Anda di halaman 1dari 14

Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini,
kami akan membahas mengenai “Diskusi Panel”.
Makalah ini telah dibuat dari berbagai buku dan web yang berkaitan dengan judul makalah, untuk memenuhi tugas
berbicara kelompok dan diharapkan makalah ini akan bermanfaat bagi  banyak orang.
            Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini, oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
            Akhir kata semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi kita semua.          

Semarang, 11 Maret 2014


Penulis,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan..........................................................................................................3
A.    Latar Belakang......................................................................................................3
B.     Rumusan Masalah..................................................................................................3
C.     Tujuan....................................................................................................................4
BAB II Pembahasan..........................................................................................................5
A.    Pengertian Diskusi Panel.......................................................................................5
B.     Persiapan Diskusi Panel.........................................................................................6
C.     Tata Cara dan Pelaksanaan Diskusi Panel.............................................................8
D.    Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Panel............................................................10
E.     Tugas-Tugas Para Pelaku Diskusi Panel...............................................................11
BAB III Kesimpulan.........................................................................................................15
Daftar Pustaka...................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau kelompok. Yaitu berupa salah
satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi
dapat berupa apa saja yang awalnya disebut topik dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman.
Salah satu macam dari diskusi adalah diskusi panel. Diskusi panel adalah bentuk umum yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang disebut panelis yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dan
dilaksanakan dihadapan khalayak, penonton (lewat tayangan televisi) atau pendengar (lewat siaran radio).
Dalam diskusi panel khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau berpendapat. Pelaksanaan diskusi
panel dipandu oleh seorang moderator dibantu oleh notulis. Dari sebuah diskusi panel akan diperoleh informasi yang
memperkaya pengetahuan tentang suatu topik dari beberpa sudut pandang yang berbeda. Pokok-pokok
pembicaraan merupakan bagian penting yang dapat diuraikan dalam suatu pembicaraan. Bagian penting itu bisa
berupa gagasan atau pokok permasalahan.

B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas adalah   sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud Diskusi Panel?
2.      Apa saja persiapan untuk melaksanaan diskusi panel?
3.      Bagaimana tata cara pelaksanaan diskusi panel?
4.      Apakah kelebihan dan kekurangan dalam diskusi panel?
5.      Tugas para pelaku dalam diskusi panel?
  C. Tujuan
1.      Memahami tentang diskusi panel.
2.      Mengetahui apa saja persiapan sebelum melaksanakan diskusi panel.
3.      Mengetahui tata cara pelaksanaan diskusi panel.
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan diskusi panel.
5.      Mengetahui tugas para pelaku diskusi panel.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diskusi Panel
Diskusi panel menurut ( Tarigan ) adalah suatu kelompok yang terdiri dari tiga sampai enam orang ahli yang ditunjuk
untuk mengemukakan pandangannya dari berbagai segi mengenai suaru masalah.

Diskusi panel menurut ( Sanusi ) merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang
dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya.
Diskusi panel menurut ( maskurun ) adalah diskusi yang bersifat tidak begitu formal, biasanya digunakan untuk
memperluas wawasan mengenai suatu masalah yang sedang hangat. Jadi, diskusi panel adalah diskusi yang
melibatkan beberapa orang untuk memecahkan suatu masalah, dan biasanya mereka memecahkan masalah ini
adalah masalah yang masih hangat dibicarakan didalam masyarakat. Diskusi panel dapat dikatakan diskusi yang
formal dan tidak begitu formal, karena kalau formal yang terlibat dalam diskusi panel adalah orang – orang yang
penting atau para pakar, dan untuk yang tidak formal yaitu dalam diskusi panel tidak terdapat panitia.
Jadi, Diskusi panel juga dapat diartikan salah satu bentuk diskusi yang dilakukan oleh Panelis yang membahas suatu
masalah yang menjadi perhatian umum dan dilaksanakan secara umum, disiarkan melalui media masa, seperti
televisi atau radio. Dalam diskusi panel, penonton diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat. 
Adapun tujuan dari diskusi panel adalah

a.       Tujuan utama diskusi panel adalah untuk menyampaikan informasi atau  pendapat – pendapat yang berbeda-beda.

b.       Para anggota suatu panel membuat persiapan – persiapan terlebih dahulu. Mereka telah menelaah pokok
pembicaraan sepenuhnya dan memang telah menjadi ahli.

c.       Ingin memberi stimulus untuk para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.

