Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No.

3, April 2011 101

Analisis Proteksi Relay Differensial Terhadap


Gangguan Internal dan Ekternal Transformator
Menggunakan PSCAD/EMTDC
Syukriyadin, Syahrizal dan Cut Rizky Nakhrisya
Laboratorium Teknik Energi Listrik
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. T. Syech Abdurrauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh
Email: syukriyadin@elektro.unsyiah.ac.id

Abstrak²Proteksi transformator berfungsi untuk demikian bagian sistem yang lain yang tidak terganggu
memproteksi transformator apabila terjadi gangguan, dapat beroperasi dengan normal. Hal ini berfungsi untuk
sehingga transformator dapat terhindar dari kerusakan. mengetahui keselektifan relay tersebut.
Dalam paper ini akan dibahas tentang relay differensial Fungsi relay proteksi pada sistem tenaga listrik dapat
yang digunakan untuk memproteksi transformator. Relay ini
dilihat pada referensi [2].
bekerja apabila terdapat perbedaan arus pada CT sisi
primer dan sekunder di zona proteksi. Apabila gangguan
Masalah dibatasi pada bagaimana mensimulasikan
terjadi di luar zona proteksi, relay tidak akan bekerja.
rangkaian proteksi transformator step up menggunakan
Penelitian ini berupa simulasi dengan menggunakan relay differensial serta perangkat pendukung lainnya yang
perangkat lunak PSCAD/EMTDC versi 4.2. Data-data yang tersedia dalam PSCAD/EMTDC untuk menganalisa unjuk
digunakan adalah data dari sistem WSCC 3 Machine 9 Bus kerja relay differensial. Serta dapat memberi gambaran
Systems. Dalam simulasi ini akan dilihat unjuk kerja dan mengenai selektifitas relay differensial, menganalisa arus
selektifitas relay differensial, nilai arus pada PMT, serta pada PMT tegangan tinggi dan tegangan rendah, arus
waktu trip relay differensial di zona proteksi (internal) gangguan yang terjadi di dalam zona proteksi (internal)
maupun di luar zona proteksi (eksternal). Dari hasil simulasi maupun di luar zona proteksi (eksternal). Serta arus yang
menunjukkan bahwa pada saat terjadi gangguan internal, keluar dari CT kemudian memutuskan untuk memberikan
relay trip (pick-up) selama 0,15 detik, yaitu dari 0,22 detik perintah trip atau tidak ke PMT.
sampai dengan 0,37 detik, sedangkan pada gangguan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
eksternal relay tidak trip (pick-up). kemampuan relay differensial dalam memproteksi
transformator step-up terhadap gangguan internal dan
Kata Kunci. Relay Differensial, Proteksi Transformator dan external zona proteksi transformator
