Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk


manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technology oleh
seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya
yang berpengaruh, Small is Beautifull. Walaupun nuansa pemahaman dari
teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan
penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi
beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif
kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Secara
umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang
dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-
aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat
yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah
menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak
polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada
umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Baik Schumacher
maupun banyak pendukung teknologi tepat guna di masa modern juga menekankan
bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia
penggunanya.

Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya


dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer
teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara
berkembang. Namun, gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara
maju dan negara berkembang. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna
muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu
lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi
tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada
teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial
dan lingkungan. Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk
menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara
berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara
industri maju. Seperti dijelaskan di atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini
biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Pada
pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan
teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara
efektif di suatu tempat tertentu.
Mahatma Gandhi, seorang pemimpin ideologis dari India, seringkali disebut
sebagai yang mengawali adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meski di masa
Gandhi konsep teknologi tepat guna belum diberi nama, Gandhi sudah mulai
mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan
sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di
India agar menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan ide mengenai teknologi
yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian
besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak
pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan (profit). Tahun 1925
Gandhi mendirikan the All-India Spinners Association dan pada tahun 1935 beliau
pensiun dari dunia politik untuk membentuk the All-India Village Industries
Association. Kedua organisasi tersebut menempatkan fokusnya pada teknologi
berbasis pedesaan yang mirip dengan gerakan teknologi tepat guna yang tumbuh
pesat beberapa dekade setelah itu.

Terminologi

Secara umum istilah teknologi tepat guna digunakan di dalam dua wilayah:
memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah
pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah
sosial di negara maju. Konsep teknologi tepat guna sendiri sering berfungsi sebagai
payung bagi berbagai macam nama dari tipe teknologi yang sejenis. Seringkali
istilah-istilah tersebut juga digunakan secara bergantian. Namun, penggunaan dari
sebuah istilah ketimbang istilah lainnya bisa menunjukkan fokus yang lebih
spesifik, bias maupun tujuan dari sebuah pilihan teknologi. Walaupun nama asli
dari konsep yang sekarang dikenal sebagai teknologi tepat guna, "teknologi-antara"
(intermediate technology) sekarang sering dianggap sebagai bagian dari teknologi
tepat guna itu sendiri, dengan fokus yang lebih condong pada tipe teknologi yang
lebih produktif dibanding teknologi-teknologi tradisional namun lebih terjangkau
jika dibandingkan dengan teknologi untuk masyarakat industri. Tipe-tipe teknologi
lain yang berada di bawah payung teknologi tepat guna adalah:

Capital-saving technology
Labor-intensive technology
Alternate technology
Self-help technology
Village-level technology
Community technology
Progressive technology
Indigenous technology
Peoples technology
Light-engineering technology
Adaptive technology
Light-capital technology
Soft technology

Mesin

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah
menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam
bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawat
telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun belakangan
kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.

Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan


tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat
sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah
mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja.
Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah
gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.
Tuas

Tuas (lever,dalam Bahasa Inggris) atau pengungkit adalah salah satu


pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik
tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan
letaknya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan
gunting kuku.

Pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari. gunting kuku adalah salah satu alat fisika
yang menggunakan prinsip tuas.

Tuas dibedakan atas 3 kelas. Yaitu:

1.Kelas Pertama yaitu titik tumpu (T) berada di tengah, di antara lengan
kuasa(Lk)dan lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting,linggis,tang pemotong
rumput,gunting kuku

2.Kelas kedua Yaitu lengan beban berada di antara titik tumpu dan lengan kuasa.
Contoh: gerobak, pemecah biji, dan pembuka botol

3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada di antara lengan beban dan titik tumpu.
Baut

Baut atau sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada
permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk
menahan dua obyek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk mengubah torsi
(torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga didefinisikan sebagai bidang miring
yang membungkus suatu batang.

Sebagian besar baut dipererat dengan memutarnya searah jarum jam, yang disebut
ulir kanan. Baut dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya saat baut
akan menjadi pelaku torsi berlawanan arah jarum jam. Pedal kiri dari sepeda
memiliki ulir kiri.

