Anda di halaman 1dari 8

1

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT


BATALYON SISWA -1

URUT -URUTAN DALAM PENYIAPAN PIDATO

NAMA CAPA : PRANANTIO WASESO


NO CAPA : 020
TON/KOMPI :1/A
MATA KULIAH :
MATERI : TEKNIK BERKOMUNIKASI
PERTEMUAN KE : II
NAMA GUMIL : MAYOR INF H. MAMAT
2

TUGAS TERSTRUKTUR 2

PERSOALAN

Diskusi merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk bertukar pikiran
atau memecahkan persoalan secara bersama. Dengan melaksanakan diskusi
persoalan yang dipecahkan akan memberikan hasil yang lebih baik karena merupakan
hasil pemikiran orang banyak dan bisa dipertanggungjawabkan bersama. Jelaskan
Organisasi dan susunan pentas diskusi !
3

ORGANISASI DAN SUSUNAN PENTAS DISKUSI

PENDAHULUAN

Diskusi merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk bertukar pikiran
atau memecahkan persoalan secara bersama. Persoalan yang dibahas dalam
diskusi tidak selalu bersifat ilmiah tetapi dapat pula yang sifatnya sederhana atau
lingkup kecil. Dengan melaksanakan diskusi persoalan yang dipecahkan akan
memberikan hasil yang lebih baik karena merupakan hasil pemikiran orang banyak dan
bisa dipertanggungjawabkan bersama.

Tujuan diskusi. Banyak yang dapat diperoleh dari diskusi yang tidak mungkin kita
dapatkan dari hasil membaca atau mendengarkan suatu ceramah. Dalam diskusi kita
belajar banyak dari orang lain, misalnya cara berfikir seseorang, pengalaman, pusat
perhatiannya dan sebagainya.Dalam diskusi kita dapat menilai sampai dimana
orang lain mau berpartisipasi atau ikut ambil bagian dalam suatu kegiatan yang
diusulkan. Dalam diskusi juga dapat melihat ide dan rencana-rencana yang baik
dari suatu kelompok. Selain itu sesuai dengan pengertiannya yaitu bertukar pikiran
maka dengan diskusi seringkali dapat dipecahkan persoalan-persoalan yang sulit
untuk dilakukan secara perseorangan. Hal ini sangat dimungkinkan karena peserta
diskusi dapat saling bertukar informasi/pendapat, saling mengisi. Sehingga dapat
mempermudah pemecahan persoalan yang dihadapi atau untuk memperoleh
kesamaan pendapat.

Di lembaga pendidikan dalam rangka proses belajar mengajar penggunaan


teknik diskusi berupa diskusi kelompok/sindikat bertujuan untuk: menciptakan iklim
yang memudahkan penerimaan bahan pelajaran dan meningkatkan kemampuan
berfikir dan memecahkan persoalan; dan memungkinkan orang-orang yang memiliki
pengalaman yang luas, beraneka ragam dan mengutarakan pengetahuannya dalam
diskusi.

PEMBAHASAN

Pengorganisasian diskusi. Untuk mencapai tujuan sebagaimana diuraikan di


atas, maka perlu pengorganisasian peserta diskusi. Adapun susunan peserta
diskusi adalah sebagai berikut : Pemimpin diskusi (Moderator). Pemimpin diskusi
(moderator) bukanlah Pemimpin sebagaimana diartikan pada umumnya, moderator
bukan seorang Komandan, bukan seorang Guru dan bukan pula seorang
penceramah ataupun Dosen, moderator bertindak sebagai seorang penuntun
atau pengendali sementara dalam pelaksanaan diskusi. Tugas seorang moderator
adalah:
a. Menjamin bahwa setiap orang dalam kelompok mengerti soal
diskusi;
4

b. Tidak berpihak antara dua pendapat yang saling bertentangan;


c. Menjamin bahwa setiap pihak dimengerti oleh pihak lain;
d. Memperingatkan para anggota jikalau diskusi menyimpang
dari pokok persoalan;
e. Memberikan kesempatan kepada anggota yang kurang berani
untuk mengutarakan pendapatnya;
f. Menyimpulkan dan merumuskan persetujuan yang sudah
dicapai dan menunjukkan perbedaan pendapat yang masih ada;
g. Tidak terlalu banyak berbicara, harus berani mengatur lalu
lintas pembicaraan secara sopan dan tidak mengganggu;
h. Tidak memberikan pendapat sendiri sebelum orang
lain menyampaikannya; dan
i. Hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh pemimpin diskusi yang
merupakan anjuran agar pemimpin diskusi memperhatikan
yang "HARUS" dan “JANGAN” seperti tersebut di bawah ini:

HARUS JANGAN
1 2
(1) Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang provokatif. (1) Paksakan pendirian
(2) Seorang pendengar yang baik. (2) Berselisih.
(3) Berfikir terbuka. (3) Bersilat lidah.
(4) Menjamin partisipasi merata. (4) Mencemoohkan.
(5) Memimpin dengan kemahiran bertanya. (5) Bicara terlalu banyak.
(6) Mengerti maksud di belakang kata pembicaraan. (6) Bertindak menarik perhatian.

(7) Berfikir mendahului kelompok. (7) Menjadi lupa diri.