PSCAD/EMTDC.
II. RELAY PROTEKSI
I. PENDAHULUAN Sistem proteksi/pengaman suatu tenaga listrik yang
Transformator dalam sistem tenaga membutuhkan tipe membentuk suatu pola pengaman tidaklah hanya relay
proteksi yang berbeda-beda. Proteksi ini disediakan oleh pengaman saja tetapi juga Current Transformer [CT] dan
berbagai jenis relay, baik elektromagnetik maupun statik. Voltage Transformer [VT] yang merupakan perangkat
Secara umum proteksi transformator berfungsi untuk instrumen pada relay pengaman, sumber daya DC
memproteksi transformator apabila terjadi gangguan, merupakan sumber untuk mengoperasikan relay pengaman
sehingga transformator dapat terhindar dari kerusakan [1]. dan pemutus tenaga PMT yang akan menerima perintah
Relay yang akan digunakan untuk memproteksi akhir dari relay pengaman.
transformator adalah relay differensial. Relay ini bekerja Jadi sistem proteksi/pengaman tenaga listrik adalah satu
apabila terdapat perbedaan arus pada Current Transformer kesatuan antara CT, VT, Relay, sumber DC, dan PMT.
[CT] sisi primer dan sekunder. Apabila gangguan terjadi di Adanya kesalahan dari salah satu komponen tersebut akan
luar zona proteksi, relay tidak akan bekerja. Gangguan berakibat sistem tersebut tidak jalan.
listrik yang terjadi dalam suatu sistem tenaga Relay proteksi dapat merasakan adanya gangguan pada
mengakibatkan terjadinya peningkatan arus listrik, peralatan yang diamankan dengan mengukur atau
penurunan tegangan, frekuensi dan faktor daya. Relay tidak membandingkan besaran-besaran yang diterimanya,
dapat menghilangkan kemungkinan adanya gangguan, misalnya arus, tegangan, daya, sudut fasa, frekuensi,
tetapi akan bekerja setelah terjadi gangguan. Suatu relay impedansi dan sebagainya, dengan besaran yang telah
proteksi bertugas untuk mengamankan suatu alat atau ditentukan, kemudian mengambil keputusan untuk seketika
bagian dari sistem tenaga listrik dalam zona proteksi. ataupun dengan perlambatan waktu membuka pemutus
Pemutus tenaga [PMT] diletakkan agar setiap bagian dari tenaga [1].
sistem dapat dipisah-pisahkan. Maka tugas relay adalah
mendeteksi adanya gangguan yang terjadi pada zona Tugas relay proteksi juga berfungsi menunjukkan lokasi
proteksi, memberi perintah untuk membuka PMT, dan dan macam gangguannya. Dengan data tersebut
memisahkan bagian dari sistem yang terganggu. Dengan memudahkan analisa dari gangguannya. Dalam beberapa
102 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 3, April 2011

