Anda di halaman 1dari 4

LOKAKARYA

A. Pengertian Lokakarya
Lokakarya atau biasa disebut workshop adalah pertemuan ilmiah yang dilakukan oleh
para ahli di bidang yang sama untuk membahas suatu permasalahan yang sesuai dengan
bidang keahliannya. Tujuan utama dilaksanakannya lokakarya adalah untuk mencari solusi
atas suatu permasalahan yang terjadi. Kegiatan ini biaanya dijadikan sebagai agenda rutinan
yang dilaksanakan pada kurun waktu tertentu. Adapun pihak yang biasa mengisi kegiatan ini
adalah pendidik, manajer, pemimpin perusahaan, dan ahli di bidang khusus.
Berikut merupakan ciri-ciri yang membedakan lokakarya dengan pertemuan serupa yang lain,
yaitu:
1. Masalah yang dibahas lebih spesifik dan berasal dari peserta, namun tujuan pelaksanaan
tetap dirumuskan oleh pihak panitia.
2. Proses penyelesaian masalah dilakukan secara musyawarah dan melalui observasi bidang
keilmuan.
3. Setiap peserta harus aktif berpartisipasi dengan memberikan ide atau gagasan, sehingga
bisa muncul diskusi untuk kemudian dicari solusinya secara bersama-sama.
B. Jenis-jenis Lokakarya
Berdasarkan sifatnya, lokakarya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Lokakarya mengikat bersifat peserta yang ada di dalamnya, contohnya saat standarisasi
ISO.
2. Lokakarya tidak mengikat bersifat tidak mengikat peserta yang hadir. Artinya, peserta
tidak berkewajiban untuk mengikuti hasilnya, contoh lokakarya tentang zat kimia pada
asap kendaraan bermotor.
Sedangkan berdasarkan waktunya, lokakarya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Lokakarya beruntun dilakukan dalam jangka waktu tertentu secara berturut-turut, misalnya
empat hari berturut-turut.
2. Lokakarya berkala dilakukan dalam jangka waktu tertentu tetapi secara berkala, misalnya
sebulan dua kali, setahun tiga kali, dan sebagainya.
C. Langkah-langkah Mempersiapkan Lokakarya
Sebelum melaksanakan kegiatan ini, panitia harus mempersiapkan secara matang seluruh
rangkaian acara di dalamnya agar sejalan dengan tujuan kegiatan. Adapun langkah-langkah
persiapannya, yaitu:
1. Menentukan tujuan
Tujuan adalah hal utama yang harus dirumuskan sebelum mengadakan suatu pertemuan
atau kegiatan. Sebelum pelaksanaan, panitia harus merumuskan tujuannya terlebih dahulu,
contohnya memberikan keterampilan dan pelatihan suatu aplikasi, mengatasi tawuran
antar pelajar di lingkungan sekolah, membangun karakter peserta didik di era pandemi,
dan sebagainya.
2. Mengidentifikasi segala kebutuhan peserta
Jika kebutuhan peserta bisa diidentifikasi dengan baik, maka pelaksanaannya bisa berjalan
secara efektif dan efisien. Kebutuhan peserta harus mengacu pada tujuan kegiatan.
3. Merancang presentasi
Untuk merancang presentasi lokakarya, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat pendahuluan, meliputi perkenalan diri, mengenalkan topik, dan anggota.
b. Menyusun daftar topik disertai subtopik pendukung.
c. Membuat aturan selama kegiatan berlangsung, misalnya aturan saat menyampaikan
ide atau gagasan, banyaknya anggota yang diizinkan untuk menyampaikan ide pada
satu waktu, perangkat apa saja yang boleh dibawa, dan sebagainya.
4. Memperkirakan alokasi waktu setiap sesi acara
Alokasi waktu untuk setiap acara sangat penting untuk diperhatikan agar pelaksanannya
bisa berjalan secara efektif dan efisien.