(8) Mendorong peserta diskusi untuk berfikir (8) Kehilangan kesabaran.
sendiri.
(9) Membiasakan peserta diskusi untuk bergaul (9) Terlambat mulai diskusi.
satu sama lainnya.
(10) Menumbuhkan anggota yang satu untuk (10) Terlambat menutup diskusi.
menolong anggota lainnya.
(11) Sensitif terhadap aksi-aksi dan reaksi (11) Bersifat angkuh.
peserta diskusi.
(12) Berusaha mengerti mengapa tiap peserta (12) Terlalu serius.
bersikap seperti yang menunjukkan mereka.
(13) Menumbuhkan tingkah laku positif. (13) Membicarakan pribadi orang
lain.
(14) Jujur tentang apa saja yang tidak (14) Menggunakan kata-kata
diketahuinya. yang tidak dimengerti.
(15) Bersikap sahabat. (15) Menggunakan kata-kata yang
tidak dimengerti.
5

Penulis. Penulis berkewajiban mencatat persoalan-persoalan pokok


pembicaraan dan gagasan-gagasan yang timbul selama diskusi. Penulis bertindak
sebagai ingatan dari kelompok dan tidak boleh kehilangan point penting seperti: Hal
ihwal pokok yang disetujui bersama atau digarap secara formal; Hal ihwal pokok yang
menimbulkan perbedaan pendapat; Hal ihwal yang disebut-sebut, tidak didiskusikan dan
mungkin nantinya oleh kelompok akan dipertimbangkan untuk dibahas.

Penyimpul. Penyimpul diskusi merupakan pembantu pimpinan yang bertugas


menyimpulkan diskusi yang telah disepakati bersama, yang belum disepakati maupun
yang tidak mendapatkan kesepakatan.

Peserta. Peserta diskusi yang dimaksud disini adalah mereka yang ikut aktif
dalam diskusi baik perorangan maupun yang disusun dalam hubungan kelompok di
luar ketiga pejabat yang telah disampaikan di atas. Dari pengalaman didapat
gambaran tentang tipe peserta diskusi dilihat dari kaca mata pemimpin diskusi yaitu:
Tipe suka bertengkar; Tipe yang positif; Tipe sok tahu; Tipe suka bicara; Tipe pemalu; Tipe
tidak suka kerja sama; Tipe tebal kulit dan tidak punya perhatian; Tipe sangat terpelajar; dan
Tipe tekun dan suka bertanya.
Persiapan diskusi. Dalam pelaksanaan diskusi perlu adanya persiapan-
persiapan tertentu agar pelaksanaan dapat berjalan lancar. Pada dasarnya
persiapan diskusi meliputi :

1. Penyiapan dan penyusunan pentas. Penyiapan pentas antara lain


meliputi pengaturan tempat duduk, penerangan dan hal-hal yang dapat
memberikan kenyamanan.

a. Pengaturan tempat duduk. Penempatan tempat duduk diatur


sedemikian rupa sehingga peserta diskusi dapat saling berhadapan
secara bebas dan leluasa serta menimbulkan kesan bahwa peserta
mempunyai derajat yang sama. Formasi yang ideal untuk pelaksanaan
diskusi adalah formasi bentuk lingkar.

Contoh pengaturan tempat duduk.

Penyimpul Pemimpin Penulis


(moderator)

Penyimpul Pemimpin Penulis


(moderator)

Peserta Peserta

Peserta
6

b. Penerangan. Penerangan dalam ruangan hendaknya cukup terang


tetapi tidak menyilaukan mata dan tidak menimbulkan panas.

c. Penyamanan. Ruangan diskusi hendaknya tidak terlalu sempit atau


luas, besar kecilnya ruangan sebaiknya seimbang dengan jumlah peserta
diskusi, juga ruangan harus bersih sedemikian rupa sehingga dapat
menimbulkan akrab dan nyaman, sehingga peserta diskusi dapat duduk
secara enak dan leluasa. Ruang diskusi agar dapat diperhatikan jangan
dekat dengan suara-suara yang dapat mengganggu jalannya diskusi.

2. Penyiapan peserta diskusi.

a. Peserta diskusi seyogyanya telah menerima materi yang akan


didiskusikan dua hari sebelum pelaksanaan diskusi, sehingga memiliki
cukup waktu untuk mempersiapkan diri(mencari referensi dan
mempelajarinya) dengan demikian para peserta diskusi memiliki bekal
yang cukup untuk mengadu argumen dan suasana diskusi lebih hidup dan
terarah.

b. Peserta dibentuk dalam bentuk kelompok/sindikat.

c. Dalam pelaksanaan peserta dibagi:


1) sindikat penyaji;
2) sindikat penyanggah; dan
3) petugas-petugas diskusi yang meliputi moderator, penulis dan
penyimpul.

d. penyajian. Jawaban sindikat sebagai dasar.

PENUTUP

Kesimpulan.

Diskusi merupakan salah satu metoda yang paling efektif dalam memcah untuk
memecahkan persoalan/permasalahanyang terjadi dalam lingkup kegiatan atau tugas
disatuan, sehingga dapat diambil suatu keputusan yang merupakan hasil kesepakatan
bersama.

Saran.

Pimpinan harus memiliki kemampuan mengambil suatu keputusan yang tepat


dalam mengahadiapi suatu permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas yang
menjadi tugas tanggung jawabnya.
7

REFERENSI

1. Keputusan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Nomor Kep/13/III/2019


tanggal 20 Maret 2019 tentang Teknik Berkomunikasi untuk Prodi Diktukpa TNI AD
Program D-3 (Ahli Madya) Nomor: 55-A-12.

2. Redy Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia, CV Fajar Agung, Jakarta 2007.

3. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Raja Grasindo Persada, Cangara


Jakarta 2006.
8

4. Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi, Penanda Media Prenada Media Groop


tahun 2001.

Bandung, 5 September 2022


Penulis,

Pranantio Waseso
Nomor Capa 020

Anda mungkin juga menyukai