Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Judul makalah ini adalah DISKUSI DAN
PRESENTASE sebagai salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah Bahasa indonesia,
dimana di dalamnya membahas tentang Diskusi dan Presentase.
Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui diskusi dan presentase yang benar, maka
melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik. Pada kesempatan
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu pembimbing mata kuliah Bahasa
indonesia yang telah membimbing kami hingga hasil makalah ini dapat kami presentasikan.
Namun penulis menyadari jika ada kekurangan dari hasil makalah ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca
makalah ini. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan
pengembangan di bidang presentasi.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Metode Penyelesaian................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian presentasi................................................................................................ 3
2.2 Teknik-teknik presentasi........................................................................................... 4
2.3 Syarat presentasi yang baik....................................................................................... 6
2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik..................................................................................... 7
2.5 Jenis-jenis presentasi................................................................................................. 8
2.6 Pengertian diskusi
2.7 Jenis-jenis diskusi

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11
3.2 Saran ........................................................................................................................ 11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diskusi dan presentase merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan dunia
ilmu. Kegiatan diskusi dan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah,baik
informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi
pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Diskusi dan presentase seperti itu lebih

banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani
kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data
yang memerlukan diskusi dan presentase. Oleh sebab itu, diskusi dan presentase bagi mahasiswa
merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan diskusi dan
presentasi itu agar mereka mampu menyusun bahasan dengan bantuan teknologi informasi,
mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap dan teratur serta
berhubungan satu sama lain. Meskipun keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh setiap
orang ketika masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat
diabaikan begitu saja.Diskusi dan presentasi dapat disejajarkan dengan berbicara. Kebutuhan
mahasiswa akan berbicara lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan atau sebagai wadah
penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam diskusi maupun presentasi bukan hanya
menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratanpersyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketenangan sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang
cepat dan tepat, kesanggupan menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta
ketidakkakuan dan ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi
itu sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping mahasiswa
harus mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk
karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang
ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
Apa pengertian presentasi ?
Apa tujuan dari presentasi ?
Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam teknik presentasi?
Bagaimana syarat-syarat dan ciri-ciri presentasi yang baik?
Apa saja jenis presentasi ?
Apa pengertian diskusi ?

7.

Apa saja jenis diskusi ?


1.3 Metode Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara melakukan
tinjauan-tinjauan pada beberapa sumber dan memilih sumber yang dianggap paling tepat dan
menjadikannya sebagai acuan utama dari pembuatan makalah ini.

1.4 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Sebagai pelengkap tugas pada mata kuliah Bahasa indonesia
2.
Alat pembelajaran bagi mahasisiwa tentang bagaimana cara diskusi dan presentase
3.
Untuk mengenali dan mengaplikasikan diskusi dan presentasi yang tepat dikalangan
mahasiswa dan umum

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka
mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Kehadiaran
undangan atau peserta bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan
dalam jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator
atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu

a.
b.
c.
d.
e.

dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Kiat yang
dimaksudkan itu adalah hal-hal sebagai berikut :
menarik minat dan perhatian peserta
mengarahkan perhatian peserta
mempertahankan minat dan perhatian peserta
menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
menjaga etika atau kode etik presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah:
1. Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi
semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga orang dapat
menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan
tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga
menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan
penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3. Membujuk

Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi
dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak
ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi dan memotivasi orang atau para
audiens.
5. Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang
diberikan

2.2 Teknik presentasi


Slide presentasi berperan dalam penyampaian hasil pembicaraan, selain dikemas dengan
lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas memaparkan hasil penelitian.
Kekoherensian slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens
karena ketiadaan dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran presentasi pembicara,
misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Terdapat beberapa pilihan
perangkat lunak yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open
office impress, flash point, macromedia flash, macromedia captivate.
a. Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi,
yaitu:

1. Pilih tema desain yang relevan


Sebuah tipe slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin
disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide
yang ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa makna yang dikandung oleh
slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan
topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
2. Hindari sajian teks panjang
Pemakaian teks yang terlalu panjang bisa menyebabkan slide tidak bisa terbaca oleh
audiens yang menyaksikan presentasi. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print
out karangan ilmiah, jika belum paham, dapat ditanyakan pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli
presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya Anda harus
menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
3 Alur yang teratur
Slide yang baik memiliki alur teratur, dari pendahuluan, penjelasan, sampai penutup.
Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan
menyulitkan audiens untuk memahaminya.
4. Berikan multimedia yang relevan
Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan,
seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus
saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens.
5. Satu slide, berisi satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya
mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam
satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
6. Perhatikan karakter huruf dan ukuran huruf
Karakter huruf dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan
ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
b. Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi,
yaitu:
1. Persiapkan Diri
Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi.
Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan kalu sering berlatih.
Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat
meningkatkan rasa percaya diri.
2. Persiapkan Materi dan Bahan
Tentukan point-point penting

