Anda di halaman 1dari 20

Sekilas Tentang Diskusi

A. Definisi Diskusi

Diskusi berasal dari kata “Discussion” dalam Bahasa inggris yang berarti
“Perbandingan” atau “Pembicaraan” sedangkan dalam Bahasa arab kata diskusi sesuai
arti kata “AL–Munaqasyah yaitu, suatu kegiatan yang di laksanakan secara
bekelompok dalam membahas suatu permasalah yang berhubungan dengan
kepentingan atau kemaslahatan Bersama, dan bertujuan untuk tercapainya pemecahan
suatu masalah yang sedang dibahas atau di hadapi secara benar, serta sasuai dengan
hukum dan peraturan yang ada dan telah di tetapkan.

Sedangkan kelompok adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari beberapa
individu yang memiliki sifat dan pola pikir yang berbeda -beda. Maka tidak jarang
dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat dan persilisihan ide. Untuk itu di
butuhkan kebijaksanaan, kesabaran, dan rasa mau menerima pendapat orang lain dari
setiap peserta diskusi.

Dalam diskusi selalu di warnai dengan tanya jawab antar peserta diskusi untuk
menyampaikan pendapat, memberi saran dan tanggapan serta partisipasi aktif lainnya.
Dengan demikian hasil dari diskusi adalah hasil dari pemikiran bersama para peserta
lainnya.

B. Manfaat Diskusi

Diskusi memiliki berbagai macam manfaat diantaranya:


1. Berlatih untuk berani menggunakan pendapat sendiri dan berpikir secara
kritis, tepat, logis, dan obyektif, belajar menghargai pendapat orang lain
untuk mencapai kesimpulan yang benar.

1
2. Diskusi mampu membentuk diri peserta, sebab tidak hanya bertambah
pengetahuan dan pengalaman serta kecakapan namun sekap mental dan
toleransipun ikut berkembang.
3. Menambah kepekaan dan kejelian dalam menangkap pembicaraan orang
lain.
4. Memungkinkan memecahkan permasalahan yang tak mungkin untuk di
pecahkan secara pribadi.
5. Peserta diskusi mendapat tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan yang
tidak cukup dan tidak mungkin didapat hanya dengan membaca buku
atau mendengar berita.
6. Peserta diskusi medapat ilmu dengan waktu relatif singkat dari pada
mengadakan penelitian secara pribadi.
C. PESERTA DAN PETUGAS DIsKUSI

Di dalam diskusi terdapat beberapa komponen pengikut diskusi yaitu:

1. Pemakalah, yaitu orang yang mengangkat suatu permasalahan dan


membahas permasalahan tersebut di dalam suatu diskusi. (pemakalah
telah mempersiapkan makalah/artikel tentang permasalahan yang
diangkat sebelum diskusi).
2. Pembanding, yaitu orang yang mengangkat suatu permasalahan daripada
tema Pemakalah dengan judul atau dari sisi pandang yang berbeda, dan
juga membandingkan makalah yang dibuat oleh Pemakalah dengan
membuat karya ilmiah dalam bentuk tulisan (Misal: judul Pemakalah
adalah “Bahaya Merokok” maka judul Pembanding adalah “Hukum
Merokok Dalam Islam”).
3. Moderator, yaitu ketua atau pemimpin diskusi yang mengatur jalannya
diskusi dari pembukaan hingga penutupan diskusi.

2
4. Notulis, yaitu pencatat semua hal penting dalam berdiskusi. Baik hal itu
adalah pertanyaan dan jawaban yang ada hingga kesimpulan dan hasil
diskusi.
5. MC, yaitu pembawa acara yang membuka kegiatan secara umum
sebelum menyerahkannya kepada moderator dan menutup acara setelah
moderator menyerahkan kembali acara kepada MC. (Dalam diskusi
nonformal, keberadaan MC tidak terlalu relatif penting, karena acara
diserahkan seluruhnya kepada moderator).
6. Qori’ yaitu seseorang yang telah ditunjuk untuk membacakan ayat al-
qu’an sebelum dimulainya acara diskusi mingguan sesuai ayat yang telah
ditentukan.
7. Anggota Diskusi, yaitu semua pengikut diskusi. Mereka mempunyai hak
yang sama untuk mengeluarkan pendapat dengan tetap bertoleransi
terhadap sesama peserta diskusi.

