Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM

PENYUSUNAN SURAT-SURAT KEACARAAN PERDATA

LATIHAN I

SURAT PRMOHONAN IBU PINJAMAN (SURROGATE MOTHER)

Disusun oleh:

1. Lianna Nathania P.D 18 C1 0007 


2. Irawati M. 18.C1.0013 
3. Satria Duta Agazi 18.C1.0030 
4. Ignatius Aji B. 18.C1.0056 
5. Priskilla Tuti Monica S 18.C1.0130 

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

2021

Semarang, 9 April 2021

Perihal : Permohonan Ibu Pinjaman (Surrogate Mother)

Lampiran : Surat Kuasa


LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

Kepada Yang Terhormat

Ketua Pengadilan Negeri Semarang

di Semarang

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Lianna Nathania, S.H., M.H.

2. Irawati Mustika, S.H., M.H.

3. Satria Duta, S.H., M.H.

4. Ignatius Aji, S.H., M.H.

5. Priskilla Tuti, S.H., M.H.

Advokat dan Konsultan Hukum di Kantor Hukum LILASARAJI LAW FIRM


berkedudukan di Jl. Kenangan No. 202, Semarang, Jawa Tengah,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 20/SK-SM/IV/2021 tertanggal 5
April 2021, yang bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, untuk
dan atas nama:

Nama : Tn. Sopan

Tempat/Tgl Lahir : Semarang, 28 Juni 1986

Kewarganegaraan : Indonesia

1
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

Agama : Katolik

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Liku-liku No. 1, Semarang, Jawa Tengah

Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON I.

Nama : Ny. Santun

Tempat/Tgl Lahir : Semarang, 17 Agustus 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Katolik

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Liku-liku No. 1, Semarang, Jawa Tengah

Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON II.

Untuk selanjutnya PEMOHON I dan PEMOHON II disebut sebagai PARA


PEMOHON.

PARA PEMOHON mengajukan Permohonan Ibu Pinjaman (surrogate


mother) terhadap:

Nama : Ny. Dermawan

Tempat/Tgl Lahir : Semarang, 11 Desember 1972

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Katolik

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

Alamat : Jl. Sehat No. 1, Bandung, Jawa Barat

Selanjutnya disebut sebagai TERMOHON.

Adapun duduk perkara permohonan sebagai berikut:

1. Bahwa Para Pemohon merupakan suami istri yang secara Katolik


menikah tercatat dalam Akta Perkawinan Nomor LM:V/4174/2011 oleh
Kantor Catatan Sipil Semarang tertanggal 5 Januari 2011;

2. Bahwa Para Pemohon belum dikaruniai anak setelah 10 (sepuluh) tahun


menikah;

3. Bahwa Para Pemohon telah melakukan pemeriksaan dengan spesialis


kandungan yaitu dr. Vania Beatrice, SpOG (k) dan Para Pemohon
dinyatakan dalam keadaan subur, namun Pemohon II memiliki
kandungan yang kurang berfungsi dengan baik untuk dapat
membesarkan janin, sehingga sering terjadi keguguran;

4. Bahwa Para Pemohon selalu khawatir apabila keturunannya akan punah


dikarenakan Para Pemohon merupakan anak tunggal;

5. Bahwa Para Pemohon menginginkan untuk memiliki anak yang berasal


dari darah dagingnya sendiri sehingga tidak ingin untuk mengangkat
anak;

6. Bahwa awalnya Para Pemohon berencana untuk melakukan program


bayi tabung namun kemudian teringat jika kandungan Pemohon II tidak
begitu kuat seperti yang telah dijelaskan dalam poin 3 (tiga);

7. Bahwa kemudian Para Pemohon tetap berusaha mencari cara untuk


memiliki keturunan lalu terpikirkan untuk memiliki keturunan melalui
program ibu pinjaman (surrogate mother);