SIMPOSIUM
A. Pengertian Simposium
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simposium adalah pertemuan dengan
beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang
beberapa aspek dari topik yang sama. Artinya, setiap pembicara menyampaikan pidato
pendeknya tentang suatu hal menurut pandangannya masing-masing. Adapun pihak yang
terlibat di dalamnya, yaitu:
1. Pembicara utama adalah orang yang bertugas untuk menyampaikan pandangannya
terhadap suatu topik yang sedang dibahas.
2. Penyanggah adalah orang yang bertugas untuk menyanggah pandangan dari pembicara.
3. Moderator adalah orang yang bertugas untuk mengatur jalannya acara, misalnya
mengarahkan jalannya pembicaraan, meneruskan pertanyaan, dan sebagainya.
4. Peserta adalah orang yang menyaksikan acara dan berhak mengajukan sejumlah
pertanyaan setelah pembicara dan penyanggah selesai membahas hal-hal terkait topik
yang sedang dibahas.
B. Tujuan Simposium
Secara umum, tujuan diadakannya simposium adalah untuk menguraikan serta memaparkan
berbagai aspek yang berbeda terkait suatu permasalahan atau topik tertentu dan
membagikannya kepada pihak yang membutuhkan informasi, yaitu peserta.
C. Ciri-ciri Simposium
Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai simposium apabila:
1. Menampilkan beberapa ahli yang akan membahas suatu topik.
2. Memiliki moderator sebagai pemimpin acara.
3. Melibatkan peran peserta dan penyanggah.
4. Memiliki seorang pembahas utama atau juru bicara.
5. Diakhiri dengan diskusi panel.
D. Kelebihan dan Kekurangan Simposium
Kelebihan yang dimiliki oleh simposium, yaitu:
1. Bersifat fleksibel, artinya bisa diselenggarakan pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dalam waktu singkat, peserta bisa mendapatkan banyak informasi.
3. Kehadiran beberapa pembicara dengan latar belakang yang berbeda-beda dapat
menambahn variasi pengetahuan dan suasana ketika acara berlangsung.
Sedangkan kekurangan dari simposium, yaitu:
1. Pendapat pembicara terkesan dibatasi yang mana hal tersebut karena setiap pembicara
harus bergantian mengemukakan pendapatnya, sehingga waktunya harus ditentukan
secara tepat agar acara bisa berjalan sesuai rencana.
2. Kurang memacu interaksi di dalam kelompok.
3. Jika perdebatan antara pembicara dan penyanggah cukup intens, biasanya moderator sulit
mengontrol waktu.
E. Langkah-langkah Pelaksanaan Simposium
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya, yaitu:
1. Moderator membuka acara.
2. Moderator memperkenalkan para pembicara yang akan melakukan pidato pendek.
3. Para pembicara menyampaikan pidato pendeknya dalam waktu 5-15 menit.
4. Penyanggah menyampaikan sanggahannya terkait pidato yang dibawakan atau
menyempurnakan pidato tersebut.
5. Pembicara menjawab segala pertanyaan dan sanggahan.
6. Jika terjadi penyimpangan topik pembicaraan, moderator harus meluruskannya kembali.
7. Peserta diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada pembicara.
8. Jika waktu sudah habis, diskusi dianggap sudah selesai.
9. Moderator mengakhiri acara dengan membuat kesimpulan sementara.
10. Tim perumus mengadakan pertemuan skala kecil untuk membahas dan mencetak hasilnya.
11. Cetakan hasil tersebut dibagikan kepada para peserta dan pihak lain yang membutuhkan.

DISKUSI PANEL
A. Pengertian Diskusi Panel
Diskusi panel adalah diskusi oleh sekelompok orang bernama panelis yang di dalamnya
membahas tema tertentu yang sedang menjadi perhatian umum. Metode yang dilakukan
dengan saling tukar pendapat antar panelis di hadapan peserta secara informal namun tetap
terarah.
B. Tujuan Diskusi Panel
Tujuan diadakannya diskusi panel adalah untuk memberikan informasi kepada para
pendengar tentang suatu permasalahan yang ditinjau dari beberapa aspek melalui kegiatan
diskusi.
C. Ciri-ciri Diskusi Panel
Adapun ciri-ciri diskusi panel, yaitu:
1. Dipimpin oleh seorang moderator.
2. Pada umumnya, ditampilkan di suatu media, misalnya televisi atau radio.
3. Terdapat 3-6 panelis dimana setiap panelis merupakan orang yang sudah ahli di
bidangnya.
4. Peserta tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan diskusi, namun hanya berperan
sebagai peninjau panelis.
5. Memiliki seorang notulis untuk mencatat hasil diskusi.
D. Fungsi Diskusi Panel
Fungsi diskusi panel adalah sebagai media atau alat untuk menyampaikan informasi tentang
suatu permasalahan melalui kegiatan diskusi.
E. Komponen Diskusi Panel
1. Moderator
Moderator adalah orang yang bertugas untuk menyampaikan tema diskusi, mengatur
jalannya acara diskusi, serta menjadi penengah antara panelis dan peserta.
2. Panelis
Panelis atau pemateri adalah orang yang diberi tugas untuk menjalankan kegiatan diskusi
sesuai tema yang telah ditentukan. Selama kegiatan diskusi berlangsung, setiap panelis
harus mengutarakan pandangannya tentang suatu permasalahan yang nantinya bisa
ditinjau dari beberapa aspek. Banyaknya panelis yang mengisi kegiatan adalah 3-6 orang.
3. Notulis
Notulis adalah orang yang bertugas untuk mencatat poin-poin penting dan hasil
kesimpulan diskusi.
4. Peserta
Peserta adalah pihak yang menyaksikan pelaksanaan diskusi panel. Artinya, peserta tidak
bisa ikut aktif terlibat dalam kegiatan diskusi, namun tetap diberi kesempatan untuk
bertanya kepada panelis sesuai arahan moderator.
F. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Diskusi Panel
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar diskusi panel dapat berjalan sesuai rencana
dan tujuan yang telah dirumuskan, yaitu:
1. Mengatur proporsi waktu diskusi
Agar peserta tidak terlalu bosan dengan kegiatan diskusi oleh panelis, pihak
penyelenggara harus bisa membatasi atau mengatur proporsi waktu jalannya diskusi.
2. Membatasi jumlah panelis
Semakin banyak panelis, semakin singkat waktu untuk setiap panelis untuk
menyampaikan pandangannya akan suatu permasalahan. Agar setiap panelis bisa
menyampaikan pandangannya secara sistematis, maka jumlah panelis harus disesuaikan
dengan alokasi waktu diskusi.
3. Memperhatikan pengaturan waktu setiap sesi acara
Tugas utama seorang moderator adalah mengatur jalannya acara sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan rencana. Berkaitan dengan tugas tersebut, moderator berhak
memberikan teguran pada pihak yang terlalu mendominasi waktu diskusi maupun tanya
jawab.

Anda mungkin juga menyukai