Anda di halaman 1dari 61

PROFIL KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN

Jalan. Veteran No. 4 Lamongan


Telp. (0322) 321034 Call Center : (0322) 314666
e-mail : kejarilamongan@gmail.com website : www.kejari-lamongan.go.id
DOKTRIN KEJAKSAAN
TRIKRAMA ADHYAKSA : SATYA ADHI WICAKSANA

SATYA :
Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri
pribadi dan keluarga maupun kepada sesama
manusia.

ADHI :
Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur
utama pada rasa tanggung jawab terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, keluarga dan sesama manusia.

WICAKSANA :
Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku,
khususnya dalam penerapan kekuasaan dan
kewenangannya.
KODE PERILAKU JAKSA
1. Jaksa adalah Pejabat Fungsional yang diberi wewenang oleh undang-
undang untuk tertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
serta wewenang lain berdasarkan undang-undang ;

2. Kode Perilaku Jaksa adalah serangkaian norma sebagai pedoman


untuk mengatur perilaku Jaksa dalam menjalankan jabatan profesi,
menjaga kehormatan dan martabat profesinya serta menjaga
hubungan kerjasama dengan penegak hukum lainnya ;

3. Pejabat yang berwenang menjatuhkan tindakan administratif adalah


Pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk
memeriksa dan menjatuhkan tindakan administratif kepada Jaksa
yang melakukan pelanggaran Kode Perilaku Jaksa ;

4. Sidang pemeriksaan Kode Perilaku Jaksa adalah serangkaian


tindakan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang memberikan
tindakan administratif terhadap Jaksa yang diduga melakukan
pelanggaran Kode Perilaku Jaksa ;

5. Tindakan administratif adalah tindakan yang dijatuhkan terhadap


Jaksa yang melakukan pelanggaran Kode Perilaku Jaksa ;

6. Yang dimaksud dengan perkara meliputi perkara pidana, perkara


perdata dan tata usaha Negara maupun kasus-kasus lainnya ;
IKRAR PERSATUAN JAKSA

1. MENEGAKKAN HUKUM SECARA PROFESIONAL, BERANI,


TEGAS, SANTUN DAN JUJUR DEMI TERWUJUDNYA
KEPASTIAN HUKUM DAN KEADILAN,

2. MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN. DENGAN


PENUH TANGGUNG JAWAB BERLANDASKAN TRI
KRAMA ADHYAKSA.

3. SETIA DAN TAAT KEPADA PROFESI, BERDISIPLIN,


MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN SERTA
KEHORMATAN KORPS SESUAI KETENTUAN YANG
BERLAKU.
PAKTA INTEGRITAS

1. Berperan secara pro aktif dalam upaya pencegahan dan


pemberantasan Korupsi, kolusi dan nepotisme serta tidak
melibatkan diri dalam perbuatan
2. Tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau
tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
3. Bersikap transparan, jujur, obyektif dan akuntabel dalam
melaksanakan tugas ;
4. Menghindari pertentangan kepentingan (coflik of interest) dalam
melaksanakan tugas ;
5. Memberi contoh dalam kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan dalam melaksanakan tugas, terutama kepada karyawan
yang berada di bawah pengawasan saya dan sesama pegawai di
lingkungan kerja saya secara konsisten ;
6. Akan menyampaikan Informasi penyimpangan Integritas di
Kejaksaan R.I. serta turut menjaga kerahasiaan saksi atas
pelanggaran peraturan yang dilaporkan
7. Bila saya melanggar hal-hal tersebut diatas, saya siap menghadapi
konsekuensinya.
7 ( TUJUH ) TERTIB KEJAKSAAN

1. TERTIB ADMINISTRASI

2. TERTIB ANGGARAN

3. TERTIB PERALATAN

4. TERTIB PERKANTORAN

5. TERTIB DISIPLIN KERJA

6. TERTIB KEPEGAWAIAN

7. TERTIB MORAL

PERINTAH HARIAN
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA
1. JAGA DIRI DAN JAGA INSTITUSI, LAKUKAN DENGAN PENUH

KESADARAN BAHWA SIKAP DAN PERILAKU SETIAP APARAT

KEJAKSAAN TIDAK SAJA MEMPENGARUHI CITRA DIRI SENDIRI

AKAN TETAPI MEMPENGARUHI CITRA KELUARGA DAN CITRA

KEJAKSAAN ;

2. SENANTIASA MENGAMBIL BAGIAN DALAM MENYELESAIKAN

BERBAGAI PERSOALAN KEMASYARAKATAN SEBAGAI WUJUD

PARTISIPASI KEJAKSAAN DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT ;

3. MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENYONSONG

PENYELEANGGARAAN PEMILU 2014 MELALUI PELAKSANAAN

TUGA-TUGAS KEJAKSAAN, DEMI SUKSESNYA PESTA

DEMOKRASI SECARA JUJUR DAN ADIL.

KATA PENGANTAR
Pasca Reformasi tahun 1998 hingga saat ini presepsi masyarakat baik terhadap
aparatur Negara maupun terhadap Lembaga Penegak Hukum termasuk Kejaksaan
dinilai jauh dari yang diharapkan.
Penilaian masyarakat terhadap rendahnya kinerja Penegak Hukum khususnya
Kejaksaan menjadi takaran isntitusi Kejaksaan untuk berbenah diri.
Tugas berat dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat dan
meningkatkan citra Kejaksaan, sangat tergantung dari tekat dan upaya jajaran
Kejaksaan untuk senantiasa menjaga integritas moral, profesionalisme serta
optimalisasi dan kwalitas penanganan perkara serta pelayanan publik.
Untuk itu jajaran Kejaksaan Negeri Lamongan bertekat untuk membenahi diri
yakni antara lain dengan upaya :
- menerapkan sistim administrasi berbasis tehnologi,
- meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan sistim
informasi elektronik yang menyajikan berita, info perkara, kegiatan Kejaksaan
Negeri Lamongan dan Perundang-undanan dll. secara aktual dan transparan,
sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi dengan cepat.
- Melengkapi sarana dan prasarana penunjang kesejahteraan pegawai antara
lain dengan cara : menyediakan Pos Pelayanan Kesehatan, Ruang Merokok,
Perpustakaan, Ruang Arsip dan Musholah.
- Pembinaan mental spiritual sebagai upaya pencegahan perbuatan tercela serta
melaksanakan kegiatan olahraga yang dilaksanakan setiap hari Jum’at.
Akhirnya harapan Kejaksaan Negeri Lamongan dengan adanya reformasi
dimaksud menjadikan Kejaksaan Negeri Lamongan menjadi lebih baik dan dicintai
masyarakat.
Demikian, Profil Kejaksaan Negeri Lamongan ini disajikan sebagai informasi
awal, mengenal Kejaksaan sebagai Lembaga Penegak Hukum.

VISI:
TERWUJUDNYA APARAT KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN YANG
PROFESIONAL, PROPORSIONAL DAN BERMARTABAT SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA DALAM PENEGAKAN
DAN PELAYANAN HUKUM

MISI:

1. PENINGKATAN PROFESIONALISME, PROPORSIONALISME,


BERINTEGRITAS MORAL DAN BERETIKA DENGAN MELAKUKAN
PERUBAHAN POLA PIKIR, BUDAYA KERJA DAN PERILAKU ;

2. PENINGKATAN SARANA PRASARANA ;

3. PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA SECARA CERMAT,


CEPAT, TEPAT DAN TUNTAS ;

4. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DIBIDANG HUKUM DENGAN


PENUH TANGGUNG JAWAB, TAAT ASAS DAN TRANSPARAN ;

5. PENINGKATAN KEGIATAN FUNGSI INTELIJEN YUSTISIAL.

6. PENINGKATAN KEGIATAN FUNGSI PERDATA DAN TATA USAHA


NEGARA.

MOTTO:

UNGGUL DALAM PELAYANAN DAN


PENEGAKAN HUKUM DENGAN MENGEDEPANKAN
HATI NURANI

PETA ADMINISTRASI KAB. LAMONGAN


LETAK GEOGRAFIS KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN
Kejaksaan Negeri Lamongan terletak di wilayah Kabupaten Lamongan

yang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur, dengan batas wilayah sebagai

berikut :

 Sebelah Utara : Laut Jawa.

 Sebelah Timur : Kabupaten Gresik

 Sebelah Selatan : Kabupaten Mojokerto dan Jombang

 Sebelah Barat : Kabupaten Bojonegoro dan Tuban

Ketinggian Kabupaten Lamongan 0 – 7 M diatas permukaan air laut.

Kemiringan antara 0 – 5 dan cenderung landai, dibagian Utara dan Selatan

merupakan pegunungan kapur berbatu, sedangkan bagian tengah dan utara

(sepanjang aliran Bengawan Solo) sebagai genangan air (bonorowo).

Secara administratif Kabupaten Lamongan dikepalai oleh seorang Bupati,

dengan luas wilayah 1.669,55 Km2, terdiri dari 27 kecamatan dan jumlah kelurahan

sebanyak 12 serta jumlah desa sebanyak 462 desa.

Jumlah penduduk + sebanyak 1.179.770 jiwa tersebar di 462 desa dan 12

Kelurahan serta 27 Kecamatan, mata pencaharian penduduk 90% sebagai petani,

dengan lahan garapan mencapai 90.937,78 Ha. Yang terdiri dari lahan irigasi tehnis

15.449,8 Ha, irigasi setengah tehnis 18,398 Ha, irigasi sederhana 17,109 Ha. serta

sawah pasang surut 4 Ha. Selain sawah terdapat juga lahan kering seluas

1.001.037,3 Ha, yang terdiri dari pekarangan, bangunan empasemen 440.227,325

Ha. Tanah basah seluas 2.583,25 Ha. yang terdiri dari tambak seluas 734,15 Ha,

rawa pasang surut 1.468,5 Ha, dan empang 364 Ha, produktif 3.187,78 Ha dan Hutan

Suaka Alam 1.479 Ha.


Pelaksanaan pemerintahan daerah yang dijalankan Bupati bersama-sama

dengan DPRD serta dibantu oleh Kepala Dinas / Instansi dinilai telah berjalan sangat

baik. Forum Musyawarah Pimpinan Daerah ( MUSPIDA ) telah berfungsi

sebagaimana ketentuan.

Demikian juga pelaksanaan tugas-tugas pemerintah pusat melalui Instansi

vertikal dibawah koordinasi Bupati telah berjalan sesuai yang diharapkan.

Unsur Muspida di Kabupaten Lamongan pada saat ini :

 Bupati Lamongan : H. FADELI, SH.MM.

 Dandim 0812 : Letkol Inf. ADE RIZAL MUHARRAM.

 Kapolres : AKBP. SOLEHAN.

 Kajari : ERNA NORMAWATI W.P., SH.MH.

 Ketua Pengadilan : TIMUR PRADOKO, SH.

 Ketua DPRD : H. MAKIN ABBAS, LC.MA.

