Anda di halaman 1dari 4

MEMBACA DAN MENULIS

MASYARAKAT AWAM DENGAN EYD YANG BAIK DAN


BENAR
KUKUH MUKTI WIBOWO
K2514041
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ABSTRAKSI
Pembahasan ini memeiliki tutjuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana kemampuan masyarakat
awam dalam menguasai EYD. 2. Faktor apa saja kah yang mempengaruhi masyarakat awam
daam penguasan dan pembelajaran tentang EYD. 3. Jenis kesalahan yang sering terjadi
dimasyarakat awam dalam penggunaan EYD. Pembahasan yang dilakukan ini menemukan
beberapa kesalahn. Hasil pembahasan ini menunjukan bahwa masih banyak kesalahan tentang
penggunaan EYD dalam kehidupan sehari-hari masyarakat awam. Hal ini menunjukan bahwa
pengetahuan berbahasa masyarakat harus ditingkatkan. Terjadi banyak kesalahan dalam tata
Bahasa baku, antara lain: 1. Kesalahan orang tua dalam megajarkan Bahasa kepada anak, 2.
Kesalahan penulisan huruf capital. 3. Kesalahan penggunaan tanda baca
KATA KUNCI: Kesalahan, EYD, Bahasa penggunaan,

PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan
sebagaialat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini,
masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala
aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut,
bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan
penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan
dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita
selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata
bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.
materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam
mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di

sampaikan dan di fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan


aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata
bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar. Banyak diantara masyarakat indoseia
yang masih belum paham dengan EYD dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal membaca,
berbicara, dan yang lainnya. Masih kurang pemahaman masyarakat awam tentang penggunaan
EYD yang baik dan benar. Kali ini penulis membahas tentang kemampuan menulis dan
membaca masyarakat awam dengan penggunan EYD yang baik dan benar, mengetahui apa saja
factor yan mempengaruhi masyarakat awam entang penggunaan EYD, dan mengetahui
hubungan EYD dengan kehidupan masyarakat awam.
Berdasarkan latar belakang masalah, didapatkan beberapa per-masalahan yang
dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah masyarakat awam telah menggunakan EYD dengan
tepat?; (2) Jenis kesalahan penggunaan EYD apakah yang paling banyak dilakukan masyarakat
awam?; (3) faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat awam dalam penggunaan EYD.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah masyarakat awam telah
menggunakan EYD dengan tepat, jenis kesalahan penggunaan EYD apakah yang paling
banyak dilakukan masyarakat awam, dan faktor yang mempengaruhi masyarakat awam dalam
penggunaan EYD.
Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek, teoretis dan praktis. Secara
teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berdampak pada perkembangan ilmu bahasa,
terutama yang berhubungan dengan bidang kajian analisis kesalahan berbahasa. Secara praktis,
hasil penelitian ini diharapkan dapat berdampak pada perbaikan kualitas masyarakat awam

PEMBAHASAN
Masyakarat awam adalah orang yang belum terlalu mengerti atau belum tentu
ahli.
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan
tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan
kata
mengeja.
kemampuan masyarakat awam dalam pengusaan EYD dalam hak menulis dan
membaca masih sangat minim, bahkan hamper tidak ada. Masyarakat awam lebih
mementingan kegiata sehari-hari daripada belajar tentang EYD yang menurut mereka tidak
penting. Dalam kasus ini banyak ditemukan kesalahn kesalahan tentang penggunaan EYD
dikalangan orang awam, kemampan orang awam disini sangat minim, oleh karena itu dengan
pembeljaran dan pendidikan maka masyyarakat awam akan mengerti betapa pentngnya EYD

dalam kehidupan dan akan menaikan derajat dan kemampuan berbahasa masyarakat awam.
Selain itu dalam penggunaan EYD yang baik dan benar dikalangan masyarakat awam masih
kuang, ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:
1. Budaya membaca dan menulis yang belum pernah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Masyarakat awam lebih terbiasa mendengar dan belajar tentang dongeng, kisah, adat
istiadat secara verbal atau lisan. Sehingga tidak ada pembelajaran secara tertulis yang dapat
menimbulkan kebiasaan membaca.
2. Munculnya permainan (game) yang makin canggih dan variatif serta tayangan televisi yang
semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku. Tempat hiburan yang makin
banyak didirikan juga membuat anak-anak lebih banyak meluangkan waktu ke tempat
hiburan daripada membaca buku.
3. Selain itu, sarana untuk memperoleh bacaan masih minim. Makin meningkatnya harga
buku membuat orangtua tidak mengutamakan pembelian buku kecuali buku-buku yang
diwajibkan oleh sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya perpustakaan umum dan
perpustakaan sekolah yang dapat memfasilitasi anak-anak agar dapat membaca buku.
Namun sayangnya jumlah perpustakaan umum masih tergolong sedikit dan koleksi bukubuku di perpustakaan sekolah cenderung terbatas.
4. Faktor orang tua yang lebih mengajarkan anaknya pada kegiatan sehariari, sepeti masak,
dan mencari uang ntuk kehidupan
Dalam penggnaan EYD dikalangan masyarakat awam juga banyak ditemukan kesalahan,
antara lain:
1. Pemakaian huruf kapital di awal kalimat dalam penulisan nama orang masih terjadi
kesalahan. Namun kesalahan ini sangat kecil (satu kesalahan) sehingga sangat besar
kemungkinan bahwa kesalahan ini masuk kategori lapse atau kesalahan yang tidak
disengaja. Kesalahan kategori lapse juga terjadi pada penggunaan huruf kapital di awal
kalimat. Hal ini terjadi, diduga, karena ketidakhati-hatian. Agak janggal kalau masih ada
yang tidak mengetahui bahwa awal kalimat harus menggunakan huruf kapital. Kesalahan
dalam pemakaian huruf kapital paling banyak terjadi dalam penulisan anak judul yang
seharusnya menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata kecuali kata
tugas di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Banyak sekali
anak judul yang menggunakan huruf kapital hanya pada kata awal saja. Selain itu, ada juga
yang menggunakan kata tugas dalam huruf kapital yang seharusnya ditulis dengan huruf
kecil.
2. Kesalahan pemakaian tanda koma banyak terjadi karena tanda koma tidak digunakan untuk
memisahkan antara induk kalimat dan anak kalimat. Misalnya: Menurut Ghazali (2000: 53)
keterampilan yang seharusnya Menurut Ghazali (2000: 53), keterampilan. Padahal,
dalam kalimat majemuk bertingkat, tanda koma harus digunakan untuk memisahkan induk
kalimat dan anak kalimat jika anak kalimat terletak mendahului induk kalimat.
Kesalahan yang lain adalah tidak digunakannya tanda koma di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: . Oleh

karena itu seseorang dapat melakukan yang seharusnya ditulis . Oleh karena itu,
seseorang
dapat
melakukan.
Kesalahan penggunaan tanda koma juga banyak terjadi pada saat memerinci yang lebih
dari dua hal dan menggunakan kata penghubung dan. Misalnya: SMA Negeri 3, 15 dan
17 Palembang yang seharusnya SMA Negeri 3, 15, dan 17 Palembang.
Kesalahan penggunaan tanda koma juga terjadi pada penulisan angka desimal seperti 2.5
Km yang seharusnya 2,5 km. Kesalahan ini mungkin diakibatkan kerena dalam bahasa
inggris penulisan angka desimal menggunakan tanda titik bukan koma.
3. Kesalahan penulisan singkatan dan akronim terjadi pada penulisan PT. yang seharusnya PT
tanpa titik. Kesalahan ini terus berulang, dengan catatan, sebagian ada yang menggunakan
titik sebagian lagi tidak. Ketidakkonsistenan ini menimbulkan kebingungan apakah ini
termasuk lapse atau error. Kesalahan juga terjadi pada penulisan akronim IWAPI yang
seharusnya Iwapi. Huruf kapital, seharusnya, hanya di awal kata saja karena Iwapi adalah
akronim yang berupa singkatan dari beberapa unsur.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil paparan dan analisis yang telah dilakukan dan sesuai dengan rumusan
masalah serta tujuan yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, hasil analisis dapat
disimpulkan:
1. Masyarakat awam indonesia masih melakukan kesalahan dalam menggunakan EyD dalam
menulis dan membaca
2. Kesalahan terbanyak terjadi dalam hal penulisan dengan huruf kapital, pemakaian tanda
koma dan tanda baca, serta kesalahan dalam penulisan singkatan.
3. kesalahan yang terjadi banyak disebabkan karena kesalahan jenis error. Kesalahan jenis
lapse juga masih terjadi walaupun dalam jumlah yang sedikit.

SARAN
Berdasarkan hasil paparan dan analisis yang telah dilakukan dan sesuai dengan rumusan
masalah serta tujuan yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, saran yang dapat
ditemukan adalah sebai berikut:
1. harusnya sarana belajar masyarakat awam ditambah.
2. Orang tua harus berperan lebih tentang penddikan, dengan cara menyekolahkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. 1990.
2. Gatot. Efektivitas Berbahasa. Yogyakarta: CV Karya. 2009.
3. Alwi, Hasan, Soenjono Dardjo-widjoyo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. (Ed. Ke-3). Jakarta: Balai Pustaka. 1998.

Anda mungkin juga menyukai