Anda di halaman 1dari 120

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Departemen Kesehatan telah menetapkan Visi dan Misi Rencana Strategis

Departemen Kesehatan tahun 2011 – 2014. Visi Rencana Strategis yang ingin di

capai Departemen Kesehatan adalah “Masyarakat Yang Mandiri dan

Berkeadilan“. Visi ini di tuangkan menjadi 4 misi yaitu : (1) Meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta

dan masyarakat madani, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin

tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan,

(3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta (4)

Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.

Visi dan Misi ini akan di wujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun

2011 – 2014, yaitu: meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan

masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional

dan global, meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan

berkeadilan serta berbasis bukti : dengan pengutamaan pada upaya promotif dan

preventif, meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan terutama untuk

mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional, meningkatkan pengembangan

dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu, meningkatkan

ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta

menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat

kesehatan dan makanan, meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,


1
transparan, berdaya guna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi

kesehatan yang bertanggung jawab.

Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai

upaya di lakukan baik yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan

maupun yang berhubungan dengan profesionalisme petugas kesehatan. Tenaga-

tenaga kesehatan yang handal dapat memikirkan kegiatan-kegiatan yang inovatif

di tengah-tengah masyarakat dalam memberdayakan kehidupannya dalam hal

kesehatannya agar mereka dapat hidup secara produktif dan menanamkan nilai-

nilai hidup sehat.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dan modal dasar manusia agar

dapat menjalani hidup yang wajar dengan berkarya dan menikmati kehidupan

secara optimal di dunia ini. Sebagai kebutuhan sekaligus hak dasar, kesehatan

harus menjadi hak milik setiap orang di manapun ia berada melalui peran aktif

individu dan masyarakat untuk senantiasa menciptakan lingkungan yang sehat

serta berprilaku sehat agar dapat hidup secara produktif.

Upaya yang di lakukan untuk merealisasikan hal ini di tempuh melalui

pembinaan profesional dalam bidang promotif dan preventif yang mengarah pada

pemahaman permasalahan kesehatan masyarakat, untuk itu selanjutnya dapat di

lakukan pengembangan program intervensi menuju perubahan pola pikir dan

prilaku masyarakat yang di inginkan. Salah satu bentuk kongkrit upaya tersebut

dengan melakukan Praktek Kerja Nyata ( PKN ).

Praktek Kerja Nyata ( PKN ) adalah suatu proses belajar kerja dalam

bentuk kegiatan professional terhadap program Pembangunan Berwawasan

Kesehatan sesuai dengan Paradigma Sehat dengan cara berpartisipasi dalam


2
menggerakkan seluruh komponen partnership secara proposional dalam suatu

kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari mahasiswa.

Praktek Kerja Nyata ( PKN ) di laksanakan dalam masyarakat di luar

kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan

perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi serta

seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta

meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum

kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat.

Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

merupakan daerah yang derajat Kesehatan Masyarakatnya masih perlu di adakan

pemberdayaan kehidupan, dalam hal ini kesehatan agar masyarakat dapat hidup

secara produktif dan lebih menanamkan nilai-nilai hidup sehat sehingga tercipta

keseimbangan dan terwujud derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dan

optimal, maka dari itu Mahasiswa Stikes Mandala Waluya Kendari melakukan

Praktek Kerja Nyata ( PKN ) di daerah ini.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Kegiatan pendidikan keprofesian yang sebagian besar berbentuk

Praktek Kerja Nyata ( PKN ), bertujuan untuk :

a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja profesi pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah

luasnya wawasan mahasiswa.

3
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus yang akan di capai mahasiswa dalam Praktek

Kerja Nyata ( PKN ) adalah :

a. Mengenal dan memahami struktur masyarakat serta organisasinya.

b. Mengenal karateristik serta norma-norma dalam masyarakat.

c. Dapat mengidentifikasi masalah, hasil kegiatan pengumpulan data dasar

dan data sekunder.

d. Bekerjasam secara tim dalam berbagai kegiatan kelompok.

e. Bersama-sama dengan masyarakat menentukan permasalahan kesehatan

masyarakat setempat dalam hal ini adalah Desa Bendewuta.

f. Memberikan gambaran konkrit pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ( PKN )

dan mengetahui arah perencanaan program Praktek Kerja Nyata ( PKN ).

C. Manfaat

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja

secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan

kaftan clan kerjasama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan pengahayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang di pelajari bagi pelaksanaan

pembangunan.

4
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan

yang di hadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Melaksanakan program pengembangan dan pembangunan bersama

masyarakat yang bertumpu pada kultur kerja setempat.

e. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya nalar dalam

melakukan penelaahan, perumusan, clan pemecahan masalah secara

pragmatik ilmiah.

f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

g. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan

dan memecahkan masalah secara langsung, akan menumbuhkan sifat

profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti

peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa kesejawatan.

2. Bagi masyarakat dan pemerintah daerah

a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang di butuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat

sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

5
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan

program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung

jawabnya.

3. Bagi perguruan tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa

dengan proses pembagunan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum,

materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi

dapat lebih di sesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.

b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan / kondisi nyata masyarakat

yang berguna bagi pengembangan IPTEKS serta dapat mendiagnosa

secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga IPTEKS yang di amalkan

dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi

serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang

melakukan Praktek Kerja Nyata ( PKN ).

6
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Keadaan Geografi

1. Luas Daerah

Desa Desa Tawaro Londo merupakan salah satu desa yang berada di

wilayah Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara. Luas Desa Desa Tawaro Londo adalah ± 7.360 Km / m2 yang terdiri

dalam 3 ( tiga ) dusun, Yaitu :

a) Dusun I Tawaro Londo

b) Dusun II Tawaro Londo

c) Dusun III Tawaro Londo

2. Batas Wilayah

Desa Tawaro Londo terletak ± 15 km dari pusat pemerintahan Kecamatan

Wonggeduku. Di lihat dari sudut geografi Desa Tawaro Londo memiliki batas-

batas wilayah sebagai berikut :

a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Uepai

b) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Unaasi Jaya

c) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kumapo

d) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Epea

3. Kondisi geografis

Desa Tawaro Londo merupakan daerah topografi berupa dataran rendah

dan pegunungan, dengan persebaran penduduk mengikuti jalur jalan raya.

7
B. Demografi

Berdasarkan data yang di peroleh dari Kantor Desa Tawaro Londo, hingga

akhir tahun 2011, di ketahui bahwa Desa Tawaro Londo memiliki jumlah penduduk

sebanyak 887 jiwa dengan jumlak kepala keluarga mencapai 215 KK dan jumlah

rumah tangga 193 rumah.

Tabel 1. Distribusi Jumlah Rumah Tangga di Desa Tawaro Londo Kecamatan


Wonggeduku, Tahun 2011.

No Dusun Total
N %
1. Dusun I 70 32,6
2. Dusun II 56 26,0
3. Dusun III 89 41,4
Total 215 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa di Dusun I terdapat 70 rumah tangga

( 32,6 % ), di Dusun II terdapat 56 rumah tangga ( 26,0 % ) dan di Dusun III

terdapat 89 rumah tangga ( 41,4 % ). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa di

Dusun III mempunyai jumlah rumah tangga paling banyak di banding dusun

lainnya, yaitu 89 rumah tangga atau 41,4 % dari total rumah tangga yang ada di

Desa Tawaro Londo.

8
Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Tawaro
Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

No Kelompok Umur Jumlah ( Jiwa ) Persentase ( % )


1. < 5 Tahun 82 9,2
2. 5 Tahun - 10 Tahun 148 16,6
3. 11 Tahun - 20 Tahun 151 16,9
4. 21 Tahun - 30 Tahun 197 22,1
5. 31 Tahun - 40 Tahun 139 15,6
6. 41 Tahun - 50 Tahun 86 9,7
7. >50 Tahun 84 9,4
Jumlah 887 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel tersebut di atas dapat di ketahui bahwa jumlah penduduk usia < 5

tahun sebanyak 82 jiwa ( 9,2 % ), usia 5 tahun - 10 tahun sebanyak 148 jiwa ( 16,6

% ), usia 11 tahun - 20 tahun sebanyak 151 jiwa ( 16,9 % ), usia 21 tahun -30 tahun

sebanyak 197 jiwa ( 22,1 % ), usia 31 tahun - 40 tahun sebanyak 139 jiwa ( 15,6

% ), usia 41 tahun - 50 tahun sebanyak 86 jiwa ( 9,7 % ), usia > 50 tahun sebanyak

84 jiwa ( 9,4 % ).

Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Tawaro


Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

No Jenis Kelamin Jumlah ( Jiwa ) Persentase ( % )


1. Laki-Laki 448 50,5
2. Perempuan 439 49,5
Jumlah 904 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel di atas dapat di lihat jumlah penduduk di Desa Bendewuta untuk

laki-laki berjumlah 448 ( 50,5 % ) dan perempuan berjumlah 439 ( 49,5 % ).

9
C. Keadaan Sosial Ekonomi / Budaya

1. Agama

Penduduk Desa Tawaro Londo 100 % beragama islam, yang

selengkapnya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Tawaro Londo


Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Total
No Agama
N %
1. Islam 887 100
2. Protestan - -
3. Katholik - -
4. Hindu - -
5. Budha - -
Jumlah 887 100,0
Sumber : Data Sekunder
Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa masyarakat Desa

Bendewuta mayoritas beragama islam yaitu sebanyak 887 orang ( 100 % ).

Aktifitas keagamaan di Desa Tawaro Londo yaitu adanya Majelis Ta’lim yang

rutin di laksanakan setiap kamis malam.

Di Desa Tawaro Londo terdapat 2 buah mesjid sebagai sarana

peribadatan. Tempat peribadatan tersebut menyebabkan aktifitas keagamaan

berjalan dengan lancar. Hal ini dapat di lihat dengan banyaknya aktifitas

keagamaan yang di lakukan oleh masyarakat setempat seperti kegiatan Majelis

Ta’lim, pengajian alquran, kegiatan yasinan dan kegiatan hari besar islam.

10
2. Budaya

Aspek kebudayaan yang menjadi sorotan dalam kajian adalah pengetahuan

dan teknologi masyarakat yang mayoritas suku tolaki. Untuk lebih jelasnya

dapat di lihat dari tabel berikut :

Tabel 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku di Desa Tawaro Londo


Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

No Suku Jumlah ( Jiwa ) Persentase ( % )


1. Tolaki 627 70,7
2. Bugis 220 24,8
3. Jawa 9 1,0
4. Bali 0 0
5. Tator 0 0
6. Makassar 28 3,2
7. Buton 1 1,0
8. Sunda 0 0
9. Muna 2 2,0
Jumlah 887 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat Desa Tawaro Londo di

dominasi oleh kebudayaan suku tolaki sebanyak 607 jiwa ( 68,4 % ), suku bugis

sebanyak 220 jiwa ( 24,8 % ), suku jawa sebanyak 9 jiwa ( 1,0 % ), makassar

sebanyak 28 jiwa ( 3,1 % ), suku buton sebanyak 1 jiwa ( 1,0 % ) dan suku muna

sebanyak 2 jiwa ( 2,0 ).

Desa Tawaro Londo di kepalai oleh seorang kepala desa dan di bantu oleh

aparat pemerintah desa lainnya, seperti sekretaris desa, perangkat desa, kepala

dusun, kepala RT / RW, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta tokoh adat

yang ada di desa ini.

11
Kegiatan-kegiatan sosial yang di lakukan oleh warga yaitu kerja bakti di

balai desa, mesjid dan mengikuti kegiatan PKK dan Dasa Wisma serta kegiatan

ke olahragaan.

Adapun kegiatan-kegiatan tersebut di dukung dengan sarana-sarana yang

terdapat di desa ini, sarana sosial yang terdapat di wilayah Desa Tawaro Londo

yaitu sebagai berikut :

a. Balai desa :1 buah

b. Tempat Ibadah ( Masjid) :1 buah

c. Sanggar PKK :1 buah

d. KUD :1 buah

3. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Tawaro Londo beragam ada yang

tidak sekolah, belum sekolah, SD, SMP, SMU, Namun yang paling banyak di

desa ini adalah tidak sekolah yaitu sekitar 21,3% ( berdasarkan data primer

responden).

Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Tawaro Londo tidak ada sama

sekali.

12
Tabel 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa
Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

No Tingkat Pendidikan Jumlah ( Jiwa ) Persentase ( % )


1. Tidak Sekolah 189 21,3
2. SD 218 24,6
3. SLTP 167 18,8
4. SLTA 154 17,4
5. Belum Sekolah 78 8,8
Jumlah 887 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

masyarakat Desa Tawaro Londo adalah tidak sekolah sebanyak 189 jiwa ( 21,3

% ), SD sebanyak 218 jiwa ( 24,6 % ), SLTP sebanyak 167 jiwa ( 18,8 % ),

SLTA sebanyak 154 jiwa ( 17,4 % ), D III sebanyak 55 jiwa ( 6,2 % ), S1

sebanyak 25 jiwa ( 2,8 % ) dan S2 sebanyak 1 jiwa ( 1,0 % ) serta belum

sekolah sebanyak 78 jiwa ( 8,8 % ).

4. Jenis Pekerjaan

Masyarakat Desa Tawaro Londo pada umumnya berprofesi sebagai

petani. Namun di samping itu ada juga yang bekerja sebagai pegawai negeri

sipil,, pedagang / wiraswasta dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

pada tabel berikut :

13
Tabel 7. Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Desa
Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

No Jenis Pekerjaan Jumlah ( Jiwa ) Persentase ( % )


1. PNS 1 3,3
3. Wiraswasta 27 3,0
4. Petani 171 19,3
5. Tukang 3 3,0
6. Ibu Rumah Tangga 172 19,4
11. Belum Bekerja 461 52,0
Jumlah 887 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel di ketahui bahwa rata-rata penduduk Desa Tawaro Londo

berprofesi sebagai pegawai negeri sipil yaitu sebanyak 1 jiwa ( 3,3

% ), ,wiraswasta sebanyak 27 jiwa ( 3,0 % ), petani sebanyak 171 jiwa ( 19,3

% ), tukang sebanyak 3 jiwa ( 3,0 % ), ibu rumah tangga sebanyak 172 jiwa

( 19,4 % ), pensiunan sebanyak 5 jiwa ( 6,0 % ), honorer sebanyak 15 jiwa ( 1,7

% ), sopir sebanyak 1 jiwa ( 1,0 % ), penenun sebanyak 2 jiwa ( 2,0 % ) dan

belum bekerja sebanyak 461 jiwa ( 52,0 % ).

5. Pendapatan

Jumlah pendapatan setiap keluarga berbeda-beda mengingat profesi

mereka sebagai petani. Besar kecilnya pendapatan masyarakat itu tergantung

dari banyaknya hasil panen tahunan yang mereka peroleh. Berdasarkan hasil

yang kami peroleh pada saat pendataan, pendapatan yang di peroleh kebanyakan

penduduk setiap bulannya adalah antara < Rp 500.000 per bulan. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat dari tabel berikut :

Tabel 8. Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Pendapatan di


Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
14
Total
No Jumlah Pendapatan
N %
1. <Rp. 500.000 118 54,9
2. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 65 30,2
3. >Rp. 1.000.000 32 14,9
Jumlah 215 100,0
Sumber : Data Sekunder

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan

masyarakat Desa Bendewuta adalah <Rp. 500.000 sebanyak 118 KK jiwa

( 54,9 % ), Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 sebanyak 65 KK ( 30,2 % ) dan >Rp.

1.000.000 sebanyak 32 KK ( 14,9 ).

15
D. Status Kesehatan

1. Data tenaga kesehatan

Tabel 9. Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas Wonggeduku, Tahun

2011.

No Jenis Ketenagaan Jumlah Persentase ( % ) Ket


1. Dokter Umum 3 9,4
2. Dokter Gigi 1 3,1
3. Sarjana Kesmas 5 15,5
4. D III Apoteker 1 3,1
5. Sarjana Umum 1 3,1
6. D IV Kebidanan 1 3,1
7. D III Keperawatan 5 15,6
8. D III Kebidanan 7 21,9
9. D III AKL 1 3,1
10 SPAG 1 3,1
.
11 SAA / SMF 1 3,1
.
12 SPK 3 9,4
.
13 SLTA / SMEA 2 6,4
.
Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tenaga kesehatan

yang ada di Puskesmas Wonggeduku yaitu dokter umum sebanyak 3 orang ( 9,4

% ), dokter gigi sebanyak 1 orang ( 3,1 % ), kesehatan masyarakat 5 orang ( 15,5

% ), D III apoteker sebanyak 1 orang ( 3,1 % ), sarjana umum sebanyak 1 orang

16
( 3,1 % ), D IV kebidanan sebanyak 1 orang ( 3,1 % ), D III keperawatan

sebanyak 5 orang ( 15,6 % ), D III kebidanan sebanyak sebanyak 7 orang ( 21,9

% ), D III kesehatan lingkungan sebanyak 1 orang ( 3,1 % ), SPAG sebanyak 1

orang ( 3,1 % ), SAA / SMF sebanyak 1 orang ( 3,1 % ), SPK sebanyak 3 orang

( 9,4 % ) dan SLTA / SMEA sebanyak 2 orang ( 6,4 % ).

2. Pola angka kesakitan

Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari Puskesmas Wonggeduku

sampai dengan akhir bulan Desember tahun 2011 yang telah di rata-ratakan

secara umum yang masuk sepuluh besar penyakit dalam tahun 2011 adalah

sebagai berikut :

Tabel 10. Distribusi Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Wonggeduku,


Tahun 2011.

No Jenis Penyakit Jumlah Persentase ( % )


1 ISPA 1.045 22,5
2 Hipertensi 709 15,3
3 Gastritis 690 14,9
4 Influenza 499 10,8
5 Obs. Febris 372 8
6 Penyakit sendi otot dan jaringan 340 7,3
7 Diare 268 5,8
8 Cevalgia 267 5,7
9 Kecelakaan lalulintas / ganti verband 261 5,6
10 Penyakit kulit 188 4,1
Jumlah 4.639 100,0
Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa sepuluh ( 10 )

besar penyakit Puskesmas Wonggeduku adalah ISPA sebanyak 1.045 orang

17
( 22,5 % ), hipertensi sebanyak 709 orang ( 15,3 % ), gastritis sebanyak 690

orang ( 14,9 % ), influenza sebanyak 499 orang ( 10,8 % ), obs febris sebanyak

372 orang ( 8,0 % ), penyakit sendi otot dan jaringan sebanyak 340 orang ( 7,3

% ), diare sebanyak 268 orang ( 5,8 % ), cevalgia sebanyak 267 orang ( 5,7 % ),

kecelakaan lalu lintas / ganti verband sebanyak 261 orang ( 5,6 % ) dan penyakit

kulit sebanyak 188 orang ( 4,1 % ).

3. Fasilitas umum yang berpengaruh terhadap program kesehatan

Di Desa Tawaro Londo mempunyai 1 buah posyandu sebagai sarana

pelayanan kesehatan yang terdekat , di mana posyandu tersebut di lakukan

sebulan sekali dan di bantu dengan kader kesehatan dalam melakukan kegiatan

tersebut.

18
BAB III

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan Observasi

Persiapan observasi yang di lakukan pada lokasi Praktek Kerja Nyata ( PKN )

Mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari Kelompok IX Desa Tawaro Londo

Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pertemuan dengan aparat pemerintah setempat yakni Camat, Kepala

Desa, Kepala Dusun, Ketua RT / RW, Tokoh Masyarakat dan pengurus

organisasi sosial kemasyarakatan lainnya serta Kepala Puskesmas Wonggeduku

beserta staf.

2. Melakukan diskusi mengenai :

a) Norma-norma dan adat kebiasaan masyarakat.

b) Kebiasaan masyarakat dalam bidang kesehatan seperti perilaku sehat,

kesehatan lingkungan, kecenderungannya, pola penyakit dan sebagainya.

c) Harapan-harapan yang di inginkan oleh masyarakat dalam peningkatan

kesehatannya dengan metode partisipatif.

3. Mengumpulkan data primer dan sekunder yang di ambil dari masyarakat, kantor

desa instansi terkait. Metode pengumpulan data primer di lakukan dengan cara :

a) Wawancara langsung dengan masyarakat Desa Tawaro Londo dengan

panduan kuesioner.
19
b) Pencatatan ( recording )

c) Observasi atau pengamatan langsung.

4. Dengan data yang telah di kumpulkan bersama dengan masyarakat melihat

permasalahan kesehatan.

5. Bersama dengan masyarakat menentukan masalah kesehatan yang ingin di atasi

6. Melakukan diskusi sesama anggota kelompok

B. Observasi lapangan

Adapun kegiatan observasi lapangan yang di lakukan pada lokasi Praktek

Kerja Nyata ( PKN ) Mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari Kelompok IX

Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe adalah sebagai

berikut :

1. Data primer di kumpulkan melalui wawancara kepada responden dengan

menggunakan kuesioner.

2. Data sekunder di peroleh dengan cara mencatat data monografi dan demografi di

kantor kepala desa serta data tentang kesehatan di Puskesmas Wonggeduku.

C. Program Kerja

Adapun yang menjadi program kerja Praktek Kerja Nyata ( PKN ) STIKES

Mandala Waluya Kendari kelompok IX Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku

Kabupaten Konawe adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis situasi.

2. Mengumpulkan data.

3. Mengidentifikasi masalah kesehatan.

4. Menganalisis masalah.

5. Memprioritaskan masalah.
20
6. Menganalisis pemecahan masalah.

7. Merencanakan program intervensi di lingkungan masyarakat.

D. Pelaksanaan Program Kerja

1. Pendataan dan Pemetaan

Kegiatan pendataan dan pemetaan yang di lakukan oleh mahasiswa Praktek Kerja

Nyata ( PKN ) STIKES Mandala Waluya Kendari adalah sebagai beirkut :

a. Morbidity

Tabel 11. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Anggota


Keluarga Yang Sakit di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

Anggota Keluarga Yg Sakit

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 21 49 70
% 30,0% 70,0% 100.0%
2 N 17 39 56
% 30,4% 69,9% 100.0%
3 N 30 59 89
% 33,7% 66,3% 100.0%
Total N 68 147 215
% 31,6% 68,4% 100.0%

Grafik 1. Distribusi Kepala keluarga per Dusun Berdasarkan Anggota


Keluarga Yang Sakit Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
70

60

50

40
Ya
30 Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

21
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa anggota

Gejala-Gejala

Batuk Demam Rematik Diare Lain-Lain Total


Nama Dusun 1 N 8 10 2 0 1 21
% 38.1% 47.6% 9.5% .0% 4.8% 100.0%
2 N 6 5 3 2 1 17
% 35.3% 1.4% 17.6% 11.8% 5.9% 100.0%
3 N 2 13 2 0 13 30
% 6.7% 43.3% 6.7% .0% 43.3% 100.0%
Total N 16 28 7 2 15 68
% 23.5% 41.2% 10.3% 2.9% 22.1% 100.0%

keluarga yang sakit masyarakat Desa Bendewuta adalah sebanyak 68 KK

( 31,6 %) dan yang tidak sakit sebanyak 147 KK ( 68,4 % ).

Tabel 12.Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Gejala


Penyakit di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Grafik 2. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Gejala


Penyakit di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

22
Pertama Kali Mencari Pengobatan

Puskesmas Dukun RS Bidan Dokter Praktek Total

Nama Dusun 1 N 6 6 1 8 0 21

% 28.6% 28.6% 4.8% 38.1% .0% 100.0%

2 N 8 4 1 3 1 17

% 47.1% 23.5% 5.9% 17.6% 5.9% 100.0%

3 N 18 5 4 3 0 30

% 60.0% 16.7% 13.3% 10.0% .0% 100.0%

Total N 32 15 6 14 1 68

% 47.1% 22.1% 8.8% 20.6% 1.5% 100.0%


14

12

10

8 Batuk
Demam
Rematik
6 Diare
Lain-Lain
4

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa gejala-gejala

penyakit yang di derita masyarakat Desa Bendewuta adalah sebagai berikut

batuk sebanyak 16 KK ( 23,5% ), demam sebanyak 28 KK ( 41,2% ), rematik

sebanyak 7 KK ( 10,3% ), diare sebanyak 2 KK ( 2.9% ) dan lain-lain

sebanyak 15 KK ( 22,1% ).

Tabel 13. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Cara


Mencari Pengobatan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

23
Grafik 3. Distribusi Kepala keluarga per Dusun Berdasarkan Cara
Mencari Pengobatan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

30

25

20

Dusun 1
15
Dusun 2
Dusun 3
10

0
Puskesmas Dukun RS Bidan Dokter Praktek

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa cara

mencari pengobatan masyarakat Desa Tawaro Londo adalah sebagai berikut,

puskesmas sebanyak 47 KK ( 45,2% ), dukun sebanyak 23 KK ( 22,1% ),

rumah sakit sebanyak 11 KK ( 10,6% ), bidan sebanyak 20 KK ( 19,2% ) dan

dokter praktek sebanyak 3 KK ( 2,9% ).

Tabel 14. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Biaya


Pengobatan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

24
Biaya Pengobatan

Biaya Sendiri Jamkesmas Askes Lain-Lain Total


Nama Dusun 1 N 2 16 2 1 21
% 9.5% 76.2% 9.5% 4.8% 100.0%
2 N 8 9 0 0 17
% 47.1% 52.9% .0% .0% 100.0%
3 N 13 14 3 0 30
% 43.3% 46.7% 10.0% .0% 100.0%
Total N 23 39 5 1 68
% 33.8% 57.4% 7.4% 1.5% 100.0%

Grafik 4. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Biaya


Pengobatan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

18

16

14

12

10 Biaya Sendiri
Jamkesmas
8 Askes
Lain-Lain
6

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 2

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa biaya

pengobatan masyarakat yang sakit Desa Tawaro Londo adalah biaya sendiri

sebanyak 23 KK ( 33,8 % ), jamkesmas sebanyak 39 KK ( 57,4 % ), askes

sebanyak 5 KK ( 7,4 % ) dan lain-lain sebanyak 1 KK ( 1,0 % ).

b. Mortality

25
Tabel 15. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga
Yang Meninggal Dalam Satu Tahun Terakhir di Desa Tawaro Londo
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Ada Yg Meninggal Slm Satu Thn

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 1 69 70
% 1.4% 98.6% 100.0%
2 N 0 56 56
% .0% 100.0% 100.0%
3 N 0 89 89
% .0% 100.0% 100.0%
Total N 1 214 215
% .5% 99.5% 100.0%

Grafik 5. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga


Yang Meninggal Dalam Satu Tahun Terakhir di Desa Tawaro Londo
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
1.2

0.8

0.6 Ya
Tidak

0.4

0.2

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa keluarga yang

meninggal dalam satu tahun terakhir di Desa Tawaro Londo adalah sebanyak

1 jiwa ( 5 % ).

Tabel 16. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Penyebab


Kematian di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

26
Penyebab Kematian

Sakit Total
Nama Dusun 1 N 1 1
% 100.0% 100.0%
Total N 1 1
% 100.0% 100.0%

Grafik 6. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Penyebab


Kematian di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

1.2

0.8

Sakit
0.6
Kecelakaan
Lain-Lain
0.4

0.2

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa penyebab

kematian masyarakat Desa Tawaro Lodo adalah sakit sebanyak 1 jiwa ( 100

% ).

27
Tabel 17. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Gejala-
Gejala Penyakit Yang Di Derita Masyarakat di Desa Tawaro Londo
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Gejala-Gejala Penyakit

Batuk Total
Nama Dusun 1 N 1 1
% 100.0% 100.0%
Total N 1 1
% 100.0% 100.0%

Grafik 7. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Gejala-


Gejala Penyakit Yang Di Derita Masyarakat di Desa Tawaro Londo
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
1.2

0.8
Batuk
Muntaber
0.6
Demam
Sakit Kepala
Meriang
0.4

0.2

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa gejala-gejala

penyakit yang di derita masyarakat Desa Tawaro Londo adalah batuk

sebanyak 1 jiwa ( 100 % ).

28
c. Pemeriksaan Kehamilan ( ANC )

Tabel 18. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Tempat


Periksa Kehamilan di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Tempat Periksa Kehamilan

Dokter Praktek Puskesmas Bidan Dukun Total


Nama 1 N 0 0 21 1 22
Dusun
% .0% .0% 95.5% 4.5% 100.0%
2 N 1 2 14 0 17
% 5.9% 11.8% 82.4% .0% 100.0%
3 N 0 2 21 3 26
% .0% 7.7% 80.8% 11.5% 100.0%
Total N 1 4 56 4 65
% 1.5% 6.2% 86.2% 6.2% 100.0%

Grafik 8. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Tempat


Periksa Kehamilan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
25

20

15
Dokter Praktek
Puskesmas
Bidan
10 Dukun

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa tempat periksa

kehamilan masyarakat Desa Tawaro Londo adalah dokter praktek sebanyak 1

KK ( 1,5 % ), puskesmas sebanyak 4 KK ( 6,2 % ), bidan sebanyak 56 KK

( 86,2 % ) dan dukun sebanyak 4 KK ( 6,2 % ).

29
Tabel 19. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pertolongan Persalinan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

Yang Menolong Persalinan

Puskesmas Bidan Dukun Total


Nama Dusun 1 N 0 17 5 22
% .0% 77.3% 22.7% 100.0%
2 N 1 9 7 17
% 5.9% 52.9% 41.2% 100.0%
3 N 0 16 10 26
% .0% 61.5% 38.5% 100.0%
Total N 1 42 22 65
% 1.5% 64.6% 33.8% 100.0%

Grafik 9. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pertolongan Persalinan di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

18

16

14

12

10
Puskesmas
Bidan
8
Dukun
6

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pertolongan

persalinan yang di lakukan oleh masyarakat Desa Tawaro Londo adalah

puskesmas sebanyak 1 KK ( 1,5 % ), bidan sebanyak 42 KK ( 64,4 % ) dan

dukun sebanyak 22 KK ( 33,8 % ).

30
Tabel 20. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pemberian
Imunisasi TT di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Pemberian Imunisasi TT

1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali Total


Nama Dusun 1 N 0 18 4 0 22
% .0% 81.8% 18.2% .0% 100.0%
2 N 2 11 3 1 17
% 11.8% 64.7% 17.6% 5.9% 100.0%
3 N 9 12 4 1 26
% 34.6% 46.2% 15.4% 3.8% 100.0%
Total N 11 41 11 2 65
% 16.9% 63.1% 16.9% 3.1% 100.0%

Grafik 10. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pemberian Imunisasi TT di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

20

18

16

14

12
1 Kali
10 2 Kali
3 Kali
8 4 Kali
6

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pemberian

imunisasi TT bagi ibu hamil di Desa Tawaro Londo adalah 1 kali sebanyak 11

KK ( 16,9 % ), 2 kali sebanyak 41 KK ( 63,1 % ), 3 kali sebanyak 11 KK

( 16,9 % ) dan 4 kali sebanyak 2 KK ( 3,1 % ).

31
Tabel 21. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jumlah
Pemeriksaan Kehamilan di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Jumlah Pemeriksaan

1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali Total


Nama Dusun 1 N 0 5 9 8 22
% .0% 22.7% 40.9% 36.4% 100.0%
2 N 1 5 9 2 17
% 5.9% 1.4% 52.9% 11.8% 100.0%
3 N 3 11 12 0 26
% 11.5% 42.3% 46.2% .0% 100.0%
Total N 4 21 30 10 65
% 6.2% 32.3% 46.2% 15.4% 100.0%

Grafik 11. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jumlah


Pemeriksaan Kehamilan di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

14

12

10

8
Dusun 1
Dusun 2
6 Dusun 3

0
1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa jumlah

pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil yang ada di Desa Tawaro Londo

adalah 1 kali sebanyak 4 KK ( 6,2 % ), 2 kali sebanyak 21 KK ( 32,3 % ), 3

kali sebanyak 30 KK ( 46,2 % ) dan 4 kali sebanyak 10 KK ( 15,4 % ).

32
Tabel 22. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Penggunaan Alat Kontrasepsi

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 44 23 67
% 65.7% 34.3% 100.0%
2 N 35 20 55
% 63.6% 36.4% 100.0%
3 N 53 33 86
% 61.6% 38.4% 100.0%
Total N 132 76 208
% 63.5% 36.5% 100.0%

Grafik 12. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Penggunaan Alat Kontrasepsi di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

60

50

40

30 Ya
Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa yang

menggunakan alat kontrasepsi masyarakat Desa Tawaro Londo adalah

sebanyak 132 KK ( 63,5 % ) dan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi

adalah sebanyak 76 KK ( 36,5 % ).

33
Tabel 23. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jenis Alat
Kontrasepsi Yang Di Gunakan di Desa Taswasro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Jenis Alat Kontrasepsi Yang Di Gunakan

Pil Suntik Susuk Spiral Lain-Lain Total


Nama Dusun 1 N 18 16 3 0 7 44
% 40.9% 36.4% 6.8% .0% 15.9% 100.0%
2 N 14 17 1 0 3 35
% 40.0% 48.6% 2.9% .0% 8.6% 100.0%
3 N 15 34 1 1 2 53
% 28.3% 64.2% 1.9% 1.9% 3.8% 100.0%
Total N 47 67 5 1 12 132
% 35.6% 50.8% 3.8% .8% 9.1% 100.0%

Grafik 13. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jenis Alat
Kontrasepsi Yang Di Gunakan di Desa Tawaro Londo Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

40

35

30

25

Dusun 1
20
Dusun 2
Dusun 3
15

10

0
Pil Suntik Susuk Spiral Lain-Lain

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa jenis alat

kontrasepsi yang di gunakan masyarakat Desa Tawaro Londo adalah sebagai

berikut, Pil sebanyak 47 KK ( 35,6% ), Suntik sebanyak 67 KK ( 50,8% ),

34
Susuk sebanyak 5 KK ( 3,8% ), Spiral sebanyak 1 KK ( 0,8% ), Lain-lain

sebanyak 12 KK ( 9,1% ).

d. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )

Tabel 24. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Kelahiran


di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kelahiran

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 19 3 22
% 86.4% 13.6% 100.0%
2 N 17 0 17
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 26 0 26
% 100.0% .0% 100.0%
Total N 62 3 65
% 95.4% 4.6% 100.0%

Grafik 14. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Kelahiran


di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

30

25

20

15 Ya
Tidak

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa

kelahiran masyarakat Desa Tawaro Londo adalah sebagai berikut, untuk yang

melahirkan sebanyak 62 KK ( 95,4% ) dan yang tidak melahirkan sebanyak 3

KK ( 4,6% ).

35
Tabel 25. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jenis
Kelahiran di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Jenis Kelahiran

Lahir Hidup Total


Nama Dusun 1 N 22 22
% 100.0% 100.0%
2 N 17 17
% 100.0% 100.0%
3 N 26 26
% 100.0% 100.0%
Total N 65 65
% 100.0% 100.0%

Grafik 15. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jenis


Kelahiran di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

30

25

20

15 Lahir Hidup
Lahir Mati

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa jenis

kelahiran masyarakat Desa Tawaro Londo adalah sebagai berikut, lahir hidup

sebanyak 65 KK ( 100% ).

36
Tabel 26. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jarak
Kelahiran di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Jarak Kelahiran

< 2 Tahun > 2 Tahun Total


Nama Dusun 1 N 1 21 22
% 4.5% 95.5% 100.0%
2 N 2 15 17
% 11.8% 88.2% 100.0%
3 N 10 16 26
% 38.5% 61.5% 100.0%
Total N 13 52 65
% 20.0% 80.0% 100.0%

Grafik 16. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jarak


Kelahiran di Desa Tawaro Londo Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

25

20

15

< 2 tahun
> 2 tahun
10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa jarak

kelahiran masyarakat Desa Bendewuta adalah sebagai berikut, untuk kelahiran

< 2 tahun sebanyak 13 KK ( 20,0% ) dan untuk kelahiran > 2 tahun sebanyak

52 KK ( 80,0% ).

37
Tabel 27. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita
Yang Di Imunisasi di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Anak Balita Di Imunisasi

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 21 1 22
% 95.5% 4.5% 100.0%
2 N 17 0 17
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 26 0 26
% 100.0% .0% 100.0%
Total N 64 1 65
% 98.5% 1.5% 100.0%

Grafik 17. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita


Yang Di Imunisasi di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

30

25

20

Dusun 1
15
Dusun 2
Dusun 3
10

0
Ya Tidak

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa balita

yang di imunisasi di Desa Bendewuta adalah sebagai berikut, untuk Balita

yang di imunisasi sebanyak 64 KK ( 98,5% ), dan yang tidak di imunisasi

sebanyak 1 KK ( 1,5% ).

38
Tabel 28. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Status
Imunisasi di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Status Imunisasi Lengkap

Lengkap Tidak Lengkap Total


Nama Dusun 1 N 19 3 22
% 86.4% 13.6% 100.0%
2 N 17 0 17
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 24 2 26
% 92.3% 7.7% 100.0%
Total N 60 5 65
% 92.3% 7.7% 100.0%

Grafik 18. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Status


Imunisasi di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

30

25

20

15 Lengkap
Tidak Lengkap

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa Status

imunisasi masyarakat Desa Bendewuta adalah sebagai berikut, untuk

imunisasi yang lengkap sebanyak 60 KK ( 92,3% ) dan untuk imunisasi yang

tidak lengkap sebanyak 5 KK ( 7,7% ).

39
Tabel 1. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Status
Pemberian ASI di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

ASI

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 21 1 22
% 95.5% 4.5% 100.0%
2 N 16 1 17
% 94.1% 5.9% 100.0%
3 N 26 0 26
% 100.0% .0% 100.0%
Total N 63 2 65
% 96.9% 3.1% 100.0%

Grafik 19. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Status


Pemberian ASI di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

30

25

20

15 Ya
Tidak

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa status

pemberian ASI di Desa Bendewuta adalah sebagai berikut, untuk yang

memberikan ASI sebanyak 63 KK ( 96,9% ) dan yang tidak memberikan ASI

sebanyak 2 KK ( 3,1% ).

40
Tabel 30. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Waktu
Pemberian ASI di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Waktu Pemberian ASI

< 6 Bulan > 6 Bulan Total


Nama Dusun 1 N 10 12 22
% 45.5% 54.5% 100.0%
2 N 10 7 17
% 58.8% 41.2% 100.0%
3 N 11 15 26
% 42.3% 57.7% 100.0%
Total N 31 34 65
% 47.7% 52.3% 100.0%

Grafik 20. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Waktu


Pemberian ASI di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

16

14

12

10

Dusun 1
8
Dusun 2
Dusun 3
6

0
< 6 Bulan > 6 Bulan

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa Waktu

pemberian ASI untuk masyarakat Desa Bendewuta adalah sebagai berikut < 6

bulan sebanyak 31 KK ( 47,7% ) dan > 6 bulan sebanyak 34 KK ( 52,3% ).

41
Tabel 31. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita
yang Memiliki KMS di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Balita Punya KMS

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 21 1 22
% 95.5% 4.5% 100.0%
2 N 17 0 17
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 25 1 26
% 96.2% 3.8% 100.0%
Total N 63 2 65
% 96.9% 3.1% 100.0%

Grafik 21. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita


yang Memiliki KMS di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

42
30

25

20

15 Ya
Tidak

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa Balita

yang punya KMS di Desa Bendewuta adalah sebagai berikut untuk balita yang

punya KMS sebanyak 63 KK ( 96,9% ) dan yang tidak mempunyai KMS

sebanyak 2 KK ( 3,1% ).

Tabel 32. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita


Yang Selalu Di Timbang Di Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Selalu Di Timbang Di Posyandu

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 21 1 22
% 95.5% 4.5% 100.0%
2 N 17 0 16
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 25 1 26
% 96.2% 3.8% 100.0%
Total N 62 2 64
% 96.9% 3.1% 100.0%

Tabel 22. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Balita


Yang Selalu Di Timbang Di Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.
43
30

25

20

15 Ya
Tidak

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa Balita

yang selalu di timbang di Posyandu Desa Bendewuta adalah sebagai berikut

untuk yang biasa di timbang sebanyak 62 KK ( 96,9% ) dan yang tidak di

timbang sebanyak 2 KK ( 3,1% ).

Tabel 33. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Volume


Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Volume Posyandu

1 Kali Total
Nama Dusun 1 N 22 22
% 100.0% 100.0%
2 N 17 17
% 100.0% 100.0%
3 N 26 26
% 100.0% 100.0%
Total N 65 65
% 100.0% 100.0%

Grafik 23. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Volume


Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

44
30

25

20

1 Kali
15
2 Kali
3 Kali
10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa KK yang

mengikuti posyandu 1 kali dalam sebulan sebanyak 65 KK ( 100 % ).

Tabel 34. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jarak


Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Jarak Posyandu

10 M 10-50 M 100 M Lebih Dari 100 M Total


Nama Dusun 1 N 7 13 1 1 22
% 31.8% 59.1% 4.5% 4.5% 100.0%
2 N 2 10 5 0 17
% 11.8% 58.8% 1.4% .0% 100.0%
3 N 0 0 11 15 26
% .0% .0% 42.3% 57.7% 100.0%
Total N 9 23 17 16 65
% 13.8% 35.4% 26.2% 24.6% 100.0%

Grafik 24. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Jarak


Posyandu di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

45
16

14

12

10
10 M
8 10-50 M
100 M
6 Lebih Dari 100 M

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 2

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa jarak

posyandu di Desa Bendewuta adalah sebagai berikut 10 M sebanyak 9 KK

( 13,8% ), 10 - 50M sebanyak 23 KK ( 35,4% ), 100 M sebanyak 17 KK

( 26,2% ), > 100 M sebanyak 16 KK ( 24,6%).

e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

Tabel 35. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pertolongan Persalinan Oleh Nakes di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Persalinan Oleh Nakes

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 50 20 70
% 71.4% 28.6% 100.0%
2 N 30 26 56
% 53.6% 46.4% 100.0%
3 N 17 72 89
% 19.1% 80.9% 100.0%
Total N 97 118 215
% 45.1% 54.9% 100.0%

46
Grafik 25. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pertolongan Persalinan Oleh Nakes di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.
80

70

60

50

40 Ya
Tidak
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masyarakat Desa Bendewuta

adalah sebanyak 97 KK ( 45,1 % ) dan yang tidak di tolong oleh tenaga

kesehatan sebanyak 118 KK ( 54,9 % ).

Tabel 36. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pemberian


Asi Eksklusif di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Asi Eksklusif

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 44 26 70
% 62.9% 37.1% 100.0%
2 N 40 16 56
% 71.4% 28.6% 100.0%
3 N 65 24 89
% 73.0% 27.0% 100.0%
Total N 149 66 215
% 69.3% 30.7% 100.0%

Grafik 26. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pemberian Asi Eksklusif di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
47
70

60

50

40
Ya
30 Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa

pemberian ASI ekslusif masyarakat Desa Bendewuta sebanyak 149 KK ( 69,3

% ) dan yang tidak menberikan ASI eksklusif sebanyak 66 KK ( 30,7 % ).

Tabel 37. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Penimbangan Balita Setiap Bulan di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Menimbang Balita Setiap Bulan

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 52 18 70
% 74.3% 25.7% 100.0%
2 N 42 14 56
% 75.0% 25.0% 100.0%
3 N 69 20 89
% 77.5% 22.5% 100.0%
Total N 163 52 215
% 75.8% 24.2% 100.0%

Grafik 27. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Penimbangan Balita Setiap Bulan di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.
48
80

70

60

50

40 Ya
Tidak
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang menimbang balita setiap bulan sebanyak

163 KK ( 75,8 % ) dan yang tidak menimbang balita sebanyak 52 KK ( 24,2 %

).

Tabel 38. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Penggunaan Air Bersih di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

Menggunakan Air Bersih

Ya Total
Nama Dusun 1 N 70 70
% 100.0% 100.0%
2 N 56 56
% 100.0% 100.0%
3 N 89 89
% 100.0% 100.0%
Total N 215 215
% 100.0% 100.0%

49
Grafik 28. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Penggunaan Air Bersih di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
100

90

80

70

60

50 Ya
Tidak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa penggunaan air

bersih masyarakat Desa Bendewuta sebanyak 215 KK ( 100 % ).

Tabel 39. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Cara


Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Air Bersih di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Mencuci Tangan Dengan Air


Bersih

Ya Total
1 N 70 70
Nama Dusun
% 100.0% 100.0%
2 N 56 56
% 100.0% 100.0%
3 N 89 89
% 100.0% 100.0%
Total N 215 215
% 100.0% 100.0%

50
Grafik 1. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Cara
Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Air Bersih di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
100

90

80

70

60

50 Ya
Tidak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang mencuci tangan menggunakan air bersih sebanyak 215

KK ( 100 % ).

Tabel 40. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Penggunaan Jamban Sehat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

Menggunakan Jamban Sehat

Ya Tidak Total
N 37 33 70
Nama Dusun 1
% 52.9% 47.1% 100.0%
N 17 39 56
2
% 30.4% 69.6% 100.0%
N 7 82 89
3
% 7.9% 92.1% 100.0%
N 61 154 215
Total
% 28.4% 71.6% 100.0%

51
Grafik 30. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Penggunaan Jamban Sehat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
90

80

70

60

50
Ya
40 Tidak

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang menggunakan jamban sehat sebanyak 61 KK ( 28,4 % )

dan yang tidak menggunakan jamban sehat sebanyak 154 KK ( 71,6 % ).

Tabel 41. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pemberantasan Jentik Seminggu Sekali di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Memberantas Jentik Seminggu Sekali

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 48 22 70
% 68.6% 31.4% 100.0%
2 N 41 15 56
% 73.2% 26.8% 100.0%
3 N 36 53 89
% 40.4% 59.6% 100.0%
Total N 125 90 215
% 58.1% 41.9% 100.0%

52
Grafik 31. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pemberantasan Jentik Seminggu Sekali di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

30 Ya
Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang memberantas jentik seminggu sekali sebanyak 125 KK

( 58,1 % ) dan yang tidak memberantas jentik sebanyak 90 KK ( 41,9% ).

Tabel 42. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga


yang Mengkonsumsi Buah / Sayur Setiap Hari di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Makan Buah / Sayur Tiap Hari

Ya Total
1 N 70 70
Nama Dusun
% 100.0% 100.0%
2 N 56 56
% 100.0% 100.0%
3 N 89 89
% 100.0% 100.0%
Total N 215 215
% 100.0% 100.0%

53
Grafik 32. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga
yang Mengkonsumsi Buah / Sayur Setiap Hari di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
100

90

80

70

60

50 Ya
Tidak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang mengkonsumsi sayuran/ buah setiap hari sebanyak 215

KK ( 100 % ).

Tabel 43. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Aktifitas


Fisik Setiap Hari di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Aktifitas Fisik Setiap Hari

Ya Total
1 N 70 70
Nama Dusun
% 100.0% 100.0%
2 N 56 56
% 100.0% 100.0%
3 N 89 89
% 100.0% 100.0%
Total N 215 215
% 100.0% 100.0%

54
Grafik 33. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Aktifitas
Fisik Setiap Hari di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.
100

90

80

70

60

50 Ya
Tidak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang melakukan aktifitas fisik sebanyak 215 KK ( 100 % ).

Tabel 44. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun yang Merokok Dalam
Rumah di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Merokok Dalam Rumah

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 56 14 70
% 80.0% 20.0% 100.0%
2 N 41 15 56
% 73.2% 26.8% 100.0%
3 N 73 16 89
% 82.0% 18.0% 100.0%
Total N 170 45 215
% 79.1% 20.9% 100.0%

55
Grafik 34. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun yang Merokok Dalam
Rumah di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
80

70

60

50

40 Ya
Tidak
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang merokok dalam rumah sebanyak 170 KK ( 79,1 % ) dan

yang tidak merokok sebanyak 45 KK ( 20,9 % ).

f. Kesehatan Lingkungan

1. Rumah

56
Tabel 45. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Konstruksi Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Konstruksi Rumah

Permanen Semi Permanen Total


Nama Dusun 1 N 31 26 57
% 54.4% 45.6% 100.0%
2 N 1 21 50
% 58.0% 42.0% 100.0%
3 N 16 70 86
% 18.6% 81.4% 100.0%
Total N 76 117 193
% 39.4% 60.6% 100.0%

Grafik 35. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Konstruksi Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

80

70

60

50

40 Permanen
Semi Permanen
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa konstruksi

rumah masyarakat Desa Bendewuta yang permanen sebanyak 76 KK

( 39,4% ) dan yang semi permanen sebanyak 117 KK ( 60,6% ).

Tabel 46. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Lantai


Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
57
Lantai Rumah

Semen Papan Total


Nama Dusun 1 N 57 0 57
% 100.0% .0% 100.0%
2 N 50 0 50
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 68 18 86
% 79.1% 20.9% 100.0%
Total N 175 18 193
% 90.7% 9.3% 100.0%

Grafik 36. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Lantai Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
80

70

60

50

40 Semen
Papan
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa lantai rumah

yang di gunakan masyarakat Desa Bendewuta adalah lantai semen

sebanyak 175 KK ( 90,7% ) dan yang lantai papan sebanyak 18 KK

( 9,3% ).

58
Tabel 47. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Ventilasi Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Ventilasi Rumah

Ada Tidak Total


1 N 56 1 57
Nama Dusun
% 98.2% 1.8% 100.0%
2 N 50 0 50
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 85 1 86
% 98.8% 1.2% 100.0%
Total N 191 2 193
% 99.0% 1.0% 100.0%

Grafik 37. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Ventilasi Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
90

80

70

60

50
Ya
40 Tidak

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat

Desa Bendewuta yang memiliki ventilasi sebanyak 191 KK ( 99,0% ) dan

yang tidak memiliki ventilasi sebanyak 2 KK ( 1,0% ).

59
Tabel 48. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pencahayaan Dalam Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Pencahayaan Dalam Rumah

Cukup Kurang Gelap Total


Nama Dusun 1 N 47 9 1 57
% 82.5% 15.8% 1.8% 100.0%
2 N 44 6 0 50
% 88.0% 12.0% .0% 100.0%
3 N 61 24 1 86
% 70.9% 27.9% 1.2% 100.0%
Total N 152 39 2 193
% 78.8% 20.2% 1.0% 100.0%

Grafik 38. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pencahayaan Dalam Rumah Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

70

60

50

40
Cukup
Kurang
30 Gelap

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pencahayaan dalam rumah masyarakat Desa Bendewuta adalah cukup

sebanyak 152 KK ( 78,8% ), kurang sebanyak 39 KK ( 20,2% ) dan gelap

sebanyak 2 KK ( 1,0% ).

60
Tabel 49. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kebersihan Sekitar Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kebersihan Sekitar Rumah

Bersih Kotor Total


Nama Dusun 1 N 56 1 57
% 98.2% 1.8% 100.0%
2 N 49 1 50
% 98.0% 2.0% 100.0%
3 N 81 5 86
% 94.2% 5.8% 100.0%
Total N 186 7 193
% 96.4% 3.6% 100.0%

Grafik 39. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kebersihan Sekitar Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
90

80

70

60

50
Bersih
40 Kotor

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa kebersihan

di sekitar rumah masyarakat Desa Bendewuta yang bersih sebanyak 186

KK ( 96,4% ) dan yang kotor sebanyak 7 KK ( 3,6% ).

61
Tabel 50. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kondisi Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

Kondisi Rumah

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total


Nama Dusun 1 N 38 19 57
% 66.7% 33.3% 100.0%
2 N 33 17 50
% 66.0% 34.0% 100.0%
3 N 59 27 86
% 68.6% 31.4% 100.0%
Total N 130 63 193
% 67.4% 32.6% 100.0%

Grafik 40. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kondisi Rumah Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

70

60

50

40
MS
30 TMS

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa kondisi

rumah masyarakat Desa Bendewuta yang memenuhi syarat sebanyak 130

KK ( 67,4% ) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 63 KK

( 32,6% ).

62
2. Sarana Air Bersih ( SAB )

Tabel 51. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Sarana Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Sarana Yang Di Gunakan

Sumur Gali Perlindungan Mata Air Total


Nama Dusun 1 N 2 55 57
% 3.5% 96.5% 100.0%
2 N 1 49 50
% 2.0% 98.0% 100.0%
3 N 63 23 86
% 73.3% 26.7% 100.0%
Total N 66 127 193
% 34.2% 65.8% 100.0%

Grafik 41. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Sarana Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

70

60

50

40
Sumur Gali
30 Perlindungan Mata Air

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa sarana

air bersih yang di gunakan masyarakat Desa Bendewuta adalah sumur

gali sebanyak 66 KK ( 34,2% ) dan yang menggunakan mata air

sebanyak 127 KK ( 65,8 % ).

63
Tabel 52. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kepemilikan Sarana Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kepemilikan Sarana

Pribadi / MIlik Sendiri Tetangga Bersama Total


Nama Dusun 1 N 27 19 11 57
% 47.4% 33.3% 19.3% 100.0%
2 N 24 15 11 50
% 48.0% 30.0% 22.0% 100.0%
3 N 39 42 5 86
% 45.3% 48.8% 5.8% 100.0%
Total N 90 76 27 193
% 46.6% 39.4% 14.0% 100.0%

Grafik 42. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Sarana Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
45

40

35

30

25
Pribadi / Milik Sendiri
Tetangga
20
Bersama
15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

kepemilikan sarana air bersih yang di gunakan masyarakat Desa

Bendewuta adalah milik pribadi sebanyak 90 KK ( 46,6% ), milik

tetangga sebanyak 76 KK ( 39,4% ) dan yang di gunakan bersama

sebanyak 27 KK ( 14,0% ).

64
Tabel 53. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kualitas Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kualitas Air

Jernih Bau Total


Nama Dusun 1 N 57 0 57
% 100.0% .0% 100.0%
2 N 50 0 50
% 100.0% .0% 100.0%
3 N 69 17 86
% 80.2% 19.8% 100.0%
Total N 176 17 193
% 91.2% 8.8% 100.0%

Grafik 43. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kualitas Air bersih Yang Di Gunakan Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

80

70

60

50

40 Jernih
Bau
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa kualitas

air bersih yang digunakan masyarakat Desa Bendewuta yang jernih

sebanyak 176 KK ( 91,2% ) dan yang berbau sebanyak 17 KK ( 8,8%).

65
Tabel 54. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Proses Pengolahan Air Minum Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Proses Pengolahan Air Minum

Di Masak Total
Nama Dusun 1 N 57 57
% 100.0% 100.0%
2 N 50 50
% 100.0% 100.0%
3 N 86 86
% 100.0% 100.0%
Total N 193 193
% 100.0% 100.0%

Grafik 44. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Proses Pengolahan Air Minum Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

100

90

80

70

60

50 Masak
Tidak Di Masak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa proses

pengolahan air minum masyarakat Desa Bendewuta yang di masak

sebanyak 193 KK ( 100,0% ).

66
Tabel 55. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kondisi Sarana Air Bersih Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kondisi SAB

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total


Nama Dusun 1 N 51 6 57
% 89.5% 10.5% 100.0%
2 N 46 4 50
% 92.0% 8.0% 100.0%
3 N 69 17 86
% 80.2% 19.8% 100.0%
Total N 166 27 193
% 86.0% 14.0% 100.0%

Grafik 45. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kondisi Sarana Air Bersih Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
80

70

60

50

40 MS
TMS
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa kondisi

sarana air bersih yang di gunakan masyarakat Desa Bendewuta yang

memenuhi syarat sebanyak 166 KK ( 86,0% ) dan yang tidak

memenuhi syarat sebanyak 27 KK ( 17,0% ).

67
3. Jamban Keluarga ( JAGA )

Tabel 56. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Jamban Keluarga Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kepemilikan Jamban

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 41 16 57
% 71.9% 28.1% 100.0%
2 N 35 15 50
% 70.0% 30.0% 100.0%
3 N 34 52 86
% 39.5% 60.5% 100.0%
Total N 110 83 193
% 57.0% 43.0% 100.0%

Grafik 46. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Jamban Keluarga Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
45

40

35

30

25
Ya
20 Tidak

15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang memiliki jamban keluarga sebanyak

110 KK ( 57,0% ) dan yang tidak menggunakan jamban sebanyak 83

KK ( 43,0% ).

68
Tabel 57. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Jenis Sarana Jamban Keluarga Yang Di Gunakan Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Jenis Sarana

Leher Angsa Cemplung Pelengsengan Total


Nama Dusun 1 N 30 10 1 41
% 73.2% 24.4% 2.4% 100.0%
2 N 24 8 3 35
% 68.6% 22.9% 8.6% 100.0%
3 N 7 24 4 35
% 20.0% 68.6% 11.4% 100.0%
Total N 61 42 8 111
% 55.0% 37.8% 7.2% 100.0%

Grafik 47. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Jenis Sarana Jamban Keluarga Yang Di Gunakan Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

35

30

25

20
Leher Angsa
Cemplung
15 Pelengsengan

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa jenis

sarana jamban keluarga masyarakat Desa Bendewuta adalah leher

angsa sebanyak 61 KK ( 55,0% ), cemplung sebanyak 42 KK ( 37,8% )

dan plengsengan sebanyak 8 KK ( 7,2% ).

69
Tabel 58. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kepemilikan Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kepemilikan Sarana

Milik Pribadi Total


Nama Dusun 1 N 41 41
% 100.0% 100.0%
2 N 35 35
% 100.0% 100.0%
3 N 35 35
% 100.0% 100.0%
Total N 111 111
% 100.0% 100.0%

Grafik 48. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
5

4.5

3.5

2.5 Milik Pribadi


Umum
2

1.5

0.5

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

kepemilikan sarana jamban keluarga masyarakat Desa Bendewuta

yang milik pribadi sebanyak 111 KK ( 100,0% ).

70
Tabel 59. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Alasan Belum Memiliki Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Alasan Belum Memiliki Jamban


Tidak Mampu Tidak Tahu Tehnik /
Mudah / Membiayai Cara Lain-
Praktis Pembuatan Pembuatannya Lain Total
Nama Dusun 1 N 0 11 3 2 16
% .0% 68.8% 18.8% 12.5% 100.0%
2 N 0 11 0 4 15
% .0% 73.3% .0% 26.7% 100.0%
3 N 3 35 7 6 51
% 5.9% 68.6% 13.7% 11.8% 100.0%
Total N 3 57 10 12 82
% 3.7% 69.5% 12.2% 14.6% 100.0%

Grafik 49. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Alasan Belum Memiliki Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
40

35

30

25
Mudah/Praktis
20 Tidak Mampu
Tidak Tahu Teknik
15 Lain-lain

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa alasan

belum memiliki jamban keluarga masyarakat Desa Bendewuta adalah

mudah / praktis sabanyak 3 KK ( 3,7% ), tidak mampu membiayai

pembuatan sebanyak 57 KK ( 69,5% ), tidak tahu tekhnik / cara

membuat sebanyak 10 KK ( 12,2% ) dan yang lain – lain sebanyak 12

KK ( 14,6% ).

71
Tabel 60. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kondisi Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kondisi Jamban

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total


Nama Dusun 1 N 33 8 41
% 80.5% 19.5% 100.0%
2 N 23 12 35
% 65.7% 34.3% 100.0%
3 N 7 27 34
% 20.6% 79.4% 100.0%
Total N 63 47 110
% 57.3% 42.7% 100.0%

Grafik 50. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kondisi Sarana Jamban Keluarga Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
35

30

25

20
MS
15 TMS

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa kondisi

sarana jamban keluarga masyarakat Desa Bendewuta yang memenuhi

syarat sebanyak 63 KK ( 57,3 % ) dan yang tidak memenuhi syarat

sebanyak 47 KK ( 42,7% ).

72
4. Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )

Tabel 61. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbah Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kepemilikan SPAL

Ya Total
Nama Dusun 1 N 57 57
% 100.0% 100.0%
2 N 50 50
% 100.0% 100.0%
3 N 86 86
% 100.0% 100.0%
Total N 193 193
% 100.0% 100.0%

Grafik 51. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbah Masyarakat di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
100

90

80

70

60

50 Ya
Tidak
40

30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa yang

memiliki sarana pembuangan air limbah di Desa Bendewuta sebanyak

193 KK ( 100,0% ).

73
Tabel 62. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Jenis Sarana Pembuangan Air Limbah Yang Di Gunakan
Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Jenis SPAL

Permanen Semi Permanen Galian Tanah Total


Nama Dusun 1 N 10 11 36 57
% 17.5% 19.3% 63.2% 100.0%
2 N 11 16 23 50
% 22.0% 32.0% 46.0% 100.0%
3 N 4 14 68 86
% 4.7% 16.3% 79.1% 100.0%
Total N 25 41 127 193
% 13.0% 21.2% 65.8% 100.0%

Grafik 52. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Jenis Sarana Pembuangan Air Limbah Yang Di Gunakan
Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.
80

70

60

50

Permanen
40
Semi Permanen
Galian Tanah
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa jenis

sarana pembuangan air limbah masyarakat Desa Bendewuta yang

permanen sebanyak 25 KK ( 13,0% ), semi permanen sebanyak 41 KK

( 21,2% ) dan yang galian tanah sebanyak 127 KK ( 65,8% ).

74
Tabel 63. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kondisi Sarana Pembuangan Air Limbah yang Di Gunakan
Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Kondisi SPAL

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total


Nama Dusun 1 N 16 41 57
% 28.1% 71.9% 100.0%
2 N 19 31 50
% 38.0% 62.0% 100.0%
3 N 25 61 86
% 1.1% 70.9% 100.0%
Total N 60 133 193
% 31.1% 68.9% 100.0%

Grafik 53. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kondisi Sarana Pembuangan Air Limbah Yang Di Gunakan
Masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.
70

60

50

40
MS
30 TMS

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa Kondisi

sarana SPAL yang di gunakan masyarakat Desa Bendewuta yang

memenuhi syarat sebanyak 60 KK ( 31,1% ) dan yang tidak memenuhi

syarat sebanyak 133 KK ( 68,9% ).

75
5. Tempat Pembuangan Sampah ( TPS )

Tabel 64. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kepemilikan TPS

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 51 6 57
% 89.5% 10.5% 100.0%
2 N 44 6 50
% 88.0% 12.0% 100.0%
3 N 76 10 86
% 88.4% 11.6% 100.0%
Total N 171 22 193
% 88.6% 11.4% 100.0%

Grafik 54. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

80

70

60

50

40 Ya
Tidak
30

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang memiliki tempat pembuangan

sampah sebanyak 171 KK ( 88,6% ) dan yang tidak memiliki tempat

pembuangan sampah sebanyak 22 KK ( 11,4% ).

76
Tabel 65. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Cara Membuang Sampah Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Cara Membuang Sampah


Di Buang Di Di buang Di Lubang
Di Bakar Pekarangan Galian Tanah Total
Nama Dusun 1 N 18 5 34 57
% 31.6% 8.8% 59.6% 100.0%
2 N 13 6 31 50
% 26.0% 12.0% 62.0% 100.0%
3 N 31 10 45 86
% 36.0% 11.6% 52.3% 100.0%
Total N 62 21 110 193
% 32.1% 10.9% 57.0% 100.0%

Grafik 55. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Cara Membuang Sampah Masyarakat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
50

45

40

35

30
Di Bakar
25
Di Buang Di Pekarangan
20 Di Buang Di Lubang Galian Tanah

15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa cara

membuang sampah masyarakat Desa Bendewuta adalah di bakar

sebanyak 62 KK ( 32,1% ), di buang di pekarangan sebanyak 21 KK

( 10,9% ) dan yang di buang di lubang sebanyak 110 KK ( 57,0% ).

77
Tabel 66. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Kondisi TPS

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total


Nama Dusun 1 N 31 26 57
% 54.4% 45.6% 100.0%
2 N 1 21 50
% 58.0% 42.0% 100.0%
3 N 49 37 86
% 57.0% 43.0% 100.0%
Total N 109 84 193
% 56.5% 43.5% 100.0%

Grafik 56. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

30 MS
TMS

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa Kondisi

TPS masyarakat Desa Bendewuta memenuhi syarat sebanyak 109 KK

( 56,5% ) dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 84 KK ( 43,5 % ).

78
g. Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan

Tabel 67. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit Malaria

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 44 26 70
% 62.9% 37.1% 100.0%
2 N 31 25 56
% 55.4% 44.6% 100.0%
3 N 25 64 89
% 28.1% 71.9% 100.0%
Total N 100 115 215
% 46.5% 53.5% 100.0%

Grafik 57. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
70

60

50

40
Ya
30 Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di atas di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang mengetahui tentang penyakit malaria

sebanyak 100 KK ( 46,5 % ) dan yang tidak mengetahui sebanyak 115

KK ( 53,5 % ).

Tabel 68. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanda dan Gejala Penyakit
Malaria di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
79
Tanda Dan Gejala Penyakit Malaria
Sakit Mual /
Demam Kepala Muntah Meriang Menggigil Total
Nama Dusun 1 N 13 4 8 5 15 45
% 28.9% 8.9% 17.8% 11.1% 33.3% 100.0%
2 N 13 3 5 2 8 31
% 41.9% 9.7% 16.1% 6.5% 25.8% 100.0%
3 N 9 0 3 6 7 25
% 36.0% .0% 12.0% 24.0% 28.0% 100.0%
Total N 35 7 16 13 30 101
% 34.7% 6.9% 15.8% 12.9% 1.7% 100.0%

Grafik 58. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanda dan Gejala Penyakit
Malaria di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

16

14

12

10
Demam
Sakit Kepala
8
Mual/Muntah
Meriang
6 Menggigil

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat desa Bendewuta tentang Tanda dan gejala

penyakit malaria adalah demam 35 KK ( 34,7 % ), sakit kepala 7 KK

( 6,9% ), mual / muntah 16 KK ( 15,8% ), meriang 13 KK ( 12,9% ) dan

menggigil sebanyak 30 KK ( 1,7% ).

Tabel 69. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Cara


pencegahan Penyakit Malaria di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

80
Cara Pencegahan Malaria
Obat Obat
Nyamuk Nyamuk Obat Nyamuk
Bakar Kelambu Elektrik Pengasapan Semprot Total
Nama 1 N 3 26 3 3 2 37
Dusun
% 8.1% 70.3% 8.1% 8.1% 5.4% 100.0%
2 N 3 20 0 1 0 24
% 12.5% 83.3% .0% 4.2% .0% 100.0%
3 N 0 22 0 0 0 22
% .0% 100.0% .0% .0% .0% 100.0%
Total N 6 68 3 4 2 83
% 7.2% 81.9% 3.6% 4.8% 2.4% 100.0%

Grafik 59. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Cara


pencegahan Penyakit Malaria di Desa Bendewuta Kecamatan
Wonggeduku, Tahun 2011.

30

25
Obat Nyamuk Bakar Kelambu
20

15
Obat Nyamuk Elektrik Pengasapan

10

Obat Nyamuk Semprot


5

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa cara

pencegahan penyakit malaria masyarakat Desa Bendewuta adalah obat

nyamuk bakar sebanyak 6 KK ( 7,2% ), kelambu sebanyak 68 KK

( 81,9% ), obat nyamuk elektrik 3 KK ( 3,6% ), pengasapan sebanyak 4

KK ( 4,8% ) dan obat nyamuk semprot sebanyak 2 KK ( 2,4% ).

Tabel 70. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

81
Penyakit DBD

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 35 35 70
% 50.0% 50.0% 100.0%
2 N 27 1 56
% 48.2% 51.8% 100.0%
3 N 25 64 89
% 28.1% 71.9% 100.0%
Total N 87 128 215
% 40.5% 59.5% 100.0%

Grafik 60. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Demam Berdarah Dengue di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
70

60

50

40
Ya
30 Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang demam berdarah

sebanyak 87 KK ( 40,5% ) dan yang tidak mengetahui sebanyak 128 KK (

59,5 % ).

82
Tabel 71. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Jenis Nyamuk Demam Berdarah
Dengue di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Nama Jenis Nyamuk

Aedes Aegypti Anopheles Total


Nama Dusun 1 N 27 8 35
% 77.1% 22.9% 100.0%
2 N 23 4 27
% 85.2% 14.8% 100.0%
3 N 21 4 25
% 84.0% 16.0% 100.0%
Total N 71 16 87
% 81.6% 18.4% 100.0%

Grafik 61. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Jenis Nyamuk Demam Berdarah
Dengue di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
30

25

20

15 Aedes Aegypti
Anopheles

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

83
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang jenis nyamuk demam

berdarah dengue adalah aedes aegypti sebanyak 71 KK ( 81,6 % ) dan

anopheles sebanyak 16 KK ( 18,4% ).

Tabel 72. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Upaya


Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Upaya Pencegahan DBD


Menutup
Mengubur Menguras Tempat Rapat Tempat Pemberian
Kaleng Bekas Penampungan Air Air Bubuk Abate Total
Nama Dusun 1 N 15 14 10 4 43
% 34.9% 32.6% 23.3% 9.3% 100.0%
2 N 15 9 9 2 35
% 42.9% 25.7% 25.7% 5.7% 100.0%
3 N 4 0 0 0 4
% 100.0% .0% .0% .0% 100.0%
Total N 34 23 19 6 82
% 41.5% 28.0% 23.2% 7.3% 100.0%

Grafik 62. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
16

14

12

10 Mengubur Kaleng Bekas


Menguras Tempat Penampungan
8 Air
Menutup Rapat Tempat Air
6 Pemberian Bubuk Abate
Column1
4

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

84
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa upaya

penceagahan DBD masyarakat Desa Bendewuta adalah mengubur kaleng

bekas sebanyak 34 KK ( 41,5% ), menguras tempat penampungan air

sebanyak 23 KK ( 28,0% ), menutup rapat tempat air sebanyak 19 KK

( 23,2% ) dan pemberian bububk abate sebanyak 6 KK ( 7,3% ).

Tabel 73. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diare di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit Diare
Berak-Berak
Encer Lebih
Dari 3 Kali Muntah /
Tidak Tahu Sehari Mual Lain-Lain Total
Nama Dusun 1 N 19 19 24 8 70
% 27.1% 27.1% 34.3% 11.4% 100.0%
2 N 16 14 18 8 56
% 28.6% 25.0% 32.1% 14.3% 100.0%
3 N 20 24 33 12 89
% 22.5% 27.0% 37.1% 13.5% 100.0%
Total N 55 57 75 28 215
% 25.6% 26.5% 34.9% 13.0% 100.0%

Grafik 63. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diare di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
35

30

25

20 Tidak Tahu
Berak-berak
15 Mual/Muntah
Lain-lain

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang penyakit diare adalah


85
tidak tahu sebanyak 55 KK ( 25,6% ), berak-berak encer sebanyak 57 KK

( 26,5% ), mual muntah sebanyak 75 KK ( 34,9% ) dan lain-lain sebanyak

28 KK ( 13,0% ).

Tabel 74. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyebab Penyakit Diare di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyebab Diare
Akibat Makan dan
Salah Makan Minum Yang Tidak
atau Minum Tidak Tahu Bersih Total
Nama Dusun 1 N 35 19 16 70
% 50.0% 27.1% 22.9% 100.0%
2 N 25 16 15 56
% 44.6% 28.6% 26.8% 100.0%
3 N 44 20 25 89
% 49.4% 22.5% 28.1% 100.0%
Total N 104 55 56 215
% 48.4% 25.6% 26.0% 100.0%

Grafik 64. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyebab Penyakit Diare di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
50

45

40

35

30
Salah Makan/Minum
25
Tidak Tahu
20 Akibat Makan Yang Tidak Bersih

15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang mengetahui tentang penyebab penyakit

diare adalah salah makan / minum sebanyak 104 KK ( 48,4 % ), tidak

86
tahu sebanyak 55 KK ( 25,6% ) serta akibat makan dan minum yang tidak

bersih sebanyak 56 KK ( 26,0% ).

Tabel 75. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Cara Menghindari Penyakit Diare
di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Cara Menghindari Penyakit Diare


Makanan dan
Jangan Makan Makan dan Minuman
dan Minum Minum Yang Harus Di
Sembarang Tidak Bersih Masak Tidak Tahu Total
Nama Dusun 1 N 28 18 16 8 70
% 40.0% 25.7% 22.9% 11.4% 100.0%
2 N 21 16 15 4 56
% 37.5% 28.6% 26.8% 7.1% 100.0%
3 N 36 20 26 7 89
% 40.4% 22.5% 1.2% 7.9% 100.0%
Total N 85 54 57 19 215
% 39.5% 25.1% 26.5% 8.8% 100.0%

Grafik 65. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Cara Menghindari Penyakit Diare
di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
40

35

30

25
Jangan Makan dan Minum
Sembarang
20 Makan dan Minum Yang Tidak
Bersih
15 Makan dan Minum Harus di
Masak

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang cara menghindari

penyakit diare adalah tidak makan / minum sembarang sebanyak 85 KK

87
( 39,5% ), makan / minum yang tidak bersih sebanyak 54 KK ( 25,1% ),

makan dan minum harus di masak sebanyak 57 KK ( 26,5% ) dan tidak

tahu sebanyak 19 KK ( 8,8% ).

Tabel 76. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Gizi di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Makanan Yang Bergizi


Makanan Makanan Makanan Makanan Yang Sehat
Yang Mahal Yang Enak Yang Murah dan Seimbang Yang Tidak
Harganya Rasanya Harganya MS Kesehatan Tahu Total
Nama Dusun 1 N 2 2 1 38 2 45
% 4.4% 4.4% 2.2% 84.4% 4.4% 100.0%
2 N 2 2 1 30 1 36
% 5.6% 5.6% 2.8% 83.3% 2.8% 100.0%
3 N 3 2 0 49 2 56
% 5.4% 3.6% .0% 87.5% 3.6% 100.0%
Total N 7 6 2 117 5 137
% 5.1% 4.4% 1.5% 85.4% 3.6% 100.0%

Grafik 66. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Gizi di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40
Makanan yang Mahal
Makanan Yang Enak
30
Makanan Yang Murah
Makanan Yang Sehat
Tidak Tahu
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang gizi adalah makanan

yang mahal sebanyak 7 KK ( 5,1% ), makanan yang enak sebanyak 6 KK

( 4,4% ), makanan yang murah sebanyak 2 KK ( 1,5% ), makanan yang

88
sehat dan seimbang sebanyak 117 KK ( 85,4% ) dan yang tidak tahu

sebanyak 5 KK ( 3,6% ).

Tabel 77. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Garam Beryodium di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Manfaat Garam Beryodium


Untuk Untuk Untuk Kesehatan dan
Memasak Kecantikan Kecerdasan Total
Nama Dusun 1 N 28 1 41 70
% 40.0% 1.4% 58.6% 100.0%
2 N 20 2 34 56
% 35.7% 3.6% 60.7% 100.0%
3 N 34 1 54 89
% 38.2% 1.1% 60.7% 100.0%
Total N 82 4 11 215
% 38.1% 1.9% 60.0% 100.0%

Grafik 67. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Garam Beryodium di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

60

50

40

Untuk Memasak
30
Untuk Kecantikan
Untuk Kesehatan dan Kecerdasan
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang manfaat garam

beryodium adalah untuk memasak sebanyak 82 KK ( 38,1% ), untuk

kecantikan sebanyak 4 KK ( 1,9% ) dan untuk kesehatan / kecerdasan

sebanyak 11 KK ( 60,0 ).

89
Tabel 78. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanda-Tanda Kekurangan
Vitamin A di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Tanda-Tanda Kekurangan Vit A

Rabun Senja Tidak Tahu Total


Nama Dusun 1 N 42 28 70
% 60.0% 40.0% 100.0%
2 N 36 20 56
% 64.3% 35.7% 100.0%
3 N 54 35 89
% 60.7% 39.3% 100.0%
Total N 132 83 215
% 61.4% 38.6% 100.0%

Grafik 68. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanda-Tanda Kekurangan
Vitamin A di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.
60

50

40

30 Rabun Senja
Tidak Tahu

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat Desa Bendewuta tentang tanda-tanda

kekurangan vitamin A adalah rabun senja sebanyak 132 KK ( 61,4% ) dan

tidak tahu sebanyak 83 KK ( 38,6% ).

90
Tabel 79. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Air Sehat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Pengertian Air Sehat


Air Yang Dapat Tidak Berwarna,
Tidak Langsung Di Tidak Berbau, Tidak
Tahu Munum Berasa Dan Jernih Total
Nama Dusun 1 N 23 4 43 70
% 32.9% 5.7% 61.4% 100.0%
2 N 21 3 32 56
% 37.5% 5.4% 57.1% 100.0%
3 N 32 1 56 89
% 36.0% 1.1% 62.9% 100.0%
Total N 76 8 131 215
% 35.3% 3.7% 60.9% 100.0%

Grafik 69. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Air Sehat di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

Tidak Tahu
30 Air Yang Dapat Langsung Di
Minum
Tidak Berwarna, Tidak Berbau dan
Jernih
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat tentang air sehat di Desa Bendewuta adalah tidak

tahu sebanyak 76 KK ( 35,3% ) air yang dapat langsung di minum

sebanyak 8 KK ( 3,7% ) dan air yang tidak berwarna / tidak berbau / tidak

berasa / jernih sebanyak 131 KK ( 60,9% ).

91
Tabel 80. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Yang Dapat Di Tularkan
Melalui Air di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

Penyakit Yang Dapat Di Tularkan Melalui Air

Kulit dan Gangguan Saluran Tidak


Diare Mata Cerna Lainnya Tahu Total
Nama Dusun 1 N 43 4 0 23 70
% 61.4% 5.7% 0.0% 32.9% 100.0%
2 N 32 2 1 21 56
% 57.1% 3.6% 1.8% 37.5% 100.0%
3 N 56 1 0 32 89
% 62.9% 1.1% 0.0% 36.0% 100.0%
Total N 131 7 1 76 215
% 60.9% 3.3% 0.5% 35.3% 100.0%

Grafik 70. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Yang Dapat Di Tularkan
Melalui Air di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun
2011.

60

50

40

Diare
30 Kulit dan Mata
Gangguan Saluran Cerna
Tidak Tahu
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dapat di tularkan melalui

air di Desa Bendewuta adalah diare sebanyak 131 KK ( 60,9% ), kulit dan

92
mata sebanyak 7 KK ( 3,3% ), gangguan saluran cerna sebanyak 1 KK

( 0,5% ) dan tidak tahu sebanyak 76 KK ( 35,3% ).

Tabel 81. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Mengapa Sampah Harus Di
Kelola Dengan Baik di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.

Mengapa Sampah Perlu Di kelola Dengan Baik


Dapat
Mencegah Mencegah Mengotori Tidak
Penyakit Banjir Lingkungan Tahu Total
Nama Dusun 1 N 43 4 0 23 70
% 61.4% 5.7% .0% 32.9% 100.0%
2 N 32 2 1 21 56
% 57.1% 3.6% 1.8% 37.5% 100.0%
3 N 56 1 0 32 89
% 62.9% 1.1% .0% 36.0% 100.0%
Total N 131 7 1 76 215
% 60.9% 3.3% .5% 35.3% 100.0%

Grafik 71. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Mengapa Sampah Harus Di
Kelola Dengan Baik di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku,
Tahun 2011.
60

50

40

Mencegah Penyakit
30 Mencegah Banjir
Dapat Mengotori Lingkungan
Tidak Tahu
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa

pengetahuan masyarakat tentang sampah yang harus di kelola dengan baik

di Desa Bendewuta adalah mencegah penyakit sebanyak 131 KK

( 60,9% ), mencegah banjir sebanyak 7 KK ( 3,3% ), dapat mengotori

93
lingkungan sebanyak 1 KK ( 5,0% ) dan yang tidak tahu sebanyak 76 KK

( 35,3% ).

Tabel 82. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan
Sampah di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit Yang Berhubungan Dengan Sampah

Gatal-Gatal ( Penyakit
Kulit Lainnya ) Diare Tipus Lainnya Total
Nama Dusun 1 N 43 4 0 23 70
% 61.4% 5.7% .0% 32.9% 100.0%
2 N 32 2 1 21 56
% 57.1% 3.6% 1.8% 37.5% 100.0%
3 N 56 1 0 32 89
% 62.9% 1.1% .0% 36.0% 100.0%
Total N 131 7 1 76 215
% 60.9% 3.3% .5% 35.3% 100.0%

Grafik 72. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan
Sampah di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

Gatal-gatal
30 Diare
Typhus
Lain-lain
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat tentang penyakit yang berhubungan dengan sampah di Desa

Bendewuta adalah gatal-gatal sebanyak 131 KK ( 60,9% ), diare sebanyak 7

94
KK ( 3,3% ), tiphus sebanyak 1 KK ( 0,5% ) dan yang lainnya sebanyak 76

KK ( 35,3% ).

Tabel 83. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Mengapa Harus Buang Air Di Jamban di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Mengapa Buang Air Di Jaga


Mencegah Mencegah Pengotoran
Penyakit Lingkungan Tidak Tahu Total
Nama Dusun 1 N 47 7 16 70
% 67.1% 10.0% 22.9% 100.0%
2 N 33 7 16 56
% 58.9% 12.5% 28.6% 100.0%
3 N 49 12 28 89
% 55.1% 13.5% 31.5% 100.0%
Total N 11 26 60 215
% 60.0% 12.1% 27.9% 100.0%

Grafik 73. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Mengapa Harus Buang Air Di Jamban di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

Mencegah Penyakit
30 Mencegah Pengotoran
Lingkungan
Tidak Tahu
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat tentang mengapa harus buang air di jamban di Desa Bendewuta

adalah mencegah penyakit sebanyak 11 KK ( 60,0% ), mencegah pengotoran

lingkungan sebanyak 26 KK ( 12,1% ) dan tidak tahu sebanyak 60 KK ( 27,9% ).

95
Tabel 84. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan Tinja di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit Yang Berhubungan Dengan Tinja


Gatal-Gatal ( Penyakit
Kulit Lainnya ) Diare Tipus Lainnya Total
Nama Dusun 1 N 43 4 0 23 70
% 61.4% 5.7% .0% 32.9% 100.0%
2 N 32 2 1 21 56
% 57.1% 3.6% 1.8% 37.5% 100.0%
3 N 56 1 0 32 89
% 62.9% 1.1% .0% 36.0% 100.0%
Total N 131 7 1 76 215
% 60.9% 3.3% .5% 35.3% 100.0%

Grafik 74. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan Tinja di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

Gatal-gatal
30 Diare
Typhus
Lain-lain
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat tentang penyakit yang berhubungan dengan tinja di Desa Bendewuta

adalah gatal-gatal sebanyak 131 KK ( 60,9% ), diare sebanyak 7 KK ( 3,3% ),

tiphus sebanyak 1 KK ( 5,0% ) dan lainnya sebanyak 76 KK ( 35,3% ).

96
Tabel 85. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Mengapa Harus Buang Air Limbah Ke SPAL di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Mengapa Buang Air Limbah Ke SPAL


Mencegah Mencegah Pengotoran
Penyakit Lingkungan Tidak Tahu Total
Nama Dusun 1 N 47 7 16 70
% 67.1% 10.0% 22.9% 100.0%
2 N 33 7 16 56
% 58.9% 12.5% 28.6% 100.0%
3 N 49 12 28 89
% 55.1% 13.5% 31.5% 100.0%
Total N 11 26 60 215
% 60.0% 12.1% 27.9% 100.0%

Grafik 75. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Mengapa Harus Buang Air Limbah Ke SPAL di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

Mencegah Penyakit
30 Mencegah Pengotoran
Lingkungan
Tidak Tahu
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat tentang mengapa harus buang air limbah ke SPAL di Desa

Bendewuta adalah mencegah penyakit sebanyak 11 KK ( 60,0% ), mencegah

pengotoran limgkungan sebanyak 26 KK ( 12,1% ) dan yang tidak tahu sebanyak

60 KK ( 27,9% ).

97
Tabel 86. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Limbah di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Limbah

Gatal-Gatal ( Penyakit
Kulit Lainnya ) Diare Tipus Lainnya Total
Nama Dusun 1 N 43 4 0 23 70
% 61.4% 5.7% .0% 32.9% 100.0%
2 N 32 2 1 21 56
% 57.1% 3.6% 1.8% 37.5% 100.0%
3 N 56 1 0 32 89
% 62.9% 1.1% .0% 36.0% 100.0%
Total N 131 7 1 76 215
% 60.9% 3.3% .5% 35.3% 100.0%

Grafik 76. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Limbah di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

60

50

40

Gatal-gatal
30 Diare
Typhus
Lain-lain
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat tentang penyakit yang berhubungan dengan air limbah di Desa

Bendewuta adalah gatal-gatal sebanyak 131 KK ( 60,9% ), diare sebanyak 7 KK (

3,3% ), tiphus sebanyak 1 KK ( 5,0% ), dan lain-lain sebanyak 76 KK ( 35,3% ).

98
Tabel 87. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Pernah Dengar Penyakit TB

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 52 18 70
% 74.3% 25.7% 100.0%
2 N 38 18 56
% 67.9% 32.1% 100.0%
3 N 57 32 89
% 64.0% 36.0% 100.0%
Total N 147 68 215
% 68.4% 31.6% 100.0%

Grafik 77. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

30 Ya
Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat Desa

Bendewuta yang mengetahui penyakit tuberkulosis paru adalah sebanyak 147 KK

( 68,4 % ) dan yang tidak mengetahui penyakit tuberkulosis paru adalah sebanyak

68 KK ( 31,6 % ).

99
Tabel 88. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga
Yang Pernah Menderita Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Ada Keluarga Yang Menderita TB

Ada Total
Nama Dusun 1 N 1 1
% 100.0% 100.0%
2 N 1 1
% 100.0% 100.0%
3 N 1 1
% 100.0% 100.0%
Total N 3 3
% 100.0% 100.0%

Grafik 78. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Keluarga


Yang Pernah Menderita Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
1.2

0.8

0.6 Ada
Tidak

0.4

0.2

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa keluarga yang menderita

penyakit tuberkulosis paru di Desa Bendewuta adalah sebanyak 3 KK ( 100 % ).

100
Tabel 89. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Gejala Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Gejala Penyakit TB

Batuk Meriang 1 Kurang Nafsu BB Sakit Berkeringat Di


Berdahak Bulan Makan Turun Dada Malam Hari Total
Nama Dusun 1 N 31 2 8 5 4 2 52
% 59.6% 3.8% 15.4% 9.6% 7.7% 3.8% 100.0%
2 N 18 0 7 4 9 0 38
% 10.5
47.4% .0% 18.4% 23.7% .0% 100.0%
%
3 N 46 1 4 3 2 1 57
% 80.7% 1.8% 7.0% 5.3% 3.5% 1.8% 100.0%
Total N 95 3 19 12 15 3 147
% 64.6% 2.0% 12.9% 8.2% 10.2% 2.0% 100.0%

Grafik 79. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Gejala Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa Bendewuta
Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
50

45

40

35

30 Batuk Berdahak
Meriang 1 Bulan
25 Kurang Nafsu Makan
BB Turun
20 Sakit Dada
Berkeringat Di Malam Hari
15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat Desa Bendewuta tentang tanda dan gejala penyakit tuberkulosis

adalah batuk berdahak sebanyak 95 KK ( 64,6% ), meriang 1 bulan sebanyak 3

KK ( 2,0% ), kurang nafsu makan sebanyak 19 KK ( 12,9% ), berat badan

menurun sebanyak 12 KK ( 8,2% ), sakit dada sebanyak 15 KK ( 10,2% ) dan

berkeringat di malam hari sebanyak 3 KK ( 2,0% ).

101
Tabel 90. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Cara Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Cara Mencegah TB
Hindari Imun Alat Mak &
Tidak Lgsng BCG Pd Pdrita Jgn Min Tdk Blh
Merokok Pendrt By Btk Campur Total
Nama 1 N 14 31 0 6 1 52
Dusun
% 26.9% 59.6% .0% 11.5% 1.9% 100.0%
2 N 14 15 3 3 3 38
% 36.8% 39.5% 7.9% 7.9% 7.9% 100.0%
3 N 1 15 1 7 5 57
% 50.9% 26.3% 1.8% 12.3% 8.8% 100.0%
Total N 57 61 4 16 9 147
% 38.8% 41.5% 2.7% 10.9% 6.1% 100.0%

Grafik 80. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Cara Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

35

30

25

Tidak Merokok
20 Hindari Langsung Penderita
Imunisasi BCG Pada Bayi
15 Penderita Jangan Batuk
Alat Mak & Min Tdk Boleh
Bercampur
10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat Desa Bendewuta tentang cara pencegahan penyakit tuberkulosis paru

adalah tidak merokok sebanyak 57 KK ( 38,8 % ), hindari langsung penderita

sebanyak 61 KK ( 41,5 % ), imunisasi BCG pada bayi sebanyak 4 KK ( 2,7 % ),

penderita jangan batuk sebanyak 16 KK ( 10,9 % ) dan alat makanan dan

minuman tidak boleh bercampur sebanyak 9 KK ( 6,1 % ).

102
Tabel 91. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tempat Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penderita TB Berobat

RS Puskesmas Pustu Bidan Dukun Total


Nama Dusun 1 N 6 41 1 4 0 52
% 11.5% 78.8% 1.9% 7.7% .0% 100.0%
2 N 5 31 0 2 0 38
% 13.2% 81.6% .0% 5.3% .0% 100.0%
3 N 2 52 0 2 1 57
% 3.5% 91.2% .0% 3.5% 1.8% 100.0%
Total N 13 124 1 8 1 147
% 8.8% 84.4% .7% 5.4% .7% 100.0%

Grafik 81. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tempat Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40
RS
Puskesmas
30
Pustu
Bidan
Dukun
20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat Desa Bendewuta tentang pengobatan penderita tuberculosis paru

adalah RS sebanyak 13 KK ( 8,8 % ), puskesmas sebanyak 124 KK ( 84,4 % ),

pustu sebanyak 1 KK ( 7,0 % ), bidan sebanyak 8 KK ( 5,4 % ) dan dukun

sebanyak 1 KK ( 7,0 % ).

103
Tabel 92. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru Berbahaya di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Penyakit TB Berbahaya

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 52 18 70
% 74.3% 25.7% 100.0%
2 N 38 18 56
% 67.9% 32.1% 100.0%
3 N 57 32 89
% 64.0% 36.0% 100.0%
Total N 147 68 215
% 68.4% 31.6% 100.0%

Grafik 82. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Pengetahuan


Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru Berbahaya di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

30 Ya
Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa pengetahuan

masyarakat Desa Bendewuta tentang penyakit tuberkulosis paru merupakan

penyakit yang berbahaya adalah sebanyak 147 KK ( 68,4 % ) dan tidak

berbahaya sebanyak 68 KK ( 31,6 % ).

104
Tabel 93. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Alasan
Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru Berbahaya di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Alasan TB Berbahaya
Mudah Lama Mudah
Berbahaya Penyembuhan Menular Total
Nama Dusun 1 N 1 14 37 52
% 1.9% 26.9% 71.2% 100.0%
2 N 2 8 28 38
% 5.3% 21.1% 73.7% 100.0%
3 N 3 11 43 57
% 5.3% 19.3% 75.4% 100.0%
Total N 6 33 108 147
% 4.1% 22.4% 73.5% 100.0%

Grafik 83. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Alasan


Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis Paru Berbahaya di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

50

45

40

35

30
Mudah Berbahaya
25
Lama Penyembuhan
20 Mudah Menular

15

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa alasan

masyarakat Desa Bendewuta mengatakan penyakit tuberkulosis paru

berbahaya adalah mudah berbahaya sebanyak 6 KK ( 4,1 % ), lama

penyembuhan sebanyak 33 KK ( 22,4 % ) dan mudah menular sebanyak 108

KK ( 73,5 % ).

105
h. Pendidikan kesehatan

Tabel 94. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Masyarakat Yang Pernah Mendapat Penyuluhan / Promosi Kesehatan di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Pernah Mendapat Penyuluhan / Promkes

Ya Tidak Total
Nama Dusun 1 N 45 25 70
% 64.3% 35.7% 100.0%
2 N 38 18 56
% 67.9% 32.1% 100.0%
3 N 56 33 89
% 62.9% 37.1% 100.0%
Total N 139 76 215
% 64.7% 35.3% 100.0%

Grafik 84. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Masyarakat Yang Pernah Mendapat Penyuluhan / Promosi Kesehatan di
Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
60

50

40

30 Ya
Tidak

20

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa masyarakat Desa

Bendewuta yang pernah mendapat penyuluhan / promosi kesehatan adalah

sebanyak 139 KK ( 64,7 % ) dan yang tidak sebanyak 76 KK ( 35,3 % ).

106
Tabel 95. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan
Masyarakat Memperoleh Penyuluhan / Promosi Kesehatan di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Cara Memperoleh Penyuluhan / Promkes

Petugas Petugas Petugas


Kesehatan PKK RS Lain-Lain Total
Nama Dusun 1 N 24 4 1 16 45
% 53.3% 8.9% 2.2% 35.6% 100.0%
2 N 24 4 2 8 38
% 63.2% 10.5% 5.3% 21.1% 100.0%
3 N 38 5 2 11 56
% 67.9% 8.9% 3.6% 19.6% 100.0%
Total N 86 13 5 35 139
% 61.9% 9.4% 3.6% 25.2% 100.0%

Grafik 85. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan


Masyarakat Memperoleh Penyuluhan / Promosi Kesehatan di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
40

35

30

25
Petugas Kesehatan
20 Petugas PKK
Petugas RS
15 Lain-Lain

10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa sumber

masyarakat Desa Bendewuta memperoleh penyuluhan / promosi kesehatan

adalah petugas kesehatan sebanyak 86 KK ( 61,9 % ), petugas PKK sebanyak

13 KK ( 9,4 % ), petugas RS sebanyak 5 KK ( 3,6 % ) dan lain-lain sebanyak

35 KK ( 25,2 % ).

107
Tabel 96. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Materi
Penyuluhan / Promosi Kesehatan Yang Di Dapat Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

Materi Penyuluhan

KB DBD Malaria ISPA Kesling Lain-Lain Total


Nama Dusun 1 N 2 4 11 1 8 19 45
% 4.4% 8.9% 24.4% 2.2% 17.8% 42.2% 100.0%
2 N 6 3 5 5 11 8 38
% 15.8% 7.9% 13.2% 13.2% 28.9% 21.1% 100.0%
3 N 6 8 10 7 15 10 56
% 10.7% 14.3% 17.9% 12.5% 26.8% 17.9% 100.0%
Total N 14 15 26 13 34 37 139
% 10.1% 10.8% 18.7% 9.4% 24.5% 26.6% 100.0%

Grafik 86. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Materi


Penyuluhan / Promosi Kesehatan Yang Di Dapat Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
20

18

16

14

12 KB
DBD
10 Malaria
ISPA
8 Kesling
Lain-Lain
6

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa materi penyuluhan

/ promosi kesehatan yang di dapat masyarakat Desa Bendewuta adalah KB

sebanyak 14 KK ( 10,1 % ), DBD sebanyak 15 KK ( 10,8 % ), malaria

sebanyak 26 KK ( 18,7 % ), ISPA sebanyak 13 KK ( 9,4 % ), kesling sebanyak

34 KK ( 24,5 % ) dan lain-lain sebanyak 37 KK ( 26,6 % ).

Tabel 97. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Sumber


Informasi Promosi Kesehatan Yang Di Dapat Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.
108
Sumber Informasi

Surat Kader Petugas


TV Radio Kabar Majalah Posyandu Kesehatan Lain-Lain Total
Nama Dusun 1 N 4 2 1 1 5 19 13 45
% 8.9% 4.4% 2.2% 2.2% 11.1% 42.2% 28.9% 100.0%
2 N 3 2 1 0 1 22 8 37
% 8.1% 5.4% 2.7% .0% 2.7% 59.5% 21.6% 100.0%
3 N 0 0 0 0 7 38 11 56
% .0% .0% .0% .0% 12.5% 67.9% 19.6% 100.0%
Total N 7 4 2 1 13 79 32 138
% 5.1% 2.9% 1.4% .7% 9.4% 57.2% 23.2% 100.0%

Grafik 87. Distribusi Kepala Keluarga Per Dusun Berdasarkan Sumber


Informasi Promosi Kesehatan Yang Di Dapat Masyarakat di Desa
Bendewuta Kecamatan Wonggeduku, Tahun 2011.

40

35

30

25 TV
Radio
Surat Kabar
20
Majalah
Kader Posyandu
15 Petugas Kesehatan
Lain-Lain
10

0
Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut di ketahui bahwa sumber

informasi promosi kesehatan yang di dapat masyarakat Desa Bendewuta

adalah TV sebanyak 7 KK ( 5,1 % ), radio sebanyak 4 KK ( 2,9 % ), surat

kabar sebanyak 2 KK ( 1,4 % ), majalah sebanyak 1 KK ( 7,0 % ), kader

posyandu sebanyak 13 KK ( 9,4 % ), petugas kesehatan sebanyak 79 KK

( 57,2 % ) dan lain-lain sebanyak 32 KK ( 23,2 % ).

Setelah kegiatan pendataan dan pemetaan di lakukan kemudian di

lanjutkan dengan kegiatan pengolahan data yang selajutnya di temukan berbagai


109
masalah kesehatan yang ada di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku

Kabupaten Konawe.

Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan banyak masalah kesehatan

yang harus di tangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga

dan teknologi, maka tidak semua masalah tersebut dapat di pecahkan sekaligus

( di rencanakan pemecahannya ). Untuk itu di pilih masalah yang “ fleksibel “

untuk di pecahkan. Proses inilah yang di sebut memilih atau menetapkan prioritas

masalah.

Setelah kurang lebih satu minggu di lakukan analisis situasi dan masalah

kesehatan di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe,

telah di temukan beberapa masalah kesehatan yang benar-benar esensial.

Untuk menentukan prioritas masalah di gunakan Metode CARL

( Capability, Accesbility, Readyness dan Leverage ). Metode CARL adalah suatu

cara menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif.

Di lakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, semakin besar skor

maka semakin besar masalahnya sehingga semakin tinggi letaknya urutan pada

prioritas masalah.

Adapun langkah ini pelaksanaan metode CARL ini adalah dengan

pemberian skor pada masing-masing masalah dan penyebabnya lalu menentukan

skor atau nilai yang akan di berikan sesuai dengan kesepakatan berdasarkan

kriteria CARL ( kemampuan, kemudahan, kesiapan dan daya ungkit ).

Metode ini melihat bagaimana kemampuan ( capability ) masyarakat

untuk melakukan suatu kegiatan, apakah kegiatan tersebut di rasakan mudah

untuk di lakukan oleh masyarakat atau tidak ( accesability ), apakah masyarakat


110
siap untuk melakukan kegiatan tersebut ( readiness ) dan bagaimanakah daya

ungkit dari kegiatan tersebut bila tidak di lakukan ( leaverage ). Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 98. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dengan Metode CARL di


Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku ,Tahun 2011.

NO MASALAH SKOR HASIL RANGKING

C A R L CxAxRxL
1. Morbidity 5 4 4 5 400 II
2. Pertolongan persalinan
5 4 3 5 300 IV
oleh nakes
3. Pengetahuan dan sikap
4 5 3 2 120 VII
terhadap kesehatan
4. Kurangnya
5 5 4 5 500 I
kepemilikan SPAL
5. Pengendalian
5 3 4 4 240 V
tuberculosis
6. Mortality 5 4 4 4 320 III
7. Rendahnya kesadaran
masyarakat tentang 5 5 4 2 200 VI
PHBS

Berdasarkan Metode CARL yang di gunakan di atas, maka yang menjadi

prioritas masalah adalah :

1. Kurangnya kepemilikan SPAL ( Sarana Pembuangan Air Limbah )

Kurangnya kepemilikan SPAL merupakan urutan ( rangking ) pertama

dengan jumlah skor 500. Hal ini berarti bahwa masyarakat juga

membutuhkan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan sama pentingnya

dengan pembuatan SPAL percontohan sebagai upaya untuk menanggulangi

masalah kesehatan yang terjadi.

2. Morbidity

111
Masih tingginya angka kesakitan yang terjadi di Desa Bendewuta

sehingga merupakan urutan ( rangking ) kedua dengan jumlah skor 400. Hal

ini berarti bahwa masyarakat masih membutuhkan pemahaman dan

pengetahuan tentang penyakit sehingga angka kesakitan dapat di turunkan.

3. Mortality

Masih ada masyarakat yang meninggal dalam satu tahun terakhir

akibat sakita yang di sebabkan oleh penyakit dengan gejala batuk menahun

sehingga merupakan urutan ( rangking ) ke tiga dengan jumlah skor 320. Hal

ini berarti bahwa masyarakat masih membutuhkan pemahaman dan

pengetahuan tentang penyakit.

4. pertolongan persalianan oleh tenaga kesehatan ( KIA dan KB )

Masih ada pertolongan persalinan yang di lakukan oleh dukun

sehingga merupakan urutan ( rangking ) keempat dengan jumlah skor 300.

Hal ini kesadaran masyarakat tentang persalinan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan masih rendah karena masih banyak persalinan yang di

tolong oleh dukun terlatih.

5. Pengendalian tuberkulosis

Masih ada penderita tuberkulosis yang ada di Desa Bendewuta

sehingga pengendalian tuberkulosis merupakan urutan ( rangking ) ke lima

dengan jumlah skor 240. Hal ini penyakit tuberkulosis di Desa Bendewuta

masih ada sehingga proses penularan terhadap anggota keluarga dan

masyarakat akan mudah terjadi hal ini di sebabkan karena kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis.

6. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang PHBS


112
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang PHBS merupakan urutan

( rangking ) ke enam dengan jumlah skor 200. Hal ini kesadaran masyarakat

tentang PHBS masih kurang yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan, menggunakan jamban dan memberantas jentik seminggu sekali

serta masih ada anggota keluarga yang merokok dalam rumah.

7. Pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan

Pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan merupakan urutan

( rangking ) ke tujuh dengan jumlah skor 120. Hal ini merupakan kegiatan

pencegahan penyakit malaria, diare dan demam berdarah dengue,

pengetahuan tentang gizi, pengetahuan tentang penyakit menular dan

pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang masih rendah, di mana

masyarakat Desa Bendewuta mempunyai pengetahuan yang masih rendah

terhadap cara penularan, penyebab dan pencegahan penyakit malaria, diare

dan demam berdarah dengue ( DBD ) dan penyakit menular lainnya serta

kesehatan lingkungan.

2. Intervensi Non Fisik

Intervensi non fisik yang di lakukan di Desa Bendewuta Kecamatan

Wonggeduku Kabuapten Konawe adalah sebagai berikut :

a. Penyuluhan Masyarakat

Berupa penyuluhan tentang PHBS, pengetahuan dan sikap terhadap

kesehatan ( pencegahan penyakit diare, malaria dan demam berdarah dengue,

gizi, pencegahan penyakit tuberkulosis dan pengetahuan tentang kesehatan

lingkungan ). Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah terjadi

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat,


113
pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan ( pencegahan penyakit diare,

malaria dan demam berdarah dengue, gizi dan pengetahuan tentang kesehatan

lingkungan ) menjadi 75 %. Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan

tersebut, maka sebelum di berikan penyuluhan terlebih dahulu di berikan pre

test untuk di bandingkan dengan post test pada evaluasi nanti.

b. Penyuluhan Anak Sekolah Dasar ( SD )

Berupa penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

yaitu tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar, cara mencuci tangan

yang baik dan benar, cara mandi yang baik dan benar serta pengenalan tata

cara pembuangan sampah yang benar.

Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan

pengetahuan siswa / siswi sekolah dasar tentang perilaku hidup bersih dan

sehat menjadi 75 %. Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan tersebut,

maka sebelum di berikan penyuluhan terlebih dahulu di berikan pre test untuk

di bandingkan dengan post test pada evaluasi nanti.

c. Penyuluhan Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP )

Berupa penyuluhan Tentang NAFZA dan bahaya merokok yaitu

pengenalan tentang NAFZA dan bahaya merokok, akibat dan resiko yang di

timbulkan apabila kita mengkonsumsi NAFZA dan merokok.

Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan

pengetahuan menjadi 75 %. Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan

tersebut, maka sebelum di berikan penyuluhan terlebih dahulu di berikan pre

test untuk di bandingkan dengan post test pada evaluasi nanti.

d. Intervensi Fisik
114
Intervensi fisik yang berupa sarana pembuangan air limbah yang

memenuhi syarat kesehatan karena alasan terbatasnya biaya dan tenaga maka

kegiatan intervensi fisik hanya kegiatan pembuatan sarana pembuangan air

limbah percontohan, di mana material yang di gunakan berasal dari Bantuan

Ketua Praktek kerja Nyata ( PKN ) Stikes-MW Kendari, Mahasiswa Praktek

Kerja Nyata ( PKN ) Kelompok IX Desa Bendewuta dan swadaya masyarakat

serta di kerjakan atas partisipasi masyarakat setempat di mana teknis

pembuatannya di lakukan oleh Mahasiswa Praktek kerja Nyata ( PKN )

Kelompok IX Desa Bendewuta selaku pembawa program. Adapun pemilihan

lokasi pelaksanaan intervensi fisik ini, merupakan hasil dari keputusan bersama

masyarakat setempat pada saat pertemuan musyawarah masyarakat desa II pada

tanggal 03 April tahun 2011.

Yang bertanggung jawab dalam pembuatan sarana pembuangan air

limbah percontohan adalah bapak Nasir. T selaku kepala dusun I ( Bendewuta ),

bapak Roni selaku kepala dusun II ( Bolongita ) dan bapak Harun. K selaku

kepala dusun III ( Wawohuka ) serta Mahasiswa Praktek Kerja Nyata ( PKN )

STIKES Mandala Waluya kendari Kelompok IX Desa Bendewuta Kecamatan

Wonggeduku Kabupaten Konawe. Anggaran yang di perlukan dalam

pembuatan sarana pembuangan air limbah percontohan 927.000 dengan rincian

sbb:

1. Semen 6 sak @Rp 59.500 = Rp. 357.000.

2. Pasir 1/4 ret @Rp 300.000 = Rp. 75.000.

3. Batu ¼ ret @ Rp. 300.000 = Rp. 75.000

4. Pipa 6 inchi 3 buah @ 60.000 = Rp. 360.000.


115
5. Sok T 6 buah @ 10.000 = Rp. 60.000

Jumlah = Rp. 927.000

Hasil yang ingin di capai dalam pelaksanakan kegiatan pembuatan sarana

pembuangan air limbah percontohan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan

Membuat sarana pembuangan air limbah percontohan yang memenuhi

syarat kesehatan, meningkatkan jumlah cakupan sarana pembuangan air

limbah dan memperlancar sistem pembuangan air limbah sehingga tidak

terjadi genangan sehingga tidak menjadi tempat bersarang nyamuk dan

serangga lainnya.

2. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pembuatan sarana pembuangan air limbah

percontohan adalah 06-11 April tahun 2011.

3. Lokasi

Lokasi pembuatan sarana pembuangan air limbah percontohan adalah

dusun I ( Bendewuta ), dusun II ( Bolongita ) dan dusun III ( Wawohuka )

Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

a) Adanya arahan Kepala Desa / Sekretaris Desa berkaitan dengan kondisi Desa

Bendewuta Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe serta kemudahan

dalam penyediaan data yang di butuhkan.

b) Sambutan dan penerimaan yang baik dari pemerintah dan masyarakat Desa

Bendewuta Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe sehingga


116
memudahkan pelaksanaan kegiatan Praktek kerja Nyata ( PKN ) Mahasiswa

STIKES Mandala Waluya Kendari.

c) Adanya kerjasama dan pengertian yang baik antara semua anggota Praktek

kerja Nyata ( PKN ) Mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari kelompok

IX Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe sehingga

dapat melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab.

2. Faktor Penghambat

a) Kesibukan rutinitas masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku

Kabupaten Konawe yang mayoritas beraktifitas sebagai petani apalagi

bertepatan dengan musim panen coklat dan sayur-sayuran serta kacang, PNS,

Pedagang, dan lain-lain, sehingga memberikan kendala mahasiswa dalam

menjalankan rencana kegiatan sehari-hari di lapangan.

b) Pandangan masyarakat tentang masalah kesehatan masyarakat / lingkungan

yang berorientasi promotif dan preventif masih belum di rasakan sebagai

masalah bagi masyarakat di Desa Bendewuta Kecamatan Wonggeduku

Kabupaten Konawe.

c) Kondisi cuaca yang kurang bersahabat ( musim hujan ).

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

117
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Nyata ( PKN )

Mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari di Desa Bendewuta Kecamatan

Wonggeduku Kabupaten Konawe, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari aspek kesehatan lingkungan masyarakat Desa Bendewuta masih banyak

yang belum memiliki SPAL ( Sarana Pembuangan Air Limbah ), hal ini dapat di

lihat bahwa masyarakat Desa Bendewuta yang memiliki SPAL yang memenuhi

syarat kesehatan adalah sebanyak 60 KK ( 31,1 % ) dan yang memiliki SPAL

yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah 133 KK ( 68,9 % ), dari jumlah

rumah sebanyak 193 buah.

2. Dari aspek morbidity di ketahui bahwa masih tingginya angka kesakitan yang

terjadi di Desa Bendewuta yaitu batuk sebanyak 16 KK ( 23,5 % ), demam

sebanyak 28 KK ( 41,2 % ), rematik sebanyak 7 KK ( 10, 3 % ), diare sebanyak

2 KK ( 2,9 % ) dan lain-lain sebanyak 15 KK ( 22,1 % ), dari jumlah tatanan

rumah tangga sebanyak 215 KK. Hal ini berarti bahwa masyarakat masih

membutuhkan pemahaman dan pengetahuan tentang penyakit sehingga angka

kesakitan dapat di turunkan.

3. Dari aspek mortality di ketahui bahwa ada masyarakat yang meninggal dalam

satu tahun terakhir akibat sakit yang di sebabkan oleh penyakit dengan gejala

batuk menahun. Hal ini berarti bahwa masyarakat masih membutuhkan

pemahaman dan pengetahuan tentang penyakit.

4. Dari aspek pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ( KIA dan KB ) di

ketahui bahwa pertolongan persalinan masih ada yang di lakukan oleh dukun,

yaitu puskesmas sebanyak 1 KK ( 1,5 % ), bidan sebanyak 42 KK ( 64,6 % ) dan

dukun sebanyak 22 KK ( 33,8 % ). Hal ini kesadaran masyarakat tentang


118
persalinan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah karena

masih banyak persalinan yang di tolong oleh dukun terlatih.

5. Dari aspek penyakit menular di ketahui bahwa masih ada penderita tuberkulosis

yang ada di Desa Bendewuta sehingga proses penularan terhadap anggota

keluarga dan masyarakat akan mudah terjadi hal ini di sebabkan karena

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis.

6. Dari aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di ketahui bahwa masih

rendahnya kesadaran masyarakat tentang PHBS, di mana indikator PHBS yang

masih rendah adalah pertolongan persalinan oleh nakes adalah sebanyak 97 KK (

45,1 % ), menggunakan jamban sehat adalah sebanyak 61 KK ( 28,4 % ),

memberantas jentik seminggu sekali adalah sebanyak 125 KK ( 58,1 % ) dan

tidak merokok dalam rumah adalah sebanyak 45 KK ( 20,9 % ) dari jumlah

tatanan rumah tangga yang ada sebanyak 215 KK.

7. Dari aspek pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan di ketahui bahwa

masyarakat Desa Bendewuta yang masih mempunyai pengetahuan dan sikap

terhadap kesehatan yang masih rendah adalah pencegahan penyakit malaria

adalah sebanyak 68 KK ( 31,6 % ), pencegahan penyakit diare sebanyak 57 KK (

26,5 % ), pencegahan penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) sebanyak 82

KK ( 38,1 % ), pengetahuan tentang gizi sebanyak 117 KK ( 54,4 % ),

pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis adalah sebanyak 147 KK ( 68,4 % ),

pengetahuan tentang kesehatan lingkungan adalah sebanyak 74 KK ( 34,4 % ).

B. Saran

1. Untuk masyarakat Desa Bendewuta agar lebih meningkatkan partisipasinya

dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.


119
2. Untuk pemerintah setempat di harapkan dukungan dan kerja sama yang baik

dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di Desa Bendewuta, lebih khusus

lagi mengenai masalah kesehatan.

3. Agar program kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) yang telah di laksanakan di

Desa Bendewuta dapat di lanjutkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

4. Untuk pengelola dan dosen pembimbing pada Praktek Kerja Nyata ( PKN ), di

harapkan lebih proaktif lagi dalam mengemban tugas serta menumbuhkan ke

satu paduan informasi atau instruksi yang di berikan pada saat di lapangan atau

lokasi Praktek Kerja Nyata ( PKN ).

5. Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ( PKN ) harus memperhitungkan terjaminnya

aspek-aspek pendukung bagi mahasiswa.

6. Agar program penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ),

penyuluhan persalinan oleh tenaga kesehatan, penyuluhan penyakit malaria,

diare demam berdarah, gizi dan kesehatan lingkungan serta pengendalian

tuberkulosis ( penyakit menular ) senantiasa melibatkan kader kesehatan dan

pemerintah wilayah Desa Bendewuta yang merupakan sumber informasi bagi

masyarakat.

7. Agar program penyuluhan NAFZA dan bahaya merokok bagi para siswa-siswi

senantiasa melibatkan para guru, kader kesehatan dan pemerintah Wilayah Desa

Bendewuta yang merupakan sumber informasi bagi masyarakat.

8. Agar program penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) pada anak

sekolah dasar lebih di tingkatkan meningat anak sekolah dasar masih

mempunyai kebiasaan bermain tanpa melakukan cuci tangan sebelum makan.

120

Anda mungkin juga menyukai