SEKILAS
TENTANG BERDIRINYA KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN
Pada era sebelum kemerdekaan, Kejaksaan bernaung di bawah Departemen

Dalam Negeri bersama-sama dengan Kepolisian. Sejak tanggal 19 Agustus 1945

berdasarkan rapat pada PPKI, Kejaksaan di masukkan kedalam lingkungan

Departemen Kehakiman. Sejalan dengan hal tersebut di dalam makalah team

Penelitian dan Penyusun Buku Lamongan menuju Memayu Haharjaning Praja dan

Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan disebutkan bahwa instansi Pengadilan telah

terbentuk sejak tahun 1945. Terbentuknya Pengadilan dan Kejaksaan Negeri tersebut

tidak ditemukan data tanggal berdirinya. Pada masa tersebut kantor Kejaksaan berada

satu atap Pengadilan Negeri Lamongan.

Dengan ditetapkannya Kejaksaan menjadi Departemen yang berdiri sendiri

terlepas dari Departemen Kehakiman tepatnya pada tanggal 22 Juli 1960, berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 204 Tahun 1960, maka kantor kejaksaan Negeri

Lamongan terpisah dengan kantor Pengadilan Negeri Lamongan. Pengadilan Negeri

Lamongan memiliki gedung kantor sendiri sedangkan Kejaksaan Negeri Lamongan

menempati gedung bekas Asisten Residen (AR) di jalan Lamongrejo sampai dengan

tahun 1981. Pada sat tersebut telah tersedia rumah dinas kepala Kejaksaan Negeri

Lamongan dengan status milik Yayasan Tri Daya Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang

terletak di jalan Basuki Rachmad.

Dalam perkembangannya, pada saat Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan

dijabat oleh M. SIHOMBING, SH (1978-1982) Kejaksaan Negeri Lamongan mendapat

dana dari pusat (DIP) untuk Pembangunan Gedung Kantor Kejaksaan Negeri

Lamongan yang baru. Seiiring perkembangan kota dan adanya program penataan

gedung kantor , Pemerintah Kabupaten Lamongan membebaskan tanah diwilayah


Kelurahan Banjarmendalan untuk pembangunan gedung kantor Kejaksaan Negeri

Lamongan yang baru. Sehingga sejak tahun 1982 Kejaksaan Negeri Lamongan resmi

menempati gedung baru yang terletak di jalan Veteran No.04 Lamongan.

Sedangkan Rumah Dinas Kejaksaan saat itu menempati gedung kantor lama,

dan Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan yang terletak di jalan Basuki

Rachmad ditempati oleh Kepala Sub Bagian Pembinaan.

Pada tahun 1990 Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan dijabat oleh H.M.A.

HOESNI, SH. Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan yang terletak di jalan

Basuki Rachmad pada tahun 1990 ditukar guling dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten Lamongan, yaitu Kejaksaan Negeri Lamongan mendapat ganti 1 (satu)

Rumah Dinas untuk Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan yang terletak di jalan

Kusumabangsa dengan 2 (dua) Rumah Dinas type A untuk Kasi / Kasubag serta tanah

kosong dibelakang Kantor Kejaksaan Negeri Lamongan yang baru di jalan Veteran

Atas persetujuan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Rumah Dinas Tri daya

dijual untuk membuat 2 (dua) Rumah Dinas type B bagi Kasi Kasub Bag yang di

bangun diatas tanah hasil tukar guling dengan Pemerintah Daerah setempat.

Sampai saat ini Kejaksaan Negeri Lamongan mempunyai 1 (satu) Rumah Dinas

Kepala Kejaksaan Negeri yang terletak di jalan Kusumabangsa, 4 (empat) Rumah

Dinas Kasi/Kasub Bag. Dibelakang kantor Kejaksaan Negeri Lamongan 1 (satu) Rumah

Dinas Kasi di kompleks Perumnas Made. Gedung Kejaksaan Negeri Lamongan

mengalami renovasi 2 (dua) kali, yaitu :

1. Tahun 2007 gedung kantor bagian depan pada waktu Kepala Kejaksaan Negeri

Lamongan dijabat oleh SUGENG PUDJIANTO, SH.MHum.


2. Tahun 2009 gedung kantor bagian belakang pada waktu Kepala Kejaksaan Negeri

Lamongan dijabat oleh MUDJIHARTI, SH.MHum. dan Pembangunan Mushollah

pada tahun 2010.

Pada tahun 2011 – 2013 Kejaksaan Negeri Lamongan terus berbenah diri dengan

melakukan :

1. Ruang Pelayanan Kesehatan

2. Ruang Bebas Rokok

3. Ruang Pelayanan Tilang

4. Pada tahun 2012 memperoleh proyek pembangunan Pos Pelayanan Hukum,

Rehabilitasi Gedung Kantor dan Rumah Dinas.

5. Pada tahun 2013 telah dilakukan pembongkaran pagar dan pintu depan serta taman

halaman kantor untuk perluasan tempat parkir dan untuk keamanan kantor, serta

pembuatan balkon di teras lantai 2 (dua).

Yang pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan :

1. Sebelum tahun 1960 tidak ditemukan data atau catatan yang akurat tentang

Kejaksaan Negeri Lamongan. Yang pernah menjabat pada Kejaksaan Negeri

Lamongan termasuk periode jabatanya. Menurut Ibu. Sutriasriah, mantan Pegawai

Kejaksaan Negeri Lamongan yang bertugas sejak tahun 1945 (terakhir menjabat

sebagai Bendahara UUDP) yang dalam keadaan renta dan lupa-lupa ingat

memberikan informasi bahwa yang pernah menjabat Kejaksaan (Beliau menyebut

dengan istilah Jaksa Kepala) diantaranya adalah :

1. Bp. Ngali

2. Bp. Kadis
3. Bp.Saleh

2. Sesudah tahun 1960 setelah Kejaksaan keluar dari Departemen Kehakiman dan

menjadi Lembaga Non Departemen. Dalam kurun waktu tahun 1960 sampai dengan

sekarang Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan telah ganti sebanyak 19 (sembilan

belas) kali :

1. IMANG SOEROSO PW., SH. Periode 1960 s/d 1968 ;

2. HARISAKSONO periode 1967 s/d 1970 ;

3. R. SOERATMAN, SH periode 1970 s/d 1971

4. M. SYAMSOEL ARIF, SH periode 1971 s/d 1975

5. FAKHRUDIN DIMYATI, SH periode 1975 s/d 1978

6. M. SIHOMBING, SH periode 1978 s/d 1982

7. R. SOEKARDJO, SH periode 1982 s/d 1985

8. H. NAFAAH SAUDAH, SH periode 1985 s/d 1990

9. H.M.A. HOESNI, SH periode 1990 s/d 1992

10. HANAFI ZAINUDIN, SH periode 1992 s/d 1995

11. ZAINAL ABIDIN A.Y., SH periode 1995 s/d 196

12. SURATNO, SH periode 1996 s/d 1999

13. H. ARIFIN SAHIBU, SH periode 1999 s/d 2001

14. A. OFILI NAZARA, SH periode Oktober s/d Nopember 2001

15. H.M. SATTAR, SH periode 2001 s/d 2003

16. SUGENG PUDJIANTO, SH.MHum periode 2003 s/d 2007

17. IRNENSIF, SH.MH periode 2007 s/d 2010

18. MUDJIHARTI, SH.MHum periode 2010


19. DYAH RETNOWATI ASTUTI, SH.MH. periode 2010 s/d 2013

Pada saat ini Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan dijabat adalah : ERNA

NORMAWATI WIDODO PUTRI, SH.MH, yang menjabat sejak tanggal 05 Juni

2013, dengan dibantu :

1. SITI LESTARI, SH NIP. 196008091983032004 Sena Wira TU (III/d) sebagai

Kepala Sub Bagian Pembinaan

2. ARFAN HALIM, SH. NIP. 197101031998031013 Jaksa Muda (III/d) sebagai

Kepala Seksi Intelijen ;

3. MARTHIN RUDOLF JOSIAS, SH. NIP. 197406062000031006 Jaksa Pratama

(III/c) sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Umum ;

4. JOKO PRAWOTO, SH.MH. NIP. 196710161996031002 Jaksa Muda (III/d)

sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus ;

5. FATKHURROHMAN ROSYIDI, SH.MH NIP. 197112251998031006 Ajun

Jaksa (III/b) sebagai Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara.

Kejaksaan Republik Indonesia melakukan tugas berdasarkan struktur organisasi

yang telah diperbaharui dengan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :

PER-009/A/JA/01/2011 tanggal 24 Januari 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kejaksaan Republik Indonesia. Pada Kejaksaan Negeri Tipe B terdiri atas :

STRUKTUR JABATAN PADA KEJAKSAAN NEGERI LAMONGAN


KEPALA KEJAKSAAN NEGERI
ERNA NORMAWATI W.P., SH.MH
Jaksa Madya NIP.196811181995032002

KASUBBAG KASI INTELIJEN KASI PIDUM KASI PIDSUS KASI DATUN


PEMBINAAN ARFAN HALIM, SH MARHTIN RODOLF J., SH JOKO PRAWOTO,SH.MH FATKHUROHMAN R,SHMH
SITI LESTARI,SH Jaksa Muda Jaksa Pratama Jaksa Muda Jaksa Pratama
Sena Wira TU NIP.197101031998031013 NIP,197406062000031006 NIP.196810161996031002 NIP.197112251998031006
NIP.196008091983032004

KAUR KEPEGAWAIAN
M.SALEH ARIFIN
Muda Wira TU
NIP.196002221980111001

KAUR KEUANGAN
NANIK SUGIARSIH
Muda Wira TU
NIP.196411241989032004

KAUR PERLENGKAPAN
KASBOLAH, SH
Yuana Wira TU
NIP.197211141994031003

KAUR TU & PERPUS


SITI SA’ADAH
Muda Wira TU
NIP.196304121989032003

TUGAS & WEWENANG


Berdasarkan Pasal 30 Undang Undang nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia dan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-
009/A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia,
berikut adalah tugas dan wewenang Kejaksaan :

Kepala Kejaksaan Negeri mempunyai tugas memimpin dan mengendalikan


Kejaksaan Negeri dalam melaksanakan tugas dan wewenang dan fungsi
Kejaksaan di daerah hukumnya serta membina aparatur Kejaksaan di lingkungan
Kejaksaan Negeri yang bersangkutan agar berdaya guna dan berhasil guna.

