Disusun Oleh :
Nama : Ramadhania Husnatul Khairiyah (A1E019037)
Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pembimbing : Nirwana, M.Si
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
Judul buku : Pengelolaan Pendidikan dari Teori Menuju Implementasi
ISBN : 9789797698690
Pengarang : Diding Nurdin & Imam Sibaweh
Edisi : Cetakan ke-1, Agustus 2015
Penerbit : Jakarta : Rajawali Pers, 2015
©2015, pada penulis
Jenis : Non Fiksi
Halaman : 286
Ukuran : 16 X 24 cm
B. Isi Resume
BAB I Filsafat dan Filsafat Pendidikan
Filsafat bersifat sistematis artinya pernyataan-pernyataan atau
kajiankajiannya menunjukkan adanya hubungan satu sama lain, saling berkait
dan bersifat koheren (runtut). Di dalam tradisi filsafat ada paham-paham atau
aliran besar yang menjadi titik tolak dan inti pandangan terhadap berbagai
pertanyaan filsafat. Misal: aliran empirisme berpandangan bahwa hakikat
pengetahuan adalah pengalaman. Tanpa pengalaman, maka tidak akan ada
pengetahuan. Pengalaman diperoleh karena ada indera manusia yang
menangkap objek-objek di sekelilingnya (sensasi indera) yang kemudian
menjadi persepsi dan diolah oleh akal sehingga menjadi pengetahuan.
Filsafat bersifat universal, artinya pertanyaan-pertanyaan dan
jawabanjawaban filsafat bersifat umum dan mengenai semua orang. Misalnya:
Keadilan adalah keadaan seimbang antara hak dan kewajiban. Setiap orang
selalu berusaha untuk mendapatkan keadilan. Walaupun ada perbedaan
pandangan sebagai jawaban dari pertanyaan filsafat, tetapi jawaban yang
diberikan berlaku umum, tidak terbatas ruang dan waktu. Dengan kata lain,
filsafat mencoba mengajukan suatu konsep tentang alam semesta (termasuk
manusia di dalamnya) secara sistematis.
Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat
pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar
belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang dilakukan adalah
dengan menganalisis secara kritis struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat
pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan. Salah satu
yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran. Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah
pendidikan yang menyentuh aspek pengalaman. Filsafat pendidikan berusaha
menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber daya manusia,
teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai
makna sendiri. Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema
yang baru dan khusus. Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu
filsafat secara umum. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan
sebagai objek yang dikaji, baik secara Ontologis, Epistemologis, maupun
Aksiologis.
Ada banyak definisi mengenai filsafat pendidikan tetapi akhirnya semua
mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka
menyelesaikan permasalahan pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan
teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas
pendidikan.
Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan
akademik. Sisi humanisme mengembangkan manusia dari segi keterampilan
dan praktik hidup. Sementara aspek akademik menekankan nilai kognitif dan
ilmu murni. Keduanya merupakan aspek penting yang sebenarnya tidak dapat
dipisahkan. Filsafat pendidikan berperan untuk terus menganalisis dan
mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh
dan seimbang. Filsafat pendidikan akan terus melakukan peninjauan terhadap
proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang mencetak manusia
handal.
BAB II Arah Baru Desentralisasi Pendidikan
2. Pengelolaan kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Peserta didik merupakan fokus yang menjadi titik ujung dari setiap bidang
garapan dalampendidikan. Dalam bagian ini akan dibahas siapa itu peserta
didik, hak dan kewajibannya, sertaproses pengelolaan peserta didik.
pendidikan.e) Penempatan peserta didik (pembagian kelas)Peserta didik yang
telah diterima di sekolah, sebelum mengikuti proses pembelajaranterlebih
dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya.f)
Pembinaan dan pengembangan peserta didik.Langkah berikutnya dalam
manajemen peserta didik adalah melakukan pembinaan danpengembangan
terhadap peserta didik.g) Pencatatan dan pelaporanPencatatan dan pelaporan
tentang peserta didik di sebuah sekolah sangat diperlukan.h)
Pengelolaan Kelas
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari duaakar kata,
yaitu super yang artinya “di atas”, dan vision mempunyai arti“melihat”, maka
secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai “melihatdari atas”. Dengan
pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagaikegiatan yang dilakukan oleh
pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau
lebih tinggi dari guru untukmelihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Pengertian Kurikulum
Perencanaan Kurikulum
Penilaian Kurikulum
Perbaikan Kurikulum
1. Tahap Perencanaan.
GBPP merupakan produk dari prencanaan kurikulum yang dijadikan
panduan bagi penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah. Tahap
Pengorganisasian dan Koordinasi. Pada tahap ini, kepala sekolah
mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal pelajaran dan
jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
2. Tahap Pelaksanaa.
Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervise, dengan tujuan
untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang
dihadapi.
3. Tahap pengendalian.
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1) Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya.
2) Pemanfaatan hasil evaluasi.
Peserta didik merupakan fokus yang menjadi titik ujung dari setiap bidang
garapan dalampendidikan. Dalam bagian ini akan dibahas siapa itu peserta
didik, hak dan kewajibannya, sertaproses pengelolaan peserta didik.
pendidikan.e) Penempatan peserta didik (pembagian kelas)Peserta didik yang
telah diterima di sekolah, sebelum mengikuti proses pembelajaranterlebih
dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya.f)
Pembinaan dan pengembangan peserta didik.Langkah berikutnya dalam
manajemen peserta didik adalah melakukan pembinaan danpengembangan
terhadap peserta didik.g) Pencatatan dan pelaporanPencatatan dan pelaporan
tentang peserta didik di sebuah sekolah sangat diperlukan.h)