Anda di halaman 1dari 143

4 Cara Membuat Presentasi Anda Singkat namun Menarik

Ya, 15 detik saja. Itulah waktu yang Anda butuhkan untuk mencuri semua perhatian dan
memberikan kesan positif pada pendengar presentasi yang bisa jadi adalah bos atau
karyawan, serta kolega di perusahaan. Para pendengar Anda juga hanya butuh 15 menit untuk
memutuskan apakah presentasi Anda bagus dan layak didengar, atau tidak.

Lalu, bagaimana cara membuat mereka terkesima hanya dalam waktu 15 detik? Berikut
langkah-langkahnya, seperti disarankan oleh Inc.com.

1. Perkenalan singkat
Jangan habiskan waktu di awal untuk mengenalkan diri Anda, sangat tidak efektif. Jika Anda
menjadi pembicara yang diundang oleh pihak lain, biarkan mereka yang mengenalkan siapa
Anda sebelum mulai presentasi. Jika tidak, perkenalkan diri Anda secara singkat dalam
sebuah slide, tak perlu berpanjang-panjang menjelaskannya.

2. Jangan gunakan lelucon


Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa mengatakan lelucon di awal presentasi bisa
menghangatkan suasana dan membuat Anda lebih dekat dengan pendengar. Ini adalah teori
yang sudah kuno. Melontarkan lelucon di awal presentasi adalah tanda bahwa Anda tidak
yakin dan gugup. Pendengar bisa jadi tak sabaran jika Anda berlama-lama dengan lelucon
yang tak ingin mereka dengar.

3. Jangan mulai dengan informasi latar


Biasanya presentasi akan dibuka dengan informasi latar. Misalkan “Perusahaan kami telah
berpengalaman selama 150 tahun dalam bidang retail.” Pembukaan semacam ini tampaknya
ideal, tapi masalahnya, tak ada orang yang peduli dengan informasi
latar. Jika Anda presentasi di depan kolega atau atasan, maka mereka pasti sudah hafal
dengan informasi tersebut. Mulai dengan fakta yang penting dan bisa memancing
keingintahuan mereka.

4. Pancing rasa ingin tahu mereka


Untuk membuat pendengar fokus pada apa yang akan Anda katakan, pertama Anda harus
bisa memancing rasa ingin tahu mereka. Pertama, jangan buka dengan slide bertuliskan “John
Doe, ahli keuangan” yang diikuti dengan penjelasan “Hai semuanya, saya John Doe dan saya
telah bekerja sebagai ahli keuangan selama 15 tahun.”

Sebagai gantinya, tunjukkan slide dengan tulisan “Rp 1.000.000.000″ ini akan memancing
perhatian pendengar Anda. Kemudian jelaskan dengan “Ya, satu miliar rupiah. Itulah
jumlah uang yang sudah dihambur-hamburkan oleh setiap perusahaan setiap tahunnya.
Namun, saya bisa mengajukan sebuah cara agar kita tak mengalami kerugian lagi.”
Dibandingkan pembukaan pertama tadi, tentu pendengar akan lebih tertarik jika Anda
melakukan pembukaan yang kedua bukan?

Dengan melakukan empat langkah di atas dengan baik, bisa dipastikan Anda akan mengambil
semua perhatian pendengar dan melakukan presentasi yang hebat.
DAFTAR ISI

v TEKNIK PRESENTASI ( PENDAHULUAN )

v LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYIAPKAN PRESENTASI

v MENYIAPKAN BAHAN PRESENTASI

v PRESENTASI DIHADAPAN SIDANG PENDENGAR

v BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA WAKTU


PRESENTASI

v CATATAN – CATATAN KHUSUS

TEKNIK PRESENTASI

I. DESKRIPSI
Manusia bukan saja sebagai mahluk hidup yang dapat menggunakan suara dan gerakan tangan
untuk tujuan komunikasi, tapi juga satu – satunya mahluk yang dapat mengembangkan teknik
komunikasi yang paling canggih melalui alat verbal dan non – verbal. Manusia mempunyai
kemampuan fisik dan psikis serta dilengkapi mekanisme memproduksi dan penerimaan secara
auditif

Kemampuan tersebut diatas sangat diperlukan dalam proses pembentukan seorang Sales
Representativ yang akan menjadi titik sentral pembahasan dan latihan pada materi Teknik
Presentasi dalam pengajaran ini.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Membekali para calon Sales Representativ akan kemampuan berbicara di depan calon pembeli
secara lebih efektif dengan memanfaatkan segala potensi yang ada dalam dirinya sehingga seorang
Sales Representativedapat mencapai sasaran.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mempelajari materi Teknik Presentasi dalam pengajaran ini peserta diharapkan dapat :
Merencanakan suatu presentasi yang efektif.
Berbicara dengan jelas dan sistematis.
Menggunakan bahasa tubuh secara efektif.
Mengorganisasikan ide secara terstruktur.
Mengembangkan atau menggunakan alat – alat bantu presentasi secara efektif.
Menyampaikan segaala sesuatu yang telah dipersiapkan dalam presentasi.
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENYIAPKAN PRESENTASI

I. MENENTUKAN SASARAN PRESENTASI


Dalam memantau sasaran presentasi yang harus diperhatikan adalah :
Alasan melakukan presentasi ( memberikan informasi, atau laporan, memberikan penjelasan,
mengajukan usulan, menjual atau menawarkan produk/jasa )
Hasil yang ingin dicapai setelah selesainya presentasi.

Dan bukan :
Apa yang akan dipresentasikan.
Apa yang akan dilakukan selama presentasi.

Hasil yang spisifik dapat dicapai apabila sasaran presentasinya REALISTIS YAITU :
Dalam cakupan pembahasan.
Sesuai dengan pengetahuan dan latar belakang pendengar.
Sesuai dengan kemampuan PENDENGAR untuk mengambil tindakan – tindakan.
Masuk akal untuk dicapai.

II. MENGANALISIS SIDANG PENDENGAR

Menentukan sasaran para PENDENGAR.


Analisis khusus PENDENGAR akan membantu menentukan cakupan bahan presentasi.
Analisis umum PENDENGAR akan membantu menentukan pendekatan yang sesuai ( lihat daftar
lampiran pada lampiran I ).

III. MENYIAPKAN BAGAN PRESENTASI

Bagan presentasi perlu dipersiapkan sebelum menentukan bahan apa saja yang akan disampaikan.
Bagan presentasi itu merupakan “Cetak Biru” yang berfungsi sebagai kerangka yang akan
dikembangkan dalam presentasi.
Bagan ini merupakan ide pokok atau konsep inti yang harus dikuasai. Bagan presentasi dirumuskan
dalam bentuk kesimpulan pendek.
Untuk masing – masing ide/konsep, tentukan pula faktor atau informasi apa saja yang perlu
diberikan untuk menunjang konsep tersebut ( lihat lampiran II ).

IV. MEMILIH BAHAN UNTUK PRESENTASI

Menentukan “Apa” dan “Berapa banyak” bahan yang harus dicakup dalam presentasi.
Sebagai pedoman, perlu dicoba menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut :
Apa Maksud presentasi ini? ( persuasi, penjelasan, laporan? )
Apa saja yang harus Dicakup dan apa yang harus Dihilangkan?
Sebeberapa jauh Perincian – Perincianyang diperlukan?
Apa yang harus Dikatakan agar tujuan presentasi dapat dicapai?
Bagaimana Cara yang terbaik untuk menyampaikannya?
Tindakan atau Tanggapan apa yang diingingkan dari pendengar?
Kaji semua jawaban atas pertanyaan – pertanyaan di atas “Mengapa harus demikian?”
MENYIAPKAN BAHAN PRESENTASI
FORMAT PRESENTASI PADA UMUMNYA TERDIRI DARI :
Introduksi : Perumusan ide
Inti : Pengembangan ide.
Kesimpulan : Perumusan kembali ide.

INTRODUKSI DAPAT DILAKUKAN DENGAN/PERUMUSAN IDE :


Rumusan Langsung dari subyek dan pentingnya subyek bagi PENDENGAR.
Pembukaan Secara Tidak Langsung dengan menunjuk sesuatu hal yang sangat penting bagi
PENDENGAR dan dikaitkan dengan sasaran presentasi.
Mengambil Contoh Hidup yang mengarah pada subyek presentasi.
Mengutip suatu hasil riset atau pendapat – pendapat.
Mengungkapkan Data Statistik.
Mengambil Cerita atau Anekdot yang menggambarkan subyek presentasi ( relevan dan bukan
sekedar hiburan ).
INTI/PENGEMBANGAN IDE :
Berarti memberi ilustrasi atau menambah detailnya sehingga ide menjadi semaikn berarti dan dapat
dimengerti. Sasaran yang dapat dipakai adalah :
Contoh – contoh.
Mengulang ide pokok dengan kata lain.
Data statistik.
Perbandingan – perbandingan.
Kesaksian para ahli.

KESIMPULAN/PERUMUSAN KEMBALI IDE :


Dalam menyimpulkan perlu diperhatikan bahwa kesimpulan yang baik adalah yang memenuhi
kondisi :
Merupakan ikhtisar dari ide pokok.
Merangsang untuk mengambil tindakan.
Merupakan peninjauan terhadap sasaran presentasi

Formulir pada lampiran III dapat dipakai untuk membantu mengorganisasi bahan.

V. LATIHAN PRESENTASI
Latihan tidak dapat menjamin keberhasilan suatu presentasi, meskipun demikian latihan dapat :
Membantu menambah kepercayaan diri.
Memberitahu kekurangan – kekurangan dalam bahan.
Membiasakan diri dengan bahan yang akan disampaikan.
Membiasakan diri dengan bahan – bahan pembantu untuk lebih menghidupkan presentasi.
Memudahkan kita untuk memperkirakan pertanyaan – pertanyaan yang akan muncul.

PRESENTASI DIHADAPAN SIDANG PENDENGAR


I. PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN PRESENTASI

Hasil dari suatu transfer pengetahuan/ketrampilan sebagian besar terletak pada waktu kita
mempresentasikan ide kita kepada sidang PENDENGAR. Namun sebelum itu perlu kita perhatikan
pula pengaturan ruangan dan peralatan presentasi lainnya :

Pengaturan tempat duduk dalam ruangan sangat tergantung dari luas ruangan, jumlah dan macam
PENDENGAR, cara presentasi, dan seberapa jauh kita mengharapkan adanya partisipasi peserta.
Berbagai bentuk pengaturan tempat duduk :
Gaya / Model Auditorium : Peserta banyak, waktu singkat dan peserta tidak perlu menulis.
Gaya / Model Kelas : Formil dan perlu menulis, partisipasi peserta berupa tanya jawab.
Gaya / Model Infirmil : Kelompok kecil ( sampai dengan 12 orang )..
Gaya / Modeol Tapal Kuda : Kontak antara peserta, diskusi antar peserta secara terbuka dan cukup
formil, perlu tulis menulis.
Gaya / Model Kelompok Kecil : Diskusi dalam kelompok kecil selama diadakan presentasi.Gaya /
Model Tukang Ikan : Lebih formil dari model kelompok kecil tetapi tidak sebegitu formil seperti kelas
Perlu diperiksa juga sebelum mengadakan presentasi apakah semua peralatan presentasi telah siap
ditempat dengan letak yang tepat pula.
Apakah bahan bacaan sudah siap? Jumlahnya sudah cukup?

II. TEKNIK BERHADAPAN DENGAN SIDANG PENDENGAR

Dalam hal ini berbagai faktor perlu diketengahkan agar membantu tercapainya komunikasi yang
efektif
Hubungan dengan PENDENGAR
Komunikasi adalah proses dua arah, seperti terlihat dalam gambar dibawah ini

Komunikasi tidak hanya mengungkapkan IDE dalam kalimat – kalimat / kata – kata yang dilakukkan
oleh PEMBICARA ( no 1 & 2 ), betapapun sempurnanya kalimat – kalimat tersebut akan tetapi juga
proses dimana PENDENGAR dapat menangkap Ide itu ( no 4 ).
Dengan panca indranya kendatipun terdapat GADUH/GANGGUAN ( no 3 ), dan tersampaikan ke
otak berupa PESAN yang isinya sama dengan IDE semula ( no 5 ), untuk mengecek hasilnya,
PEMBICARA perlu mendapatkan UMPAN BALIK ( no. 6 ), namun komunikasi baru dikatakan efektif
bila terdapat TINDAKAN ATAU RESPON ( no. 7 ).

Komunikasi tersebut dapat dibantu dengan KONTAK MATA. Kontak ini dapat dilakukan secara wajar
dengan memandang mata para pendengar, kontak semacam ini dapat mengembalikan konsentrasi
bila bercabang.

Sebagai dasar untuk menjalin hubungan yang effektif dengan PENDENGAR, kita perlu bersikap
bahwa presentasi harus disiapkan dan dibawakan secara terang, menarik dan penuh arti dari pihak
PENDENGAR, bukan dari pihak PEMBAWA ACARA/PEMBICARA.

Penggunaan alat – alat Presentasi

Sering digunakan mimbar, ini bisa dipakai untuk meletakkan catatan – catatan kita, dan juga sebagai
penopang tangan, namun mimbar dapat beralih fungsinya menjadi semacam penghalang hubungan
antara PEMBICARA dan PENDENGAR atau paling tidak menjadikan hubungan tersebut kaku.

Alat penunjuk sering digunakan, tetapi sebaiknya hanya digunakan bila ingin menunjukkan sesuatu
di papan tulis, jangan dipegang terus bila tidak diperlukan.

Badan sebagai sarana komunikasi

Penggunaan badan secara efektif ternyata dapat menimbulkan hubungan yang efektif pula dengan
PENDENGAR, saran adalah sebagai berikut :
Waktu menuju ketempat berdiri/duduk, PEMBICARA tidak perlu tergesah – gesah, tenanglah
sementara waktu sampai ditempat, senyum sejenak sambil mendengar sebelum memulai bicara.

Cara berdiri/duduk harus menampilkan ketenangan dan percaya diri tanpa menunjukkan kekakuan.

Tangan dapat diletakkan dimana saja asal kita merasa nyaman dan kelihatan wajar, tangan
diletakkan di mimbar, kedua tangan disisi badan, tangan dipinggang dan lain sebagainya.

Geraakan badan dapat membantu mengurangi ketegangan dalam diri kita dan menarik perhatian
PENDENGAR dengan tidak terlalu banyak berjalan hilir mudik.

Gerakan – gerakan tangan. Terdapat berbagai gerakan tangan yang memberi arti tertentu,
contohnya:
1) Horisontal menyamping, menunjukkan keluar.
2) Gerakan vertikal, memberi penekanan atau memisahkan ide.
3) Telapak tangan keluar, berarti berhenti, menolak ide.
4) Telapak tangan ke atas, berarti sikap menerima, partisipasi.
5) Kepalan tangan ke atas, berarti agresif.

6) Prinsip dalam menggunakan gerak – gerik tangan:


1) Harus menarik perhatian terhadap ide bukan terhadap gerak – gerik itu sendiri.
2) Gunakan berbagai macam gerak – gerik sebagai uraian.
3) Gerak – gerik sesuai dengan kata – kata/kalimat.
4) Sesuai dengan kesan yang ingin ditimbulkan.
5) Jangan terlalu banyak menggunakan gerak – gerik.

Ekspresi muka harus menampilkan suasan yang ingin ditimbulkan diantara peserta, ekspresi muka
yang selalu memadai dalam hampir setiap presentasi adalah : Serius, senyum, bertanya, ragu – ragu,
tetapi semuanya perlu disesuaikan dengan situasinya.

Teknik suara.

Suara dalam membawakan presentasi akan menentukan situasi presentasi, beberapa catatan
tentang suara adalah sebagai berikut :

Tinggi nada suara harus persis seperti nada bicara sehari – hari, sedikit di atas atau di bawah suara
tersebut akan menyebabkan cepat parau suara dan lelah.

Intensitas suara tergantung dari jumlah PENDENGAR, luas ruangan dan pesan yang ingin
disampaikan. Variasi dalam intensitas akan menambahkan dinamika presentasi.

Tempo/kecepatan berbicara merupakan faktor penting pula dalam menentukan efektif presentasi.
Disinipun variasi akan membantu meningkatkan efektifitas.

Istirahat sejenak dapat menarik perhatian PENDENGAR pada suatu ide tertentu. Tapi perlu
dihilangkan kesan seolah-olah sedang mencari – cari kata/kalimat.

Artikulasi kata akan memudahkan PENDENGAR menangkap apa yang dikatakan sehingga
PENDENGAR lebih bisa mencurahkan perhatian terhadap maksud/arti kata – kata kita.
III. MENANGGAPI PERTANYAAN PESERTA

Daya retensi seseorang terhadap apa yang diterima berflaktuasi, biasanya retensi tersebut naik pada
permulaan dan menjelang akhir, tetapi menurun sewaktu PEMBICARA memasuki bagian pokok dari
presentasinya.

Atas dasari itu, maka tanya jawab pada akhir presentasi adalah kurang tepat karena tanpa
pertanyaanpun perhatian dan daya retensi sudah ada. Jadi pertanyaan – pertanyaan sebaiknya
justru ditimbulkan pada waktu pembicaraan memasuki bagian pokok dari presentasi.

Bila pertanyaan – pertanyaan PENDENGAR kita tanggapi sebagai usaha untuk memojokkan kita,
maka jelaslah bahwa kita akan bersifat defensif. Oleh karena itu, PEMBICARA perlu bersikap terbuka
dan menganggap bahwa pertanyaan – pertanyaan tersebut adalah untuk mendapatkan kejelasan.

Untuk menghindari salah – jawab, adalah bermanfaat bila PEMBICARA mengulangi pertanyaan
PENDENGAR sehingga jelas apa yang dimaksudkan PENDENGAR. Apalagi bila pertanyaan tersebut
bersifat umum, perlu dispesifikasikan lagi dengan meminta penjelasan PENDENGAR mengenai apa
yang dimaksud dengan pertanyaan tersebut.

Beberapa ”PENDENGAR SULIT” memerlukan perhatian istimewa sebagai berikut:


Individu yang argumentatif
Selalu mengajak berdebat dalam satu pokok, bagaimanapun usaha kita untuk memojokkan orang
semacam ini, kita akan selalu kalah, karena :
1) Ia tidak pernah akan mau kalah.
2) Argumentasinya kurang menarik bagi orang lain.
3) Peserta lainnya tidak merasa senang
Dengan sikap semacam ini, biasanya peserta ingin mendapatkan pengakuan, bila demikian, berilah
pengakuan tersebut dan jangan melibatkan diri dalam perdebatan.

Individu dengan pertanyaan yang penuh isi


Biasanya dipakai untuk memojokkan kita, bila demikian, kembalilah pertanyaan tersebut agar dicoba
untuk dijawab sendiri.

Individu dengan pertanyaan yang berliku – liku


Kalau kita akan memotong, perlu diusahakan agar dia tidak kehilangan muka, beberapa tindakan
dapat dilakukan :
1) Jangan menunggu sampai habis, jawablah oertanyaan pada kesempatan pertama, dan
kembalikan lagi pada topiknya.
2) Ambil salah satu pokok yang ditanyakan, hubungkan dengan topik kita dan dijawab.
3) Bila semua hal tersebut diatas tidak mungkin, potonglah pertanyaan – pertanyaanya.

Dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan, ada dua hal yang sangat penting untuk dicamkan
selalu :
Bila tidak dapat menjawab dengan baik, akuilah bahwa anda tidak dapat menjawab atau lemparkan
pada orang yang sekiranya dapat menjawab, dan jangan menipu.
Bila perlu waktu untuk menjawab, berhentilah sejenak.
Betapapun terampilnya penampilan kita dalam presentasi, tetapi bila bahan presentasi tidak
bermutu, maka hasil presentasinya tidak akan bernilai, maka persiapan presentasi tidak kalah
pentingnya dengan presentasi itu sendiri.

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA WAKTU


PRESENTASI

I. SEWAKTU MASUK DI RUANGAN, AKAN


DIMUALI

Periksa tempat peralatan apakah sudah baik dalam arti :


Meja, tempat duduk PEMBICARA, Overgead Projector,
Layar, Papan Tulis, Flipchart, Peralatan yang lain apakah
sudah baik tempatnya dan dalam keadaan bersih ( tidak ada
tulisan – tulisan sebelumnya ).

Adakah peserta yang belum hadir ( ditanyakan apakah


presentasi dapat dimulai ).

Perkenalkan diri.

II. SEWAKTU MULAI

MENARIK seluruh peserta agar memfokuskan kepada


PEMBICARA yang dapat dilakukan dengan cara :
Memandang sepintas kepada seluruh peserta, ucapkan
Selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam,
mengatakan serta menuliskan di flipchart judul presentasi
yang akan dibawakan ( dapat ditampilkan dengan
menggunakan trasnparansi atau LCD, yang mana yang
sedang digunakan ).
Telah disiapkan di flipchart atau plastik ( transparent sheet )
atau dalam tayangan LCD sasaran presentasi dan langkah –
langkah pembahasan.

III. PROSES SETERUSNYA

Harus jelas langkah – langkahnya maupun perbandingan


waktu yang baik antar :
Pendahuluan.
Isi.
Kesimpulan/rangkuman.

Hendaknya telah direncanakan :


Mana saja yang harus diberikan dan disampaikan.
Mana saja yang dapat ditambahkan untuk diberikan jika
waktu masih memungkinkan.

Usahakan :
Selalu melakukan kontrol terhadap seluruh peserta.
Mengulangi untuk menekankan hal – hal yang diperkirakan
agak sulit untuk ditangkap peserta.
Memberikan contoh – contoh yang nyata, mudah
dibayangkan.
Meminta partisipasi dari peserta dengan komentar, pendapat
dan jawabanya.

CATATAN – CATATAN KHUSUS


I.
JANGAN………………………MELAINKAN/SEBAIKNYA

Jangan menulis terlalu kecil di flipchart, sebaiknya upayakan


penulisan anda jelas dan terbaca oleh peserta yang duduk
dibelakang.

Jangan membelakangi peserta pada waktu menulis,


melainkan dari samping ( pada waktu menulis atau
menerangkan ).

Jangan bicara dengan flipchart ( sambil menulis ),


melainkan dari samping sambil mengontrol peserta.

Jangan menyalakan Overhead Projector padahal tidak ada


plastik/transparent sheet ataupun menerangkan hal lain,
sebaiknya matikan Overhead Projector kalau sedang tidak
dipakai.

Jangan membuka seluruh transparent sheet yang


bertuliskan banyak dan penuh dari atas kebawah, melainkan
bukalah sebagian – sebagian saja untuk diterangkan dengan
menutup kertas bagian yang lain.

Jangan menunjukkan pada gambar/tulisan diplastik


transparent sheet, sebaiknya menunjukkan pada gambar
atau tulisan dilayar, dapat menggunakan alat tunjuk biasa
atau alat petunjuk yang memiliki sinar merah.

Jangan menunjuk pada layar dengan jari atau spidol yang


terbuka, sebaiknya menunjuk pada layar dengan tongkat
petunjuk atau alat petunjuk yang memiliki sinar merah.

Jangan menggunakan flipchart saja atau Overhead


Projector saja, melainkan gunakan kedua – duanya.

Jangan selalu terus langsung menjawab setiap pertanyaan


dari peserta, melainkan sekali – kali melempar pertanyaan
tersebut agar dijawab oleh peserta lain.

Jangan menunjukkan langsung kepada seorang peserta


untuk memberi komentar, pendapat atau jawaban, kalau ia
tidak tahu bisa jadi akan merasa malu, sebaiknya tawarkan
siapa saja yang akan memberikan komentar, pendapat atau
jawaban.

Jangan menjawab pertanyaan hanya dengan ditujukkan


kepada si penanya, melainkan pertanyaan seseorang harus
diartikan pertanyaan audience.

Jangan melayani terus – menerus peserta yang ngotot,


sebaiknya biar peserta lain memberi komentar.

Jangan membiarkan peserta bertanya atau berbicara


menyimpang ( lebih – lebih jika waktunya sempit atau padat ),
melainkan berani memotong dan mengatakan “MAAF AGAK
MENYIMPANG DARI PEMBICARAAN INI” lalu tetap berikan
jawaban dan komentar singkat, dan terus lanjutkan
menerangkan pembicaraan anda.

Jangan hanya mengeluarkan nada datar atau nada yang


menoton, melainkan sekali – kali dengan suara keras untuk
hal – hal yang lebih ditekankan ( yang lebih harus
diperhatikan ).
Jangan memegang spidol, ballpen dan sebagainya kalau
memang tidak dipakai ( karena bisa jadi tidak secara sadar
memain – mainkan alat tersebut pada waktu sedang
menerangkan ), sebaiknya letakkan alat tersebut ditempatnya
kalau memang tidak sedang dipakai.

Jangan selalu terpaku didepan ruangan, melainnkan sekali –


kali berjalan ketengah dan mendekati peserta.

Jangan menciptakan suasana kaku dan tegang, melainkan


suasana yang santai tetapi terpimpin, terkontrol dan
terkendali.
7 Langkah mempersiapkan presentasi yang
efektif
GalleryMay 24, 2012paulplaLeave a comment

Apakah anda orang yang terbiasa untuk memberikan presentasi di muka umum? Atau anda merasa
memberikan presentasi adalah sebuah hal yang sangat berat untuk dilakukan? Berikut adalah 7 tips
untuk membantu Anda mempersiapkan presentasi anda yang saya ambil dari sini:

Cari tahu apa yang Anda sukai.

Kuasai idemu, kata-kata akan mengikuti. “Grasp the subject, the words will follow.” ~ Cato The Elder,
Roman statesman

Jika Anda tidak peduli tentang apa yang Anda katakan, mengapa orang lain harus peduli? Temukan
cara untuk menemukan apa yang paling membuat Anda bergairah tentang hal yang anda perlu
sampaikan. Semangat ini sangat penting, yang akan tergambar dalam bahasa tubuh yang positif dan
baik. Setelah Anda menemukan gairah itu, mulailah melakukan penelitian dan belajar secara
mendalam tentang subjek yang Anda pelajari. Gunakan informasi tersebut untuk menyusun sebuah
presentasi sederhana dan menarik yang akan menginspirasi penonton untuk mendengarkan Anda.

Cari tahu kepada siapa anda akan bicara

“Speech is power: speech is to persuade, to convert, to compel. “~ Ralph Waldo Emerson, American
philosopher, lecturer, essayist, and poet.

Cari tahu siapa audiens Anda. Ini penting karena Anda tidak ingin memberikan lelucon tentang
budaya anak muda dalam sebuah konferensi warga senior. Cari tahu sebelum presentasi : siapa
para penonton, , apa kepentingan mereka, kapan mereka mulai menghadiri presentasi Anda
(penonton di hari terakhir kemungkinan lelah dan kurang perhatian), di mana mereka datang untuk
melihat Anda, dan mengapa mereka menghadiri presentasi Anda. Jadilah hormatilah audiens dan
waktu mereka.

Outline Presentasi Anda

“Public speaking is the art of diluting a two-minute idea with a two-hour vocabulary.” – Evan Esar,
American Humorist

Membuat Outline adalah langkah yang sangat penting untuk mengetahui apa poin utama yang harus
anda fokuskan dalam presentasi. Proses ini seperti membangun kanvas untuk naskah aktual dan
peta jalan pikiran untuk audiens. Misalnya, dalam presentasi saya “3 Ways to Deliver a Kick-Ass
Presentation”, saya tahu akan berbicara tentang 3 hal: bercerita, membuat desain sederhana, dan
gairah. Ini menjadi garis besar presentasi saya seperti berikut:

•Cerita Pembuka:
•Penjelasan pembuka dan relevansi dengan presentasi:
•Pengenalan Topik:
oMendongeng
oDesain sederhana
oGairah
•Tesis Pernyataan:
•Ide Utama Satu: Mendongeng
oMembuat Cerita
oKegiatan
oApa yang membuat speaker besar TED
•Ide Utama Dua: Desain Sederhana
oKiss Prinsip
oGunakan Citra Lebih
oGunakan teks kurang dan animasi
•Ide Utama Tiga: Gairah
oBersenang-senang saat Anda sedang mempresentasikan
oPerlu diketahui Peraturan 38-55-7%!
oPertanyaan bertanya pada diri sendiri ketika Anda hadir:
•Kesimpulan
oBagaimana menerapkan praktek-praktek
oBagaimana penonton ingat presenter lebih dari presentasi
oBagaimana menggabungkan ketiga ide menjadi presentasi berikutnya
Setelah mengembangkan garis besar ini, saya kemudian bisa mengisi konten di bawah untuk
mendukung poin-poin utama. Hal ini membuat saya bisa mempertahankan struktur, aliran, dan
kontrol sebelum menulis naskah saya.
Membuat script presentasi Anda.
“A speech is like a woman’s skirt: it needs to be long enough to cover the subject matter but short
enough to hold the audience’s attention.” – Author Unknown
Menggunakan outline Anda, mulailah menulis seperti ketika benar-benar berbicara. Ingat untuk
tetap membuatnya sederhana, singkat, dan to the point! Selalu bertanya pada diri sendiri setelah
membuat pernyataan, “Jadi apa?” Mengapa penonton harus peduli? Apakah apa yang Anda katakan
relevan untuk alur presentasi? Jika tidak, hapus! Membaca naskah secara teratur dan coba
mendengar apakah kedengaran seperti sebuah percakapan dan bukan hanya sekedar informasi.
Buatlah isi yang membuat outline dapat dengan mudah dibawa pulang. Buat tulisa ini mudah untuk
dimengerti. Sering lebih sulit untuk menjadikannya sederhana, namun pada akhirnya saya tahu
bahwa penonton akan sangat menghargai.
Satukan dalam bahasa tubuh dan nada bicara
“The right word may be effective, but no word was ever as effective as a rightly timed pause.” –
Mark Twain, American author and humorist
Sekarang Anda selesai dengan script, saatnya untuk menyatukannya dalam presentasi
sesungguhnya.
Meskipun penting untuk memiliki konten yang besar, saya yakin ini sama pentingnya, jika tidak lebih,
untuk dapat menyampaikannya. Sering saya berbicara tentang aturan 38-7-55% oleh psikolog Albert
Meherbrian. Aturan ini menyatakan bahwa penonton cenderung menilai presentasi 38% pada warna
vokal, 7% pada pengaturan verbal (konten yang sebenarnya), dan 55% dari bahasa tubuh (dengan
ekspresi wajah yang paling penting). Ini luar biasa mengingat kebanyakan orang akan berpikir
mereka selesai pada saat mereka menuliskan. Audiens ingat presenter lebih dari presentasi, jadi
presenter harus menguasai cara presentasi selama penyampaian.
Secara umum bertanyalah pada diri sendiri ketika mempersiapkan bahasa tubuh Anda untuk
presentasi: gerakan tangan apa yang Anda rencanakan untuk waktu-waktu tertentu? Kata-kata
tertentu Apa yang ingin Anda tekankan dalam presentasi Anda? Apakah Anda ingin memasukkan
jeda setelah pernyataan tertentu? Apakah emosi Anda menggambarkan di atas panggung benar
cocok isi presentasi Anda?
Mencoba panggung, dan menaklukkan deman panggung
Cara terbaik untuk menaklukkan demam panggung adalah untuk mengetahui apa yang Anda
bicarakan. “Best way to conquer stage fright is to know what you’re talking about.” – Michael H
Mescon, Founder/Chairman of The Mescon Group”
Sekarang jika Anda ratusan mil jauhnya sebelum acara Anda dan Anda tidak dapat menguji
presentasi di tempat sebelum acara, usahakanlah untuk memeriksa peralatan tersebut setidaknya
24 jam sebelumnya. Anda tidak pernah tahu apa yang bisa gagal. Sesuatu yang selalu bisa salah.
Siaplah datang dengan rencana cadangan.
Berlatih, berlatih, berlatih!
Biasanya diperlukan waktu lebih dari tiga minggu untuk mempersiapkan pidato dadakan dengan baik
“It usually takes more than three weeks to prepare a good impromptu speech.” -Mark Twain,
American author and humorist
Praktek menjadikan sempurna. Sampaikan presentasi pada diri sendiri dan bertanya pada diri sendiri
terus-menerus, “Apakah Anda ingin duduk dan menonton presentasi ini?” Jika tidak, kembali ke
papan gambar. Berlatih presentasi Anda beberapa kali sebelum Anda mulai.Saya biasanya
menyiapkan sepotong demi sepotong, kemudian berlatih 1 sampai 3 kali presentasi yang
sebenarnya. Biasanya saya merekam diri sendiri menyajikan presentasi yang sebenarnya. Dengan
begitu saya dapat menangkap ketidaklancaran verbal, kecelakaan bahasa tubuh, dan pernyataan
membingungkan yang perlu direvisi.
Ketika saya tidak malu untuk menonton diri sendiri, maka saya tahu saya siap.
Tidak ada salahnya untuk hadir di depan rekan terpercaya dan mendengar komentar mereka. Anda
tidak pernah tahu apa revisi menit terakhir Anda yang mungkin dapat meningkatkan presentasi
Anda.
Tugas dasar untuk membuat presentasi
PowerPoint 2013
Presentasi PowerPoint berfungsi mirip tampilan slide. Untuk menyampaikan pesan atau cerita, Anda
membaginya menjadi slide. Pikirkan slide sebagai kanvas kosong untuk gambar, kata-kata, dan
bentuk yang akan membantu Anda menyusun cerita Anda.
Tips
Untuk gambaran umum kursus pelatihan yang dapat membantu Anda membuat presentasi
PowerPoint 2013 pertama Anda, lihat Membuat presentasi PowerPoint 2013 pertama Anda.
Untuk informasi selengkapnya mengenai fitur baru di PowerPoint 2013, lihat Apa yang baru dalam
PowerPoint 2013.
Untuk informasi mengenai apa yang baru dalam Microsoft Office, lihat Apa yang baru dalam Office
2013
Memilih tema
Saat Anda membuka PowerPoint, Anda akan melihat beberapa tema bawaan. Tema adalah desain
slide yang berisi warna, font yang sesuai, dan efek khusus seperti bayangan, pantulan, dan masih
banyak lagi.
Pilih tema.
Klik Buat, atau ambil ragam warna, lalu klik Buat.

Baca selengkapnya: Menerapkan warna dan desain ke slide saya (tema)


Menyisipkan slide baru
Pada tab Beranda, klik Slide Baru, dan pilih satu tata letak.
Baca selengkapnya: Menambah, menata ulang, dan menghapus slide.
Menyimpan presentasi Anda
Pada tab File, klik Simpan.
Pilih atau cari ke folder.
Dalam kotak Nama file, ketikkan nama templat Anda, dan kemudian klik Simpan.

Tips Simpan pekerjaan selagi Anda bekerja. Seringlah menekan Ctrl+S.


Baca selengkapnya: Menyimpan presentasi Anda
Menambahkan teks
Klik di dalam tempat penampung teks, dan mulai ketikkan.

Memformat teks Anda


Pilih teks.
Di bawah Alat Menggambar, klik Format.
Lakukan salah satu dari hal berikut ini:
Untuk mengubah warna teks Anda, klik Isian Teks, lalu pilih sebuah warna.
Untuk mengubah warna kerangka bentuk teks Anda, klik Kerangka Teks, lalu pilih sebuah warna.
Untuk menerapkan bayangan, pantulan, cahaya, kemiringan, rotasi 3D, transformasi, klik Efek Teks,
lalu pilih efek yang Anda inginkan.
Mengubah font
Anda dapat mengubah font pada slide tunggal, atau mengubah font di seluruh presentasi Anda.
Mengubah font pada slide tunggal
Lakukan salah satu hal berikut ini:
Untuk mengubah font suatu paragraf atau frasa, pilih teks yang ingin Anda ubah.
Untuk mengubah font seluruh teks dalam tempat penampung, Anda dapat memilih seluruh teks
dalam tempat penampung, atau klik tempat penampung tersebut.
Pada tab Beranda, di grup Font, pilih font dari daftar Font.
Mengubah font di seluruh presentasi
Jika Anda menggunakan satu master slide, dan mengubah font pada master slide tersebut, font baru
akan tampil di seluruh presentasi Anda.
Jika Anda menggunakan beberapa master slide (misalnya, saat Anda menerapkan lebih dari satu
templat dalam presentasi), Anda harus mengubah gaya font pada setiap master slide.
Pada tab Tampilan, di grup Tampilan Master, klik Master Slide.
Di panel sebelah kiri yang menampilkan master slide dan tata letak, klik gambar mini master slide
atau tata letak yang berisi font yang ingin Anda ubah.
Pada master slide atau tata letak, klik teks judul atau tingkat teks isi yang ingin Anda beri gaya font
baru.
Pada tab Master Slide, di grup Latar Belakang, klik Font, lalu pilih font dari daftar.
Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk font lain yang ingin Anda ubah. Untuk kembali mengedit slide Anda,
pada tab Master Slide, di grup Tutup, klik Tutup Tampilan Master.
Untuk mengubah warna teks di slide, lakukan hal berikut ini:
Pilih teks yang ingin Anda ubah.

2. Pada toolbar mini yang muncul, klik Warna Font , lalu pilih warna yang Anda inginkan.
Tips Jika Anda tidak melihat warna yang Anda inginkan, klik Warna Lainnya, lalu klik
warna pada tab Standar, atau campur warna Anda sendiri pada tab Kustom.

Untuk mengubah warna teks di beberapa slide, lakukan hal berikut ini:

Mengubah warna teks pada master slide akan menerapkan perubahan tersebut pada teks di
beberapa slide sekaligus.

1. Klik Tampilan>Master Slide.


2. Di panel sisi kiri, klik tata letak yang berisi teks yang ingin Anda ubah ke warna yang berbeda.
3. Pilih teks di tata letak yang ingin Anda ubah.
4. Pada toolbar mini yang muncul, klik Warna Font , lalu pilih warna yang Anda inginkan.

Tips Jika Anda tidak melihat warna yang Anda inginkan, klik Warna Lainnya,
lalu klik warna pada tab Standar, atau campur warna Anda sendiri pada tab Kustom .

5. Saat Anda selesai, klik Tutup Tampilan Master untuk kembali ke presentasi Anda.

Tips Jika Anda sedang menyusun presentasi dengan banyak slide, ini membantu membuat
master slide terlebih dahulu. Itu menentukan warna teks dan gaya desain lainnya sebelumnya
dan tiap slide baru yang Anda buat dilengkapi dengan warna teks yang Anda inginkan.
Menambahkan poin atau nomor ke teks
Gunakan poin atau nomor untuk menyajikan banyak teks atau proses berurutan dalam
presentasi PowerPoint 2013.

1. Pada tab Tampilan, di grup Tampilan Presentasi, klik Normal.


2. Pada sisi kiri dari jendela PowerPoint, klik sebuah gambar mini slide yang ingin Anda
tambahkan teks berpoin atau bernomor ke dalamnya.
3. Pada slide tersebut, pilih barisan teks dalam tempat penampung teks atau tabel yang
ingin Anda tambahkan poin atau penomoran ke dalamnya.
4. Pada tab Beranda, dalam grup Paragraf, klik Poin atau Penomoran .

Catatan

 Untuk mengubah semua baris teks, pilih kerangka objek teks, lalu terapkan poin atau
penomoran.
 Untuk menaikkan atau menurunkan inden, untuk mengubah penspasian antara poin
atau nomor dengan teks, untuk mengubah gaya, warna, atau ukuran poin atau nomor,
untuk mengubah nomor mulai secara manual, dan seterusnya, baca Menyesuaikan
inden dalam daftar poin atau bernomor di penggaris.

Mengubah warna dan gaya daftar berpoin


atau daftar bernomor
Ingin mengubah warna, gaya, atau ukuran poin atau nomor di presentasi PowerPoint 2013
Anda? Atau mengubah nomor mulai yang Anda inginkan? Anda berada di tempat yang
benar.

1. Untuk mengubah satu poin atau nomor, tempatkan kursor di awal baris yang ingin
Anda ubah. Untuk mengubah beberapa poin atau nomor, pilih teks di semua poin atau
nomor yang ingin Anda ubah.
2. Klik Beranda, klik panah baik pada tombol Poin atau Penomoran, lalu klik Poin
dan Penomoran.

3. Di kotak dialog Poin dan Penomoran, baik di tab Berpoin atau tab Bernomor
(bergantung pada jenis daftar yang Anda gunakan), pilih perubahan gaya yang ingin
Anda lakukan, seperti:

 Gaya poin atau nomor.


 Warna.
 Ukuran (untuk mengubah ukuran poin atau nomor sampai ukuran tertentu sesuai teks
Anda, klik Ukuran, dan masukkan persentase).
 Nomor mulai (pada tab Bernomor, masukkan nomor yang Anda inginkan di kotak
Mulai dari).
 Gambar (untuk menggunakan gambar sebagai poin, pada tab Berpoin, klik Gambar,
dan gulir untuk menemukan gambar).
 Simbol (untuk menambah karakter dari daftar simbol ke tab Berpoin atau Berpoin,
pada tab Berpoin, klik Kustomisasi, klik simbol, dan klik OK. Anda bisa
menerapkan simbol ke slide Anda dari daftar gaya).
 Grafik SmartArt (untuk mengonversi daftar berpoin atau daftar bernomor saat ini
menjadi Grafik SmartArt , klik Beranda>Konversi menjadi SmartArt).

Catatan PowerPoint tidak mendukung daftar bernomor desimal.

Untuk mempelajari selengkapnya tentang daftar berpoin dan daftar bernomor, baca link Juga
Baca pada halaman ini, dan lihat artikel berikut:

 Jika Anda belum menambahkan poin atau penomoran ke slide Anda, lihat
Menambahkan poin atau nomor ke teks.
 Untuk menyesuaikan di daftar berpoin atau daftar bernomor yang muncul pada semua
slide di presentasi Anda, baca Menyesuaikan inden di daftar berpoin atau daftar
bernomor pada penggaris.
 Jika Anda ingin menambah atau mengubah poin atau penomoran pada beberapa slide,
baca Membuat master slide untuk informasi tentang cara melakukannya.

Menambahkan bentuk

1. Pada tab Sisipkan, klik Bentuk.


2. Pilih bentuk yang Anda inginkan, klik di mana saja di slide, lalu seret untuk menggambar
bentuk.

Tips Untuk membuat persegi atau lingkaran sempurna (atau membatasi dimensi bentuk
lain), tekan dan tahan Shift sambil menyeret.

Baca selengkapnya: Menambahkan bentuk.


Menambahkan gambar

Pada tab Sisipkan, lakukan salah satu hal berikut ini:

 Untuk menyisipkan gambar yang disimpan di drive lokal Anda atau di server internal, klik
Gambar di PC saya, telusuri gambar, lalu klik Sisipkan.

 Untuk menyisipkan gambar dari Bing atau galeri Clip Art Office.com, klik Gambar Online, dan
gunakan kotak pencarian untuk mendapatkan sebuah gambar.

Sebagai contoh, ketikkan ‘Cats’ dalam kotak pencarian Clip Art Office.com.

Berikut sampel dari gambar kucing yang Anda akan lihat:


 Pilih sebuah gambar, lalu klik Sisipkan.

Baca selengkapnya: Menyisipkan gambar

Menambahkan catatan pembicara

Slide akan sangat baik jika Anda tidak menjejalkan terlalu banyak informasi. Anda bisa
menambahkan fakta dan catatan dalam catatan pembicara, dan jadikan rujukan Anda saat
menjalankan presentasi.

1. Untuk membuka panel catatan, pada bagian bawah jendela, klik Catatan.

2. Klik di dalam panel Catatan di bawah slide tersebut, dan ketikkan catatan Anda.

Baca selengkapnya: Menambahkan catatan pembicara ke setiap slide dalam presentasi

Mencetak catatan pembicara

1. Pada tab File, klik Cetak.


2. Di bawah Printer, pilih printer yang ingin Anda gunakan untuk mencetak.
3. Di bawah Pengaturan, di samping Slide Halaman Penuh, klik panah turun dan di dalam Tata
Letak Cetak, klik Halaman Catatan.
4. Klik Cetak.

Baca selengkapnya: Mencetak slide dengan atau tanpa catatan pembicara.


Menyampaikan presentasi Anda

Pada tab Peragaan Slide, lakukan salah satu hal berikut ini:

 Untuk memulai presentasi pada slide pertama, di grup Mulai Peragaan Slide, klik Dari Awal.

 Jika Anda tidak berada di slide pertama dan Anda ingin memulai dari posisi Anda, klik Dari
Slide Saat Ini.
 Jika Anda ingin menyajikan ke orang yang tidak berada di tempat Anda, klik Sajikan Online
untuk menyetel presentasi di web, lalu pilih salah satu opsi berikut:
 Menyajikan presentasi secara online dengan menggunakan Office Presentation
Service
 Memulai presentasi online dalam PowerPoint dengan menggunakan Lync

Tips Untuk informasi tentang menampilkan catatan Anda saat presentasi tanpa audiens
melihatnya, baca Menggunakan tampilan Penyaji untuk menyampaikan peragaan slide Anda.

Keluar dari tampilan Peragaan Slide


Cara menyampaikan presentasi yang baik
dan menarik
Kemampuan menyampaikan presentasi yang baik sangat
diperlukan di dunia bisnis dan harus dikuasai bila ingin
menjadi sukses. Berbicara di depan banyak orang merupakan
kesempatan bagi Anda untuk menjelaskan konsep usaha,
keunggulan barang & jasa ataupun untuk membangun brand
awarreness.
Namun begitu berbicara di depan umum bagi banyak orang
merupakan momok yang menakutkan, tapi tunggu, jangan
khawatir karena Tips dan Trik akan memberikan kiat supaya
Anda dapat melakukan presentasi dengan baik.
Berikut 6 langkah untuk dapat melatih kemampuan presentasi
/ berbicara di depan umum supaya tampil percaya diri,
berinteraksi dengan audience serta tidak gugup.
1. Latihan pernafasan
Atur nafas dengan baik dan pastikan Anda mengetahui cara
mengambil nafas saat sedang menyampaikan kalimat yang
cukup panjang sehingga pembicaraan tidak terputus.
2. Latihan presentasi dengan orang yang Anda kenal
Dengan melakukan latihan akan memberikan Anda keyakinan
terhadap materi yg hendak disampaikan. Berlatih didepan
sekumpulan orang yang Anda kenal seperti anggota keluarga
atau teman dengan minimal 3 orang. Dan setelah melakukan
presentasi didepan mereka, tanyakan kepada mereka
kelebihan dan kekurangan dari presentasi yang Anda
lakukan; setelah itu coba perbaiki kekurangan yg ada.
3. Kenali situasi sekitar

Baca situasi tempat dan acara di mana Anda melakukan presentasi, Apakah menggunakan
mikrofon, audio visual seperti proyektor karena semakin baik Anda menguasai lingkungan
sekitar maka konsentrasi dapat lebih fokus saat memberikan presentasi.