3
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

8. Bahwa pada progam ibu pinjaman (surrogate mother), hasil pembuahan


dari sel sperma Pemohon I dan sel telur Pemohon II akan ditanamkan
pada rahim perempuan lain sebagai ibu pengganti;

9. Bahwa Para Pemohon bersepakat untuk menjadikan Termohon sebagai


ibu pengganti yang juga telah bersedia meminjamkan kandungannya;

10. Bahwa menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran diatur mengenai pelaksanaan praktik
sebagai berikut “Praktik kedokteran dilaksanakan berdasar kesepakatan
dokter dan pasien dengan tujuan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan, pencegahan dan juga pengobatan penyakit.”

11. Bahwa menurut Pasal 53 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran diatur mengenai kewajiban pasien sebagai
berikut “Pasien berkewajiban untuk memberi informasi secara lengkap
dan jujur tentang kesehatannya, mematuhi petunjuk dan ketentuan yang
berlaku dalam praktik kedokteran, serta memberi imbalan jasa atas
pelayanan yang diterima.”

12. Bahwa ketika akan direalisasikan untuk dilakukan program ibu pinjaman
(surrogate mother) para dokter di Indonesia tidak bersedia melakukannya
karena takut dituntut atas dasar pelanggaran menurut Pasal 127 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang
mengatur bahwa “Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan:

a. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang


bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum
berasal;

4
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

b. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan


kewenangan untuk itu;
c. pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.”

13. Bahwa meskipun belum ada perundang-undangan yang pasti dan secara
khusus mengatur mengenai ibu pinjaman (surrogate mother), namun ada
beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah
mengakomodasi untuk direalisasikannya program ibu pinjaman
(surrogate mother);

14. Bahwa menurut Pasal 72 huruf c Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan diatur mengenai hak bereproduksi sebagai berikut
“Setiap orang berhak menentukan kehidupan reproduksinya dan bebas
dari diskriminasi, paksaan, dan/atau kekerasan yang menghormati nilai-
nilai luhur yang tidak merendahkan martabat manusia sesuai dengan
norma agama.”

15. Bahwa kehidupan reproduksi merupakan hak setiap orang secara bebas
yang diatur dalam undang-undang dengan syarat perbuatan tersebut
tidak melanggar martabat manusia;

16. Bahwa menjadi ibu pinjaman (surrogate mother) adalah pilihan setiap
perempuan dalam memilih hak reproduksinya atas dasar perempuan
memiliki hak atas tubuhnya;

17. Bahwa Termohon bersedia menjadi ibu pinjaman (surrogate mother) atas
calon janin milik Pemohon secara sukarela dan tanpa adanya
tekanan/paksaan dari pihak manapun;

5
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

18. Bahwa Termohon telah diperiksa secara medis dan mendapatkan hasil
laboratorium yang menyatakan bahwa Termohon masih dapat
mengandung dan melahirkan bayi;

19. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan tes psikologi dan
mendapatkan hasil bahwa Pemohon dan Termohon memiliki psikologis
yang baik dan siap untuk melakukan program ibu pinjaman (surrogate
mother);

20. Bahwa Pasal 1320 KUHPerdata menyatakan syarat sahnya perjanjian


yaitu:

20.1. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengikatkan


dirinya dalam sebuah perjanjian yang mana Pemohon dan
Termohon telah bersepakat dalam mengikatkan diri tanpa adanya
paksaan, kekhilafan, dan juga tipu muslihat;
20.2. Kecakapan hukum para pihak, pihak yang sudah cukup umur atau
sudah menikah adalah pihak yang dinilai cakap menurut undang-
undang. Dalam hal ini pihak yang sudah cakap untuk melakukan
perjanjian ialah pihak Pemohon maupun Termohon;
20.3. Adanya suatu hal tertentu, menurut Pasal 1332 KUHPerdata
menyebutkan bahwa “Hanya barang-barang yang dapat
diperdagangkan saja dapat menjadi pokok suatu perjanjian”.
Selanjutnya menurut Pasal 499 KUHPerdata menjelaskan
pengertian benda (zaak) adalah segala sesuatu yang dapat menjadi
obyek hak milik. Yang dapat menjadi obyek hak milik dapat berupa
barang dan dapat pula berupa hak. Maka jelas tidak hanya benda
saja namun layanan juga termasuk dalam kategori hak seperti

