Kelompok 1 :
FIONY TASYA MIRANDA GOLIOT
201000461201050
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Wawasan Tentang Manajemen
Lintas Budaya “. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah “Manajemen Lintas Budaya “.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, tentunya akan ditemui beberapa hal
yang belum sempurna maka dari itulah saya mohon kritik dan saran untuk dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam perkembangan makalah berikutnya. Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada Bapak Arfimasri, SE, MM yang sudah memberikan tugas dan petunjuk
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dan berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………....
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan tentang Manajemen Lintas Budaya ...........................................
B. Memahami Budaya dan Manajemen .............................................................
C. Nilai Lintas Budaya pada Manajemen ...........................................................
D. Budaya dan Dimensi .....................................................................................
E. Komunikasi Lintas Budaya ...........................................................................
F. Elemen Dasar Komunikasi Lintas Budaya ...................................................
G. Komunikasi Lintas Budaya yang efektif ......................................................
H. Manfaat mempelajari Manajemen Lintas Budaya .......................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi seperti saat ini terdapat banyak perusahaan atau organisasi
internasional. Tidak dapat di pungkiri tentunya ada elemen – elemen di dalam
organisasi atau perusahaan itu sendiri yang terdiri dari berbagai macam negara, suku
bangsa, adat istiadat, agama, dan watak. Oleh karena itu tentunya dalam mengelola
perusahaan atau organisasi tersebut dibutuhkan sisten untuk mengatur agar
profesionalitas dapat tetap terjaga. Kita ambil contoh apabila dalam suatu kelompok
yang terdiri dari berbagai macam sudut pandang terjadi suatu perselisihan, maka
disinilah manajemen lintas budaya ini akan digunakan.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui tentang Manajemen Lintas Budaya
2. Memahami tentang Budaya dan Manajemen
3. Mengetahui tentang Nilai Lintas Budaya pada Manajemen
4. Budaya dan Dimensi
5. Komunikasi Lintas Budaya
6. Elemen Dasar Komunikasi Lintas Budaya
7. Komunikasi Lintas Budaya yang efektif
8. Manfaat mempelajari Manajemen Lintas Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
Adler (2002), memberikan definisi tentang apa itu manajemen lintas budaya
yakni menjelaskan tentang perilaku orang-orang dalam organisasi di seluruh dunia dan
menunjukkan bagaimana mereka bekerja dalam organisasi dengan perbedaan budaya.
Manajemen lintas budaya menggambarkan perilaku organisasi di dalam negara dan
budaya; membandingkan perilaku organisasi lintas negara dan budaya; dan berusaha
untuk memahami dan meningkatkan interaksi dengan rekan kerja, manajer, eksekutif,
klien, pemasok, dan mitra aliansi dari negara dan budaya di seluruh dunia.
Lintas budaya terjadi ketika manusia dengan budayanya berhubungan dengan manusia
lain yang berasal dari budaya berbeda, berinteraksi dan bahkan saling memengaruhi.
Lintas budaya adalah istilah yang sering digunakan untuk menjabarkan situasi ketika
sebuah budaya berinteraksi dengan budaya lain dan keduanya saling memberikan
pengaruh dan dampak baik positif maupun negatif, seperti yang terjadi dalam setiap
kegiatan wisata, para wisatawan dipastikan melakukan interaksi dan memberikan dampak
baik positif maupun negatif kepada masyarakat setempat. Adanya perbedaan budaya
karena budaya bersifat dinamis dan selalu berevolusi sehingga perlu beragam pendekatan
untuk dapat memahami kebudayaan, antara lain dengan cara asimilasi, integrasi dan
pemahaman lintas budaya. Lintas budaya menciptakan nilai untuk menentukan mana
yang tepat dan mana yang dapat diterima oleh budaya lain. Lintas budaya menjadikan
manusia dapat berkomunikasi dengan baik pada akhirnya, lintas budaya dapat mempererat
ikatan manusia lain serta memberikan keunikan pada diri manusia dan masyarakat.
Dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan, saling memahami dan melengkapi melalui
komunikasi lintas budaya akan tercipta perdamaian dan harmonisasi kehidupan
(Kusherdyana, 2013).
Kata budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam Bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan,
bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture dalam Bahasa
Inggris diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai "kultur". Pemahaman
mengenai budaya, ada beberapa pendapat para ahli yang dikumpulkan dari literature,
yaitu: (Koentjaraningrat, 1998), budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan cara belajar. Budaya atau kebudayaan seperti sebuah piramida
berlapis tiga. Lapisan di atas adalah hal-hal yang dapat dilihat kasat mata seperti
bentuk bangunan, pakaian, tarian, music, teknologi, dan barang-barang lain. Lapisan
tengah adalah perilaku, gerak-gerik dan adat istiadat yang sering kali dapat juga dilihat.
Lapisan bawah adalah kepercayaan- kepercayaan, asumsi, dan nilai-nilai yang
mendasari lapisan di atasnya.
