Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Judul makalah ini adalah DISKUSI DAN
PRESENTASE sebagai salah satu tugas terstruktur dalam mata kuliah Bahasa indonesia,
dimana di dalamnya membahas tentang Diskusi dan Presentase.
Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui diskusi dan presentase yang benar, maka
melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik. Pada kesempatan
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu pembimbing mata kuliah Bahasa
indonesia yang telah membimbing kami hingga hasil makalah ini dapat kami presentasikan.
Namun penulis menyadari jika ada kekurangan dari hasil makalah ini. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang telah membaca
makalah ini. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan
pengembangan di bidang presentasi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Metode Penyelesaian................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian presentasi................................................................................................ 3
2.2 Teknik-teknik presentasi........................................................................................... 4
2.3 Syarat presentasi yang baik....................................................................................... 6
2.4 Ciri-ciri presentasi yang baik..................................................................................... 7
2.5 Jenis-jenis presentasi................................................................................................. 8
2.6 Pengertian diskusi
2.7 Jenis-jenis diskusi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diskusi dan presentase merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan dunia
ilmu. Kegiatan diskusi dan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah,baik
informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi
pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Diskusi dan presentase seperti itu lebih
banyak berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani
kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan pencarian data
yang memerlukan diskusi dan presentase. Oleh sebab itu, diskusi dan presentase bagi mahasiswa
merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan diskusi dan
presentasi itu agar mereka mampu menyusun bahasan dengan bantuan teknologi informasi,
mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap dan teratur serta
berhubungan satu sama lain. Meskipun keterampilan berbicara ini telah diperoleh oleh setiap
orang ketika masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan kemampuan berbicara tak dapat
diabaikan begitu saja.Diskusi dan presentasi dapat disejajarkan dengan berbicara. Kebutuhan
mahasiswa akan berbicara lebih berorientasi kepada proses penyajian lisan atau sebagai wadah
penyampaian suatu gagasan. Kemahiran dalam diskusi maupun presentasi bukan hanya
menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar melainkan juga menghendaki persyaratanpersyaratan lain, misalnya: kebenaran, ketenangan sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang
cepat dan tepat, kesanggupan menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta
ketidakkakuan dan ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi
itu sudah menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping mahasiswa
harus mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk
karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang
ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Presentasi
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka
mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Kehadiaran
undangan atau peserta bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara aktif dengan lisan
dalam jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator
atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu
a.
b.
c.
d.
e.
dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Kiat yang
dimaksudkan itu adalah hal-hal sebagai berikut :
menarik minat dan perhatian peserta
mengarahkan perhatian peserta
mempertahankan minat dan perhatian peserta
menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
menjaga etika atau kode etik presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah:
1. Menginformasikan
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi
semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga orang dapat
menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan
tersebut.
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga
menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan
penyusunan yang tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
3. Membujuk
Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi
dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak
ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan.
4. Menginspirasi
Presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi dan memotivasi orang atau para
audiens.
5. Menghibur
Presentasi yang berusaha untuk memberi kesenangan pada orang melalui informasi yang
diberikan
Kuasai materi
Siapkan contoh pendukung
Susun materi dengan terstruktur
3. Cara Penyampaian
Santai, sopan, dan tidak terburu-buru Intonasi dan bahasa tubuh
Interaksi
Bahasa yang mudah
Selipkan selingan atau humor
c.
yang mungkin
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat,
karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak
merusak konsentrasi.
Kejelasan berbicara di depan audiens
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar
samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan
terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak
pemahaman audiens.
Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen
biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus
sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan
ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus
disesuaikan dengan seluruh audiens.
Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku ataupun terlalu
hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.
Penggunaan pakaian yang serasi
Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar
tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi
komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.
8
Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya
menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di
mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens
terganggu dan merasa bosan.
2.5 Jenis Presentasi
1. Presentasi Dadakan (Impromptu)
terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus
disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
9
Kelebihan:
terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda
dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya,
pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai
informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan
manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari
naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding
jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat
presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Kelebihan:
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah).
Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional.
Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya tanah tempat
menanam benih.
Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di
mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali
dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil
penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi
pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas
masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu
diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama,
yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun
sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia
penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat
dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga
tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub
pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di
bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu
perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang
ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.
Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan
untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang
menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah.
Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan
sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai peserta, anda harus siap menulis apa yang ingin anda
tanyakan atau yang belum anda pahami dari apa yang dibahas oleh si pembicara. Karena
memang anda harus mendapat sesuatu dan hasil, bukan? Hal ini harus anda lakukan mengingat
anda sama sekali tidak akan praktek pada saat acara berlangsung.
B. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
3. Kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia.
Secara Umum, Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka
mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi,
suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri
secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah
(pemrasaran banding), di bawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai
berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat
disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandanganpandangan umum yang dianggap perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang
lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang
tepat.
9. Cenderung dipakai secara berlebihan.
1.4 Diskusi Panel
A. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di
depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang
dipimpin oleh seorang moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti
pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu
pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu
guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus
dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan
persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah
orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang
penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi
persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan.
Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar
untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi,
melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi
selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut.
Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan
pandangan.
B. Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
5. Ingin mengajak pendengar melihat ke dalam tetapi tidak menginginkan tanggapan secara
verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang
dibicarakan.
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3. Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan
orang lain.
b. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
3. (politik) dewan legislatif yg terdiri atas senat dan dewan perwakilan di Amerika Serikat, yang
pada dasarnya bertugas mengawasi dan mencocokkan kegiatan pemerintah.
Sebelum Anda mengadakan sebuah seminar, pastinya Anda perlu mengetahui lebih dahulu
sebenarnya apa yang dimaksud dengan seminar. Seminar adalah untuk mengeksplorasi sebuah
ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah
keahlian yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi
transfer ilmu.
Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di dalam seminar
yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada
umumnya. Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar
dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema atau ide, dan peserta
kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang menguasai tema tersebut,
sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari tema tersebut.
1.7 Mukhtamar
Pada dasarnya istilah mukhtamar memiliki makna yang sama dengan istilah kongres,
musyawarah atau konferensi , hanya saja istilah ini lebih dikenal di kalangan organisasiorganisasi islam. Misalnya : mukhtamar muhamadiyah, mukhtamar nahdatul ulama dan lain
sebagainya.
1.8 Pembekalan
Pembekalan juga merupakan suatu bentuk pertemuan yang bertujuan memberikan pendidikan
dan pelatihan (diklat) kepada pra peserta agar mereka memiliki wawasan yang lebih luas
berkaitan dengan lingkup kerja mereka. Pembekalan juga dapat diberikan kepada para kader
partai politik agar mereka lebih memahami visi da misi partainya. Dalam bidang kepegawaian ,
pembekalan diberikan kepada para calon pegawai baru. Sekarang pendidikan dan pelatihan
pegawai baru lebih dikenal denga istilah pelatihan pra jabatan.
1.9 Konferensi
kongres adalah suatu bentuk pertemuan yang umumnya dihadiri oleh wakil-wakil cabang suatu
organisasi(induk) untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan. Misalnya kongres wanita katolik Indonesia, kongres
partai amanat nasional, kongres partai persatuan pembangunan, kongres ikatan dokter Indonesia,
kongres persatuan guru republic Indonesia, kongres ikatan sarjana ekonomi,dll.
1.10 Munas
Munas atau musyawarah nasional adalah suatu musyawarah, perundingan atau rapat perundingan
yang bersifat nasional yang dihadiri oleh berbagai perwakilan dari seluruh Indonesia untuk
membicarakan suatu masalah demi kepentingan nasional. Misalnya : Musyawarah golongan
karya, musyawarah himpunan pengusaha muda Indonesia.
Munas luar biasa adalah munas yang diselenggarakan lebih awal atau lebih cepat dari jadwal
yang telah ditentukan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Misalnya Munas himpuna pengusaha muda Indonesia biasanya diselenggarakan setiap lima
tahun sekali. Apabila sebelum lima tahun muncul permasalahan yag dianggap penting dan harus
segera dipecahkan, maka kemudian diadakan munas luar biasa.
Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu
menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Sebaiknya seorang
moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
4. Jalannya seminar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:
Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu
mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam. Pertanyaan jenis kedualah yang
memberikan manfaat terbesar.Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa
ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa
menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar.
Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa
harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat
diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan
diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam
seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang
kadang membangkitkan tawa.
Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan
diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam
seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap
orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka
lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.
Demikianlah sebuah pemikiran mengenai pembuatan seminar menurut event organizer. Dengan
seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti
ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat
diberikan oleh sebuah pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diskusi dan presentase adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam rangka
mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama. Komunikasi
presentasi dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Agar sebuah pesan
dalam komunikasi bisa tersampaikan dengan baik, ada 3 komponen penting yang terkait, yaitu
pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audiens).
Kemampuan berbicara atau presentasi dengan baik di depan publik adalah sebuah keniscayaan
yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, lihatlah diri Anda.
3.2 Saran
1. Diharapkan melalui makalah ini, para pembaca khususnya mahasiswa dapat mengikuti kaidahkaidah yang baik.
2. Diharapkan pula para pembaca khususnya mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas berbicara
melalui media presentasi
3. Melalui penjelasan dari penulis ini,dapat menambah wawasan bagi pembaca.