6
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

layanan yang diberikan dari Termohon sebagai ibu pinjaman


(surrogate mother);
20.4. Adanya suatu sebab yang halal, mengenai perjanjian tidak boleh
melanggar ketentuan hukum yang berlaku, kesusilaan, dan
ketertiban umum diatur dalam Pasal 1335, 1336, dan 1337
KUHPerdata. Ibu pinjaman (surrogate mother) tidak merupakan
tindakan asusila/sesuatu yang membuat gaduh masyarakat maupun
mengancam keutuhan negara. Justru dengan adanya program ibu
pinjaman (surrogate mother) merupakan salah satu upaya
mendapatkan keturunan dengan didasarkan cinta kasih. Dalam
undang-undang juga belum jelas mengakui atau melarang secara
khusu mengenai ibu pinjaman (surrogate mother);
21. Bahwa dalam Pasal 1320 KUHPerdata bisa dikatakan bahwa program
ibu pinjaman (surrogate mother) sudah memenuhi unsur sahnya
perjanjian dan dapat digolongkan sebagai perjanjian melakukan jasa-jasa
tertentu;

22. Bahwa Para Pemohon dengan Termohon telah sepakat untuk melakukan
perjanjian dihadapan notaris yang merupakan pejabat yang berwenang;

23. Bahwa perjanjian melakukan jasa-jasa tertentu terjadi bila pihak satu
menghendaki pihak lain melakukan pekerjaan tertentu untuk tercapai
suatu tujuan dan biasanya pihak yang bekerja akan mendapatkan upah
atas pekerjaan yang dilakukannya;

24. Bahwa setiap program ibu pinjaman cocok digolongkan di perjanjian


untuk melakukan jasa-jasa tertentu karena ibu pinjaman (surrogate
mother) menyediakan layanan, kemudian akan diberi upah atas layanan
yang diberikannya itu;

7
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

25. Bahwa menjadi ibu pinjaman (surrogate mother) itu adalah sebuah
pilihan bebas setiap perempuan maka Pengadilan Negeri Semarang
harus mengabulkan permohonan ini;

26. Bahwa berdasarkan pengadilan menganut asas ius curia novit yang
tercantum dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi sebagai berikut, “Hakim
dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.”

27. Bahwa berdasarkan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun


2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan sebagi berikut,
“Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau
kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.”

Berdasarkan segala apa yang telah diuraikan di atas, Para Pemohon mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Semarang berkenan untuk
menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMAIR:

I. Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya;


II. Menyatakan Para Pemohon dan Termohon dapat melakukan
program ibu pinjaman (surrogate mother) secara sah;
III. Menetapkan Termohon dapat menjadi ibu pinjaman (surrogate
mother) bagi Para Pemohon;
IV. Membebankan biaya perkara pada Para Pemohon;

Apabila Pengadilan Negeri Semarang berpendapat lain maka:

8
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

SUBSIDAIR

Dalam peradilan yang baik mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex


aequo et bono).

Demikian permohonan Para Pemohon kami mengucapkan terimakasih.

Hormat kami,
Kuasa Hukum Para Pemohon

Lianna Nathania, S.H., M.H. Irawati Mustika, S.H., M.H.

Satria Duta, S.H., M.H. Ignatius Aji, S.H., M.H.

9
LILASARAJI LAW FIRM
Advokat dan Konsultan Hukum
Jalan Kenangan No. 202, Kota Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024-54321 Email: lilasaraji.lawfirm@gmail.com

Priskilla Tuti, S.H., M.H.

10

Anda mungkin juga menyukai