B. Persiapan Untuk Diskusi Panel

Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel adalah kira – kira seminggu sebelum diskusi itu
berlangsung, ketua panel mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini para
anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini :

a)      Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang dibicarakan tetapi padat akan medah
dimengerti oleh para peserta.

b)      Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui dimana masing –
masing berpijak. Mengutaraka pendapat – pendapat pembicara , maka akan diketahui letak perbedaannya, dan jika
sudah diketahui perbedaanya maka akan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.

c)      Menetapkan tahap –tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan
mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta.

d)      Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan berbicara terlebih dahulu agar tidak
terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti.
e)      Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara didepan para peserta hendaknya
waktunya dibatasi karena kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu . sedangkan para pembicara yang lain
yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga kalau waktu dibatasi akan terjadi penghematan waktu. Setelah
persiapan setiap anggota panel dilakukan dengan baik dan matang ,diskusipun dapat dilangsungkan. Untuk diskusi
tersebut, para anggota panel mengambil tempat duduk yang berbentuk setengah lingkaran menghadap para pemirsa
atau sepanjang satu sisi meja panjang, dan ketuanya duduk ditengah.

Diskusi Panel
X
Pb Pb
Pb Pb
pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn
pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn

Keterangan :
X = pemimpin / moderator / pemandu
Pb = pembicara / pemrasaran / panelis
Pn = pendengar / peserta

Diskusi panel terdiri atas bagian – bagian berikut :

a)      Pendahuluan. Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah yang membutuhkan
penjelasan. Kemudian ketua memperkenalkan setiap anggota panel dan mengemukakan tahap khusus pokok
pembicaraan yang akan diutarakan oleh setiap anggota.

b)      Pembicaran oleh para anggota panel. Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran
menyampaikan pembicaraan mereka.

c)      Diskusi bebas. Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu,para anggota panel memberi komentar kepada
setiap ide lainnya. Lalu, menerangkan setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan
mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang.

d)     Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para pemirsa untuk mengemukakan pendapat
mereka sendiri atau bertanya kepada para pembicara.
e)      Rangkuman. Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir – butir yang sama – sama disepakati oleh
para anggota panel dan juga butir-butir yang merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang tidak disepakati.

C. Tata Cara dan Pelaksanaan Diskusi Panel.

a)      Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam langkah persiapan adalah :

1.    Merumuskan tujuan

2.    Menetapkan topik masalah

3.    Menyusun Laporan Diskusi Panel

4.    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis  pelaksanaan diskusi,

b)    Pelaksanaan Diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

1.    Memeriksa segala persiapan

2.    Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi

3.    Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan

4.    Mengajukan Pertanyaan dalam Diskusi

5.    Menyampaikan Gagasan dalam Diskusi

6.    Mengemukakan Gagasan Secara Jelas dan Mudah Diikuti

7.    Memberikan Kritikan dan Dukungan dalam Diskusi

8.    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-
idenya

9.    Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.


c)   Menutup Diskusi
1.    Membuat pokok pembahasan sebagai kesimpulan
2.    Menilai jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta.

3.     Menyusun Laporan Diskusi Panel

Laporan diskusi panel dibuat setelah diskusi selesai dilaksanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan laporan hasil diskusi panel sama dengan laporan diskusi lainnya. Laporan sebaiknya tersusun atas
bagian pendahuluan, bagian uraian pelaksanaan, serta bagian penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.
                        Bagian pendahuluan laporan harus meliputi
a.    Latar belakang pelaksanaan diskusi panel;

b.    Tujuan diskusi panel;

c.    Persiapan-persiapan diskusi panel;

Bagian uraian atau isi laporan meliputi


a.    Pelaksanaan diskusi panel (hari, tanggal, waktu, dan tempat)

b.    Peserta yang mengikuti diskusi panel;

c.    Hasil diskusi panel

d.    Jalannya diskusi panel;

Bagian penutup meliputi


a.    Kesimpulan hasil diskusi panel;

b.    Hal-hal yang disarankan dalam diskusi panel;

Lampiran-lampiran dapat berupa


a.    Surat izin pelaksanaan diskusi panel (jika diskusi panel dilaksanakan secara resmi dan luas);

b.    Proposal penyelenggaranya diskusi panel;

c.    Makalah-makalah yang didikusikan;

d.    Susunan panitia penyelenggaraan;

e.    Ringkasan makalah;

f.    Daftar hadir peserta.

