Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadlylah Nur Aini

Kelas : A.70 S1 Reguler Pagi


NPM : 1907350131
Mata kuliah : Hukum Adat
Dosen : Erwin Syahruddin, SH., MH.,

1. CornelisVan Vollenhoven dikenal sebagai bapak hukum adat di Hindia


Belanda. Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan
Kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara lainnya seperti Jepang,
India,dan Tiongkok. Hukum adat adalah hukum asli bangsa Indonesia.
Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh
dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh
kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan
elastis. Selain itu dikenal pula masyarakat hukum adat yaitu sekelompok
orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama
suatu persekutuan hukum karena kesamaaan tempat tinggal ataupun atas
dasar keturunan. Hukum Adat dikemukakan pertama kali oleh Prof. Snouck
Hurgrounje seorang Ahli Sastra Timur dari Belanda (1894). Sebelum istilah
Hukum Adat berkembang, dulu dikenal istilah Adat Recht. Prof. Snouck
Hurgrounje dalam bukunya de atjehers (Aceh) pada tahun 1893-1894
menyatakan hukum rakyat Indonesia yang tidak dikodifikasi adalah de
atjehers. Kemudian istilah ini dipergunakan pula oleh Prof. Mr. Cornelis van
Vollenhoven, seorang Sarjana Sastra yang juga Sarjana Hukum yang pula
menjabat sebagai Guru Besar pada Universitas Leiden di Belanda. Ia memuat
istilah Adat Recht dalam bukunya yang berjudul Adat Recht van Nederlandsch
Indie (Hukum Adat Hindia Belanda) pada tahun 1901-1933. Perundang-
undangan di Hindia Belanda secara resmi mempergunakan istilah ini pada
tahun 1929 dalam Indische Staatsregeling (Peraturan Hukum Negeri
Belanda), semacam Undang Undang Dasar Hindia Belanda, pada pasal 134
ayat (2) yang berlaku pada tahun 1929 Dalam masyarakat Indonesia, istilah
hukum adat tidak dikenal adanya. Hilman Hadikusuma mengatakan bahwa
istilah tersebut hanyalah istilah teknis saja. Dikatakan demikian karena istilah
tersebut hanya tumbuh dan dikembangkan oleh para ahli hukum dalam
rangka mengkaji hukum yang berlaku dalam masyarakat Indonesia yang
kemudian dikembangkan ke dalam suatu sistem keilmuan.

2. Ciri-ciri masyarakat hukum adat:


 Adanya Kelompok Manusia.
 Pemerintahan Mempunyai Wewenang Membuat Peraturan dan
Memaksa Berlakunya Peraturan.
 Harta Kekayaan Yang Terpisah.
 Mempunyai Wilayah Kekuasaan.
 Rasa Solidaritas Masih Tinggi.
 Harta Kekayaan Kelompok Digunakan Seluas Luasnya Untuk Kekayaan
Masyarakat.
 Tanggung Jawab Terhadap Harta Kekayaan Maisng Masing.
 Masyarakat yang Solid.
 Bersifat Meta Yuridis.

3. Unsur-unsur Hukum Adat:


 Adanya tingkah laku yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat.
Tingkah laku tersebut teratur dan sistematis serta memiliki nilai sacral.
 Terdapat keputusan kepala adat.
 Adanya sanksi hukum.
 Tidak tertulis.
 Ditaati oleh masyarakat.

Soerodjo Wignjodipoero, SH: Hukum adat memiliki 2 unsur, yaitu:


unsur kepentingan dan unsur psikologis :
 Unsur realitas, yaitu adat itu dalam lingkungan yang sama selalu di
indahkan oleh masyarakat hukum adat.
 Unsur psikologi, Terkait keyakinan pada rakyat, sesuai dengan adat
yang dimiliki memiliki kekuatan hukum

4. Proses Pembentukan Hukum Adat adalah proses bagaiman bisa muncul dan
berkembang sebuah praturan yang di anut oleh sekelompok masyarakat yang
kebanyakan hukum tersebut tidak tertulis namun masyarakat tersebut bisa
tunduk dan patuh terhadap peraturan tersebut. Hukum adat juga lahir dan
dipelihara oleh putusan-putusan para warga masyarakat hukum terutama
keputusan kepala rakyat yang membantu pelaksanaan perbuatan hukum itu
atau dalam hal bertentangan keperntingan dan keputusan para hakim
mengadili sengketa sepanjang tidak bertentangan dengan keyakinan hukum
rakyat, senafas, seirama, dengan kesadaran tersebut diterima atau
ditoleransi.

5. a. Hukum adat masih digunakan dalam lapangan hukum perdata, khususnya


dalam hukum waris.
b. Secara factual, masih banyak terdapat eksistensi kehidupan indigenous
dipelosok pedalaman Nusantara.
c. Hukum adat sebagai hukum asli bengsa merupakan sumber serta bahan
potensial untuk pembentukan hukum positif Indonesia dan pembangunan
tata hukum Indonesia.
d. Manfaat hukum Adat sebagai ilmu pengetahuan, untuk memuaskan
keingintahuan mengenai hukum Adat itu apa, bagaimana terbentuknya, untuk
siapa hukum Adat itu, dan bagaimana perkembangannya. Hukum Adat
mengenai manfaatnya dari sisi teoritis yaitu hanyalah sebagai ilmu yang
dapat dipelajari saja, dan belum ada aplikasinya kepada masyarakat.
6. a. Dasar filosofis
Dasar Berlakunya Hukum Adat ditinjau dari segi Filosofi Hukum Adat yang
hidup, tumbuh dan berkembang di indonesia sesuai dengan perkembangan
jaman yang berfiat luwes, fleksibel sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945 hanya
menciptakan pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari
UUD RI. Pokok pokok pikiran tersebut menjiwai cita-cita hukum meliputi
hukum negara baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam
pembukaan UUD 1945 pokok pokok pikiran yang menjiwai perwujudan
cicta-cita hukum dasar negara adalah Pancasila. Penegasan Pancasila
sebagai sumbertertib hukum sangat berarti bagi hukum adat karena
Hukum Adat berakar pada kebudayaan rakyat sehingga dapat
menjelmakan perasaan hukum yang nyata dan hidup dikalangan rakyat
dan mencerminkan kepribadian masyarakat dan bangsa Indonesia
(Wignjodipoero, l983:14). Dengan demikian hukum adat secara filosofis
merupakan hukum yang berlaku sesuai Pancasila sebagai pandangan hidup
atau falsafah hidup bangsa Indonesia.

b. Dasar sosiologis
Hukum yang berlaku di suatu negara merupakan suatu sistem artinya
bahwa hukum itu merupakan tatanan, merupakan satu kesatuan yang utuh
yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan satu
sama lainnya (Mertokusumo, l986:100). Dengan kata lain bahwa sistem
hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lainnya dan bekerja bersama untuk
mencapai tujuan. Keseluruhan tata hukum nasional yang berlaku di
Indonesia dapat disebut sebagai sistem hukum nasional. Sistem hukum
berkembang sesuai dengan perkembangan hukum. Selain itu sistem hukum
mempunyai sifat yang berkesinambungan, kontinyuitas dan lengkap.

c. Dasar Yuridis
Dasar Berlakunya Hukum Adat Ditinjau Secara Yuridis dalam Berbagai
Peraturan Perundang-undangan Mempelajari segi Yuridis dasar berlakunya
Hukum Adat berarti mempelajari dasar hukum berlakunya Hukum Adat di
Indonesia (Saragih, l984:15). Berdasarkan fakta sejarah dapat dibagi dalam
dua periode yaitu pada jaman Kolonial (penjajahan Belanda dan Jepang)
dan jaman Indonesia Merdeka.

Anda mungkin juga menyukai