Pegas

Pegas

Pegas kompresi menyimpan energi bila di tekan

Busur panah longbow inggris pegas sederhana tapi sangat kuat yang dibuat dari
yew, berukuran panjang 2 m (6 ft 6 in) , dengan kukuatan tarik 470 N (105 lbf)
Pegas yang dibentuk oleh mesin

alat tembak Jebakan militer menembakan dari Uni Sovyet (biasanya terhubung
dengan kawatsandung) menunjukan pin tembak berisis pegas

Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis.
Pegas biasanya terbuat dari baja. Pegas juga ditemukan di sistem suspensi mobil.
Pada Mobil Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar
tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna
untuk menambah daya cengkerem ban terhadap permukaan jalan.

Tipe pegas adalah :

1. Pegas tensi
2. Pegas kompresi
3. Pegas konstan
4. Pegas variabel
5. pegas batang torsi (torsion bar spring). Pegas jenis ini dibentuk dari batang
baja yang elastis terhadap puntiran.

Berdasarkan bentuk, pegas dibagi dalam :

1. Pegas ulir yang dibuat dari batang baja dan memiliki bentuk spiral.
2. Pegas daun dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas yang dibentuk dengan mesin (Machined spring)
Roket

Roket Soyuz

Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan


terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara
cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket. Aksi dari keluaran dalam ruang bakar
dan nozle pengembang, mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan
hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket
(sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3).
Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket.

Roket bermula untuk penggunaan militer dan rekreasipada abad ke-13 masehi.
Penggunaan roket secara intensif untuk militer, industri dan ilmu pengetahuan
dimulai pada awal abad ke-20, dimana teknologi peroketan mampu mengantarkan
umat manusia menuju Era ruang angkasa, termasuk mengantarkan manusia
menginjakan kakinya ke bulan.

Roket digunakan untuk kembang api, persenjataan, kursi penyelamat, kendaraan


peluncur untuk Satelit buatan, kendaraan luar angkasa, dan eksplorasi ke planet
lain. Walaupun kurang efisien dikecepatan rendah, roket mampu memberikan
akselerasi luar biasa dan mencapai kecepatan sangat tinggi dengan efisiensi yang
bisa diterima.

Roket kimia menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk yang mudah
dilepaskan dan bisa sangat berbahaya, tetapi desain, tes, pembuatan dan
penggunaan yang berhati hati bisa meminimalkan resiko.
Ukuran Roket berbeda dari model kecil yang bisa dibeli sebagai kembang api, atau
roket hobi, sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program
Apollo.

Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan
bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik
dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi.
Reaksi kimia dimulai di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau
oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan
tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan
gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket
sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.

Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa
adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari
reaksi kimia. Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah
digunakan.

Katrol

Katrol adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali
atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk
mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun
demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi
yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besarnya
gaya memang dikurangi, tapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha
yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban
dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien. karena
akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda. Katrol adalah salah satu dari enam
jenis pesawat sederhana.
Tidak ditemukan catatan mengenai kapan dan oleh siapa katrol pertama kali
dikembangkan, tapi kemugkinan besar berasal dari Eurasia. Bagian dasar
pembentuk sistem katrol, roda, ditemukan beberapa waktu setelah penemuan di
Eurasia pada masyarakat di belahan barat, Afrika sub-Sahara, dan Australia.
Dipercayai juga bahwa Archimedes mengembangkan rangkaian sistem katrol
pertama, sebagai mana dicatat oleh Plutarch.

A. Katrol Tunggal tetap

Gaya ototmu ketika menaikkan ember dengan langsung menarik tali ke atas sama
besar dengan gaya ototmu ketika menarik tali ke bawah melalui katrol tunggal tetap.

Katrol tunggal tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik dari menarik ke atas
menjadi menarik ke bawah. Ketika kamu menimba air tanpa melalui katrol,kamu
harus menarik tali ke atas. Arah gaya beratmu adalah vertikal ke bawah. Karena
arah gaya tarikmu "berlawanan" dengan arah gaya beratmu, gaya ototmu ketika
menarik tali ke atas tidak dibantu oleh gaya beratmu. Karena itu, pekerjaan
menaikkan timba terasa berat.

Penerapan Pompa Hidrolik Dalam Kehidupan di Masyarakat

Pompa merupakan teknologi tepatguna. Pompa ini dapat memompa air dari
tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Pompa Ram adalah pompa hemat energi,
karena tidak menggunakan bahan bakar minyak maupun gas dan juga tidak
menimbulkan pencemaran, pompa bekerja dengan memanfaatkan tenaga air (palu
air). Pompa ini sangat cocok untuk daerah pegunungan atau daerah pedesaan yang
berbukit. Salah satu villa di Puncak sudah memanfaatkan pompa ini untuk
penyediaan air bersihnya.

Sudah saatnya sekarang kita mengembangkan teknologi tepat guna yang ramah
lingkungan, dalam artian tidak mencemari lingkungan, dan ini sangat cocok untuk
negara kita. Sebagai negara agraris kita harus dapat swasembada pangan dan tidak
harus mengorbankan lingkungan. Teknologi tepat guna yang dimaksud adalah
teknologi sederhana, murah dan dapat berfungsi dengan baik.

Teknologi tepat guna sebenarnya dapat digali dari masyarakat kita yang
mempunyai budaya yang sedemikian majemuknya. Indonesia yang berada pada
garis khatulistiwa, masalah air cukup melimpah tetapi kadang-kadang masih ada
saudara kita yang tidak dapat menikmati air dengan tenang karena sumber air
berada pada lokasi yang relatif lebih rendah dari lingkungan pemukiman mereka.
Dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama didaerah-daerah yang
berbukit dan sulit untuk mengambil air karena lokasi sumber air yang relatif lebih
rendah. Hal ini dapat ditolong dengan pompa ram jika kondisi topografinya
mendukung. Pompa ram adalah pompa dengan memanfaatkan tumbukan air untuk
menaikan air.

Pelatihan pembuatan Pompa Ram ini bertujuan untuk memasyarakatkan Pompa


Ram yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan antara lain untuk
penyediaan air bersih, untuk perikanan maupun untuk pertanian. Program ini
bermanfaat untuk membantu masyarakat agar bisa memenuhi penyediaan air
kebutuhan rumah tangga dan mengenalkan teknologi tepat guna ramah lingkungan.

Bahan dan Cara Kerja

Cara kerja yang dilaksanakan dalam pelatihan pompa ram ini adalah: Penjelasan
secara teori (tinjauan pustaka) mengenai pompa ram. Peragaan secara fisik dari
semua komponen pompa ram dan mencoba untuk merangkaikannya. Percontohan,
berupa pemasangan di lapangan dan uji coba lapangan.

Studi mengenai Pompa Hidram telah dimulai dan dikenal sudah sejak lama. The
Centre for Alternative Technology, sebuah pusat studi di Inggris yang melakukan
riset terhadap alat-alat alternatif yang ramah terhadap lingkungan, menyatakan
bahwa pada tahun 1879. The People's Cyclopedia memasukkan Pompa Hidram
(Hydraulic Ram) diantara 55 Penemuan Terpenting dalam sejarah umat manusia.
Di dalam ensiklopedi itu idinyatakan bahwa Pompa Hidram adalah suatu bentuk
mekanisme sederhana yang memungkinkan tenaga air yang jatuh diubah untuk
mengangkat air itu sendiri ke suatu ketinggian.
John Whitehurst tercatat sebagai penemu Pompa Hidram di Inggris tahun 1772,
tetapi pada saat itu sistem kerjanya belum secara otomatis dan kontinyu. Barulah
pada tahun 1796 seorang kebangsaan Perancis, Joseph Michael Montgolfier,
menemukan sebuah klep, yang memungkinkan sebuah Pompa Hidram bergerak
secara kontinyu dengan menggunakan aliran air steady. Di tahun 1809, Amerika
Serikat mengeluarkan patennya atas nama J. Cemeau dan S.S. Hallet di New York
dan ditahun 1832. Informasi mengenai penemuan tersebut menyebar luas sampai
ke belahan timur Benua Amerika, perihal suatu pompa sederhana yang dapat
memompa air melampaui bukit dengan penggerak air yang jatuh (falling water).

Setelah penemuan-penemuan tersebut, telah banyak negara-negara di Eropa dan


Amerika yang terus menerus mengembangkan, memproduksi dan mendaftarkan
patent yang berlainan, karena pimpa tersebut terus menerus diperbaiki fungsi
danbentuknya. Lebih dari 100 tahun setelah ditemukannya, Pompa Hidram telah
banyak berperan dalam pendistribusian air ke rumah-rumah, pertanian, perkebunan,
dan industri-industri. Pompa Hidram memberikan kontribusi yang cukup banyak
dalam usaha-usaha produksi, budidaya tanaman dan yang terpenting untuk sektor
kesehatan dan sanitasi. Tetapi setelah munculnya pompa listrik, Pompa Hidram
menjadi terlupakan. Karena pada awal ditemukannya, listrik dijual denan harga
sangat murah dan jauh lebih efisien jika menggunakan pompa yang bertenaga
listrik. Tetapi lambat laun harga jual listrik semakin mahal dan semakin tidak
efisien lagi.

Pemikiran masyarakat akan sesuatu yang alami lambat laun akhirnya kembali.
Masyarakat modern sekarang lebih mementingkan sesuatu yang serba efisien,
hemat bahan bakar, dan ramah terhadap lingkungan. Sebagian masyarakat mulai
menyadari hal tersebut dan kembali menyempurnakan Pompa Hidram yang
memang telah lama ditemukan. Mereka melakukan suatu penelitian, percobaan-
percobaan dan kembali menciptakan suatu jenis pompa yang murah, dapat bekerja
otomatis, tanpa energi listrik dan bahan bakar dan hanya bekerja melalui aliran air
yang mengalir tetapi mampu mengangkat dan menyalurkan air tersebut jau tinggi
ke arah vertikal.

Salah seorang penemu yang kemudian memperkenalkan kembali dan


memproduksinya di abad 20 ini ialah Richard Fleming, dari Amerika Serikat. Sejak
tahun 1980 Fleming dengan produksi pompanya Fleming Hydro-Ram telah dapat
diproduksi dan diapsarkan ke seluruh dunia. Pompa buatan Fleming dibua dengan
bahan yang ringan, tingkat efisiensi yang tinggi serta didesain untuk melayani
pemakaian ratusan tahun.

Fleming Hydro-Ram mampu memompa air dengan tenaga air yang mengalir.
Pompa tersebut telah berhasil dan mampu menyuplai 700 sampai 4000 galon setiap
hari, tergantung kepada: ketinggian elevasi sumber air (Supply Head), ukuran
pompa yang dipakai, ukuran Pipa Penghantar, debit aliran, dan ketinggian
pemompaan yang diinginkan. Dari ketinggian sekitar 0,6 meter dengan debit aliran
3,8 sampai 11,4 liter per menit mampu menyuplai air untuk ketinggian 6 meter.

Bagian-bagian dari Pompa Ram. Pompa Ram terdisi dari dua bagian yaitu:

Bagian Utama

1. Rumah pompa (Valve Box)


2. Klep limbah (Waste Valve/Impulse Valve)
3. Tabung Kompresor (Deliveri Valve / Discharge Valve)

Bagian pelengkap

1. Bak pembagi (Supply head/Water source)


2. Pipa pengumpan (Drice pipe)
3. Pipa penghantar (Delivery pipe)
4. Bak Penampungan (Reservoir/storage tank)

Sistem kerja pompa Hydraulic Ram

Sistem kerja yang diterapkan sebenarnya hanya berdasakan pada hal-hal yang sagat
menjadi dasar dalam hidraulika yaitu;
1. Merubah kecepatan energi alira menjadi daya angkat untuk memindahkan air
pada suatu ketinggian tertentu.
2. Melipatgandakan kekuatan pukulan water hammer suatu aliran.