D.    Kelebihan-kelebihan dan Kekurangan dari Diskusi Panel


Kelebihan Diskusi Panel
·         Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus.
·         Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan
semakin menarik untuk diikuti.
·         Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam mengajukan pandangan atau
mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah.
·         Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan dapat
menyampaikan pandangan.

Kekurangan-kekurangan dari Diskusi Panel


·         Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus
terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was-was saat akn
berpendapat, sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh pembicara lain secara terperinci. Sehingga kalau kita
mempunyai perbedaan pendapat dengan sipembicarakita tidak akan mersa takut terhadap pendapat kita.
·         Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta yang jauh lebih
tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya. Diskusi panel tidak menjadi seimbang kalau yang
berpendapat hanya orang itu – itu saja. Dan sebaiknya para peserta ikut andil dalam berpendapat.
·         Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam
diskusi itu. Jika terjadi perbedaan pendapat diantara para peserta maka moderator harus mengambil kesimpulan.
·         Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan diskusi agar jangan sampai
pincang atau berat sebelah. Jika terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus turun tangan untuk
mengambil kesimpulan tersebut.
·         Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi panel.
·         Memungkinkan panelis berbicara terlalu bayak, sehingga seakan cendering menjadi serial pidato pendek.

E.     Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel


1)      Tugas-tugas Peserta:
·         Mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang
termasuk panelis.
·         Mengajukan usul, pendapat, maupun komentar.
·         Meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun  perbandingan.
2)      Tugas-tugas Notula/penulis:
·         menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi,
·         diperbolehkan untuk menyanggah,
·         diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui,
·         membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan.
3)      Tugas-tugas Penyaji/panelis:
·         menyajikan materi diskusi,
·         berperan sebagai pembicara dalam diskusi,
·         mengutarakan makalah yang disampaikan,
·         menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah.[2]
4)      Tugas-tugas Moderator:
·         membuka diskusi,
·         membacakan riwayat kehidupan panelis,
·         mempersilakan panelis untuk berbicara,
·         mengatur dan memimpin jalannya diskusi,
·         membacakan kesimpulan diskusi.
·         Keunikan dalam diskusi panel:
Pertemuan ilmiah, banyak di temukan baik di kampus, instansi pemerintah, maupun di televisi. Seminar,
Simposium, Workshop, Kongres dan Diskusi Panel adalah pertemuan ilmiah. Banyak manfaat yang dapat diperoleh
dari pertemuan-pertemuan itu, utamanya bagi yang terlibat di dunia ilmu pengetahuan. Peserta dapat memperoleh
pengetahuan tertentu dalam waktu singkat, dapat saling sharing informasi untuk mencari titik temu. Diskusi Panel
adalah salah satu diantaranya. Para pembicara (panelis) sengaja diundang oleh panitia untuk menyampaikan subyek
tertentu. Para panelis yang dipilih datang dari mereka yang mempunyai disiplin dan pengalaman yang berbeda.

Setelah moderator memperkenalkan dan memberitahukan batasan waktu bicara, Para panelis dipersilakan
berpidato. Pidato biasanya dilakukan tanpa teks. Para panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka
mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi yang memandu jalannya
diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.
Para peserta panel tidak hanya para ahli, tetapi juga bisa saja para mahasiswa atau bahkan orang awam. Orang-
orang tersebut tentunya harus yang peduli ataupun berkepentingan dengan topik yang dibahas.
Hal lain yang paling penting, dalam diskusi panel adalah adanya interaksi antar para peserta panel. Dalam
diskusi panel bisa saja timbul pro-kontra, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk
diikuti. Untuk itulah peran moderator menjadi sangat penting. Oleh karenanya, kecermatan moderator dalam
membatasi waktu dan mengingatkan peserta agar berhati-hati dalam mengemukakan pandangannya. Disitulah
nikmatnya diskusi panel, justru kalau suatu pertemuan ilmiah diberi label awal ”Diskusi Panel”, tetapi didalamnya
para hadirin ragu-ragu untuk menyampaikan pandangan secara terbuka dan semua peserta merasa sungkan untuk
berbeda pendapat. Padahal, kalau topik yang jadi pembicaraannya sudah menjadi pemahaman masyarakat umum
tidak perlu dilabeli dengan ”Diskusi Panel”. Topik yang disajikan biasnya sesuatu yang menjadi perdebatan dan
perhatian masyarakat umum,
Dari sinilah, para hadirin termasuk panelis, dapat menangkap berbagai pandangan yang ada. Tentunya semuanya
harus berjalan dalam koridor ilmiah, karena diskusi panel bukan debat kusir, bukan untuk adu gengsi, atau menang-
menangan bicara. Justru, dari diskusi panel diharapkan dapat diperoleh informasi yang memperkaya pengetahuan
hadirin tentang suatu masalah atau topik dari beberapa titik pandang yang berbeda.

