaknya ke jenjang yang lebih serius yaitu perkawinan.
Dalam hal ini saya sebagai penulis akan menganalisis bagaimana kehidupan
masyarakat kota Parepare dalam hal pernikahan. Dimana kebanyakan dari mereka
masih banyak yang menikah di bawah umur dengan alasan yang berbeda-beda.
Rumusan Masalah