Oleh :
Saelan, S.Kep.Ns., M.Kep
201683158
LAMPIRAN
1 SAP kegiatan
2 Laporan Kegiatan
3 Lembar Monitoring
4 Rekapitulasi Waktu Kegiatan
5 Surat Tugas
6 Daftar Hadir Peserta
7 Foto Kegiatan
8 Log book
BAB I
PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
Penyakit jantung sangat identik dengan penyakit yang membunuh, menurut
Yayasan Penyakit Jantung Indonesia, penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu
system pembuluh darah atau yang lebih tepatnya menyerang jantung atau urat-urat darah,
beberapa contoh penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung,
tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (bias disebut “angina”) dan penyakit jantung
rematik.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2013), 60 % dari seluruh penyebab
kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK). Di Indonesia, penyakit
jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Data survei kesehatan
rumah tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini meningkat
dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit
jantung hanya 5,9 %, tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1 %, tahun 1986 melonjak
menjadi 16 % dan tahun 1995 meningkat menjadi 19 %. Sensus nasional tahun 2001
menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung
koroner adalah sebesar 26,4 %, dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab
utama kematian dini pada sekitar 40 % dari sebab kematian laki-laki usia menengah.
Berdasarkan data tersebut perlunya upaya peningkatan kesehatan bagi pasien
penderita penyakit jantung yang diantaranya dalam memperhatikan gaya hidup dengan
berolahraga. Kebanyakan orang tidak mementingkan betapa pentingnya kesehatan melalui
olahraga dibandingkan dengan pola hidup yang berlebih. Gaya hidup individu terkadang
tidak menghiraukan efek negatifnya terhadap kesehatan bahkan sampai tidak mengenal apa
itu olahraga.
Dalam hasil penelitian di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, (1993)
terungkap 90% penderita serangan jantung, sebelumnya hidup tanpa berolahrga. Kemudian
ada data lain yang menyatakan, penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang kemudian
kembali aktif bekerja, dan dengan mengikuti program olahraga teratur dan aman sesuai
dengan kemampuannya, terbukti lebih sehat daripada yang tidak aktif ( Jurnal RS Jantung
harapan Kita, 2011).
Data hasil survey bulan November 2017, didapatkan data hasil wawancara dengan
ketua RT dan tokoh masyarakat dusun Ngegot diperoleh hasil hampir sebagian besar lanjut
usia jarang mealukan kegiatan aktifitas fisi olah raga. Hal
Berdasarkan latar belakang diatas menggambarkan perlunya adanya kegiatan olah
raga bagi lanjut usia dan tentang pentingnya olahraga teratur untuk peningkatan kesehatan
jantung, sehingga peran perawat di tuntut untuk aktif melaksanakan perannya sebagai
konselor dalam meningkatkan derajat kesehatan jantung pada lanjut usia.
F. Perumusan Masalah
Uraian latar belakang tersebut menggambarkan perlunya upaya peningkatan
kesehatan lansia melalui kegiatan olah raga untuk pemeliharaan kesehatan jantung untuk
mengurangi penyakit jantung. Berdasarkan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada
lansia yaitu perlu adanya program kesehatan bagi lansia khususnya pemeliharaan kesehatan
jantung sehingga penulis merumuskan masalah kesehatan masyarakat yaitu “Apakah upaya
peningkatan kesehatan dengan olah raga dapat meningkatkan kesehatan jantung pada
lansia?”
G. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan kegiatan upaya peningkatan kesehatan dengan olah raga dapat
meningkatkan kesehatan jantung pada lansia di dusun Ngegot Desa Selokaton
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan khusus
a. Warga dusun Ngegot Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar memahami tentang pentingnya olah raga untuk kesehatan.
b. Warga dusun Ngegot Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar meningkatkan kebugaran bagi lansia yang menjalankan kegiatan
olah raga
c. Warga dusun Ngegot Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar dapat melakukan kegiatan olah raga pemeliharaan kesehatan jantung.
H. Manfaat Kegiatan
1. Bagi masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam memperbaiki dan
mempertahankan status kesehatan lansia
b. Meningkatakan kesehatan jantung bagi lansia
c. Mengurangi resiko penyakit jantung pada lansia.
2. Bagi institusi
a. Melakukan salah satu kegiatan dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian
masyarakat.
b. Sebagai sarana menyalurkan ilmu pengetahuan dan menambah pengetahuan
tentang fenomena yang terjadi di masyarakat.
BAB II
TARGET DAN LUARAN KEGIATAN
A. Target
Target kegiatan upaya peningkatan kesehatan lanjut usia dengan kegiatan olah raga pada
lansia di Dusun Ngegot Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
B. Luaran Kegiatan
1. Luaran yang diharapkan dari kegiatan upaya peningkatan kesehatan lansia adalah
peningkatan pengetahuan warga tentang meningkatkan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan lansia,
meningkatakan kesehatan jantung bagi lansia, mengurangi resiko penyakit jantung pada
lansia.
2. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan presentasi oral di Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
Honor
Biaya Satuan
No Uraian Volume Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Ketua 1 1 Rp400.000 Rp400.000
Jumlah Rp400.000
2. Bahan Habis Pakai
Biaya Satuan
No Uraian Volume Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 Leaflet 30 buah Rp2.000 Rp60.000
2 Foto copy 90 lembar Rp150 Rp40.000
3 Biaya print 200 lembar Rp1.000 Rp200.000
Jumlah Rp 300.000
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Prodi
evaluasi dilakukan pada tanggal 4 Februari 2018 bekerjasama dengan pihak puskesmas
mendapatkan hasil sebagai berikut: pelaksanaan sudah dapat kami laksanakan sepenuhnya
(100%).
Dari hasil pelaksanaan penyuluhan selama 1 hari yang diikuti oleh 26 warga,
ternyata kegiatan tersebut mendapatkan respon yang baik oleh warga. Warga menjadi
lebih mengetahui tentang pentingnya olah raga bagi kesehatan. Hal ini dapat diketahui dari
hasil pre test dan post test, dimana sebelum dilakukan penyuluhan tentang pentingnya olah
raga bagi kesehatan, warga belum mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan
manfaat olah raga. Tetapi setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya olah raga bagi
kesehatan jantung pada khususnya, warga menjadi lebih tahu tentang konsep kesehatan
jantung dengan olah raga ditunjukkan dari hasil post test skor yang diperoleh rata-rata
92%.
B. Pembahasan
Peranan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dirinya dengan melakukan
atau masalah tersebut. Disini faktor pengetahuan sangat diperlukan untuk melaksanakan
suatu kegiatan yang dilakukan karena kegiatan tersebut akan berakibat pada dirinya
sendiri.
Program penyuluhan ini didasarkan pada pengetahuan kesehatan olah raga untuk
kesehatan jantung. Beberapa peserta penyuluhan pada hakikatnya karena pengaruh pola
makan dan gaya hidup. Gaya hidup yang disarankan kepada peserta berupa menghentikan
fisik tubuh, (2) memberi penyuluhan pada pasien dan keluarga dalam mencegah
perburukan dan (3) membantu pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik seperti
hasil tahu seseorang terhadap suatu objek dari indra yang dimilikinya. Pendidikan adalah
proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dan merupakan usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Budiman & Riyanto,
2013). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin capat menerima dan
memahami suatu informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi
(Sriningsih, 2011).
dengan kegiatan atau program pencegahan dari vektor penyakit tersebut. Hal ini sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh Notoatmojo, 1995 bahwa perilaku yang didasari oleh
suatu pengetahuan yang baik akan berlangsung lebih langgeng dari pada perilaku yang
A. Kesimpulan
Kurangnya aktifitas dan didukung perilaku hidup yang tidak sehat meningkatkan
resiko timbulnya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah,
kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan
darah tinggi dll.
Perilaku dan pola hidup untuk meningkatkan kesehatan jantung merupakan kegiatan
multi tahap yang melibatkan kegiatan fisik, diet dan perubahan perilaku yang pada intinya
menurunkan resiko gangguan jantung pada lansia. Pada dasarnya, program peningkatan
kesehatan jantung dengan berolah raga bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik
tubuh, memberi penyuluhan pada pasien dan keluarga dalam mencegah perburukan dan
membantu sejumlah lansia untuk dapat beraktivitas fisik secara rutin.
B. Saran
Untuk tim kesehatan lebih intensif memberikan suatu penyuluhan-penyuluhan sebagai
salah satu bentuk upaya preventif didalam peningkatan status kesehatan masyarakat.
Masyarakat lebih aktif didalam mencari pengetahuan baru terhadap suatu penyakit khusunya
penyakit yang diakibatkan oleh sistem pembuluh darah dan jantung.
DAFTAR PUSTAKA
.
Achttien RJ. Exercise-based cardiac rehabilitation in patients with coronary heart disease: A
practice guideline. Neth Heart J. 2013;21:429–38.
Anggriyana, Tri Widianti (2010). Senam Kesehatan Aplikasi Senam Untuk Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Jolliffe, J. A., K. Rees, R. S. Taylor, D. Thompson, N. Oldridge and S. Ebrahim 2001.
"Exercise- based rehabilitation for coronary heart disease." Sports Medicine Journal
1:87.
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan pada lanjut usia. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2013. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Rehabilitasi Jantung setelah Infark Miokard, Roveny RSUD Kembangan, Jakarta, Indonesia,
CDK-256/ vol. 44 no. 9 th. 2017.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
C. Materi Pembelajaran
1. Kesehatan jantung
2. Lansia yang sehat bugar
3. Contoh olah raga bagi lansia
D. Metode Pembelajaran
1. Cermah dan Demonstrasi
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan penekanan pada program
kesehaqtan jantung.
2. Diskusi/Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan atau pada saat diakhiri
penyuluhan yang memungkinkan Warga Perum sendang Plesungan Kelurahan Plesungan
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar mengemukakan hal-hal yang belum
dimengerti.
E. Media
1. Media : Flipchart
2. Alat Bantu : Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 19.30-19.45 WIB Pembukaan acara oleh Mendengarkan
(15 Menit) moderator pembukaan yang
1. Salam pembuka disampaikan oleh
2. Memperkenalkan diri moderator.
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan
mekanisme kegiatan
Pelaksanaan 19.45-20.00 WIB Menyampaikan materi Mendengarkan dan
(60 Menit) oleh pemateri : memberikan umpan
1. Menggali pengetahuan balik terhadap materi
dan pengalaman yang disampaikan
peserta penyuluhan
2. Penjelasan Tentang
kesehatan jantung
3. Penjelasan Tentang
kurangnya aktifitas
fisik bagi kesehatan
jantung
4. Penjelasan Tentang
contoh kegiatan fisik
untuk kesehatan
jantung
G. Pengorganisasian
Moderator : Nur Kholis
Penyaji/penyuluh : Saelan,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Fasilitator : Saelan, S.Kep.Ns, M.Kep
Notulen : Novia Ambarwati
H. Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam
diskusi
4. Notulen : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan.
I. Setting
Proyektor
Moderator
Penyaji
Notulen
a. Latar belakang
Dalam hasil penelitian di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, (1993)
terungkap 90% penderita serangan jantung, sebelumnya hidup tanpa berolahrga.
Kemudian ada data lain yang menyatakan, penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK)
yang kemudian kembali aktif bekerja, dan dengan mengikuti program olahraga teratur
dan aman sesuai dengan kemampuannya, terbukti lebih sehat daripada yang tidak aktif.
b. Kesehatan jantung
• Berdiri dengan kaki membuka selebar bahu dengan lengan ditekuk ke depan
• Angkat satu kaki dengan menekuk lutut seperti saat berbaris.
• Ayunkan lengan untuk membantu menjaga keseimbangan
• Ulangi sampai dengan 10 kali.
A. Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Upaya peningkatan kesehatan dengan olah raga dapat meningkatkan
kesehatan jantung pada lansia?”
Pelaksana : Dosen dan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan
Hati, Tanggal : Minggu, 28 Januari 2018
Waktu : 19.30 - Selesai
Tempat : Masjid Ngegot
Sasaran : Warga Dusun Ngegot Kelurahan Selokaton Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar
B. Acara dihadiri Oleh
1. Dosen Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sebanyak 1 Orang
2. Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta sebayak 8 Orang
3. Warga Dusun Ngegot sebanyak 26 Orang
C. Pengorganisasian
Moderator : Nur Kholis
2. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 19.30-19.45 WIB Pembukaan acara penyuluhan oleh moderator
Penyampaian materi oleh pemateri :
1. Menggali pengetahuan dan pengalaman peserta
penyuluhan
19.45 – 20.00 2. Penjelasan Tentang kesehatan jantung
2
WIB 3. Penjelasan Tentang kurangnya aktifitas fisik bagi
kesehatan jantung
4. Penjelasan Tentang contoh kegiatan fisik untuk
kesehatan jantung
Sesi Tanya Jawab
1. Ryzki : Apakah kurang olah raga dapat beresiko
20.00-20.45
3
WIB penyakit jantung?
2. Ridho : Sebutkan contoh penyakit kurang olah raga!
Penutupan
1. Menjelaskan kesimpulan dari materi penyuluhan
20.45 – 21.00 2. Pembagian leaflet
4
WIB
3. Ucapan terima kasih
4. Salam penutup
3. Evaluasi Hasil
a. 90% masyarakat menyatakan mengerti tentang pengertian, akibat kurang olah raga,
dan beberapa contoh kegiatan fisik untuk kesehatan jantung.
b. Selama kegiatan, tim penyuluh bekerja sesuai dengan peran masing-masing.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujua penyuluhan terlaksana dengan baik.
Kuesioner Penyuluhan Upaya Peningkatan Kesehatan Dengan Olah Raga Dapat
Meningkatkan Kesehatan Jantung Pada Lansia
No. Responden :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian :
Diisi oleh peserta penyuluhan
Jawablah sesuai dengan pengetahuan Anda
Jangan member tanda apapun pada kotak disebelah kanan
Pertanyaan :
1. Apakah pengertian dari jantung sehat?
2. Berilah contoh akibat kurangnya aktifitas fisik bagi kesehatan jantung!
3. Berilah contoh kegiatan fisik untuk kesehatan jantung!
Lampiran 3. Lembar Monitoring
INSTRUMEN MONITORING
Nama :
Alamat :
Kunjungan Ke :
Tanggal :
No KOMPETENSI EVALUASI KOMPETENSI
MANDIRI DENGAN TIDAK
BANTUAN MAMPU
1 Mampu menjelaskan pentingnya
olah raga untuk kesehatan jantung
2 Mampu memberi contoh akibat
kurangnya aktifitas fisik bagi
kesehatan jantung
3 Mampu memberikan contoh
kegiatan fisik untuk kesehatan
jantung!
Kesimpulan dan Tindak Lanjut :
Demikian instrumen ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, ........................................................
Evaluator Warga
(..........................................) (............................................)
Lampiran 4. Rekapitulasi waktu Kegiatan
D. Anggota
1 Nama Mahasiswa 1. Septiana Lestari
2. Novia Ambarwati
3. Nur Aeni Khasanah
4. Nur Kholis
5. Oulyvia Marita
6. Rara Suci Rhamadhan
7. Rika Nilamsari
8. Riska Ayu Pratiwi
9. Rizky Zulfiana
10. Sari Malak Hanifah
2 Program Studi Sarjana Keperawatan
3 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam
Lampiran 5. Susunan Organisasi dan Uraian Tugas
N
Nama Uraian Tugas
No
1. Saelan, S.Kep., Ns., M.Kep f. Koordinasi pelaksanaan kegiatan
g. Pengumpulan data
h. Persiapan alat dan materi
i. Pemaparan kegiatan di masyarakat
Penyusunan laporan
2. 1. Septiana Lestari a. Survei lahan
2. Novia Ambarwati b. Pengumpulan data
3. Nur Aeni Khasanah c. Persiapan alat dan materi
4. Nur Kholis d. Fasilitator penyuluhan
5. Oulyvia Marita e. Monitoring/Evaluasi kegiatan
6. Rara Suci Rhamadhan
7. Rika Nilamsari
8. Riska Ayu Pratiwi
9. Rizky Zulfiana
10. Sari Malak Hanifah
3.
Lampiran 6. Jadwal
FOTO KEGIATAN
Foto evaluasi kegiatan