Anda di halaman 1dari 12

DISKUSI

1. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah cara bertukar pendapat antara dua orang atau lebih untuk memperoleh
kesepakatan atau keputusan bersama.
2.
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pelaksanaan Diskusi
Ketua Diskusi/Moderator bertugas:
Menyampaikan masalah yang akan didiskusikan
Menyampaikan tata tertib diskusi
Memelihara ketertiban diskusi
Memberi kesempatan kepada semua pembicara untukberpartisipasi
Mengatur jalannya diskusi
Membuat rangkuman dan kesimpulan diskusi
Mengumumkan hasil diskusi
Menutup diskusi

b.
1.
2.
3.
4.

Sekretaris bertugas:
Mencatat ns yaama peserta yang terjadi selama diskusi
Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selama diskusi
Membuat catatan dan kesipulan sementara
Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi berakhir

c.
1.
2.
3.

Narasumber bertugas:
Menyipkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan
Menyampaikan materi yang telah disiapkan kepada peserta
Menjawab tanggapan-tanggapan para peserta mengenai materi diskusi

d.
1.
2.
3.

Peserta Diskusi bertugas:


Mempersiapkan materi yang bertalian dengan masalah yang didiskusikan
Ikut serta dalam pembicaraan dengan semangat kerjasama
Bertanggung jawab terhadap proses hasil diskusi

3.
a.
b.
c.
d.
e.

Langkah-langkah Diskusi
Membicarakan latar belakang dan masalah diskusi
Membicarakan sebab-sebab timbulnya masalah dan tujuan pemecahan masalah yang diharapkan
Membicarakan kemungkinan pemecahannya
Menyimpulkan hasil diskusi
Melaksanakan keputusan diskusi

4. Manfaat Diskusi
a. Diskusi merupakan salah satu cara penyelesaian paling efektif
b. Menjadi terbiasa untuk secara aktif dalam kegiatan mempengaruhi dan dipengaruhi
c. Dapat berbagi pengalaman, saling mengamati, saling menilai, saling mengambil pelajaran
dengan peserta lain

5.
a.
1.
2.
3.
4.
5.

Tata Tertib Diskusi


Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan disampaikan dengan latar belakang ketidak jelasan
Pertanyaan hendaknya relevan dengan masalah yang sedang didiskusikan
Pertanyaan hendaknya tidak mengulang pertanyaan peserta lain
Pertanyaan disampaikan dengan lancar dan jelas
Pertanyaan disampaikan setelah dipersilakan oleh moderator

b. Menyampaikan pendapat
1. Pendapat disampaikan dengan jelas dan tidak bertele-lete
2. Pendapat disampaikan setelah dipersilakan moderator
6. Jenis Diskusi
a. Diskusi Panel
Diskusi Panel adalah diskusi yang diikuti oleh seorang moderator dua sampai empat orang
pembicara, dan diikuti oleh banyak peserta.
Pembicara adalah orang yang bertugas sebagai panelis yang menyajikan materi atau masalah
diskusi.
Para peserta hanya berhak mendengarkan, bila diberi kesempatan, mereka bisa mengajukan
pertanyaan atau menanggapi pendapat penulis.
Tujuan diskusi panel adalah memberikan pemahaman kepada pendengar mengenai suatu
masalah.
b. Seminar
Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan
tugasnya. Materi yang dikemukakan penyaji dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah.
c.

Lokakarya (Workshop)
Lokakarya (Workshop) adalah pertemuan yang khusus dihadiri oleh sekelompok orang yang
pekerjaannya sejenis.
Tujuan lokakarya mengevaluasi proyek kerja yang telah dilaksanakan dan bertukar pengalaman
untuk meningkatkan kualitas kerja agar lebih efektif dan efisien.

d. Rapat
Rapat adalah pertemuan wakil-wakil eselon dari suatu instansi untuk membahas yang berkaitan
dengan tugas atau fungsi instansi tersebut. Masalah yang dibahas adalah program kerja yang
akan dilaksanakan.
e. Simposium
Simposium adalah diskusi umum yang diikuti oleh moderator, beberapa pembicara, dan banyak
peserta. Kadang-kadang juga peninjau.
Simposium dimulai dengan pidato pembicara dan dilanjutkan dengan tanya jawab.
Simposium bertujuan membekali peserta dengan sejumlah materi, wawasan ataupun
pengetahuan.

f.

Konferensi
Konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu badan
membicarakan masalah-masalah aktual.

atau organisasi yang

Konferensi bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan telah dilakukan sebelumnya sebagai


proses evaluasi.
g. Kongres/Muktamar
Kongres atau muktamar adalah pertemuan para wakil organisasi (politi, sosial, profesi) untuk
mendiskusikan dan mengambil keputusan suatu masalah yang dihadapi bersama yang bertalian
dengan keorganisasian. Acara ini diadakan secara berkala oleh sebuah organisasi besar yang
mempunyai banyak cabang di berbagai daerah.
h. Santiaji
Santiaji adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengerahan (petunjuk,
penjelasan) singkat menjelang pelaksanaan kegiatan.
7. Menyusun Laporan Diskusi

d.
4.
5.

Akhir dari kegiatan diskusi adalah penyusunan laporan oleh notulois yang dibantu oleh petugaspetugas lainnya. Terdapat berbagai model penyusunan laporan diskusi. Beberapa di antaranya
adalah sebagai berikut:
Model I
Topik atau masalah yang didiskusikan
Tujuan diskusi
Pelaksana dan peserta diskusi
Narasumber, yang menyampaikan pokok-pokok pikiran, pemakalah atau pemrasaran yang
menyampaikan makalah, atau penelis
Moderator, yang memimpin diskusi
Penulis, yang mencatat pertanyaan, pendapat, serta tanggapan berkaitan dengan masalah yang
dibahas
Peserta
Materi diskusi yang berupa makalah dan hasil pembahasannya
Tempat, waktu, dan penyelenggara

1.
a.
b.
c.
d.

Agar laporan diskusi yang memuat hal-hal tersebut dapat disajikan dengan jelas, laporan lengkap
diskusi itu disajikan dengan sistematis di bawah ini.
Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan diskusi
Topik atau masalah diskusi
Tempat, waktu, dan peserta diskusi

a.
1.
2.
3.
a.
b.
c.

2. Hasil diskusi
a. Pokok-pokok materi sajian diskusi; pokok-pokok isi makalah yang disajikan oleh pemakalah
dan pembanding (bila ada), jika diskusi berbentuk seminar, simposium; pokok-pokok pikiran
panelis dan tanggapan peserta (bila diskusi yang diselenggarakan berupa diskusi panel); pikiranpikiran peserta ramu pendapat (bila diskusi yang diselenggarakan berupa diskusi ramu
pendapat/brainstorming)

b. Pertanyaan-pertanyaan serta tanggapan yang disampaikan oleh peserta diskusi (ploor).


3. Simpulan
Bagian simpulan ini dapat berisi hal-hal berikut:
a. Simpulan hasil diskusi yang diolah dari pokok-pokok pikiran dalam makalah, baik yang
disajikan oleh pemakalah maupun pembanding, tanggapan-tanggapan peserta diskusi (jika
diskusi berbentuk seminar, simposium, lokakarya); pokok-pokok pikiran panelis dan tanggapan
para peserta (jika diskusi berbentuk diskusi panel); pikiran-pikiran peserta ramu pendapat (jika
diskusi berbentuk ramu pendapat)
b. Masalah-masalah yang masih tersisa dan belum dibahas secara tuntas (bila ada).
c. Saran-saran tidak lanjut berdasarkan hasil diskusi.
4. Lampiran
Bagian lampiran ini berisi hal-hal yang dilampirkan untuk mendukung isi laporan. Lampiran
dapat berisi hal-hal berikut:
a. Makalah-makalah
b. Acara diskusi
c. Panitia diskusi
d. Daftar peserta
b. Model II
Sebagai pengayaan, perhatian model-model notulen rapat di bawah ini.
1. Judul
2. Pendahuluan
a. Tujuan rapat
b. Tema rapat
c. Hari/tanggal dan tempat rapat
3. Pelaksana rapot
a. Pembicara
b. Notulis
c. Moderator
d. Peserta
4. Hasil-hasil rapat
5. Simpulan
6. Lampiran-lampiran
a. Makalah
b. Susunan panitia
c. Daftar hadir

c.

Model III
LAPORAN DISKUSI
Tema :....................................................

Hari/tanggal
Judul/makalah
Moderator

: .................................................................................................
: .................................................................................................
: .................................................................................................
RINGKASAN HASIL DISKUSI

.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Mengetahui,

........................., .........................

Ketua

Notulis

PIDATO

A. DEFINISI PIDATO
Pidato ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk disampaikan
kepada orang banyak.
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai (1)
Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; (2) Wacana
yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit
semangat, pidato sambutan acara atau event, pidato pelepasan siswa, pidato memperingati hari
Kartini, dan lain sebagainya.
B. MACAM-MACAM/JENIS/SIFAT PIDATO
Ditinjau berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi:
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau MC.
2. Pidato Pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk
meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
C. TUJUAN PIDATO
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato
tersebut. Umumnya, kegiatan berpidato memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan informasi
Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau memberikan informasi kepada
khalayak ramai.
2. Persuasif atau mengajak
Mempengaruhi khalayak ramai agar dengan senang hati mengikuti apa yang kita harapkan dan
apa yang kita sampaikan.
3. Hiburan atau rekreasi
Menyenangkan pihak audiens dengan pidato yang kita bawakan sehingga tecapai kepuasan dan
kesenangan terhadap apa yang kita sampaikan.
D. METODE BERPIDATO
Di dalam kegiatan berpidato, dikenal empat macam metode berpidato. Metode berpidato tersebut
antara lain:
1. Metode Impromptu
ialah metode berpidato yang dilakukan secara spontanitas, serta merta tanpa adanya persiapan
terlebih dahulu. Metode ini sering disebut juga dengan metode spontanitas.
2. Metode Memoriter

yaitu metode berpidato yang dilakukan dengan cara pembicara menyampaikan isi naskah pidato
yang telah dihafalkan terlebih dahulu. Metode ini lebih dikenal dengan metode menghafal.
3. Metode Naskah
yakni metode berpidato dengan cara pembicara membaca teks/naskah pidato yang telah
dipersiapkan.
4. Metode Ekstemporan
adalah metode berpidato dengan terlebih dahulu membuat catatan kecil atau menyiapkan garisgaris bersar konsep pidato yang akan disampaikan.
Dari keempat metode berpidato tersebut, yang paling populer digunakan adalah metode terakhir.
Kelebihan metode ekstemporan antara lain membuat pidato lebih runtut dan sistematis,
menghindari pengulangan bahasan yang telah disampaiakn di awal, serta menghindari
ketertinggalan poin-poin penting karena faktor lalai atau lupa sehingga tidak sempat disampaian.
Agar pidato Anda dapat menarik minat dan perhatian pendengar, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kemukakan fakta dengan jelas.
2. Gunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga mampu membangkitkan minat pendengar
terhadap masalah yang kita sampaikan.
3. Berbicara secara wajar dan terbuka,
4. Sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang tepat.
5. Gunakan mimik dan gerak-gerik secara wajar.
E. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PIDATO
Adapun langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menyusun naskah pidato adalah:
1. Menentukan topik pembicaraan
Ingat! Pemilihan topik jauh sebelum kegiatan pembicaraan akan sangat membantu pembicara
menguasai materi, mencari materi pendukung, menambah ilustrasi, dan menyertakan bukti
sebagai penguat alasan.
Topik hendaknya dipersempit sehingga tema pembiacaan tidak meluas. Hal tersebut akan
memberikan efek lebih detil dan pembahasan yang mendalam.
2. Menetapkan tujuan
Seperti yang telah dibahas di atas, tujuan dari pidato dibedakan menjadi tiga macam. Tetapkan
tujuan dari pidato kita, memberi informasi, mempengaruhi, atau sekadar sebagai hiburan.
NB: Di dalam memilih topik dan tujuan, hendaknya disesuaikan dengan kemampuan diri,
mempunyai arti/kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
3. Menyusun kerangka pidato
Kerangka di dalam pidato terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.
Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta tujuan dari berpidato.

Contoh:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMA Al Islam 1 Surakarta
Serta siswa SMA Al Islam 1 Surakarta yang saya sayangi
Pertama-tama, marilah kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena
berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat pada hari
yang cerah ini. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan sedikit
pidato mengenai kebersihan lingkungan.
Isi
Pada bagian ini, pembicara menerangkan secara sistematis hal-hal yang ingin disampaikan sesuai
poin-poin yang telah ditetapkan, seperti:
Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
Akibat dari lingkungan yang kotor
- Banjir
- Penyaki
- Bau busuk
Cara-cara menjaga kerbesihan
Ajakan menjaga kebersihan mulai sekarang
Penutup
Penutup pada intinya terdiri dari kesimpulan, ucapan perminataan maaf, serta salam penutup.
Untuk lebih lengkapnya, anda bisa menambahkan harapan atau pesan sebagai penutup.
Contoh:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah sekelumit pidato dari saya. Kiranya tidak pantas saya
panjang-lebarkan. Sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah yang mengatakan bahwa
kebersihan adalah sebagian dari iman, maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan
maka ia sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya saya juga
berharap kita sebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
NB: Sebelum menyusun kerangka pidato, terlebih dahulu kumpulkan bahan-bahan untuk
menyusun pidato. Bahan pidato bisa didapatkan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian,
imajinasi, buku bacaan, media massa, maupun media elektronik.
4. Menyusun teks pidato
Dalam tapah ini, buatlah naskah pidato sedalam mungkin berdasarkan bahan-bahan referensi
yang telah dikumpulklan sebelumnya. Buatlah pembahasan secara runtut dan sistematis.
5. Menyunting teks pidato
Di dalam tahap akhir ini, naskah drama yang telah selesai sebaiknya anda sunting lagi. Hal
tersebut dimaksudkan agar penggunaan bahasa yang kasar, yang tidak sesuai, atau kurang

komunikatif dapat diedit atau diperbaiki. Anda juga bisa meminta salah satu teman anda untuk
membacanya dan memberikan tanggapan atau kritikan atas naskah pidato yang anda buat.
F. CONTOH TEKS PIDATO
Berikut penulis sajikan contoh naskah pidato mengenai ajakan menjaga kebersihan lingkuingan.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala SMA Al Islam 1 Surakarta
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMA Al Islam 1 Surakarta
Serta seluruh siswa SMA Al Islam 1 Surakarta yang saya sayangi
Pertama-tama, marilah kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena
berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat pada hari
yang cerah ini. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan sedikit
pidato mengenai kebersihan lingkungan.
Saudara-saudara yang saya banggakan,
pertama-tama perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat menggantungkan hidup bagi
kita semua, umat manusia. Maka kita harus menjaga lingkungan kita baik-baik agar bumi
menghasilkan keuntungan bagi kita, bukan kerugian bahkan bencana bagi kita. Salah satu cara
agar lingkungan tidak memberikan bencana bagi kita adalah menjaga kebersihan lingkungan
Saudara-saudara yang berbahagia,
menjaga Kebersihan Lingkungan sadalah cara terbaik dalam mencegah berbagai penyakit yang
mengintai pada musim hujan seperti sekarang. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai
dari membersihkan sekolah kita tercinta, SMA Al Islam 1 Surakarta. Apabila sekolah kita bersih
maka orang lainpun tak segan untuk mencontoh kebiasaan baik kita dalam membersihkan
sekolah kita ini. Dan kita sebagai penghuni sekolah ini juga terkena dampak positifnya yaitu
kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman karena lingkungan sekolah kita bersih.
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara membuang sampah yang
ada di lingkungan sekolah kita ke tempat sampah, melaksanakan kegiatan piket kelas setiap hari
secara teratur dan PSN 30 menit setiap hari jumat dalam rangka membersihkan lingkungan
sekolah dari sarang nyamuk Ades Aegypti yang menimbulkan penyakit demam berdarah.
Saudara-saudara sekalian,
demikianlah sekelumit pidato dari saya. Kiranya tidak pantas saya panjang-lebarkan. Sebagai
penutup, saya mengutip kata pepatah yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari
iman, maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia sesungguhnya bukan
merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat manusia
dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk
memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan
pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang
berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah.
Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokokpokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini
pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah
disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi
kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai
berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam
bentuk narasi.

C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung


a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan
dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi
akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan
mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas
waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."
Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun
langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam
menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut
ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan

beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan
dengan maksimal

Anda mungkin juga menyukai