Ya, 15 detik saja. Itulah waktu yang Anda butuhkan untuk mencuri semua perhatian dan
memberikan kesan positif pada pendengar presentasi yang bisa jadi adalah bos atau
karyawan, serta kolega di perusahaan. Para pendengar Anda juga hanya butuh 15 menit untuk
memutuskan apakah presentasi Anda bagus dan layak didengar, atau tidak.
Lalu, bagaimana cara membuat mereka terkesima hanya dalam waktu 15 detik? Berikut
langkah-langkahnya, seperti disarankan oleh Inc.com.
1. Perkenalan singkat
Jangan habiskan waktu di awal untuk mengenalkan diri Anda, sangat tidak efektif. Jika Anda
menjadi pembicara yang diundang oleh pihak lain, biarkan mereka yang mengenalkan siapa
Anda sebelum mulai presentasi. Jika tidak, perkenalkan diri Anda secara singkat dalam
sebuah slide, tak perlu berpanjang-panjang menjelaskannya.
Sebagai gantinya, tunjukkan slide dengan tulisan “Rp 1.000.000.000″ ini akan memancing
perhatian pendengar Anda. Kemudian jelaskan dengan “Ya, satu miliar rupiah. Itulah
jumlah uang yang sudah dihambur-hamburkan oleh setiap perusahaan setiap tahunnya.
Namun, saya bisa mengajukan sebuah cara agar kita tak mengalami kerugian lagi.”
Dibandingkan pembukaan pertama tadi, tentu pendengar akan lebih tertarik jika Anda
melakukan pembukaan yang kedua bukan?
Dengan melakukan empat langkah di atas dengan baik, bisa dipastikan Anda akan mengambil
semua perhatian pendengar dan melakukan presentasi yang hebat.
DAFTAR ISI
TEKNIK PRESENTASI
I. DESKRIPSI
Manusia bukan saja sebagai mahluk hidup yang dapat menggunakan suara dan gerakan tangan
untuk tujuan komunikasi, tapi juga satu – satunya mahluk yang dapat mengembangkan teknik
komunikasi yang paling canggih melalui alat verbal dan non – verbal. Manusia mempunyai
kemampuan fisik dan psikis serta dilengkapi mekanisme memproduksi dan penerimaan secara
auditif
Kemampuan tersebut diatas sangat diperlukan dalam proses pembentukan seorang Sales
Representativ yang akan menjadi titik sentral pembahasan dan latihan pada materi Teknik
Presentasi dalam pengajaran ini.
Dan bukan :
Apa yang akan dipresentasikan.
Apa yang akan dilakukan selama presentasi.
Hasil yang spisifik dapat dicapai apabila sasaran presentasinya REALISTIS YAITU :
Dalam cakupan pembahasan.
Sesuai dengan pengetahuan dan latar belakang pendengar.
Sesuai dengan kemampuan PENDENGAR untuk mengambil tindakan – tindakan.
Masuk akal untuk dicapai.
Bagan presentasi perlu dipersiapkan sebelum menentukan bahan apa saja yang akan disampaikan.
Bagan presentasi itu merupakan “Cetak Biru” yang berfungsi sebagai kerangka yang akan
dikembangkan dalam presentasi.
Bagan ini merupakan ide pokok atau konsep inti yang harus dikuasai. Bagan presentasi dirumuskan
dalam bentuk kesimpulan pendek.
Untuk masing – masing ide/konsep, tentukan pula faktor atau informasi apa saja yang perlu
diberikan untuk menunjang konsep tersebut ( lihat lampiran II ).
Menentukan “Apa” dan “Berapa banyak” bahan yang harus dicakup dalam presentasi.
Sebagai pedoman, perlu dicoba menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut :
Apa Maksud presentasi ini? ( persuasi, penjelasan, laporan? )
Apa saja yang harus Dicakup dan apa yang harus Dihilangkan?
Sebeberapa jauh Perincian – Perincianyang diperlukan?
Apa yang harus Dikatakan agar tujuan presentasi dapat dicapai?
Bagaimana Cara yang terbaik untuk menyampaikannya?
Tindakan atau Tanggapan apa yang diingingkan dari pendengar?
Kaji semua jawaban atas pertanyaan – pertanyaan di atas “Mengapa harus demikian?”
MENYIAPKAN BAHAN PRESENTASI
FORMAT PRESENTASI PADA UMUMNYA TERDIRI DARI :
Introduksi : Perumusan ide
Inti : Pengembangan ide.
Kesimpulan : Perumusan kembali ide.
Formulir pada lampiran III dapat dipakai untuk membantu mengorganisasi bahan.
V. LATIHAN PRESENTASI
Latihan tidak dapat menjamin keberhasilan suatu presentasi, meskipun demikian latihan dapat :
Membantu menambah kepercayaan diri.
Memberitahu kekurangan – kekurangan dalam bahan.
Membiasakan diri dengan bahan yang akan disampaikan.
Membiasakan diri dengan bahan – bahan pembantu untuk lebih menghidupkan presentasi.
Memudahkan kita untuk memperkirakan pertanyaan – pertanyaan yang akan muncul.
Hasil dari suatu transfer pengetahuan/ketrampilan sebagian besar terletak pada waktu kita
mempresentasikan ide kita kepada sidang PENDENGAR. Namun sebelum itu perlu kita perhatikan
pula pengaturan ruangan dan peralatan presentasi lainnya :
Pengaturan tempat duduk dalam ruangan sangat tergantung dari luas ruangan, jumlah dan macam
PENDENGAR, cara presentasi, dan seberapa jauh kita mengharapkan adanya partisipasi peserta.
Berbagai bentuk pengaturan tempat duduk :
Gaya / Model Auditorium : Peserta banyak, waktu singkat dan peserta tidak perlu menulis.
Gaya / Model Kelas : Formil dan perlu menulis, partisipasi peserta berupa tanya jawab.
Gaya / Model Infirmil : Kelompok kecil ( sampai dengan 12 orang )..
Gaya / Modeol Tapal Kuda : Kontak antara peserta, diskusi antar peserta secara terbuka dan cukup
formil, perlu tulis menulis.
Gaya / Model Kelompok Kecil : Diskusi dalam kelompok kecil selama diadakan presentasi.Gaya /
Model Tukang Ikan : Lebih formil dari model kelompok kecil tetapi tidak sebegitu formil seperti kelas
Perlu diperiksa juga sebelum mengadakan presentasi apakah semua peralatan presentasi telah siap
ditempat dengan letak yang tepat pula.
Apakah bahan bacaan sudah siap? Jumlahnya sudah cukup?
Dalam hal ini berbagai faktor perlu diketengahkan agar membantu tercapainya komunikasi yang
efektif
Hubungan dengan PENDENGAR
Komunikasi adalah proses dua arah, seperti terlihat dalam gambar dibawah ini
Komunikasi tidak hanya mengungkapkan IDE dalam kalimat – kalimat / kata – kata yang dilakukkan
oleh PEMBICARA ( no 1 & 2 ), betapapun sempurnanya kalimat – kalimat tersebut akan tetapi juga
proses dimana PENDENGAR dapat menangkap Ide itu ( no 4 ).
Dengan panca indranya kendatipun terdapat GADUH/GANGGUAN ( no 3 ), dan tersampaikan ke
otak berupa PESAN yang isinya sama dengan IDE semula ( no 5 ), untuk mengecek hasilnya,
PEMBICARA perlu mendapatkan UMPAN BALIK ( no. 6 ), namun komunikasi baru dikatakan efektif
bila terdapat TINDAKAN ATAU RESPON ( no. 7 ).
Komunikasi tersebut dapat dibantu dengan KONTAK MATA. Kontak ini dapat dilakukan secara wajar
dengan memandang mata para pendengar, kontak semacam ini dapat mengembalikan konsentrasi
bila bercabang.
Sebagai dasar untuk menjalin hubungan yang effektif dengan PENDENGAR, kita perlu bersikap
bahwa presentasi harus disiapkan dan dibawakan secara terang, menarik dan penuh arti dari pihak
PENDENGAR, bukan dari pihak PEMBAWA ACARA/PEMBICARA.
Sering digunakan mimbar, ini bisa dipakai untuk meletakkan catatan – catatan kita, dan juga sebagai
penopang tangan, namun mimbar dapat beralih fungsinya menjadi semacam penghalang hubungan
antara PEMBICARA dan PENDENGAR atau paling tidak menjadikan hubungan tersebut kaku.
Alat penunjuk sering digunakan, tetapi sebaiknya hanya digunakan bila ingin menunjukkan sesuatu
di papan tulis, jangan dipegang terus bila tidak diperlukan.
Penggunaan badan secara efektif ternyata dapat menimbulkan hubungan yang efektif pula dengan
PENDENGAR, saran adalah sebagai berikut :
Waktu menuju ketempat berdiri/duduk, PEMBICARA tidak perlu tergesah – gesah, tenanglah
sementara waktu sampai ditempat, senyum sejenak sambil mendengar sebelum memulai bicara.
Cara berdiri/duduk harus menampilkan ketenangan dan percaya diri tanpa menunjukkan kekakuan.
Tangan dapat diletakkan dimana saja asal kita merasa nyaman dan kelihatan wajar, tangan
diletakkan di mimbar, kedua tangan disisi badan, tangan dipinggang dan lain sebagainya.
Geraakan badan dapat membantu mengurangi ketegangan dalam diri kita dan menarik perhatian
PENDENGAR dengan tidak terlalu banyak berjalan hilir mudik.