4. Kenali pendengar (audience)

Terlepas dari seberapa baik Anda menguasai topik presentasi namun jika orang-orang tidak
tertarik maka tidak akan berhasil. Ketahui siapa yang akan mendengarkan presentasi setelah
itu sesuaikan gaya komunikasi Anda dengan audiens. Jadi, bedakan gaya bicara Anda saat
harus berbicara dengan karyawan ataupun dengan mahasiswa.

5. Menyesuaikan isi konten presentasi

Menyampaikan antara apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda bicarakan sering tidak
mudah. Tapi ingatlah bahwa ketika kita ingin berpresentasi untuk menarik perhatian audiens
pada bisnis Anda, tidak perlu terlihat (bersikap) seperti salesman.

Ingat bahwa Anda mewakili presentasi dari bisnis atau produk Anda, jadi jika menyampaikan
presentasi yang mengesankan maka orang akan ingin tahu lebih banyak. Jadi pastikan dalam
slide powerpoint ataupun kertas bahan presenstasi tercantum nama perusahaan, website, dan
nomor telepon yang dapat dihubungi.
6. Terhubung dengan pendengar atau audience

Selalu terhubung dengan pendengar dan jangan hanya terus menerus terpaku terhadap kertas /
layar yang Anda baca karena pendengar bisa mudah bosan. Menyampaikan presentasi harus
dilakukan dengan baik, teratur dan sesekali lakukan kontak mata, bila perlu selingi dengan
humor. Pastikan poin-poin penting tersampaikan dengan singkat, padat dan jelas; lalu setelah
presentasi selesai berikan kesempatan bagi pendengar untuk bertanya.
Tips meningkatkan percaya diri
Tips untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk hidup yang
lebih baik
Percaya diri (Self-confidence) sering menjadi faktor tunggal
antara orang-orang yang mendapatkan apa yang mereka
inginkan dengan orang yang tidak. Dimana mindset pikiran
“Saya bisa” dan “Saya tidak bisa” menghasilkan kondisi
emosional yang sangat berbeda, ini karena pikiran sangat
patuh dan mengikuti jalan mana kita mengarahkannya.
Sering kita melihat orang yang paling sukses dan bahagia
tidak dilahirkan sebagai orang yg paling kaya, cantik atau
berbakat; mereka hanya percaya pada diri mereka sendiri
dan mengerjakan apa yang mereka inginkan. Percaya diri
juga merupakan kualitas yang sangat menarik dimana tiap
orang berharap mereka memiliki kepercayaan diri yang lebih.
Otak kita adalah alat yang sangat kuat dan dampak dari
pikiran serta kata-kata yang kita percayai tidak dapat
diremehkan. Ini karena pikiran kita menciptakan emosi, emosi
menentukan tindakan dan tindakanlah yang membuat hidup
kita.

Orang yang memiliki percaya diri tinggi akan memiliki kontrol


lebih besar atas pikiran mereka dan selalu memiliki mental
“Saya pasti bisa”, berikut beberapa cara supaya menjadi
orang yang PD.
Tips meningkatkan percaya diri:
Jangan membuat rumit. Anda menginginkan sesuatu ?
Bagus sekali! Mulailah membuat rencana untuk
mendapatkannya. Bayangkan pikiran Anda pada tujuan akhir
serta abaikan dan jangan terusik oleh komentar orang lain
ataupun memperumitnya dengan hal yg tidak penting.
Fokus pada apa yang Anda inginkan. Orang yang percaya
diri selalu positif dalam melihat masa depan. Mereka
mengharapkan hal-hal baik terjadi pada mereka (dan itu
terjadi) karena harapan adalah kekuatan yang sangat kuat.
Bertindak seolah-olah yang diinginkan sudah menjadi
milik Anda. Orang yang percaya diri memungkinkan bahasa
dan tindakan mereka sejalan dengan hasil yang diinginkan,
dimana hal tersebut membangkitkan kepercayaan orang lain
pada Anda.
Dengarkan pendapat ataupun masukan (baik / buruk) dari
orang lain, namun jangan biarkan apa yang mereka katakan
membuat Anda melenceng dari tujuan utama.
Bersikap rendah hati. Orang yang percaya diri tidak akan
terus-menerus berbicara dan sombong mengenai
keberhasilan yang telah dicapai. Ini karena tipe orang yang
percaya diri membiarkan kesuksesan mereka yang berbicara
dan merasa tidak perlu untuk menyuarakannya lagi.
Berbicara dengan menggunakan kalimat yang optimis
(positif) dan menghindari kalimat pesimistis (negatif) dan
merendahkan diri.
Mendedikasikan waktu untuk hal yang penting. Orang
yang percaya diri tidak merasa bersalah dan berani berkata
tidak agar mereka memiliki waktu dan energi untuk
mengerjakan apa yg menjadi prioritas utama. Lucunya,
dengan bersikap seperti itu ternyata orang-orang
memperlakukan mereka dengan lebih hormat sebagai.
Menerima bahwa kegagalan kadang-kadang tidak
terelakkan. Takut gagal bagi banyak individu dapat
menjauhkannya dari melakukan apa yang mereka inginkan.
Tapi orang yang percaya diri tetap merasa yakin bahkan
ketika mereka gagal karena mereka tahu kegagalan itu akan
segera berlalu dan hanya berlangsung sesaat dan tidak
membuat mereka stress.
Lakukan dan ulangi semua Tips dan Trik di atas dalam
kehidupan sehari-hari supaya Anda menjadi pribadi yang
lebih percaya diri. Namun membangun dan meningkatkan
percaya diri membutuhkan waktu yang lama, jadi terus
berlatih, selalu yakin dan jangan biarkan beberapa kegagalan
kecil menghalangi.
Presentasi sangat penting untuk mengaet mitra bisnis atau
konsumen potensian Anda. Untuk menyampaikan presentasi
memang diperlukan beberapa keahlian, mulai dari bagaimana
berbicara di depan umum hingga membuat pesan yang
disampaikan bisa diterima dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti untuk
membuat presentasi bisnis Anda lancar:
Persiapan yang baik
Aturan utama dari sebuah presentasi yang baik adalah
persiapan yang baik. Anda harus tahu secara menyeluruh
tentang materi presentasi yang akan disampaikan, jangan
sampai ada satu celah yang tidak Anda ketahui. Semakin
Anda mempelajari presentasi tersebut, maka Anda akan
semakin terlihat profesional saat menyampaikannya.
Pastikan semua perlengkapan siap
Saat melakukan presentasi, ada baiknya Anda membuat
salinan dari presentasi yang kemudian dibagikan kepada
peserta presentasi. Pastikan juga perlengkapan seperti laptop
dan in-focus sudah siap agar presentasi tidak terganggu
dengan hal-hal seperti ketidaksiapan perlengkapan.
Perhatikan penampilan
Anda akan berdiri di depan banyak orang saat presentasi,
karena itu penampilan Anda pun menjadi penting. Buat
penampilan Anda terliha seprofesional mungkin dengan
busana formal. Selain itu saat bicara, pastikan Anda
melakukan kontak mata dengan peserta dan bicaralah
dengan teratur atau dalam tempo lambat. Biasanya dalam
keadaan gugup Anda akan cenderung bicara terlalu cepat
yang akhirnya presentasi akan sulit dimengerti.
Berikan ilustrasi yang sesuai
Jangan membuat peserta bosan dengan banyak tulisan
dalam slide presentasi Anda. Coba masukkan gambar-
gambar pendukung yang lebih menarik, misalnya saat
memberikan presentasi soal data berilah gambar diagram pie
atau batang. Tapi jangan juga memberikan gambar atau
informasi yang tidak berhubungan dengan presentasi Anda
dan keluar dari konteks karena akan membingungkan
peserta.
Adakan sesi tanya jawab
Di akhir wawancara, selalu berikan waktu untuk pertanyaan.
Kemampuan Anda menjawab pertanyaan juga akan
memperlihatkan pengetahuan Anda soal topik yang
dipresentasikan sekaligus kemampuan mendengar dengan
baik. Sebisa mungkin hindari konflik atau berargumen dengan
peserta, cobalah untuk selalu bersikap tenang dan
berkompromi saat ada masalah. (as/dari berbagai sumber)
Cara-cara Mudah Mengatasi Kegugupan
Saat Presentasi

Sadarkah anda? Bahwa kegugupan pada saat


presentasi adalah hal yang sangat mengganggu.
Kita bisa kehilangan berbagai peluang bagus dan
kesempatan emas hanya karena gugup pada
saat presentasi. Mulai dari peluang naik gaji, karir
lebih baik, hingga omset yang besar. Pada topik
kali ini, kita akan membahas seputar masalah
kegugupan secara umum, dan bagaimana cara
mengatasinya.

Tips Pertama mengatasi kegugupan saat


presentasi yang dapat berguna bagi karir
Anda

Berusaha menghindar adalah tipe pertama dari kegugupan yang biasanya sering
terjadi pada kebanyakan orang. Orang seperti ini biasanya mulai gelisah dan
berusaha menghindar ketika mendapatkan pemberitahuan bahwa dirinya akan
diminta maju untuk bicara. Sekalipun diberitahukan jauh-jauh hari, biasanya mereka
tetap gelisah dan ada pula yang karena sangat gelisah, menjadi sulit tidur. Mereka
memiliki banyak ketakutan dan menghabiskan hidupnya dengan banyak ketakutan
dan kegelisahan. Pada kondisi yang lebih ekstrim, mereka bahkan menolak solusi
untuk mengatasi kegugupannya sendiri.

Solusinya adalah :

 Belajar memperluas pergaulan dan berkomunikasi dengan banyak tipe orang, karena
akan membuatnya memiliki banyak pengalaman penting.
 Belajar untuk lebih terbuka pada orang lain dan terhadap kelompok.
 Kelompok kecil di luardunia kerja adalah awal yang bagus untuk melatih cara bicara
dengan nyaman.
 Bukalah hati dan pikiran untuk mau menerima masukan dari orang yang lebih
berpengalaman.
 Bacalah buku-buku motivasi atau kisah-kisah sukses untuk membuat semakin
percaya diri.
 Sempatkan juga untuk menghadiri seminar-seminar motivasi.
Tips Kedua mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi karir
Anda

Tipe yang berikutnya adalah jenis orang yang memiliki tingkat kekhawatiran yang
berlebihan. Orang seperti ini biasanya terlalu repot untukmemperhatikan hal-hal
kecil, dengan detail. Harapannya agar presentasi dapat berjalan dengan sangat
sempurna.Energy yang dia habiskan terlalu banyak untuk persiapan, yang kadang
tidak terlalu penting.Tipe ini takut terlihat buruk didepan orang lain, sehingga sebisa
mungkin mempersiapkan hal-hal detail yang menurutnya penting. Namun justru
karena itu, sering kali apa yang disampaikannya menjadi tidak menarik.
Kekhawatirannya menyebabkan dia lupa dengan hal-hal yang esensi dalam
presentasi di lingkup dunia kerja maupun dalam lingkup lainnya, seperti komunikasi
dengan audiens dan teknik penyampaian materi yang nyaman.

Solusinya adalah :

 Belajar untuk lebih toleransi pada kesalahan-kesalahan kecil yang timbul.


 Coba untuk mempersiapkan presentasi dengan lebih santai dan rileks, hal ini dapat
dilakukan dengan memutar instrument-instrumen music yang ringan.
 Berdiskusilah dan minta pendapat orang untuk presentasi anda.
 Pelajari lebih dalam teknik-teknik presentasi yang lebih mementingkan pada aspek
komunikasi dan teknik-teknik penyampaian yang berguna dalam dunia kerja maupun
lainnya.

Tips Ketiga mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi
karir Anda

Selain dari 2 macam kegugupan diatas, ada pula jenis kegugupan yang hanya
muncul sesaat tepat sebelum maju ke depan. Orang seperti ini biasanya menjadi
sangat gugup sesaat sebelum bicara, atau ketika namanya dipanggil. Jantung
mereka biasanya berdetak lebih kencang saat akan maju kedepan atau mendengar
namanya dipanggil. Mereka biasanya juga cenderung panic saat akan
tampil.Terkadang persiapan yang sungguh-sungguh membuat ketegangannya
semakin memuncak menjelang detik-detik terakhir sebelum tampil untuk melakukan
presentasi.

Solusinya adalah :

 Belajarlah untuk mengatur nafas beberapa kali sebelum ke depan. Anda bisa
melakukan dengan menarik nafas panjang, tahan sebentar dan hembuskan selama
mungkin.
 Jagalah fokus tetap untuk memberikan yang terbaik bagi audiens. Selalu bayangkan
bagaimana rasanya saat tampil dengan baik
 Beberapa lompatan kecil, dan sedikit senam terkadang dapat membuat kita lebih
segar dan tenang.
Tips Keempat mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi
karir Anda

Yang terakhir adalah jenis orang yang menjadi gugup ketika ditengah-tengah
presentasi sedang berjalan. Mereka seringkali menganggap remeh tugas yang
diberikan.Mereka hanya yakin mengerti materi yang akan digunakan dan berangan-
angan untuk melakukan improvisasi ditempat. Inilah yang menyebabkan gugup
ditengah-tengah presentasi, karena mereka audiens menunggu-nunggu saat mereka
kehabisan ide, atau beberapa bagian dari materi pokok. Hal ini sangat berbahaya
khusunya dalam presentasi di dunia kerja.

Solusinya adalah :

 Tegaslah dengan diri sendiri, untuk lebih rajin mempelajari materi dan melakukan
latihan persiapan.
 Fokuslah pada tujuan saat mempersiapkan presentasi.
 Sediakan waktu khusus untuk persiapan, dan gunakan sebaik-baiknya.
 Mintalah nasihat pada orang yang ahli, tanyakan apakah persiapan anda sudah
cukup.

Selamat berlatih, dan sukses untuk anda !


Kegagalan Memang Harus Terjadi
15

Saya yakin Anda juga memahami betul bahwa


kegagalan itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah keberhasilan. Bahwa setiap orang yang sedang
berusaha, pasti pernah merasakan kegagalan. Tetapi
mungkin saja Anda sama seperti saya, ketika
menemukan kegagalan rasanya tidak semudah
memahami kegagalan secara teori. Saat kita diterpa
kerugian, kebangkrutan, penolakan, penilaian buruk, dianggap tidak berprestasi, mendapat
Surat Peringatan, hingga di PHK, rasanya semuanya sudah berakhir dan kita merasa tidak
layak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Jadi ada dua hal yang terkait dengan sebuah kegagalan. Yang pertama adalah, gagal sebagai
sebuah pengetahuan. Maksud saya adalah, mengetahui banyak hal tentang kegagalan, dari
mulai kenapa seseorang gagal hingga bagaimana menghadapi kegagalan. Yang kedua adalah,
merasakan kegagalan itu dan berhasil melaluinya. Jadi sekali lagi, yang pertama berhasil
memahaminya dan yang kedua berhasil melaluinya. Sama seperti madu, saya yakin Anda
tahu bahwa madu itu memiliki khasiat yang banyak untuk kesehatan tubuh kita. Bahkan bisa
jadi Anda pun mengetahui betul kandungannya terdiri dari apa saja dan khasiatnya untuk apa
saja. Tapi percayalah, madu akan benar-benar bermanfaat jika kita meminumnya. Jadi sekali
lagi, memahami dan merasakan adalah dua hal yang berbeda.

Kegagalan harus dilihat dari gambaran besarnya, bukan dari pandangan sempit yang diartikan
sebagai sebuah peristiwa yang berdiri sendiri. Lihatlah kegagalan itu sebagai sebuah
peristiwa yang terhubung dengan peristiwa lainnya, termasuk terhubung dengan kesuksesan.
Lihatlah kegagalan itu dari kamera satelit bukan dari kamera CCTV.

Pada prinsipnya kegagalan itu memang harus terjadi, karena kegagalan itu dalah sebuah
tangga yang harus dipijak untuk menuju level berikutnya. Seperti kita hendak menuju lantai
dua dari lantai satu melalui tangga, setiap anak tangga adalah sebuah pijakan yang mau tidak
mau harus dilalui (dipijak). Tapi apakah itu sebuah jaminan kita akan berhasil atau sampai di
lantai dua? Jawabnya, tentu saja tidak, jika kita berhenti melangkah. Itu artinya, jangan
berhenti di tangga kegagalan jika kita ingin sampai di tujuan. Yakinilah bahwa kegagalan itu
adalah sebuah keharusan yang tak terelakan dalam perjalanan menuju sukses.

Untuk mempertegas bahwa orang-orang yang berhasil itu tidak berhenti pada kegagalan yang
menimpanya, berikut sebuah fakta yang pernah dialami oleh orang-orang yang dianggap
sukses di bidangnya masing-masing. Walau pun tidak dijelaskan bagaimana caranya mereka
lolos dan tetap bergerak saat menghadapi kegagalan, diharapkan kita semua tetap bisa
mendapatkan hikmah atau terinspirasi oleh cerita kegagalan yang mereka alami itu :

Walt Disney (pendiri Disney Land), awalnya dipecat krn "kurang imajinasi dan tdk punya ide". Bisnis
awalnya juga bangkrut. Akhirnya berhasil membangun kerajaan hiburan yang penuh imajinasi.
Henry Ford (pendiri perusahan mobil Amerika, Ford), bisnis pertamanya gagal dan 5 kali bangkrut
sebelum berhasil membangun Ford Motor Company.

JK Rowling (Penulis buku Harry Potter), sebelum buku Harry Potter menjadi sukses luar biasa di
seluruh dunia, ia miskin, depresi karena cerai dan naskahnya ditolak oleh berbagai penerbit.

Soichiro Honda (pendiri perusahaan otomotif Jepang, Honda), ditolak waktu interview di Yamaha
sebagai engineer. Kemudian ia menjadi pengangguran dan sama sekali tidak punya uang. Sampai
akhirnya ia berhasil membuat skuter sendiri.

Akio Morita (pendiri Sony Elektrik), dulu awalnya membuat rice cooker. Gagal, masakannya
gosong, dan cuma laku 100 pcs.

Bill Gates (pendiri perusahaan softwere, Microsoft), drop out dari Harvard sebelum berhasil
membangun Microsoft.

Albert Einstein (Ilmuan), genius tapi tidak bisa bicara sampai umur 4 tahun. Ia juga tidak bisa
membaca sampai umur 7 tahun. Ia juga sempat dikeluarkan dari sekolah. Sekarang siapa yang tidak
kenal dengan teori relativitas.

Thomas A Edison (penemu bola lampu), gagal 1000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu.

Oprah Winfrey (Pembawa acara televisi ternama Amerika), waktu kecilnya sering disiksa. Di awal
karirnya ia dipecat karena dibilang wajahnya kurang mendukung sebagai reporter.

Steven Spielberg (Sutradara ternama dunia), gagal masuk University of Southern California jurusan
Teater tiga kali. Ia kemudian mencoba masuk universitas lain, tetapi juga drop out.

Michael Jordan (pemain basket dunia berperestasi), ia pernah gagal masuk tim basket SMA
sebelum berhasil menjadi top player NBA.
Cara Membuka Presentasi Dengan Baik
dan menarik

Dalam presentasi pembukaan adalah salah satu elemen penting yang harus selalu disiapkan
dengan baik oleh presenter. Mengapa demikian? karena orang cenderung mengingat hal-hal
yang paling awal tampil terlihat atau terdengar oleh mereka. Dalam ilmu psikologi ini
dinamakan dengan primacy effect.

Selain itu, pembukaan presentasi yang baik akan membantu kita menciptakan motivasi dan
rasa ingin tahu dalam diri audiens. Sekarang coba Anda bayangkan apa jadinya jika di awal-
awal pembukaan presentasi Anda gagal memotivasi audiens. Bisa jadi audiens Anda asyik
sendiri bermain handphone, ngobrol sendiri, atau bahkan sudah ada yang terlihat menguap
karena mengantuk. Jika ini terjadi, maka tugas Anda untuk mempengaruhi mereka akan
semakin sulit. Karena itulah Anda harus mampu menciptakan sebuah motivasi dengan
pembukaan yang menarik, sehingga audiens mau meninggakan kesibukan mereka dan beralih
untuk mendengarkan presentasi yang Anda sampaikan.

Dengan kata lain presentasi yang baik harus dimulai dengan pembukaan yang baik dan
menarik. Pembukaan yang baik dan menarik akan sangat menentukan keberhasilan sebuah
presentasi sebagaimana pembukaan yang buruk juga cenderung membuat presentasi menjadi
gagal. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Audiens
akan menilai kredibilitas kita sebagai presenter dalam beberapa menit pembukaan. Dalam
waktu singkat tersebut, Anda harus dapat meyakinkan audiens untuk terus mendengarkan
hingga akhir presentasi Anda.

Lantas bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik? berikut ada lima cara
yang bisa Anda gunakan untuk membuka presentasi. Kelima cara ini juga sering digunakan
presenter kelas dunia untuk membuka presentasi mereka. Apa saja kelima cara tersebut,
silahkan Anda simak dalam ulasan berikut ini.

1. Menggunakan Cerita

Cerita memang memiliki daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian audiens. Tidak ada
yang lebih kuat dari pada memulai presentasi dengan sebuah cerita yang mengilustrasikan
pesan pokok Anda.

Mengapa cerita menarik untuk membuka presentasi? ada tiga alasan sederhana. Cerita mudah
diingat dan kebanyakan orang suka cerita. Sekarang coba Anda ingat kembali, di masa kecil
kita mungkin pernah mendengarkan dongeng dari orang tua kita, nenek kita atau guru kita.
Saya yakin dongeng tersebut, beberapa masih tersimpan diingatan kita. meskipun tidak
sempurna. Ini adalah bukti bahwa cerita memiliki kekuatan yang bisa terpatri dengan baik
diingatan kita. Kemudian cerita juga disukai banyak orang. Saya sangat yakin, hampir
sebagian besar orang di dunia ini suka cerita. Jika begitu Anda tidak perlu ragu menggunakan
cerita untuk membuka presentasi Anda.

Namun perlu Anda ingat, kalau Anda mau menggunakan cerita dalam sesi presentasi Anda
harus memperhatikan beberapa hal yaitu: jangan bercerita terlalu detail karena akan
menghabiskan waktu Anda, jangan gunakan cerita yang sudah familiar, karena bisa jadi
audiens pernah mendengar, jangan bercerita secara datar, artinya berceritalah dengan penuh
pengahayatan.