Menurut Tremlett, Harvey and Sutherland, (2017), pendapatnya tentang budaya:
“Culture or civilization, take in its wide technografhic sense, is that complex whole which
includes knowledge, bilief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits
acquired by men as a member of society”. Yang diartikan bahwa budaya atau peradaban
mempunyai pengertian teknografis yang luas, adalah merupakan suatu keseluruhan yang
kompleks mencakup pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
segala kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
1. Planning
Manajemen lintas budaya mengacu pada pengelolaan orang, benda, dan peristiwa yang
melibatkan latar belakang budaya yang berbeda. Dengan mengadopsi pendekatan
manajemen inklusif terhadap budaya anak perusahaan dari ras yang berbeda, jenis
budaya yang berbeda dan tahap perkembangan budaya yang berbeda dalam operasi
transnasional. Manajemen lintas budaya berfokus pada manajemen yang efektif dari
budaya yang berbeda dalam operasi global perusahaan yang merupakan konsep tingkat
organisasi.
Dari sudut pandang kecil, "manajemen lintas budaya" mencoba memecahkan
komunikasi dan kerjasama antara anggota dari latar belakang budaya yang berbeda dalam
kelompok kerja yang sama, dan pijakannya adalah efektivitas tim lintas budaya (Chen and
Wang, 2019).
Dalam komunikasi lintas budaya terdapat beberapa elemen dasar, yaitu perilaku
verbal, perilaku nonverbal, gaya komunikasi, nilai-nilai, sikap, dan prasangka.
Perilaku verbal. Perilaku verbal merujuk pada apa yang kita katakan dan
bagaimana kita mengatakannya. Yang termasuk dalam perilaku verbal adalah
aksen, intonasi suara, volume, rata-rata kecepatan, dan slang.
Perilaku non verbal. Perilaku nonverbal merujuk pada apa yang kita katakan
saat kita tidak berbicara. Yang termasuk dalam perilaku nonverbal adalah
berbagai bahasa tubuh dalam komunikasi seperti kontak mata dan cara kita
memperlihatkan rasa hormat kepada orang lain. Selain itu, bahasa obyek
seperti ornamen dan bahasa lingkungan seperti rumah dan rancangan kantor.
Gaya komunikasi. Gaya komunikasi merujuk pada bagaimana kita
mengekspresikan diri kita. Yang termasuk dalam gaya komunikasi adalah cara
berbicara, cara berinteraksi dengan orang lain, dan lain-lain.
Nilai-nilai, sikap, dan prasangka. Ketiga elemen ini merujuk pada apa yang
kita percaya adalah benar. Elemen ini merupakan elemen yang sangat
kompleks dan mencakup kepercayaan serta perasaan dalam diri tentang
identitas diri, dunia, atau bagaimana kita memandang orang lain.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajer bisnis internasional
untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi guna mencapai komunikasi lintas
budaya yang efektif :
Kita mengetahui dan memahami arti dari manajemen komunikasi lintas budaya
KESIMPULAN
Manajemen Lintas Budaya mempelajari perilaku orang dalam organisasi di seluruh dunia
dan melatih orang untuk bekerja dalam organisasi dengan karyawan dan populasi klien dari
beberapa budaya. Ini menggambarkan perilaku organisasi dalam negara dan budaya;
membandingkan perilaku organisasi lintas negara dan budaya; dan, mungkin yang paling penting,
berusaha untuk memahami dan meningkatkan interaksi rekan kerja, klien, pemasok, dan mitra
aliansi dari berbagai negara dan budaya (Barmeyer, Bausch and Moncayo, 2019).
Adler (2002), memberikan definisi tentang apa itu manajemen lintas budaya yakni
menjelaskan tentang perilaku orang-orang dalam organisasi di seluruh dunia dan menunjukkan
bagaimana mereka bekerja dalam organisasi dengan perbedaan budaya. Manajemen lintas budaya
menggambarkan perilaku organisasi di dalam negara dan budaya; membandingkan perilaku
organisasi lintas negara dan budaya; dan berusaha untuk memahami dan meningkatkan interaksi
dengan rekan kerja, manajer, eksekutif, klien, pemasok, dan mitra aliansi dari negara dan budaya
di seluruh dunia.
Lima dimensi budaya yaitu : Individualisme, Kolektivisme, Jarak kekuasaan,
Penghindaran ketidakpastian dan Maskulinitas.
SARAN
Dengan mempelajari Wawasan Tentang Manajemen Lintas Budaya, semoga kita memahami
bahwa perilaku orang dalam organisasi di seluruh dunia dan melatih orang untuk bekerja dalam
organisasi dengan karyawan dan populasi klien dari beberapa budaya. Ini menggambarkan
perilaku organisasi dalam negara dan budaya; membandingkan perilaku organisasi lintas negara
dan budaya; dan, mungkin yang paling penting, berusaha untuk memahami dan meningkatkan
interaksi rekan kerja, klien, pemasok, dan mitra aliansi dari berbagai negara dan budaya. Kritik
dan saran pembaca akan membuat penulis akan lebih baik untuk evaluasi dan pengembangan
kedepan
DAFTAR PUSTAKA
1. https://pakarkomunikasi.com/manajemen-komunikasi-lintas-budaya
2. http://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2017/12/manajemen-lintas-budaya-
kerangka.html
3. https://www.researchgate.net/publication/362667353_Manajemen_Lintas_Budaya
4. Buku Cetak Manajemen Lintas Budaya.