Gerakan – gerakan tangan. Terdapat berbagai gerakan tangan yang memberi arti tertentu,
contohnya:
1) Horisontal menyamping, menunjukkan keluar.
2) Gerakan vertikal, memberi penekanan atau memisahkan ide.
3) Telapak tangan keluar, berarti berhenti, menolak ide.
4) Telapak tangan ke atas, berarti sikap menerima, partisipasi.
5) Kepalan tangan ke atas, berarti agresif.
Ekspresi muka harus menampilkan suasan yang ingin ditimbulkan diantara peserta, ekspresi muka
yang selalu memadai dalam hampir setiap presentasi adalah : Serius, senyum, bertanya, ragu – ragu,
tetapi semuanya perlu disesuaikan dengan situasinya.
Teknik suara.
Suara dalam membawakan presentasi akan menentukan situasi presentasi, beberapa catatan
tentang suara adalah sebagai berikut :
Tinggi nada suara harus persis seperti nada bicara sehari – hari, sedikit di atas atau di bawah suara
tersebut akan menyebabkan cepat parau suara dan lelah.
Intensitas suara tergantung dari jumlah PENDENGAR, luas ruangan dan pesan yang ingin
disampaikan. Variasi dalam intensitas akan menambahkan dinamika presentasi.
Tempo/kecepatan berbicara merupakan faktor penting pula dalam menentukan efektif presentasi.
Disinipun variasi akan membantu meningkatkan efektifitas.
Istirahat sejenak dapat menarik perhatian PENDENGAR pada suatu ide tertentu. Tapi perlu
dihilangkan kesan seolah-olah sedang mencari – cari kata/kalimat.
Artikulasi kata akan memudahkan PENDENGAR menangkap apa yang dikatakan sehingga
PENDENGAR lebih bisa mencurahkan perhatian terhadap maksud/arti kata – kata kita.
III. MENANGGAPI PERTANYAAN PESERTA
Daya retensi seseorang terhadap apa yang diterima berflaktuasi, biasanya retensi tersebut naik pada
permulaan dan menjelang akhir, tetapi menurun sewaktu PEMBICARA memasuki bagian pokok dari
presentasinya.
Atas dasari itu, maka tanya jawab pada akhir presentasi adalah kurang tepat karena tanpa
pertanyaanpun perhatian dan daya retensi sudah ada. Jadi pertanyaan – pertanyaan sebaiknya
justru ditimbulkan pada waktu pembicaraan memasuki bagian pokok dari presentasi.
Bila pertanyaan – pertanyaan PENDENGAR kita tanggapi sebagai usaha untuk memojokkan kita,
maka jelaslah bahwa kita akan bersifat defensif. Oleh karena itu, PEMBICARA perlu bersikap terbuka
dan menganggap bahwa pertanyaan – pertanyaan tersebut adalah untuk mendapatkan kejelasan.
Untuk menghindari salah – jawab, adalah bermanfaat bila PEMBICARA mengulangi pertanyaan
PENDENGAR sehingga jelas apa yang dimaksudkan PENDENGAR. Apalagi bila pertanyaan tersebut
bersifat umum, perlu dispesifikasikan lagi dengan meminta penjelasan PENDENGAR mengenai apa
yang dimaksud dengan pertanyaan tersebut.
Dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan, ada dua hal yang sangat penting untuk dicamkan
selalu :
Bila tidak dapat menjawab dengan baik, akuilah bahwa anda tidak dapat menjawab atau lemparkan
pada orang yang sekiranya dapat menjawab, dan jangan menipu.
Bila perlu waktu untuk menjawab, berhentilah sejenak.
Betapapun terampilnya penampilan kita dalam presentasi, tetapi bila bahan presentasi tidak
bermutu, maka hasil presentasinya tidak akan bernilai, maka persiapan presentasi tidak kalah
pentingnya dengan presentasi itu sendiri.
Perkenalkan diri.
Usahakan :
Selalu melakukan kontrol terhadap seluruh peserta.
Mengulangi untuk menekankan hal – hal yang diperkirakan
agak sulit untuk ditangkap peserta.
Memberikan contoh – contoh yang nyata, mudah
dibayangkan.
Meminta partisipasi dari peserta dengan komentar, pendapat
dan jawabanya.
Apakah anda orang yang terbiasa untuk memberikan presentasi di muka umum? Atau anda merasa
memberikan presentasi adalah sebuah hal yang sangat berat untuk dilakukan? Berikut adalah 7 tips
untuk membantu Anda mempersiapkan presentasi anda yang saya ambil dari sini:
Kuasai idemu, kata-kata akan mengikuti. “Grasp the subject, the words will follow.” ~ Cato The Elder,
Roman statesman
Jika Anda tidak peduli tentang apa yang Anda katakan, mengapa orang lain harus peduli? Temukan
cara untuk menemukan apa yang paling membuat Anda bergairah tentang hal yang anda perlu
sampaikan. Semangat ini sangat penting, yang akan tergambar dalam bahasa tubuh yang positif dan
baik. Setelah Anda menemukan gairah itu, mulailah melakukan penelitian dan belajar secara
mendalam tentang subjek yang Anda pelajari. Gunakan informasi tersebut untuk menyusun sebuah
presentasi sederhana dan menarik yang akan menginspirasi penonton untuk mendengarkan Anda.
“Speech is power: speech is to persuade, to convert, to compel. “~ Ralph Waldo Emerson, American
philosopher, lecturer, essayist, and poet.
Cari tahu siapa audiens Anda. Ini penting karena Anda tidak ingin memberikan lelucon tentang
budaya anak muda dalam sebuah konferensi warga senior. Cari tahu sebelum presentasi : siapa
para penonton, , apa kepentingan mereka, kapan mereka mulai menghadiri presentasi Anda
(penonton di hari terakhir kemungkinan lelah dan kurang perhatian), di mana mereka datang untuk
melihat Anda, dan mengapa mereka menghadiri presentasi Anda. Jadilah hormatilah audiens dan
waktu mereka.
“Public speaking is the art of diluting a two-minute idea with a two-hour vocabulary.” – Evan Esar,
American Humorist
Membuat Outline adalah langkah yang sangat penting untuk mengetahui apa poin utama yang harus
anda fokuskan dalam presentasi. Proses ini seperti membangun kanvas untuk naskah aktual dan
peta jalan pikiran untuk audiens. Misalnya, dalam presentasi saya “3 Ways to Deliver a Kick-Ass
Presentation”, saya tahu akan berbicara tentang 3 hal: bercerita, membuat desain sederhana, dan
gairah. Ini menjadi garis besar presentasi saya seperti berikut:
•Cerita Pembuka:
•Penjelasan pembuka dan relevansi dengan presentasi:
•Pengenalan Topik:
oMendongeng
oDesain sederhana
oGairah
•Tesis Pernyataan:
•Ide Utama Satu: Mendongeng
oMembuat Cerita
oKegiatan
oApa yang membuat speaker besar TED
•Ide Utama Dua: Desain Sederhana
oKiss Prinsip
oGunakan Citra Lebih
oGunakan teks kurang dan animasi
•Ide Utama Tiga: Gairah
oBersenang-senang saat Anda sedang mempresentasikan
oPerlu diketahui Peraturan 38-55-7%!
oPertanyaan bertanya pada diri sendiri ketika Anda hadir:
•Kesimpulan
oBagaimana menerapkan praktek-praktek
oBagaimana penonton ingat presenter lebih dari presentasi
oBagaimana menggabungkan ketiga ide menjadi presentasi berikutnya
Setelah mengembangkan garis besar ini, saya kemudian bisa mengisi konten di bawah untuk
mendukung poin-poin utama. Hal ini membuat saya bisa mempertahankan struktur, aliran, dan
kontrol sebelum menulis naskah saya.
Membuat script presentasi Anda.
“A speech is like a woman’s skirt: it needs to be long enough to cover the subject matter but short
enough to hold the audience’s attention.” – Author Unknown
Menggunakan outline Anda, mulailah menulis seperti ketika benar-benar berbicara. Ingat untuk
tetap membuatnya sederhana, singkat, dan to the point! Selalu bertanya pada diri sendiri setelah
membuat pernyataan, “Jadi apa?” Mengapa penonton harus peduli? Apakah apa yang Anda katakan
relevan untuk alur presentasi? Jika tidak, hapus! Membaca naskah secara teratur dan coba
mendengar apakah kedengaran seperti sebuah percakapan dan bukan hanya sekedar informasi.
Buatlah isi yang membuat outline dapat dengan mudah dibawa pulang. Buat tulisa ini mudah untuk
dimengerti. Sering lebih sulit untuk menjadikannya sederhana, namun pada akhirnya saya tahu
bahwa penonton akan sangat menghargai.
Satukan dalam bahasa tubuh dan nada bicara
“The right word may be effective, but no word was ever as effective as a rightly timed pause.” –
Mark Twain, American author and humorist
Sekarang Anda selesai dengan script, saatnya untuk menyatukannya dalam presentasi
sesungguhnya.
Meskipun penting untuk memiliki konten yang besar, saya yakin ini sama pentingnya, jika tidak lebih,
untuk dapat menyampaikannya. Sering saya berbicara tentang aturan 38-7-55% oleh psikolog Albert
Meherbrian. Aturan ini menyatakan bahwa penonton cenderung menilai presentasi 38% pada warna
vokal, 7% pada pengaturan verbal (konten yang sebenarnya), dan 55% dari bahasa tubuh (dengan
ekspresi wajah yang paling penting). Ini luar biasa mengingat kebanyakan orang akan berpikir
mereka selesai pada saat mereka menuliskan. Audiens ingat presenter lebih dari presentasi, jadi
presenter harus menguasai cara presentasi selama penyampaian.
Secara umum bertanyalah pada diri sendiri ketika mempersiapkan bahasa tubuh Anda untuk
presentasi: gerakan tangan apa yang Anda rencanakan untuk waktu-waktu tertentu? Kata-kata
tertentu Apa yang ingin Anda tekankan dalam presentasi Anda? Apakah Anda ingin memasukkan
jeda setelah pernyataan tertentu? Apakah emosi Anda menggambarkan di atas panggung benar
cocok isi presentasi Anda?
Mencoba panggung, dan menaklukkan deman panggung
Cara terbaik untuk menaklukkan demam panggung adalah untuk mengetahui apa yang Anda
bicarakan. “Best way to conquer stage fright is to know what you’re talking about.” – Michael H
Mescon, Founder/Chairman of The Mescon Group”
Sekarang jika Anda ratusan mil jauhnya sebelum acara Anda dan Anda tidak dapat menguji
presentasi di tempat sebelum acara, usahakanlah untuk memeriksa peralatan tersebut setidaknya
24 jam sebelumnya. Anda tidak pernah tahu apa yang bisa gagal. Sesuatu yang selalu bisa salah.
Siaplah datang dengan rencana cadangan.
Berlatih, berlatih, berlatih!
Biasanya diperlukan waktu lebih dari tiga minggu untuk mempersiapkan pidato dadakan dengan baik
“It usually takes more than three weeks to prepare a good impromptu speech.” -Mark Twain,
American author and humorist
Praktek menjadikan sempurna. Sampaikan presentasi pada diri sendiri dan bertanya pada diri sendiri
terus-menerus, “Apakah Anda ingin duduk dan menonton presentasi ini?” Jika tidak, kembali ke
papan gambar. Berlatih presentasi Anda beberapa kali sebelum Anda mulai.Saya biasanya
menyiapkan sepotong demi sepotong, kemudian berlatih 1 sampai 3 kali presentasi yang
sebenarnya. Biasanya saya merekam diri sendiri menyajikan presentasi yang sebenarnya. Dengan
begitu saya dapat menangkap ketidaklancaran verbal, kecelakaan bahasa tubuh, dan pernyataan
membingungkan yang perlu direvisi.
Ketika saya tidak malu untuk menonton diri sendiri, maka saya tahu saya siap.
Tidak ada salahnya untuk hadir di depan rekan terpercaya dan mendengar komentar mereka. Anda
tidak pernah tahu apa revisi menit terakhir Anda yang mungkin dapat meningkatkan presentasi
Anda.
Tugas dasar untuk membuat presentasi
PowerPoint 2013
Presentasi PowerPoint berfungsi mirip tampilan slide. Untuk menyampaikan pesan atau cerita, Anda
membaginya menjadi slide. Pikirkan slide sebagai kanvas kosong untuk gambar, kata-kata, dan
bentuk yang akan membantu Anda menyusun cerita Anda.
Tips
Untuk gambaran umum kursus pelatihan yang dapat membantu Anda membuat presentasi
PowerPoint 2013 pertama Anda, lihat Membuat presentasi PowerPoint 2013 pertama Anda.
Untuk informasi selengkapnya mengenai fitur baru di PowerPoint 2013, lihat Apa yang baru dalam
PowerPoint 2013.
Untuk informasi mengenai apa yang baru dalam Microsoft Office, lihat Apa yang baru dalam Office
2013
Memilih tema
Saat Anda membuka PowerPoint, Anda akan melihat beberapa tema bawaan. Tema adalah desain
slide yang berisi warna, font yang sesuai, dan efek khusus seperti bayangan, pantulan, dan masih
banyak lagi.
Pilih tema.
Klik Buat, atau ambil ragam warna, lalu klik Buat.
2. Pada toolbar mini yang muncul, klik Warna Font , lalu pilih warna yang Anda inginkan.
Tips Jika Anda tidak melihat warna yang Anda inginkan, klik Warna Lainnya, lalu klik
warna pada tab Standar, atau campur warna Anda sendiri pada tab Kustom.
Untuk mengubah warna teks di beberapa slide, lakukan hal berikut ini:
Mengubah warna teks pada master slide akan menerapkan perubahan tersebut pada teks di
beberapa slide sekaligus.
Tips Jika Anda tidak melihat warna yang Anda inginkan, klik Warna Lainnya,
lalu klik warna pada tab Standar, atau campur warna Anda sendiri pada tab Kustom .
5. Saat Anda selesai, klik Tutup Tampilan Master untuk kembali ke presentasi Anda.
Tips Jika Anda sedang menyusun presentasi dengan banyak slide, ini membantu membuat
master slide terlebih dahulu. Itu menentukan warna teks dan gaya desain lainnya sebelumnya
dan tiap slide baru yang Anda buat dilengkapi dengan warna teks yang Anda inginkan.
Menambahkan poin atau nomor ke teks
Gunakan poin atau nomor untuk menyajikan banyak teks atau proses berurutan dalam
presentasi PowerPoint 2013.
Catatan
Untuk mengubah semua baris teks, pilih kerangka objek teks, lalu terapkan poin atau
penomoran.
Untuk menaikkan atau menurunkan inden, untuk mengubah penspasian antara poin
atau nomor dengan teks, untuk mengubah gaya, warna, atau ukuran poin atau nomor,
untuk mengubah nomor mulai secara manual, dan seterusnya, baca Menyesuaikan
inden dalam daftar poin atau bernomor di penggaris.
1. Untuk mengubah satu poin atau nomor, tempatkan kursor di awal baris yang ingin
Anda ubah. Untuk mengubah beberapa poin atau nomor, pilih teks di semua poin atau
nomor yang ingin Anda ubah.
2. Klik Beranda, klik panah baik pada tombol Poin atau Penomoran, lalu klik Poin
dan Penomoran.
3. Di kotak dialog Poin dan Penomoran, baik di tab Berpoin atau tab Bernomor
(bergantung pada jenis daftar yang Anda gunakan), pilih perubahan gaya yang ingin
Anda lakukan, seperti:
Untuk mempelajari selengkapnya tentang daftar berpoin dan daftar bernomor, baca link Juga
Baca pada halaman ini, dan lihat artikel berikut:
Jika Anda belum menambahkan poin atau penomoran ke slide Anda, lihat
Menambahkan poin atau nomor ke teks.
Untuk menyesuaikan di daftar berpoin atau daftar bernomor yang muncul pada semua
slide di presentasi Anda, baca Menyesuaikan inden di daftar berpoin atau daftar
bernomor pada penggaris.
Jika Anda ingin menambah atau mengubah poin atau penomoran pada beberapa slide,
baca Membuat master slide untuk informasi tentang cara melakukannya.
Menambahkan bentuk
Tips Untuk membuat persegi atau lingkaran sempurna (atau membatasi dimensi bentuk
lain), tekan dan tahan Shift sambil menyeret.
Untuk menyisipkan gambar yang disimpan di drive lokal Anda atau di server internal, klik
Gambar di PC saya, telusuri gambar, lalu klik Sisipkan.
Untuk menyisipkan gambar dari Bing atau galeri Clip Art Office.com, klik Gambar Online, dan
gunakan kotak pencarian untuk mendapatkan sebuah gambar.
Sebagai contoh, ketikkan ‘Cats’ dalam kotak pencarian Clip Art Office.com.
Slide akan sangat baik jika Anda tidak menjejalkan terlalu banyak informasi. Anda bisa
menambahkan fakta dan catatan dalam catatan pembicara, dan jadikan rujukan Anda saat
menjalankan presentasi.
1. Untuk membuka panel catatan, pada bagian bawah jendela, klik Catatan.
2. Klik di dalam panel Catatan di bawah slide tersebut, dan ketikkan catatan Anda.
Pada tab Peragaan Slide, lakukan salah satu hal berikut ini:
Untuk memulai presentasi pada slide pertama, di grup Mulai Peragaan Slide, klik Dari Awal.
Jika Anda tidak berada di slide pertama dan Anda ingin memulai dari posisi Anda, klik Dari
Slide Saat Ini.
Jika Anda ingin menyajikan ke orang yang tidak berada di tempat Anda, klik Sajikan Online
untuk menyetel presentasi di web, lalu pilih salah satu opsi berikut:
Menyajikan presentasi secara online dengan menggunakan Office Presentation
Service
Memulai presentasi online dalam PowerPoint dengan menggunakan Lync
Tips Untuk informasi tentang menampilkan catatan Anda saat presentasi tanpa audiens
melihatnya, baca Menggunakan tampilan Penyaji untuk menyampaikan peragaan slide Anda.
Baca situasi tempat dan acara di mana Anda melakukan presentasi, Apakah menggunakan
mikrofon, audio visual seperti proyektor karena semakin baik Anda menguasai lingkungan
sekitar maka konsentrasi dapat lebih fokus saat memberikan presentasi.
Terlepas dari seberapa baik Anda menguasai topik presentasi namun jika orang-orang tidak
tertarik maka tidak akan berhasil. Ketahui siapa yang akan mendengarkan presentasi setelah
itu sesuaikan gaya komunikasi Anda dengan audiens. Jadi, bedakan gaya bicara Anda saat
harus berbicara dengan karyawan ataupun dengan mahasiswa.
Menyampaikan antara apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda bicarakan sering tidak
mudah. Tapi ingatlah bahwa ketika kita ingin berpresentasi untuk menarik perhatian audiens
pada bisnis Anda, tidak perlu terlihat (bersikap) seperti salesman.
Ingat bahwa Anda mewakili presentasi dari bisnis atau produk Anda, jadi jika menyampaikan
presentasi yang mengesankan maka orang akan ingin tahu lebih banyak. Jadi pastikan dalam
slide powerpoint ataupun kertas bahan presenstasi tercantum nama perusahaan, website, dan
nomor telepon yang dapat dihubungi.
6. Terhubung dengan pendengar atau audience
Selalu terhubung dengan pendengar dan jangan hanya terus menerus terpaku terhadap kertas /
layar yang Anda baca karena pendengar bisa mudah bosan. Menyampaikan presentasi harus
dilakukan dengan baik, teratur dan sesekali lakukan kontak mata, bila perlu selingi dengan
humor. Pastikan poin-poin penting tersampaikan dengan singkat, padat dan jelas; lalu setelah
presentasi selesai berikan kesempatan bagi pendengar untuk bertanya.
Tips meningkatkan percaya diri
Tips untuk meningkatkan rasa percaya diri untuk hidup yang
lebih baik
Percaya diri (Self-confidence) sering menjadi faktor tunggal
antara orang-orang yang mendapatkan apa yang mereka
inginkan dengan orang yang tidak. Dimana mindset pikiran
“Saya bisa” dan “Saya tidak bisa” menghasilkan kondisi
emosional yang sangat berbeda, ini karena pikiran sangat
patuh dan mengikuti jalan mana kita mengarahkannya.
Sering kita melihat orang yang paling sukses dan bahagia
tidak dilahirkan sebagai orang yg paling kaya, cantik atau
berbakat; mereka hanya percaya pada diri mereka sendiri
dan mengerjakan apa yang mereka inginkan. Percaya diri
juga merupakan kualitas yang sangat menarik dimana tiap
orang berharap mereka memiliki kepercayaan diri yang lebih.
Otak kita adalah alat yang sangat kuat dan dampak dari
pikiran serta kata-kata yang kita percayai tidak dapat
diremehkan. Ini karena pikiran kita menciptakan emosi, emosi
menentukan tindakan dan tindakanlah yang membuat hidup
kita.
Berusaha menghindar adalah tipe pertama dari kegugupan yang biasanya sering
terjadi pada kebanyakan orang. Orang seperti ini biasanya mulai gelisah dan
berusaha menghindar ketika mendapatkan pemberitahuan bahwa dirinya akan
diminta maju untuk bicara. Sekalipun diberitahukan jauh-jauh hari, biasanya mereka
tetap gelisah dan ada pula yang karena sangat gelisah, menjadi sulit tidur. Mereka
memiliki banyak ketakutan dan menghabiskan hidupnya dengan banyak ketakutan
dan kegelisahan. Pada kondisi yang lebih ekstrim, mereka bahkan menolak solusi
untuk mengatasi kegugupannya sendiri.
Solusinya adalah :
Belajar memperluas pergaulan dan berkomunikasi dengan banyak tipe orang, karena
akan membuatnya memiliki banyak pengalaman penting.
Belajar untuk lebih terbuka pada orang lain dan terhadap kelompok.
Kelompok kecil di luardunia kerja adalah awal yang bagus untuk melatih cara bicara
dengan nyaman.
Bukalah hati dan pikiran untuk mau menerima masukan dari orang yang lebih
berpengalaman.
Bacalah buku-buku motivasi atau kisah-kisah sukses untuk membuat semakin
percaya diri.
Sempatkan juga untuk menghadiri seminar-seminar motivasi.
Tips Kedua mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi karir
Anda
Tipe yang berikutnya adalah jenis orang yang memiliki tingkat kekhawatiran yang
berlebihan. Orang seperti ini biasanya terlalu repot untukmemperhatikan hal-hal
kecil, dengan detail. Harapannya agar presentasi dapat berjalan dengan sangat
sempurna.Energy yang dia habiskan terlalu banyak untuk persiapan, yang kadang
tidak terlalu penting.Tipe ini takut terlihat buruk didepan orang lain, sehingga sebisa
mungkin mempersiapkan hal-hal detail yang menurutnya penting. Namun justru
karena itu, sering kali apa yang disampaikannya menjadi tidak menarik.
Kekhawatirannya menyebabkan dia lupa dengan hal-hal yang esensi dalam
presentasi di lingkup dunia kerja maupun dalam lingkup lainnya, seperti komunikasi
dengan audiens dan teknik penyampaian materi yang nyaman.
Solusinya adalah :
Tips Ketiga mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi
karir Anda
Selain dari 2 macam kegugupan diatas, ada pula jenis kegugupan yang hanya
muncul sesaat tepat sebelum maju ke depan. Orang seperti ini biasanya menjadi
sangat gugup sesaat sebelum bicara, atau ketika namanya dipanggil. Jantung
mereka biasanya berdetak lebih kencang saat akan maju kedepan atau mendengar
namanya dipanggil. Mereka biasanya juga cenderung panic saat akan
tampil.Terkadang persiapan yang sungguh-sungguh membuat ketegangannya
semakin memuncak menjelang detik-detik terakhir sebelum tampil untuk melakukan
presentasi.
Solusinya adalah :
Belajarlah untuk mengatur nafas beberapa kali sebelum ke depan. Anda bisa
melakukan dengan menarik nafas panjang, tahan sebentar dan hembuskan selama
mungkin.
Jagalah fokus tetap untuk memberikan yang terbaik bagi audiens. Selalu bayangkan
bagaimana rasanya saat tampil dengan baik
Beberapa lompatan kecil, dan sedikit senam terkadang dapat membuat kita lebih
segar dan tenang.
Tips Keempat mengatasi kegugupan saat presentasi yang dapat berguna bagi
karir Anda
Yang terakhir adalah jenis orang yang menjadi gugup ketika ditengah-tengah
presentasi sedang berjalan. Mereka seringkali menganggap remeh tugas yang
diberikan.Mereka hanya yakin mengerti materi yang akan digunakan dan berangan-
angan untuk melakukan improvisasi ditempat. Inilah yang menyebabkan gugup
ditengah-tengah presentasi, karena mereka audiens menunggu-nunggu saat mereka
kehabisan ide, atau beberapa bagian dari materi pokok. Hal ini sangat berbahaya
khusunya dalam presentasi di dunia kerja.
Solusinya adalah :
Tegaslah dengan diri sendiri, untuk lebih rajin mempelajari materi dan melakukan
latihan persiapan.
Fokuslah pada tujuan saat mempersiapkan presentasi.
Sediakan waktu khusus untuk persiapan, dan gunakan sebaik-baiknya.
Mintalah nasihat pada orang yang ahli, tanyakan apakah persiapan anda sudah
cukup.
Jadi ada dua hal yang terkait dengan sebuah kegagalan. Yang pertama adalah, gagal sebagai
sebuah pengetahuan. Maksud saya adalah, mengetahui banyak hal tentang kegagalan, dari
mulai kenapa seseorang gagal hingga bagaimana menghadapi kegagalan. Yang kedua adalah,
merasakan kegagalan itu dan berhasil melaluinya. Jadi sekali lagi, yang pertama berhasil
memahaminya dan yang kedua berhasil melaluinya. Sama seperti madu, saya yakin Anda
tahu bahwa madu itu memiliki khasiat yang banyak untuk kesehatan tubuh kita. Bahkan bisa
jadi Anda pun mengetahui betul kandungannya terdiri dari apa saja dan khasiatnya untuk apa
saja. Tapi percayalah, madu akan benar-benar bermanfaat jika kita meminumnya. Jadi sekali
lagi, memahami dan merasakan adalah dua hal yang berbeda.
Kegagalan harus dilihat dari gambaran besarnya, bukan dari pandangan sempit yang diartikan
sebagai sebuah peristiwa yang berdiri sendiri. Lihatlah kegagalan itu sebagai sebuah
peristiwa yang terhubung dengan peristiwa lainnya, termasuk terhubung dengan kesuksesan.
Lihatlah kegagalan itu dari kamera satelit bukan dari kamera CCTV.
Pada prinsipnya kegagalan itu memang harus terjadi, karena kegagalan itu dalah sebuah
tangga yang harus dipijak untuk menuju level berikutnya. Seperti kita hendak menuju lantai
dua dari lantai satu melalui tangga, setiap anak tangga adalah sebuah pijakan yang mau tidak
mau harus dilalui (dipijak). Tapi apakah itu sebuah jaminan kita akan berhasil atau sampai di
lantai dua? Jawabnya, tentu saja tidak, jika kita berhenti melangkah. Itu artinya, jangan
berhenti di tangga kegagalan jika kita ingin sampai di tujuan. Yakinilah bahwa kegagalan itu
adalah sebuah keharusan yang tak terelakan dalam perjalanan menuju sukses.