hal relay hanya memberi tanda adanya gangguan atau CT akan saturasi pada saat nilai arus tinggi yang
kerusakan, jika dipandang gangguan atau kerusakan disebabkan oleh gangguan, untuk menghindari hal
tersebut tidak membahayakan. tersebut, harus dipastikan pada saat kondisi gangguan
Dari uraian di atas maka relay proteksi pada sistem tenaga paling kritis apakah CT bekerja sesuai dengan porsi linear
listrik berfungsi untuk: dari kurva magnetisasi. Intinya CT harus mampu untuk
menyediakan arus yang cukup agar relay bekerja dengan
a) Merasakan, mengukur dan menentukan bagian
sesuai [4].
sistem yang terganggu serta memisahkan
secepatnya sehingga sistem lainnya yang tidak Berikut adalah masalah yang mungkin terjadi:
terganggu dapat beroperasi secara normal. Relay tidak bekerja secara maksimal
b) Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari Relay tidak merasakan distorsi yang mengurangi
peralatan yang terganggu. nilai rms pada arus sekunder
c) Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian Kerja relay ditunda akibat alasan di atas
sistem yang lain yang tidak terganggu di dalam Lokasi gangguan tidak diketahui dengan pasti.
sistem tersebut serta mencegah meluasnya Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan thermal dan
gangguan. elektrodinamik, kehilangan koordinasi pada relay proteksi,
d) Memperkecil bahaya bagi manusia. dan sulitnya mengetahui lokasi titik gangguan atau
kehilangan stabilitas sistem[5].
Untuk mendapatkan daerah pengaman yang cukup baik,
dalam sistem tenaga listrik terbagi di dalam suatu daerah IV. MODEL RELAY DIFFERENSIAL
pengaman yang cukup dengan pemutusan subsistem Sebuah relay differensial didefinisikan sebagai relay
seminimum mungkin. yang bekerja ketika perbedaan fasor dari dua atau lebih
Untuk memenuhi fungsi di atas, relay proteksi harus listrik melebihi jumlah yang ditentukan. Hampir seluruh
memenuhi persyaratan berikut [2]: tipe relay, ketika dihubungkan dengan cara tertentu dapat
1. Selektif bekerja menjadi relay differensial [6,7]. Relay differensial
bekerja dengan membandingkan nilai arus pada CT sisi
2. Reliable (Dapat Diandalkan)
kumparan primer dan CT sisi kumparan sekunder. Apabila
3. Cepat selisih antara kedua CT tersebut melebihi nilai setelan
4. Sensitif maka relay akan trip [8].
5. Ekonomis dan Sederhana.
Kebanyakan relay differensial DGDODK WLSH ³differensial
III. TRANSFORMATOR ARUS DUXV´ Tipe relay differensial ini mungkin bekerja kurang
akurat dengan gangguan (misal eksternal) seperti CT yang
Penyajian transformator arus dalam bentuk rangkaian sama tidak memiliki arus sekunder yang sama terhadap
ekivalen ditunjukkan dalam Gambar 1. Gulungan primer kesalahan konstruksional atau di bawah kondisi gangguan
transformator arus biasanya terdiri dari lilitan tunggal pada dapat menyebabkan terjadinya saturasi pada CT, adanya
konduktor yang ditandai a dan b . arus sekunder yang tidak sama dan perbedaan arus
Lilitan tunggal ini diperoleh dengan memasukkan sekunder dapat menyebabkan pendekatan nilai pickup
penghantar primer melalui satu atau beberapa teras baja relay. Kekurangan ini ditanggulangi dalam relay
toroid (toroidal steel cores). Gulungan sekunder yang differensial tipe persentase (percentage differential relay).
terminalnya ditandai D¶, dan E¶ dalam gambar 2 merupakan Gambar 2 menunjukkan hubungan rangkaian sederhana
gulungan berlilitan banyak yang digulungkan pada teras untuk relay.
toroid tersebut. Titik-titik yang ditempatkan pada terminal Arus differensial dalam operating coil Iop adalah IAe
a dan D¶ dari transformator arus mempunyai arti yang sama - IBe, sementara arus dalam restraint coil R adalah (IAe +
seperti pada transformator biasa. Bila arus primer IBe)/2, karena operating coil dihubungkan ke restraint coil.
memasuki terminal a (terminal dengan tanda titik) arus Dengan kata lain jumlah lilitan pada restraint coil adalah
yang meninggalkan terminal bertanda titik D¶ pada N, total ampere turn IRT adalah IAeN/2 + IBeN/2 atau sama
gulungan sekunder adalah sefasa dengan arus primer, jika dengan jika (IAe + IBe)/2 mengalir melalui seluruh
arus magnetisasi diabaikan [3]. kumparan.
Walaupun unjuk kerja yang dibutuhkan dari Karakteristik kerja relay tipe ini ditunjukkan pada Gambar
transformator arus (Current Transformer) bervariasi sesuai 3, kecuali pada arus rendah, rasio dari arus operasi
dengan tipe proteksi, tetap CT dengan kualitas terbaik yang differensial terhadap arus restraint rata-rata adalah
sering digunakan. Karena lebih andal dan memberikan persentase yang sesuai[8].
hasil yang baik untuk proteksi. Kualitas CT sangat penting
untuk skema proteksi differensial dimana kerja relay
berhubungan langsung dengan keakuratan CT pada kondisi
gangguan maupun kondisi beban normal.

a x b
x

a' b'

Gambar 1. Penyajian secara skema untuk menunjukkan hubungan Gambar 2. Rangkaian ekivalen relay differensial [8]
transformator arus pada saluran sistem daya
Syukriyadin dkk.: ANALISIS PROTEKSI RELAY DIFFERENSIAL TERHADAP GANGGUAN INTERNAL DAN 103
EKTERNAL TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN PSCAD/EMTDC

pada sistem WSCC (Western system coordinating council)

(IAe - IBe)
3 Machine 9 Bus Systems [10] yang telah disederhanakan
melalui rangkaian ekivalen tranformasi '-Y. Model
Karakteristik gangguan sistem yang diberikan adalah gangguan 3-phasa
kerja ke tanah. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mensimulasikan sistem adalah PSCAD/EMTDC Versi 4.2.
(IAe + IBe)/2 Dalam simulasi ini alur penelitian dilakukan berdasarkan
Gambar 3. Karakteristik Kerja Relay Differensial
diagram alir seperti yang terlihat pada Gambar 7.
Dalam simulasi penelitian dilakukan pembuatan
pemodelan rangkain simulasi PSCAD/EMTDC untuk
kondisi gangguan internal pada sisi primer transformator
seperti yang ditunjukkan pada gambar 9 dan pada sisi
sekunder transformator seperti yang ditunjukkan pada
gambar 10 serta untuk kondisi gangguan ekternal seperti
yang ditunjukkan pada gambar 11. Rasio CT relay
Gambar 4. Simbol Relay Differensial Tipe Bias Percentage [9] differensial sisi primer (sisi TR) dipilih 1200:5 dan rasio
CT sisi sekunder (TT) di pilih 100:5, sementara faktor
kandungan harmonisa diabaikan. Dan relay differensial
bias percentage diset seperti Gambar 8.
Gambar 9 dan 10 adalah rangkaian untuk jaringan
kondisi gangguan internal pada sisi primer dan sekunder.
Gambar 11 adalah rangkaian untuk jaringan kondisi
gangguan eksternal pada sisi beban transformator.

start

Gambar 5. Kurva Karakteristik Relay Differensial Tipe Bias Percentage Pengumpulan


[9] Literatur

Menentukan topologi jaringan


radial kondisi gangguan

Relay Differensial Tipe Bias Percentage internal dan eksternal

Input data
Simbol relay Differensial Tipe Bias Percentage - Data Generator
- Data PMT
ditunjukkan seperti pada Gambar 4. - Data Transformator
- Data Impedansi Saluran

Karakteristik restraining coil relay differensial tipe bias - Data Beban


- Data CT

percentage dapat di tentukan dengan 4 buah setting, yaitu:


Menjalankan
x IS1: The basic differential current setting Simulasi
PSCAD/EMTDC
x K1: The lower percentage bias setting
x IS2: The bias current threshold setting
Jenis gangguan
x K2: The higher percentage bias setting Untuk zona proteksi
Eksternal

Kurva karakteristik relay Differensial Tipe Bias


Internal

Percentage ditunjukkan seperti pada Gambar 5.


Input relay ini adalah magnitude arus sekunder CT pada Relay
Trip?
sisi primer trafo I1M dan sudut phasanya I1P serta
Ya Tidak
magnitude arus sekunder CT sisi sekunder trafo I2M dan
Cetak Hasil
sudut phasanya I2P.
Adapun prinsip kerja relay ini dapat dijelaskan dalam selesai
dua kasus, yaitu [9]:
Kasus 1:
Untuk |Ibias| < Is2 Gambar 7. Alur Simulasi Penelitian
Jika, |Idiff| > K1.|Ibias| + Is1 maka kondisi trip (1)
Kasus 2:
Untuk |Ibias| >= Is2
Jika, |Idiff| > K2.|Ibias| - (K2-K1)Is2 + Is1 maka kondisi trip.
(2)
2XWSXW UHOD\ DNDQ PHQMDGL µ ¶ MLND NRQGLVL WULS GLDWDV
untuk persamaan (1) dan (2) terpenuhi dan ZDNWX µKROG
WLPH¶ WHODK terlampaui.
V. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam simulasi penelitian ini, relay differensial
dimodelkan berdasarkan model dan karakteristik relay
differensial tipe bias percentage dan data sistem mengacu
Gambar 8. Setting relay differensial
104 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 3, April 2011

PMT1 PMT2
B. Kondisi Gangguan Internal pada Sisi Primer
I_La A A I_Ha I_Ba

RL RRL
I_Lb
A Ibrk1A
B
#1
100.0 [MVA]

#2
B I_Hb
A
I_Bb
Transformator
B Ibrk1B B 0.0899 [ohm] 0.1547 [H]
I_Lc
C Ibrk1C
C 18.0 [kV]
230.0 [kV]
C I_Hc
C
I_Bc
Hasil simulasi topologi jaringan kondisi gangguan pada