D. TEKNIK PELAKSANAAN DISKUSI


Diskusi dibagi terjadi 4 tahapan yaitu:
1. Pembukaan

Setelah pembacaan ayat suci Al -Quran dan pembukaan acara oleh MC. Acara
di serahkan seluruhnya kepada moderator. Kemudian moderator membuka kegiatan
diskusi dengam didahului perkenalan terhadap pemakalah serta menjelaskan secara
umum permasalahan dalam presentasinya.

2. Pengurain Masalah

Moderator memperkenakan kepada pemakalah untuk meenguraikan makalah


yang telah disiapkan. Kemudian pemakalah menjelaskan makalahnya kepada seluruh
peserta diskusi peserta diskusi secara jelas, padat, berisi namun menarik untuk
3
didengar dan tetap menyesuaikan dengan waktu yang telah di tetapkan oleh
moderator.

3. Termin, pertanyaan, masukan dan sanggahan

Setelah pemakalah selesai menguraikan makalahnya, moderator memberi


kesempatan kepada anggota diskusi untuk mengajukan pendapat, pertanyaan atau
sangahannya terhadap uraian pemakalah. Dan dalam sesi ini moderator memberi
kesempatan kepada anggota diskusi dalam 3 termin (tiga waktu / tahapan) yaitu 1.
Pertanyaan, 2. Masukan, 3. Sanggahan

4. Kesimpulan dan penutup.

Setelah selesainya termin pertanyaan, masukan sanggahan dan kesimpulan


secara umum telah didapatkan. Maka moderator membacakan hasil diskusi dan
kesimpulannya yang didahului oleh kesepakatan bersama, (pebacaan hasil diskusi oleh
moderator bila di butuhkan ) kemudian moderator menutup diskusi dan menyerahkan
acara Kembali pada MC .

E. KETENTUAN UNTUK PETUGAS

Agar suatu diskusi dapat berjalan dengan lancar maka perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

A. Persiapan Pemakalah
1. Pemakalah harus menguasai materi yang disampaikan. Apa yang tertulis
pada makalah hanyalah point-point penting saja. Sedangkan yang
4
terpenting adalah persediaan pengetahuan, wawasan, pemikiran dan
pendapat sendiri mengenai permasalahan yang dibahas.
2. Menentukan sejauh mana materi yang diperlukan dan setidaknya memiliki
lebih banyak bahan pengetahuan, serta sumber yang dapat dipercaya yang
nantinya akan jadi pernyataan atau argumen yang kuat untuk membuat
suatu alasan atas pertanyaan, ataupun sanggahan yang dilontarkan oleh
anggota diskusi.
3. Menentukan hal-hal yang dibahas.
4. Menyadari dibagian-bagian mana dan tema yang memungkinkan
munculnya perselisihan pendapat antara para peserta.
5. Membuat daftar mengenai hal-hal dan pendapat, pernyataan yang hendak
ditukarfikirkan jika ketua tidak mengajukannya.
6. Mampu mengemukakan permasalahan yang merangsang pemikiran
dengan memunculkan hal-hal yang mengkritik atau bahan kontroversial.
7. Mampu bersikap objektif dan tidak emosional dalam menghadapi ide.
8. Cukup bijaksana dalam mengolah ide-ide dan menghadapi sanggahan,
karena menghargai pendapat orang lain secara bijaksana berarti
menghargai hak pribadi.
9. Membawakan makalah dengan retorika secara singkat, padat, jelas dan
menarik.

B. Persiapan bagi Moderator (Pimpinan Diskusi)

5
1. Moderator membuka acara diskusi dengan didahului perkenalan terhadap
pemakalah(memperkenalkan data profil dan kurikulum vitae
sipemakalah).
2. Membatasi jumlah termin untuk mempermudah pengaturan peserta dalam
memberikan tanggapan.
3. Moderator memberikan kata pengantar sebelum memasuki jalannya
diskusi. Menjelaskan tema secara global, jelas, singkat, padat dan tidak
bertele-tele.
4. Mempersilahkan pemakalah untuk menyampaikan makalahnya dengan
diberi batasan waktu.
5. Moderator bersifat moderat, tidak berpihak, netral dan adil.
6. Bersikap tegas, berani, ramah, obyektif terbuka dan tanggap suasana.
7. Harus memberi analisa suatu hal yang agak rumit dan kompleks dari apa
yang disampaikan oleh pemakalah.
8. Sensitif terhadap dinamika para peserta diskusi.
9. Berperan melibatkan setiap peserta diskusi.
10. Menjaga agar kelangsungan diskusi tetap pada aturan mainnya.
11. Menjaga dan mengawasi agar diantara peserta diskusi tidak terjadi diskusi
yang terlalu panas.
12. Membantu memberi penjelasan dari waktu ke waktu agar para peserta
diskusi dapat lebih memahami masalah yang sedang dibahas.
13. Mengatur waktu agar acara dapat dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu
dan semua masalah mendapat penjelasan.
14. Jika seseorang berbicara terlalu panjang, maka berikanlah peringatan yang
bijaksana.