Untuk mempertegas bahwa orang-orang yang berhasil itu tidak berhenti pada kegagalan yang
menimpanya, berikut sebuah fakta yang pernah dialami oleh orang-orang yang dianggap
sukses di bidangnya masing-masing. Walau pun tidak dijelaskan bagaimana caranya mereka
lolos dan tetap bergerak saat menghadapi kegagalan, diharapkan kita semua tetap bisa
mendapatkan hikmah atau terinspirasi oleh cerita kegagalan yang mereka alami itu :
Walt Disney (pendiri Disney Land), awalnya dipecat krn "kurang imajinasi dan tdk punya ide". Bisnis
awalnya juga bangkrut. Akhirnya berhasil membangun kerajaan hiburan yang penuh imajinasi.
Henry Ford (pendiri perusahan mobil Amerika, Ford), bisnis pertamanya gagal dan 5 kali bangkrut
sebelum berhasil membangun Ford Motor Company.
JK Rowling (Penulis buku Harry Potter), sebelum buku Harry Potter menjadi sukses luar biasa di
seluruh dunia, ia miskin, depresi karena cerai dan naskahnya ditolak oleh berbagai penerbit.
Soichiro Honda (pendiri perusahaan otomotif Jepang, Honda), ditolak waktu interview di Yamaha
sebagai engineer. Kemudian ia menjadi pengangguran dan sama sekali tidak punya uang. Sampai
akhirnya ia berhasil membuat skuter sendiri.
Akio Morita (pendiri Sony Elektrik), dulu awalnya membuat rice cooker. Gagal, masakannya
gosong, dan cuma laku 100 pcs.
Bill Gates (pendiri perusahaan softwere, Microsoft), drop out dari Harvard sebelum berhasil
membangun Microsoft.
Albert Einstein (Ilmuan), genius tapi tidak bisa bicara sampai umur 4 tahun. Ia juga tidak bisa
membaca sampai umur 7 tahun. Ia juga sempat dikeluarkan dari sekolah. Sekarang siapa yang tidak
kenal dengan teori relativitas.
Thomas A Edison (penemu bola lampu), gagal 1000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu.
Oprah Winfrey (Pembawa acara televisi ternama Amerika), waktu kecilnya sering disiksa. Di awal
karirnya ia dipecat karena dibilang wajahnya kurang mendukung sebagai reporter.
Steven Spielberg (Sutradara ternama dunia), gagal masuk University of Southern California jurusan
Teater tiga kali. Ia kemudian mencoba masuk universitas lain, tetapi juga drop out.
Michael Jordan (pemain basket dunia berperestasi), ia pernah gagal masuk tim basket SMA
sebelum berhasil menjadi top player NBA.
Cara Membuka Presentasi Dengan Baik
dan menarik
Dalam presentasi pembukaan adalah salah satu elemen penting yang harus selalu disiapkan
dengan baik oleh presenter. Mengapa demikian? karena orang cenderung mengingat hal-hal
yang paling awal tampil terlihat atau terdengar oleh mereka. Dalam ilmu psikologi ini
dinamakan dengan primacy effect.
Selain itu, pembukaan presentasi yang baik akan membantu kita menciptakan motivasi dan
rasa ingin tahu dalam diri audiens. Sekarang coba Anda bayangkan apa jadinya jika di awal-
awal pembukaan presentasi Anda gagal memotivasi audiens. Bisa jadi audiens Anda asyik
sendiri bermain handphone, ngobrol sendiri, atau bahkan sudah ada yang terlihat menguap
karena mengantuk. Jika ini terjadi, maka tugas Anda untuk mempengaruhi mereka akan
semakin sulit. Karena itulah Anda harus mampu menciptakan sebuah motivasi dengan
pembukaan yang menarik, sehingga audiens mau meninggakan kesibukan mereka dan beralih
untuk mendengarkan presentasi yang Anda sampaikan.
Dengan kata lain presentasi yang baik harus dimulai dengan pembukaan yang baik dan
menarik. Pembukaan yang baik dan menarik akan sangat menentukan keberhasilan sebuah
presentasi sebagaimana pembukaan yang buruk juga cenderung membuat presentasi menjadi
gagal. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukannya sesempurna mungkin. Audiens
akan menilai kredibilitas kita sebagai presenter dalam beberapa menit pembukaan. Dalam
waktu singkat tersebut, Anda harus dapat meyakinkan audiens untuk terus mendengarkan
hingga akhir presentasi Anda.
Lantas bagaimana membuka presentasi dengan baik dan menarik? berikut ada lima cara
yang bisa Anda gunakan untuk membuka presentasi. Kelima cara ini juga sering digunakan
presenter kelas dunia untuk membuka presentasi mereka. Apa saja kelima cara tersebut,
silahkan Anda simak dalam ulasan berikut ini.
1. Menggunakan Cerita
Cerita memang memiliki daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian audiens. Tidak ada
yang lebih kuat dari pada memulai presentasi dengan sebuah cerita yang mengilustrasikan
pesan pokok Anda.
Mengapa cerita menarik untuk membuka presentasi? ada tiga alasan sederhana. Cerita mudah
diingat dan kebanyakan orang suka cerita. Sekarang coba Anda ingat kembali, di masa kecil
kita mungkin pernah mendengarkan dongeng dari orang tua kita, nenek kita atau guru kita.
Saya yakin dongeng tersebut, beberapa masih tersimpan diingatan kita. meskipun tidak
sempurna. Ini adalah bukti bahwa cerita memiliki kekuatan yang bisa terpatri dengan baik
diingatan kita. Kemudian cerita juga disukai banyak orang. Saya sangat yakin, hampir
sebagian besar orang di dunia ini suka cerita. Jika begitu Anda tidak perlu ragu menggunakan
cerita untuk membuka presentasi Anda.
Namun perlu Anda ingat, kalau Anda mau menggunakan cerita dalam sesi presentasi Anda
harus memperhatikan beberapa hal yaitu: jangan bercerita terlalu detail karena akan
menghabiskan waktu Anda, jangan gunakan cerita yang sudah familiar, karena bisa jadi
audiens pernah mendengar, jangan bercerita secara datar, artinya berceritalah dengan penuh
pengahayatan.
2. Menggunakan Pertanyaan
Menggunakan pertanyaan juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk membuka
presentasi. Karena ketika ada pertanyaan maka orang akan cenderung mencari jawaban. Ini
akan membuat audiens fokus dengan topik pertanyaan.
Muhammad Noer dalam presentasinya di TEDx Jakarta pernah melakukannya dengan sangat
baik. Ia membuka presentasinya dengan kalimat:
“Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana pada Anda, berapa banyak buku
yang sudah Anda selesaikan dalam satu tahun terakhir?”
Menurut saya ini adalah satu pertanyaan menarik, yang merangsang audiens untuk berpikir
dan menilai diri tentang jumlah buku yang sudah dibaca dalam setahun terakhir ini.
Pertanyaan itu juga berfungsi sebagai acuan berpikir kenapa, seseorang harus belajar dan
menguasai teknik membaca cepat.
3. Menggunakan Kutipan
Cara lain untuk membuka presentasi yang baik dan menarik adalah dengan mengutip
pendapat para ahli atau orang yang berwenang. Hal ini penting untuk memperkuat meteri
yang akan Anda sampaikan. Kutipan yang kuat akan memberikan pengaruh tersendiri bagi
audiens. Biasanya mereka akan lebih percaya bahwa materi yang Anda sampaikan akan
benar-benar memberikan manfaat baginya
Contoh:
Anda adalah seorang pakar
marketing
yang akan melakukan presentasi dengan topik bagaimana melakukan marketing yang baik. Maka
Anda bisa membuka presentasi Anda dengan kutipan seperti ini:
“Selamat pagi, bapak dan ibu sekalian. Saya akan memulai presentasi saya dengan
pernyataan yan menarik dari Seth Godin. Seth Godin adalah pakar marketing profisional, ia
seorang pengusaha dan seorang pembicara. Ia mengatakan “Sukses itu tidak melulu tentang
patennya atau seperti apa pabriknya. Tapi sukses itu tentang bisa tidaknya Anda
menyebarkan ide Anda”.
Penggunaan data atau fakta secara tepat juga akan mampu menjadi pembukaan yang kuat.
Data atau fakta akan membuat audiens percaya materi Anda sampaikan benar-benar sesuatu
yang sangat penting. Sehingga mereka akan termotivasi mendengarkan presentasi Anda
selanajutnya.
Contoh
Anda melakukan presentasi bagaimana menumbuhkan minat dan motivasi dalam membaca,
maka Anda bisa membuka presentasi Anda dengan data atau fakta seperti beikut
“Berdasarkan survei UNESCO tahun 2011, disebutkan bahwa indeks membaca masyarakat
Indonesia hanya 0,001 (dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki
minat baca tinggi). Hal ini menegaskan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih
sangat rendah.”
Penggunaan fakta tersebut akan membuat audiens yang belum pernah mendengar akan
memberikan perhatian lebih serius terhadap topik bahasan. Sementara yang sudah
mengetahui fakta itu data bisa menjadi pengingat buat mereka.
5. Intermezo
Intermezo biasanya dilakukan untuk mencairkan suasana dan membangun hubungan dengan
audiens. Para presenter hebat juga melakukan hal ini.
Sebagai contoh seperti apa yang dilakukan Ade Rai dalam presentasinya di ted.jkt.org. Dia
mengatakan:
“perbedaan saya dengan teman-teman presenter yang lain, sebenarnya kalau bisa dibilang
tidak ada bedanya, bedanya cuma satu kepala saya lebih kecil sehingga saya kelihatan lebih
gede”.
