Penyusun:
Daya Perwira Dalimi
Kelas Karyawan
Fakultas Hukum
Universitas Pancasila
ANATOMI SURAT KUASA
B. IDENTITAS PENGGUGAT
- Nama, WNI, Pekerjaan, Tempat Tinggal
- “UNTUK SELANJUTNYA DISEBUT PENGGUGAT
Yang bertanda tangan dibawah ini, Daya, WNI, Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Apartemen
Casablanca Mansion. Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA
D. PERNYATAAN KHUSUS
---------------------------------------KHUSUS-----------------------------------------------
E. ALASAN SURAT KUASA
Bertindak UNTUK dan ATAS NAMA serta MEWAKILI Pemberi Kuasa selaku PENGGUGAT guna
mengajukan gugatan Tata Usaha Negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta terhadap
B. TUJUAN PENGADILAN
Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Atau
Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (Upaya Administrative)
Jl. Pulo Gebang No.12
C. IDENTITAS PENGGUGAT
- Nama, WNI, Pekerjaan, Tempat Tinggal
- Informasi Kuasa Hukum (Nama Lawyer, Warga Negara, Nama Lawfirm, Alamat Lawfirm)
- Informasi Surat Kuasa (Tanggal surat Kuasa)
- “UNTUK SELANJUTNYA DISEBUT PENGGUGAT
Dengan Hormat,
Daya, WNI, pekerjaan Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Apartemen Casablanca Mansion. Dalam hal
ini diwakili oleh Lufitasari Wibiyanti S.H., dan Rasya Dalimi S.H, seluruhnya berkewarganegaraan
Indonesia dan merupakan advokat dari Kantor Konsultan Hukum Dalimi & Partners, yang beralamat di
Gedung BEJ, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 1 Januari 2013 (asli terlampir), untuk
selanjutnya disebut PENGGUGAT
D. IDENTITAS TERGUGAT
- Informasi Tergugat (Siapa, Kedudukan Kantor)
- Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Bersama ini mengajukan gugatan Tata Usaha Negara terhadap Walikota Jakarta Selatan, yang
berkedudukan di Perkantoran Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
E. ALASAN GUGATAN
1. Objek Positif
Gugatan ini diajukan karena Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara
yang sangat merugikan kepentingan Penggugat, yaitu Surat Keputusan No. 1234 tanggal 23
November 2012 tentang Pengosongan Rumah
2. Fiktif Negatif
Gugatan ini diajukan karena Tergugat tidak menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara
yang mana sebenarnya merupakan kewajiban dari Tergugat, yaitu Sertifikat Tanah yang telah
dimohonkan oleh Penggugat melalui Surat Permohonan No.123 pada tanggal 20 Deseber 2012.
Atas tindakan Tergugat yang tidak menerbitkan Surat Keputusan tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan, yaitu 4 bulan sejak diterimanya permohonan Penggugat pada tanggal 20 Desember
2012, sebagaimana sesuai dengan tanda terima yang ditanda tangani oleh Karno, Pegawai Tata
Usaha BPN, tertanggal 20 Desember 2012, maka Tergugat dianggap telah menerbitkan Surat
Keputusan Fiktif Negatif, yaitu Surat Keputusan yang bersifat penolakan terhadap Permohonan
Penggugat. Dan Keputusan Negatif tersebut telah sangat merugikan kepentingan Penggugat
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
2
F. DASAR GUGATAN (Fundamentum Petendi / POSITA)
Adapun alasan diajukan gugatan ini adalah sebagai berikut:
Bahwa sebelum perkara ini diajukan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Penggugat telah
mengajukan Upaya Administrative kepada BAPEK Wilayah Jakarta yang saat ini sebagai Tergugat dalam
perkara aquo. Oleh karena itu, gugatan ini diajukan sesuai degan Pasal 48 jo. Pasal 51 (2) UU 5/1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
3
4. Pemenuhan TENGGANG WAKTU YANG DIPERKENANKAN UU – PASAL 55 UU 5/1986
Bahwa gugatan ini telah diajukan dalam tenggang waktu yang diperkenankan oleh Undang Undang
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 55 UU No. 5/1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu 90
hari terhitung sejak dikeluarkan KTUN No. 1234, tertanggal 20 Desember 2012, hingga gugatan ini
didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 1 Januari 2013. Dengan demikian,
menurut Hukum, Gugatan ini diajukan masil dalam tenggang waktu yang diperkenankan.