6
C. Persiapan Bagi Notulis
1. Mengambil peralatan diksusi seperti taplak meja dan papan nama petugas
di depan kantor PUSDAC sebelum isya’ hari bertugas.
2. Mengambil buku notulis didepan kantor PUSDAC sebelum isya’ hari
bertugas
3. Menulis semua intisari dari pembicara.
4. Menulis semua pertanyan dari para penanya serta jawaban yang diberikan
dari pembicara.
5. Mengembalikan semua peralatan tepat setelah selesainya acara diskusi.

D. Persiapan Bagi Qori’


1. Melihat surah yang akan dibawak Ketika akan bertugas 3 hari sebelum
bertugas.
2. Melaporkan tajaddud ke staf pembimbing JMQ lalu meminta tanda
tangannya.
3. Melaporkan hasil tajaddud ke staf PUSDAC sehari sebelum bertugas.
4. Membawa Qur’an pribadi standar PMDG saat bertugas.

E. Persiapkan bagi peserta bagi Diskusi


1. Siapkan alat tulis berupa agenda atau lain sebagainya untuk menuliskan
sesuatu yang dianggap penting dalam diskusi.
2. Pastikan anda telah mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya tentang
tema atau permasalahan yang akan didiskusikan, untuk dapat menganalisa
dan menanggapi dengan tanggapan yang berharga.
3. Sampaikanlah tanggapan anda atau pertanyaan denagn singkat dan jelas.

7
4. Tunjukan bahwa pendengar yang baik, peserta yang aktif dalam
penyampaian pendapat ataupun mendengarkan.
5. Berbicara denagn suara yang tercukup terdengar oleh seluruh peserta
diskusi dan lakukanlah dengan berdiri terlebih dahulu.
6. Tunjukan keterbukaan jiwa sikap dan suka berdamai dan meyesuaikan
diri, bukannya dogmatis yang kasar.
7. Katakan denagn terus terang bahwa anda tidak sependapat dengan peserta
lain, tapi nyatakanlah dengan nada suara yang menyenangkan, kata kata
yang bijksana dan kesediaan mengubah pendapat jika ternyata pendapat
peserta yang lain lebih cepat
8. Jika anda mendapat giliran untuk berbicara, pakailah kesempatan ini
sebaik mungkin
KARANGAN ILMIAH & MAKALAH DISKUSI

1. Pengertian
Mengarang pada dasarnya adalah mengungkapkan fikiran,
pengalaman dan perasaan dalam bentuk tulisan secara terang, jelas, teratur dan
sistematis. Dalam kegiatan mengarang seorang tidak akan terlepas dari
penggunaan bahasa sebagai medis atau alat komunikasi. Semakin pandai
seorang pengarang dalam berbahasa semakin teratur juga cara berfikirnya
serta mudah pula dipahami cara berfikirnya.

Karangan-karangan tanpa dasar konsepsional seperti prosa yang


berbentuk novel, cerpen fiksi dan lain sebagainya, bukan merupakan karangan
ilmiah. Karangan ilmiah merupakan tulisan yang berdasar pada konsep konsep
dan dalil-dalil, hukum teori atau pendapat-pendapat keilmuan yang sudah jelas

8
keabsahannya dalam dunia ilmu pengetahuan. Batas-batas kebenaran
didalamnya sesuai dengan akal fikir manusia menurut aturan logika.

2. Bentuk Penulisan Karangan Ilmiah


Format dasar dan umum menurunkan sistematika pokok unit-unit atau
elemen-elemen sebagai berikut:
1. Judul
2. Pendahuluan dan latar belakang masalah
3. Permasalahan
4. Rumusan Permasalah
5. Pembahasan Masalah
6. Kesimpulan
7. Saran-saran
8. Penutup
9. Daftar Pustaka/Refrensi
10. Footnote/catatan kaki

3. Kunci-kunci Dalam Menyusun Karangan Ilmiah/Makalah

A. Judul

1. Mencerminkan inti masalah


2. Mencerminkan keseluruhan masalah
3. Rumusannya ringkas dan mudah dipahami
4. Jelas, padat arti atau isi, jelas rumusannya dan diusahakan menarik
pembaca.
5. Anak judul dapat ditambahkan dibawah judul atau lebih memanfaatkan
maksud arti judul.
9
6. Kunci teknis dalam menyusun anak judul boleh dikatakan sama dengan
kunci teknis dalam menulis judul.
7. Hindarkan tanda baca yang kurang perlu, apalagi yang tidak perlu.
8. Umumnya judul selalu menggunakan huruf-huruf kapital yang
membutuhkannya, selebihnya ditulis dengan huruf kecil
9. Contoh-contoh judul makalah yang benar:
a. Keterlibatan Soeharto dalam G/S 30 PKI
b. Liberalisasi Alquran
c. Pemanasan Global
d. Ketahanan Ekonomi Syari'ah .
e. Islam dan Pembangunan Peradaban Global.
f. Standar Ganda Dalam Sistem Politik Amerika.

j. Contoh-contoh anak judul makalah yang benar :

1. Al-quran VS Al kitab (Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan)


2. Kedahsyatan Asmaul Husna Dalam Meraih Kebahagian
3. Tafsir Mimpi Menurut Pandangan Al-quran dan As-sunnah

B. Pendahuluan dan latar belakang masalah

1. Kalimat pertama diusahakan mampu mencerminkan hubungan judul,


unitmasalah, dan Seluruh isi masalah.
2. Mengenalkan, menghantarkan/mengarahkan kepada pembaca mengenai
lingkup masalah apa, sebenarnya makalah ini disusun.
3. Tujuan dan manfaat uraian makalah tentang isi makalah yang akan
dibahas.

10
4. Arti penting makalah dibandingkan dengan makalah-makalah yang
membahas maka yang sama. Fakta, fenomena, gejala dan kasus-kasus
yang menimbulkan permasalahan yang untuk diangkat sebagai masalah
baru yang perlu dibahas secara tersendiri.

C. Permasalahan

Pembaca diarahkan kepada alasan - alasan penting mengenai mengapa pokok


pokok urusan masalah diangkat dan dipermasalahkan.
Kalimat-kalimat yang sudah menfokus ke ambang/mendekat dan memasuki
lingkup masalah yang akan dirumuskan. Susunan pernyataan-pernyataan
(proporsi) mendukung segera akan hadirnya rumusan masalah.

D. Rumusan Permasalahan Cermin inti masalah

1. Ringkas jelas dan mudah untuk dipahami.


2. Cermin inti masalah
3. Tidak ada kata-kata yang rancu dan ambigu.
4. Merupakan tafsiran masalah yang akan dijawab/dijawab secara
konsekuensi dan konsisten, berkaitan dengan uraian-uraian diatas dengan
judul.
5. Diusahakan kalimat-kalimatnya menarik, sehingga melibatkan pembaca
6. Sebaiknya menggunakan kalimat interogatif dan lebih jelas lagi
menggunakan tanda baca yang berupa pertanyaan (?).

E. Pembahasan Masalah
11
1. Menjelaskan pendekatan -pendekatan yang dipakai untuk menjawab
rumusan masalah.
2. Menjelaskan secara lengkap hasil hasil analisa terhadap seluk
belukmasalah.
3. Menghimpun dan menggolongkan masalah analisa kedalam
kelompokkelompok, sehingga memudahkan dalam menyusun kesimpulan.
4. Kalimat kalimat dalam pembahasan masalah ini diusahakan merupakan
kalimat efektif.
5. Harus tetap diingat bahwa makalah adalah tulisan singkat atau garis-garis
besar, serta tidak dianjurkan untuk tidak menjiplak meniru isi makalah
dari buku-buku lainnya kecuali hanya untuk dijadikan referensi saja.

F. Kesimpulan

1. Generalisasi hal-hal khusus kepada hal-hal yang umum,harus selalu


diingat sampai sejauh mana hal-hal khusus itu dapat di generalisasikan.
2. Kesimpulan sangat berkaitan dengan pembahasan,yang juga sangat
berkaitan crat dengan pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah.
3. Ruang lingkup kesimpulan ditentukan oleh kesimpulan-kesimpulan
khusus yang ditemukan dalam analisa.
4. Kesimpulan lengkap berdasarkan atas masalah dan hasil analisanya,
namun kalimat-kalimatnya padat isi.

G. Saran-saran

1. Pernyataan-pernyataan cukup ringkas yang merumuskan tindak lanjut


menjalankan kesimpulan - kesimpulan sesuai dengan tujuan makalah yang
telah ditetapkan pada bagian pendahuluan atau latar belakang masalah.
12
2. Tulisan kalimat deduktif (dari umum ke khusus) kembali sesuai konteks
makalah yang disusun.
3. Menjawab secara lengkap sasaran dan tujuan makalah dan rumusan
makalah atas dasar hasil-hasil analisis yang telah disimpulkan secara
benar danhasil analisis membenarkan karakteristik hasil-hasil analisis atau
pembahasan masalah
4. Aktualisasi tujuan makalah, rumusan masalah, hasil didefinisikan dalam
kesimpulan ini berupa kalimat - kalimat yang terang, jelas dan
komunikatif sehingga mudah untuk dipahami.
5. Kalimat - kalimat saran menyatakan hubungan logisnya dengan
kesimpulanatau akibat adanya kesimpulan.

H. Penutup

1. Ungkapan secara padat dan ringkas mengenai harapan - harapan penulis


makalah tentang saran dan kesimpulan serta keseluruhan tujuan tujuan
makalah dalam kalimat yang mengesankan akan mengakhiri makalah.
2. Catatan catatan khusus, keterbatasan makalah dan alasan kembali secara
umum.
3. Kalimat-kalimat tidak berlebihan, juga pesan-pesan atau sisa di dalamnya

I. Daftar Pustaka (Referensi / buku rujukan)

1. Makalah ilmiah di seluruh dunia selalu mencantumkan daftar pustaka dan


narasumber lain yang dikutip atau terpakai dalam membantu informasi
dalam tertulisnya makalah.

13
2. Isi narasumber sedikitnya banyak mempunyai hubungan dengan isi
makalah. khususnya menyangkut konsep,teori dan dalil atau hukum yang
disepakati oleh makalah yang menurunkan metode berfikir yang
membahas rumusan masalah.
3. Sebaiknya daftar pustaka disusun dengan kategori jenis buku, jumal dan
sebagainya.
4. Susunan alphabet tanpa nomor urut, menurunkan nama marga atau
keluarga pengarang buku yang telah disamakan dengan ini disusul dengan
nama kecil dan nama asli pengarang buku, atau cara internasional
lazimnya tidak mencantumkan gelar-gelar akademik dan seterusnya.
5. Mengikuti sistem penyusunan daftar pustaka yang dipilih dan dijalankan
secara konsisten tertib dan teratur.
6. Baris kedua pada tiap-tiap daftar pusaka atau narasumber menjorok
kedalam, lazimnya sebanyak tujuh sepasi (ketikan kosong).
7. Disusun secara alphabetis (a,b,c...) setelah nama pengarang dibalik.
8. Dimulai dengan nama pengarang,tahun penerbitan judul (dicetak miring
Garis bawah pada sumber tertentu
9. tempat penerbitan, dan nama penerbit. Urutan tergantung jenis
pustakanya
10. Diketik satu spasi.

J. Penulisan Footnote

1. Footnote/catatan kaki berisi tentang semua hal-hal penting yang


berhubungan dengan isi makalah seperti :
a. Penulisan arti kata asing atau kata ilmiah.

14
b. Penulisan sumber dari kutipan pada artikel (memuat nama.pengarang
judul buku, (digaris bawahi ),penerbit, kota penerbit, tahun penerbit
halaman).
c. Waktu dan tempat waktu presentasi makalah. (memuat nama
penulis,tempat presentasi,dan waktu presentasi)
d. Dan data-data lainnya yang perlu diketahui oleh pembaca karya tulis.
2. Footnote/catatan kaki langsung diletakkan pada halaman tulisanyang
diberikan keterangan
3. Footnote/catatan kaki di tulis berurutan nomor footnote (seperti urutan
halam buku).

4 Cm

Dunia Barat VS Dunia Timur1


Gerakan dan Dampaknya Terhadap Agama Islam
Oleh: Muhammad Fulan 6B/Yogyakarta Robithoh 201

Pendahuluan Italic

Di era milennium ini dunia telah terbagi menjadi beberapa sektor area, dan
yang sering kita dengar adalah "dunia barat" dan "dunia timur". Jika kita
merujuk poda keadaan perekonomian dan pembangunan negara maka dunia

1 Disampaikan oleh Muhammad Fulan pada diskusi mingguan di Robithoh 201 pada tanggal 31 Mei 2023

15
barat sangat identik dengan daerah Negara maju walau pada kenyataannya
masih banyak diantara Negara negara barat yang belum muncapai garis
standar negara maju, sebaliknya dunia timur masih dianggap wilayah negara
berkembang bahkan masih belum dianggap mandiri, hal ini dikarenakan
negara-negara yang berperan besar dalam pengaturan dunia Internasional
berposisi di wilayah dunia barat" seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis dll.
Di sisi lain, jika kita memandang dari segi sosial masyarakatnya maka terlihat
jelas perbedaan antara keduanya baik dari segi kebudayaan dan agama. Begitu
juga dari segi sejarah akan menceritakan kepada kita bagaimana "dunia barat"
telah merasakan pendudukan "dunia timur", dan meskipun masa imperalisasi
itu kini telah tiada wujudnya, namun keadaan penjajahan tersebut masih terasa
kental hingga abad ke-20 ini,terutama bagi agama islam bahkan persaingan
kedua wilayah ini seakan adalah persaingan antara Islam dan Yahudi serta
Kristen. Seperti yang tercantum didalam Al-Qur'an:

021َ....َ‫َالنصَارَيَحَتًََتَتَبَعََمَلَتَهَم‬
َ َ‫وَلَنََََتَرَضًََعَنَكََالَيَهَىَدََوَل‬

Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kami
hingga kamu mengikuti agama mereka...(Al-Baqarah: 120)

3 Cm
Footnote/Catatan Italic
Kaki
Pengaturan dunia barat terhadap dunia internasional mulai dari bidang
ekonomi hingga keamanan tidak mungkin dipungkiri lagi, dan parahnya"
dunia barat " juga berusaha untuk menjajah kebudayaan kebudayaan" dunia
timur "khususnya terhadap agama Islam yang terkenal tidak mengenal
kompromi pada kebudayaannya, Perbedaan dan penolakan dunia timur

16
terutama islam terhadap kebudayaan barat semakin membuat bangsa barat
khususnya yang tidak menyukai ajaran Agama Islam
segala cara telah dilaksanakan dan yang paling gencar adalah
serangan terhadap kaum remaja yang masih mencari jati diri kebudayaannya.
John Naisbit dan Patricia Abudericide mengatakan dalam bukunya
"Megatrens 2000 bahwasanya kehidupan abad 21 akan menjadi kehidupan
yang kelam bagi Negara-negara yang berkembang. Yang nantinya akan jadi
santapan Negara-negara maju. Mereka menjelaskan bahwasanya Negara-
negara maju tidak menggunakan cara lama, yaitu menjajah dengan
menggunakan senjata,akan tetapi menggunakan cara yang lebih licik dan
merugikan bagi umat Islam khususnya.
Mereka akan membuat kita nikmat tapi tidak sadar bahwasanya kita
dalam keadaan sekarat, yaitu dengan cara - cara menghilangkan kultur agama
dan sopan santun dengan 4F yaitu: Food, Fashion, Fun, Financial. Food yang
dibawa dari Amerika dan Eropa terasa akrab dengan lidah para remaja kita.
Sebuah kebanggaan tersendiri memakan makanan seperti: KFC, Mc Donald,
dan sejenisnya. Mereka tidak menyadari bahwasanya makanan seperti itu di
negara asal mereka adalah makanan yang dikategorikan Junk Food atau
makanan sampah.

Fashion, virus yang satu ini membuat banyak orang terlena dan
berakibat kefatalan yang sangat luar biasa.kita lihat,dalam kehidupan para
perancang model Negeri ini,tak satupun dari mereka yang tidak mengikuti
gaya-gaya perancang model di dunia barat.dengan model yang merusak citra
kita sebagai orang timur,lebih lagi dalam konteks Agama Islam.