Agar kita dapat menilai berhasil atau tidaknya diskusi panel , berikut ini dikemukakan beberapa petunjuk
atau penuntun dalam bentuk pertanyaan, yang sekaligus menyarankan norma – norma yang harus diperhatikan
dalam persiapan diskusi – diskusi dan partisipasi kita terhadapnya.

a. Apakah para anggota panel memiliki persiapan yang baik?


b. Apakah para pembicara mengemukakan informasi – informasi atau ide – ide baru mengenai pokok pembicaraan?

c. Apakah para pembicara memberikan sumber – sumber informasi yang mereka pergunakan? apakah mereka
menunjang pendapat –pendapat mereka dengan fakta – fakta , alasan – alasan , contoh – contoh , atau pendapat
yang terpercaya dari para ahli?

d. Apakah setiap pembicara bertahan pada setiap pembicara yang telah ditetapkan baginya?

e. Apakah panel itu tersusun rapi untuk menghindari pengulangan dalam diskusi?

f. Apakah panel itu berhasil menarik perhatian para pemirsa?

g. Apakah diskusi itu memberikan pemirsa suatu pengertian yang lebih luas dan mendalam tentang pokok
permasalahan itu?
BAB III
KESIMPULAN
Diskusi Panel adalah diskusi yang melibatkan beberapa orang untuk memecahkan suatu masalah, dan
biasanya mereka memecahkan masalah ini adalah masalah yang masih hangat dibicarakan didalam masyarakat.

Tata cara pelaksanaan diskusi panel ada tiga

1.      Langkah persiapan

2.      Pelaksanaan diskusi

3.      Penutup diskusi

Diskusi  panel ini mempunyai  kelebihan salah satunya adalah mendapatkan pengetahuan yang luas ,
selain itu juga mempunyai kekurangan salah satu contohnya bagi seorang peserta diskusi was- was tidak mampu
menfungkapkan pendapatnya.

Orang yang berkecimpung dalam diskusi panel ini mempunyai tugas tersendiri atau masing- masing
mempunyai tugas sesuai dengan jabatan dalam diskusi panel.
  

DAFTAR PUSTAKA
http://diwarman64.blogspot.com .
Melvin. Silberman. Active learning 101 cara belajar siswa aktif.( Bandung: Nusameda 1996 )
Putro, Eko,  Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

[1] Melvin. Silberman. Active learning 101 cara belajar siswa aktif.( Bandung: Nusameda 1996 )140
[2] http://diwarman64.blogspot.com .
[3] Putro, Eko,  Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.119
 
 pandangan terhadap suatu persoalan. Dalam symposium permasalahan dibahas secara meluas.Keempat adalah
diskusi panel, yakni terdapat beberapa orang yang membahas suatu persoalan.&iasanya - 4 5 orang pembicara.
Diskusi hanya dilakukan oleh mereka yang ditunjuk saja,sedangkan yang lain melihat dan mendengarkan dari
belakang. Kemudian untuk mengetahuiapakah siswa lainnya yang tidak ikut berbicara mengikuti atau tidak, maka
ada baiknya merekadiberi tugas tentang isi pembicaraan diskusi panel dan pada kesempatan terakhir
merekamengemukakannya atau menilai diskusi panel yang telah berjalan. Kelima adalah diskusikelompok kecil, di
mana guru kadang+kadang mengemukakan suatu persoalan dengan beberapaaspek, kemudian siswa
dikelompokkan antara  4 " orang untuk mendiskusikan permasalahanyang dikemukakan tadi dalam
kelompok+kelompok kecil. Diskusi semacam ini disebut juga
buzz  groups
 (6ngkoswara, !#-'5+5*$.
2.2
 
Kelemaan met$%e %#skus# %alam &em'ela"aran
etode diskusi apabila diterapkan dalam pembelajaran juga memiliki kelemahan, sepertitidak dapat dipakai dalam
kelompok yang besar, peserta diskusi mendapat in%ormasi yangterbatas, dikuasai oleh anak+anak yang suka
bicara, dan biasanya anak menghendaki pendekatanguru yang lebih %ormal (Syai%ul &ahri Djamarah,*///$. Ketika
diskusi berlangsung, anak yangtidak ikut akti% cenderung akan melepaskan diri dari tanggung jawab. Selain itu juga
banyakwaktu yang terpakai, kadang+kadang hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Dalam hal ini penyelesaian hasil
diskusi sulit untuk diramalkan atau diperhitungkan. Diskusi sukar diterapkandi tingkatan sekolah dasar, tetapi bukan
tidak mungkin diterapkan di sekolah dasar. Diskusimemerlukan ketajaman dalam menangkap inti masalah yang
dibicarakan. 7al ini tidak mudah,sehingga sering dalam diskusi itu keluar dari topik permasalahan. Dalam prakteknya
seringdiskusi itu akan diborong oleh beberapa siswa saja, sedangkan yang lain hanya sebagai pendengar setia
walaupun guru sudah memberi kesempatan kepada semua siswa untukmengemukakan pendapatnya.7arapan agar
dalam pelaksanaan diskusi dapat berjalan dengan baik, maka guru perlumencari pemasalahan yang kira+kira tepat
untuk menjadi bahan diskusi. asalah dan pertanyaanyang baik untuk dijadikan bahan diskusi yang baik hendaknya
memenuhi syarat+syarat seperti'harus mengandung berbagai kemungkinan jawaban, sehingga setiap jawaban
memiliki kebenaranyang dapat ditinjau dari sudut pandang tertentu. asalah+masalah itu hendaknya memiliki arti
 
 bagi siswa dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. asalah dan pertanyaan tersebutharus dapat
mengembangkan tara% belajar siswa yang lebih tinggi. 8ilai metode diskusi dalam rangka pelaksanaan pengajaran
tidak dapat disangkal, tetapi biasanya guru tidak melaksanakannya. 7al ini dikarenakan ada anggapan bahwa
menggunakanmetode diskusi dipandang lebih sukar daripada menggunakan ceramah. 3uru banyak mencaricara
yang dirasakannya lebih mudah. &iasanya guru berpendapat bahwa metode diskusimemakan waktu terlalu banyak
jika dibandingkan dengan metode ceramah atau tugas. Ada jugaanggapan bahwa siswa belum sanggup berdiskusi
karena siswa belum banyak pengetahuansehingga lebih baik diberi tahu saja. 7al ini adalah suatu anggapan yang
salah karena belajaryang baik tidak selalu harus menerima tetapi juga mencari dan memikirkan sendiri
(6ngkoswara,!#-' 5*$.(6ngkoswara, !#-' 5$ dalam metode diskusi biasanya ada siswa yang
memborong pembicaraan atau akti% dan ada siswa yang pasi%. Dalam hal demikian guru hendaknya
dapatmemperhatikan dan memberi jalan kepada siswa+siswa supaya dapat ikut serta dalam diskusidengan merata.
2.!
 
Kekuatan(kekuatan %ar# met$%e %#skus# se)ara umum
Seperti metode+metode lain, metode diskusi juga memiliki kekuatan+kekuatan, yaknisuasana kelas menjadi hidup,
karena anak akan mengarahkan pemikirannya pada masalah yangsedang didiskusikan. Partisipasi siswa dalam
metode diskusi sangat baik. Siswa berlatih kritisdengan mempertimbangkan pendapat dari teman+temannya,
kemudian menentukan sikapmenerima, menolak, atau tidak berpendapat sama sekali. etode diskusi juga dapat
menaikkan prestasi kepribadian individual, seperti sikap toleransi, demokratis, kritis, dan ber%ikir sistematis.Selain
itu juga berguna dalam kehidupan sehari+hari terutama dalam alam demokratis. etodediskusi merupakan latihan
untuk memenuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku dalammusyawarah.ujuan dari metode diskusi ini sendiri
adalah untuk menanamkan dan mengembangkankeberanian dalam mengemukakan pendapat sendiri, mencari
kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain.
Selain itu juga bertujuan untuk melatih siswa agar belajar menemukan kesepakatan pendapat melaluimusyawarah,
dan memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yangsebenarnya. Salah satu komponen yang
sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran adalah metode yang digunakaan. etode diskusi
dipilih karena dengan
 
menggunakan metode diskusi ini akan mendorong siswa ber%ikir sistematis denganmenghadapkannya kepada
masalah+masalah yang akan dipecahkan. Selain itu denganmenggunakan metode diskusi maka siswa akan terlibat
akti% dalam proses belajar mengajar.Dengan diskusi siswa dapat saling bertukar in%ormasi dan
dapat mempertahankan pendapatnyadalam rangka pemecahan masalah yang dapat ditinjau dari berbagai segi.
2.*
 
Kekuatan %an kelemaan met$%e %#skus# %alam mata &ela"aran se"ara
etode diskusi dalam penerapannya pada mata pelajaran sejarah memiliki kekuatan dan juga kelemahan. Kekuatan
metode diskusi dalam bidang studi sejarah juga tidak berbeda jauhdari kekuatan metode diskusi secara umum, yakni
dalam melakukan kegiatan diskusi khususnya bidang studi sejarah siswa akan terlibat baik sebagai partisipan,
penanya, penyanggah,moderator maupun ketua kelompok. 7al ini berguna untuk mengembangkan proses
intelektualdan pandangan siswa. etode diskusi dalam penerapannya pada mata pelajaran sejarah
dapatmenimbulkan kreati%itas dalam ide, pendapat, prakarsa, dan terobosan+terobosan baru dalam pemecahan
permasalahan. Selain itu juga dapat menimbulkan kemampuan ber%ikir kritis dan partisipasi secara demokratis.
etode diskusi dalam penerapannya pada mata pelajaran sejarahdapat melatih kestabilan emosi dengan menghargai
dan menerima pendapat orang lain, tidakmemaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta sikap memberi+menerima,
sehingga akanmenghasilkan keputusan hasil kelompok yang akan lebih baik daripada hasil pemikiran sendiri.Pada
sisi lain terdapat kelemahan dari metode diskusi dalam penerapannya pada mata pelajaran sejarah. Kelemahan
metode diskusi dalam bidang studi sejarah, yakni kegiatan diskusiterlalu banyak menyerap waktu dan
kadang+kadang dapat berlarut+larut sehingga dapatmengganggu pelajaran yang lain. Pada umumnya siswa tidak
berlatih untuk melakukan diskusidan menggunakan waktu dengan baik, maka kecenderungan mereka tidak dapat
melakukandiskusi dengan baik. Selain itu kadang+kadang guru tidak memahami cara+cara melaksanakandiskusi,
maka kecenderungan diskusi menjadi tanya jawab yang tidak jelas ujung permasalahannya. Pada mata pelajaran
sejarah, sering dijumpai terjadi permasalahan perbedaantentang nama dan sebutan untuk suatu tempat. 7al ini
menyebabkan perbedaan pemahaman.etode diskusi meskipun telah diorganisasi dengan baik masih belum
menjamindilaksanakannya kesepakatan menjadi tanpa tujuan atau
 free for all
terutama jika ketua diskusi
 
tidak produkti% akibatnya diskusi hanya akan menjadi suatu pembicaraan yang tidak berujung pangkal atau tidak
terarah dan menjadi tempat bersatunya kebodohan.Kelemahan+kelemahan tersebut menunjukkan bahwa
kelemahan pada metode diskusi itu bersumber dari guru yang kurang menguasai penggunaaan dan man%aat
diskusi dalam membahasmateri pelajaran, khususnya sejarah. Kelemahan juga datang dari peserta didik yaitu
kurangmampu melaksanakan diskusi dengan baik karena terjebak dengan tanya jawab atau debat kusirsehingga
makna diskusi sebagai suatu teknik untuk memahami materi pelajaran tidak terpenuhidengan baik. Penggunaan
metode diskusi sejak dini dalam pengajaran 9PS terutama bidang studisejarah sangat baik. etode diskusi ini sebagai
salah satu cara mengajar %ormal pada :aman;unani dan <omawi dan terletak di dalam dan tugas guru adalah sepeti
bidang yang tugasnyaadalah membentuk lahirnya gagasan dari pikiran siswa. Diskusi yang dilakukan dengan

Anda mungkin juga menyukai