Untuk kedua kalinya suara tepuk tangan audiens menghangatkan suasana presentasi.
Apa yang dilakukan Ade Rai tersebut adalah bentuk intermezo yang baik menurut saya.
Dengan begitu ia mampu membangun hubungan yang lebih hangat dengan audiens, sebelum
melanjutkan sesi presentasinya.
Demikianlah lima alternatif atau saran yang bisa Anda pilih untuk membuka presentasi yang
baik dan menarik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pembukaan Anda, saran
saya tulis pembukaan yang akan Anda sampaikan. Setelah itu hafalkan dan latih sampai
Anda benar-benar bisa menyampaikannya secara natural.
Anda tahu cara lain yang dalam membuka presentasi yang baik dan menarik? Silahkan bagi
melalui kolom komentar
Tips Memperkanalkan Diri Kepada
Audiens Pada Saat Presentasi
Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang
presenter. Berikut ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang akan membuat
audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda.
1. Menggunakan Cerita
Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan
orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens.Terlebih, jika cerita dikemas
dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi
pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.
Gunakan cerita sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi
Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun cerita yang lucu.
Ketiga cerita tersebut tidak akan ditolak oleh audiens. Berceritalah dengan penuh antusias
dan penghayatan.
Slide selain berfungsi sebagai media presentasi, juga sangat efektif menjadi salah satu daya
tarik dari presentasi itu sendiri.
Anda dapat mengolah slide presentasi Anda dengan gambar, grafik, video, efek suara dan
animasi. Ini akan membuat presentasi Anda jauh lebih menarik, dibanding slide yang hanya
berisi kalimat atau bullet point yang membosankan. Anda harus belajar bagaimana membuat
slide Anda tampil beda.
3. Menggunakan Humor
Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada
kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan
membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor
disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan
humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari
persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu
menyampaikannya senatural mungkin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan
diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena
menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua
presenter mampu melakukannya.
4. Melibatkan audiens
Perlu Anda ketahui, presentasi itu sebuah komunikasi, artinya dari awal presentasi sampai
akhir presentasi Anda harus membangun hubungan yang aktif dengan audiens. Jadi salah
besar jika Anda hanya fokus pada pembukaan atau penutupan saja. Jangan sampai audiens
Anda bergegas ingin pulang karena merasa presentasi Anda bukan untuk diri mereka. Banyak
cara bisa Anda lakukan untuk melibatkan audiens diantaranya dengan memberikan cerita,
mengajukan pertanyaan, diskusi, mengajak audiens bergerak atau melakukan jejak pendapat.
6. Menggunakan energi
Menjadi pembicara yang baik tidak cukup hanya menyampaikan materi secara jelas dan
terstruktur, tapi juga harus melibatkan semangat dan antusiasme dalam menyampaikan
meteri. Semangat dan antusiasme yang tinggi yang Anda tunjukkan, akan menular pada
audiens Anda, sehingga audiens menjadi bergairah mendengarkan presentasi Anda dari awal
sampai akhir.
Mungkin Anda sudah menggunakan slide presentasi dengan baik dan berkualitas. Dan itu
adalah bagus, tapi ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh slide presentasi yaitu energi
atau jiwa dari presentasi yaitu Anda sebagai presenter. Dan satu hal perlu Anda catat
energilah yang memberikan perbedaan antara presentasi yang menarik dan membosankan.
7. Menggunakan jeda
Jeda adalah salah satu kombinasi penting dalam presentasi. Hampir semua pembicara hebat
melakukannya. Jeda akan sangat efektif jika digunakan pada saat yang tepat. Misalnya
menjelang atau setelah menyampaikan pernyataan penting. Menggunakan jeda menjelang
menyampaikan pernyataan akan membuat audiens penasaran dan menunggu apa yang akan
Anda sampaikan. Sedangkan menggunakan jeda setelah menyampaikan pernyataan akan
membuat audiens Anda menikmati apa yang baru saja Anda sampaikan.
Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa
menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Martin Luther King adalah contoh presenter
yang mampu menggunakan teknik pengulangan dengan baik. Dalam pidatonya ia mengulang
delapan kali pada frase “I have dream”.
Anda tidak harus melakukan pengulangan sebanyak delapan kali. Tapi minimal Anda bisa
melakukannya minimal tiga kali. Pilih momen yang tepat untuk melakukanya, latih ini
dengan baik dan Anda akan memukau audiens dengan apa yang Anda sampaikan.
9. Jadi diri sendiri
Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa
saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka.
Cara terbaik menjadi presenter yang menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri
sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu
menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai
diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri
sendiri.
Demikianlah beberapa teknik presentasi yang bisa Anda terapkan dalam presentasi Anda.
Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika Anda tidak melakukan
persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan
teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda.
Bagaimana menurut Anda? Jika Anda punya pendapat lain silahkan bagi melalui komentar
10 Teknik Presentasi Steve jobs
Teknik presentasi Steve Jobs – Bisa melihat video
presentasi Steve Jobs dan membaca buku tentang sang
maestro yang satu ini, benar-benar memberikan banyak
inspirasi dan pelajaran yang berarti dalam hidup saya,
termasuk dalam bidang presentasi.
Dan dalam posting kali ini saya akan memaparkan
10teknik presentasi steve jobs yang bisa Anda
jadikan inspirasi bagaimana melakukan presentasi yang
efektif, menarik dan menakjubkan bagi audiens.
1. Menciptakan Cerita
Steve Jobs membangun reputasinya di dunia digital,
tetapi ia selalu menciptakan kisah yang menarik dibalik
setiap presentasi yang ia lakukan. Seorang presenter
yang efektif merencanakan dengan efektif,
mengembangkan pesan-pesan mereka dengan cerita
yang menggugah. Dan Steve Jobs adalah salah satu
contoh presenter yang bisa kita jadikan inspirasi
bagaimana membangun sebuah cerita yang efektif
dalam presentasi.
Untuk bisa menciptakan cerita yang baik, Anda harus
menyusunnya sebelum presentasi itu dilakukan bahkan
sebelum Anda membuat slide powerpoint. Lupakan
powerpoint, lupakan mencari gambar, lupakan
merancang desain yang baik, sebelum Anda
menyelesaikan cerita presentasi Anda dengan baik.
Karena cerita inilah yang akan menjadi dasar
keberhasilan presentasi yang akan Anda tampilkan.
2. Menggunakan Tampilan Visual yang Baik
Dalam setiap presentasi yang dilakukan, steve jobs
selalu menggunakan slide dengan tampilan visual
yang sederhana. Slide hanya terdiri dari gambar
dan beberapa kata yang menjadi poin kunci yang ia
sampaikan.
Untuk bisa membuat tampilan visual yang baik seperti
Steve Jobs hindari bullet point dan penulisan kalimat
panjang dalam slide yang Anda buat. Terapkan prinsip-
prinsip desain yang baik dalam membuat slide
powerpoint. Dan Jika belum bisa membuatnya maka
belajar dan berlatihlah terus untuk membuat slide
presentasi visual dalam tiap kesempatan. Percayalah
Anda bisa melakukannya.
3. Membuat angka jadi bermakna dan mudah
dipahami
Sebuah presentasi yang banyak menyajikan angka-
angka biasanya cepat memicu kebosanan dari audiens.
Hal ini berdampak pada menurunnya minat audiens
untuk mendengarkan presentasi yang kita sampaikan.
Jika sudah begini maka peluang kita menginspirasi dan
mempengaruhi audiens akan gagal.
Namun itu tidak jadi masalah, karena Anda bisa belajar
dari Jobs bagaimana membuat angka jadi bermakna,
mudah dipahami dan menarik bagi audiens.
Pada 23 Oktober 2001, Apple meluncurkan pemutar
musik digital yang akan merevolusi industri musik
secara keseluruhan iPod. iPod ini memiliki kapasitas
penyimpan lagi sebesar 5 GB. Dan jika itu hanya
disampaikan apa adanya, 5 GB tidak akan memberikan
arti apa-apa bagi para pecinta musik. Namun lihat
bagaimana Jobs membuat angka tersebut menjadi
bermakna.
Dalam presentasi tersebut, Jobs membuat angka itu
lebih bermakna dengan mengatakan bahwa 5 GB
dapat memuat seribu lagu. Jobs mengatakan bahwa
iPod baru ini hanya seberat 6,5 ons dan sangat kecil
sehingga “muat dimasukkan ke dalam saku”. Ketika
Jobs menarik iPod ini dari sakuya sendiri.
Slogan iPod yang mengatakan: “1000 lagu dalam
saku Anda benar-benar telah dibuktikan Jobs.
Jadi buatlah angka Anda menjadi bermakna. Caranya
bidik satu atau beberapa angka penting (kunci) yang
akan Anda tunjukkan pada audiens Kemudian berikan
penjelasan dengan cerita untuk memperkuat angka dan
untuk memberikan pemahaman kepada audiens .
4. Menggunakan aturan tiga bagian
Aturan tiga bagian atau the rule of three adalah salah
satu teknik presentasi kelas dunia yang efektif untuk
mempermudah audiens memahami apa yang Anda
sampaikan. Karena pada umumnya orang akan lebih
mudah memahami apa yang Anda sampaikan lewat
banyak hal. Dan Steve Jobs sangat piawai
melakukannya.
Supaya Anda bisa melakukannya, buatlah daftar semua
poin penting yang ingin Anda sampaikan kepada
audiens. Kemudian Kategorisasikan daftar tersebut
hingga Anda hanya menyisakan 3 poin pesan utama.