Kuasai materi
Siapkan contoh pendukung
Susun materi dengan terstruktur
3. Cara Penyampaian
Santai, sopan, dan tidak terburu-buru Intonasi dan bahasa tubuh
Interaksi
Bahasa yang mudah
Selipkan selingan atau humor
c.

Teknik Menyusun Struktur Presentasi


Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens
tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa
Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
Isi
Isi dari presentasi sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan
penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa
poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk
memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa
menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang
mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.
2.3 Syarat-syarat presentasi
a. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
b. mempunyai keberanian
c. memiliki ketenangan sikap
d. sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
e. sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun
timbul saat presentasi
f. memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung

2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik


a. Penyampain dengan semangat dan siap mental

yang mungkin

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat,
karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak
merusak konsentrasi.
Kejelasan berbicara di depan audiens
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar
samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan
terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak
pemahaman audiens.
Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen
biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus
sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan
ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus
disesuaikan dengan seluruh audiens.
Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku ataupun terlalu
hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.
Penggunaan pakaian yang serasi
Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar
tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi
komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.

8
Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya
menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di
mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens
terganggu dan merasa bosan.
2.5 Jenis Presentasi
1. Presentasi Dadakan (Impromptu)

Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak


tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan
informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu
mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara
akan mengejutkan.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau
impromptu.
Kelebihan:

informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya,

kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,

membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.


Kelemahan:

informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir


dan mengolah kata,

tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk


menyampaikan informasi,

terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus
disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.

9
Kelebihan:

penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis,

kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar,

tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.


Kelemahan:

pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,

bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,

tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,

terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda
dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya,

pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai
informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan
manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari
naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding
jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat
presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:

pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan


sebelumnya,
dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,
kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar,
karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis
besar materi,
lebih leluasa dalam penyampaiannya,
pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat
apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan:
perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,

membutuhkan waktu yang lama


Adapula jenis-jenis presentasi selain di atas:
a. Oral : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
b. Visual: Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
c. Teksual: Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran.

. PENGERTIAN DISKUSI DAN MACAM-MACAM DISKUSI


Diskusi merupakan salah satu bentuk kegiatan wicara. Dengan berdiskusi kita dapat memperluas
pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman pengalaman.
Diskusi adalah suatu pertukaran fikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara
lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang
melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan
seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan
menutup diskusi, membangkitkan inat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi
anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan hasil diskusi.
Adapun jenis-jenis diskusi antara lain ialah :
1.1 Seminar
A. Pengertian

Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah).
Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional.
Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya tanah tempat
menanam benih.
Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di
mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali
dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil
penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi
pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas
masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu
diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama,
yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun
sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat
dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga
tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub
pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di
bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu
perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang
ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.
Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan
untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang
menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah.
Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan
sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai peserta, anda harus siap menulis apa yang ingin anda
tanyakan atau yang belum anda pahami dari apa yang dibahas oleh si pembicara. Karena
memang anda harus mendapat sesuatu dan hasil, bukan? Hal ini harus anda lakukan mengingat
anda sama sekali tidak akan praktek pada saat acara berlangsung.
B. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.

6. Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.