17
Fun, yang berarti hiburan,mulai dari orang desa sampai perkotaan
telah teracuni virus ini salah satunya film, mengingat mudahnya virus ini
menyebar karena berkaitan dengan media massa yang semua orang dapat
menggunakannya dengan mudah. Adanya acara seperti: cari jodoh, kutunggu
jandamu, dan suami-suami takut istri.Sungguh sangat merusak mental kaum
remaja dan pemuda penerus agama.

Financial, dalam hal ini pihak luar dengan memakai istilah dari
pribahasa kebijakan dari pemerintah harus dilandasi persetujuan mereka". Jika
membangkang bisa memutus bantuan dan yang berakibat berhentinya roda
pemerintahan. Kolonialisme, model baru ini dengan gampang mereka
melakukan dengan taktik penalangan pada negara penerima donor. Sehingga
negara penerima donor memiliki beban hutang yang sangat besar dan itu
dirasakan oleh negara kita tercinta.

Kolonialisme: Penjajahan atau Intervensi ke sebuah kelompok dengan maksud


mengambil keuntungan dari kelompok tersebut. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia)

Dari 4F tersebut semakin lekat dengan adanya gerakan orentalis yang


bertugas menyerang dari sudut pemikiran dengan mencemarkan virus
liberalisme, sekularisme, hingga pluralisme. Sekali lagi target mereka yang
paling rentan adalah kaum remaja,maka suatu kewajiban bagi kita untuk
memerangi tipu muslihat mereka dengan tidak mengikuti jalan mereka
sebagaimana di dalam AlQur'an di jelaskan:

021َ‫لَوَلَنص ٍّْي‬
‫َولَئَنََاتَبَعَتََأَهََواءَهَمََبَعَدََالَذَيََجَاءَكََمَنََالَعَلَمََمَاَلَكََمَنََللاََمَنََو ٍّي‬
18
Artinya: orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada komu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk
Allah Itulah petunjuk (yang benar)", dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu. Maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al-Baqarah: 120)

Untuk itu tugas kita menjaga kemurnian ajaran Agama Islam dengan
berpedoman Al-Kitab As-Sunnah seperti yang telah dijelaskan Rasul pada
Hadistnya.
Artinya : "Aku tinggal dua hal yang barang siapa yang berpedoman kepada
keduanya, tidak akan tersesat untuk selama-lamanya" (Al-Hadist)

Kesimpulan
Bangsa barat telah bergerak menjajah Negara-negara timur khususnya
ummat islam terutama kaum remaja,berbagai cara telah dilakukan namun
kebanyakan dari kita belum menyadarinya bahkan menganggap semua itu
adalah hal yang indah.maka kini saatnya kita sadar dan bersiap diri untuk
mengahadapinya, membekali diri dengan ilmu yang berasal dari pada Al-
Qur'an dan As-Sunnah.

Referensi/Daftar Pustaka
Al-Ghifari, Abu, 2003. Remaja Korban Mode. Cetakan Pertama. Bandung:
Penerbit Mujahid.
Mathews, Andrew. 2004. Menjadi Remaja Yang Berbahagia. Jakarta:
Kettindo Publisher.
Font judul buku di
referensi: Italic
Contoh Penulisan Footnote:

19
Untuk penulisan arti kata:
a. Bayanaat: Blanko Data
b. Trinitas : Istilah ketuhanan pada ajaran Kristen 3 pada 1

Penulisan sumber dari kutipan pada artikel


1. Data sumber lengkap :
a. Dr.Agung Abdul Wachid.S.fil, Tips Sehat Ala Nabi, Penerbit Mizan,
Jakarta, 2000, hal. 154.
2. Data sumber tidak lengkap:
b. Diktat Untuk Penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa, tp.t.kt.t.hal. 5.
 (t.p: Tanpa Penerbit, t.k: Tanpa kota Penerbit, t.t: Tanpa Tahun)

3. Waktu dan tempat presentasi makalah


a. Disampaikan oleh DR. Musthofa Kemal pada seminar Islam dan
Negara Indonesia" di Universitas Islam Malang tanggal 25
Desember 2000.
b. Disampaikan oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto S.Pd.I pada Diskusi
Umum Kelas 6 di Pondok Modern Darussalam Gontor tanggal 27
November 201
c. Disampaikan oleh Muhajirin kelas 5D pada diskusi mingguan kelas
lima di Gedung Robithoh 206 tanggal 5 maret 2010.

20

Anda mungkin juga menyukai