Anda di halaman 1dari 13

MODUL: 2.8.

Mengerti sesuatu yang baik – Meyakini dan menghayati sesuatu yang baik –
Melaksanakan dengan sungguh-sungguh kebaikan tersebut, itulah yang disebut
kebijaksanaan” (Ngerti – Ngrasa - Nglakoni).

KI HAJAR DEWANTARA

BERBAGAI JENIS DAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK

I. DESKRIPSI.
Materi ini memberikan gambaran tentang apa, bagaimana menyelenggarakan,
kebaikan dan kelemahannya mengenai beberapa metode yakni: Metode Diskusi
Kelompok, Diskusi Panel, Metode Menjaring Ikan ( Fish Bowl), Diskusi dengan
Kelompok Pendukung, Diskusi Lebah (Buzz Method), dan Curah Gagasan (Brain
Storming).

II. TUJUAN.
Memberikan pemahaman tentang pengertian, kebaikan dan kelemahan metode-
metode tersebut, bagaimana menyelenggarakan diskusi tersebut, sehingga setelah
mengikuti materi ini peserta kursus dapat mengelola berbagai jenis diskusi dengan
baik.

III. MATERI.
Metode Diskusi
a. Pengertian.
Metode diskusi adalah suatu metode latihan dengan pengajar tidak menjelaskan
bahan belajar secara penuh, tetapi memberikan keleluasaaan kepada yang
diajar untuk membahasnya dan mengemukakan pendapatnya.
Di dalam penggunaan metode diskusi ini, pengajar harus dapat memberikan
kesempatan kepada peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan membahas
bahan belajar, sehingga mereka lebih memahami bahan belajar, dan waktu
berlangsungnya diskusi harus dibatasi.

b. Cara pelaksanaan.
1) Pembentukan kelompok peserta.
2) Pengajar mula-mula memberikan topik yang harus dibicarakan bersama, dan
menentukan waktu diskusi.
3) Penentuan Ketua dan Sekretaris kelompok diskusi.
4) Peserta melaksanakan diskusi.
5) Hasil diskusi dibuat secara tertulis.
6) Pengajar mengadakan pengamatan dan pengawasan serta penambahan
penjelasan yang diperlukan selama diskusi berlangsung.

c. Kegunaan dan tujuan.


1) Kegunaan metode diskusi adalah:
a) Untuk menciptakan suasana, sehingga pengajar dan peserta dapat aktif
berbicara.
b) Agar terjadi dialog antara pengajar dan peserta.
c) Agar proses belajar dan mengajar tidak membosankan.
2) Tujuan metode diskusi adalah:
a) Untuk membahas bahan belajar secara objektif dan demokratis.
b) Untuk mencari jalan pemecahan yang terbaik dari suatu
masalah/persoalan.

d. Kebaikan.
Kebaikan metode diskusi adalah:
1) Mempertinggi peran-serta secara pribadi (individual).
2) Mempertinggi peran-serta kelas secara keseluruhan.
3) Peserta menjadi aktif.
4) Merupakan latihan untuk menghargai pendapat orang lain.
5) Proses belajar dan mengajar tidak membosankan.

e. Kelemahan.
Kelemahan metode diskusi adalah:
1) Sulit bagi pelatih untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi.
2) Sulit bagi peserta untuk mengatur diri berfikir secara sistematis.
3) Sulit menepati waktu yang telah ditentukan.

f. Contoh penggunaan.
1) Peserta diminta untuk mendiskusikan “Cara memilih kegiatan kepramukaan
yang menarik bagi peserta didik”.
2) Peserta diminta untuk mendiskusikan “Cara meningkatkan kualitas anggota
Gerakan Pramuka”.

g. MacamMetode Diskusi.
1) Metode Diskusi Kelompok.
2) Metode Diskusi Panel.
3) Metode Menjaring Ikan.
4) Metode Diskusi dengan Kelompok pendukung.
5) Metode Diskusi Lebah.
6) Metode Curah gagasan.

Penjelasan Berbagai Metode Diskusi.


a. Metode Diskusi Kelompok.
1) Pengertian.
Diskusi Kelompok adalah metode pembahasan suatu masalah oleh
sekelompok peserta, yang berguna dalam mengembangkan dan membina
jiwa demokrasi. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, sehingga
pengajar cukup memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk selanjutnya
didiskusikan dalam kelompok masing-masing.

2) Cara pelaksanaan.
a) Pembukaan.
Usahakan dapat menimbulkan suasana demokratis, lalu tegaskan tujuan
diskusi serta berilah penjelasan tentang beberapa hal/istilah yang
diperkirakan dapat menimbulkan salah pengertian.
b) Penyampaian, topik bimbingan dan kesimpulan.
(1) Penyampaian topik
Jelaskan sebagai pengantar, topik apakah yang akan dibahas, dan
rangsanglah peserta untuk menyampaiakn gagasan atau
pendapatnya.
Bila perlu pertanyaan dapat diulang dan tujukan kepada seseorang.
(2) Bimbingan.
Peserta digiatkan untuk berbicara, sedang Ketua jangan menonjolkan
diri dan bersikap otoriter. Cegah adanya monopoli seseorang dalam
diskusi, dan lancarkan jalannya diskusi dengan menggunakan
pertanyaan sehingga semua peserta tergugah untuk berbicara.
Perhatikan waktu dengan baik.
(3) Kesimpulan.
Ambillah hasil pembicaraan yang pokok dan beri penjelasan tentang
hal-hal yang belum tuntas.

c) Penutup.
Tinjaulah kembali pembicaraan yang pokok dan beri penjelasan tentang
hal-hal yang belum tuntas.

d) Faktor yang melancarkan jalannya diskusi adalah:


(1) Kemampuan ketua.
(2) Peranserta aktif peserta.
(3) Seting tempat diskusi (tempat dan cara duduk)
(4) Waktu yang disediakan.
(5) Adanya bermacam-macam tipe manusia yang harus diketahui oleh
ketua, sehingga ketua tidak dapat bertindak secara bijaksana.
(6) Adanya sekretaris dan pelapor.

e) Tugas Ketua Diskusi Kelompok:


(1) Menyampaikan persoalan yang harus dibahas kelompok.
(2) Mempersiapkan anggota untuk membahas persoalan.
(3) Menarik semua anggota yang belum memberi pendapat.
(4) Secara bijaksana mampu menghentikan pembicaraan anggota yang
terlalu banyak bicara dengan mengalihkan perhatian/pikirannya.
(5) Memberi pertanyaan yang mudah kepada peserta yang malu-malu,
agar peserta tersebut berperan serta secara aktif.
(6) Mengenal tipe peserta diskusi, sehingga dengan bijaksana dapat
mengendalikan jalannya diskusi.
(7) Mengekang dirinya untuk sedikit berbicara, dan mengusahakan untuk
banyak mendengar, serta mengatur diskusi dengan bijaksana.
(8) Menyamapikan pendapatnya secara singkat, dan memancing orang
lain agar menyampaikan pendapatnya.
(9) Memperhatikan waktu dengan baik.

3) Kegunaan dan tujuan.


a) Kegunaan metode diskusi kelompok adalah:
(1) Untuk memecahkan suatu persoalan secara efektif dan demokratis
(2) Untuk membuat suasana pertemuan menjadi lebih informal.
b) Tujuan metode diskusi kelompok adalah:
(1) Melatih peserta sebagai calon pemimpin untuk memecahkan masalah.
(2) Memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi peserta
mengemukakan pendapat/gagasan.

4) Kebaikan.
Kebaikan metode ini:
a) Hubungan antar peserta dapat erat.
b) Dapat melatih keberanian peserta mengeluarkan pendapat/gagasan.
c) Dapat digunakan untuk mencari berbagai jalan pemecahan berbagai
persoalan.

5) Kelemahan.
Kelemahan metode ini:
a) Agak sulit membuat kesimpulan diskusi bagi peserta yang belum terbiasa.
b) Kadang-kadang peserta menolak untuk dijadikan Ketua kelompok diskusi.

Metode Diskusi Panel.


1) Pengertian.
Metode diskusi panel adalah metode diskusi yang dipimpin seorang
moderator, dengan pembicara (panelis), sedang peserta duduk dalam
himpunan (floor).

2) Cara pelaksanaan.
a) Moderator bersama pembicara duduk di depan himpunan peserta di
belakang meja (panel), sedang peserta ikut membahasnya.
b) Moderator (orang yang memimpin diskusi panel) membuka diskusi ini,
dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para panelis dan
peserta. Moderator juga menyebutkan judul makalah tiap-tiap pembicara
dan memberitahukan kepada pembicara tentang keadaan peserta.
c) Para pembicara secara bergilir menyampaikan makalahnya. Makalah ini
sudah diperbanyak dan disampaikan kepada peserta lebih dahulu. Jadi
peserta telah mempelajari sebelumnya. Sebaiknya pembicara tidak
membacakan makalah tersebut, melainkan menjelaskan intisarinya saja.
d) Moderator mengatur pelaksanaan diskusi dengan atau tanpa pentahapan,
baik berbentuk pertanyaan atau tanggapan.
e) Pembicara menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya, atas
kesempatan yang diberikan oleh moderator.
f) Pada penutupan moderator menyimpulkan hasil diskusi tersebut, dan
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak.

3) Kegunaan dan tujuan.


Kegunaannya:
a) Untuk membahas suatu masalah ditinjau dari berbagai segi, dengan
memperhatikan berbagai pendapat panelis dan peserta.
b) Dalam kursus dipakai untuk melatih kedisiplinan dalam mengajukan dan
menjawab pertanyaan, serta mengaktifkan peserta.
Tujuannya:
a) Untuk memperoleh pandangan yang objektif dari suatu masalah.
b) Dalam kursus tujuan diskusi panel untuk mengumpulkan bermacam-
macam pendapat/gagasan, serta melatih cara berfikir seseorang.

4) Kebaikan.
a) Dalam waktu singkat dapat diperoleh berbagai pandangan mengenai
suatu masalah.
b) Dapat mengetahui argumentasi para panelis dan peserta terhadap
masalah yang dibahas.

5) Kekurangannya.
a) Sulit membatasi waktu pelaksanaan.
b) Peserta yang kurang inisiatif tidak ikut berperanserta.

6) Contoh.
Sebagai contoh dalam diskusi panel misalnya ada 3 panelis masing-masing
membawakan makalah tentang:
a) Kegiatan pramuka penegak dan pandega.
b) Peranan Pramuka penegak dan pandega dalam Program Keluarga Berencana.
c) Koperasi sebagai salah satu kegiatan pramuka penegak dan pandega.

Setelah proses diskusi berakhir, moderator dapat membuat kesimpulan antara


lain berbunyi:

Dalam menyusun kegiatan untuk pramuka penegak dan pandega sebaiknya selalu
dihubungkan dengan program pembangunan nasional Indonesia. Khususnya pada
pembangunan manusia dilakukan melalui program keluarga berencana. Setiap keluarga
menginginkan bahagia dan sejahtera oleh karena itu lebih baik suatu keluarga hanya
mempunyai 2 anak saja. Sebab biaya hidup suatu keluarga besar - cukup tinggi. Untuk
membantu biaya hidup ini diharapkan setiap keluarga masuk menjadi anggota koperasi.

Metode Menjaring Ikan (fish – bowl).


1) Pengertian.
Kata fish berarti ikan, sedang bowl antinya mangkok.
Jadi keduanya berarti mangkok ikan atau dengan kata lain menjaring ikan.
Pada dasarnya metode ini adalah metode diskusi panel, hanya bedanya pada
saat para penanya mengajukan pertanyaan diatur secara bergilir dengan
menempati kursi yang tersedia di muka meja panel sebanyak 2 buah.
Peserta yang akan bertanya dduk di kursi yang disediakan.

2) Cara pelaksanaan.
a) Prinsipnya sama dengan urutan pelaksanaan diskusi panel.
b) Setelah moderator mempersilahkan peserta untuk bertanya, maka
mereka yang akan bertanya maju dan duduk di kursi yang telah
disediakan. Berarti pada permulaan ada dua orang yang maju dan duduk
di kursi itu, misalnya A dan B.
c) Kemudian A bertanya kepada panelis yang diinginkan, sehingga panelis
yang bersangkutan dapat memperhatikan dengan baik, sebab ada panelis
lebih dari seorang.
d) Setelah dijawab oleh panelis yang dimaksud, A kemudian kembali ke
tempat duduk semula. Ini berarti ada sebuah kursi yang kosong dan
dapat diisi oleh peserta yang lain, misalnya C.
e) Dalam waktu yang bersamaan C menuju ke kursi, B bertanya kepada
panelis. Setelah dijawab lalu kembali ke tempat.
f) Kemudian C bertanya, pada saat ini tempat duduk yang ditinggalkan B
dapat diisi oleh peserta lainnya misalnya D.
g) Demikian seterusnya sampai pada suatu saat moderator mengatakan
sudah cukup waktu habis, sehingga kursi yang kosong tidak perlu diisi
lagi.
Akhirnya moderator menyampaikan terima kasih kepada para panelis dan
para peserta, karena pelaksanaan diskusi telah berjalan dengan lancar dan
hasilnya cukup berarti bagi Gerakan Pramuka.

3) Kegunaan dan Tujuan.


a) Untuk melatih keberanian peserta.
b) Melatih kedisiplinan.
c) Memberi pengetahuan yang cukup banyak dalam waktu yang singkat.
d) Untuk membicarakan sesuatu hal dilihat dari berbagai sisi.
e) Belajar mengaitkan satu hal dengan hal yang lain.

4) Kebaikan.
a) Dapat memperluas cakrawala berfikir.
b) Dapat membuat suasana diskusi yang lain dan tetap aktif.
c) Dapat membandingkan berbagai pendapat tentang berbagai hal.

5) Kelemahan.
a) Tidak banyak peserta yang mendapat kesempatan bertanya.
b) Peserta yang mempunyai rasa rendah diri tetap tidak berani bertanya.
Panelis Moderator Panelis

Sekretaris
Diskusi
Kursi A Kursi B

PESERTA

Metode Diskusi dengan Kelompok Pendukung.


1) Pengertian
Metode diskusi dengan kelompok pendukung adalah metode diskusi yang
dipimpin oleh seorang moderator dengan pembicara (panelis) lebih dari
seorang yang menyajikan bahan, dan tanggapan dan pertanyaan peserta
(sebagai pendukung) dilakukan secara tertulis melalui pemimpin
kelompoknya. Pemimpin kelompok berhak untuk memilih tanggapan/
pertanyaan yang akan disajikan kepada panelis.

2) Cara pelaksanaan.
Metode ini pada hakekatnya sama dengan diskusi panel dan metode
menjaring ikan (fish-bowl), dengan perbedaan sebagai berikut:
a) Pada saat diskusi dan tanya jawab dimulai semua peserta berhak menulis
pertanyaan dan tanggapan yang harus diberikan kepada pemimpin
kelompok lebih dahulu, untuk dipilihnya.
b) Pertanyaan dan tanggapan yang dipilih diajukan kepada panelis.
c) Semua pertanyaan/tanggapan dan jawaban panelis ini diatur oleh
moderator, dengan atau tanpa pentahapan.
d) Untuk melaksanakan tugasnya moderator dibantu oleh Sekretaris, yang
mencatat dan mengambil kesimpulan.
e) Untuk kelancaran jalannya diskusi, peserta dihimpun dalam kelompok
dengan anggota maksimum 10 orang.

3) Kegunaan dan tujuan.


a) Kegunaan.
Untuk membahas suatu masalah ditinjau dari berbagai segi dengan
memperhatikan berbagai tujuan pendapat dari panelis dan peserta.
b) Tujuan.
(1) Untuk memperoleh pandangan yang obyektif terhadap suatu masalah.
(2) Dalam kursus untuk melatih kepemimpinan dan kepatuhan.

4) Kebaikan.
a) Dapat diperoleh berbagai pandangan tentang suatu masalah.
b) Kerja sama anggota kelompok dapat terbina dengan baik.
c) Kemungkinan terjadi kompetisi secara wajar.

5) Kelemahan.
a) Pemiihan pertanyaan oleh pemimpin kelompok kadang-kadang masih
bersifat subyektif, tergantung dari pemimpin kelompok sendiri.
b) Pertanyaan peserta yang tidak diajukan oleh pemimpin kelompok sering
membuat kekecewaan penanya.
c) Sulit membatasi waktu pelaksanaan.
d) Sulit menentukan pilihan judu, dalam satu tema.

6) Contoh.
Sebagai contoh andaikata ada tiga panelis yang masing-masing mempunyai
makalah yang berjudul, misalnya:
a) Pola pembinaan Generasi Muda Indonesia.
b) Mingkatkan peranan Gerakan Pramuka dalam kelestarian lingkungan
hidup.
c) Anggota Gerakan Pramuka sebagai subyek dan obyek dalam kegiatan
program keluarga berencana.

Metode Diskusi Lebah (Buzz Group).


1) Pengertian.
Metode diskusi lebah adalah metode diskusi informal dalam kelompok kecil
(3 sampai 5 orang) untuk membicarakan masalah yang sederhana, dalam
waktu terbatas, untuk mendapatkan kemungkinan pemecahan masalah.
Dalam diskusi ini tidak ada yang menjadi pemimpin, dan tiap peserta dapat
berbicara secara bebas, artinya tidak perlu diatur.
2) Cara pelaksanaan.
Setelah pelatih memberikan tugas kepada peserta, kemudian mereka
mengelompokkan diri dan berdiskusi dalam suasana santai. Diskusi lebah
tidak digunakan untuk membahas masalah yang rumit sehingga selama
diskusi berlangsung suasana kelas seperti lebah berdegung.

3) Kegunaan dan Tujuan.


a) Kegunaan.
Diskusi lebah digunakan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya
masukkan mengenai kemungkinan pemecahan masalah, dalam waktu
yang singkat.
b) Tujuan.
Memberi kesempatan lebih luas kepada peserta agar berani
mengeluarkan pendapat di depan orang lain.

4) Kebaikan.
a) Semua peserta dapat aktif berbicara.
b) Pelaksanaannya mudah.
c) Kalau peserta menguasai masalah dan banyak pendapatnya akan
memperoleh hasil yang maksimal.

5) Kelemahan.
a) Pembicaraan dalam kelompok tidak dapat dibatasi.
b) Kalau peserta malu atau enggan, hasilnya kurang optimal.

6) Contoh.
Cara mengatasi peserta kursus yang belum memenuhi syarat.

Metode Curah Gagasan (Brainstorming).


1) Pengertian.
Metode Curah Gagasan yaitu metode pencurahan gagasan sebanyak-
banyaknya dalam waktu singkat.
Jumlah peserta 7 sampai 10 orang, sedang persoalan yang dilontarkan harus
sudah diketahui dan mudahnya pemecahannya.

2) Cara pelaksanaan.
a) Ditunjuk seorang Ketua dan Sekretaris dan bila perlu untuk memudahkan
pencatatan 2 orang sekretaris.
b) Waktu dibagi 5 sampai 10 menit.
c) Ketua menjelaskan bahan diskusi dan meminta peserta memberikan
gagasan.
d) Jawaban harus singkat dan tidak boleh diberi komentar.
Semua jawaban dicatat oleh sekretaris meskipun ada yang sama.
e) Peserta yang ingin menguatkan atau menambah gagasan peserta lain
harus mengatakan : “menunjang gagasan A…..”.
f) Peserta yang belum siap dengan jawaban harus mengatakan “lewat”.
g) Diusahakan Ketua dan Sekretaris tidak ikut memberi gagasan.
h) Meskipun masih ada waktu, tetapi diskusi selesai karena semua peserta
mengatakan “lewat”, maka diskusi dapat diakhiri.
i) Setelah diskusi berakhir, hasil diskusi diolah oleh Ketua bersama
Sekretaris, dengan cara:
(1) Yang sama, salah satu dicoret (seleksi).
(2) Disusun secara sistematik (kompilasi).
(3) Dibuat kesimpulannya (konklusi).

3) Kegunaan dan Tujuan.


a) Kegunaan.
Untuk menggali gagasan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.
b) Tujuan.
(1) Melatih kecepatan penggunaan daya ingatan.
(2) Melatih mengendalikan diri.
(3) Melatih menghargai orang lain.

4) Kebaikan.
a) Penggunaan waktu dapat efektif.
b) Memungkinkan mendapatkan hasil yang banyak.
c) Rasa percaya diri dapat berkembang dengan baik.
d) Melatih disiplin pribadi.
e) Tenggang rasa anatara peserta terbina.

5) Kelemahan.
a) Peserta yang lamban berfikir dan lemah daya ingatannya, selalu akan
mengatakan “lewati”.
b) Kualitas jawaban kurang mendapat perhatian.

6) Contoh.
Sebutkan perangkat upacara bendera.
Sebutkan keperluan Kursus Pembina Pramuka.
Sebutkan sifat baik yang harus dimiliki seorang Pelatih.

Teknik Mengatasi Masalah Diskusi Yang berkenaan dengan berbagai Tipe


peserta diskusi.

1. Tipe suka bertengkar.


Tetaplah tenang/diam, jangan terlibat, pakailah metode diskusi untuk
menghentikan keinginan-keinginannya memonopoli bicara.
2. Tipe yang positip.
Sangat nmembantu dalam diskusi, berilah dia kesempatan berbicara yang lebih
banyak. Manfaatkan ia setiap kali diperlukan.
3. Tipe sok tahu.
Beri kesempatan kelompok untuk menyerang teori atau argument/pendapatnya.
4. Tipe suka bicara.
Interupsi dia dengan bijaksana, dan batasi waktu bicaranya (apabila sebelumnya
kita sudah tahu, maka sebelum bicara diberi peringatan mengenai waktu bicara
yang disediakan tidak boleh lebih dari 3 menit misalnya).

5. Tipe pemalu.
Beri pertanyaan-pertanyaan yang mudah, tingkatkan kepercayaan diri pribadinya,
kalau perlu dan memungkinkan berilah ia pujian.
6. Tipe tidak suka kerja sama/suka menolak/asal beda.
Singgung ambisinya, hargai dan pakailah pengetahuan dan pengalamannya; atau
berilah argumen yang lebih kuat – lebih rasional dari apa yang ia kemukakan, dan
mintakan pendapat peserta diskusi lainnya, untuk menyadarkan bahwa
pendapatnya tidak diterima oleh peserta diskusi.
7. Tipe “tebal kulit (muka tembok)” dan tak punya perhatian.
Tanyakan tentang pekerjaannya. Usahakan agar dia suka memberi contoh dalam
argument/pendapatnya. Beri pekerjaan-pekerjaan yang disenanginya.
8. Tipe sangat terpelajar/tipe akademisi.
Apabila berbeda pendapat kita jangan cepat mengritiknya. Pahami benar-benar
pendapatnya. Gunakan kata “ya…”, tetapi……”.
9. Tipe tekun/suka bertanya.
Selalu ingin mencoba untuk menjebak pemimpin diskusi/panelis. Teruskan
pertanyaannya pada kelompok biar kelompok yang menjawabnya, sehingga arah
jebakannya kepada kelompok.

IV. EVALUASI.
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab sebagai berikut:
 Bagaimana menyusun tempat diskusi kelompok yang baik?
 Bagaimana apabila dalam diskusi kelompok tersebut ada peserta yang selalu
ingin memaksakan kehendaknya?
 Bagaimana cara menyimpulkan diskusi dalam bentuk brain storming?
 Apa sedikit keunggulan fish bowl dibandingkan dengan diskusi panel?

V. WAKTU: 1 Jam Pelajaran.


 Dengan perincian sebagai berikut:
 1 menit memperkenalkan diri dan judul sesi.
 3 menit ice breaking.
 30 menit menyampaikan materi dengan ceramah bervariasi, serta contoh-
contoh.
 6 menit tanya jawab.
 5 menit kesimpulan/ pembulatan.

VI. REFERENSI
1. Kwartir Nasional Gerakan pramuka, 1987. Bahan Kursus Pelatih Pembina
Pramuka. Metode latihan Buku: 2. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Jakarta.
2. WOSM. 2005. World Adult resources Handbook.
NAMA
SOLUSI
KELOMP NAMA MASALAH KETERANGAN
PEMECAHAN
OK
1 TERDAPAT DUA ANGGOTA OSIS YANG
BERKELAHI
2 ANGGOTA OSIS YANG MEMBAWA HP
SAAT BELAJAR
3 ANGGOTA OSIS YANG TIDAK
MEMATUHI ATURAN (ATRIBUT TIDAK
LENGKAP)
4 ANGGOTA OSIS YANG TIDAK IKUT
UPACARA
5 ANGGOTA OSIS MEMBERIKAN
CONTOH YANG SALAH (DATANG
TERLAMBAT)
6 ANGGOTA OSIS TIDAK MENJAGA K3
(KEBERSIHAN,KEINDAHAN,KEKELUAR
GAAN)

Anda mungkin juga menyukai