7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
C. Kelebihan dan kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Membangkitkan pemikiran yang logis.
2. Mendorong pada analisa menyeluruh.
3. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
1.2 Training
Definisi/Pengertian Training
Training jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya pelatihan. Dengan definisi seperti itu
sudah sangat jelas bahwa kita benar-benar akan praktek. Training bersifat learning by doing,
dipandu oleh si pelatih dan anda praktik apa yang diajarkan. Ini bagus untuk anda yang ingin
menguasai sebuah topik tertentu. Misalnya ada pelatihan bisnis online, anda akan belajar bukan
sebatas teori melainkan anda juga pasti praktek. Mulai dari reserch keyword, mengetahui jumlah
pesaing, membuat website, artikel marketing, branding, dll.
Lebih rincinya, berikut adalah beberapa pengertian yang bisa anda tarik untuk sebuah acara yang
di sebut training :
Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para target /
sasaran (Karyawan, Direktur, Manager, dll);
Obyeknya seorang atau sekelompok orang;
Sasarannya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada target
sesuai dengan kebutuhan masing-masing (Karyawan, Direktur, Manager, dll);
Prosesnya mempelajari dan mempraktekkan apa yang menjadi topik sesuai dengan prosedur
sehingga menjadi kebiasaan;
Hasilnya bisa segera terlihat karena memang langsung praktek. Sehingga ada perubahan yang
memungkinkan tercipta setelah mengikuti acara training tersebut
1.3 Sarasehan / Simposium
A. Pengertian
Artikata.com memberikan pengertian simposium sebagai :
1. Pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik
tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama;
2. Kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan;

3. Kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia.
Secara Umum, Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka
mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi,
suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri
secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah
(pemrasaran banding), di bawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat
disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandanganpandangan umum yang dianggap perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang
lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang
tepat.
9. Cenderung dipakai secara berlebihan.
1.4 Diskusi Panel
A. Pengertian

Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di
depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang
dipimpin oleh seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti
pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu
pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu
guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus
dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan
persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang
penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi
persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan.
Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar
untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi,
melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi
selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut.
Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangan.
B. Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
5. Ingin mengajak pendengar melihat ke dalam tetapi tidak menginginkan tanggapan secara
verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang
dibicarakan.
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3. Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan
orang lain.
b. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.

4. Cenderung menjadi serial pidato pendek.


5. Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
1.5 Rapat
Pengertian
Apa yang dimaksud dengan Rapat ?
1. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang bersifat tatap muka,
yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah.
2. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
3. Rapat merupakan media yang dapat dipakai unttuk pengambilan keputusan secara
musyawarah untuk mufakat.
4. Rapat merupakan pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/ perusahaan/organisasi
sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan
bersama.
Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting,
diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan
mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk
komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan
permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan
berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Walaupun rapat merupakan aktivitas yang sangat penting, namun sering kita temukan beberapa
permasalahan dalam rapat, dimana kita sering mendengar adanya keluhan dari pengawai,Apa
sih, gunanya rapat?. Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti rapat
karena rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu.
Hal ini terjadi karena pengelolaan rapat yang kurang tepat antara lain:
1. Para anggota organisasi terlalu sering diminta mengikuti rapat tanpa dipertimbangkan, siapa
yang sebenarnya dan seharusnya terlibat dalam rapat.
2. Rapat hanya dijadikan alat pembenaran ide atau kehendak pimpinan.
3. Hasil rapat tidak pernah ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada tataran ide saja, tanpa
pernah diusahakan untuk direalisasikan.
1.6 Kongres
Pengertian
Secara umum, apabila kita mendengar kata kongres, pastilah terkait dengan sebuah partai politik.
Seperti Kongres Partai Demokrat, Kongres Partai Gerinda, Kongres Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), dan yang lainnya. Sesungguhnya apa sieh kongres itu? Apakah setiap orang
bisa memberikan sebuah pengertian yang jelas tentang kongres tersebut? Belum tentu. oleh
karena itu, mari coba simak pengertian kata "kongres" berikut.
Menurut artikata.com, kongres dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan
mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah; muktamar; rapat besar;
2. pertemuan wakil-wakil negara untuk membicarakan satu masalah;