PMT3
sisi primer transformator (gangguan internal) dapat dilihat

A
Timed
Fault
A
pada Gambar 14 dan 15.
B
Logic
FAULTS
ABC->GC
Dari Gambar 14, 15 terlihat bahwa saat gangguan
terjadi pada sisi primer trafo terjadi perubahan besar
magnitude arus pada sisi primer dan sekunder trafo pada
I_LM
waktu periode 0,20 detik hingga 0,35 detik
I_L

9. 1213 [MW] 61.7236 [MVAR]


1 I_LM I_HM I_HP
Mag
I_LaI_LbI_Lc (7) I_LP
1
2
3

FFT
1
3

Ph
(7) I2M I2P
dc I_LM I1M 87
F = 60.0 [Hz]
I_HM trip87
I_Low Side : Graphs
I_H

Mag 1 I_HM I_LP I1P I_Low Side


I_Ha
I_HbI_Hc (7) I_HP 3.0
1
2
3

FFT
1
3

Ph
(7)
dc Idiff 2.0
F = 60.0 [Hz]

Ibias
1.0

I_LowSide (kA)
Gambar 9. Model jaringan untuk kondisi gangguan pada sisi primer
0.0
transformator (gangguan internal)
-1.0

-2.0

I_La PMT1 A A I_Ha PMT2 I_Ba


100.0 [MVA] -3.0
A Ibrk1A A
I_Lb B B I_Hb I_Bb
RL RRL #1 #2
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
B Ibrk1B B 0.0899 [ohm] 0.1547 [H]
I_Lc C 18.0 [kV] C I_Hc I_Bc ...
230.0 [kV]
C Ibrk1C C
...
PMT3
C

A
Timed
Fault B
Gambar 12. Arus pada sisi primer transformator kondisi normal
Logic
FAULTS
C
ABC->G

I_Lb
9.1213 [MW] 61.7236 [MVAR] I_HighSide : Graphs
I_LM I_HM I_HP
I_L

I_La I_Lc 1
Mag I_LM I_HighSide
(7) I_LP 0.30
1
2
3

FFT
Ph 1
3

I2M I2P
(7) I_LM I1M 87
dc trip87
I_Hb
F = 60.0 [Hz]
I_HM I_LP I1P
0.20
I_H

I_Ha I_Hc 1 I_HM


Mag
(7) I_HP
1
2
3

FFT
1 0.10
3

I_HighSide (kA)

Ph
(7) Idiff

F = 60.0 [Hz] dc
Ibias
0.00

Gambar 10. Model jaringan untuk kondisi gangguan pada sisi sekunder -0.10
transformator (gangguan internal)
-0.20

-0.30

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...


...
...
I_La PMT1 A A I_Ha PMT2 I_Ba
100.0 [MVA]

RL RRL
I_Lb
A

B
Ibrk1A

Ibrk1B
B
#1 #2
B I_Hb
B
A

0.0899 [ohm] 0.1547 [H]


I_Bb
Gambar 13. Arus pada sisi sekunder transformator kondisi normal
I_Lc C 18.0 [kV] C I_Hc I_Bc
230.0 [kV]
C Ibrk1C C
PMT3
C

dial

A
Logic
Fault
B flt Timed

C
FAULTS Arus Pemutus Tenaga 1
Arus PMT1
I_Lb
I_LM I_HM I_HP
50
I_L

I_La I_Lc Mag 1 I_LM


(7) I_LP
40
1
2
3

FFT
1
3

Ph I2M I2P
(7) I_LM I1M 87 9.1213 [MW] 61.7236 [MVAR]

I_Hb
CT 1200:5
F = 60.0 [Hz]
dc trip87 30
I_HM I_LP I1P
I_H

I_Ha I_Hc Mag 1 I_HM


(7) I_HP 20
Arus PMT 1 (kA)
1
2
3

FFT
1
3

Ph
(7) Idiff
CT 100:5
F = 60.0 [Hz]
dc 10
Ibias

0
Gambar 11. Model jaringan untuk kondisi gangguan pada sisi beban -10
transformator (gangguan eksternal) -20

-30

-40
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
...
VI. SIMULASI DAN PENDAHULUAN ...

Gambar 14. Arus PMT1 Pada Sisi Primer Transformator Kondisi


Transformator yang digunakan pada simulasi ini adalah Gangguan Internal Sisi Primer
transformator step up, 18 kV/230 kV, D-Y, 100 MVA
dengan tegangan rendah (TR) berada di sisi primer
transformator dan tegangan tinggi (TT) berada pada sisi
sekunder. Arus PMT2
Arus Pemutus Tenaga 2

0.200

Setelah simulasi dijalankan dengan program 0.150

PSCAD/EMTDC, maka didapat hasil sebagai berikut: 0.100


Arus PMT2 (kA)

0.050

A. Jaringan Radial Kondisi Normal 0.000

-0.050

Hasil simulasi dari topologi jaringan radial kondisi -0.100

normal dapat dilihat pada Gambar 12 dan 13. -0.150

-0.200

Pengukuran arus (waktu simulasi) dilakukan selama 0,50 detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
...
...
detik. Berdasarkan hasil simulasi pada Gambar 12 dan
Gambar 13 dapat dilihat besar arus pada sisi primer dan Gambar 15. Arus PMT2 Pada Sisi Primer Transformator Kondisi
Gangguan Internal Sisi Primer
sekunder transformator.
Syukriyadin dkk.: ANALISIS PROTEKSI RELAY DIFFERENSIAL TERHADAP GANGGUAN INTERNAL DAN 105
EKTERNAL TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN PSCAD/EMTDC

Arus Diferensial dan Bias Arus Pemutus Tenaga 2

Idiff Ibias Arus PMT2


3.0
100
90 2.0
Arus Diferensial dan Bias (A)

80
1.0

Arus PMT 2 (kA)


70
60 0.0

50 -1.0
40
-2.0
30
20 -3.0

10 detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...


...
0 ...
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
... Gambar 19. Arus pada sisi sekunder kondisi gangguan internal sekunder
. ...

Gambar 16. Arus Differensial dan Bias kondisi gangguan internal sisi
primer transformator Arus Diferensial dan Bias
Idiff Ibias
70
Signal Trip Relay
Trip87 60

Arus Diferensial dan Bias (A)


1.50
50
1.25

1.00 40

0.75 30
0.50
20
y

0.25
10
0.00
0
-0.25
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
-0.50 ...
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ... ...
...
... Gambar 20. Arus differensial dan bias kondisi gangguan internal sisi
Gambar 17. Pick-up Relay Differensial Kondisi Gangguan Internal Sisi sekunder
Primer Transformator
Gambar 20 menunjukkan besar arus differensial dan arus
Gambar 16 menunjukkan besar arus differensial dan arus bias pada saat terjadi gangguan di sisi sekunder. Arus
bias pada saat terjadi gangguan di sisi primer. Arus differensial yang terjadi sebesar 62.40 A dan besar arus
differensial sebesar 84.05 A dan besar arus bias setengah bias setengah dari arus differensial yaitu sebesar 31.20 A.
dari arus differensial yaitu sebesar 42.025 A. Maka dengan menggunakan persamaan (2) dan data
Maka dengan menggunakan persamaan (2) dan data setting relay diatas dapat ditentukan apakah relay bekerja
setting relay diatas dapat ditentukan apakah relay bekerja (pick-up) sebagai berikut:
(pick-up) sebagai berikut: |Idiff| > K2.|Ibias| - (K2-K1)Is2 + Is1
|62.40| > 1.5|31.20| - (1.5-0.5)2 + 15
|Idiff| > K2.|Ibias| - (K2-K1)Is2 + Is1 62.40 > 59,8
|84.05| > 1.5|42.025| - (1.5-0.5)2 + 15
84.05 > 76.04 Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas maka kondisi
Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas maka kondisi pick-up relay terpenuhi, hal ini dapat dilihat pada Gambar
pick-up relay terpenuhi, hal ini dapat dilihat pada Gambar 21.
17. Gambar 21 menunjukkan signal trip relay (pick-up) pada
Gambar 17 menunjukkan signal trip relay (pick-up) saat terjadi gangguan yaitu pada saat 0,22 detik, dengan
pada saat terjadi gangguan yaitu pada saat 0,22 detik, demikian PMT1 dan PMT2 trip pada waktu 0,36 detik.
dengan demikian PMT1 dan PMT2 trip pada waktu 0,36 D. Kondisi Gangguan Eksternal pada Sisi Beban
detik. Transformator
C. Kondisi Gangguan Internal pada Sisi Sekunder Hasil simulasi topologi jaringan kondisi gangguan
Transformator eksternal pada sisi beban transformator dapat dilihat pada
Hasil simulasi topologi jaringan kondisi gangguan pada Gambar 22, 23 dan 24.
sisi primer dan sekunder transformator (gangguan internal) Dari Gambar 22, 23 dan 24 terlihat bahwa arus
dapat dilihat pada Gambar 18 dan 19. gangguan terus membesar hingga akhir waktu simulasi,
dimana PMT1 dan PMT2 tidak beroperasi untuk membuka.
Arus Pemutus Tenaga 1
Arus Pemutus Tenaga 1 Arus PMT1
25.0
Arus PMT1
30 20.0

20 15.0
10.0
Arus PMT 1 (kA)

10
Arus PMT 1 (kA)

5.0

0 0.0

-5.0
-10
-10.0
-20 -15.0

-30 -20.0

detik ... detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50
... ...
...
...

Gambar 18. Arus pada sisi primer kondisi gangguan internal sekunder Gambar 21. Pick-up relay differensial kondisi gangguan internal sisi
sekunder transformator
106 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 3, April 2011

Signal Trip Relay Signal Trip Relay


trip87 trip87
1.50 1.50
1.25
1.00
1.00

0.75 0.50

0.50
0.00
y

y
0.25

0.00 -0.50

-0.25
-1.00
-0.50
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ... -1.50
... detik ...
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50
... ...
...
Gambar 22. Arus pada sisi primer transformator kondisi gangguan
Gambar 26. Pick-up trip relay differensial kondisi gangguan eksternal
eksternal

eksternal transformator. Arus differensial yang terjadi


Arus PMT2
Arus Pemutus Tenaga 2 sebesar 42.55 A dan besar arus bias setengah dari arus
2.00
differensial yaitu sebesar 21.28 A.
1.50

1.00
Maka dengan menggunakan persamaan (2) dan data
setting relay diatas dapat ditentukan apakah relay bekerja
Arus PMT 2 (kA)

0.50

0.00 (pick-up) sebagai berikut:


-0.50

-1.00

-1.50 |Idiff| > K2.|Ibias| - (K2-K1)Is2 + Is1


-2.00 |42.55| > 1.5|21.28| - (1.5-0.5)2 + 15
detik ...
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50
...
...
42.55 > 44,92

Gambar 23. Arus pada sisi sekunder transformator kondisi gangguan Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas maka kondisi
eksternal pick-up relay tidak terpenuhi, hal ini dapat dilihat pada
Gambar 26.
Berdasarkan Gambar 26 diperlihatkan signal trip relay
Arus Pemutus Tenaga 3 (pick-up) tidak terjadi pada saat terjadi gangguan eksternal
2.00
Arus PMT3
dari transformator yaitu pada saat 0,22 detik, dengan
1.50
demikian PMT1 dan PMT2 tidak mendapat signal trip dari
1.00
rele differensial.
Arus PMT 3 (kA)

0.50

0.00

-0.50
VII. KESIMPULAN
-1.00
Dari hasil simulasi dan pembahasan maka dapat diambil
-1.50