FIKTIF NEGATIF
Bahwa gugatan ini telah diajukan dalam tenggang waktu yang diperkenankan oleh Undang Undang
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 55 UU No. 5/1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu 90
hari terhitung sejak tanggal 23 Desember 2012, yaitu tanggal dimana berakhirnya atau lewatnya tenggang
waktu 4 bulan yang diperkenankan UU untuk Penggugat mengeluarkan Surat Keputusan Bebas Perkara,
hingga gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 1 Januari 2013.
Dengan demikian, menurut Hukum, Gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang
diperkenankan.
5. ALASAN Gugatan
a. Melanggar Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) – Pasal 53 (2.b) UU 9/2004:
KTKKPPA
- Asas Kepastian Hukum
- Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
- Asas Kepentingan Umum
- Asas Keterbukaan
- Asas Proposionalitas
- Asas Profesionalitas
- Asas Akuntabilitas
Gugatan ini diajukan sangat beralasan, karena KTUN yang dikeluarkan oleh Tergugat telah nyata
bertentangan dengan Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), khususnya asas kepastian
hukum, karena Tergugat tidak memberikan Kepastian Hukum kepada Penggugat terkait dengan
Pengosogan Rumah.
Tindakan Tergugat yang bertentangan dengan AAUPB tersebut secara jelas telah bertentangan dengan
Pasal 53 (2.b) UU 9/2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyatakan bahwa Surat Keputusan
dapat dinyatakan batal atau dinyatakan tidak saha, antara lain apabila Surat Keputusana tersebut
bertentangan dengan AAUPB
b. Melanggar Perundang-Undangan
KTUN yang dikeluarkan oleh Tergugat telah merugikan Penggugat, karena KTUN tersebut telah
menyebabkan Penggugat kehilangan uang. Oleh karena itu, Penggugat mengajukan tuntutan ganti rugia
sejumlah Rp5.000.000 kepada Tergugat
Ketentuan Pasal 53 (1) UU Peradilan Tata Usaha Negara menyatakan bahwa Penggugat berhak
mengajukan gugatan tertulis melalui Pengadilan Tata Usaha Negara agar suatu KTUN dinyatakan batal
atau tidak sah apabila KTUN tersebut telah merugikan kepentingan Penggugat.