Dari tiga pesan utama ini, berikanlah perangkat retoris
untuk memperkuat narasinya. Ini bisa berupa cerita
pribadi, fakta, contoh, analogi, metafora, maupun
testimoni dari pihak ketiga
. Menggunakan kata-kata yang luar biasa
Ada 3 karakteristik kata-kata yang disampaikan steve
jobs: simple, konkret, dan sarat emosi.
Simpel. Bebas jargon dan sedikit suku kata.
Konkret. Kelompok kata yang sangat spesifik. Pendek
dan merupakan deskripsi yang nyata dan bukan diskusi
yang panjang dan abstrak.
Emosional. Kata-kata sifat yang deskripsi
Jadi selalu Sederhanakan bahasa yang Anda
digunakan. Gunakan bahasa yang bisa dipahami
dengan mudah oleh semua audiens.
6. Berbagi panggung
Pernahkah Anda berbagi panggung dengan orang lain
dalam presentasi Anda. Jika belum Anda bisa
mempertimbangkan untuk melakukannya. Hal ini juga
yang dicontohkan oleh Steve Jobs. Silahkan Anda
simak video berikut di mana Steve Jobs berbagi
panggung dengan Bill Gates melalui siaran secara
langsung via satelit. Gates berbicara beberapa menit
dan menyatakan kekagumannya pada prestasi yang
sudah dicapai oleh Apple.
7. Membuat momen yang mengejutkan
Membuat sebuah kejutan di saat yang tepat dengan
sesuatu yang tidak pernah disangka audiens akan
menjadi sebuah memontum yang akan sulit dilupakan
oleh audiens. Dan ini dilakukan dengan sangat baik
oleh Jobs.
Silahkan Anda lihat video berikut di mana steve jobs
memasukkan MacBook Air muat di dalam amplop
cokelat yang menandakan bahwa MacBook Air adalah
leptop paling tipis di dunia hingga bisa dimasukkan
dalam amplop cokelat yang bisa dijumpai di kantor.
Dari video di atas Anda bisa melihat bagaimana Steve
Jobs begitu piawai membuat audies tercengang dan
bersorak dengan kejutan yang ditunjukkan Jobs. Dan
jika Anda ingin melakukan hal yang sama seperti apa
yang dilakukan steve jobs, Anda harus memikirkan
dengan serius apa yang akan ciptakan untuk membuat
memontum yang paling diingat audiens.
8. Penguasaan panggung
Steve jobs selalu tampil menawan di atas panggung. Ia
menjaga kontak mata dengan audiens hampir
sepanjang waktu presentasi yang dilakukan. Ia melirik
slide dan segera mengarahkan kembali perhatiannya
kepada audiens. Ia menjaga postur tubuhnya tetap
terbuka, menekankan hampir setiap kalimat dengan
isyarat yang memperkuat kata-kata. Ia juga
mengubah-ubah penyampaiannya untuk menciptakan
ketegangan, antusiasme, dan perasaan yang meluap-
luap.
Jadi jika Anda ingin tampil seperti steve jobs maka
optimalkan suara Anda, dukung dengan bahasa tubuh
yang baik untuk memperkuat kata-kata. Suara, kontak
mata, gerakan tangan, postur tubuh harus
mencerminkan pesan yang Anda sampaikan.
9. Latihan
Jika Anda berpikir seorang steve jobs tidak perlu latihan
sebelum presentasi itu adalah salah besar. Justru steve
jobs selalu melakukan latihan secara intensif sebelum
tampil.
Selama dua hari penuh sebelum presentasi, Jobs
berlatih seluruh presentasi, ia meminta umpan balik
dari manajer produk. Selama 48 jam, semua energi
diarahkan untuk membuat presentasi yang sempurna.
Dan terbukti latihan yang intensif membuar Jobs selalu
tampi menakjubkan selama sesi resentasi.
Jadi lakukanlah latihan secara intensif. Jangan terima
apa adanya. Periksalah setiap slide, setipa demo, dan
setiap pesan penting yang kan Anda sampaikan. Anda
harus tahu persis apa yang akan Anda katakan,
kapan Anda mengatakannya, dan bagaimana Anda
akan mengatakannya.
10. Nikmati presentasi
Presentasi jika dibawa terlalu serius maka
ketegangan yang muncul akan semakin tinggi.
Bahkan bisa jadi presentasi terlihat kaku. Padahal
audiens tidak suka melihat presentasi yang kaku. Untuk
itu belajarlah dari steve jobs bagaimana ia begitu
menikmati setiap sesi presentasi yang ia lakukan.
Steve jobs selalu menunjukkan presentasi yang
menyenangkan bagi audiens. Dia selalu menyelipkan
humor dalam presentasi yang membuat audiens merasa
terhibur dengan yang dia sampaikan. Dan hebatnya lagi
steve job tetap bisa bercanda dan santai saat
presentasi tidak berjalan sesui rencana karena sebuah
kesalahan teknis yang terjadi di luar dugaan. Anda bisa
melihat kejadian tersebut dalam presentasi peluncuran
iPhone di tahun 2007.
Itulah 10 teknik presentasi Steve Jobs yang menjadi
sumber inspirasi para presenter hebat kelas dunia. Jika
Anda ingin memahami lebih jauh teknik-teknik
presentasi Steve Jobs, Anda bisa membaca buku “The
Presentation Secrets of Steve Jobs -How to Be
Insanely Great in Front of Any Audience” yang ditulis
oleh Carmine Gallo, seorang kolumnis
Businessweek.com. Atau Anda juga bisa membaca
buku tersebut dalam versi terjamamahan bahasa
Indonesia yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga
dengan judul: “Rahasia Presentasi Steve Jobs–
Bagaimana Tampil Luar Biasa Hebat di Depan Setiap
Audiens”.
Bagi presenter yang tidak melakukan persiapan sangat wajar apabila mengalami ketakutan.
Karena mereka tahu mereka tidak siap untuk hal tersebut. Tapi bagi mereka yang benar-benar
siap tidak perlu ada yang ditakutkan.
Jika ada presenter yang menghindar dari sesi tanya jawab maka dia akan kehilangan peluang
menjadi presenter yang lebih baik. Ketahuilah ada banyak manfaat yang akan kita peroleh
dalam sesi tanya jawab. Seperti yang disampaikan oleh Rhonda Abrams dalam bukunya
Winning Presentation In A Day tanya jawab memiliki manfaat yang besar untuk presenter.
Pertama, memungkinkan kita menunjukkan keahlian dalam topik yang kita bahas. Kedua,
menyediakan kesempatan tambahan untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan
audiens. Ketiga, membantu kita mengukur pemahaman audiens. Keempat, memberikan
umpan balik yang membantu kita memperkuat presentasi di masa yang akan datang.
Supaya Anda tidak terjebak dalam kondisi yang buruk dalam sesi tanya jawab, lakukan
persiapan dengan baik, termasuk persiapan menghadapi pertanyaan dari audiens. Cobalah
untuk mengantisipasi beberapa pertanyaan yang akan muncul dan temukan jawaban yang
tepat untuk setiap pertanyaan tersebut. Percayalah jika Anda benar-benar menyusun materi
Anda sendiri, pasti Anda tahu celah-celah yang akan menjadi bahan pertanyaan dari audiens.
Dalam banyak presentasi saya sering melihat dari bangku audiens tiba-tiba ada audiens yang
memotong pembicaraan presenter untuk mengajukan pertanyaan. Ketika pertanyaan audiens
tersebut di tanggapi presenter, tidak jarang pertanyaan susulan muncul, bisa dari penanya itu
sendiri bisa juga dari audiens lain. Ketika itu terjadi alur presentasi menjadi terganggu,
konsentrasi audiens memudar dan waktu presentasi sering memanjang.
Hal-hal semacam itu bisa saja terjadi pada presentasi Anda. karena itulah Anda harus
mengantisipasinya. Anda harus mempersiapkan batas yang jelas antara tanya jawab dan
presentasi yang Anda lakukan.
Saran saya selesaikan terlebih dahulu presentasi Anda dengan lengkap sampai Anda menutup
presentasi. Dengan begitu alur presentasi Anda tidak akan terganggu, konsentrasi Anda tetap
terjaga dan semua skenario cerita yang sudah Anda siapkan bisa berjalan dengan baik.
Dalam sesi tanya jawab kita juga perlu menentukan batasan waktu dan pertanyaan. Jangan
menimbulkan kesan bahwa waktu yang Anda berikan tidak terbatas. Ini penting karena
menjadikan sesi tanya jawab lebih efektif dan efisien.
Ini idealnya sebuah sesi tanya jawab di lakukan. Namun dalam keadaan tertentu setiap
kondisi bisa berbeda. Kalau memang tanya jawab tidak bisa Anda pisahkan dalam sesi
presentasi, usahakan Anda sudah mengatur waktu kapan audiens bisa mengajukan
pertanyaan. Atur juga jumlah pertanyaan yang boleh diajukan. Ini harus sudah jadi bagian
dari persiapan. Dengan begitu tanya jawab tidak akan menganggu jalannya presentasi yang
Anda lakukan.
Untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan audiens terhadap diri kita sebagai presenter ada
beberapa sikap atau tindakan yang perlu kita hindari. Sikap dan tindakan itu adalah menyela
penanya, memalingkan perhatian, tidak memberikan jawaban dan memberikan jawaban yang
tidak sesuai.
1. Memalingkan perhatian
Dalam presentasi kontak mata tidak bisa ditinggalkan, demikian juga saat sesi tanya jawab.
Ketika audiens bertanya pastikan Anda memperhatikannya. Jangan pernah Anda palingkan
tatapan Anda pada hal lain.
Selain memperhatikan Anda juga harus menyimak pertanyaan tersebut dengan baik. Karena
perhatian tanpa didukung menyimak, sama juga bohong. Kemudian ketika Anda mulai
menjawab pertanyaan, segera putuskan perhatian Anda dari si penanya dan tujukan
tanggapan Anda kepada seluruh audiens.
Satu hal yang cukup mengecewakan bagi audiens, apabila pertanyaan yang diajukan tidak
mendapat jawaban. Apapun alasannya, sebagai presenter kita harus menjawab pertanyaan
audiens.
Saya pernah mengalami hal semacam ini ketika menjadi peserta dalam sebuah seminar.
Pertanyaan yang susah payah saya siapkan tidak mendapat respon apapun dari presenter.
Saya tidak tahu apa alasannya, karena memang tidak ada penjelasan apapun. Ini membuat
saya kecewa dan membuat saya menyesal mengikuti seminar tersebut.
Bagaimana kalau lupa? lupa memang bisa, tapi sebagai presenter yang kredibel harusnya
dapat menyiasatinya. Untuk menghindari lupa kita dapat mencatat semua pertanyaan dan
memberikan contreng atau memberikan tanda setelah pertanyaan satu selesai dijawab.
Alih-alih menutupi rasa malu atau gengsi karena tidak bisa menjawab pertanyaan audiens,
ada presenter yang senang memaksakan diri untuk memberikan jawaban. Hasilnya jawaban
yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan audiens.
Melakukan hal ini, sama saja menggali lubang kubur sendiri. Ini jelas salah. Kalau memang
tidak bisa menjawab, tidak perlu memaksakan diri untuk menjawab. Jika memang tidak bisa
menjawab, tidak tahu jawabannya katakan saja bahwa kita tidak mengetahui jawabannya.
Supaya Anda dapat memberikan jawaban yang efektif kepada audiens inilah tiga langkah
yang perlu Anda lakukan.
1. Mendengarkan
Dengarkan pertanyaan audiens dengan seksama dan penuh perhatian. Dengan begitu Anda
akan mudah memahami maksud dari pertanyaan. Ini akan menjadi modal untuk memberikan
jawaban terbaik atas pertanyaan yang diajukan.
Ambil jeda dan pikirkan bagaimana cara terbaik untuk menjawab pertanyaan. Ambil waktu
beberapa detik untuk menyusun tanggapan Anda. Ini memberikan lebih banyak kesempatan
kepada Anda untuk menyiapkan jawaban yang terbaik. Audiens akan dengan mudah
menerima jeda sebentar sebelum Anda memberikan tanggapan.
Berikan jawaban yang tepat dan ringkas jika waktunya terbatas, perluas jawaban jika
waktunya cukup longgar. Berpikirlah dengan cermat, pikirkan tanggapan terbaik. Sesudah
menyampaikan, segeralah beralih pada pertanyaan selanjutnya
Demikianlah tips dalam menghadapi sesi tanya jawab pada saat presentasi. Lakukan tips ini
dengan baik, maka Anda akan mampu menghadapi setiap sesi tanya jawab dengan baik,
tanpa harus takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan audiens.
Setiap sesi tanya jawab itu bisa menjadi sulit dan mudah, semua tergantung dari persiapan
awal yang dilakukan. Jika persiapannya baik, maka peluang sukses dalam sesi tanya jawab
akan jauh lebih besar.
Disusun dalam rangka lomba Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten Brebes tahun 2013
Disusun Oleh :
KABUPETEN BREBES
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait
erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan
prasarana serta pembiayaan. Kepala sekolah merupakan
salah satu PTK yang posisinya memegang peran sangat
signifikan dan strategis dalam meningkatkan profesionalisme
guru dan mutu pendidikan di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Kepala Sekolah
2.1.1. Pengertian Kepala Sekolah
Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan bahwa: “Kepala
sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di
mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk
(2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah
seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah”.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa :
Kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas
tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul
athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB),
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar
luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar
biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI)
atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional (SBI).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai
kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada
pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.2. Persyaratan Kepala Sekolah
Syarat-syarat umum bagi guru yang diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, pasal 2
ayat (2) adalah sebagai berikut :
a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana
(SI) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau
nonkependidikan perguruan tinggi yang terakreditasi;
c. berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun
pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala
sekolah/madrasah;
d. sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat
keterangan dari dokter Pemerintah;
e. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang
dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. memiliki sertifikat pendidik;
g. pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun menurut jenis dan jenjang sekolah/madrasah masing-
masing, kecuali di taman kanak-kanak/raudhatul athfal/taman
kanak-kanak luar biasa (TK/RA/TKLB) memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA/TKLB;
h. memiliki golongan ruang serendah-rendahnya Ill/c
bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan
PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan
SK inpasing;
i. memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan
dan nilai baik untuk unsur penilaian Iainnya sebagai guru
dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi PNS atau
penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua)
tahun terakhir; dan
j. memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai
guru dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Sedangkan persyaratan khusus guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sesuai dengan
pasal 2 ayat (3) meliputi:
a. berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang
sekolah/madrasah yang sesuai dengan sekolah/madrasah
tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah/madrasah;
b. memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis
dan jenjang yang sesuai dengan pengalamannya sebagai
pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan
ditetapkan Direktur Jenderal.
2.1.3. Standar Kompetensi Kepala Sekolah
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah, pasal 11 ayat (1) dinyatakan bahwa
Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada
dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar
KepalaSekolah/Madrasah, Kualifikasi Kepala Sekolah/
Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum, dan Kualifikasi
Khusus.
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau
diploma
empat (DIV)
b. kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi;
c. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia
setinggi-tingginya 56 tahun;
d. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali
di Taman Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki
pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di
TK/RA; dan
e. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi
pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan
dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau
lembaga yang berwenang.
2.2 Karakter
2.2.1. Pengertian Karakter
Character is defined as the “combination of qualities or
features that distinguishes one person, group, or thing
from another” (American Heritage Dictionary of the
English Language: 4thedition). Karakter
mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal
yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan
berhubungan dengan orang lain. Pendidikan karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut
2.3. Profesionalisme Kepala Sekolah
Sri Damayanti dalam makalah berjudul
“Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah”
mengemukakan pengertian profesionalisme dari
beberapa ahli berikut :
Kusnandar (2007:46) mengemukakan bahwa
“Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan,
dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang
berkaitan dengan mata pencaharian sesseorang”.
Selanjutnya Profesionalisme menurut Mohamad Surya
(2007:214) adalah: Sebutan yang mengacu pada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota
asuatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionlanya. Sementara
Sudarwan Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa:
“Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
dan terus-menerus mengmbangkan strategi-strategi
yang digunakanny dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu. Kemudian Freidson (1970)
dalam Syaiful Sagala (2005:199) mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme adalah
“sebagai komitmen untuk ide-ide professional dan
karir”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme kepala
sekolah adalah suatu bentuk komitmen kepala sekolah
untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan
kompetensinya yang bertujuan agar
kualitaskeprofesionalannya dapat tercapai secara
berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat
terkait erat dengan profesionalisme kepala sekolah.
Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat
ditentukan oleh peran kepemimpinan kepala sekolah.
Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di
lembaganya, maka kepala sekolah harus mampu
membawa lembaga ke arah tercapainya tujuan yang
telah di tentukan.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta
persyaratan tertentu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya
peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan yang
mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar
peserta didik. Kepala sekolah yang professional akan
berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir
bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya
sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk
mewujudkan kepala sekolah yang professional tidak
semudah memabalikkan telapak tangan, semua itu
butuh proses yang panjang
3.2. Saran
Upaya peningkatan profesionalisme kepala sekolah
merupakan proses keseluruhan dan organisasi sekolah
serta harus dilakukan secara berkesinambungan karena
peubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa
diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga
kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi
perubahan.
Peningkatan profesionalisme kepemimpinan kepala
sekolah harus dilakukan melalui suatu strategi. Dalam
upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme
kepala sekolah harus ada pihak yang berperan dalam
peningkatan mutu tersebut. Dan yang berperan dalam
peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah
pengawas sekolah yang juga merupakan pemimpin
pendidikan yang bersama-sama kepala sekolah
memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan
sekolah.
)) Sri Damayanti adalah mahasiswa tingkat IV pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP-Universitas Kuningan. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah seminar Ilmu Manajemen, yang disampaikan oleh Bapak Dr. Uhar Suharsaputra,
M.Pd. dan Bapak Akhmad Sudrajat, M.Pd.
Tips Kepala Sekolah Profesional
Kode : 9786027665217
BAB IIIPENUTUP
A.Kesimpulan
Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang
dimiliki olehkepala sekolah untuk memberikan pengaruh
kepada orang lain melaluiinteraksi individu dan kelompok
sebagai wujud kerjasama dalam organisasiuntuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
B.SARAN
Makalah ini masih memerlukan penjelasan yang lebih
mendalam agar pembaca lebih mudah memahami
bagaimana menjadi kepala sekolah yang