-2.00
kesimpulan sebagai berikut:
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ...
...
1. Pada saat terjadi gangguan di zona proteksi, yaitu
...
zona internal baik disisi primer maupun sekunder
Gambar 24. Arus pada sisi beban transformator transformator, relay differensial memberikan signal
kondisi gangguan eksternal trip pada PMT1 dan PMT2 sesuai waktu settingnya.
2. Pada saat gangguan terjadi di luar zona proteksi, relay
differensial tidak memberikan signal trip pada PMT1
Idiff
Arus Diferensial dan Bias
Ibias
dan PMT2.
45.0

40.0
3. Relay differensila dapat dikatakan selektif, karena
bekerja sesuai dengan tugasnya, yaitu mendeteksi
Arus Diferensial dan Bias (A)

35.0

30.0
gangguan pada zona proteksi.
25.0

20.0

15.0

10.0 DAFTAR PUSTAKA


5.0

0.0
[1] 37 3/1 3HUVHUR 3 % 6XPDWHUD 837 3DGDQJ ³5HOD\ GDQ
detik 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 ... .RQWURO ´ 3DGDQJ
...
... [2] ,U + +D]DLULQ 6DPDXODK 0 (QJ 3K ' ³'DVDU-Dasar Sistem
3URWHNVL 7HQDJD /LVWULN ´ 3DOHPEDQJ 8165,
Gambar 25. Arus differensial dan bias kondisi gangguan eksternal [3] 6WHYHQVRQ -U DQG :LOOLDP ' ³$QDOLVLV 6Lstem Tenaga Listrik
(GLVL .HHPSDW ´ -DNDUWD (UODQJJD
[4] Juan M. Gers and Edward J. Holmes, ³3URWHFWLRQ RI (OHFWULFLW\
Distribution Network 2nd (GLWLRQ ´ 7KH ,QVWLWXWLRQ RI (OHFWULFDO
Hal ini dapat dijelaskan bahwa rele differensial tidak Engineers, London, United Kingdom, 2004.
merespon gangguan yang terjadi diluar zona proteksi yang [5] Francisco das Chagas, Fernandes Guerra and Wellington Santos
telah ditentukan seperti yang di tunjukkan pada Gambar 26 Mota, ´&XUUHQW 7UDQVIRUPHU 0RGHO ´ IEEE Transaction Power
bahwa tidak terjadi pick-up pada relay tersebut. Delivery, vol. 22, no. 1, January 2007.
Berdasarkan Gambar 25 menunjukkan besar arus [6] Soni Gupta and Bhatnagar, ³$ &RXUVH LQ (OHFWULFDO 3RZHU ´ Delhi:
Dhanpat Rai and Sons, 1977.
differensial dan arus bias pada saat terjadi gangguan di sisi
Syukriyadin dkk.: ANALISIS PROTEKSI RELAY DIFFERENSIAL TERHADAP GANGGUAN INTERNAL DAN 107
EKTERNAL TRANSFORMATOR MENGGUNAKAN PSCAD/EMTDC

[7] J. Lewis Blackburn and Thomas J. Domin, ³3URWHFWLYH 5HOD\LQJ [9] Manitoba HVDC Research Centre, ³36&$' On-line Help
Principles and Applications 3rd (GLWLRQ ´ 86$ 7D\ORU DQG )UDQFLV System ´ &DQDGD
Group, 2007. [10] M. Nizam, A. Mohamed and A. Hussain ³3HUIRUPDQFH (YDOXDWLRQ
[8] Sandro G.A Perez ³0RGHOLQJ 5HOD\V IRU 3RZHU 6ystem Protection RI 9ROWDJH 6WDELOLW\ ,QGLFHV IRU 9ROWDJH &ROODSVH 3UHGLFWLRQ´
Studies´ 7KHVLV Department of Electrical Engineering, University Journal of Applied Science 6(5):1104-1113, 2006.
of Saskatchewan, canada. 2006

Anda mungkin juga menyukai