3. (politik) dewan legislatif yg terdiri atas senat dan dewan perwakilan di Amerika Serikat, yang
pada dasarnya bertugas mengawasi dan mencocokkan kegiatan pemerintah.
Sebelum Anda mengadakan sebuah seminar, pastinya Anda perlu mengetahui lebih dahulu
sebenarnya apa yang dimaksud dengan seminar. Seminar adalah untuk mengeksplorasi sebuah
ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah
keahlian yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi
transfer ilmu.
Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di dalam seminar
yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada
umumnya. Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar
dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema atau ide, dan peserta
kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang menguasai tema tersebut,
sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari tema tersebut.
1.7 Mukhtamar
Pada dasarnya istilah mukhtamar memiliki makna yang sama dengan istilah kongres,
musyawarah atau konferensi , hanya saja istilah ini lebih dikenal di kalangan organisasiorganisasi islam. Misalnya : mukhtamar muhamadiyah, mukhtamar nahdatul ulama dan lain
sebagainya.
1.8 Pembekalan
Pembekalan juga merupakan suatu bentuk pertemuan yang bertujuan memberikan pendidikan
dan pelatihan (diklat) kepada pra peserta agar mereka memiliki wawasan yang lebih luas
berkaitan dengan lingkup kerja mereka. Pembekalan juga dapat diberikan kepada para kader
partai politik agar mereka lebih memahami visi da misi partainya. Dalam bidang kepegawaian ,
pembekalan diberikan kepada para calon pegawai baru. Sekarang pendidikan dan pelatihan
pegawai baru lebih dikenal denga istilah pelatihan pra jabatan.
1.9 Konferensi
kongres adalah suatu bentuk pertemuan yang umumnya dihadiri oleh wakil-wakil cabang suatu
organisasi(induk) untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan. Misalnya kongres wanita katolik Indonesia, kongres
partai amanat nasional, kongres partai persatuan pembangunan, kongres ikatan dokter Indonesia,
kongres persatuan guru republic Indonesia, kongres ikatan sarjana ekonomi,dll.
1.10 Munas
Munas atau musyawarah nasional adalah suatu musyawarah, perundingan atau rapat perundingan
yang bersifat nasional yang dihadiri oleh berbagai perwakilan dari seluruh Indonesia untuk
membicarakan suatu masalah demi kepentingan nasional. Misalnya : Musyawarah golongan
karya, musyawarah himpunan pengusaha muda Indonesia.
Munas luar biasa adalah munas yang diselenggarakan lebih awal atau lebih cepat dari jadwal
yang telah ditentukan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Misalnya Munas himpuna pengusaha muda Indonesia biasanya diselenggarakan setiap lima
tahun sekali. Apabila sebelum lima tahun muncul permasalahan yag dianggap penting dan harus
segera dipecahkan, maka kemudian diadakan munas luar biasa.

1.11 Loka karya


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas :
Lokakarya (Inggris: workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk
memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan
ilmiah yang kecil.
Menurut artikata.com, Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas
masalah praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang keahliannya; sanggar kerja; berlo-ka-kar-ya (v) 'melakukan lokakarya'.
2. SYARAT SYARAT SEBUAH SEMINAR
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:
1.
Ruang seminar
2.
Peserta
3.
Moderator
4.
Jalannya seminar
1. Ruang Seminar
Ruang seminar yang baik adalah ruang yang memungkinkan interaksi aktif seluruh peserta
seminar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang
enak untuk berseminar. Adanya papan tulis dapat membantu.

2. Materi untuk Peserta


Peserta bukanlah kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Lampirkanlah materi
seminar sebelum acara , sehingga mereka bisa membaca tentang tema yang akan diseminarkan,
mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa
yang diseminarkan. Panduan berisi ringkasan tema yang diseminarkan dimana akan memandu
mereka nantinya di dalam seminar.
3. Moderator
Seorang moderator di dalam seminar bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan
orang yang mengarahkan jalannya seminar. Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang
paling senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling
benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia
mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.
Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating).
Moderator bertugas menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema, menjaga agar tidak ada
satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema
seminar tidak tereksplorasi dengan baik.
Sebelum seminar, seorang moderator perlu memahami tema yang akan diseminarkan,
menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun
pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar
ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan
sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.

Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu
menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Sebaiknya seorang
moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
4. Jalannya seminar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:
Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu
mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam. Pertanyaan jenis kedualah yang
memberikan manfaat terbesar.Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa
ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa
menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar.
Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa
harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat
diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan
diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam
seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang
kadang membangkitkan tawa.
Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan
diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam
seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap
orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka
lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.
Demikianlah sebuah pemikiran mengenai pembuatan seminar menurut event organizer. Dengan
seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti
ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat
diberikan oleh sebuah pendidikan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diskusi dan presentase adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka
mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Komunikasi
presentasi dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Agar sebuah pesan

dalam komunikasi bisa tersampaikan dengan baik, ada 3 komponen penting yang terkait, yaitu
pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audiens).
Kemampuan berbicara atau presentasi dengan baik di depan publik adalah sebuah keniscayaan
yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, lihatlah diri Anda.
3.2 Saran
1. Diharapkan melalui makalah ini, para pembaca khususnya mahasiswa dapat mengikuti kaidahkaidah yang baik.
2. Diharapkan pula para pembaca khususnya mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas berbicara
melalui media presentasi
3. Melalui penjelasan dari penulis ini,dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai