Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH METODE DAN MEDIA DISKUSI PANEL DAN FORUM

PANEL

Diampu oleh Nurul Ariningtyas, S.ST, MPH

Disusun Oleh :

Sabella Maheswari (1219246)

Salsa Billa Husna Azizah (1219247)

Septi Norolansari (1219248)

DIII KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA

TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Metode dan Media Diskusi Panel dan Forum Panel
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal sebagaimana
tanggung jawab kami dalam menyelesaikan tugas kuliah Promosi Kesehatan.
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah tentang Metode Diskusi ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 28 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1-2
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4

A. Pengertian Diskusi Panel dan Forum Panel.......................................................4-5


B. Keunggulan dan Kekurangan Metode Diskusi Panel dan Forum Panel................6
C. Media Yang Digunakan Dalam Metode Diskusi Panel dan Forum Panel.........7-8
D. Tata Cara Pelaksanaan Metode Diskusi Panel dan Forum Panel.......................8-9
E. Tugas-tugas Para Pelaku Dalam Diskusi Panel dan Forum Panel.......................10
F. Keunikan Dalam Forum Panel.......................................................................10-12

BAB III PENUTUP.......................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama
dilakukan dengan  melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi
kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai
pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama
mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang
diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan
memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan
pendorong akan membentuk perilaku sehat. Proses pendidikan kesehatan
merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan
melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan
penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen


penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran
menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia
pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan.
Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan
(billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet,
selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto.
Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan
sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di
tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga
yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat
(visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.

iv
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya
(sederhana dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan
memahami komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan
kesehatan diharapkan analis laboratorium mampu menyampaikan informasi
kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan
masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan
derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran
analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis
kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan
penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.

v
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan diskusi panel dan forum panel?
b.  Apa sajakah keunggulan dan kelemahan dari diskusi panel dan forum
panel?
c. Apasajakah media yang biasa digunanakan dalam diskusi panel dan forum
panel?
d. Bagaimana Tata Cara Pelaksanaan Diskusi Panel dan forum panel?
e. Tugas-Tugas Para Pelaku Dalam Diskusi Panel dan forum panel?
f. Apa keunikan dalam diskusi panel dan forum panel?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan forum panel


b. Mengetahui apa sajakah keunggulan dan kelemahan dari diskusi panel
c. Mengetahui apa sajakah media yang biasa digunakan dalan forum panel
d. Mengetahui Tata Cara Pelaksanaan Diskusi Panel
e. Mengetahui Tugas-Tugas Para Pelaku Dalam Diskusi Panel
f. Mengetahui keunikan dalam forum panel

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Forum Panel


Forum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung berpartisipasi
dalam diskusi. Metode forum panel digunakan jika ingin menggabungkan
topic/materi dengan reaksi pengunjung, jika anggota kelompok diharapkan
memberikan reaksi pada diskusi, jika tersedia waktu yang cukup, serta jika
pengunjung mengajukan pandangan yang berbeda-beda.
Forum panel menurut ( Sanusi ) merupakan forum pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu
masalah tertentu yang telah dipersiapkannya.
Forum panel menurut ( Tarigan ) adalah suatu kelompok yang terdiri dari
tiga sampai enam orang ahli yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannya
dari berbagai segi mengenai suatu masalah.
Forum panel menurut ( maskurun ) adalah diskusi yang bersifat tidak
begitu formal, biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai suatu
masalah yang sedang hangat. Jadi, forum panel adalah diskusi yang melibatkan
beberapa orang untuk memecahkan suatu masalah, dan biasanya mereka
memecahkan masalah ini adalah masalah yang masih hangat dibicarakan didalam
masyarakat. Forum panel dapat dikatakan diskusi yang formal dan tdak begitu
formal, karena kalau formal yang terlibat dalam forum panel adalah orang – orang
yang penting atau para pakar, dan untuk yang tidak formal yaitu dalam forum
panel tidak terdapat panitia.
Terdapat dua perbedaan penting antara panel discussion   ( forum panel )
dan (informal discussion) ( diskusi informal ) yaitu :
a. Tujuan utama forum panel adalah untuk menyampaikan informasi atau 
pendapat-pendapat, tidak perlu menentukan cara berjalan suatu tindakan.
b. Para anggota suatu panel membuat persiapan-persiapan terlebih dahulu.
Mereka telah menelaah pokok pembicaraan sepenuhnya dan memang telah
menjadi ahli.

vii
Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu forum panel adalah
kira – kira seminggu sebelum diskusi itu berlangsung, ketua panel mengudang
para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini para
anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini :
a. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang
dibicarakan tetapi padat akan medah dimengerti oleh para peserta.
b. Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota panel
mengetahui dimana masing – masing berpijak. Mengutaraka pendapat –
pendapat pembicara , maka akan diketahui letak perbedaannya, dan jika
sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah dalam mengambil
kesimpulan.
c. Menetapkan tahap-tahap setiap pembicara atas pokok masalah
tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan mengenai pembicaraanya dari
tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta.
d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang
akan berbicara terlebih dahulu agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi
nanti.
e. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. Jika, pembicara berbicara
didepan para peserta hendaknya waktunya dibatasi karena kalau tidak
dibatasi akan banyak menyita waktu. Sedangkan para pembicara yang lain
yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau waktu dibatasi
akan terjadi penghematan waktu. Setelah persiapan setiap anggota panel
dilakukan dengan baik dan matang, diskusipun dapat dilangsungkan. Untuk
diskusi tersebut, para anggota panel mengambil tempat duduk yang
berbentuk setengah lingkaran menghadap para pemirsa atau sepanjang satu
sisi meja panjang, dan ketuanya duduk ditengah.
 Forum panel terdiri atas bagian – bagian berikut :
a.  Pendahuluan. Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi
setiap istilah yang membutuhkan penjelasan. Kemudian ketua
memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus
pokok pembicaraan yang akan diutarakan oleh setiap anggota.

viii
b.  Pembicaran oleh para anggota panel. Kemudian ketua mempersilahkan para
anggota panel bergiliran menyampaikan pembicaraan mereka.
c. Diskusi bebas. Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu,para anggota
panel memberi komentar kepada setiap ide lainnya. Lalu, menerangkan
setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan
mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang.
d. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa
untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri atau bertanya kepada para
pembicara.
e. Rangkuman. Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir –
butir yang sama – sama disepakati oleh para anggota panel dan juga butir-
butir yang merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang tidak
disepakati.

2.2 Keunggulan Dan Kekurangan Metode Forum Panel


Keunggulan metode forum panel adalah memungkinkan setiap anggota
berpartisipasi, memungkinkan peserta menyatakan reaksinya. Memberikan
kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus.
Biasanya dalam forum panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit
pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti. Dalam forum
panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam mengajukan
pandangan atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat
langsung digugat atau dibantah. Peserta yang mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan
pandangan.
Kekurangan  metode forum panel adalah memerlukan waktu banyak,
memerlukan moderator yang terampil. Forum panel menjadi tidak menarik
apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus
terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan. Agar tidak
terjadi rasa was-was saat akn berpendapat, sebaiknya mengetahui apa yang
dibicrakan oleh pembicara lain secara terperinci. Sehingga kalau kita

ix
mempunyai perbedaan pendapat dengan si pembicara kita tidak akan mersa takut
terhadap pendapat kita.
Suasana dalam forum panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang
apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang
lainnya. Forum panel tidak menjadi seimbang kalau yang berpendapat hanya
orang itu-itu saja. Dan sebaiknya para peserta ikut andil dalam berpendapat.
Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya
sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan pendapat
diantara para peserta maka moderator harus mengambil kesimpulan.
Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk
menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Jika
terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus turun tangan
untuk mengambil kesimpulan tersebut.
Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam forum panel.

2.3 Media Yang Biasa Digunakan Dalam Forum Panel


Media elektronik yaitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat,
didengar, dan dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Contohnya televisi, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD
interaktif, dan lain-lain.
Adapun jenis-jenis media elektronik dapat digunakan sebagai media
pendidikan kesehatan, antara lain sebagai berikut:
1. Televisi
Televisi adalah penyampaian pesan kesehatan, melalui media
televisi kita dapat melakukan penyampaian pesan kesehatan melalui visual
dan suara yang akan menarik perhatian masyarakat agar mereka mau melihat
dan mendengar penyampaian pesan kesehatan yang kita sampaikan. Pesan
kesehatan yang biasa digunakan ditelevis biasanya berbentuk sandiwara,
sinetron, forum diskusi, pidato (ceramah), TV spot, dan kuis  atau cerdas
cermat.

x
2. Radio
Radio merupakan bentuk penyampaian informasi berupa obrolan.
Radio  merupakan salah satu sarana yang bisa digunakan untuk penyampaian
pesan kesehatan sebab radio merupakan barang elektronik yang biasa
digunakan masyarakat.
Kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan media sebagai forum panel :
a. Kelebihan
Kelebihan media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat,
melibatkan semua pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik
karena ada suara dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat
dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar/luas, serta dapat diulang-
ulang jika digunakan sebagai alat diskusi.
b. Kekurangan
Kekurangan media elektronik adalah biaya lebih tinggi, sedikit
rumit, memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses
produksi, perlu persiapan matang, peralatan yang selalu berkembang dan
berubah.

2.4  Tata Cara Pelaksanaan Forum Panel


1. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam langkah persiapan adalah :
1. Merumuskan tujuan
2. Menetapkan topik masalah
3. Menyusun Laporan Forum panel
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi,
2. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
1. Memeriksa segala persiapan
2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan
4. Mengajukan Pertanyaan dalam Diskusi

xi
5. Menyampaikan Gagasan dalam Diskusi
6. Mengemukakan Gagasan Secara Jelas dan Mudah Diikuti
7. Memberikan Kritikan dan Dukungan dalam Diskusi
8. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
9.Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas.
3. Menutup Diskusi
1. Membuat pokok pembahasan sebagai kesimpulan
2. Menilai jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta.
3. Menyusun Laporan Forum panel, Laporan forum panel dibuat setelah
diskusi selesai dilaksanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan laporan hasil forum panel sama dengan laporan diskusi
lainnya. Laporan sebaiknya tersusun atas bagian pendahuluan, bagian
uraian pelaksanaan, serta bagian penutup yang mencakup kesimpulan
dan saran.
Bagian pendahuluan laporan harus meliputi
a. Latar belakang pelaksanaan forum panel
b. Tujuan forum panel
c. Persiapan-persiapan forum panel
Bagian uraian atau isi laporan meliputi
a. Pelaksanaan forum panel (hari, tanggal, waktu, dan tempat)
b. Peserta yang mengikuti forum panel
c. Hasil forum panel
d. Jalannya forum panel
Bagian penutup meliputi
a. Kesimpulan hasil forum panel;
b. Hal-hal yang disarankan dalam forum panel;
Lampiran-lampiran dapat berupa
a. Surat izin pelaksanaan forum panel (jika forum panel dilaksanakan
secara resmi dan luas);
b.  Proposal penyelenggaranya forum panel;

xii
c.  Makalah-makalah yang didikusikan;
d.  Susunan panitia penyelenggaraan;
e.  Ringkasan makalah;
f.  Daftar hadir peserta.

2.5 Tugas-Tugas Para Pelaku Dalam Forum Panel


a. Tugas-tugas Peserta:
Mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir
dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk
panelis. Mengajukan usul, pendapat, maupun komentar. Meminta
panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun 
perbandingan.
b. Tugas-tugas Notula/penulis:
Menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi,
diperbolehkan untuk menyanggah, diperbolehkan untuk menyetujui
ataupun tidak menyetujui, membuat makalah tentang permasalahan
yang didiskusikan.
c. Tugas-tugas Penyaji/panelis:
Menyajikan materi diskusi, berperan sebagai pembicara
dalam diskusi, mengutarakan makalah yang disampaikan, menjawab
pertanyaan dari peserta dan penyanggah.
d. Tugas-tugas Moderator:
Membuka diskusi, membacakan riwayat kehidupan panelis,
mempersilakan panelis untuk berbicara, mengatur dan memimpin
jalannya diskusi, membacakan kesimpulan diskusi.

2.6 Keunikan Dalam Forum Panel


Pertemuan ilmiah, banyak di temukan baik di kampus, instansi
pemerintah, maupun di televisi. Seminar, Simposium, Workshop, Kongres
dan Forum panel adalah pertemuan ilmiah. Banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari pertemuan-pertemuan itu, utamanya bagi yang terlibat di
dunia ilmu pengetahuan. Peserta dapat memperoleh pengetahuan tertentu

xiii
dalam waktu singkat, dapat saling sharing informasi untuk mencari titik
temu. Forum panel adalah salah satu diantaranya. Para pembicara (panelis)
sengaja diundang oleh panitia untuk menyampaikan subyek tertentu. Para
panelis yang dipilih datang dari mereka yang mempunyai disiplin dan
pengalaman yang berbeda.
Setelah moderator memperkenalkan dan memberitahukan batasan
waktu bicara, Para panelis dipersilakan berpidato. Pidato biasanya dilakukan
tanpa teks. Para panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran.
Mereka mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan
kesimpulan. Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil
diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk
memberikan komentar. Para peserta panel tidak hanya para ahli, tetapi juga
bisa saja para mahasiswa atau bahkan orang awam. Orang-orang tersebut
tentunya harus yang peduli ataupun berkepentingan dengan topik yang
dibahas.
Hal lain yang paling penting, dalam forum panel adalah adanya
interaksi antar para peserta panel. Dalam forum panel bisa saja timbul pro-
kontra, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik
untuk diikuti. Untuk itulah peran moderator menjadi sangat penting. Oleh
karenanya, kecermatan moderator dalam membatasi waktu dan
mengingatkan peserta agar berhati-hati dalam mengemukakan
pandangannya. Disitulah nikmatnya forum panel, justru kalau suatu
pertemuan ilmiah diberi label awal ”Forum panel”, tetapi didalamnya para
hadirin ragu-ragu untuk menyampaikan pandangan secara terbuka dan semua
peserta merasa sungkan untuk berbeda pendapat. Padahal, kalau topik yang
jadi pembicaraannya sudah menjadi pemahaman masyarakat umum tidak
perlu dilabeli dengan ”Forum panel”. Topik yang disajikan biasnya sesuatu
yang menjadi perdebatan dan perhatian masyarakat umum, Dari sinilah, para
hadirin termasuk panelis, dapat menangkap berbagai pandangan yang ada.
Tentunya semuanya harus berjalan dalam koridor ilmiah, karena forum panel
bukan debat kusir, bukan untuk adu gengsi, atau menang-menangan bicara.
Justru, dari forum panel diharapkan dapat diperoleh informasi yang

xiv
memperkaya pengetahuan hadirin tentang suatu masalah atau topik dari
beberapa titik pandang yang berbeda.
Agar kita dapat menilai berhasil atau tidaknya forum panel, berikut
ini dikemukakan beberapa petunjuk atau penuntun dalam bentuk pertanyaan,
yang sekaligus menyarankan norma-norma yang harus diperhatikan dalam
persiapan diskusi-diskusi dan partisipasi kita terhadapnya.
a. Apakah para anggota panel memiliki persiapan yang baik?
b. Apakah para pembicara mengemukakan informasi-informasi atau
ide-ide baru mengenai pokok pembicaraan?
c. Apakah para pembicara memberikan sumber-sumber informasi
yang mereka pergunakan? apakah mereka menunjang pendapat-
pendapat mereka dengan fakta-fakta, alasan-alasan, contoh-
contoh, atau pendapat yang terpercaya dari para ahli?
d. Apakah setiap pembicara bertahan pada setiap pembicara yang
telah ditetapkan baginya?
e. Apakah panel itu tersusun rapi untuk menghindari pengulangan
dalam diskusi?
f. Apakah panel itu berhasil menarik perhatian para pemirsa?
g. Apakah diskusi itu memberikan pemirsa suatu pengertian yang
lebih luas dan mendalam tentang pokok permasalahan itu

xv
BAB III

3.1 Kesimpulan
Diskusi Panel adalah diskusi yang melibatkan beberapa orang untuk
memecahkan suatu masalah, dan biasanya mereka memecahkan masalah ini
adalah masalah yang masih hangat dibicarakan didalam masyarakat.
Tata cara pelaksanaan diskusi panel ada tiga
1. Langkah persiapan
2. Pelaksanaan diskusi
3. Penutup diskusi
Diskusi  panel ini mempunyai  kelebihan salah satunya adalah
mendapatkan pengetahuan yang luas , selain itu juga mempunyai kekurangan
salah satu contohnya bagi seorang peserta diskusi was- was tidak mampu
menfungkapkan pendapatnya.
Orang yang berkecimpung dalam diskusi panel ini mempunyai tugas
tersendiri atau masing- masing mempunyai tugas sesuai dengan jabatan dalam
diskusi panel.

3.2 Saran
            Dengan ada nya makalah ini, kami harap para pembaca dapat memahami
apa yang disampaikan dalam makalah ini dengan sebaik-baiknya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Melvin. Silberman. 1996.  Active learning 101 cara belajar siswa aktif. Bandung:


Nusameda
Putro, Eko,  Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,.
http://id.wiktionary.org/wiki/diskusi_panel
Kusmadi, Ismail. 2008. Think Smart Bahasa Indonesia.Bandung: Grafindo Media
Pratama

xvii

Anda mungkin juga menyukai