Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN DEMOKRASI

A. Pengertian Pendidikan Demokrasi


Pendidikan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mentransfer pengetahuan,
meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan kepada orang lain, baik
secara formal maupun informal, untuk mencapai tujuan memperoleh pengalaman, untuk
meningkatkan kualitas diri dan mencapai kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan.
Oleh karena itu peran Pendidikan senantiasa diarahkan pada upaya peningkatan kualitas
manusia.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa , akan sangat bergantung pada kondisi
sumber daya manusia yang cukup tinggi , sehingga dalam realitasnya dibutuhkan oleh
penyelenggaraan pendidikan yang mampu mengakomodir tuntutan kebutuhan lingkungan
dan masyarakat (Puspa & Ramadhani, n.d.) Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap
seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang.
Pengertian Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis)
dan istilah (terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat
dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
demokrasi menurut (Ump, 2011) demokrasi merupakan suatu sistem bernegara seta
pemerintahan yang memberikan penekanan pada kekuasaan rakyat, demokrasi dalam
pemerintahan meliputi tiga hal mendasar, pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh
rakyat, dan pemerintahan untuk rakyat. Selanjutnya menurut t Joseph A. Schemer,
Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan polituk
dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat.
Sedangkan menurut Henry B. Mayo, Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik
merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil- wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Dari beberapa pendapat tadi dapat simpulkan demokrasi merupakan suatu bentuk
sistem pemerintahan di mana kekuasaan dan otoritas politik berada dalam tangan rakyat
atau warga negara. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan politik, baik secara langsung atau melalui wakil-wakil
yang mereka pilih dalam pemilihan umum. Konsep demokrasi berpusat pada prinsip
bahwa pemerintah harus beroperasi dengan persetujuan rakyat dan harus melayani
kepentingan masyarakat.
pendidikan demokrasi adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai demokrasi,
yaitu pendidikan yang pembelajarannya tidak membedakan peserta didik berdasarkan
status sosial, asal usul suku, agama atau ras, serta tidak memisahkan peserta didik karena
alasan lain (Khuzaimah & Farid, 2022). Pendidikan demokrasi merupakan aspek kunci
dalam pembentukan masyarakat yang partisipatif dan berpikiran kritis. Dalam era modern
ini, pendidikan demokrasi menjadi semakin penting karena mengajarkan warga negara
bagaimana berpartisipasi dalam proses politik dan menciptakan tatanan sosial yang adil.
pendidikan demokrasi membantu memahamkan warga negara tentang hak dan
kewajiban mereka dalam sistem politik. Ini melibatkan pemahaman mengenai hak
memilih, hak berbicara, dan hak berserikat, serta tanggung jawab mereka untuk memilih
pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi (Alfitri & Arrozi, 2022). Dengan
demikian, pendidikan demokrasi membantu menghapus ketidaktahuan dan apatis politik
di kalangan warga negara.
Kehidupan demokrasi dalam bidang pendidikan merupakan tindakan menghargai
keberagaman potensi individu yang bereda dalam kebersamaan. Dengan demikian segala
bentuk penyamarataan individu dalam satu uniformitas dan pengingkaran terhadap
keunikan sifat individu bertentangan dengan salah satu prinsip demokrasi Dari hak-hak
warga negara dalam mengikuti pendidikan tersebut tersirat adanya dua hal penting yaitu:
pertama, pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam batas tertentu
yakni pada level pendidikan dasar sembilan tahun; kedua, adanya peluang untuk memilih
satuan pendidikan sesuai dengan karakteristiknya.

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Demokrasi


Pendidikan kewarganegaraan sama dengan pendidikan demokrasi, yang tujuannya
adalah untuk melatih warga negara berpikir kritis dan bertindak demokratis, menanamkan
kesadaran pada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan bermasyarakat
yang paling menjamin hak-hak masyarakat.
pendidikan demokrasi pada umumnya mempunyai tujuan mendidik warga negara
Indonesia untuk semangat persatuan dan mengutarakan pendapat yang berbeda-beda.
Pendidikan demokratis juga dapat dilihat dari sudut pandang sila pertama yaitu
ketuhanan. mereka merasakan cinta tanah air dan merasakan kewajiban untuk
memajukan negaranya bersama (Isnaini, 2016).
Hasilnya yaitu Pendidikan demokrasi sangat penting karena sangat
mempengaruhi karakteristik bangsa. Adapun beberapa pendapat dari berbagai
sudut seberapa penting pendidikan seperti pengaruh Pendidikan demokratis
pada siswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Pendidikan demokratis juga mewujudkan adanya wadah yang bebas untuk
belajar maupun berpendapat tanpa adanya batas status sosial yang membantu
bangsa untuk melakukan pembelajaran yang partisipatif, kritis, kreatif, dan
menantang aktualisasi diri mereka. Bahkan untuk menjadi seorang pemimpin
jiwa demokratis harus dimiliki karena menjadi salah satu tanggung jawab
sebagai pemimpin.

C. Penerapan Pendidikan Demokrasi

Menurut Michael W.Apple dalam Dede Rosyada, ciri-ciri penerapan demokrasi


pendidikan sebagai berikut:

 Adanya keterbukaan saluran ide dan gagasan, sehingga semua orang bisa menerima
informasi seoptimal mungkin
 Memberikan kepercayaan kepada individu-individu dan kelompok dengan kapasitas yang
mereka miliki untuk menyelesaikan berbagai persoalan sekolah
 Menyampaikan kritik sebagai hasil analisis dalam proses penyampaian evaluasi terhadap
ide-ide, problem-problem dan berbagai kebijakan yang di keluarkan sekolah.
 Memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dan persoalan-persoalan
publik
 Ada kepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu dan minoritas
 Pemahaman bahwa demokrasi yang dikembangkan belumlah mencerminkan demokerasi
yang di idealkan, sehingga demokrasi harus terus dikembangkan
 Terdapat sebuah institusi yang dapat terus mempromosikan dan mengembangkan cara-
cara hidup demokrasi

Jika diterapkan dalam kegiatan di lingkungan sekolah meliputi : kerja sama atau kerja
kelompok dalam pembelajaran, pemilihan ketua kelas atau OSIS, gotong royong
membersikan sekolah, toleransi, saling menghormati terhadap perbedaan dalam aktivitas
sehari-hari sekolah, kegiatan diskusi dan debat.
DAFTAR PUSTAKA

Alfitri, B., & Arrozi, M. F. (2022). pendidikan demokrasi. BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu,
01(5), 844–853.

Isnaini, M. (2016). Demokratisasi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of


Islamic Education Studies), 4(2), 315.

Khuzaimah & Farid. (2022). Penerapan Demokrasi Pendidikan pada Pembelajaran Siswa di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya, 4(1), 43.

Puspa, F., & Ramadhani, R. (n.d.). DEMOKRASI PENDIDIKAN.

Ump, F. (2011). Hakikat Pendidikan Demokrasi. 2016–2018.


http://repository.ump.ac.id/4214/3/DANAR DWI NUGROHO BAB II.pdf

Anda mungkin juga menyukai