Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

INTERPERSONAL SKILL DALAM PRESENTASI DAN NEGOSIASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Presentasi Dan Negosiasi

Oleh:

Angela Tasya Gallaran


(NIM: 19620049)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ INTERPERSONAL SKILL DALAM PRESENTASI DAN NEGOSIASI ” ini meskipun
dengan sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung
di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Interpersonal Skill dalam Presentasi ................................................................ 3
B. Interpersonal Skill dalam Negosiasi................................................................. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interpersonal skill adalah keterampilan dasar yang perlu dimiliki untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai (Sakdiah, 2015). Sedangkan, komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antar individu, baik dalam masyarakat maupun dalam suatu organisasi, dengan menggunakan
sarana komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.
Produk mereka dikenal di seluruh dunia, sehingga pengusaha dapat memperoleh keuntungan
besar dengan online melalui Internet. Tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk
berkomunikasi, berbagi pengalaman, mendorong rasa kasih sayang, berkolaborasi, berbagi
kekecewaan dan frustasi, serta meningkatkan motivasi. Ketika komunikasi interpersonal
berlangsung, mendengarkan memainkan peran yang sangat penting dalam mencapai pemahaman
yang benar dalam percakapan dengan orang lain. Menyimak merupakan kegiatan aktif dan
dinamis yang membutuhkan konsentrasi penuh dan utuh tanpa mengganggu komunikasi (Tiyas,
2014).
Mahasiswa harus memiliki keterampilan sosial dan perilaku untuk komunikasi
interpersonal skill yang sukses. Keterampilan sosial membantu mahasiswa memahami situasi
dan keadaan di sekitarnya. Meskipun keterampilan perilaku membantu mahasiswa bertindak
dalam masyarakat. Keterampilan sosial terdiri dari keterampilan kognitif, yaitu keterampilan
tingkat pemahaman, meliputi empati (empathy), perspektif sosial (social perspektif), kepekaan
(sensitivity), pengenalan situasi selama komunikasi, dan pengendalian diri (self-control).
Keterampilan perilaku termasuk partisipasi interaktif, manajemen interaksi, fleksibilitas perilaku,
mendengarkan, gaya sosial, dan kecemasan komunikasi. Keterampilan berbahasa mencakup
empat elemen dasar: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan
ini secara bertahap dipelajari secara teratur dan saling terkait. Setiap orang mempelajari
kemampuan berbicara ini sejak kecil, tetapi kebutuhan akan kemampuan berbicara tidak dapat
diabaikan. Presentasi sama dengan berbicara. Kebutuhan seseorang untuk berbicara lebih
terfokus pada presentasi lisan atau proses presentasi daripada pada forum-forum untuk
memberikan ide. Untuk mahir dalam presentasi, Anda tidak hanya perlu menggunakan bahasa
yang baik dan lancar, tetapi juga persyaratan lainnya. Misalnya, kejujuran, perilaku tenang,

1
kemampuan merespons dengan cepat dan tepat, kemampuan menyampaikan gagasan dengan
lancar dan teratur, ketidakhadiran dan kecanggungan. Dengan berkembangnya presentasi sudah
menjadi salah satu kebutuhan masyarakat khususnya mahasiswa. Pasalnya, selain mampu
mengungkapkan pemikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya dalam berbagai bentuk penelitian
ilmiah yang bermutu tinggi, mereka juga mengikuti kriteria penyajian yang baik dalam artikel
ilmiah yang ditulisnya ke forum.
Keterampilan interpersonal didefinisikan sebagai keterampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain.
Bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan
merespon manusia atau orang lain merupakan bagian dari keterampilan interpersonal. Sehingga
kemampuan tersebut perlu dimiliki oleh seseorang, terutama ketika seseorang masuk dalam
dunia kerja. Karena dalam hubungan berorganisasi sangat dibutuhkan pribadi yang mampu untuk
memotivasi, mengetahui sikap atau respon yang diberikan orang lain. Sehingga lebih mudah bagi
seseorang untuk dapat dilakukan tindakan yang akan diambil ketika telah memiliki kemampuan
tersebut. Kemampuan berkomunikasi sangat mempengaruhi bagaimana kita mempersepsikan diri
kita terhadap orang lain, dan bagaimana orang mempersepsikan diri kita. Jika memiliki
ketrampilan interpersonal yang tinggi, hal pertama yang kita rasakan adalah kuatnya rasa percaya
diri, untuk kemudian kita akan dihargai oleh orang lain, dan pada akhirnya kita akan dapat
membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Jadi kemampuan berkomunikasi dan
kemampuan seseorang mempersepsikan dirinya dihadapan orang lain sangat penting. Selain
untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri seseorang, hal tersebut akan membuat orang
lain yakin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:


Bagaimana interpersonal skill dalam presentasi?
Bagaimana interpersonal skill dalam negosiasi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Interpersonal Skill dalam Presentasi

Presentasi adalah aktivitas konstan dalam kehidupan di dunia sains. Kegiatan presentasi
membantu menyebarluaskan informasi tentang informasi ilmiah, informasi riset dengan
menggunakan referensi yang kredibel, dan aplikasi pengetahuan ilmiah umum. Penawaran ini
lebih cocok untuk dunia kampus oleh mahasiswa yang sedang belajar. Mahasiswa berada dalam
kontak konstan dengan dunia penelitian dan pengambilan data yang membutuhkan presentasi.
Oleh karena itu, presentasi kepada mahasiswa merupakan kebutuhan dasar. Mahasiswa perlu
dilatih untuk mengadakan presentasi agar dapat menggunakan teknologi informasi untuk
menyiapkan presentasi, melakukan presentasi, dan review berdasarkan komentar peserta.
Presentasi merupakan menyajikan karya tulis atau karya ilmiah di depan undangan/forum
peserta atau berbicara di depan audiens untuk mengemukakan gagasan guna mencapai saling
pengertian/kesepakatan. Kehadiran tamu atau peserta bermanfaat dalam berpartisipasi aktif
dalam presentasi secara lisan dalam waktu yang tersedia. Komunikasi presentasi dilakukan
secara terintegrasi melalui suara, gambar dan bahasa tubuh. Untuk menyampaikan pesan dengan
benar dalam komunikasi, ada tiga komponen penting yang saling terkait: pengirim pesan
(komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audience). Kemampuan berbicara
dengan baik dan memperkenalkan diri di depan umum merupakan kebutuhan yang tak
terelakkan. Orang yang memberikan presentasi disebut presenter atau penyaji, dan orang yang
menghadiri presentasi disebut audiens. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk
membuat presentasi Anda selektif. Petunjuk yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Menarik perhatian peserta

2. Mengarahkan perhatian peserta

3. Menjaga minat dan perhatian peserta

4. Tetap fokus pada presentasi yang disajikan

5. Jaga etika atau kode etik presentasi Anda


Adapun tujuan dari presentasi yaitu sebagai berikut:
1. Menginformasikan, presentasi Anda berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang
lain. Jenis penyajian ini perlu menyampaikan informasi secara rinci dan jelas agar

3
masyarakat menerima informasi dengan benar dan tidak salah memahami informasi yang
diberikan.
2. Meyakinkan, presentasi berisi informasi, data, dan bukti menarik yang disusun secara logis
untuk meyakinkan orang tentang topik tertentu. Kontradiksi informasi, ambiguitas, dan
pengaturan yang tidak logis mengurangi kepercayaan orang dalam presentasi.
3. Membujuk, presentasi menarik dan logis membuat orang ingin melakukan satu atau lebih
tindakan. Orang-orang bertindak tanpa ragu dan tegas karena presentasi dapat mencakup
persuasi dan godaan bersama dengan bukti.
4. Menginspirasi, sebuah presentasi yang Anda ingin menginspirasi dan memotivasi orang
dan masyarakat umum.
5. Menghibur, presentasi yang ingin menyenangkan orang melalui informasi yang diberikan.
Syarat-syarat presentasi yaitu sebagai berikut:
1. Kuasai bahan ajar dan bahasa dengan baik

2. Memiliki keberanian

3. Tenang

4. Dapat mempresentasikan ide dengan lancar dan teratur

5. Anda dapat merespons dengan cepat dan tepat untuk situasi apa pun yang mungkin terjadi
selama presentasi Anda.
6. Tunjukkan sikap tidak kaku atau canggung
Berikut ini jenis-jenis presentasi, antara lain:
1. Presentasi dadakan (Impromptu), pembicaraan impromptu adalah jenis presentasi yang
terjadi secara tiba-tiba tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini, perasaan pembicara
mengejutkan karena pembicara ditunjuk langsung untuk menginformasikan pendengar,
tanpa persiapan apapun, baik topik pembicaraan maupun alat yang digunakan.
2. Presentasi naskah (Manuscript), presentasi naskah adalah jenis presentasi di mana naskah
dibaca dan dikirim ketika pembicara mengirimkan informasi.
3. Presentasi hafalan (Memoriter), jenis presentasi dilakukan dengan mengingat teks yang
disediakan. Berbeda dengan jenis manuskrip, tugu tidak menggunakan naskah untuk
penyampaiannya. Pembicara mempersiapkannya hanya dengan mengingat teks yang
berhubungan dengan informasi yang disampaikan isinya. Kelebihan dan kekurangannya

4
hampir sama dengan naskah. Orang ini sangat jahat karena jika Anda lupa kata-kata dalam
naskah, presentasinya akan gagal.
4. Presentasi Ekstempore, jenis Ekstempore merupakan tipe presentasi terbaik dibandingkan
tipe lainnya. Pembicara akan membuat materi secara garis besar saja dan menjelaskannya
secara detail selama presentasi.

B. Interpersonal Skill dalam Negosiasi

Negosiasi adalah transaksi di mana kedua belah pihak memiliki hak untuk mendapatkan
hasil akhir. Hal ini membutuhkan kesepakatan bersama, seperti halnya ada proses memberi dan
menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Negosiasi yang efektif terjadi ketika
kedua belah pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dikatakan bahwa negosiator bisa
menang, dan jika lawan juga bisa menang, dia akan berhasil. Karena itu, pihak lain terus merasa
perlu melakukan negosiasi ulang dengannya. Negosiasi tidak lagi efektif ketika negosiator
memutuskan untuk terus menang tanpa memikirkan lawan mereka. (Djoko, 2006). Keterampilan
negosiasi tidak muncul begitu saja. Seperti halnya keterampilan apa pun, Anda perlu mengasah
keterampilan ini. Ada berbagai keterampilan yang perlu diperdalam, seperti optimisme,
keberanian, toleransi, ambisi, dan humor.
Proses komunikasi yang berlangsung selama negosiasi berlangsung dua arah. Kedua
pihak yang berkomunikasi memiliki hak untuk berbicara dan mendengar. Menurut Hendrayana
& Karya (2020) negosiasi adalah proses yang terjadi antara dua bagian atau lebih yang pada
awalnya dianggap berbeda sampai perjanjian akhirnya tercapai. Pada dasarnya, negosiasi adalah
poin penting untuk keberhasilan hidup, karena dengan negosiasi intelijen, seseorang dapat
mencapai tujuan yang menginginkan pihak lain. Siswa harus memiliki kemampuan untuk
bernegosiasi sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai secara efektif dan efektif. Misalnya,
siswa menegosiasikan guru untuk mengganti program konferensi. Kemampuan untuk
bernegosiasi siswa mencakup optimisme, toleransi, pemberani, optimisme, humis dan lainnya.
Kemampuan ini harus sempurna dan ditingkatkan, sehingga siswa dengan percaya diri dengan
keterampilan mereka dan dapat bersaing dengan orang lain. Kemampuan siswa yang dimiliki
oleh siswa sangat kurang, diuji oleh siswa yang tidak sabar yang menghadapi konsumen di
lapangan.

5
Negosiasi digunakan untuk mengintegrasikan dua kepentingan yang berbeda, misalnya
antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, negosiasi diperlukan untuk mencapai
kesepakatan antara para pihak. Di sisi lain, mereka yang bernegosiasi sering disebut negosiator.
Masa depan bisnis yang telah kita bangun selama bertahun-tahun dapat hancur dan runtuh, tetapi
hanya dalam negosiasi dengan pihak lain (Utami, 2017).
Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kemampuan bernegosiasi mahasiswa yaitu
sebagai berikut sebagai berikut:
1. Empati, empati mahasiswa terlihat pada mahasiswa yang membantu teman yang
bermasalah atau bekerja sama dengan teman untuk melakukan tugas kelompok yang
diberikan dosen.
2. Kepekaan, kepekaan ini memungkinkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh dosen tepat waktu dan selalu disiplin terhadap peraturan kampus.
3. Pengetahuan tentang situasi selama komunikasi, komunikasi dengan seseorang perlu
menyesuaikan gaya percakapan dengan kemampuan lawan bicara. Misalnya, siswa
menggunakan bahasa standar untuk berkomunikasi dengan guru.
4. Keterlibatan interaktif, keterampilan ini menentukan tingkat partisipasi dan partisipasi
dalam komunikasi dengan orang lain.
5. Dengan mendengarkan, mahasiswa akan selalu mendengarkan (menyela) masalah yang
sedang dihadapi temannya dan tidak akan memotong pembicaraannya.
6. Gaya sosial, ketika mahasiswa berkomunikasi, mereka menggunakan bahasa Indonesia
agar orang lain dapat memahami dan memahami percakapan yang dimaksud. Mahasiswa
juga harus berpakaian sopan saat pergi ke kampus.
7. Kecemasan komunikasi, ketika mahasiswa mempresentasikan diri di depan kelas, mereka
tidak gugup dan tidak takut untuk dapat menjelaskan materi presentasi dan menjawab
pertanyaan dari guru dan masyarakat umum.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Interpersonal skill dalam presentasi adalah presentasi karya ilmiah atau tulisan seseorang
di depan forum undangan/peserta, atau di depan umum/audiens untuk mengajukan
gagasan untuk mendapatkan pemahaman. Komunikasi presentasi dilakukan secara
terintegrasi melalui suara, gambar dan bahasa tubuh. Untuk menyampaikan pesan dengan
benar dalam komunikasi, ada tiga komponen penting yang saling terkait: pengirim pesan
(komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audience). Kemampuan
berbicara dengan baik dan memperkenalkan diri di depan umum merupakan kebutuhan
yang tak terelakkan.
2. Interpersonal skill yang terjadi dalam kegiatan negosiasi bersifat dua arah dan kedua
pihak yang berkomunikasi memiliki hak untuk berbicara dan mendengar. Negosiasi pada
dasarnya adalah kunci sukses dalam hidup. Karena jika Anda memiliki kemampuan tawar
menawar yang baik, Anda dapat mencapai tujuan yang Anda inginkan dari pihak lain.
B. Saran

1. Melalui makalah ini, para pembaca khususnya mahasiswa diharapkan dapat mengikuti
kaidah-kaidah keterampilan interpersonal dalam presentasi dan negosiasi yang baik.
2. Pembaca khususnya mahasiswa juga diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya
melalui presentasi.
3. Anda dapat memberikan informasi kepada pembaca Anda dengan menjelaskan makalah
ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Djoko, P. (2006). Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Hendrayana, Y., & Karya, U. M. (2020). Peran Keterampilan Negosiasi Terhadap. Jurnal
Parameter, 5(10), 113–126.
Sakdiah, H. (2015). Urgensi Interpersonal Skill Dalam Dakwah Persuasif. Jurnal Ilmu Dakwah,
35(1), 1–14. https://doi.org/10.21580/jid.v35.1.1230
Tiyas, A. J. (2014). Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kemampuan Bernegosiasi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri. Jurnal Pendidikan Tata Niaga, 2(1), 1–
15.
Utami, F. I. D. (2017). Efektivitas Komunikasi Negosiasi dalam Bisnis. Komunike, ix(2), 105–
122.

8
Interpersonal_Skill_dalam_Pre
s entasi_dan_Negosiasi.docx
by

Submission date: 02-Oct-2021 10:46AM (UTC+0700)


Submission ID: 1663107059
File name: Interpersonal_Skill_dalam_Presentasi_dan_Negosiasi.docx (36.82K)
Word count: 1776
Character count: 12142
10

4
1
7
2
5

12

8
6
3

11
Interpersonal_Skill_dalam_Presentasi_dan_Negosiasi.docx
ORIGINALITY REPORT

6 %
SIMILARITY INDEX
6%
INTERNET
1%
PUBLICATIONS
1%
STUDENT PAPERS
SOURCES

PRIMARY SOURCES

anzzz27.wordpress.com
1 Internet Source 1%
Submitted to iGroup
2 Student Paper 1%
reinanumala.blogspot.com
3 Internet Source 1%
repository.upi.edu
4 Internet Source 1%
kamiajar.blogspot.com
5 Internet Source 1%
manajemen.usu.ac.id
6 Internet Source 1%
1004008.blogspot.com
7 Internet Source <1%
cakheppy.wordpress.com
8 Internet Source <1%
id.wikihow.com
9 Internet Source <1%
10 isilkom.wordpress.com
Internet Source <1%
theofani19.wordpress.com
11 Internet Source <1%
www.americaningenuityabroad.org
12 Internet Source <1%

Exclude quotes Off Exclude matches Off


Exclude bibliography Off

Anda mungkin juga menyukai