Penggugat mengajukan permohonan agar dilakukan penundaan pelaksanaan Surat Keputusan No.1234
tertanggal 23 Desember 2012 tentang Pengosongan Rumah yang dikeluarkan oleh Tergugat, hingga
adanya Putusan untuk perkara aquo yang mempunyai kekuatan hukum tetap
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
4
G. PETITUM
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat dengan ini memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa perkara ini berkenan untuk MEMUTUSKAN sebagai berikut:
H. PENUTUP
Hormat kami,
Lufitasari S.H
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
5
1. DASAR HUKUM Peradilan Tata Usaha Negara
Undang Undang No. 5 tahun 1986 (”UU 5/1986”)
Undang Undang No. 9 tahun 2004 (”UU 9/2004”)
Undang Undang No. 51 tahun 2009 (”UU 51/2009”)
Ketiga UU tersebut masih berlaku, dimana UU yang terbaru tidak mencabut UU yang lebih lama
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
6
6. Cara Pemberian Kuasa:
1) Secara Tertulis
a. Dibuat di dalam negeri, syarat:
- Bersifat khusus
- Adanya identitas Pemberi dan Penerima Kuasa
- Adanya perihal yang disengketakan
Objek tertentu
Tertentu kemana objek sengketa tersebut akan diselesaikan atau proses hukum
- Tercantum tanggal pemberian kuasa
- Tercantum materai dan tanda tangan pemberi serta penerima kuasa
b. Dibuat di luar negeri, dengan syarat:
- Dibuat sesuai dengan peraturan tentang pembuatan surat kuasa yang berlaku di negara
bersangkutan
- Diketahui oleh perwakilan negara Indonesia yang berada di Negara yang bersangkutan
- Diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Penerjemah Resmi Tersumpah
2) Secara Lisan, dengan syarat:
- Dilakukan di muka persidangan
- Pemberi dan penerima kuasa hadir di muka persidangan
- Di catat di dalam Berita Acara Pemeriksaan Persidangan oleh Panitera
- Dibubuhi cap jempol oleh Pemberi Kuasa
- Disaksikan oleh Tergugat
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
7
9. Sifat Putusan Pengadilan TUN adalah ERGA OMNES, yaitu Putusan pengadilan tersebut berlaku
terhadap siapa saja, tidak hanya terbatas pada para pihak layaknya Putusan Perkara Perdata
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
8
11. PENYELESAIAN SENGKETA TUN
1) UPAYA ADMINISTRATIF
Upaya administrative adalah suatu prosedur yang ditempuh oleh seseorang atau Badan Hukum
Perdata apabila tidak puas terhadap suatu keputusan TUN.
Upaya administative ini WAJIB dilakukan terlebih dahulu jika sudah diatur atau dicantumkan
pada Surat Keputusan yang menjadi Objek Sengketa (Pasal 48 ayat (1) dan (2)). Apabila Upaya
Administrative ini tidak dilakukan dan langsung mengajukan Gugatan ke pengadilan, meski sudah
dicantumkan pada Surat Keputusan tersebut, maka gugatan tersebut akan diputuskan tidak
diterima. Biasanya untuk keputusan TUN yang terdapat Upaya Administrative adalah Keputusan
TUN tentang PHK.
Upaya administrative ini dilaksanakan oleh (ditujukan kepada) suatu Badan yang berada di
Lingkungan Pemerintahan, yaitu:
a. BAPEK (Badan Pertimbangan Kepegawaian)
b. Departemen Tenaga Kerja Pusat
c. KAMIGAS
Yang diperiksan dalam Upaya Administrative
a. Sudut Doelmatigheid (sudut kebijaksanaan)
- alasan mengapa suatu Keputusan TUN dikeluarkan
- apa yang menjadi pertimbangan (kebijakan) Badan atau Pejabat TUN dalam mengeluarkan
suatu Keputusan TUN
b. Sudut Rechtmatigheid (Sudut Legalitas)
- Apa yang menjadi dasar hukum dikeluarkannya Keputusan TUN?
- Apakah Badan atau Pejabat TUN pada saat mengeluarkan Keputusan TUN memang
mempunyai wewenang
- Apakah tata cara (formalitas) pengeluaran suatu Keputusan TUN telah ditempuh terlebih
dahulu oleh Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkannya
Tindakan yang dilakukan dalam Upaya Administrative:
a. Prosedur Keberatan
Ini adalah langkah pertama yang dilakukan oleh seseorang yang tidak puas terhadap
keputusan TUN. Keberatan ini diajukan kepada Badan yang berada di Lingkungan
Pemerintahan (BAPEK, Depnaker Pusat, KAMIGAS). Dan setelah diajukan, Badan yang
berada di Lingkungan Pemerintahan akan mengeluarkan suatu Keputusan.