2. Menggunakan Pertanyaan

Menggunakan pertanyaan juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk membuka
presentasi. Karena ketika ada pertanyaan maka orang akan cenderung mencari jawaban. Ini
akan membuat audiens fokus dengan topik pertanyaan.

Muhammad Noer dalam presentasinya di TEDx Jakarta pernah melakukannya dengan sangat
baik. Ia membuka presentasinya dengan kalimat:

“Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana pada Anda, berapa banyak buku
yang sudah Anda selesaikan dalam satu tahun terakhir?”

Menurut saya ini adalah satu pertanyaan menarik, yang merangsang audiens untuk berpikir
dan menilai diri tentang jumlah buku yang sudah dibaca dalam setahun terakhir ini.
Pertanyaan itu juga berfungsi sebagai acuan berpikir kenapa, seseorang harus belajar dan
menguasai teknik membaca cepat.

3. Menggunakan Kutipan

Cara lain untuk membuka presentasi yang baik dan menarik adalah dengan mengutip
pendapat para ahli atau orang yang berwenang. Hal ini penting untuk memperkuat meteri
yang akan Anda sampaikan. Kutipan yang kuat akan memberikan pengaruh tersendiri bagi
audiens. Biasanya mereka akan lebih percaya bahwa materi yang Anda sampaikan akan
benar-benar memberikan manfaat baginya

Contoh:
Anda adalah seorang pakar

marketing

yang akan melakukan presentasi dengan topik bagaimana melakukan marketing yang baik. Maka
Anda bisa membuka presentasi Anda dengan kutipan seperti ini:

“Selamat pagi, bapak dan ibu sekalian. Saya akan memulai presentasi saya dengan
pernyataan yan menarik dari Seth Godin. Seth Godin adalah pakar marketing profisional, ia
seorang pengusaha dan seorang pembicara. Ia mengatakan “Sukses itu tidak melulu tentang
patennya atau seperti apa pabriknya. Tapi sukses itu tentang bisa tidaknya Anda
menyebarkan ide Anda”.

4. Menggunakan Data dan Fakta

Penggunaan data atau fakta secara tepat juga akan mampu menjadi pembukaan yang kuat.
Data atau fakta akan membuat audiens percaya materi Anda sampaikan benar-benar sesuatu
yang sangat penting. Sehingga mereka akan termotivasi mendengarkan presentasi Anda
selanajutnya.

Contoh

Anda melakukan presentasi bagaimana menumbuhkan minat dan motivasi dalam membaca,
maka Anda bisa membuka presentasi Anda dengan data atau fakta seperti beikut

“Berdasarkan survei UNESCO tahun 2011, disebutkan bahwa indeks membaca masyarakat
Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki
minat baca tinggi). Hal ini menegaskan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih
sangat rendah.”

Penggunaan fakta tersebut akan membuat audiens yang belum pernah mendengar akan
memberikan perhatian lebih serius terhadap topik bahasan. Sementara yang sudah
mengetahui fakta itu data bisa menjadi pengingat buat mereka.

5. Intermezo

Intermezo biasanya dilakukan untuk mencairkan suasana dan membangun hubungan dengan
audiens. Para presenter hebat juga melakukan hal ini.

Sebagai contoh seperti apa yang dilakukan Ade Rai dalam presentasinya di ted.jkt.org. Dia
mengatakan:

“perbedaan saya dengan teman-teman presenter yang lain, sebenarnya kalau bisa dibilang
tidak ada bedanya, bedanya cuma satu kepala saya lebih kecil sehingga saya kelihatan lebih
gede”.

Sontak hal itu membuat audiens bergemuruh tertawa.

Kemudian ia lanjut mengatakan:


“Tips sederhana membuat Anda besar ada dua cara, satu dengan gedein badan, dua dengan
ngecilin kepala, tentunya dengan nano teknologi”.

Untuk kedua kalinya suara tepuk tangan audiens menghangatkan suasana presentasi.

Apa yang dilakukan Ade Rai tersebut adalah bentuk intermezo yang baik menurut saya.
Dengan begitu ia mampu membangun hubungan yang lebih hangat dengan audiens, sebelum
melanjutkan sesi presentasinya.

Demikianlah lima alternatif atau saran yang bisa Anda pilih untuk membuka presentasi yang
baik dan menarik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pembukaan Anda, saran
saya tulis pembukaan yang akan Anda sampaikan. Setelah itu hafalkan dan latih sampai
Anda benar-benar bisa menyampaikannya secara natural.

Anda tahu cara lain yang dalam membuka presentasi yang baik dan menarik? Silahkan bagi
melalui kolom komentar
Tips Memperkanalkan Diri Kepada
Audiens Pada Saat Presentasi

Sebelum Anda membuka presentasi, atau sebelum


presentasi Anda dimulai ada satu hal penting yang
perlu Anda lakukan dengan baik untuk membangun
raport dan membangun kepercayaan audiens sejak
Anda berdiri di hadapan mereka yaitu
memperkenalkan diri.
Saya yakin banyak dari Anda tahu bagaimana
memperkenalkan diri. Tapi yang jadi pertanyaan,
sudahkan cara Anda memperkenalkan diri efektif? Bisa
sudah bisa juga belum. Untuk memastikan perkenalan
Anda efektif atau belum, ulasan ini akan membantu
Anda.
Dalam banyak presentasi sering terjadi presenter
menghabiskan waktu hanya untuk memperkenalkan diri.
Mereka menceritkan perjalanan hidup mereka, mereka
menceritakan kesuksesan karier mereka, sampai
mereka tidak sadar telah menghabiskan banyak waktu
hanya untuk berkenalan. Ingat presentasi itu untuk
audiens, tentang audiens, bukan tentang diri kita.
Jadi lakukan perkenalan Anda secara singkat namun
efektif untuk membangun hubungan Anda dengan
audiens dan membangun kepercayaan audiens kepada
Anda sebagai presenter yang kredibel membawakan
topik presentasi.
Lantas bagaimana cara memperkenalkan diri dengan
efektif? Ada tiga langkah bisa Anda lakukan.
1. Sebutkan nama dan perusahaan Anda
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk
mengenalkan diri Anda kepada audiens adalah dengan
menyebutkan nama dan perusahaan atau jabatan Anda.
Kalau Anda tidak bekerja di perusahaan Anda bisa
menyebutkan nama dan aktivitas utama yang Anda
lakukan
2. Sebutkan spesialisasi Anda
Langkah yang kedua adalah dengan menyebutkan
spesialisasi Anda. Anda bisa menyebutkan spesialisasi
bidang yang Anda kuasai. Kalau spesialisasi Anda
terlalu banyak sampaikan saja maksimal tiga dari
semua keahlian yang Anda miliki. Itupun yang masih
terkait dengan topik yang Anda sampaikan
3. Sebutkan beberapa hal nyata yang sudah Anda
lakukan
Setelah Anda menyebutkan spesialisasi yang Anda
miliki Anda bisa melanjutkan dengan menyebutkan
beberapa karya atau kegiatan nyata yang sudah
Anda lakukan. Hal ini akan semakin memperkuat
kredibilitas Anda dihadapan audiens. Untuk lebih
jelasnya, silakan Anda simak kalimat perkenalan berikut
ini.
Selamat pagi bapak dan ibu sekalian, sebelum saya
mulai sharing hari ini, rasanya sangat tidak sopan jika
saya tidak memperkenalkan diri. Jadi izinkan saya
memperkenalkan diri. Nama saya Rona Binham, saya
adalah trainer dan founder dari rona presentasi sebuah
lembaga pengembangan diri yang bergerak dalam
bidang pelatihan presentasi dan public speaking
Bagi saya pribadi menguasai kemampuan presentasi
dan public speaking sangat penting dalam membangun
kehidupan profesional, membangun rasa percaya diri,
menyampaikan ide dan gagasan serta membangun
hubungan yang efektif dalam pergaulan sosial. Karena
itu selama lima tahun terakhir ini saya memfokuskan diri
mempelajari keterampilan ini. Dengan kerja keras,
disiplin dan fokus yang tinggi akhirnya saya bisa
menguasai keterampilan ini dengan mendalam.
Dalam perjalanan saya mendalami keterampilan
presentasi dan public speaking saya melihat sebagian
besar masyarakat bermasalah dalam hal ini. Banyak
orang merasa tertekan jika harus mendapatkan
kesempatan untuk presentasi, banyak orang
presentasinya tidak efektif, tidak menarik dan
cenderung membosankankan.
Melihat fakta tersebut saya berkomitmen untuk berbagi
informasi dan pengetahuan bagaimana cara melakukan
presentasi yang efektif dan menarik. Maka lahirlah
ronapresentasi.com sebuah situs presentasi dan public
speakingtempat di mana saya menulis dan berbagi
semua hal tentang presentasi dan public speaking.
Tidak hanya melalui situs, tapi saya juga telah membuat
buku panduan presentasi terpraktis dan terlengkap yang
mengajarkan bagaimana melakukan presentasi yang
hebat, buku tersebut saat ini bisa Anda dapatkan di
toko-toko buku di kota Anda. Tidak hanya dalam bentuk
tulisan tapi komitmen saya juga saya tuangkan dalam
kegiatan pelatihan. Sampai saat ini saya telah melatih
ribuan orang dari berbagai profesi dalam
training
publik presentasi maupun dalam in house training
presentasi.
Demikianlah tadi bapak dan ibu sekalian perkenalan
singkat saya. Dengan perkenalan singkat tadi semoga
bisa menjadikan kita saling kenal tidak hanya di sini
tapi juga di luar nanti setelah kegiatan ini berakhir.
Untuk hasil yang terbaik, silahkan tulis draf perkenalan
diri Anda, kemudian bacalah berulang-ulang, lakukan
revisi jika perlu perbaikan dan terakhir mintalah umpan
balik dari sahabat atau teman Anda. Jika hal ini bisa
Anda lakukan dengan baik, saya yakin Anda bisa
mengenalkan diri Anda dengan efektif tanpa harus
kehilangan waktu dan kredibilitas Anda.
Paparan di atas adalah petunjuk bagaimana kita
memperkenalkan diri kita kepada audiens. Namun
dalam kondisi lain, bisa jadi perkenalan diri kita
disampaikan oleh moderator. Jika ini yang Anda hadapi
maka ada pendekatan lain yang harus Anda lakukan.
Anda harus memastikan moderator tidak salah dalam
memperkenalkan diri Anda. Untuk itu sebelum
presentasi dimulai sebaiknya temuai moderator dan
sampaikan bagaimana Anda harus dikenalkan. Buatkan
moderator catatan ringkas tentang diri Anda. Dengan
demikian moderator bisa memperkenalkan diri Anda
tanpa perlu Anda khawatir ada kesalahan.
Atau jika Anda atau tim Anda bisa membuat video profil
yang menarik, Anda juga bisa menggunakan hal
tersebut untuk mengenalkan diri. Hal ini juga sering
digunakan oleh para presenter. Biasanya video profil ini
diputar sebelum presenter maju ke podium. Ini memang
tidak mudah, karena membutuhkan keterampilan
khusus untuk membuatnya.
Intinya apapun cara yang Anda gunakan dalam
memperkenalkan diri, apakah Anda menyampaikannya
sendiri, ataukah disampaikan moderator atau
menggunakan video pastikan semuanya ringkas, tepat
sasaran dan tidak memakan banyak waktu. Jika ini bisa
Anda lakukan dengan baik, maka Anda akan membantu
membangun kesan sejak awal presentasi Anda mulai.
Percayalah ini akan menjadi hal yang menarik dari
presentasi Anda.
Tips Menghadapi Tanya Jawab Dalam
Presentasi

Tanya jawab adalah satu sesi yang hampir selalu ada


dalam presentasi. Tanya jawab di maksudkan untuk
membantu audiens lebih memahami pesan yang kita
sampaikan. Namun sering kali sesi tanya jawab
membuat kita takut. Takut tidak bisa menjawab
pertanyaan dan takut tidak bisa memberikan
jawaban yang maksimal.
Bagi presenter yang tidak melakukan persiapan sangat
wajar apabila mengalami ketakutan. Karena mereka
tahu mereka tidak siap untuk hal tersebut. Tapi bagi
mereka yang benar-benar siap tidak perlu ada yang
ditakutkan.
Manfaat sesi tanya jawab
Jika ada presenter yang menghindar dari sesi tanya
jawab maka dia akan kehilangan peluang menjadi
presenter yang lebih baik. Ketahuilah ada banyak
manfaat yang akan kita peroleh dalam sesi tanya jawab.
Seperti yang disampaikan oleh Rhonda Abrams dalam
bukunya Winning Presentation In A Day tanya jawab
memiliki manfaat yang besar untuk presenter.
Pertama, memungkinkan kita menunjukkan keahlian
dalam topik yang kita bahas.
Kedua, menyediakan kesempatan tambahan untuk
berinteraksi dan membangun hubungan dengan
audiens.
Ketiga, membantu kita mengukur pemahaman audiens.
Keempat, memberikan umpan balik yang membantu
kita memperkuat presentasi di masa yang akan datang.
Supaya Anda tidak terjebak dalam kondisi yang buruk
dalam sesi tanya jawab, lakukan persiapan dengan
baik, termasuk persiapan menghadapi pertanyaan
dari audiens. Cobalah untuk mengantisipasi beberapa
pertanyaan yang akan muncul dan temukan jawaban
yang tepat untuk setiap pertanyaan tersebut.
Percayalah jika Anda benar-benar menyusun materi
Anda sendiri, pasti Anda tahu celah-celah yang akan
menjadi bahan pertanyaan dari audiens.
Ciptakan Batas yang Jelas
Dalam banyak presentasi saya sering melihat dari
bangku audiens tiba-tiba ada audiens yang memotong
pembicaraan presenter untuk mengajukan pertanyaan.
Ketika pertanyaan audiens tersebut di tanggapi
presenter, tidak jarang pertanyaan susulan muncul, bisa
dari penanya itu sendiri bisa juga dari audiens lain.
Ketika itu terjadi alur presentasi menjadi terganggu,
konsentrasi audiens memudar dan waktu presentasi
sering memanjang.
Hal-hal semacam itu bisa saja terjadi pada presentasi
Anda. karena itulah Anda harus mengantisipasinya.
Anda harus mempersiapkan batas yang jelas antara
tanya jawab dan presentasi yang Anda lakukan.
Saran saya selesaikan terlebih dahulu presentasi Anda
dengan lengkap sampai Anda menutup presentasi.
Dengan begitu alur presentasi Anda tidak akan
terganggu, konsentrasi Anda tetap terjaga dan semua
skenario cerita yang sudah Anda siapkan bisa berjalan
dengan baik.
Dalam sesi tanya jawab kita juga perlu menentukan
batasan waktu dan pertanyaan. Jangan menimbulkan
kesan bahwa waktu yang Anda berikan tidak
terbatas. Ini penting karena menjadikan sesi tanya
jawab lebih efektif dan efisien.
Ini idealnya sebuah sesi tanya jawab di lakukan. Namun
dalam keadaan tertentu setiap kondisi bisa berbeda.
Kalau memang tanya jawab tidak bisa Anda pisahkan
dalam sesi presentasi, usahakan Anda sudah mengatur
waktu kapan audiens bisa mengajukan pertanyaan.
Atur juga jumlah pertanyaan yang boleh diajukan. Ini
harus sudah jadi bagian dari persiapan. Dengan begitu
tanya jawab tidak akan menganggu jalannya presentasi
yang Anda lakukan.
Hal-hal yang harus dihindari
Untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan audiens
terhadap diri kita sebagai presenter ada beberapa sikap
atau tindakan yang perlu kita hindari. Sikap dan
tindakan itu adalah
menyela penanya,
memalingkan perhatian,
tidak memberikan jawaban dan
memberikan jawaban yang tidak sesuai.
1. Memalingkan perhatian
Dalam presentasi kontak mata tidak bisa ditinggalkan,
demikian juga saat sesi tanya jawab. Ketika audiens
bertanya pastikan Anda memperhatikannya. Jangan
pernah Anda palingkan tatapan Anda pada hal lain.
Selain memperhatikan Anda juga harus menyimak
pertanyaan tersebut dengan baik. Karena perhatian
tanpa didukung menyimak, sama juga bohong.
Kemudian ketika Anda mulai menjawab pertanyaan,
segera putuskan perhatian Anda dari si penanya dan
tujukan tanggapan Anda kepada seluruh audiens.
2. Tidak memberikan jawaban
Satu hal yang cukup mengecewakan bagi audiens,
apabila pertanyaan yang diajukan tidak mendapat
jawaban. Apapun alasannya, sebagai presenter kita
harus menjawab pertanyaan audiens.
Saya pernah mengalami hal semacam ini ketika menjadi
peserta dalam sebuah seminar. Pertanyaan yang
susah payah saya siapkan tidak mendapat respon
apapun dari presenter. Saya tidak tahu apa
alasannya, karena memang tidak ada penjelasan
apapun. Ini membuat saya kecewa dan membuat saya
menyesal mengikuti seminar tersebut.
Bagaimana kalau lupa? lupa memang bisa, tapi sebagai
presenter yang kredibel harusnya dapat menyiasatinya.
Untuk menghindari lupa kita dapat mencatat semua
pertanyaan dan memberikan contreng atau
memberikan tanda setelah pertanyaan satu selesai
dijawab.
3. Memberikan jawaban yang tidak sesuai
Alih-alih menutupi rasa malu atau gengsi karena tidak
bisa menjawab pertanyaan audiens, ada presenter yang
senang memaksakan diri untuk memberikan jawaban.
Hasilnya jawaban yang disampaikan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan audiens.
Melakukan hal ini, sama saja menggali lubang kubur
sendiri. Ini jelas salah. Kalau memang tidak bisa
menjawab, tidak perlu memaksakan diri untuk
menjawab. Jika memang tidak bisa menjawab, tidak
tahu jawabannya katakan saja bahwa kita tidak
mengetahui jawabannya.
3 Langkah Menanggapi Pertanyaan
Supaya Anda dapat memberikan jawaban yang efektif
kepada audiens inilah tiga langkah yang perlu Anda
lakukan.
1. Mendengarkan
Dengarkan pertanyaan audiens dengan seksama dan
penuh perhatian. Dengan begitu Anda akan mudah
memahami maksud dari pertanyaan. Ini akan menjadi
modal untuk memberikan jawaban terbaik atas
pertanyaan yang diajukan.
2. Jeda sejenak untuk berpikir
Ambil jeda dan pikirkan bagaimana cara terbaik untuk
menjawab pertanyaan. Ambil waktu beberapa detik
untuk menyusun tanggapan Anda. Ini memberikan lebih
banyak kesempatan kepada Anda untuk menyiapkan
jawaban yang terbaik. Audiens akan dengan mudah
menerima jeda sebentar sebelum Anda memberikan
tanggapan.
3. Jawab pertanyaan dengan tepat
Berikan jawaban yang tepat dan ringkas jika waktunya
terbatas, perluas jawaban jika waktunya cukup longgar.
Berpikirlah dengan cermat, pikirkan tanggapan terbaik.
Sesudah menyampaikan, segeralah beralih pada
pertanyaan selanjutnya
Demikianlah tips dalam menghadapi sesi tanya jawab
pada saat presentasi. Lakukan tips ini dengan baik,
maka Anda akan mampu menghadapi setiap sesi tanya
jawab dengan baik, tanpa harus takut tidak bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan audiens.
Setiap sesi tanya jawab itu bisa menjadi sulit dan
mudah, semua tergantung dari persiapan awal yang
dilakukan. Jika persiapannya baik, maka peluang
sukses dalam sesi tanya jawab akan jauh lebih besar.
Bagaimana menurut Anda?
Teknik Menyampaikan Presentasi yang
Menarik dan Memukau

Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang
presenter. Berikut ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang akan membuat
audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda.

1. Menggunakan Cerita

Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan
orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens.Terlebih, jika cerita dikemas
dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi
pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.

Bagaimana menggunakan cerita dalam presentasi?

Gunakan cerita sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi
Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun cerita yang lucu.
Ketiga cerita tersebut tidak akan ditolak oleh audiens. Berceritalah dengan penuh antusias
dan penghayatan.

2. Menggunakan Slide yang Baik dan Menarik

Slide selain berfungsi sebagai media presentasi, juga sangat efektif menjadi salah satu daya
tarik dari presentasi itu sendiri.

Anda dapat mengolah slide presentasi Anda dengan gambar, grafik, video, efek suara dan
animasi. Ini akan membuat presentasi Anda jauh lebih menarik, dibanding slide yang hanya
berisi kalimat atau bullet point yang membosankan. Anda harus belajar bagaimana membuat
slide Anda tampil beda.

3. Menggunakan Humor

Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada
kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan
membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor
disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan
humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari
persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu
menyampaikannya senatural mungkin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan
diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena
menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua
presenter mampu melakukannya.

4. Melibatkan audiens
Perlu Anda ketahui, presentasi itu sebuah komunikasi, artinya dari awal presentasi sampai
akhir presentasi Anda harus membangun hubungan yang aktif dengan audiens. Jadi salah
besar jika Anda hanya fokus pada pembukaan atau penutupan saja. Jangan sampai audiens
Anda bergegas ingin pulang karena merasa presentasi Anda bukan untuk diri mereka. Banyak
cara bisa Anda lakukan untuk melibatkan audiens diantaranya dengan memberikan cerita,
mengajukan pertanyaan, diskusi, mengajak audiens bergerak atau melakukan jejak pendapat.

5. Menggunakan bahasa tubuh

Dalam presentasi, keseluruhan tubuh merupakan perangkat efektif untuk membantu


presentasi kita. Charles Bonar Sirait dalam bukunya ThePower Of Public Speaking
Menjelaskan bahwa bahasa tubuh dapat mengklarifikasi dan meyakinkan ketulusan hati serta
antusiasme kita kepada audiens. Menggunakan bahasa tubuh dengan efektif sangat penting
untuk memperkuat kata-kata, mencerminkan perasaan dan meyakinkan. Satu hal yang tidak
boleh Anda lakukan, jangan pernah merencanakan bahasa tubuh Anda atau dengan sengaja
Anda buat-buat. Biarkan bahasa tubuh Anda senatural mungkin, itu akan lebih baik untuk
presentasi yang menarik.

6. Menggunakan energi

Menjadi pembicara yang baik tidak cukup hanya menyampaikan materi secara jelas dan
terstruktur, tapi juga harus melibatkan semangat dan antusiasme dalam menyampaikan
meteri. Semangat dan antusiasme yang tinggi yang Anda tunjukkan, akan menular pada
audiens Anda, sehingga audiens menjadi bergairah mendengarkan presentasi Anda dari awal
sampai akhir.

Mungkin Anda sudah menggunakan slide presentasi dengan baik dan berkualitas. Dan itu
adalah bagus, tapi ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh slide presentasi yaitu energi
atau jiwa dari presentasi yaitu Anda sebagai presenter. Dan satu hal perlu Anda catat
energilah yang memberikan perbedaan antara presentasi yang menarik dan membosankan.

7. Menggunakan jeda

Jeda adalah salah satu kombinasi penting dalam presentasi. Hampir semua pembicara hebat
melakukannya. Jeda akan sangat efektif jika digunakan pada saat yang tepat. Misalnya
menjelang atau setelah menyampaikan pernyataan penting. Menggunakan jeda menjelang
menyampaikan pernyataan akan membuat audiens penasaran dan menunggu apa yang akan
Anda sampaikan. Sedangkan menggunakan jeda setelah menyampaikan pernyataan akan
membuat audiens Anda menikmati apa yang baru saja Anda sampaikan.

8. Menggunakan pengulangan (anaphora)

Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa
menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Martin Luther King adalah contoh presenter
yang mampu menggunakan teknik pengulangan dengan baik. Dalam pidatonya ia mengulang
delapan kali pada frase “I have dream”.

Anda tidak harus melakukan pengulangan sebanyak delapan kali. Tapi minimal Anda bisa
melakukannya minimal tiga kali. Pilih momen yang tepat untuk melakukanya, latih ini
dengan baik dan Anda akan memukau audiens dengan apa yang Anda sampaikan.
9. Jadi diri sendiri

Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa
saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka.
Cara terbaik menjadi presenter yang menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri
sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu
menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai
diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri
sendiri.

Demikianlah beberapa teknik presentasi yang bisa Anda terapkan dalam presentasi Anda.
Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika Anda tidak melakukan
persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan
teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda.

Bagaimana menurut Anda? Jika Anda punya pendapat lain silahkan bagi melalui komentar
10 Teknik Presentasi Steve jobs
Teknik presentasi Steve Jobs – Bisa melihat video
presentasi Steve Jobs dan membaca buku tentang sang
maestro yang satu ini, benar-benar memberikan banyak
inspirasi dan pelajaran yang berarti dalam hidup saya,
termasuk dalam bidang presentasi.
Dan dalam posting kali ini saya akan memaparkan
10teknik presentasi steve jobs yang bisa Anda
jadikan inspirasi bagaimana melakukan presentasi yang
efektif, menarik dan menakjubkan bagi audiens.
1. Menciptakan Cerita
Steve Jobs membangun reputasinya di dunia digital,
tetapi ia selalu menciptakan kisah yang menarik dibalik
setiap presentasi yang ia lakukan. Seorang presenter
yang efektif merencanakan dengan efektif,
mengembangkan pesan-pesan mereka dengan cerita
yang menggugah. Dan Steve Jobs adalah salah satu
contoh presenter yang bisa kita jadikan inspirasi
bagaimana membangun sebuah cerita yang efektif
dalam presentasi.
Untuk bisa menciptakan cerita yang baik, Anda harus
menyusunnya sebelum presentasi itu dilakukan bahkan
sebelum Anda membuat slide powerpoint. Lupakan
powerpoint, lupakan mencari gambar, lupakan
merancang desain yang baik, sebelum Anda
menyelesaikan cerita presentasi Anda dengan baik.
Karena cerita inilah yang akan menjadi dasar
keberhasilan presentasi yang akan Anda tampilkan.
2. Menggunakan Tampilan Visual yang Baik
Dalam setiap presentasi yang dilakukan, steve jobs
selalu menggunakan slide dengan tampilan visual
yang sederhana. Slide hanya terdiri dari gambar
dan beberapa kata yang menjadi poin kunci yang ia
sampaikan.
Untuk bisa membuat tampilan visual yang baik seperti
Steve Jobs hindari bullet point dan penulisan kalimat
panjang dalam slide yang Anda buat. Terapkan prinsip-
prinsip desain yang baik dalam membuat slide
powerpoint. Dan Jika belum bisa membuatnya maka
belajar dan berlatihlah terus untuk membuat slide
presentasi visual dalam tiap kesempatan. Percayalah
Anda bisa melakukannya.
3. Membuat angka jadi bermakna dan mudah
dipahami
Sebuah presentasi yang banyak menyajikan angka-
angka biasanya cepat memicu kebosanan dari audiens.
Hal ini berdampak pada menurunnya minat audiens
untuk mendengarkan presentasi yang kita sampaikan.
Jika sudah begini maka peluang kita menginspirasi dan
mempengaruhi audiens akan gagal.
Namun itu tidak jadi masalah, karena Anda bisa belajar
dari Jobs bagaimana membuat angka jadi bermakna,
mudah dipahami dan menarik bagi audiens.
Pada 23 Oktober 2001, Apple meluncurkan pemutar
musik digital yang akan merevolusi industri musik
secara keseluruhan iPod. iPod ini memiliki kapasitas
penyimpan lagi sebesar 5 GB. Dan jika itu hanya
disampaikan apa adanya, 5 GB tidak akan memberikan
arti apa-apa bagi para pecinta musik. Namun lihat
bagaimana Jobs membuat angka tersebut menjadi
bermakna.
Dalam presentasi tersebut, Jobs membuat angka itu
lebih bermakna dengan mengatakan bahwa 5 GB
dapat memuat seribu lagu. Jobs mengatakan bahwa
iPod baru ini hanya seberat 6,5 ons dan sangat kecil
sehingga “muat dimasukkan ke dalam saku”. Ketika
Jobs menarik iPod ini dari sakuya sendiri.
Slogan iPod yang mengatakan: “1000 lagu dalam
saku Anda benar-benar telah dibuktikan Jobs.
Jadi buatlah angka Anda menjadi bermakna. Caranya
bidik satu atau beberapa angka penting (kunci) yang
akan Anda tunjukkan pada audiens Kemudian berikan
penjelasan dengan cerita untuk memperkuat angka dan
untuk memberikan pemahaman kepada audiens .
4. Menggunakan aturan tiga bagian
Aturan tiga bagian atau the rule of three adalah salah
satu teknik presentasi kelas dunia yang efektif untuk
mempermudah audiens memahami apa yang Anda
sampaikan. Karena pada umumnya orang akan lebih
mudah memahami apa yang Anda sampaikan lewat
banyak hal. Dan Steve Jobs sangat piawai
melakukannya.
Supaya Anda bisa melakukannya, buatlah daftar semua
poin penting yang ingin Anda sampaikan kepada
audiens. Kemudian Kategorisasikan daftar tersebut
hingga Anda hanya menyisakan 3 poin pesan utama.
Dari tiga pesan utama ini, berikanlah perangkat retoris
untuk memperkuat narasinya. Ini bisa berupa cerita
pribadi, fakta, contoh, analogi, metafora, maupun
testimoni dari pihak ketiga
. Menggunakan kata-kata yang luar biasa
Ada 3 karakteristik kata-kata yang disampaikan steve
jobs: simple, konkret, dan sarat emosi.
Simpel. Bebas jargon dan sedikit suku kata.
Konkret. Kelompok kata yang sangat spesifik. Pendek
dan merupakan deskripsi yang nyata dan bukan diskusi
yang panjang dan abstrak.
Emosional. Kata-kata sifat yang deskripsi
Jadi selalu Sederhanakan bahasa yang Anda
digunakan. Gunakan bahasa yang bisa dipahami
dengan mudah oleh semua audiens.
6. Berbagi panggung
Pernahkah Anda berbagi panggung dengan orang lain
dalam presentasi Anda. Jika belum Anda bisa
mempertimbangkan untuk melakukannya. Hal ini juga
yang dicontohkan oleh Steve Jobs. Silahkan Anda
simak video berikut di mana Steve Jobs berbagi
panggung dengan Bill Gates melalui siaran secara
langsung via satelit. Gates berbicara beberapa menit
dan menyatakan kekagumannya pada prestasi yang
sudah dicapai oleh Apple.
7. Membuat momen yang mengejutkan
Membuat sebuah kejutan di saat yang tepat dengan
sesuatu yang tidak pernah disangka audiens akan
menjadi sebuah memontum yang akan sulit dilupakan
oleh audiens. Dan ini dilakukan dengan sangat baik
oleh Jobs.
Silahkan Anda lihat video berikut di mana steve jobs
memasukkan MacBook Air muat di dalam amplop
cokelat yang menandakan bahwa MacBook Air adalah
leptop paling tipis di dunia hingga bisa dimasukkan
dalam amplop cokelat yang bisa dijumpai di kantor.
Dari video di atas Anda bisa melihat bagaimana Steve
Jobs begitu piawai membuat audies tercengang dan
bersorak dengan kejutan yang ditunjukkan Jobs. Dan
jika Anda ingin melakukan hal yang sama seperti apa
yang dilakukan steve jobs, Anda harus memikirkan
dengan serius apa yang akan ciptakan untuk membuat
memontum yang paling diingat audiens.
8. Penguasaan panggung
Steve jobs selalu tampil menawan di atas panggung. Ia
menjaga kontak mata dengan audiens hampir
sepanjang waktu presentasi yang dilakukan. Ia melirik
slide dan segera mengarahkan kembali perhatiannya
kepada audiens. Ia menjaga postur tubuhnya tetap
terbuka, menekankan hampir setiap kalimat dengan
isyarat yang memperkuat kata-kata. Ia juga
mengubah-ubah penyampaiannya untuk menciptakan
ketegangan, antusiasme, dan perasaan yang meluap-
luap.
Jadi jika Anda ingin tampil seperti steve jobs maka
optimalkan suara Anda, dukung dengan bahasa tubuh
yang baik untuk memperkuat kata-kata. Suara, kontak
mata, gerakan tangan, postur tubuh harus
mencerminkan pesan yang Anda sampaikan.
9. Latihan
Jika Anda berpikir seorang steve jobs tidak perlu latihan
sebelum presentasi itu adalah salah besar. Justru steve
jobs selalu melakukan latihan secara intensif sebelum
tampil.
Selama dua hari penuh sebelum presentasi, Jobs
berlatih seluruh presentasi, ia meminta umpan balik
dari manajer produk. Selama 48 jam, semua energi
diarahkan untuk membuat presentasi yang sempurna.
Dan terbukti latihan yang intensif membuar Jobs selalu
tampi menakjubkan selama sesi resentasi.
Jadi lakukanlah latihan secara intensif. Jangan terima
apa adanya. Periksalah setiap slide, setipa demo, dan
setiap pesan penting yang kan Anda sampaikan. Anda
harus tahu persis apa yang akan Anda katakan,
kapan Anda mengatakannya, dan bagaimana Anda
akan mengatakannya.
10. Nikmati presentasi
Presentasi jika dibawa terlalu serius maka
ketegangan yang muncul akan semakin tinggi.
Bahkan bisa jadi presentasi terlihat kaku. Padahal
audiens tidak suka melihat presentasi yang kaku. Untuk
itu belajarlah dari steve jobs bagaimana ia begitu
menikmati setiap sesi presentasi yang ia lakukan.
Steve jobs selalu menunjukkan presentasi yang
menyenangkan bagi audiens. Dia selalu menyelipkan
humor dalam presentasi yang membuat audiens merasa
terhibur dengan yang dia sampaikan. Dan hebatnya lagi
steve job tetap bisa bercanda dan santai saat
presentasi tidak berjalan sesui rencana karena sebuah
kesalahan teknis yang terjadi di luar dugaan. Anda bisa
melihat kejadian tersebut dalam presentasi peluncuran
iPhone di tahun 2007.
Itulah 10 teknik presentasi Steve Jobs yang menjadi
sumber inspirasi para presenter hebat kelas dunia. Jika
Anda ingin memahami lebih jauh teknik-teknik
presentasi Steve Jobs, Anda bisa membaca buku “The
Presentation Secrets of Steve Jobs -How to Be
Insanely Great in Front of Any Audience” yang ditulis
oleh Carmine Gallo, seorang kolumnis
Businessweek.com. Atau Anda juga bisa membaca
buku tersebut dalam versi terjamamahan bahasa
Indonesia yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga
dengan judul: “Rahasia Presentasi Steve Jobs–
Bagaimana Tampil Luar Biasa Hebat di Depan Setiap
Audiens”.

Bagaimana Menyusun Struktur Presentasi


yang Baik?
Presentasi yang baik selalu memiliki struktur yang baik.
Ini seperti sebuah rute perjalanan, di mana Anda akan
berjalan langkah demi langkah untuk mencapai tempat
tujuan. Layaknya perjalanan, semua akan terasa
mudah jika Anda sudah memiliki rute yang jelas.
Anda akan tahu dari mana harus memulai langkah
Anda, kemudian terus berjalan sesuai rute hingga
akhirnya Anda sampai ke ke tempat tujuan.
Ini sama dengan presentasi, jika presentasi sudah
memiliki alur yang jelas, maka Anda pun akan lebih
mudah mencapai tujuan yang sudah Anda tetapkan.
Mengapa struktur presentasi itu penting?
Struktur presentasi yang baik, akan memberikan
manfaat yang besar untuk Anda sebagai presenter dan
audiens yang mendengarkan presentasi Anda.
Membantu Anda menyampaikan pesan secara runtut
Membantu Anda fokus pada ide-ide utama
Memudahkan audiens untuk mengikuti presentasi Anda,
sehingga mereka lebih mudah memahami pesan yang
Anda sampaikan
Ciri struktur presentasi yang Baik
Pada umumnya struktur presentasi yang baik terdiri
dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup.
Pembukaan
Di bagian ini Anda harus mampu membuat audiens
tertarik dan termotivasi untuk mendengarkan Anda.
Manfaatkan waktu sepuluh menit pertama untuk
merebut atensi audiens. Karena Ini akan menjadi
momentum penting dari keseluruhan presentasi yang
akan Anda sampaikan.
Pembahasan
Ini adalah tahap di mana Anda harus menyajikan topik
pembicaraan secara mendetail namun efisien. Artinya
Anda harus mampu memilih mana-mana informasi
yang harus Anda sampaikan dan mana yang tidak
perlu. Jangan sampai Anda terjebak untuk
membahas semua hal secara panjang lebar.
Kenapa tidak boleh panjang lebar, bukankah itu bagus,
jadi audiens bisa mendapatkan banyak informasi yang
bermanfaat. Itu benar, namun Anda harus sadar bahwa
audiens memiliki keterbatasan, yaitu tidak mungkin
mampu menyerap informasi yang sangat banyak dalam
satu kali waktu pertemuan. Selain masalah
keterbatasan penerimaan audiens, masalah waktu juga
harus kita perhatikan
Penutup
Sama halnya dengan pembuka, bagian penutup juga
memiliki peran yang sangat penting dalam presentasi.
Penutup yang baik harus berkesan. Artinya Anda harus
meninggalkan sesuatu yang benar-benar melekat dalam
pikiran audiens.
Macam-Macam Struktur Presentasi
Sebelum Anda membuat struktur presentasi Anda ada
baiknya Anda memahami jenis struktur yang akan Anda
gunakan.
Andreas Harefa Dalam Bukunya Seri Keterampilan
Presentasi Menjelaskan ada 7 macam struktur
presentasi, yaitu: Struktur sederhana formal, struktur
kronologis, struktur kategorial, struktur, struktur problem
solusi, struktur bertutur cerita, struktur perbandingan
dan struktur kombinasi.
Struktur sederhana-Formal
Struktur jenis ini dimulai dengan mengatakan kepada
audiens apa yang ingin Anda sampaikan kepada
mereka. Lalu Anda mengatakan hal inti, kemudian
Anda katakan lagi apa yang sudah Anda katakan
(umumnya dalam bentuk ringkasan).
Struktur kronologis
Struktur ini dimulai dengan mengatur langkah-langkah
atau urutan ide yang ingin Anda sampaikan secara
sekuensial.
Struktur kategorial
Struktur jenis dapat digunakan bila topik atau tema yang
Anda bicarakan tidak menyangkut prosedur teknis atau
proses-proses tertentu.
Struktur problem dan solusi
Umumnya struktur jenis ini digunakan dalam presentasi
teknik, tetapi juga dapat digunakan secara efektif untuk
presentasi non teknis sepanjang Anda merasa perlu
untuk menjelaskan situasi aktual, situasi ideal dan
bagaimana menciptakan situasi ideal. Struktur
semacam ini bisa dimulai menyebutkan beberapa gejala
atau fenomena, diikuti dengan perumusan masalah,
analisis faktor-faktor penyebab, alternatif-alternatif yang
tersedia dan diakhiri dengan usulan alternatif atau
pemecahan terbaik. Ini juga sangat baik digunakan
dalam presentasi penemuan Anda tentang hal tertentu.
Struktur semacam ini sangat efektif untuk membuat
keputusan dan mengambil tindakan segera.
Struktur bertutur Cerita
Struktur jenis ini mengandalkan cerita yang bagus dan
memiliki relevansi yang jelas terhadap ide-ide yang ingin
Anda sampaikan. Struktur semacam ini umumnya
sangat mudah diingat, meski cerita yang baik tidak
mudah didapat.
Struktur perbandingan
Struktur jenis ini sangat baik digunakan dalam rangka
mengevaluasi ide-ide alternatif atau usulan-usulan
tertentu, yakni dengan menunjukkan persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaan di antara dua hal
yang dibandingkan.
Struktur kombinasi
Sudah barang tentu Anda dapat menggabungkan
berbagai macam struktur di atas sesuai dengan
keinginan Anda. Hal ini perlu dilakukan dengan
memperhatikan topik presentasi, audiens dan sasaran
presentasi Anda.
Demikianlah beberapa tips bagaimana menyusun
struktur presentasiyang baik dan menarik. Silahkan
Anda coba dan rasakan sendiri hasilnya.

Teknik Mempersiapkan Materi Presentasi


yang Baik dan Efektif
Keberhasilan dalam presentasi sangat dipengaruhi oleh
materi presentasi yang Anda sampaikan. Untuk itu
sebagai presenter kita dituntut untuk membuat materi
presentasi yang menarik dan relevan sesuai kebutuhan
audiens.
Namun masalahnya membuat materi presentasi yang
baik dalam presentasi bukan hal yang mudah. Selain
materi harus memiliki struktur yang baik, kita juga harus
mampu memilih dan memutuskan ide-ide utama dan
pengembang yang akan kita sampaikan. Mana yang
perlu disiapkan dan mana yang tidak perlu.
Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan sharing
tentang teknik-teknik yang tepat, yang bisa Anda
gunakan untuk membuat materi presentasi yang baik.
Ada tiga teknik yang bisa Anda pertimbangkan untuk
untuk materi presentasi yang baik. Teknik-teknik
tersebut antara lain adalah teknik brainstorming, mind
mapping dan logical structure.
1. Brainstorming
Brainstorming adalah teknik menggali ide dengan cara
menuliskan ide-ide yang ada di dalam pikiran secara
spontan dalam sebuah media, bisa kertas flipchart
besar, post it maupun papan tulis, tanpa ada proses
penilaian.
Brainstorming bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
brainstorming individual dan brainstorming kelompok.
Brainstorming Individual
Brainstorming individual dilakukan sendiri tanpa
bantuan orang lain. Umumnya ini dilakukan untuk
menghasilkan ide original yang keluar dari pikiran kita,
tanpa pengaruh ide orang lain. Dengan brainstorming
individual kita tidak perlu khawatir pada penilaian orang
lain dan kita bisa lebih leluasa dalam menggali ide.
Jika kita memiliki wawasan yang luas, brainstorming
individual memungkinkan kita menggali banyak ide
tanpa khawatir akan kualitas ide yang kita temukan.
Namun brainstorming individual bisa sangat lemah
apabila kita tidak memiliki wawasan yang cukup.
Brainstorming Kelompok
Brainstorming kelompok dilakukan oleh dua orang atau
lebih secara bersama-sama atau berkelompok. Ketika
anggota kelompok bisa mematuhi aturan dalam
brainstorming dengan baik, maka brainstorming
kelompok bisa menjadi sangat efektif untuk menggali
ide. Karena melibatkan banyak orang sehingga
informasi yang di dapat akan lebih banyak.
Keuntungan lain dari brainstorming kelompok adalah
membantu setiap orang yang terlibat merasa telah
memberi kontribusi, dan itu mengingatkan kita bahwa
orang lain memiliki ide kreatif yang bisa ditawarkan.
Brainstorming kelompok juga sangat menyenangkan.
Bisa menjadi salah satu sarana untuk membangun tim.
Namun perlu dipahami brainstorming kelompok juga
dapat mengakibatkan kerugian individu. Misalnya
gagasan yang seharusnya bagus tidak digunakan.
Bahkan ketika anggota kelompok tidak bisa mematuhi
aturan brainstorming, kegiatan ini akan sulit
menghasilkan ide yang berkualitas.
Dari dua jenis brainstorming kita bebas untuk memilih.
Kita bisa menggunakan motode brainstorming individual
atau brainstorming kelompok.
Bagaimana melakukan Brainstroming?
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya dalam
melakukan brainstorming kita bisa menggunakan kertas
flipchart besar, post it atau papan tulis. Namun dalam
kesempatan ini saya akan menunjukkan kepada Anda
bagaimana melakukan brainstorming dengan kertas
post it.
Cara melakukannya sederhana. Sediakan post it dan
alat tulis. Kemudian cari tempat yang nyaman supaya
dapat berkonsentrasi penuh. Jika sudah siap silakan
pikirkan topik yang hendak kita bahas, gali semua ide
dengan cepat dan tuliskan apa saja yang terlintas. Satu
ide untuk satu post it. Ingat, tidak proses penilaian.
Setelah semua ide sudah kita tulis, langkah selanjutnya
silakan tempel post it pada dinding ruangan Anda.
Ataau jika Anda punya papan tulis bisa menggunakan
papan tulis. Setelah semua semua tertempel
selanjutnya pilih ide, rapikan dan kelompokkan
gagasan-gagasan yang sejenis, satu tema dan
berhubungan erat satu sama lain.
2. Mind Map atau Peta Pikiran
Mind map atau peta pikiran adalah alat otak yang
sangat luar biasa. Tony Buzan menjelaskan mind
mapping adalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke
luar otak. Mind map adalah cara mencatat kreatif, efektif
dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.
Membuat mind mapping untuk menyiapkan bahan
presentasi tidak sulit. Kita hanya perlu menyiapkan
kertas kosong dan beberapa alat tulis warna. Setelah
kertas dan alat tulis sudah siap kita bisa mulai
membuatnya.
Pertama yang harus kita lakukan adalah menuliskan ide
utama, atau topik presentasi ditengah kertas.
Selanjutnya buat anak cabang dari ide utama menjadi
tiga bagian yaitu pembuka, isi dan penutup. Setelah itu
dari anak cabang pertama (pembuka) silahkan buat
kembali anak cabang yang meliputi ide-ide utama yang
akan kita tampilkan di bagian pembuka. Lakukan cara
ini untuk anak cabang isi dan penutup.
Menggunakan mind map selain baik untuk memetakan
ide-ide utama presentasi, juga dapat membantu kita
mengingat urutan dan alur presentasi dengan baik. Ini
dikarenakan mind map hanya berisi kata kunci, setiap
ide ditata dan dihubungkan dengan jelas dan terakhir
karena mind map menggunakan warna yang
merangsang imajinasi.
3. Logical Structure
Rhenald Kasali dalam bukunya Sukses Melakukan
Presentasi menjelaskan salah satu cara
mengembangkan topik adalah dengan
mengembangkan logicalstructure. Logical
structure pada dasarnya adalah sebuah alat bantu
untuk menguraikan benang-benang kusut ke dalam
sebuah diagram yang kita sebuah logical tree.
Bentuknya semacam outline. Dengan demikian ia
adalah sebuah rencana (bukan a final product),
sehingga sifatnya sangat terbuka untuk penyesuaian-
penyesuaian atau perubahan-perubahan. Alat ini
bermanfaat untuk mengarahkan jalan berpikir audiens
sehingga dari awal mereka sudah tahu ke mana arah
presentasi. Selain itu struktur ini juga berguna bagi
presenter yang bekerja dalam tim, atau bagi mereka
yang belum terbiasa mengembangkan. Dengan memiliki
suatu logical tree, para anggota tim tinggal memilih sub
topik yang menjadi tanggung jawabnya, dan ke mana
arah presentasi tersebut. Struktur ini akan mendorong
presenter membuat suatu poin, lalu mencari
penjelasannya (dukungan-dukungannya) sampai tuntas.
Intinya terdiri dari heading, subheading dan supporting
detail.
Demikianlah tiga cara untuk mengembangkan topik
menjadi materi presentasi yang baik. Anda tinggal
memilih cara mana yang menurut Anda paling nyaman
dan mudah Anda lakukan. Percayalah Anda akan
mampu menyusun sebuah materi presentasi yang baik
dan memiliki struktur yang jelas.

Mengenali Audiens Salah Satu Kunci


Menampilkan Presentasi yang Efektif
Presentasi dibuat untuk ditampilkan di depan audiens.
Jadi mengenali audiens akan sangat menentukan
kesuksesan Anda dalam melakukan presentasi yang
efektif
Suzy Siddons dalam bukunya The
Complete
Presentation Skills Handbook menulis “Semakin banyak
Anda mengetahui tentang audiens, semakin relevan
dan menarik presentasi yang akan Anda sampaikan.
Tidak mengetahui audiens sama saja Anda
membunuh diri sendiri”.
Pendapat Suzy Siddons menggambarkan bahwa
mengenali audiens adalah hal yang sangat penting
untuk dilakukan oleh seorang presenter. Dan tulisan
tersebut sangat masuk akal. Karena logikanya, jelas
tidak mungkin Anda bisa menyampaikan presentasi
yang sesuai dan tepat untuk mereka jika Anda tidak
mengenal mereka dengan baik.
Muhammad Noer Founder Presentasi.Net dalam
bukunya presentasi memukau juga menegaskan bahwa
presentasi adalah medan tempur komunikasi.
Layaknya sebuah pertempuran, barang siapa yang
mengenali kekuatannya, mengenali pihak lawan
dengan baik, dan mengenali medan tempur maka
dia akan menang. Karena itu kenali kekuatan Anda
sebagai presenter, kenali lawan Anda (audiens serta
apa yang mereka harapkan) dan kenali medan
pertempuran (tempat dan situasi di mana Anda akan
melakukan presentasi). Jika ini Anda lakukan dengan
baik, maka Anda akan menang dalam setiap presentasi.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa mengenali audiens
adalah adalah langkah awal yang harus Anda lakukan
setelah memiliki topik presentasi yang berkualitas dan
mengetahui tujuan presentasi Anda.
Supaya Anda bisa mengenali audiens Anda dengan
baik, silahkan Anda temukan jawaban atas tiga
pertanyaan berikut.
Siapa mereka?
Sebelum Anda melakukan presentasi Anda harus kenal
siapa audiens Anda. Cari tahu apa pekerjaan mereka?
apa latar belakang pendidikan mereka? Berapa rata-
rata usia mereka?
Selain itu cari tahu juga apakah audiens Anda homogen
(memiliki kesamaan) atau heterogen (berbeda). Jika
audiens Anda homogen tentu usaha Anda menemukan
pendekatan yang tepat tidak akan terlalu sulit. Namun
jika audiens heterogen, maka Anda harus mau sedikit
kerja keras menentukan pendekatan yang paling sesuai
dengan mereka semua.
Apa yang ingin mereka dengar?
Setelah mengetahui siapa yang hadir, maka dengan
mudah Anda akan bisa memprediksikan apa yang ingin
mereka dengan dari presentasi Anda.
Jika Anda seorang pemilik usaha yang akan melakukan
presentasi proposal usaha untuk mengembangkan
usaha kepada para calon investor, maka yang ingin
mereka dengar adalah paparan masalah dan solusi,
pangsa pasar, model bisnis yang Anda gunakan,
keunggulan Anda, tingkat kompetisi, rencana
pemasaran dan tim yang Anda miliki.
Jika Anda adalah seorang trainer yang akan melakukan
training membaca cepat kepada para mahasiswa, maka
yang ingin mereka dengan adalah mengapa membaca
cepat itu penting buat mereka, bagaimana teknik
membaca cepat yang baik tanpa kehilangan
pemahaman, bagaimana menerapkan teknik membaca
cepat untuk membaca jurnal-jurnal ilmiah dan buku-
buku kuliah.
Karena itulah Anda harus bisa memahami ini dengan
baik. Karena kesuksesan presentasi Anda sangat
tergantung dari kesuksesan audiens
Di mana dan dalam situasi bagaimana presentasi
saya lakukan?
Setelah mengetahui siapa mereka, apa yang ingin
mereka dengar, Anda juga harus mengetahui di mana
dan dalam situasi yang bagaimana presentasi tersebut
Anda lakukan. Apakah di kantor, ruang seminar atau di
kelas. Seperti apa ruangannya dan bagaimana suasana
dilokasi tersebut. Berapa waktu yang diberikan
Selain itu cari tahu juga bagaimana kondisi alat-alat
presentasi yang akan Anda gunakan seperti Projector,
sound system dan microphone. Apakah itu berfungsi
dengan baik atau tidak. Jangan sampai ketika Anda
presentasi Anda direpotkan oleh alat-alat yang tidak
berfungsi dengan baik.

Menutup Presentasi yang Baik dan


Berkesan
Dale Carnegie dalam buku Stand And Deliver
menjelaskan bagian pembuka adalah bagian terpenting
dalam membangun hubungan dengan audiens selama
waktu yang akan mereka habiskan dengan
mendengarkan. Tetapi penutup harapannya,adalah
sesuatu yang akan mereka ingat selamanya.
Sering kali saya melihat para presenter pemula
menutup presentasi dengan ungkapan “Saya rasa tidak
ada yang bisa saya sampaikan lagi dan saya akan
akan menutup presentasi ini”, Atau pernyataan lain
seperti “Saya minta maaf apabila dalam
menyampaikan presentasi banyak salah-salah yang
saya lakukan”. Itu sama sekali bukan penutupan yang
menarik. Dan rasanya akan sulit bagi audiens
terpengaruh, jika penutupannya seperti yang saya
contohkan.
Para presenter pemula sering kali terperangkap dalam
penutupan yang tidak efektif. Mereka sering menyebut
kata “kesimpulannya, atau ringkasnya, pada semua
bagian dalam presentasinya. Ini jelas salah, karena kata
kesimpulannya atau ringkasnya hanya boleh diucapkan
ketika Anda benar-benar ingin menutup presentasi yang
Anda sampaikan. Keadaan yang semacam ini akan
mengacaukan audiens. Awalnya audiens berpikir Anda
akan menutup presentasi, tapi ternyata Anda belum
menutupnya.
Berikut beberapa hal yang harus Anda hindari dalam
menutup presentasi.
1. Jangan menutup presentasi dengan
permintaan maaf
Para pelatih public speaking selalu menyarankan
kepada kita jangan membuka presentasi Anda dengan
permintaan maaf dan jangan pula Anda melakukannya
saat menutup presentasi. Misalnya “Demikianlah
beberapa hal yang bisa saya sampaikan, sebelumnya
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
hadirin sekalian, apabila di dalam penyampaian tadi
mungkin ada kesalahan kata, atau beberapa
pernyataan yang menyinggung hadirin sekalian. Saya
ini hanya manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan”. Ini adalah contoh penutupan yang harus
Anda hindari.
2. Jangan menutup presentasi dengan kalimat
yang kelewat panjang
Harapan besar dari sebuah penutupan yang cemerlang
adalah audiens mengingat poin kunci Anda selama-
lamanya. Dan itu tidak akan pernah terjadi jika Anda
membuat penutup presentasi dengan kalimat yang
kelewat panjang. Jangan sekali-kali Anda
menambahkan ide baru dalam penutup Anda. Hal itu
akan membuat audiens Anda bingung dan
mengaburkan pesan yang Anda sampaikan.
Bagaimana cara menutup presentasi yang baik dan
berkesan?
Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda lakukan
untuk menutup presentasi yang baik dan berkesan
1. Rangkum pesan utama
Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang
baik untuk menutup presentasi. Terlebih jika presentasi
yang kita sampaikan memiliki pembahasan yang
banyak dan kita sampaikan dalam waktu yang relatif
lama. Dengan demikian audiens akan gingat poin
penting isi presentasi yang Anda sampaikan. Di sini
Anda harus memudahkan audiens untuk melihat
kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan
dengan merangkumnya ke dalam poin-point sederhana.
Contoh.
“ Jadi hadirin sekalian, setalah Anda melihat
bagamaima cara membangun personal brand. Anda
tiga poin kunci yang perlu Anda ingat.
Pertama, membangun personal brand penting bagi
siapa saja yang ingin mendapatkan kepercayaan,
pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan
Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh
passion, integitas dan keahlian Anda
Ketiga, membangun personal brand dapat Anda
lakukan melui tiga cara yaitu membuatblog, bergabung
dengan orang yang memiliki personal brand kuat dan
membuat buku”.
2. Ringkas dengan pernyataan atau kutipan
Menggunakan pernyataan atau kutipan juga merupakan
saran yang tepat dan kuat untuk menutup presentasi.
Dengan catatan pernyataan Anda bisa menggambarkan
isi dari presentasi Anda, jika Anda menggunakan
kutipan pastikan kutipan yang Anda gunakan relevan.
Contoh:
Anda melakukan presentasi dengan judul “mengelola
waktu” Anda bisa menutup presentasi Anda dengan
pernyataan seperti berikut ini:
“Sebelum menutup presentasi ini saya ingin
menegaskan kepada Anda bahwa mengelola waktu
bukan hal yang sulit. Selama kita punya komitmen
yang kuat, kita semua bisa melakukannya. Dengan
meningkatkan keterampilan mengelola waktu hidup kita
akan lebih efektif, lebih produktif dan lebih seimbang.”
Atau jika kita melakukan presentasi tentang “ Sukses
Meraih Impian” maka Anda bisa menutup presentasi
Anda dengan kutipan berikut ini:
“Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan
dari walt disney. Ia mengatakan ”Semua impian
pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki
keberanian untuk mengejar mereka. Artinya, jika
Anda punya impian maka genggam impian tersebut,
yakini dan kejar. Percayalah bahwa impian Anda pasti
bisa Anda wujudkan.”
Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, disampaikan
dengan meyakinkan maka akan menjadi penutupan
yang kuat untuk presentasi Anda.
3. Ajakan untuk bertindak
Call to action adalah sebuah ajakan untuk bertindak, di
sini Anda perlu perlu berpikir apa yang Anda harapkan
dilakukan audiens setelah mendengarkan presentasi
Anda.
Contoh:
Kita adalah seorang praktisi pendidikan yang berbicara
tentang “Pentingnya peran orang tua dalam
kesuksesan anak di masa depan”
Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti
ini:
“Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan
baik. Supaya mereka bisa meraih masa depan yang
mereka inginkan . Kita mungkin tidak akan
melihatmasa depan tersebut tapi mereka akan
melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu
mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan
itu”.
Jika kalimat ajakan bisa Anda sampaikan dengan jelas
dan meyakinkan, maka audiens akan ingat hal itu,
mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan
setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan
kesan yang mendalam buat mereka.
Demikianlah cara sederhana menutup presentasi
dengan baik dan berkesan. Untuk mendapatkan hasil
terbaik, silahkan Anda tulis penutupan Anda, kemudian
Anda latih sampai Anda menemukan cara penyampaian
yang benar-benar alami dan benar-benar
mengesankan.
5 Tips Menyampaikan Presentasi menarik
dengan Tepat Waktu
Berapa kali Anda menghadiri presentasi di mana Anda
melihat seorang presenter menyampaikan materi
presentasi melebihi waktu yang telah ditentukan?
Apa yang Anda rasakan saat itu?
Saya yakin kebanyakan dari kita akan ngedumel, dan
berharap presentasi tersebut segera diakhiri. Terkecuali
jika presentasi itu memang sangat menarik bagi Anda
dan Anda memiliki waktu yang cukup untuk tetap
mendengarkannya.
Namun apapun alasannya, sebenarnya melakukan
presentasi melebihi batas waktu bukanlah kebiasaan
efektif para presenter hebat. Presentasi yang baik harus
tetap tepat waktu. Tidak bisa kurang dan tidak bisa
kelebihan. Kalaupun kurang dan lebih, selama tidak
berlebihan itu masih bisa dimaklumi.
Mengapa Menyampaikan presentasi tepat waktu
penting?
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya,
presentasi yang baik itu tidak boleh kurang dan tidak
boleh lebih.
Jika presentasi Anda akhiri sebelum waktu yang
diberikan selesai, misalnya waktu yang diberikan
kepada Anda 60 menit namun dalam waktu 40 menit
Anda sudah mengakhirinya maka audiens bisa
menggangap Anda seorang penipu. Terutama jika
mereka yang datang dalam presentasi Anda harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Disamping itu audiens juga akan menganggap bahwa
Anda tidak cukup kompeten membawakan topik
presentasi. Mereka akan berpikir Anda tidak memiliki
bahan yang cukup untuk disampaikan kepada mereka.
Untuk masalah ini, ada aturan sederhana yang bisa
Anda jadikan pegangan. Misalnya Anda diberikan waktu
60 menit, maka setidaknya Anda harus berbicara
minimal 55 menit. Dengan begitu audiens tidak akan
merasa ditipu dan audiens tidak akan menganggap
Anda tidak kompoten.
Kemudian jika presentasi Anda akhiri melebihi batas
waktu yang ditentukan, misalnya waktu Anda 60 menit
tapi Anda mengakhirnya di menit ke 75, 80 atau 90
maka Anda telah mencuri waktu berharga audiens. Hal
ini akan memunculkan keresahan dalam diri audiens,
audiens tidak akan fokus dengan apa yang Anda
sampaikan, dan Anda akan kehilangan kesempatan
untuk menutup presentasi Anda dengan kuat, karena
mereka tidak akan mendengarkan Anda. Kalau pun
harus terpaksa lebih setidaknya jangan sampai lebih
terlalu lama. Misal lebihnya 3-5 menit mungkin itu masih
bisa dimaklumi.
Bagaimana Menyampaikan Presentasi Dengan Tepat
Waktu
Menyampaikan presentasi dengan tepat waktu tidaklah
sulit. Berikut ada lima tips sederhana yang bisa Anda
coba dalam membuat dan melakukan presentasi
sehingga Anda bisa memastikan setiap presentasi yang
Anda lakukan akan berkakhir sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan.
Apa saja tipsnya silahkan Anda simak dalam ulasan
berikut ini
1. Pastikan Anda tahu betul durasi waktu
presentasi
Jika Anda seorang presenter yang diundang oleh
sebuah lembaga, event organizer atau yang lain,
pastikan Anda tahu persis berapa lama Anda diberikan
waktu untuk berbicara. Anda harus menanyakan hal ini
kepada pihak terkait, supaya Anda bisa mempersiapkan
materi sesuai dengan waktu yang ada.
2. Rencakan konten Anda dengan baik
Presentasi yang baik harus memiliki konten yang solid.
Solid di sini artinya apa yang Anda sampaikan sesuai
dengan kebutuhan audiens, pas dengan waktu yang
ada, dan terstruktur dengan baik.
Itu artinya sebagai seorang presenter kita harus sadar
betul bahwa waktu merupakan salah satu yang
membatasi Anda dalam menyampaikan materi
presentasi. Sehingga Anda juga harus menahan diri
untuk mengembangkan materi Anda secara luas. Jika
Anda memiliki pengetahuan yang luas terkait materi
yang akan Anda sampaikan, pastikan Anda harus bisa
memilih mana poin-poin penting yang akan Anda
sampaikan.
3. Lakukan latihan dengan baik
Sebelum Anda menyampaikan materi Anda secara
langsung dihadapan audiens, mungkin Anda tidak dapat
secara akurat mengukur seberapa banyak konten yang
harus Anda sampaikan dengan batasan waktu yang
ada. Karena dalam presentasi bisa saja ada
kemungkinan-kemungkinan terjadi di luar pengendalian
Anda.
Untuk memastikan hal ini tidak mengganggu presentasi
Anda, latihan adalah cara yang paling efektif untuk
mengukur konten Anda dengan waktu yang tersedia.
Anda harus latihan layaknya Anda sedang melakukan
presentasi. Kalau perlu rekam presentasi Anda,
kemudian catat waktu Anda. Jika materinya belum
cukup, tambah. Jika terlalu banyak, potong dan buang
bagian yang bisa Anda buang.
Setelah selesai mengedit konten, kemudian latih lagi
dan lagi sampai Anda benar-benar mendapatkan materi
yang baik dan pas dengan waktu yang ada.
4. Mulailah presentasi dengan tepat waktu
Setelah semua sudah siap, tibalah waktunya Anda
tampil untuk melakukan presentasi. Dalam hal ini saran
saya datanglah tepat waktu, supaya Anda bisa memulai
presentasi Anda tepat. Memulai presentasi tepat waktu
akan membatu Anda mengakhiri presentasi dengan
tepat waktu.
Bahkan Anda perlu mengonfirmasikan hal ini dengan
panitia, karena kadang pihak panitia sendiri membuat
acara tidak bisa dilaksanakan tepat waktu. Alasannya
sih bisa macam-macam, seperti nunggu seseorang
yang dianggap penting, nunggu audiens yang belum
datang atau yang lain.
Menghadapi kondisi seperti ini Anda harus berani
mengambil sikap tegas, Anda harus berani mengatakan
Anda tidak bisa menunggu, karena presentasi harus
segera dimulai. Jangan terlalu pikirkan audiens yang
terlambat. Tapi pikirkan mereka yang sudah datang
sejak awal dan sudah menunggu Anda memulai
presentasi. Bagi mereka yang terlembat sudah menjadi
keonsekuansi kalau mereka harus ditinggal.
Hal-hal seperti ini sebaiknya sudah Anda bicarakan jauh
hari sebelum presentasi dilakukan, sehingga segala
kemungkinan bisa diantisipasi dari awal. Termasuk
antisipasi peralatan presentasi.
Demikianlah tips bagaimana menyampaikan presentasi
dengan tepat waktu. Percayalah ini akan menjadi
pengetahuan yang akan meningkatkan keterampilan
presentasi Anda, meningkatkan kredibilitas Anda
sebagai presenter yang meyakinkan.
Jadi mulai sekarang selalu tanyakan durasi waktu Anda,
siapkan konten Anda sesuai waktu yang ada, latih
dengan baik dan mulailah selalu presentasi Anda tepat
waktu. Saya percaya Anda bisa melakukannya.
Tips Menghadapi Tanya Jawab Dalam
Presentasi
Tanya jawab adalah satu sesi yang hampir selalu ada dalam presentasi. Tanya jawab di
maksudkan untuk membantu audiens lebih memahami pesan yang kita sampaikan. Namun
sering kali sesi tanya jawab membuat kita takut. Takut tidak bisa menjawab pertanyaan dan
takut tidak bisa memberikan jawaban yang maksimal.

Bagi presenter yang tidak melakukan persiapan sangat wajar apabila mengalami ketakutan.
Karena mereka tahu mereka tidak siap untuk hal tersebut. Tapi bagi mereka yang benar-benar
siap tidak perlu ada yang ditakutkan.

Manfaat sesi tanya jawab

Jika ada presenter yang menghindar dari sesi tanya jawab maka dia akan kehilangan peluang
menjadi presenter yang lebih baik. Ketahuilah ada banyak manfaat yang akan kita peroleh
dalam sesi tanya jawab. Seperti yang disampaikan oleh Rhonda Abrams dalam bukunya
Winning Presentation In A Day tanya jawab memiliki manfaat yang besar untuk presenter.

Pertama, memungkinkan kita menunjukkan keahlian dalam topik yang kita bahas. Kedua,
menyediakan kesempatan tambahan untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan
audiens. Ketiga, membantu kita mengukur pemahaman audiens. Keempat, memberikan
umpan balik yang membantu kita memperkuat presentasi di masa yang akan datang.

Supaya Anda tidak terjebak dalam kondisi yang buruk dalam sesi tanya jawab, lakukan
persiapan dengan baik, termasuk persiapan menghadapi pertanyaan dari audiens. Cobalah
untuk mengantisipasi beberapa pertanyaan yang akan muncul dan temukan jawaban yang
tepat untuk setiap pertanyaan tersebut. Percayalah jika Anda benar-benar menyusun materi
Anda sendiri, pasti Anda tahu celah-celah yang akan menjadi bahan pertanyaan dari audiens.

Ciptakan Batas yang Jelas

Dalam banyak presentasi saya sering melihat dari bangku audiens tiba-tiba ada audiens yang
memotong pembicaraan presenter untuk mengajukan pertanyaan. Ketika pertanyaan audiens
tersebut di tanggapi presenter, tidak jarang pertanyaan susulan muncul, bisa dari penanya itu
sendiri bisa juga dari audiens lain. Ketika itu terjadi alur presentasi menjadi terganggu,
konsentrasi audiens memudar dan waktu presentasi sering memanjang.

Hal-hal semacam itu bisa saja terjadi pada presentasi Anda. karena itulah Anda harus
mengantisipasinya. Anda harus mempersiapkan batas yang jelas antara tanya jawab dan
presentasi yang Anda lakukan.

Saran saya selesaikan terlebih dahulu presentasi Anda dengan lengkap sampai Anda menutup
presentasi. Dengan begitu alur presentasi Anda tidak akan terganggu, konsentrasi Anda tetap
terjaga dan semua skenario cerita yang sudah Anda siapkan bisa berjalan dengan baik.

Dalam sesi tanya jawab kita juga perlu menentukan batasan waktu dan pertanyaan. Jangan
menimbulkan kesan bahwa waktu yang Anda berikan tidak terbatas. Ini penting karena
menjadikan sesi tanya jawab lebih efektif dan efisien.

Ini idealnya sebuah sesi tanya jawab di lakukan. Namun dalam keadaan tertentu setiap
kondisi bisa berbeda. Kalau memang tanya jawab tidak bisa Anda pisahkan dalam sesi
presentasi, usahakan Anda sudah mengatur waktu kapan audiens bisa mengajukan
pertanyaan. Atur juga jumlah pertanyaan yang boleh diajukan. Ini harus sudah jadi bagian
dari persiapan. Dengan begitu tanya jawab tidak akan menganggu jalannya presentasi yang
Anda lakukan.

Hal-hal yang harus dihindari

Untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan audiens terhadap diri kita sebagai presenter ada
beberapa sikap atau tindakan yang perlu kita hindari. Sikap dan tindakan itu adalah menyela
penanya, memalingkan perhatian, tidak memberikan jawaban dan memberikan jawaban yang
tidak sesuai.

1. Memalingkan perhatian

Dalam presentasi kontak mata tidak bisa ditinggalkan, demikian juga saat sesi tanya jawab.
Ketika audiens bertanya pastikan Anda memperhatikannya. Jangan pernah Anda palingkan
tatapan Anda pada hal lain.

Selain memperhatikan Anda juga harus menyimak pertanyaan tersebut dengan baik. Karena
perhatian tanpa didukung menyimak, sama juga bohong. Kemudian ketika Anda mulai
menjawab pertanyaan, segera putuskan perhatian Anda dari si penanya dan tujukan
tanggapan Anda kepada seluruh audiens.

2. Tidak memberikan jawaban

Satu hal yang cukup mengecewakan bagi audiens, apabila pertanyaan yang diajukan tidak
mendapat jawaban. Apapun alasannya, sebagai presenter kita harus menjawab pertanyaan
audiens.

Saya pernah mengalami hal semacam ini ketika menjadi peserta dalam sebuah seminar.
Pertanyaan yang susah payah saya siapkan tidak mendapat respon apapun dari presenter.
Saya tidak tahu apa alasannya, karena memang tidak ada penjelasan apapun. Ini membuat
saya kecewa dan membuat saya menyesal mengikuti seminar tersebut.

Bagaimana kalau lupa? lupa memang bisa, tapi sebagai presenter yang kredibel harusnya
dapat menyiasatinya. Untuk menghindari lupa kita dapat mencatat semua pertanyaan dan
memberikan contreng atau memberikan tanda setelah pertanyaan satu selesai dijawab.

3. Memberikan jawaban yang tidak sesuai

Alih-alih menutupi rasa malu atau gengsi karena tidak bisa menjawab pertanyaan audiens,
ada presenter yang senang memaksakan diri untuk memberikan jawaban. Hasilnya jawaban
yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan audiens.

Melakukan hal ini, sama saja menggali lubang kubur sendiri. Ini jelas salah. Kalau memang
tidak bisa menjawab, tidak perlu memaksakan diri untuk menjawab. Jika memang tidak bisa
menjawab, tidak tahu jawabannya katakan saja bahwa kita tidak mengetahui jawabannya.

3 Langkah Menanggapi Pertanyaan

Supaya Anda dapat memberikan jawaban yang efektif kepada audiens inilah tiga langkah
yang perlu Anda lakukan.

1. Mendengarkan

Dengarkan pertanyaan audiens dengan seksama dan penuh perhatian. Dengan begitu Anda
akan mudah memahami maksud dari pertanyaan. Ini akan menjadi modal untuk memberikan
jawaban terbaik atas pertanyaan yang diajukan.

2. Jeda sejenak untuk berpikir

Ambil jeda dan pikirkan bagaimana cara terbaik untuk menjawab pertanyaan. Ambil waktu
beberapa detik untuk menyusun tanggapan Anda. Ini memberikan lebih banyak kesempatan
kepada Anda untuk menyiapkan jawaban yang terbaik. Audiens akan dengan mudah
menerima jeda sebentar sebelum Anda memberikan tanggapan.

3. Jawab pertanyaan dengan tepat

Berikan jawaban yang tepat dan ringkas jika waktunya terbatas, perluas jawaban jika
waktunya cukup longgar. Berpikirlah dengan cermat, pikirkan tanggapan terbaik. Sesudah
menyampaikan, segeralah beralih pada pertanyaan selanjutnya

Demikianlah tips dalam menghadapi sesi tanya jawab pada saat presentasi. Lakukan tips ini
dengan baik, maka Anda akan mampu menghadapi setiap sesi tanya jawab dengan baik,
tanpa harus takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan audiens.

Setiap sesi tanya jawab itu bisa menjadi sulit dan mudah, semua tergantung dari persiapan
awal yang dilakukan. Jika persiapannya baik, maka peluang sukses dalam sesi tanya jawab
akan jauh lebih besar.

Bagaimana menurut Anda?


Sulit Presentasi di Hadapan Banyak Orang?
Lakukan Beberapa Langkah Ini

Bisnis.com,JAKARTA - Tidak semua orang berani


terampil merangkai kata di hadapan khalayak ramai.
Beberapa mengalami demam panggung, grogi bahkan
trauma untuk berbicara di depan publik.
Lembaga pendidikan yang fokus dalam pengembangan
kemampuan di bidang public speaking Talk Inc
membantu para perempuan untuk berani dan percaya
diri untuk berbicara di depan publik.
Pelatihan ini dikemas dalam workshop berjudul How To
Maximize Your Inner Beauty, Sabtu (1/5/2014) di kantor
Talk Inc, Kebayoran Baru, Jakarta. Workshop ini
dipandu oleh tiga fasilitator Talk Inc, yaitu Becky
Tumewu, Kamidia Radisti, dan Bona Dea Kometa.
Model dan Pemain Model Kamidia Radisti menjelaskan
ciri-ciri orang yang gugup atau grogi ketika berbicara di
depan umum antara lain tulang pipi bergetar dengan
sendirinya, kaki dan tangan goyang, dan seakan
terdapat vibra di gigi geraham.
"Tanda-tanda tersebut otomatis akan muncul untuk
menutupi rasa grogi atau gugup," katanya.
Untuk mengontrol rasa grogi bisa dilatih dengan rumus
"tahu", tahu apa yang akan diomongkan, tahu siapa
yang diajak bicara dan tau siapa saja yang akan
mendengar kita bicara.
Setelah rumus "tahu" dapat dilakukan maka bangunlah
kontak mata. Kontak mata akan membangun hubungan
dekat dengan lawan bicara atau audience dan membuat
mereka diistimewakan dan penting.
Langkah selanjutnya, jika presentasi dilakukan dengan
berdiri maka kondisi tubuh juga harus diperhitungkan,
antara lain:
1. Bobot tubuh ditopang dan dikunci pada tulng
belakang
2. Jarak antara kedua kaki tidak lebih lebar dari jarak
bahu dan berdiri tegap
3. Saat berdiri, gerakan tangan dan kaki harus terlihat
santai
4. Salah satu kaki berada di depan kaki yang lain, jaga
jarak agar tidak terlalu lebar.

MENJADI KEPALA SEKOLAH BERKARAKTER


DAN PROFESIONAL

Disusun dalam rangka lomba Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten Brebes tahun 2013

Disusun Oleh :

Untung Sutikno, S.Pd

Kepala SD Negeri Randegan 02 Kecamatan Losari

UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN LOSARI

KABUPETEN BREBES

2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait
erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan
prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan
salah satu PTK yang posisinya memegang peran sangat
signifikan dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme
guru dan mutu pendidikan di sekolah.

Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan


oleh peran kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala
sekolah sebagai pemimpin di lembaganya, maka kepala
sekolah harus mampu membawa lembaga ke arah
tercapainya tujuan yang telah di tentukan. Kepala sekolah
harus mampu melihat adanya perubahan terhadap regulasi
pendidikan dan kehidupan globalisasi.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat menunjang akan
tercapainya pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien.
Untuk menciptakan sekolah yang efektif dan efisien, kepala
sekolah sebagai manajer pendidikan di tingkatan sekolah dan
ujung tombak utama dalam mengelola pendidikan
diharapkan mampu memegang tugas dan bertanggung jawab
memegang peran aktif dalam memajukan sekolah / lembaga
pendidikan.
Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas
keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti
proses pengangkatannya tidak trasnparan,
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan
kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin
dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat,
wawasan kepala sekolah yang masih sempit ,
serta banyak faktor penghambat lainnya yang menghambat
tumbuhnya kepala sekolah yang professional untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan
rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang
berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana gambaran kepala sekolah yang
berkarakter dan profesional?
- Bagaimana upaya menjadi kepala sekolah yang
berkarakter dan profesional?
-
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah adalah
- Untuk mengetahui gambaran kepala sekolah yang
berkarakter dan profesional.
- Untuk mengetahui upaya menjadi kepala sekolah yang
berkarakter dan profesional.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Kepala Sekolah
2.1.1. Pengertian Kepala Sekolah
Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala
sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di
mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk
(2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah
seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah”.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa :
Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas
tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul
athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB),
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar
luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar
biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI)
atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional (SBI).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai
kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada
pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.2. Persyaratan Kepala Sekolah
Syarat-syarat umum bagi guru yang diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, pasal 2
ayat (2) adalah sebagai berikut :
a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana
(SI) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau
nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;
c. berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun
pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala
sekolah/madrasah;
d. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat
keterangan dari dokter Pemerintah;
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang
dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. memiliki sertifikat pendidik;
g. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenis dan jenjang sekolah/madrasah masing-
masing, kecuali di taman kanak-kanak/raudhatul athfal/taman
kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB;
h. memiliki golongan ruang serendah-rendahnya Ill/c
bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan
PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan
SK inpasing;
i. memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan
dan nilai baik untuk unsur penilaian Iainnya sebagai guru
dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi PNS atau
penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua)
tahun terakhir; dan
j. memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai
guru dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Sedangkan persyaratan khusus guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sesuai dengan
pasal 2 ayat (3) meliputi:
a. berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang
sekolah/madrasah yang sesuai dengan sekolah/madrasah
tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah;
b. memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis
dan jenjang yang sesuai dengan pengalamannya sebagai
pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan
ditetapkan Direktur Jenderal.
2.1.3. Standar Kompetensi Kepala Sekolah
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, pasal 11 ayat (1) dinyatakan bahwa
Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada
dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar
KepalaSekolah/Madrasah, Kualifikasi Kepala Sekolah/
Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum, dan Kualifikasi
Khusus.
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau
diploma
empat (DIV)
b. kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi;
c. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia
setinggi-tingginya 56 tahun;
d. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali
di Taman Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA; dan
e. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi
pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan
dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau
lembaga yang berwenang.

Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah Kepala Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:
1) Berstatus sebagai guru SD/MI;
2) Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh
lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
Kompetensi kepala sekolah/madrasah /madrasah seperti
yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat lima
dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Setiap dimensi
kompetensi memiliki kompetensi dasar yang harus dimiliki
seorang kepala sekolah/madrasah. Secara rinci kompetensi-
kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut.

2.1.3.1. Kompetensi Kepribadian


a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi
akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi
komunitas di sekolah/madrasah.
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan
diri sebagai kepala sekolah/madrasah
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah
dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah.
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan.

2.1.3.2. Kompetensi Manajerial


a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk
berbagai tingkatan perencanaan.
b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah
sesuai dengan kebutuhan.
c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara
optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah
yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalam rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah
dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan
masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan
kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai
dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan
efisien.
l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah.
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik di sekolah/madrasah.
n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan
keputusan.
o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah.
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

2.1.3.3. Kompetensi Kewirausahaan


a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah/madrasah.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang
efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber
belajar peserta didik.

2.1.3.4. Kompetensi Supervisi


a. Merencanakan program supervisi akademik dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

2.1.3.5. Kompetensi Sosial


a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau
kelompok lain.

2.1.3. Tugas dan Peranan Kepala Sekolah


Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan
yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui
tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas
dari kepala sekolah seperti yang dikemukakan Wahjosumidjo
(2002:97) adalah:
a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang
lain.
b. Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran
komunikasi di lingkungan sekolah.
c. Kepala sekolah bertanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan. Kepala sekola bertindak dan
bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh
bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa,
staf, dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari
tanggung jawab kepala sekolah
d. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang
kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai
persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang
kepalasekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara
cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara
kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah.
e. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan
konsepsional. Kepala sekolah harus dapat memecahkan
persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan
persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus
dapat melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang
saling berkaitan.
f. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru
penengah. Dalam lingkungan sekolah sebagai suatu
organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai
latar belakang yang berbeda-beda yang bisa menimbulkan
konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam
konflik tersebut.
g. Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala
sekolah harus dapat membangun hubungan kerja sama
melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise).
Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara
efektif, apabila: (1) dapat dikembangkan prinsip jaringan
saling pengertian terhadap kewajiban masing-masing, (2)
terbentuknya aliasi atau koalisi, seperti organisasi profesi,
OSIS, BP3, dan sebagainya; (3) terciptanya kerjasama
(cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga aneka
macam aktivitas dapat dilaksanakan.
h. Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam
berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil
resmi sekolah yang dipimpinnya.
i. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan
sulit. Tidak ada satu organisasi pun yang berjalan mulus
tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu
organisasi tidak luput dari persoalan dn kesulitan-kesulitan.
Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala sekolah
diharapkan berperan sebagai orang yang dapat
menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.
Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan
paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting
dari itu semua seyogyanya kepala sekolah memahami dan
mengatahui perannya. Adapun peran-peran kepala sekolah
yang menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang
diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah:
(a) Peranan hubungan antar perseorangan;
(b) Peranan informasional;
(c) Sebagai pengambil keputusan.
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut,
dapat penulis uraikan sebagai berikut:

a. Peranan hubungan antar perseorangan


Figurehead, figurehead berarti lambang dengan
pengertian sebagai kepala sekolah sebagai lambang sekolah.
Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah
pemimpin untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang
ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan
peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai tujuan.
Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi
penghubung antara kepentingan kepala sekolah dengan
kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara
internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru, staf
dan siswa.
b. Peranan informasional
Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu
mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena
kemungkinan adanya informasi-informasi yang
berpengaruh terhadap sekolah.
Sebagai disseminator. Kepala sekolah
bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan
memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan
orang tua murid.
Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan
informasi kepada lingkungan di luar yang dianggap
perlu.
c. Sebagai pengambil keputusan
Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha
memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai
macam pemikiran program-program yang baru serta
malakukan survey untuk mempelajari berbagai
persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.
Orang yang memperhatikan gangguan
(Disturbance handler). Kepala sekolah harus mampu
mengantisipasi gangguan yang timbul dengan
memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang
diambil.
Orang yang menyediakan segala sumber (A
Resource Allocater). Kepala sekolah bertanggungjawab
untuk menentukan dan meneliti siapa yang akan
memperoleh atau menerima sumber-sumber yang
disediakan dan dibagikan.
A negotiator roles. Kepala sekolah harus
mampu untuk mengadakan pembicaraan dan
musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi
kebutuhan sekolah.
Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional
Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka
meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala
sekolah. Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader.
Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah kepala
sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk
mengembangkan seluruh sumber daya sekolah.
Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung
kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga
sekolah, serta kemampuannya mengendalikan
pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar
mengajar.

2.2 Karakter
2.2.1. Pengertian Karakter
Character is defined as the “combination of qualities or
features that distinguishes one person, group, or thing
from another” (American Heritage Dictionary of the
English Language: 4thedition). Karakter
mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal
yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan
berhubungan dengan orang lain. Pendidikan karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut
2.3. Profesionalisme Kepala Sekolah
Sri Damayanti dalam makalah berjudul
“Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah”
mengemukakan pengertian profesionalisme dari
beberapa ahli berikut :
Kusnandar (2007:46) mengemukakan bahwa
“Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan,
dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang
berkaitan dengan mata pencaharian sesseorang”.
Selanjutnya Profesionalisme menurut Mohamad Surya
(2007:214) adalah: Sebutan yang mengacu pada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota
asuatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionlanya. Sementara
Sudarwan Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa:
“Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
dan terus-menerus mengmbangkan strategi-strategi
yang digunakanny dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu. Kemudian Freidson (1970)
dalam Syaiful Sagala (2005:199) mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme adalah
“sebagai komitmen untuk ide-ide professional dan
karir”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme kepala
sekolah adalah suatu bentuk komitmen kepala sekolah
untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan
kompetensinya yang bertujuan agar
kualitaskeprofesionalannya dapat tercapai secara
berkesinambungan.

2.4 Kepala Sekolah Berkarakter dan


Profesional
2.4.1. Ciri-Ciri Kepala Sekolah Berkarakter
Ciri-ciri kepala sekolah berkarakter antara lain:
(1) dipercaya (trustworthiness),
(2) menghormati (respect),
(3) memelihara keadilan (fairness), peduli (caring),
(4) bertanggung jawab (responsibility),
(5) kewargaan (citizenship).

2.4.1.1. Dipercaya ( Trustworthiness).


Seorang kepala sekolah dapat dipercaya jika seseorang
itu jujur ucapannya, benar tindakannya,tuntas dan
berkualitas pekerjaannya. Orang yang dapat dipercaya
akan berprilaku :
a. Berkata sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Sejalan pikiran, ucapan dan perbuatannya.
c. Menepati janji yang diucapkannya.
d. Menjaga rahasia sebaik-baiknya
e. Tidak berprasangka buruk terhadap siapapun
f. Bertindak benar menurut kaidah agama, hukum,
norma masyarakat dan peraturan.

2.4.1.2. Menghormati (Respect)


Seorang kepala sekolah di katakan menghormati orang
lain jika ucapannya sopan, perilakunya santun serta
tindakannya bermampaat untuk orang lain. Orang yang
menghormati orang lain berperilaku :
a. Menerima keberadaan orang lain tanpa bersyarat
b. Tidak menyalahkan orang lain atas
kegagalannya
c. Berlapang dada dan tidak mudah tersinggung
oleh ucapan dan tindakan orang lain
d. Menjaga perasaan orang lain
e. Tidak memaksakan kehendak
f. Memberi selamat kepada yang berhasil dan
memberi dukungan kepada yang kurang beruntung
2.4.1.3. Memelihara Keadilan (Fairness)
Seseorang kepala sekolah yang memelihara keadilan
akan mengutamakan kepentingan negara, bangsa,
orang banyak diatas kepentingan pribadi dan atau
kepentingan kelompok. Seseorang kepala sekolah yang
menghormati orang lain berperilaku :
a. Memperlakukan setiap orang sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan.
b. Tidak pilih kasih, tertib dan tidak
menyalahgunakan aturan
c. Membagi keberuntungannya kepada orang lain
d. Bersikap terbuka dan bersedia mendengarkan
orang lain
e. Tidak memperdaya orang lain
f. Memperlakukan orang lain sesuai dengan
perlakuan yang di harapkannya dari orang lain.
2.4.1.4. Peduli ( Caring )
Seseorang yang peduli akan selalu penuh perhatian
terhadap keberadaan orang lain. Peilaku dari orang yang
peduli :
a. Menunjukkan kebaikan hati kepada sesama
b. Empati dan merasa terharu terhadap penderitaan
orang lain
c. Memaafkan, tidak pemarah dan tidak
pendendam.
d. Murah hati dan bersedia memberi pertolongan
e. Sabar terhadap keterbatasan orang lain
f. Peduli terhadap keberlanjutan kehidupan umat
manusia
2.4.1.5. Bertanggungjawab ( Responsibility )
Seseorang disebut bertanggungjawab jika dapat
mengendalikan diri dari sesusatu yang merugikan.
Perilaku orang yang bertanggungjawab akan berprilaku
:
a. Mempertimbangkan manfaat dan resiko ucapan
dan perbuatannya
b. Merencanakan segala sesuatu sebelum
melaksanakannya.
c. Tidak mudah menyerah dan terus
mengupayakan keberhasilan
d. Melakukan yang terbaik setiap saat
e. Menjaga ucapan dan tindakan
f. Loyal dalam menaati perintah sesuai dengan
tugas dan kewajiban
2.4.1.6. Kewargaan ( Citizenship )
Seorang warga yang baik akan berpartisipasi aktif
dalam memelihara keberlangsungan dan keberlanjutan
kehidupan dan lingkungan. Perilaku orang yang
berkarakter kewargaan berprilaku :
a. Demokratis, memberi gagasan konstruktif dan
memelihara kedamaian
b. Bekerjasama dalam menyediakan dan menjaga
fasilitas dan ketetiban umum
c. Berpartisipasi aktif dalam membina masyarakat
dan memelihara lingkungan
d. Menjadi relawan untuk kepentingan bangsa
e. Anti kekerasan dalam menyelesaikan persoalan
f. Berindak tegas menentang hal – hal yang
merugikan masyarakat, bangsa dan negara

2.4.2. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional


Seorang kepala sekolah disebut profesional apabila:
(1). memiliki kejujuran dan integritas pribadi;
(2). mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk
bekerja di bidangnya;
(3). memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dikategorikan ahli pada suatu bidang;
(4). berusaha mencapai tujuan dengan target-target yang
ditetapkan secara rasional;
(5).memilikistandar yang tinggi dalam bekerja;
(6). memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai
keberhasilan dengan standa rkualitas yang tinggi;
(7). mencintai dan memiliki sikap positif terhadap
profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku
profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan
dengan profesi/pekerjaannya;
8). memiliki pandangan jauh ke depan (visionary);
(9). menjadi agen perubahan;
(10). memiliki kode etik, dan
(11). memiliki lembaga profesi.

Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala


sekolah profesional antara lain memiliki:
(1). kejujuran;
(2). kompetensi yang tinggi;
(3). harapan yang tinggi (high expectation);
(4). standar kualitas kerja yang tinggi;
(5). motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
(6). integritas yang tinggi;
(7). komitmen yang kuat;
(8). etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
(9). kecintaan terhadap profesinya;
(10). kemampuan untuk berpikir strategis (strategic
thinking); dan
(11). memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat
terkait erat dengan profesionalisme kepala sekolah.
Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat
ditentukan oleh peran kepemimpinan kepala sekolah.
Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di
lembaganya, maka kepala sekolah harus mampu
membawa lembaga ke arah tercapainya tujuan yang
telah di tentukan.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta
persyaratan tertentu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya
peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan yang
mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar
peserta didik. Kepala sekolah yang professional akan
berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir
bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya
sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk
mewujudkan kepala sekolah yang professional tidak
semudah memabalikkan telapak tangan, semua itu
butuh proses yang panjang

Kepala sekolah yang berkarakter dan profesional


terbentuk bila :
1) memenuhi syarat sebagai kepala sekolah,
baik secara umum maupun khusus, sesuai dengan
amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai
Kepala Sekolah/Madrasah;
2) memiliki standar kompetensi sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah yang
meliputi lima dimensi kompetensi yaitu: kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial;
3) memiliki karakter sebagai kepala sekolah
antara lain:
(1) dipercaya (trustworthiness),
(2) menghormati (respect),
(3) memelihara keadilan (fairness), peduli (caring),
(4) bertanggung jawab (responsibility),
(5) kewargaan (citizenship).

4) Kepala Sekolah Profesional Seorang kepala


sekolah profesional antara lain memiliki:
(1). kejujuran;
(2). kompetensi yang tinggi;
(3). harapan yang tinggi (high expectation);
(4). standar kualitas kerja yang tinggi;
(5). motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
(6). integritas yang tinggi;
(7). komitmen yang kuat;
(8). etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
(9). kecintaan terhadap profesinya;
(10). kemampuan untuk berpikir strategis (strategic
thinking); dan
(11). memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).

3.2. Saran
Upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah
merupakan proses keseluruhan dan organisasi sekolah
serta harus dilakukan secara berkesinambungan karena
peubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa
diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga
kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi
perubahan.
Peningkatan profesionalisme kepemimpinan kepala
sekolah harus dilakukan melalui suatu strategi. Dalam
upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme
kepala sekolah harus ada pihak yang berperan dalam
peningkatan mutu tersebut. Dan yang berperan dalam
peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah
pengawas sekolah yang juga merupakan pemimpin
pendidikan yang bersama-sama kepala sekolah
memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan
sekolah.

Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah


Oleh : Sri Damayanti*))
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas segala limpahan rahmat dan pertolongan-Nya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berisikan tentang Perencanaan Lokasi Pabrik. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Ilmu
Manajemen.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini izinkan penyusun untuk menyampaikan
ucapan terima kasih kepada
Bapak Dr. Uhar Suharsaputra M.Pd, selaku Dosen dan
Bapak Akhmad Sudrajat selaku Asisten Dosen Mata Kuliah
Seminar Ilmu Manajemen, kiranya Allah SWT memberikan
balasan yang berlipat ganda.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat diharapkan guna.perbaikan penulisan
selanjutnya. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca.
Kuningan, Juli 2008
Penyusun
==============================
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan
merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah
satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa
ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan
melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan
Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya
Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan,
mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang
baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus
terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut
adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses,
keluaran, guru, sarana dan prasarana serta biaya apabila
seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun
dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak
berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu
yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat
dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa
mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut
tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga
kependidikan yang professional.
Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan
karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan
yang professional akan melaksanakan tugasnya secara
professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih
bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak
akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk
meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk
mewujudkannya adalah dengan pengembangan
profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang
mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala
sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin
pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
berhubungan langsung dengan pelaksanaan program
pendidikan di sekolah.
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada
kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah
yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena
kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional
dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua
sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam
mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan
keprofesionalan kepala sekolah ini pengembangan
profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan
karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami
kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru
tidak hanya mandeg pada kompetensi yang ia miliki
sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang dengan
baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud.
Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya
menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat,
akan tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki
keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap
dunia pendidikan. Profesionalisme tenaga kependidikan juga
secara konsinten menjadi salah satu faktor terpenting dari
mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional
mampu membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan
kendala sumber daya dan lingkungan. Namun, untuk
menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah tugas
yang mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif
dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Agar
proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru
dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi
jenis maupun isinya.
Namun banyak faktor penghambat tercapainya kualitas
keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti proses
pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental kepala
sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan
semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas,
dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah
yang masih sempit , serta banyak faktor penghambat lainnya
yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang
professional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini
mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala
sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan
output)
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji
“Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah”
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dalam penelitian ini
adalah:
Untuk mengetahui bagaimana gambaran profesionalisme
kepemimpinan kepala sekolah
Untuk mengetahui bagaimana tugas yang dijalankan oleh
kepala sekolah
Untuk memahami peran kepala sekolah
Untuk mengaetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam
merealisasikan keprofesionalan kepala sekolah
Untuk mengetahui dan memahami upaya pemecahan dalam
merealisasikan peningkatan profesionalisme kepala sekolah.
C. Manfaat Penelitian
Dapat mengetahui bagaimana gambaran profesionalisme
kepemimpinan kepala sekolah
Dapat mengetahui bagaimana tugas yang dijalanka oleh
kepala sekolah
Dapat memahami peran kepala sekolah
Dapat mengaetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam
merealisasikan keprofesionalan kepala sekolah
Dapat mengetahui dan memahami upaya pemecahan dalam
merealisasikan peningkatan profesionalisme kepala sekolah.
BAB II PROFESIONALISME KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH
Paradigma baru manajemen pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas secara efektif dan efisien, perlu
didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan
proses peningkatan kemampuan manusia agar mampu
melakukan pilihan-pilahan. Proses pengembangan SDM
tersebut harus menyentuh berbagai bidang kehidupan yang
tercermin dalam pribadi pimpinan, termasuk pemimpin
pendidikan, seperti kepala sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan
yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat
1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala sekolah
bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta
pememliharaan sarana dan prasarana”.
Namun kenyataan dilapangan masih banyak kepala sekolah
yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pemimpin pendidikan ini disebabkan karena dalam proses
pengangkatannya tidak ada trasnfaransi, rendahnya mental
kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan
semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas,
dan seringnya datang terlambat serta banyak faktor
penghambat lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala
sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan
output)
Berdasarkan uraian di atas penyusun sangat tertarik untuk
membahas profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah.
Untuk mempermudah dalam pemahaman pemabahasan ini,
berikut penyusun sajikan kerangka teoritisnya.
A. Pengertian Profesionalisme, Kepemimpinan, dan
Kepala Sekolah
1. Profesionalisme
Kusnandar (2007:46) mengemukakan bahwa
“Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan,
dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang
berkaitan dengan mata pencaharian sesseorang”.
Selanjutnya Profesionalisme menurut Mohamad Surya
(2007:214) adalah: Sebutan yang mengacu pada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota
asuatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionlanya. Sementara
Sudarwan Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa:
“Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
dan terus-menerus mengmbangkan strategi-strategi
yang digunakanny dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu Kemudian Freidson (1970) dalam
Syaiful Sagala (2005:199) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan profesionalisme adalah “sebagai
komitmen untuk ide-ide professional dan karir”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah
suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi
untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan
kompetensinya yang bertujuan agar kualitas
keprofesionalannya dapat tercapai secara
berkesinambungan.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian
besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi
ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi
tersebut. Pentingnya kepemimipinan seperti yang
dikemukakan oleh James M. Black pada Manajemem: a
Guide to Executive Command dalam Sadili Samsudin
(2006:287) yang dimaksud dengan “Kepemimpinan
adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan
orang lain agar mau bekerja sama di bawah
kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006:2)
mengartikan “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan
dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa
sehingga tercapailah tujuan itu”. Kemudian menurut
Maman Ukas (2004:268) “Kepemimpinan adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu
yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan
tujuan”. Sedangkan George R. Terry dalam Miftah
Thoha (2003:5) mengartikan bahwa “Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang
supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang
lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan
tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan
bersama.
3. Kepala Sekolah
Kepala sekolahbersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan
“Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau
pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga.
Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana
menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi
secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin
sekolah atau suatu lembaga di mana temapat menerima
dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo (2002:83)
mengartikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan
proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk
(2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah
adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat
untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di
sekolah”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah sorang guru
yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala
sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga
dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
tujuan bersama.
Jadi profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah
berarti suatu bentuk komitmen para anggota suatu
profesi untuk selalu meningkatkan dan
mengembangkan kompetensinya yang bertujuan agar
kualitas keprofesionalannya dalam menjalankan dan
memimpin segala sumber daya ayang ada pada suatu
sekolah untuk mau bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama.
B. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus
mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksankan.
Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang
dikemukakan Wahjosumidjo (2002:97) adalah:
1. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang
lain.
Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi
di leingkungan sekolah.
Kepala sekolah bertanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan. Kepala sekola bertindak
dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang
dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan
oleh para guru, siswa, staf, dan orang tua siswa tidak
dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah
Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala
sekolah harus mampu menghadapi berbagai
persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang kepala
sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara
cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik
antara kepentingan bawahan dengan kepentingan
sekolah.
Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan
konsepsional. Kepala sekolah harus dapat memecahkan
persoalan melalui satu analisis, kemudian
menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang
feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas sebagai
satu keseluruhan yang saling berkaitan.
Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru
penengah. Dalam lingkungan sekolah sebagai suatu
organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang
mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa
menimbulkan konflik untuk itu kepala sekolah harus
jadi penengah dalam konflik tersebut.
Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah
harus dapat membangun hubungan kerja sama melalui
pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise).
Peran politis kepala sekolah dapat berkembang secara
efektif, apabila:
(1) dapat dikembangkan prinsip jaringan saling
pengertian terhadap kewajiban masing-masing,
(2) terbentuknya aliasi atau koalisi, seperti organisasi
profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya;
(3) terciptanya kerjasama (cooperation) dengan
berbagai pihak, sehingga aneka macam aktivitas dapat
dilaksanakan.
Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam
berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil
resmi sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit.
Tidak ada satu organisasi pun yang berjalan mulus
tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu
organisasi tidak luput dari persoalan dn kesulitan-
kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala
sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat
menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.
Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus
tahu dan paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak
kalah penting dari itu semua seyogyanya kepala sekolah
memahami dan mengatahui perannya. Adapun peran-
peran kepala sekolah yang menjalankan peranannya
sebagai manajer seperti yang diungkapkan oleh
Wahjosumidjo (2002:90) adalah:
(a)Peranan hubungan antar perseorangan;
(b) Peranan informasional;
(c) Sebagai pengambil keputusan.
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer
tersebut, dapat penulis uraikan sebagai berikut:
a. Peranan hubungan antar perseorangan
Figurehead, figurehead berarti lambang dengan
pengertian sebagai kepala sekolah sebagai lambang
sekolah.
Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah
pemimpin untuk menggerakkan seluruh sumber daya
yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos
kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai
tujuan.
Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi
penghubung antara kepentingan kepala sekolah dengan
kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan
secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara
guru, staf dan siswa.
b. Peranan informasional
Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan
pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan
adanya informasi-informasi yang berpengaruh terhadap
sekolah.
Sebagai disseminator. Kepala sekolah
bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan
memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan
orang tua murid.
Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi
kepada lingkungan di luar yang dianggap perlu.
c. Sebagai pengambil keputusan
Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha
memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai
macam pemikiran program-program yang baru serta
malakukan survey untuk mempelajari berbagai
persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.
Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance
handler). Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi
gangguan yang timbul dengan memperhatikan situasi
dan ketepatan keputusan yang diambil.
Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource
Allocater). Kepala sekolah bertanggungjawab untuk
menentukan dan meneliti siapa yang akan memperoleh
atau menerima sumber-sumber yang disediakan dan
dibagikan.
A negotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk
mengadakan pembicaraan dan musyawarah dengan
pihak luar dalam memnuhi kebutuhan sekolah.
Seperti halnya diungkapkan di muka, banyak faktor
penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan
kepemimpinan kepala sekolah seperti proses
pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental
kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya
motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam
melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat,
wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta
banyak faktor penghambat lainnya yang menghambat
tumbuhnya kepala sekolah yang professional untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Ini
mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala
sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input,
proses, dan output)
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, adapun
pemecahannya adalah:
1. Pembinaan kemampuan profesional kepala
sekolah
Wadah-wadah yang telah dikembangkan dalam
pembinaan kemampuan profesional kepala sekolah
adalah musyawarah kepala sekolah (MKS) , kelompok
kerja kepala sekolah (KKKS), pusat kegiatan kepala
sekolah (PKKS). Disamping itu peningkatan dapat
dilakukan melalui pendidikan, dengan program sarjana
atau pasca sarjana bagi para kepala sekolah sesuai
dengan bidang kehaliannya, sehingga tidak terlepas dari
koridor disiplin ilmu masing-masing.
2. Revitalisasi MGMP dan MKKS di sekolah
Melalui MGMP dan MKKS dapat dipikirkan
bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan
mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta
menemukan berbagai variasi metoda dan variasi media
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan mengefektifkan MGMP dan MKKS semua
kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh guru
dan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan dapat
dipecahkan, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
3. Peningkatan disiplin
Dalam menumbuhkan kepala sekolah profesional dalam
paradigma baru manajemen pandidikan di sekolah
diperlukan adanya peningkatan disiplin untuk
menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan
dapat memotivasi kerja, serta menciptakan budaya kerja
dan budaya disiplin para tenaga kependidikan dalam
melakukan tugasnya di sekolah.
4. Pembentukan kelompok diskusi profesi
Kelompok diskusi profesi dapat dibentuk untuk
mengatasi tenaga kependidikan yang kurang semangat
dalam melakukan tugas-tugas kependidikan di sekolah
yang melibatkan pengawas sekolah, komite sekolah
atau orang lain yang ahli dalam memecahkan masalah
yang dihadapi kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
5. Peningkatan layanan perpustakaan dan
penambahan koleksi
Salah satu sarana peningkatan profesionalisme kepala
sekolah adalah tersedianya buku yang dapat menunjang
kegiatan sekolah dalam mendorong visi menjadi aksi.
Karena akan sangat sulit dapat mengembangkan dan
meningkatkan profesionalisme kepala sekolah jika tidak
ditunjangkan oleh sumber belajar yang memadai.
Selain itu kepala sekolah harus memiliki visi dan misi,
serta strategi manajemen pendidikan secara utuh yang
berorientasi kepada mutu. Strategi ini dikenal dengan
manajemen mutu terpadu (MMT) atau kalau dunia
bisnis dikenal dengan nama total quality management
(TQM). Yang merupakan usaha sistematis dan
terkoordinasi untuk secara terus-menerus memperbaiki
kualitas layanan.
Sedikitnya terdapat lima sifat layanan yang harus
diwujudkan oleh kepala sekolah agar “pelanggan” puas;
yakni layanan sesuai dengan yang dijanjikan
(reliability), mampu menajmin kualitas pembelajaran
(assurance), iklim sekolah yang kondusif (tangible),
memberikan perhatian penuh kepada peserta didik
(emphaty), dan cepat tanggap terhadap kebutuhan
peserta didik (responsiveness)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala sekolah merupakan peimipin formal yang tidak
bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas
pertimbangan tertentu. Untuk itu kepala sekolah
bertangggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan baik yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan pendidikan maupun dalam
mencipatakan iklim sekolah yang kondusif yang
menumbuhnkan semangat tenaga pendidik maupun
peserta didik. Dengan kepemimpinan kepala sekolah
inilah, kepala sekolah diharapakan dapat memberikan
dorongan serta memberikan kemudahan untuk
kemajuan serta dapat memberikan inspirasi dalam
proses pencapaian tujuan.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta
persyaratan tertentu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya
peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan yang
mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar
peserta didik. Kepala sekolah yang professional akan
berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir
bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya
sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk
mewujudkan kepala sekolah yang professional tidak
semudah memabalikkan telapak tangan, semua itu
butuh proses yang panjang.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dunia
pendidikan, sehingga menuntut penguasaan kepala
sekolah secara professional. Untuk itu kepala sekolah
dihadapkan pada tantangan untuk melasnakan
pengembangan pendidikan secara terarah dan
berkesinambungan.
Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu
dilaksankan secara berkeinambungan dan terncana
dengan melihat permaslahan-permasalahan dan
keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah
merupakan pemimpin pendidikan yang juga
bertanggung jawab dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. Kepala
sekolah yang professional akan mengetahui kabutuhan
dunia pendidikan, dengan begitu kepala sekolah akan
melakukan penyesuian-penyesuian agar pendidikan
berkembang dan maju sesuai dengan kebutuhan
pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. Peningkatan profesionalisme kepemimpinan
kepala sekolah harus dilakukan melalui suatu
strategi.<!–Saran
Melalui strategi perbaikan mutu inilah diharapkan dapat
mengatasi masalah rendahnya pendidikan mutu
pendidikan yang mengoptimalkan segala sumber daya
yang terdapat di sekolah.
Upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah
merupakan proses keseluruhan dan organisasi sekolah
serta harus dilakukan secara berkesinambungan karena
peubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa
diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga
kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi
perubahan. Ada istilah seorang tenaga pendidik yang
tadinya professional belum tentu akan terus professional
bergitupun sebaliknya, tenaga kependidikan yang
tadinya tidak professional belum tentu akan selamanya
tidak professional. Dari pernyataan itu jelas kalau
perubahan akan selalu terjadi dan menuntut adanya
penyasuaian sehingga kita dapat mengatasi perubahan
tersebut dengan penuh persiapan.
Dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan
profesionalisme kepala sekolah harus ada pihak yang
berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan yang
berperan dalam peningkatan profesionalisme kepala
sekolah adalah pengawas sekolah yang juga merupakan
pemimpin pendidikan yang bersama-sama kepala
sekolah memiliki tanggung jawab terhadap
perkembangan sekolah.
Upaya peningkatan keprofesionalan kepala sekolah
tidak akan terwujud begitu tanpa adanya motivasi dan
adanya kesadaran dalam diri kepala sekolah tersebut
serta semangat mengabdi yang akan melahirkan visi
kelembagaan maupun kemampuan konsepsional yang
jelas. Dan ini merupakan faktor yang paling penting
sebab tanapa adanya kesadaran dan motivasi semangat
mengabdi inilah semua usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan keprofesionalannya hasilnya tidak akan
maksimal dan perealisasiannyapun tidak akan optimal.
Berdasarkan hal itu kepala sekolah harus memiliki
DAFTAR PUSTAKA

 E. Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya


 Kusnandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo
 Maman Ukas. 2004. Manajemen. Bandung: Agini
 Muhammad Surya. Organisasi profesi, kode etik dan Dewan Kehormatan Guru.
 Miftah Toha, 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo.
 Rahman (at all). 2006. Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint.
 Sadili Samsudin.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia
 Soekarto Indarafachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif. Bogor: Ghalia
Indonesia
 Sudarwan Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Kepandidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
 Syaiful Sagala. 2002. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta CV
 Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

)) Sri Damayanti adalah mahasiswa tingkat IV pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP-Universitas Kuningan. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah seminar Ilmu Manajemen, yang disampaikan oleh Bapak Dr. Uhar Suharsaputra,
M.Pd. dan Bapak Akhmad Sudrajat, M.Pd.
Tips Kepala Sekolah Profesional
Kode : 9786027665217

Apakah Anda seorang kepala sekolah?


Atau, berkeinginan menjadi kepala sekolah?
Menjadi orang yang memegang kekuasaan tertinggi di
sekolah tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.
Selain mempunyai kewenangan untuk
mengangkat serta memberhentikan karyawan,
menerima serta mengeluarkan siswa,
dan menaikkan karier seseorang dengan cepat,
seorang kepala sekolah juga harus mempunyai
beberapa kriteria mendasar dalam dirinya.
Kriteria apa sajakah itu?
Dan, bagaimanakah cara menjadi kepala sekolah
profesional?
Inilah buku yang wajib Anda baca. Selain menjelaskan
tentang tanggung jawab, kualifikasi, maupun profil
seorang kepala sekolah, buku ini juga menyajikan
beberapa tips menjadi kepala sekolah profesional.
Bersama buku ini, Anda akan dibimbing menjadi
seorang leader in the change; seorang pemimpin penuh
inisiatif, eksperimen, dan inovasi, sehingga dapat
mengarahkan sistem di sekolahnya menuju nilai-nilai
idealisme yang memanusiakan manusia.
Selamat membaca dan mempraktikkan!

• Kualifikasi Kepala Sekolah Profesional


• Tips Meningkatkan Mutu Sekolah
• Tips Meningkatkan Kinerja dan Mencapai Prestasi
Kerja
• Tips Mendorong Partisipasi Masyarakat
• Tips Mengelola Konflik secara Bijaksana
• Kiat Sukses Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dll
Makalah Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan
yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Sepertidiungkapkan Supriadi (1998. 346) bahwa
“Erat hubungannya antara mutukepala sekolah dengan
berbagai aspek kehidupan sekolah seperti
disiplinsekolahan,
iklim budaya sekolah, dan
menurunnya perilaku nakal pesertadidik”.
Dalam pada itu, kepala sekolah bertanggunngjawab atas
manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung
berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP28
tahun 1990 bahwa : “Kepala sekolah bertanggung jawab
atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan
, administrasi sekolah,
pembinaan tenagakependidikan lainnya, dan
pendayaagunaan serta
pemeliharaan sarana dan prasarana.
Apa yang diungkapkan di atas menjadi lebih penting sejalan
dengansemakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah,
yang menghendakidukungan kinerja yang semakin efektif dan
efisien. Disamping itu, perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya yang diterapkandalam pendidikan
di sekolah juga cenderung bergerak maju semakin
pesat,sehingga menuntut penguasaan secara terarah,
berncana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Dalam kerangkainilah dirasakan perlunya
peningkatan manajemen kepala sekolah secara professional
untuk mensukseskan program-program pemerintah yang
sedangdigulirkan, yakni otonomi daerah, desentralisasi
pendidikan, manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasis
kompetensi,
benchmarking, broad basiceducation, life

skill, kontekstual learning


, dan Undang-Undang Sisidiknas;yang kesemuanya itu
menuntut peran aktif dan kinerja professional
kepalasekolah.Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi,
serta strategi mnajemen pendidikan secara utuh dari
berorientasikepada mutu. Strategi ini dikenaldengan
Manajemen Mutu Terpadu (MMT), yang telah lebih popular
dalamdunia bisnis dan industri dengan istilah
Total Quality Management
(TQM).Strategi ini merupakan usaha sistematis dan
terkoordinasi untuk secara terus-menerus memperbaiki
kualitas layanan, sehingga fokusnya diarahkan ke19

pelanggan dalam hal ini peserta didik, orang tua peserta


didik, pemakailulusan, guru, karyawan, pemerintah dan
masyarakat. Sedikitnya terdapat limasifat layanan yang harus
diwujudkan oleh kepala sekolah agar pelanggan puas;yakni
layanan sesuai dengan yang dijanjikan
(reliability),
mampu menjaminkualitas pembelajaran
(assurance),
iklim sekolah yang kondusif
(tangible),
memberikan perhatian penuh kepada peserta didik
(emphaty),
cepat tanggapterhadap kebutuhan peserta didik
(responsiveness)
.Pengembangan profesionalisme kepala sekolah merupakan
tugas danwewenang para pengawas yang berada di bawah
dan bertanggung jawabkepada Kepala DinasPendidikan
Nasional. Menurut Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118 Tahun
1996,tanggungjawab Pengawas Sekolah adalah :

Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan
disekolah sesuai dengan penugasannya pada Taman Kanak-
kanak/RaudhatulAthfal/Bustanul Athfal, Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/MadrasahDiniyah/Sekolah Dasar
Luar Biasa, Sekolah Tingkat Pertama/MadrasahTsanawiyah
atau Sekolah Tingkat Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah
Luar Biasa.

Meningkatkan kualitas pembelajaran dn hasil belajar,
serta bimbingan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.Sedangkan wewenang Pengawas Sekolah adalah

Memilih dan menentukan metode kerjauntuk mencapai hasil
yangoptimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya sesuai dengankode etik profesi menetapkan tingkat
kinerja guru dan tenaga lain yangdiawasi serta faktor-faktor
yang mempengaruhi.

Menentukan dan atau mengusulkan program pembinaan
sertamelakukan pembinaan.20

BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan
Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang
dimiliki olehkepala sekolah untuk memberikan pengaruh
kepada orang lain melaluiinteraksi individu dan kelompok
sebagai wujud kerjasama dalam organisasiuntuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
B.SARAN
Makalah ini masih memerlukan penjelasan yang lebih
mendalam agar pembaca lebih mudah memahami
bagaimana menjadi kepala sekolah yang

Anda mungkin juga menyukai