Kepala Sub Bagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan atas


manajemen dan pembangunan prasarana dan sarana, pengelolaan
ketatausahaan kepegawaian kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan
organisasi dan tatalaksana, pengelolaan teknis atas milik Negara yang menjadi
tanggung jawabnya, pengelolaan data statistic criminal serta penerapan dan
pengembangan teknologi informasi, pemberian dukungan pelayanan teknis
administrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Kejaksaan Negeri yang
bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

Kepala Seksi Intelijen mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen penyelidikan,


pengamanan dan penggalangan untuk melakukan pencegahan tindak pidana
guna mendukung penegakan hukum baik preventif maupun represif di bidang
ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya, pertahanan dan keamanan,
melaksanakan cegah tangkal terhadap orang-orang tertentu dan / atau turut
menyelenggarakan ketertiban dan ketentraman umum dan penanggulangan
tindak pidana serta perdata dan tata usaha Negara di daerah hukumnya serta
memberikan dukungan intelijen Kejaksaan bagi keberhasilan tugas dan
kewenangan Kejaksaan, melakukan kerjasama dan koordinasi serta pemantapan
kesadaran hukum masyarakat di daerah hukumnya.

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan pengendalian,


prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan
putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas bersyarat
dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana umum.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengendalian
kegiatan penyelidikan,penyidikan, pra penuntutan, pemeriksaan tambahan,
penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim danm putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, upaya hukum, pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat, lepas bersyarat dan putusan pidana pengawasan
serta tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana khusus.
Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas melakukan dan
atau pengendalian kegiatan penegakan, bantuan, pertimbangan dan tindakan
hukum lain dalam mewakili kepentingan Negara, pemerintah, BUMN dan BUMD
serta pelayanan hukum kepada masyarakat di bidang perdata dan tata usaha
Negara.

Profil Pejabat struktural eselon III dan IV pada Kejaksaan Negeri Lamongan :
Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan

Data Pribadi :
Nama : ERNA NORMAWATI WIDODO PUTRI, SH.MH.
Nrp. / NIP : 6956821 / 196811181995032002
Pangkat : Jaksa Madya ( IV/a )
Tempat dan tanggal lahir : Mojokerto, 18 Nopember 1968.
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :
1. Sarjana Hukum Universitas Airlangga tahun 1992.
2. Magister Hukum Universitas Airlangga tahun 2006.

Kedinasan :
1. Diklat PPJ tahun 1998
2. Diklat PIM III DIP Tahun 2006

Mengawali karier sebagai :


1. Staf Tata Usaha Kejaksaan Negeri Metro tahun 1995 s/d 1996 ;
2. Staf Tata Usaha Kejaksaan Negeri Kupang tahun 1997 s/d 1998 ;
3. Kasubsi Orang dan Harta Benda Kejaksaan Negeri Kupang tahun 1998 s/d
1999 ;
4. Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Kupang tahun 1999 ;
5. Kasubsi Pra Penuntutan Kejaksaan Negeri Kupang tahun 1999 s/d 2000 ;
6. Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Negeri Waikabubak tahun 2000 s/d 2001 ;

7. Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Denpasar tahun 2001 s/d 2003 ;


8. Kasubsi Ekonomi dan Moneter Kejaksaan Negeri Denpasar tahun 2003.
9. Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tahun 2003 s/d 2005 ;
10. Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejakaan Negeri Gresik tahun 2005 s/d 2009 ;
11. Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan Proyek Pembangunan Kejaksaan
Tinggi Jawa Timur 2009 s/d 2010 ;
12. Satuan Tugas Penanganan Laporan Pengaduan pada Asisten Pengawasan
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tahun 2010 s/d 2011 ;
13. Koordinator (Eselon III/b) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tahun 2011 s/d 2013;
14. Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan sejak tanggal 05 Juni 2013 sampai dengan
sekarang.
Kepala Sub Bagian Pembinaan
Data Pribadi :

Nama : SITI LESTARI, SH.


Nrp. / NIP : 4836089 / 196008091983032004.
Pangkat : Sena Wira TU. (III/d).
Tempat dan tanggal lahir : Bojonegoro, 09 Agustus 1960.
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : Sarjana Hukum Universitas Bojonegoro tahun 2001.

Mengawali karier sebagai :


1. Staf Tata Usaha pada Kejaksaan Negeri Bojobegoro tahun 1983 ;
2. Pjs. Kaur Perlengkapan di Kejaksaan Negeri Bojonegoro tahun 1993 s/d 1998 ;
3. Kaur Kepegawaian di Kejaksaan Negeri Bojonegoro tahun 1998 s/d 2010 ;
4. Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejaksaan Negeri Lamongan pada tanggal 04
Januari 2010.
Kepala Seksi Intelijen

Data Pribadi :

Nama : ARFAN HALIM, SH.


Nrp. / NIP : 69871270 / 197101031998031013.
Pangkat : Jaksa Muda (III/d).
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta 01 Maret 1971.
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia tahun 1998.


Kedinasan :

1. Diklat PPJ tahun 2001.


2. Diklat Wira Intelijen tahun 2012.

Mengawali karier sebagai :


1. Staf TU Kejari Purwokerto pada tahun 1998 s/d 2001,
2. Jaksa Fungsional Kejari Kota Agung pada tahun 2001 s/d 2003,
3. Kasubsi Pra Penuntutan Kejari Kota Agung pada tahun 2003 s/d 2004,
4. Kasubsi Penuntutan Kejari Bale pada tahun 2004 s/d 2007,
5. Kasubsi Prodsarin Kejari Karawang pada tahun 2007 s/d 2012,
6. Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Fak-Fak tahun 2012,
7. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lamongan pada tahun 2012 s/d sekarang..
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum

Data Pribadi :

Nama : MARTHIN RUDOLF JOSIAS, SH.


Nrp. / NIP : 600744 / 197406062000031006
Pangkat : Jaksa Pratama (III/c).
Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 06 Juni 1974.
Agama : Kristen.

Riwayat Pendidikan : Sarjana Hukum Universitas Merdeka Malang tahun 2003.


Kedinasan :

1. Diklat PPJ tahun 2007


2. Diklat Intelijen dasar tahun 2010.

Mengawali karier sebagai :


1. Staf Tata Usaha pada kejaksaan Negeri Malang tahun 2000 ;
2. Jaksa Fungsional pada kejaksaan Negeri Donggala di Tompe ;
3. Kasubsi Tindak Pidana dan Datun di Cabang Kejaksaan Negeri Donggala di
Tompe tahun 2008 ;
4. Kepala Seksi Intelijen di Kejaksaan Negeri Donggala tahun 2009
5. Kepala Seksi Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Lamongan pada
tanggal 11 Mei 2012.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus

Data Pribadi :

Nama : JOKO PRAWOTO, SH. MH


Nrp. / NIP : 69667071 / 196710161996031002.
Pangkat : Jaksa Muda (III/d).
Tempat dan tanggal lahir : Boyolali, 06 Oktober 1967.
Agama : Islam.

Riwayat Pendidikan : - Sarjana Hukum Universitas Jendral Sudirman tahun 1991.


- Magister Hukum Universitas Narotama tahun 2006.
Kedinasan :
1. Diklat PPJ tahun 2000
2. Diklat Tindak Pidana Korupsi dan Money Laundring tahun 2013.

Mengawali karier sebagai :


1. Staf TU Kejari Boyolali pada tahun 1997 s/d 2000,
2. Jaksa Fungsional Kejari Salatiga pada tahun 2000,
3. Kasubsi Upaya Hukum, Eksekusi dan Eksaminasi Kejari Sanggau pada tahun
2000 s/d 2002,
4. Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Sanggau pada tahun 2002 s/d 2006,
Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Lamongan,
5. Jaksa Fungsional Kejari Jakarta Pusat pada tahun 2004 s/d 2005,
6. Jaksa Fungsional Kejari Surabaya Tahun 2009 s/d 2011,
7. Kasi Pidsus Kejari Lamongan pada tahun 2012 s/d sekarang.
Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara

Data Pribadi :

Nama : FATKURROHMAN ROSIDI, SH.MH.


Nrp. / NIP : 49871202 / 197112251998031006.
Pangkat : Jaksa Pratama (III/c).
Tempat dan tanggal lahir : Kediri 25 Desember 1971.
Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : Sarjana Hukum tahun 2003.


Magister Hukum tahun 2011.

Kedinasan : Diklat PPJ tahun 2006.


Mengawali karier sebagai :
1. Staf TU Kejati Jambi pada tahun 1998 s/d 2006,
2. Jaksa Fungsional Kejari Kuala Tungkal tahun 2006 s/d 2007,
3. Kasubsi Ekonomi dan Moneter Kejari Muara Bulian pada tahun 2007 s/d 2009,
4. Kasubsi Pra Penuntutan Kejari Blitar pada tahun 2009 s/d 2010,
5. Kasubsi Pra Penuntutan Kejari Mojokerto tahun 2010 s/d 2011,
6. Jaksa Fungsional Kejari Mojokerto tahun 2011 s/d 2013,
7. Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Lamongan pada tahun 2013
s/d sekarang.
KEGIATAN & CAPAIAN KINERJA

SUB BAGIAN PEMBINAAN

I. URUSAN KEPEGAWAIAN
1. Jumlah pegawai pada Kejaksaan Negeri Lamongan sebanyak 36 orang yang
terdiri dari 13 orang Jaksa dan 23 orang Tata Usaha terdiri dari :
a. U M U M
Jumlah Pegawai Laki-laki : 21 Orang
Jumlah Pegawai Perempuan : 15 Orang
Jumlah Total Pegawai : 36 Orang

b. J A K S A

Jumlah Jaksa Laki-laki : 8 Orang


Jumlah Jaksa Perempuan : 5 Orang
Jumlah Total Jaksa : 13 Orang

c. TATA USAHA
Jumlah Pegawai Tata Usaha Laki-laki : 13 Orang
Jumlah Pegawai Tata Usaha Perempuan : 10 Orang
Jumlah Total Pegawai Tata Usaha : 23 Orang
Pada kurun waktu tahun 2013 urusan kepegawaian telah melaksanakan tugas :
 Melakukan penataan dan pemeliharaan dokumen dosier kepegawaian
seluruh pegawai ;
 Melakukan pelayanan proses penandatanganan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP.3) seluruh pegawai ;
 Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) ;
 Memproses Usul Kenaikan Pangkat pegawai dan Kenaikan Gaji Berkala,
pembuatan KARPEG, KARIS/KARSU, pembuatan ASKES dan
menindaklanjuti administrasi pelaporan LHKPN ;
 Mengusulkan pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan tanda
kehormatan Satyalancana Karya Satya ;
 Melaksanakan pembinaan mental rohani, senam kesegaran jasmani ;
 Untuk meningkatkan pengetahuan, telah diuapayakan mengikutsertakan
pegawai mengikuti Pendidikan, Pelatihan, Bimbingan Tehnis dan Sosialisasi
antara lain :
- Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) ;
- Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah ;
- DIKLAT Kehutanan ;
- DIKLAT Trafikking ;
- DIKLAT Terorisme ;
- DIKLAT Kelautan ;
- DIKLAT SAI / SIMAK BMN ;
- Bimbingan Tehnis Pengaturan Cybercrimes dalam UU Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) ;
 Membuat laporan Bulanan / Triwulan dan Tahunan ;

II. URUSAN KEUANGAN


Pada tahun anggaran 2013 Kejaksaan Negeri Lamongan mendapat alokasi DIPA :
- Program Penyelenggaraan Operasional & Pemeliharaan Perkantoran sebesar
Rp. 627.906.000,-
- Program Penyelidikan / Pengamanan / Penggalangan Kasus Intelijen Rp.
252.660.000,-
- Program Penanganan, Penyelesaian Perkara Pidana Umum Rp. 1.330.000.000,-
- Program Penanganan & Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran
HAM Berat & Perkara Tipikor Rp. 742.200.000,-
- Program Penanganan & Penyelesaian Perkara Perdata & Tata Usaha Negara
Rp. 42.115.000,-
Kegiatan yang telah dilaksanakan pada kurun waktu tahun 2013 :
- Melaksanakan administrasi dan pengelolaan keuangan untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan operasional masing-masing Bidang sesuai produk
kinerja yang dihasilkan.
- Melaksanakan administrasi dan pengelolaan keuangan bertujuan agar barang
yang dirampas untuk negara dapat segera dilakukan eksekusinya berupa :
 Pembentukan Panitia Penyelesaian Barang Rampasan ;
 Penetapan kondisi barang ;
 Penetapan Harga Dasar Lelang ;
 permohonan ijin pelelangan ;
 Penetapan hari lelang oleh KPKNL ;
 Pengumuman pelaksanaan lelang ;
 Pelaksanaan lelang ;
 Penyetoran hasil lelang Paling lambat 3 hari kerja setelah pemenang lelang
melunasi hasil lelang
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetor ke Kas Negara selambat-
lambatnya 1 X 12 jam (Denda Tilang, Denda Biasa, Biaya Perkara dan Uang
Rampaan).

III. URUSAN PERLENGKAPAN


- Kegiatan persediaan peralatan / perlengkapan kantor meliputi pemenuhan
kebutuhan pokok operasional perkantoran agar kegiatan perkantoran dapat
berjalan dengan normal dan para pegawai dapat menjalankan tugas sehari-hari
dengan lancar dengan cara : masing-masing Bidang mengajukan permintaan
barang persediaan secara tertulis dan ditandatangani oleh Kepala Bidang / Seksi
yang mengajukan.
Pengelolaan ATK yang ada pada Kejaksaan Negeri Lamongan dilakukan dengan
menggunakan Aplikasi Persedian.
- Pengelolaan Barang Milik Negara yang ada pada Kejaksaan Negeri Lamongan
telah dilaksanakan menggunakan Aplikasi SIMAK-BMN. Entry Barang Milik
Negara ke SIMAK-BMN dilakukan ketika Urusan Perlengkapan menerima
barang, baik melalui pembelian, hibah dan transfer.
- Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan barang inventaris kantor, termasuk
kendaraan dinas ;
IV. URUSAN TATA USAHA, DASKRIMTI DAN PERPUSTAKAAN
Tugas Urusan Tata Usaha, Daskrimti dan Perpustakaan meliputi :
- Menyusun Laporan Akuntanbilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 ;
- Menyusun Laporan Triwulan I, II, III dan IV ;
- Melakukan urusan ketatausahaan dan pengarsipan ;
- Melakukan urusan pengelolaan data statistik dan pengelolaan data yang
berbasis Simtem Informasi Mananemen Kejaksaan R.I. ( SIMKARI ) ;
- Melakukan urusan perpustakaan ;
- Penanggung jawab piket dan kemanan dalam kantor dan rumah dinas Kajari,
Kasubbag BIN dan para Kasi ;
- Melaksanakan penatausahaan surat menyurat baik surat masuk/keluar dan
mendistribusikan ke masing-masing bidang serta pengiriman surat dinas ke
instansi lain . perincian surat masuk dan keluar sebagai berikut :
 Jumlah surat masuk :
Biasa : 2.621 surat.
Rahasia : 67 surat.
 Jumlah surat keluar :
Biasa : 2.475 surat.
Rahasia : 114 surat.
- Rapat Staf AA dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali setiap hari Kamis,
membahas permasalahan / problematik yang ada pada Kejaksaan Negeri
Lamongan. Pengelolaan Laporan Bulanan Rapat Staf AA dilaksanakan setiap
akhir bulan.
- Dinamika Kelompok dibuat setiap bulan dengan problematik teknis yang
dihadapi pada Jaksa. Pelaporan dilaksanakan apabila telah dilaksanakan
Diskusi Kelompok oleh para Jaksa.

2. INOVASI dan Pelayanan Unggulan :


- Mengatur percepatan dan pemanfaatan system informasi pada data base
kepegawaian dengan tujuan memberikan informasi tentang hak-hak pegawai
yang akan naik pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi jabatan sehingga dapat
diketahui secepatnya.;
- Meningkatkan disiplin pegawai yang akan meninggalkan kantor dengan
mewajibkan untuk membuat Surat Ijin Keluar Kantor yang diketahui oleh atasan
langsung ;
- Menempatkan CCTV, menyediakan loker untuk menyimpan barang-barang tamu;
- Melayani tamu dengan ramah, sopan dan menunjukkan tempat yang dituju
secara benar dan cepat ;
- Melaksanakan program penghematan energi dengan melakukan sosialisasi
kepada pegawai dan menempel striker pada peralatan elektronik dan
penghematan air ;
- Tersedianya ruang merokok ;
- Peningkatan kegiatan administrasi dengan :
a Kegiatan administrasi dilaksanakan dengan berbasis teknologi (IT) :
b. Memberlakukan SOP untuk pengelolaan surat masuk dan keluar, SOP
pelaksanaan lelang barang rampasan Negara dan SOP tentang tatacara
menerima tamu, telepon dll.
c. Pengelolaan keuangan, perlengkapan kantor serta pengelolaan asset Negara,
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2006 dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan
dan Kodefikasi Barang Milik Negara .
d. Melaksanakan entry data melalui aplikasi SIMKARI.
e. Penatausahaan arsip kantor untuk semua bidang, disimpan dalam ruang arsip
ditata melalui sistim komputerisasi.
II. SEKSI INTELIJEN
Kegiatan intelijen dilaksanakan berdasarkan dengan Undang-Undang
Kejaksaan No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Kelembagaan intelijen yo Keputusan Jaksa Agung RI. Nomor : KEP-552/A/JA/
2002 tentang Administrasi Intelijen. Intelijen Kejaksaan semakin kuat dengan
diundangkannya Intelijen Negara, dimana Kejaksaan diposisikan menjadi bagian
dari Penyelenggara Intelijen Negara yang menyelenggarakan fungsi intelijen
penegak hukum dengan melaksanakan kegiatan Pengamanan dan
Penggalangan sehingga tidak terfokus pada kegiatan operasi intelijen.
Kegiatan Bidang Intelijen dalam kurun waktu tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Dibentuknya Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID), mempunyai tugas,
fungsi dan wewenang :
- melakukan koordinasi dengan setiap unit /satuan kerja dalam rangka
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan pelayanan informasi
kepada publik ;
- melakukan koordinasi dengan setiap unit / satuan kerja dalam penyediaan
dan pelayanan informasi yang dapat diakses oleh publik ;
- memutuskan suatu informasi yang dapat diakses publik atau tidak, setelah
terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari pimpinan setiap unit / satuan
kerja ;
- menolak permohonan informasi dari publik secara tertulis apabila informasi
publik yang dimohon termasuk informasi dikecuali / rahasia dengan disertai
alasan serta pemberitahuan tentang hak dan tatacara bagi pemohon untuk
mengajukan keberatan atas penolakan tersebut ;
2. Melakukan pengumpulan data dugaan korupsi yang didasarkan Surat Perintah
Tugas :
Jumlah Surat Perintah Tugas
No Kejaksaan
. Sisa Tahun Lalu Masuk Jumlah
1 2 3 4 5
1 Lamongan - 4 4
JUMLAH - 4 4
3. Melakukan penyelidikan perkara dugaan korupsi yang didasarkan atas Surat
Perintah Operasi Intelijen :

Jumlah Surat Perintah Tugas


No Kejaksaan
. Sisa Tahun Lalu Masuk Jumlah
1 2 3 4 5
1 Lamongan - 2 2
JUMLAH - 2 2

4. Melakukan pelacakan asset tersangka dalam perkara tindak pidana korupsi


yang penyidikannya dilakukan oleh Bidang Tindak Pidana Khusus :
 Pelacakan asset atas nama tersangka :
o Ir. ABDUL MUNIR, MM .
o RIVIANTO, SH., M.Si (Staff Sekwan DPRD Kab. Lamongan/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
o MUNIROH (Pemilik Travel CV. Jaya Wisata)
Atas Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD
Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2012.
 Pelacakan asset atas nama tersangka Drs. HARIS DIN AUDA atas dugaan
Pemotongan Dana Jasmas Tahun 2012 di Desa Tanggungan Kecamatan
Pucuk Kab. Lamongan.
 Pelacakan asset atas nama tersangka IRFANUL MAS NOER AFIFUDDIN
atas dugaan Penyalahgunaan Dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat
(BLM) yang dipergunakan untuk Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) di Kec.
Sarirejo Kab. Lamongan Tahun 2010 s/d 2012.
5. Melakukan Pengamanan persidangan perkara tindak pidana korupsi dan
perkara tindak pidana umum :
Jumlah Perkara
No Kejaksaan Periode
. Pidum Pidsus Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 Lamongan Januari 1 1 2
Pebruari 1 1 2
Maret 1 1 2
April 1 - 1
Mei 1 - 1
Juni 1 - 1
Juli 1 - 1
Agustus 2 2 4
Septembe 1 - 1
r
Oktober 5 1 6
Nopember 4 - 4
Desember 5 - 5

6. Melaksanakan kegiatan Penerangan dan Penyuluhan Hukum bekerjasama


dengan instansi terkait dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sadar
hukum, antara lain :
 Pada tanggal 11 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Deket, jumlah
peserta 25 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah Desa,
Staf Kecamatan, dan Kepala Desa, atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara.
 Pada tanggal 13 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Glagah, jumlah
peserta 30 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah Desa,
Staf Kecamatan, dan Kepala Desa atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara.
 Pada tanggal 14 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Babat, jumlah
peserta 30 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah Desa,
Staf Kecamatan, dan Kepala Desa atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara.
 Pada tanggal 19 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Kedungpring,
jumlah peserta 40 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah
Desa, Staf Kecamatan, dan Kepala Desa atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara.
 Pada tanggal 19 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Lamongan,
jumlah peserta 25 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah
Desa, Staf Kecamatan, dan Kepala Desa atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara
 Pada tanggal 20 Maret 2013 dilaksanakan di Kecamatan Paciran, jumlah
peserta 35 orang terdiri dari tokoh masyarakat, Aparat pemerintah Desa,
Staf Kecamatan, dan Kepala Desa atas undangan dari Pemkab
Lamongan untuk melakukan sosialisasi perundang-undangan yaitu tentang
Perdata dan tata Usaha Negara.
 Pada tanggal 05 April 2013 ditujukan pada siswa siswi SMK NU
LAMONGAN , dengan jumlah peserta 150 orang bertempat di aula,
dengan materi UU Peradilan Anak No. 3 tahun 1997 dan UU Perlindungan
Anak No. 22 tahun 2003.
 Pada tanggal 10 April 2013 ditujukan pada siswa siswi SMK ISLAM
LAMONGAN , dengan jumlah peserta 150 orang bertempat di aula,
dengan materi UU Peradilan Anak No. 3 tahun 1997 dan UU Perlindungan
Anak No. 22 tahun 2003.
 Pada tanggal 15 Nopember 2013 dilaksanakan di AULA DINAS
KESEHATAN Kabupaten Lamongan, jumlah peserta 50 orang, materi yang
disampaikan adalah Pengenalan Tindak Pidana Korupsi atas undangan
dari BAPEMAS Lamongan.
 Pada tanggal 19 Nopember 2013 dilaksanakan di Kantor Satpol PP Kab.
Lamongan, jumlah peserta 150 orang petugas Satpol PP, materi yang
disampaikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
 Pada tanggal 19 Nopember 2013 dilaksanakan di Sanggar Pramuka Kab.
Lamongan, jumlah peserta 77 orang Kepala Desa Terpilih 2013, materi
yang disampaikan tentang Pemahaman Undang-undang Tindak Pidana
Korupsi, atas undangan Pemkab. Lamongan.
 Pada tanggal 26 Nopember 2013 dilaksanakan di Sanggar Pramuka Kab.
Lamongan, jumlah peserta 80 orang Kepala Desa Terpilih 2013, materi
yang disampaikan tentang Pemahaman Undang-undang Tindak Pidana
Korupsi, atas undangan Pemkab. Lamongan.
 Pada tanggal 03 Desember 2013 dilaksanakan di Sanggar Pramuka Kab.
Lamongan, jumlah peserta 76 orang Kepala Desa Terpilih 2013, materi
yang disampaikan tentang Pemahaman Undang-undang Tindak Pidana
Korupsi, atas undangan Pemkab. Lamongan.
7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal PAKEM untuk
mendukung tugas bidang Intelijen.
8. Melakukan pengawasan terhadap barang cetakan melalui kantor Pos
Lamongan.
9. Tergabung dalam Komunitas Intelijen Daerah ( Kominda ).

INOVASI dan Pelayanan Unggulan

1. Tersedianya ruang pelayanan hukum yang sekaligus sebagai tempat Pengelola


Informasi dan Dokumentasi ( PID ), maka masyarakat secara langsung dapat
meminta informasi baik berkaitan dengan permasalahan hukum pada umumnya,
penanganan perkara atau hal lain yang menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan ;
2. Disediakannya buku, brosur, leaflet berkenaan dengan perundang-undangan,
permasalahan hukum dll, tugas dan wewenang Kejaksaan ;
3. Kejaksaan Negeri Lamongan telah menyediakan sarana website, email, call centre
dan sikenel ataupun kotak saran dan pengaduan yang diletakkan di meja piket dan
meja informasi ruang pelayanan hukum, guna menampung laporan baik berupa
pengaduan serta informasi adanya penyelewengan keuangan negara yang akan
ditindaklanjuti secara cepat dan professional dan dalam waktu maksimal 3 (tiga) hari
sejak diterimanya pengaduan ;
4. Tersedianya alur penanganan perkara, agar masyarakat dapat secara jelas
memahami cara meminta informasi dan penanganan perkara. Diundang-undang
pelayanan hukum, ditempel motto alur perkara ;
5. Bidang Intelijen Kejaksaan mempunyai statistik kriminal dalam bentuk data base
disetiap Kecamatan / Desa yang dapat digunakan untuk menentukan materi Luhkum
/ Penkum sehingga tepat sasaran ;
6. Menetapkan SOP Intelijen tentang penyelesaian pengaduan dan tentang aksi unjuk
rasa di kantor Kejaksaan Negeri Lamongan ;
7. Seluruh proses administrasi Intelijen dimasukkan dalam sistem komputerisasi yang
terintegral dengan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan dan disajikan secara up to
date.
Selain itu bidang intelijen juga telah meningkatkan kinerja antara lain :
- Melaksanakan kegiatan operasi intelijen ;
- Melaksanakan administrasi Bidang Intelijen yang berbasis teknologi :
- Memberlakukan SOP untuk pengelolaan administrasi intelijen.
- Koordinasi dengan instansi terkait dalam hal PAKEM
- Melaksanakan Penerangan dan Penyuluhan Hukum.

Layanan informasi yang dapat dihubungi :

- Call Centre : Pusat layanan resmi Kejaksaan Negeri Lamongan dengan nomor
telepon 0322 – 314666. Di pusat layanan ini petugas operator akan menerima
telepon dari warga masyarakat dan akan menghubungkan kepada Jaksa yang
bersangkutan ;
- Website : Situs resmi Kejaksaan Negeri Lamongan dengan alamat www.kejari-
lamongan.go.id Situs ini memuat seluruh informasi tentang Kejaksaan Negeri
Lamongan ;
- Mail : Surat elektronik resmi Kejaksaan Negeri Lamongan dengan alamat
kejarilamongan@gmail.com Warga masyarakat dapat mengakses dan
memperoleh informasi hukum yang dibutuhkan.
- Sistem Informasi Elektronik Kejaksaan Negeri Lamongan (SIKENIL) adalah
fasilitas ini disediakan untuk internal yang ditampilkan bagi masyarakat umum,
sebagai layanan informasi dari semua bidang kepada Pimpinan

SEKSI TINDAK PIDANA UMUM


Penanganan perkara tindak pidana umum terdiri dari Prapenuntutan, Penuntutan,
upaya hukum, eksekusi dan eksaminasi. Capaian kinerja bidang tindak pidana
umum terkait dengan penanganan perkara yang penyelidikannya berasal dari Polri
diselesaikan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Jumlah perkara tindak pidana umum rata-rata per bulan + 40 perkara.
PENYELESAIAN PENANGANAN PERKARA TAHUN 2013
1. Laporan Pemberitahuan Dimulainnya Penyidikan
Sisa Tahun lalu : 10 perkara
Masuk Tahun Laporan : 376 perkara
Jumlah Tahun Laporan : 386 perkara
Penyelesaian :
Dihentikan Penyidikan oleh penyidik : 0 perkara
Menjadi Berkas Perkara : 369 perkara
Jumlah : 369 perkara
Sisa Tahun Laporan : 17 perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 93,68 %
Keterangan :
SP - 3 : 0 perkara
SP – 3 tidak tepat : 0 perkara
Didahului SPDP : 376 perkara
SPDP bersama berkas : 0 perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 93,68 %
Dengan Perincian sebagai berikut :
1.1 Tindak Pidana Orang dan Harta Benda :
Pemberitahuan Dimulainnya Penyidikan
Sisa Tahun lalu : 6 perkara
Masuk Tahun Laporan : 151 perkara
Jumlah Tahun Laporan : 157 perkara
Penyelesaian
Dihentikan Penyidikan oleh penyidik : 0 perkara
Menjadi Berkas Perkara : 149 perkara
Jumlah : 149 perkara
Sisa Tahun Laporan : 8 perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 95,38 %
Keterangan :
SP - 3 : 0 perkara
SP – 3 tidak tepat : 0 perkara
Didahului SPDP : 149 perkara
SPDP bersama berkas : 0 perkara
1.2 Tindak Pidana Keamanan Negara dan Ketertiban Umum
Sisa Tahun lalu : 1 perkara
Masuk Tahun Laporan : 131 perkara
Jumlah Tahun Laporan : 132 perkara
Penyelesaian
Dihentikan Penyidikan oleh penyidik : 0 perkara
Menjadi Berkas Perkara : 132 perkara
Jumlah : 132 perkara
Sisa Tahun Laporan : 0 perkara
Keterangan
SP - 3 : 0 perkara
SP – 3 tidak tepat : 0 perkara
Didahului SPDP : 0 perkara
SPDP bersama berkas : 0 perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 100 %
1.3 Tindak Pidana Umum Lainnya :
Laporan Pemberitahuan Dimulainnya Penyidikan
Sisa Tahun lalu : 3 perkara
Masuk Tahun Laporan : 94 perkara
Jumlah Tahun Laporan : 97 perkara
Penyelesaian
Dihentikan Penyidikan oleh penyidik : 0 perkara
Menjadi Berkas Perkara : 88 Perkara
Jumlah : 88 Perkara
Sisa Tahun Laporan : 0 Perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 91, 75 %
Keterangan
SP - 3 : 0 perkara
SP – 3 tidak tepat : 0 perkara
Didahului SPDP : 94 perkara
SPDP bersama berkas : 0 perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 91, 75 %
2. Laporan Penerimaan Berkas Perkara Tahap
Pertama
Sisa Tahun laporan : 23 Perkara
Masuk Tahun Laporan : 369 Perkara
Jumlah Tahun laporan : 392 Perkara
Penyelesaian
Lengkap
Dikembalikan kepada Penyidik : 19 Perkara
Dapat dilengkapi : 356 Perkara
Tak dapat dilengkapi : 0 Perkara
Jumlah : 375 Perkara
Sisa Tahun laporan : 17 Perkara
Prosentase penyelesaian perkara : 0 Perkara
Dengan perincian sebagai berikut : 0 Perkara
Tindak Pidana Orang dan Harta Benda 0 Perkara
Laporan Penerimaan Berkas Perakara
Tahap Pertama
Sisa Tahun laporan : 10 Perkara
Masuk Tahun Laporan : 149 Perkara
Jumlah Tahun laporan : 159 Perkara
Penyelesaian
Lengkap 150 Perkara
Dikembalikan kepada Penyidik : 2 Perkara
Dapat dilengkapi : 0 Perkara
Tak dapat dilengkapi : 0 Perkara
Jumlah : 0 Perkara
Sisa Tahun laporan : 7 Perkara
2.2 Tindak Pidana Keamanan Negara dan
Ketertiban Umum
Laporan Penerimaan Berkas Perakara
Tahap Pertama
Sisa Tahun laporan : 5 Perkara
Masuk Tahun Laporan : 132 Perkara
Jumlah Tahun laporan : 137 Perkara
Penyelesaian : 0 Perkara
Lengkap : 132 Perkara
Dikembalikan kepada Penyidik : 2 Perkara
Dapat dilengkapi : 0 Perkara
Tak dapat dilengkapi : 0 Perkara
Jumlah : 135 Perkara
Sisa Tahun laporan : 2 Perkara
2.3 Tindak Pidana Umum Lainnya
Laporan Penerimaan Berkas Perakara
Tahap Pertama
Sisa Tahun laporan : 8 Perkara
Masuk Tahun Laporan : 88 Perkara
Jumlah Tahun laporan : 96 Perkara
Penyelesaian 0 Perkara
Lengkap 87 Perkara
Dikembalikan kepada Penyidik : 0 Perkara
Dapat dilengkapi : 0 Perkara
Tak dapat dilengkapi : 0 Perkara
Jumlah : 87 Perkara
Sisa Tahun laporan : 9 Perkara
3. Rekapitulasi Kegiatan Penuntutan
(APB/APS)
Sisa Tahun laporan : 0 perkara
Masuk Tahun Laporan : 363 perkara
Jumlah Tahun laporan : 363 perkara
Diselesaikan : 363 perkara
Dikirim ke Instansi lain Kejaksaan lain : 0 perkara
Dihentikan penuntutannya / ditutup demi : 0 perkara
hukum
Dikesampingkan untuk kepentingan umum : 0 perkara
Dilimpahkan ke PN dengan APB : 363 perkara
Jumlah : 363 perkara
Sisa Tahun laporan : 0 perkara
Dalam proses persidangan : 19 perkara
Diputus PN : 344 perkara
Prosentase Penyelesaian Perkara : 100 %
4. Rekapitulasi Kegiatan Penuntutan (APC) :
Sisa Tahun Lalu yang putusannya belum : 0 perkara
dilaksanakan
Jumlah perkara / badan : 0 perkara
Ongkos perkara & rampasan : 0 perkara
Denda tilang, denda ringan / biasa : 0 perkara
Perkara yang diputus Tahun laporan : 0 perkara
Jumlah perkara / badan : 18.044 Perkara
Ongkos perkara & rampasan : Rp. 61.064.000,-
Denda tilang, denda ringan / biasa : Rp. 418.813.000,-
Jumlah Tahun Laporan : Rp. 479.877.000,-
Jumlah perkara / badan : 18.044 Perkara
Ongkos perkara & rampasan : Rp. 61.064.000,-
Denda tilang, denda ringan / biasa : Rp. 418.813.000,-
Putusan yang dilaksanakan dalam Tahun : Rp. 479.877.000,-
Laporan
Jumlah perkara / badan : 18.044 Perkara
Ongkos perkara & rampasan : Rp. 61.064.000,-
Denda tilang, denda ringan / biasa : Rp. 418.813.000,-
Sisa perkara yang putusannya belum : 0 perkara
dilaksanakan dalam Tahun Laporan
Jumlah perkara / badan : 0 perkara
Ongkos perkara & rampasan : 0 perkara
Denda tilang, denda ringan / biasa : 0 perkara
Prosentasi Penyelesaian Perkara : 100 % Perkara
5. Laporan Perkara Upaya Hukum :
BANDING :
Sisa Periode Tahun Lalu : 5 Perkara
Masuk Periode Laporan : 5 Perkara
Jumlah : 10 Perkara
Diselesaikan : 5 Perkara
Belum diselesaikan : 5 Perkara
Prosentase Penyelesaian Perkara : 50 % Perkara

KASASI :
Sisa Periode Tahun Lalu : 5 Perkara
Masuk Periode Laporan : 5 Perkara
Jumlah : 10 Perkara
Diselesaikan : 5 Perkara
Belum diselesaikan : 5 Perkara
Prosentase Penyelesaian Perkara : 50 % Perkara
GRASI :
Sisa Periode Tahun Lalu : 0 Perkara
Masuk Periode Laporan : 0 Perkara
Jumlah : 0 Perkara
Diselesaikan : 0 Perkara
Belum diselesaikan : 0 Perkara
Prosentase Penyelesaian Perkara : 0 Perkara
PENINJAUAN KEMBALI :
Sisa Periode Tahun Lalu : 1 Perkara
Masuk Periode Laporan : 0 Perkara
Jumlah : 1 Perkara
Diselesaikan : 0 Perkara
Belum diselesaikan : 1 Perkara
Prosentase Penyelesaian Perkara : 0 Perkara
PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA :
UMUM YANG MENARIK PERHATIAN 0 perkara
TAHUN 2012
Direktur Tindak Pidana Terhadap Orang Dan : 0 perkara
Harta Benda
Satgas Tindak Pidana Terorisme Dan Tindak : 0 perkara
Pidana Lintas Negara
Direktur Tindak Pidana Umum Lainnya : 0 perkara
Penanganan Perkara Pajak
PRESTASI YANG TELAH DICAPAI BIDANG : 0 perkara
TINDAK PIDANA UMUM TAHUN 2012
Beberapa petunjuk teknis yang telah : 0 perkara
dikeluarkan oleh Jajaran Jaksa Agung Muda
Tindak Pidana Umum

Kegiatan pengelolaan administrasi perkara tindak pidana umum telah dilaksanakan


dengan berbasis IT (Informasi Teknologi) :
1. Memberlakukan SOP untuk pengelolaan administrasi perkara tindak pidana
umum.
2. Penataan administrasi penanganan perkara dan barang bukti mulai tahap I s/d
eksekusi telah dimasukkan dalam data base sehingga memudahkan petugas
untuk mencari berkas perkara yang dibutuhkan secara cepat.
3. Pengelolaan dan penataan barang bukti ditata sesuai dengan KEPJA No. KEP-
112/JA/10/1989.

INOVASI dan Pelayanan Unggulan


1. Tahap I, SPDP dikelola dalam 1 (satu) hari sejak diterimanya SPDP dari bagian
Sekretariat s/d diterima oleh Jaksa P.16.
2. Penyelesaian administrasi berkas perkara tahap I dalam waktu 1 ( satu) hari pada
hari yang sama sejak diterima dari bagian Sekretariat s/d diterima Jaksa P.16.
3. Penelitian berkas perkara dilaksanakan 3 s/d 10 hari berdasarkan bobot perkara.
4. Permintaan Perpanjangan Penahanan diselesaikan dalam waktu selambat -
lambatnya 2 X 24 jam sejak surat permintaan diterima oleh Kepala Kejaksaan
Negeri.
5. Pelimpahan perkara ke Pengadilan dalam waktu 3 (tiga) hari sejak tahap II.
6. Pembuatan laporan jaksa selesai sidang P.44 selambat-lambatnya 1 X 24 jam
setelah putusan dibacakan.
7. Eksekusi putusan dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) hari kerja pada hari yang sama
setelah kutipan / salinan putusan diterima Jaksa PU. bila perkara tersebut sudah
inkrach.
8. Eksekusi barang bukti dalam waktu 1 s/d 14 hari, kecuali terhadap :
- Barang Bukti yang dirampas untuk Negara yang memerlukan proses lelang ;
- Tempat tinggal pemilik barang bukti diluar wilayah hukum Kejaksaan Negeri
Lamongan ;
- Pemusnahan barang bukti, yang terkait dengan : Obat / narkotika, VCD / DVD
bajakan, minyak solar / bensin oplosan ;
9. Pengarsipan berkas perkara Tindak Pidana Umum tertata diruang arsip dan telah
dijilid yang teraplikasi dalam data base.
10. Seluruh proses administrasi penanganan perkara Tindak Pidana Umum dimasuk
kan dalam system komputerisasi yang terintegral dengan Kepala Kejaksaan Negeri
Lamongan dan disajikan secara up to date.
11. Guna mempermudah pembayaran senda tilang ( dalam perkara verstek ) telah
disediakan loket pembayaran tilang.
IV. SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS
Target penanganan tindak pidana khusus adalah mengupayakan
mengembalikandan menyelamatkan keuangan / kekayaan Negara. Jumlah
perkara Tindak Pidana Khusus sebanyak 2 (dua) perkara, sedangkan dalam
mengoptimalkan penyelesaian penanganan perkara telah diberlakukan :
- Memberlakukan SOP untuk pengelolaan administrasi perkara tindak pidana
khusus.
- Penataan administrasi penanganan perkara mulai tahap penyelidikan I s/d
eksekusi telah dimasukkan dalam data base sehingga memudahkan petugas
untuk mencari berkas perkara yang dibutuhkan secara cepat.
- Kegiatan pengelolaan administrasi perkara tindak pidana umum telah
dilaksanakan dengan berbasis IT (Informasi Teknologi) :
Dalam kurun waktu tahun 2013, kegiatan Seksi Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Negeri Lamongan telah melakukan kegiatan :
1. Penyelidikan :
- Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012
Penyelidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 29 Januari 2013
No. : Print-01 / 0.5.35 / Fd.1 / 01 / 2013.
- Dugaan Penyalahgunaan Dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM)
yang dipergunakan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) di Kec. Sarirejo Kab. Lamongan Tahun
2010 s/d 2012 yang diduga dilakukan oleh calon tersangka IRFANUL MAS
NOER AFIFUDDIN selaku Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri
Perdesaan Kec. Sarirejo Kab. Lamongan.
Penyelidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 01 Nopember 2013
No. : Print-02 / 0.5.35 / Fd.1 / 11 / 2013.
2. Penyidikan :
Pada tahun 2013, Kejaksaan Negeri Lamongan telah melakukan
Penyidikan terhadap Tindak Pidana Korupsi, sebanyak 9 (sembilan) Penyidikan
yaitu :
1. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten
Lamongan Tahun Anggaran 2012 yang didugaan dilakukan oleh tersangka :
 Ir. ABDUL MUNIR, MM .
 RIVIANTO, SH., M.Si (Staff Sekwan DPRD Kab. Lamongan/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
 MUNIROH (Pemilik Travel CV. Jaya Wisata)
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 03 April 2013, No. :
Print-01 / 0.5.35 / Fd.1 / 04 / 2013.
2. Dugaan Penyalahgunaan Dana Belanja Penunjang Operasional Pimpinan
(BPOP) Tahun Anggaran 2009 – 2012 pada DPRD Kab. Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 26 April 2013, No. :
Print-02 / 0.5.35 / Fd.1 / 04 / 2013.
3. Dugaan Pemotongan Dana Jasmas Tahun 2012 di Desa Tanggungan
Kecamatan Pucuk Kab. Lamongan yang diduga dilakukan oleh Tersangka
Drs. Haris Udin Auda.
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 23 Mei 2013, No. :
Print-03 / 0.5.35 / Fd.1 / 05 / 2013.
4. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka JIMMY
HARIYANTO Selaku Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
September 2013, No. : Print-04 / 0.5.35 / Fd.1 / 09 / 2013.
5. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka NIPBIANTO, SE
Selaku Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
September 2013, No. : Print-05 / 0.5.35 / Fd.1 / 09 / 2013.
6. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka Drs. H.
SUTARDJO SYAFI’E, MH Selaku Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
September 2013, No. : Print-06 / 0.5.35 / Fd.1 / 09 / 2013.
7. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012 yang dilakukan oleh tersangka SULAIMAN, SH Selaku
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
September 2013, No. : Print-07 / 0.5.35 / Fd.1 / 09 / 2013.
8. Dugaan Penyalahgunaan Dana Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Lamongan
Tahun Anggaran 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka H. ACHMAD
FATCHUR, SH, S.Ag, MM (Mantan Ketua Komisi B DPRD Kabupaten
Lamongan)
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
Nopember 2013, No. : Print-08 / 0.5.35 / Fd.1 / 11 / 2013.
9. Dugaan Penyalahgunaan Dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM)
yang dipergunakan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) di Kec. Sarirejo Kab. Lamongan Tahun
2010 s/d 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka IRFANUL MAS NOER
AFIFUDDIN selaku Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri
Perdesaan Kec. Sarirejo Kab. Lamongan
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan tanggal 18
Nopember 2013, No. : Print-09 / 0.5.35 / Fd.1 / 11 / 2013.

Disamping itu di dalam tahun 2013 ada 2 ( dua ) SPDP Tindak Pidana Korupsi yang
masuk dari Polres Lamongan, yaitu :
1. Dugaan Penyalahgunaan Dana Program Operasional dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Panti Asuhan / Panti Jompo Tahun Anggaran 2012 dari APBD
Kab. Lamongan, yang dipergunakan untuk kegiatan pengadaan bahan
permakanan untuk panti asuhan atau panti jompo di wilayah Kab. Lamongan
yang diduga dilakukan oleh tersangka Drs. BAMBANG PRAMONO, M.Si selaku
Kepala Bidang Swadaya dan Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab. Lamongan yang juga menjadi Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dalam program operasional dan pemeliharaan sarana dan
prasarana panti asuhan / panti jompo Tahun Anggaran 2012.
2. Dugaan Penyalahgunaan Dana Program Operasional dan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Panti Asuhan / Panti Jompo Tahun Anggaran 2012 dari APBD
Kab. Lamongan, yang dipergunakan untuk kegiatan pengadaan bahan
permakanan untuk panti asuhan atau panti jompo di wilayah Kab. Lamongan
yang diduga dilakukan oleh tersangka Hj. Dra. RATNA PURNAMAWATI, S.T
selaku Direktur CV. RATNA PURNAMA /Penyedia Barang dalam program
operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan / panti jompo
Tahun Anggaran 2012 telah menyalahgunakan dana program operasional dan
pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan / panti jompo Tahun
Anggaran 2012.
3. Penuntutan : ----
4. Upaya Hukum :
1. HARI AGUS SANTA PRAMONO, S.Sos, MM
2. Drs. LESTARIYONO, M.Si Bin WARGO
3. TUTIK BINTI TIJAN
Kasasi : Ada 8 (delapan) perkara Tindak Pidana Korupsi, yaitu perkara atas
nama terpidana :
1. NGASUWI, SH. Bin DJANIMAN (alm)
2. M. MACHID, SE Bin PAJI
3. H. ARMAINUR
4. MOH. AMIN Bin KATIMIN (Alm)
5. JUNAIDI Bin KASTUM (Alm)
6. Drs. AGUSTINUS MARKABAN Bin MINREJO
7. Ir. H. ABU CHAMID Bin TOHA
8. NARTO Bin ARDI
Sisa Kasasi : 1 perkara (Ir. H. ABU CHAMID Bin TOHA)
1 Perkara tidak dapat dieksekusi dikarenakan sakit parah An. NGASUWI, SH. Bin
DJANIMAN (alm)
5. Eksekusi :
Ada 5 (lima) perkara Tindak Pidana Korupsi yang telah di eksekusi, yaitu
perkara atas nama terpidana :
1. An. MOH. AMIN Bin KATIMIN (Alm)
2. An. JUNAIDI Bin KASTUM (Alm)
3. An. NARTO BIN ARDI
4. An. Drs. AGUSTINUS MARKABAN, MM Bin MINREJO
5. An. M. MACHID, SE Bin PAJI.

5. Rekapitulasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus Periode tahun 2013,


antara lain :

I. PENYIDIKAN KEJARI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 9 perkara
Jumlah : 9 perkara
 Diselesaikan : - perkara
Sisa : 9 perkara
PENYIDIKAN POLRI / SPDP :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 2 perkara
Jumlah : 2 perkara

 Diselesaikan : 2 perkara
Sisa : - perkara
II. PENERIMAAN BERKAS KEJARI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : - perkara
Jumlah : - perkara
 Diselesaikan : - perkara
Sisa : - perkara
PENERIMAAN BERKAS POLRI :

- Sisa tahun 2012 : - perkara


- Masuk tahun 2013 : 2 perkara
Jumlah : 2 perkara
 Diselesaikan : 2 perkara
Sisa : - perkara

III. PENUNTUTAN KEJARI :


- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : - perkara
Jumlah : - perkara
 Diselesaikan / Pelimpahan APB : - perkara
Sisa : - perkara

TAHANAN KEJARI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 1 perkara
Jumlah : 1 perkara

 Diselesaikan / Pelimpahan APB : - perkara


Sisa : 1 perkara

PENUNTUTAN POLRI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : - perkara
Jumlah : - perkara
 Diselesaikan / Pelimpahan APB : - perkara
Sisa : - perkara

TAHANAN POLRI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 2 perkara
Jumlah : 2 perkara
 Diselesaikan / Pelimpahan APB : - perkara
Sisa : 2 perkara

IV. UPAYA HUKUM :


A. BANDING :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 3 perkara
Jumlah : 3 perkara
 Diselesaikan : - perkara
Sisa : 3 perkara
B. KASASI :
- Sisa tahun 2012 : 8 perkara
- Masuk tahun 2013 : - perkara
Jumlah : 8 perkara
 Diselesaikan : 7 perkara
Sisa : 1 perkara

C. PENINJAUAN KEMBALI :
- Sisa tahun 2012 : - perkara
- Masuk tahun 2013 : 1 perkara
Jumlah : 1 perkara
 Diselesaikan : - perkara
Sisa : 1 perkara
V. EKSEKUSI KEJARI :
- Sisa tahun 2012 : 4 perkara
- Masuk tahun 2013 ( perkara inkracht ) : - perkara
Jumlah : 4 perkara
 Dieksekusi : 4 perkara
Sisa : - perkara

EKSEKUSI POLRI :
- Sisa tahun 2012 : 1 perkara
- Masuk tahun 2013 ( perkara inkracht ) : - perkara
Jumlah : 1 perkara
 Dieksekusi : 1 perkara
Sisa : - perkara

INOVASI dan Pelayanan Unggulan :


1. Membuat SOP dalam penanganan perkara.
2. Membuat telaah informasi dan penerbitan Surat Perintah Penyelidikan selama 1
(satu) hari ;
3. Melaksanakan Penyelidikan dan pemanggilan untuk memperoleh keterangan 1 s/d
3 hari ;
4. Mengumpulkan data, keterangan dan alat bukti selama 7 hari ;
5. Melaksanakan ekspose / pemaparan hasil penyelidikan dan membuat hasil
penyelidikan selama 2 hari ;
6. Membuat telaah atas Laporan Operasi Intelijen Yustisial / Laporan Pengaduan dan
penerbitan Surat Perintah Penyidikan selama 1 (satu) hari ;
7. Menyusun jadwal penyidikan 1 hari ;
8. Memanggilan saksi, ahli, tersangka, ade charge, penyitaan alat bukti dan barang
bukti, pencekalan, permohonan ijin dan pelaporan penanganan perkara 21 hari ;
9. Menyusun bahan ekspose dan pelaporan penanganan perkara 1 hari ;
10. Pemberkasan dan pelaporan 1 hari ;
11. Pemeriksaan tambahan dan melengkapi berkas perkara 5 hari ;
12. Pelimpahan / penyerahan tanggung jawab tersangka dan barang bukti kepada
Penuntut Umum (tahap II) 1 hari.

V. SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

Meningkatnya kerjasama di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dengan


instansi Pemerintah BUMN / BUMD, melaksanakan kegiatan meliputi Bantuan
Hukum, Pertimbangan Hukum dan tindakan lain dalam rangka pemulihan
keuangan Negara yang dituangkan dalam naskah kerjasama yang antara lain
dengan MOU dan SKK.
Kegiatan pengelolaan administrasi perkara Perdata dan Tata Usaha Negara telah
dilaksanakan dengan berbasis IT (Informasi Teknologi)
- Memberlakukan SOP untuk pengelolaan administrasi perkara perdata dan tata
usaha negara ;
- Penataan administrasi penanganan perkara perdata dimasukkan dalam data
base sehingga memudahkan petugas untuk mencari berkas perkara yang
dibutuhkan secara cepat.
- Mengutamakan upaya-upaya yang bersifat persuasif atau diplomasi khususnya
dalam hal Penagihan/Pemulihan dan Perlindungan Hak, sehingga dapat
dipastikan target penerimaannya.
- Melakukan koordinasi dengan Seksi Intelijen dan Pidana kHusus dalam
melaksanakan sosialisasi bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dengan
sasaran Instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD .
- Melakukan kerjasama dengan Instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD dalam
memberikan bantuan dan pelayanan hukum, dengan menerbitkan SKK dan MOU.
Dalam hal Pemulihan dan Perlindungan Hak, menerima Surat Kuasa Khusus dari
Bank Daerah Lamongan untuk melakukan penagihan piutang kepada Debitur Bank
Daerah Lamongan sebanyak 6 (enam) SKK :
I. Dalam tahun 2013 telah menindaklanjuti Surat Kuasa Khusus (SKK) sebanyak 6
(enam) SKK :
1. SKK Nomor : 180/138.05/413.503/2013 tanggal 16 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara Perdata, Antara BPR Bank Daerah Lamongan. sebagai
Penggugat dengan Kelompok MINA TANI KARYA sebagai Tergugat, dengan
jumlah kerugian Rp. 57.552.000,-
2. SKK Nomor : 180/138.06/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara Perdata, Antara BPR Bank Daerah Lamongan. sebagai
Penggugat dengan Kelompok Tani WIRO TANI I sebagai Tergugat dengan
kerugian Rp. 23.584.000,-
3. SKK Nomor : 180/138.07/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara Perdata, Antara BPR Bank Daerah Lamongan. sebagai
Penggugat dengan Kelompok Tani WIRO TANI II sebagai Tergugat dengan
kerugian Rp. 25.025.500,-
4. SKK Nomor : 180/138.03/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara Perdata, Antara BPR Bank Daerah Lamongan. sebagai
Penggugat dengan Kelompok Tani MINA ADI KARYA sebagai Tergugat
dengan kerugian Rp.53.790.000,-
5. SKK Nomor : 180/138.02/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara FAZIYAH ULHAK sebagai Tergugat dengan kerugian Rp.
40.755.000,-
6. SKK Nomor : 180/138.04/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara Perdata, Antara BPR Bank Daerah Lamongan. sebagai
Penggugat dengan Kelompok Tani TAMBAK SEJAHTERA sebagai Tergugat
dengan kerugian Rp. 43.175.000,-
7. SKK Nomor : 180/138.01/413.503/2013 tanggal 26 Juni 2013 sebagai tergugat
dalam perkara FAZIYAH ULHAK sebagai Tergugat dengan kerugian Rp.
32.312.500,-
8. SKK Nomor : 180/329/413.013/2013 tanggal 18 September 2013 sebagai
tergugat dalam perkara perdata antara FADELI, SH. (Bupati Lamongan)
sebagai tergugat dengan ALI FAUZI, dkk sebagai penggugat.

II. Perjanjian Kerjasama ( MOU ) :


- Perjanjian Kerja sama antara Kejaksaan Negeri Lmongan dengan RSUD Dr.
Sorgiri Lamongan Nomor Pihak Pertama : 445/25/PKS/413.209/2013 dan
Nomor Pihak Kedua : B.221/O.5.35/Gs.1/VIII/2013.
- Perjanjian Kerja sama antara Kejaksaan Negeri Lmongan dengan Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Lamongan Nomor Pihak Pertama : 463/KPU.KAB-
014.329744/VII/2013 dan Nomor Pihak Kedua : B1248/O.5.35/G.TN/VII/2013.

Dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara yang menarik perhatian Tahun
2013 :
1. Gugatan Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa Kecamatan Laren
Kabupaten Lamongan melawan Bupati Lamongan perkara Tata Usaha Negara
Nomor : 141/G/2013/PTUN.SBY di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
Para Pihak :
a. Penggugat :
 Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa Gelap Kecamatan Laren
Kabupaten Lamongan yang diwakili oleh ALI FAUZI, Spd dan diwakili oleh
kuasa hukumnya Advokat dan pengacara pada gedung perkantoran Andika
Plasa Lt.3 room 2 jalan Simpang Dukuh 38-40 Surabaya selanjutnya disebut
Penggugat I
 AGUS SYAIFUDDIN yang diwakili oleh kuasa hukumnya Advokad dan
pengacara pada kantor hukum Samba & Indra Law Firm di gedung
perkantoran Andhika Plaza Lt.3 room 2 jalan Simpang Dukuh 38-40 Surabaya
disebut Penggugat II
b. Tergugat :
Bupati Lamongan selanjutnya disebut sebagai Tergugat (yang dalam hal ini
diwakili oleh Jaksa Pengacara Negara pada Kantor Kejaksaan Negeri Lamongan
Jalan Veteran No.4 Lamongan
Posisi Kasus :
 Bahwa Berdasarakan Surat Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Gelap
Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan Nomor 188/001/Kep.413.349.9.1/2013
tanggal 17 Maret 2013 Badan Permusyawaratan Desa telah menunjukan dan
membentuk Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa Gelap Kecamatan
Laren Kabupaten Lamongan (Penggugat) ;
 Bahwa selanjutnya pada tanggal 26 Maret 2013 Panitia Pencalonan dan
Pemilihan Kepala Desa Gelap Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan
(Penggugat) mengeluarkan pengumuman dengan menggunakan pengeras suara
melakukan pemasangna alat peraga pengumuman pendaftaran yan pada
pokoknya berisi tentang persyaratan calon kepala desa hari, tangal, bulan, tahun
waktu/jam dan tempat pendaftaran ;
 Bahwa atas dasar pengumuman tersebut maka pada tangal 08 April 2013
dilaksanakan penutupan pengumuman pendaftaran calon kepala desa Gelap,
dan terdapat 3 (tiga), nama calon kepala desa yang mendaftar antara lain :Agus
syaifuddin, Kardono, Kasan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
Penutupan pendaftaran calon Kepala Desa Gelap ;
 Bahwa selanjutnya pada tanggal 09 April 2013 dilaksanakan tahapan berikutnya
berupa penelitian berkas administrasi yang pada pokoknya menyatakan ketiga
calon kepala desa yang mendaftara tersebut diatas memenuhi syarat
administrasi sebagai calon kepala dea Gelap sehingga dilakukan pengundian
nomor urut calon Kepala Desa Gelap,dengan sebagai berikut :
- Nomor 1 atas nama Kasan
- Nomor 2 atas nama Agus Syaifuddin
- Nomor 3 atas nama Kardono
 Bahwa pada tanggal 26 April 2013 Tim Pengawas Pemilihan Kepala Desa
Kecamatan Laren melalui surat keputusan nomor : 005/164/413.439/2013
Perihal : Penagguhan tahapan pelaksanaan pilkades dengan pertimbangan pada
pokoknya jam pendaftaran Kepala Desa tidak sesuai dengan surat Bupati
Lamongan nomor : 141/44/413.012/2013 tanggal 29 Januari 2013 perihal
Pentunjuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa ;
 Bahwa pada tanggal 8 Mei 2013 kembali Tim pengawas Pemilihan Kepala Desa
Gelap Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan mengirimkan surat penggugat
dengan surat nomor : 140/164/413.349/2013 tanggal 8 Mei 2013 Perihal
Penghentian proses pilkades Gelap Kecamatan Laren ;
Atas surat dari tim pengawas tersebut penggugat bersama dengan seluruh
lapisan masyarakat mengadakan rapat dengan keputusan pada pokoknya tetap
melaksanakan proses pilkades pada tanggal 19 Mei 2013 sebagaimana tertuang
dalam surat nomor : 013/PPKD/413.349.9/2013 tertanggal 9 Mei 2013 dan telah
didapat pemenang dalam pemilihan kepala desa tersebut yaitu calon nomor urut
2 atas nama Agus Syaifuddin ;
 Bahwa sebagaimana juklak dan juknis pelaksanaan pemilihan kepala desa yang
tertuang dalam peraturan daerah nomor 1 tahun 2007 pada pasal 54 ayat (3)
secara tegas dan jelas mengatur tentang tugas tim pengawas dengan bunyi
norma :
Tim pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempuyai tugas :
a. Mengawasi setiap tahapan pelaksanaan pemulihan Kepala Desa
b. Memberikan pembinaan terhadap setiap tahapan prosos palaksanaan
pemilihan kepala desa
c. Memberikan sanksi berupa penertiban terhadap setiap pelanggaran kepala
desa ;
 Bahwa berdasarkan pada norma hukum tersebut diatas secara jelas dan tegas
tidak ada satu normapun yang menyatakan bahwa tim pengawas pemilihan
kepala desa dibenarkan untuk menghentikan proses pemilhan kepala desa ;
 Bahwa dapat dibuktikan secara sah bahwa Penggugat telah memenuhi semua
tahapan proses pelaksanaan pemilihan kepala desa sesuai dengan norma
hukum yang ada sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun
2014 tetang pemrintahan daerah jo peraturan pemerintahan nomor 72 tahun
2005 tentang desa jo peraturan daearah nomor 11 tahun 2006 jo peraturan
Bupati nomor 1 tahun 2007 ;
 Bahwa adanya fakta Tim pengawas melalui suratnya tersebut diatas
menghentikan proses pelaksanaan pemilihan kepala desa Gelap kecamatan
Laren Kabupaten Lamongan jelas-jelas merupakan tindakan yang sewenang-
wenang dan sangat merugikan proses demokrasi yang ada di masyarakat desa
Gelap apabila benar (quod non) surat tergugat berdasarkan pada surat dari Tim
pengawas pemilihan kepala desa Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan maka
tindakan tergugat merupakan bentuk kesewenang-wenangan dan pengingkaran
terhadap demokrasi ;
 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Keputusan tentang
penghentian proses pemilhan kepala desa Gelap Kecamatan Laren harus
dibatalkan, karena jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan daerah nomor 11
tahun 2006 jo peraturan Bupati nomor 1 tahun 2007 tentang tata cara
pencalonan, pemilihan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa ;
 Bahwa mengingat ketentuan pasal 53 ayat 2 huruf a dan b, Undang-undang no.5
tahun 1986 tentang peradilan Tata Usaha Negara jo Undang-undang No.9 tahun
2004 tentang perubahan Undang- undang no.5 tahun 1986 tentang peradilan
Tata Usaha Negara, terbukti keputusan Tergugat merugikan Penggugat dan
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta azas-
azas umum pemerintah yang baik, maka telah cukup lasan bagi penggugat untuk
mengajukan gugatan dalam perkara ini ;
 Bahwa dengan adanya Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh
Tergugat maka telah menimbulkan kerugian baik materiil maupun inmateriil bagi
Penggugat maupun masyarakat desa Gelap, kecamatan Laren pada umumnya
kerugian tersebut antara lain :
- Anggaran dana pilkades yang dikeluarkan oleh Penggugat sebesar Rp.
81.740.000,-
- Nama baik Penggugat dimata masyarakat desa gelap yang dianggap telah
gagal melaksanakan pilkades desa Gelap
- Tidak adanya kepastian hokum bagi Penggugat maupun masyarakat dsa
Gelap terkait hasil pelaksanaan pilkades
 Bahwa mengingat proses pilkades desa Gelap telah terlaksana sebagaimana
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah menghasilkan
calon Kepala Desa atas nama AGUS SYAIFUDDIN maka sudah sewajarnya dan
sepantasnya pelaksanaan pemilihan kepala desa Gelap sah terlaksana.
Tingkat Penyelesaian :
Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya pada hari Rabu 27 Nopember 2013
Majelis Hakim telah membacakan putusan dalam perkara Tata Usaha Negara
nomor : 141/G/2013/PTUN.SBY yang amar putusan sebagai berikut :
- Menyatakan eksepsi Tergugat diterima
- Menyatakan gugatan Penggugat intervensi tidak diterima
- Menhukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini
sebesar Rp.206.000,- (dua ratus enam ribu rupiah)
Terhadap putusan tersebut Penggugat belum menyatakan mengajukan banding

INOVASI dan Pelayanan Unggulan :


1. Mengadministrasi permohonan untuk mewakili instansi Pemerintah / BUMN /
BUMD dilaksanakan 1 (satu) hari sejak diterima di Bidang Datun.
2. Membuat telaahan untuk menentukan apakah Kejaksaan mempunyai wewenang
untuk menyelesaikan masalah dari pemohon dalam waktu 1 s/d 7 hari.
3. Menerbitkan Surat Kuasa Khusus 1 (satu) hari setelah telaahan mendapat
persetujuan pimpinan.
4. Pelayanan konsultasi hukum / penanganan perkara kepada masyarakat secara
cepat tanpa perlu menunggu lama dengan lingkungan yang aman, nyaman dan
sejuk.
5. Menyebarluaskan informasi kepada warga masyarakat yang memerlukan
penjelasan atas berbagai permasalahan hukum saat dilakukan pelayanan hukum
supaya tidak segan meminta pelayanan hukum kepada Kejaksaan Negeri
Lamongan.
6. Dalam hal upaya bantuan hukum kepada Pemberi Kuasa (Bank) untuk
penyelesaian kredit yang efektif dan efesien, melibatkan Dinas / Instansi dimana
Debitur masih bekerja atau menjadi pegawai di Instansi tersebut, dengan melibat
kemampuan ekonomi atau penghasilan debitur untu membayar kredit.

Anda mungkin juga menyukai