b. Banding Administrative
Jika ternyata seseorang tersebut TETAP tidak puas dengan Keputusan yang dikeluarkan oleh
Badan yang berada di Lingkungan Pemerintahan (dijelaskan sebelumnya), maka Pihak tersebut
dapat mengajukan Banding Administrative atas Keputusan yang dikeluarkan oleh Badan
yang berada di Lingkungan Pemerintahan tersebut ke Pengadilan Tinggi TUN (PT.TUN)
sebagai Pengadilan Tingkat Pertama (Pasal 51 ayat (3))
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
9
12. ISI GUGATAN TUN
1) Tanggal Gugatan HARUS SAMA dengan tanggal gugatan didaftarkan di Pengadilan – Pasal 55
UU 5/1986: Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya tenggang waktu pengajuan Gugatan TUN,
sehingga tanggal pengajuan gugatan menjadi sangat Fundamental dalam isi Gugatan TUN
2) Ditujukan Kepada Ketua Pengadilan
3) Identitas Penggugat dan Tergugat – (Pasal 56 ayat (1) UU 5/1986)
a. Nama, KEWARGANEGARAAN, tempat tinggal dan pekerjaan PENGGUGAT atau Kuasanya
b. Nama Jabatan dan tempat Kedudukan TERGUGAT(Nama Pejabatnya sendiri tidak terlalu
penting)
4) ISI Dasar Gugatan (Fundamentum Petendi atau POSITA) – (Pasal 56 ayat (1) UU 5/1986)
5) Hal-hal yang diminta (PETITUM)
a. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk Seluruhnya
b. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan TUN yang dikeluarkan oleh Tergugat
c. Mewajibkan Tergugat untuk menerbitkan Keputusan TUN yang baru
d. Menghukum tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat dan menghukum
Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
e. Penerbitan keputusan TUN dalam hal gugatan didasarkan pada Pasal 3 (Objek Fiktif Negatif)
6) Tanda tangan Pihak Penggugat
13. ISI DASAR GUGATAN (FUNDAMENTUM PETENDI / POSITA) – (Pasal 56 ayat (1) UU 5/1986)
a. HUBUNGAN HUKUM: timbul antara Penggugat dan Tergugat ditandai dengan adanya Objek
Sengketa TUN, baik yang Positif maupun Fiktif Negatif
b. OBJEK SENGKETA: Objeknya telah memenuhi syarat sebagai Objek Sengketa, sebagaimana Pasal 1
butir 9 UU51/2009 atau Pasal 3 UU5/1986.
Penggugat dapat pula menjelaskan kronologis hingga ia menerima objek sengketa tersebut
c. TENGGAT WAKTU: menjelaskan bahwa gugatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu yang
diperbolehkan untuk mengajukan gugatan, sebagaiman diatur dalam Pasal 55 UU5/1986
d. ALASAN GUGATAN – Pasal 53 ayat (2)UU 9/2004
Penggugat wajib mengemukakan alasan kenapa diajukan gugatan tersebut. Alasan gugatanya harus
sesuai dengan Pasal 53 ayat (2)UU 9/2004, yaitu:
a. Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku
b. Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik
e. PERINCIAN KERUGIAN: Jika ada
f. PERMOHONAN PENUNDAAN Pelaksanaan Keputusan TUN yang sedang digugat tersebut (jika
ada)
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
10
15. PROSES PEMERIKSAAN PERKARA TUN di Pengadilan
1) Gugatan didaftarkan – Pasal 59 UU5/1986
2) Proses Dismissal – Pasal 62 UU5/1986
a. Tujuan: Memastikan bahwa gugatan yang masuk benar-benar merupakan sengketa tata usaha
negara
b. Ciri:
- dilakukan oleh Ketua Pengadilan dan dibantu oleh Panitera
- tidak memakai toga
- tertutup untuk umum
- para pihak yang bersengketa hadir
c. Hasil:
- Gugatan dinyatakan tidak diterima
- Gugatan memang benar sengketa TUN dan dikeluarkan Penetapan oleh Pengadilan
d. Alasan gugatan tidak diterima:
- Pokok gugatan bukan wewenang PTUN
e. Upaya Perlawanan:
14 hari sejak diucapkan (hadir – tidak hadir)
3) Pemeriksaan Persiapan – Pasal 63 UU5/1986
a. Tujuan: melengkapi atau menyempurnakan gugatan
b. Ciri:
- Dilakukan oleh hakim (dapat dengan hakim tunggal atau dengan majelis hakim)
- Dilakukan TIDAK di ruang sidang, tetapi di Luar Ruang sidang
- Belum memakai toga
- Tertutup untuk umum
- Hakim wajib memberikan nasihat kepada penggugat untuk menyempurnakan gugatan
- Hanya dihadiri oleh Penggugat (Tapi tergugat dapat pula hadir untuk diminta penjelasannya
oleh hakim)
c. Ketentuan: Sebelum dilakasanakannya Pemeriksaan Perkara ini, Ketua Majelis Hakim Perkara
akan mengeluarkan Penetapan untuk dilakukannya Pemeriksaan Persiapan yang berisi tanggal
Pemeriksaan Perkara serta Perintah untuk Memanggil Penggugat oleh Panitera Pengganti.
Penggugat diberikan tenggang waktu 30 hari sejak panggilan untuk pelaksanaan Pemeriksaan
Persiapan ini
d. Hasil : Hakim akan menetapkan hari Persidangan setelah proses ini selesai
4) Pemeriksaan di Muka Persidangan
a. Tujuan : memeriksa Pokok Perkara (sengketa)
b. Ciri:
- dilakukan oleh Majelis hakim
- dilakukan di ruang sidang
- sudah memakai toga
- terbuka untuk umum
- dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat
- Menggunakan asas AUDI ET ALTERAM PARTEM
c. Tahapan Pemeriksaan
- Gugatan
- Jawaban + Eksepsi
- Replik
- Duplik
- Pembuktian
- Kesimpulan
- Putusan Hakim
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
11
16. JAWABAN TERGUGAT, dapat terdiri dari :
1) Jawaban dalam Eksepsi
- Kompetensi Pengadilan, baik Absolut dan Relatif
- Ne Bis in Idem
- Kadaluwarsa
- Gugatan kabur
- Gugatan kurang pihak
2) Jawaban dalam Pokok Perkara
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
12
20. ACARA PEMERIKSAAN CEPAT – Pasal 98 & 99 UU 5/1986
1) Tujuan: Agar pemeriksaan pokok perkara dapat dilakukan dalam waktu yang relatif cepat, karena
adanya kepentingan Penggugat yang cukup mendesak, seperti adanya perintah pembongkaran
bangunan
2) Tekhnis Pelaksanaan
- Penggugat mengajukan permohonan Pemeriksaan Cepat bersama-sama di dalam gugatan
kepada Ketua PTUN
- Setelah menerima Permohonan, dalam waktu 14 hari, Ketua PTUN harus memutuskan apakah
akan menerima atau menolak Permohonan Acara Cepat. Tidak ada upaya hukum terhadap
Penetapan
- Permohonan harus memuat alasan2 yang melatarbelakangi mengapa harus dilakukan
Pemeriksaan Cepat
- Pemeriksaan Acara Cepat tidak melalui tahap Pemeriksaan dan dilakukan dengan Hakim
Tunggal yang ditetapkan oleh Ketua PTUN
- Jika Ketua PTUN memutuskan menerima Permohonan Acara Cepat, maka dalam tenggang waktu
7 hari, Ketua PTUN HARUS sudah memutuskan hari, tempat dan waktu sidang
- Jangka waktu untuk Acara pemeriksaan Cepat, dari Jawaban s/d Kesimpulan MAKSIMAL 14
hari
21. ACARA PEMERIKSAAN SINGKAT
1) Tujuan: Untuk memeriksa Gugatan Perlawanan terhadap Penetapan Dismisal Process yang dikeluarkan
2) Tekhnis Pelaksanaan
- Penggugat yang tidak puas terhadap penetapan hasil Dismissal Process yang dikeluarkan oleh Ketua
PTUN dapat mengajukan Perlawanan terhadap Penetapan tersebutdalam tenggang waktu 14 hari
setelah penetapan diucapkan
- Dengan adanya Gugatan Perlawanan yang diajukan oleh Penggugat (Pelawan), maka Gugatan
Perlawanan itu akan diperiksa dengan ACARA PEMERIKSAAN SINGKAT
22. INTERVENSI – PASAL 83 UU No.5/1986
1) Definisi: masuknya pihak ketiga kedalam suatu perkara yang sedang berlangsung yang ditujukan
kepada Majelis Hakim yang memeriksa Perkara
2) CARA INTERVENENT MASUK
a. Atas prakarsa (initiatif) sendiri, dengan mengajukan surat permohonan ke Majelis Hakim
b. Ditarik oleh Majelis Hakim
c. Atas permintaan salah satu pihak yang bersengketa
3) PENGAJUAN INTERVENSI
Intervensi dapat diajukan selama tahap pemeriksaan persidangan sampai sebelum masuk ke proses
pembuktian (Intervenent masuk ke Perkara maksimal atau paling lambat pada saat Penggugat
mengajukan DUPLIK.
4) KEDUDUKAN INTERVENENT
Kedudukan pihak ketiga dalam intervensi dapat sebagai Pihak yang membela kepentingannya sendiri,
atau dapat juga pihak yang berpihak kepada salah satu pihak yang bersengketa
23. PUTUSAN
1) YANG HARUS ADA DIMUAT DALAM PUTUSAN
a. Kepala putusan: ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
b. Identitas: Nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kediaman para pihak
c. Ringkasan gugatan, jawaban dan isi dokumen lainnya
d. Pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan Fakta persidangan
e. Alasan hukum yang menjadi dasar putusan
f. Amar putusan tentang sengketa dan biaya perkara
g. Hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutus, nama Panitera dan keterangan hadir atau
tidaknya para Pihak
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
13
2) MACAM PUTUSAN – PASAL 97 ayat (7) UU No.5/1986
a. Gugatan DITOLAK: apabila Penggugat TIDAK BERHASIL dalam membuktikan dan
meyakinkan hakim atas dalil gugatannya
b. Gugatan DIKABULKAN: apabila Penggugat BERHASIL dalam membuktikan dan meyakinkan
hakim atas dalil gugatannya, sehingga timbul kewajiban dari Tergugat, yaitu:
- Diwajibkan untuk mencabut Keputusan yang digugat
- Diwajibkan untuk mencabut Keputusan yang digugat dan menerbitkan keputusan yang
baru
- Hanya diwajibkan untuk menerbitkan Keputusan yang baru (untuk Fiktif Negatif)
c. Gugatan TIDAK DITERIMA: gugatan yang diajukan TIDAK SESUAI dengan Prosedur
Hukum Pengajuan Gugatan
d. Gugatan GUGUR: Gugatan diajukan secara tidak serius, yaitu:
- Penggugat telah dipanggil secara patut, namun tetap tidak juga hadir ke Persidangan
- Ketidakhadirannya tidak disertai dengan alasan yang jelas
24. Upaya Hukum adalah suatu upaya yang dilakukan oleh para Pihak (Penggugat atau Tergugat) yang tidak
puas terhadap putusan PTUN
Upaya Hukum ini terbagi menjadi 2, yaitu
a. BANDING (Pasal 122 UU No.5/1986): dilakukan oleh Pengadilan Tinggi TUN (“PT TUN”)
b. KASASI (Pasal 122 UU No.5/1986 jo. UU MARI): dilakukan oleh Mahkamah Agung (“MA”)
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
14
E. TEKNIS PELAKSANAAN
Upaya Banding ini dilakukan melalui perantara PTUN, yang nantinya akan dikirim ke PT TUN.
Artinya, para Pihak harus mengajukan Banding dan menyerahkan memori banding kepada PTUN,
dan nantinya PN yang akan mengirimkan segala Berkas Perkara dan Memori Banding (jika ada)
kepada PT TUN.
Setelah perkaranya diputuskan oleh PT TUN, selanjutnya putusan PT TUN tersebut akan
dikirimkan kembali ke PTUN, dan PTUN lah yang nantinya akan menyampaikan Putusan PT TUN
kepada Para Pihak
F. PUTUSAN PT TUN
1) Mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding
2) Menguatkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama
3) Membatalkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dan Mengadili Sendiri
4) Memperbaiki Putusan Pengadilan Tingkat Pertama
26. Upaya Hukum Biasa KASASI
A. BATAS WAKTU
- Untuk Upaya Kasasi ini mempunyai batas waktu yang sangat ketat dalam hal Pengajuan
Permohonan Kasasi dan Pengajuan Memori/Kontra Memori Kasasi
- Batas waktu untuk menyatakan kasasi di PTUN adalah 14 hari setelah Para pihak menerima
Surat Pemberitahuan Putusan PT (RELAAS) dari PTUN.
- Setelah Para Pihak Menyatakan Ingin Kasasi, dimana pihak tersebut akan disebut sebagai
PEMOHON KASASI, hanya mempunyai waktu 14 hari untuk mengajukan MEMORI
KASASInya
- Setelah Termohon Kasasi menerima Pemberitahuan Memori Kasasi (Relaas) dan Copy Memori
Kasasi yang disampaikan oleh PN, Termohon Kasasi hanya memiliki waktu 14 hari untuk
mengajukan Kontra Memori Kasasi
- Jika para Pihak (Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi) LALAI dalam mengajukan Memori
Kasasi atau Kontra Memori Kasasi (tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, 14 hari),
maka Para Pihak tersebut akan kehilangan Haknya dalam mengajukan Memori dan Kontra
Memori Kasasi.
- Jika Pemohon Kasasi LALAI dalam Mengajukan Memori Kasasinya (Terlambat mengajukan,
lebih dari 14 hari), maka Upaya Kasasi akan dibatalkan (GUGUR) dengan sendirinya.
- Jika Termohon Kasasi yang LALAI dalam mengajukan Kontra Memori Kasasinya, maka
Upaya Kasasi akan tetap berjalan, hanya hak Termohon Kasasi saja yang hilang dalam megajukan
Kontra Memori Kasasi tersebut
- Jika setelah 14 hari Putusan PT diterima, dan tidak ada Pihak yang menyatakan Kasasi, maka
dengan sendirnya Putusan PT tersebut akan mempunyai kekuatan hukum yang tetap (INKRACHT)
B. PEMERIKSAAN KASASI
Pada pemeriksaan Kasasi di MA, Hakim MA tidak mengadili Pokok Perkara, sehingga Hakim
MA disebut sebagai JUDEX JURIS
Upaya Kasasi diajukan kepada Mahkamah Agung, yang mana Permohonan Kasasinya akan
diajukan melalui PN yang mana nantinya akan disampaikan kepada MA.
Setelah perkaranya diputuskan oleh MA, selanjutnya putusan MA tersebut akan dikirimkan
kembali ke PTUN, dan PTUN lah yang nantinya akan menyampaikan Putusan MA kepada Para
Pihak.
C. PUTUSAN KASASI
1) Mengabulkan permohonan Kasasi yang diajukan
2) Menguatkan Putusan Pengadilan Tingkat Banding
3) Membatalkan Putusan Pengadilan Tingkat Banding dan Mengadili Sendiri
4) Memperbaiki Putusan Pengadilan Tingkat Banding
Rangkuman Materi Hukum Acara Peradilan TUN you’re never too old to set another goal or to dream a new dream
Daya Perwira Dalimi – 3010 215 021 (Kelas Karyawan)
15