Linsley dan Franzini (1979) menyatakan bahwa gejala palu air (water hammer)
sendiri terjadi karena adanya air dari reservoir dialirkan melalui pipa dengan
kecepatan (V) secara tiba-tiba dihentikan oleh suatu penutupan katup maka energi
dinamik akan berubah menjadi energi elastis sehingga serangkaian gelombang
tekanan positif dan negatif akan bergerak maju mundur di dalam pipa sampai
terhenti akhibat gesekan. Gejala palu air (Water Hammer) yang terjadi karena aliran
dalam pipa dengan kecepatan (V), secara tiba-tiba dihentikan akan menyebabkan
terhentinya aliran air sehingga kecepatan (V2) menjadi nol maka timbul gaya "F"
sebesar:

Karena kecepatan berkurang menjadi nol maka

Tanda negatif berarti arah gaya berlawanan dengan arah aliran. Bila panjang kolom
air yang terhenti adalah L dengan luas penampang A dan massa jenis air P, panjang
kolom air yang terhenti selama waktu t maka:

Walt 1981 berpendapat bahwa pada sistem pemompaan pompa hydram, gejala palu
air (Water Hammer) ini terjadi karena air yang mengalir dalam pipa dengan
kecepatan VI masuk ke dalam sistem pompa naik klep limbah (waste valve)
sehingga terjadi penutupan tiba-tiba dan menyebabkan timbulnya tekanan yang
cukup besar dalam badan pompa.
Gelombang tekanan air yang terjadi akibat palu air Water Hammer diteruskan ke
dalam tabung udara yang berfungsi sebagai tabung kompresor melalui klep
penghantar delivery valve.

Sebagian gelombang tekanan tersebut akan menjadi arus balik ke arah reservoir dan
ini berarti terjadi penurunan tekanan pada sistem pompa sehingga klep penghantar
deliveru valve tertutup kembali sedangkan klep limbah Waste Valve membuka
kembali. Akibat dari pembebasan gelombang tekanan tersebut kembali lagi arus
massa air dari reservoir menuju pompa akan menekan naik klep limbah (Waste
Valve) sehingga terjadi penutupan tiba-tiba yang mengakibatkan terjadi proses palu
air (Water Hammer). Proses yang terjadi berulang-ulang inilah yang mendorong
naik air ke pipa penghantar untuk kemudian diteruskan ke bak penampung.

Untuk lebih jelasnya perhatikan proses kerja pompa hydraulic ram dari sumber air
(water source) hingga ke bak penampungan (storage tank)

1. Aliran air dari sumber air water source masuk ke dalam pompa melalui pipa
pengumpan (drive pipe) A dengan kecepatan V1.
2. Selanjutnya aliran air dengan kecepatan V1 melewati klep limbah (waste
valve) B yang masih dalam posisi terbuka dan mendorong hingga naik
sehingga posisi klep limbah (waste valve) B tertutup. Pada saat ini posisi
klep hantar (discharge delivery valve) C masih dalam keadaan tertutup.
3. Tertutupnya klep limbah B menyebabkan aliran air secara tiba-tiba terhenti
dan menimbulkan aliran balik dengan kecepatan V2, dimampatkan aliran
dari reservoir yang baru datang sehingga timbul gelombang tekanan pada
badan pompa.
4. Gelombang tekanan yang timbul akibat palu air (water hammer) merambat
sepanjang badan pompa menekan naik klep hantar (delivery discharge
valve) sehingga air masuk kedalam tabungudara (air chamber) D yang
berperan sebagai tabung kompresor untuk menaikkan air ke pipa penghantar
(devivery pipe) E.
5. Sebagian dari gelombang tekanan tersebut selanjutnya merambat menuju
reservoir. Akibat turunnya tekanan pada badan pompa klep limbah B akan
membuka kembali akbibat beratnya sendiri dan beban.
6. Gelombang tekanan akan hilang setelah mencapai reservoir. Aliran ir dari
reservoir kembali masuk ke dalam sistem pompa.

Proses pengulangan berjalannya aliran air tersebut terjadi antara (20-100) kali per
menit tergantung dari besar rata-rata aliran saat itu.

Dalam penjelasan secara teori alat bantu berupa gambar bagian-bagian pompa dan
juga jenis-jenis dari bahan yang ada di sekitar yang dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan pompa tersebut. Untuk mengenal lebih jauh bagian-bagian pompa maka
semua bagian-bagian pompa di buka dan dipisahkan dalam arit belum dirangkai.
Kemudian peserta latihan mencoba untuk merangkai bagian-bagian tersebut sampai
menjadi bentuk pompa yang utuh. Setelah itu baru dipasang dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai