Anda di halaman 1dari 5

Slide 1 : Globalisasi Pendidikan

Globalisasi = Globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur


baru pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk aspek informasi,
teknologi, kesehatan, perdagangan pendidikan, pemikiran, gaya hidup, dan lain-
lain secara mendunia.

Globalisasi Pendidikan = Globalisasi pendidikan merupakan sebuah proses yang


mengandung arti bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan
menembus batas negara melalui jaringan kerjasama, pembukaan cabang
lembaga pendidikan oleh sebuah negara di negara-negara lain karena kemajuan
teknologi informasi dan komunikas.

Slide 2 : Indikator Lahirnya Globalisasi Pendidikan


Salah satu fakta yang dapat dijadikan indikator akan lahirnya globalisasi
pendidikan adalah tren mahasiswa asing yang terus menerus meningkat secara
merata di dunia. jutaan mahasiswa lintas negara menimba ilmu pengetahuan di
berbagai perguruan tinggi di berbagai negara dengan status overseas student
(mahasiswa asing)

Slide 3 : Globalisasi Pendidikan di Indonesia


Perguruan tinggi terdepan di tanah air seperti Universitas Gajah Mada (UGM),
Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menjalin
hubungan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di negara maju dalam
membangun kelas internasional. Double degree program adalah fakta yang jelas
bahwa globalisasi pendidikan itu sudah mulai sedikit demi sedikit terbangun.

Slide 4 :

Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Pendidikan tidak


mungkin menisbikan proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat
global. Dalam menuju era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi
dalam proses pendidikan, dengan tekanan menciptakan system pendidikan yang
lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara
efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Untuk Itu, pendidikan
harus dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan para peserta didik
mengembangkan potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana
penuh kebebasan, kebersamaan dan tanggung jawab. Di samping itu, pendidikan
harus menghasilkan lulusan yang dapat memahami masyarakatnya dengan
segala faktor yang dapat mendukung mencapal sukses ataupun penghalang yang
menyebabkan kegagalan dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu altematif
yarg dapat dilakukan adalah mengembangkan pendidikan yang berwawasan
global.

Slide 5 : Berbagai Tantangan Pendidikan di Era Global

a. Gobalisasi di bidang budaya, etika dan moral sebagai akibat dari kemajuan
teknologi di bidang transportasi dan informasi.
b. Diberlakukannya globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti persaingan
alumni dalam pekerjaan semakin ketat.
c. Hasil-hasil survey internasional menunjukan bahwa mutu pendidikan di
Indonesia masih rendah atau bahkan selalu ditempatkan dalam posisi juru kunci
jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga.
d. Masalah rendahnya social-capital. Inti dari social-capital adalah trust (amanah).

Slide 6 : Hal yang Harus Menjadi Perhatian Pendidikan di masa Globalisasi

a. Dunia sudah sangat terbuka dan membentuk jaringan kerja sedemikian


kompleks dalam system dunia. Hal ini harus diantisipasi dengan upaya
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkompetisi, berkooperasi serta
bersinergi, atau dengan kata lain mempersiapkan SDM yang mampu
menghadapi persaingan dan juga mampu bersanding dengan perubahan.
b. Mutu kompetensi yang berisi pengetahuan, kecakapan hidup, dan nilai. Ketiga,
kompetensi holistic, utuh dan general(lintas disiplin) diperlukan dan diutamakan
untuk sukses atau berhasil berperan dalam kehidupan global,
c. Konsekuensi logis SDM yang senantiasa siap memperbaharui kompetensinya,
perlu ditanamkan belajar berkelanjutan, terus menerus sepanjang hayat. Harus
dilahirkan sebuah generasi yang siap menjadi manusia yang pembelajar agar
kompetensi yang dimiliki tetap mutakhir, kelima, dibutuhkan SDM yang peka
terhadap peruahan dan mandiri. Kehidupan masa depan tidak bergantung pada
peran negara, lembaga, atau institusi. Negara, lembaga, atau institusi justru
sangat membutuhkan peran independen, kemandirian,dan kekritisan.

Slide 7 : Arah Pendidikan Indonesia


Dalam tataran kebijakan, arah pendidikan bangsa Indonesia sebenarnya
sudah sangat jelas. Secara yuridis, arah kebijakan bangsa Indonesia telah diatur
dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, batang tubuh UUD 1945 hasil
amandemen pasal 31 ayat (3), dan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas pasal 3. “Dalam tataran kebijakan, arah pendidikan bangsa
Indonesia menuntut adanya keseimbangan antara pengembangan potensi fisik
(raga) dan potensi pikir (intelektualitas) dengan pendidikan moral dalam rangka
pengembangan potensi rasa, potensi karsa, dan potensi religi”

Muhyiddin (2012) “Dalam prakteknya, arah pendidikan nasional yang


sudah berjalan selama ini 95% hanya menitik beratkan pada unsur kepandaian dan
intelektual saja, sedangkan unsur pembangunan moral hanya menjadi pendidikan
skunder belaka.”

Slide 8 : Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum pendidikan harus termuat empat standar yang
saling terkait, yaitu:
a. standar kompetensi (tujuan pendidikan),
b. standar isi (materi/tema pembelajaran),
c. standar proses, dan
d. standar evaluasi (penilaian).
Dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan agar semua ranah
pendidikan atau potensi peserta didik dapat dibangun dan dikembangkan.

Slide 9 : Standar Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, harus juga memperhatikan standar


pendudung pendidikan yang meliputi:

a. Standar sarana-prasarana,
b. Standar tenaga pendidikan & kependidikan,
c. Standar pembiayaan, dan
d. Standar pengelolaan

Slide 10 : Reformasi Pendidikan

Reformasi pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan agar pendidikan


dapat berjalan lebih efektif dan efisien mencapai tujuan pendidikan nasional.
Untuk itu dalam reformasi dua hal yang perlu dilakukan:

a. Mengidentifikasi atas berbagai problem yang menghambat terlaksananya


pendidikan dan,
b. Merumuskan reformasi yang bersifat strategic dan praktis sehingga dapat di
implementasikan di lapangan.

Slide 11 : Implementasi Reformasi Pendidikan


Implementasi reformasi pendidikan yang berada di antara kebijakan
publik dan kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar, memusatkan
pada empat dimensi, yaitu:
a. Dimensi Kultural, berkaitan dengan nilai, keyakinan, dan norma-norma
berkaitan dengan pendidikan.
b. Dimensi Politik, berkaitan dengan otoritas, kekuasaan, dan pengaruh,
termasuk di dalamnya negosiasi untuk memecahkan konflik-konflik dan isu-
isu pendidikan.
c. Dimensi Teknis, berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan
professional dan bagaimana keduanya dapat dikuasai oleh pendidik. Dengan
kata lain, aspek teknis dipusatkan pada kemauan dan kemampuan guru
untuk melakukan reformasi pada dimensi kelas atau melaksanakan proses
belajar mengajar sebagaimana dituntut oleh reformasi.
d. Dimensi Konstektual, menekankan bahwa pendidikan tidak berproses dalam
suasana vakum dan tertutup, namun terbuka, senantiasa berinteraksi
dengan aspek lainnya yang berada di luar pendidikan. Aspek-aspek lain
dapat memiliki dampak positif maupun dampak negatif bagi pendidikan.

Slide 12 : Mengembangkan Keterampilan Abad-21


Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis
pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan
sebagainya. Pada abad ini, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit
diprediksi dalam segala aspek kehidupan meliputi bidang ekonomi,
transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lain-lain.

National Education Association (n.d.) telah mengidentifikasi


keterampilan abad ke-21 sebagai keterampilan “The 4Cs.” “The 4Cs” meliputi
berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Keterampilan berpikir
kritis merupakan keterampilan untuk melakukan berbagai analisis, penilaian,
evaluasi, rekonstruksi, pengambilan keputusan yang mengarah pada tindakan
yang rasional dan logis (King, et al., 2010).

Slide 13 : Mengorganisasikan keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai, dan etik abad


ke21 ke dalam empat kategori (Saavedra dan Opfer, 2012).
a. Cara berpikir (ways of thinking) meliputi kreativitas dan inovasi, berpikir kritis,
pemecahan masalah, pembuatan keputusan, dan belajar tentang belajar
(metakognisi).
b. Kedua, cara bekerja (ways of working) meliputi keterampilan berkomunikasi,
berkolaborasi, dan kerja tim.
c. Ketiga, alat-alat untuk bekerja (tools of working) meliputi pengetahuan umum
dan literasi teknologi komunikasi dan informasi.
d. Keempat, hidup di dunia (living in the world) meliputi kewarganegaraan, hidup
dan karir, tanggung jawab personal dan sosial, serta kompetensi dan kesadaran
budaya.

Slide 14 : Upaya yang Dapat Dilakukan Oleh Pendidik untuk Mengembangkan Keterampilan
Abad Ke-21 dalam Pembelajaran.
a. Buatlah masalah terbuka (openended) dan kurang terstruktur (illstructured)
untuk memulai pembelajaran.
b. Tugaskan peserta didik memecahkan masalah secara kolaboratif. Pemecahan
masalah secara kolaboratif mendorong peserta didik mengembangkan
keterampilan bekerja sama dalam tim.
c. Tugaskan peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Sumber
informasi tidak hanya dari buku atau pendidik, tetapi juga dapat berasal dari
jurnal penelitian, koran, siaran radio, siaran TV, ahli, internet, dan lain-lain. Kita
ketahui bahwa internet merupakan perpustakaan terbesar di dunia. Oleh karena
itu, peserta didik dituntut mampu mengakses, menganalisis, mengevaluasi,
memilih, dan menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan masalah.
Peserta didik juga harus mampu mengevaluasi kredibilitas sumber informasi.
d. Tugaskan peserta didik mengomunikasikan hasil-hasil pemecahan masalah
secara tertulis dan lisan. Ketika mengomunikasikan hasil pemecahan masalah
secara tertulis dan lisan, peserta didik berlatih mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan komunikasi.
e. Pembelajaran campuran adalah pembelajaran yang menggabungkan
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Pada pembelajaran tatap
muka dapat dipilih salah satu model pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang sesuai. Sementara itu, pada pembelajaran online dapat digunakan program
MOODLE, Google Classroom, Edmodo, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai