Anda di halaman 1dari 18

Bahasa Indonesia

Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah

KELOMPOK 5
Nur R.A Tuhepaly 115060701111040
Deassy Rizky Syahputri 115060700111078
Alvina Safitri 115060700111053
Vetty Valentin 115060700011074
Samuel Kresna Susilo 115060707111045

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012

i
Kata Pengantar

Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah memberi kemudahan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Endang Werdiningsih yang telah meluangkan
waktu atas saran, bimbingan dan dukungan dalam pembuatan dalam makalah ini, serta
seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam makalah ini dan berbagai sumber yang
telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Oleh karena itu, penulis
bersedia menerima kritik dan saran dari partisipan yang budiman. Kritik dan saran tersebut
adalah batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah penulis di masa datang. Semoga
makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis mengharapkan banyak manfaat dari makalah,
salah satunya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas.

Penulis

ii
Daftar isi
Halaman Judul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi …................................................................................................... iii
Bab I Pengantar
1.1 Pengertian Bahasa ................................................................................. 1
1.2 Forum Ilmiah ......................................................................................... 1
Bab II Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah
2.1 Etika ....................................................................................................... 2
2.2 Estetika ................................................................................................... 3
Daftar Pustaka ............................................................................................. 4

iii
Bab I
PENGANTAR

1.1 Bahasa
Bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan mengikuti dalam setiap
pekerjaannya. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia
untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun
gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan
kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan
sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

1.2 Forum ilmiah


Merupakan kegiatan penalaran dan keilmuan yang lumrah dilakukan pada lembaga
pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah bagi insan akademisi,
yang ditumbuh-suburkan melalui berbagai aktivitas.

Selain pengertian diatas forum ilmiah juga merupakan suatu pertemuan sebagai
sarana penyebaran informasi ilmiah (presentasi ilmiah).

• Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain:

1. Informatif, suatu komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau


penjelasan. Isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan/pandangan.

2. Interaktif, adalah kata yang bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling
aktif.

• Kiat-kiat agar presentasi ilmiah berjalan efektif:


1. Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah
Perilaku ilmiah antaralain :
• Hasrat ingin tahu dan belajar terus menerus
• Daya analisis yang tajam

1
• Jujur dan terbuka
• Kritis terhadap pendapat yang berbeda
• Tanggung jawab yang tinggi
• Bebas dari prasangka
• Menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan
2. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
3. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah

• Jenis-jenis forum ilmiah:


1. Diskusi Panel
Diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa
pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga
pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah
berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar,
pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak
pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang
tersedia.

a. Dasar-dasar metode diskusi


- Harus dapat menciptakan suasana akrab antar anggota kelompok
- Perlu mengenal karakter, perilaku dan watak setiap individu agar dapat
menghindari hal-hal yang tidak perlu
- Tidak mencari keuntungan pribadi atau golongan

b. Tujuan diskusi
- Untuk mempertemukan dan menyatukan pendapat, pola pikir dan persepsi
dari para anggota kelompok dalam rangka pengambilan keputusan
- Untuk melatih keberanian mengeluarkan pendapat secara sistematis dan
logis
- Belajar menerima dan menghargai pendapat orang lain
- Untuk mengubah sikap dan perilaku dan membentuk watak menjadi
pribadi yang matang
- Mendapatkan informasi untuk menambah wawasan berpikir

2
c. Syarat-syarat diskusi
- Harus ada tujuan yang jelas
- Setiap anggota mempunyai hak bicara yang sama
- Berlangsung dengan waktu 20-90 menit dan paling lama 120 menit
- Peserta minimal 3 orang dan maksimal 20 orang, paling baik antara 7, 10,
12 dan 15

d. Metode diskusi
- Diskusi panel yaitu suatu diskusi yang diawali dengan beberapa
pemasaran kertas kerjanya
- Resource persons discussion, yaitu suatu diskusi dengan mendatangkan
para ahli
- Committee report, yaitu kelompok diskusi dari suatu hasil pengumpulan
data dan fakta yang dibentuk oleh suatu siding diskusi
- Problem solving, yaitu suatu diskusi untuk mendapatkan jalan keluar
dalam menanggulangi suatu masalah yang timbul

e .Persiapan penyelenggaraan diskusi


- Persiapan sebelum diskusi
 Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai
 Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya
diskusi
 Merumuskan topik secara konkrit
 Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta

- Persiapan menjelang diskusi


 Penulisan topik yang akan ditemakan
 Pengumpulan bahan-bahan referensi
 Menyiapkan undangan yang akan dibagikan
 Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang
diperlukan

3
- Selama diskusi berlangsung
 Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode
yang ditetapkan
 Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan
 Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis
sampai pada akhir diskusi
 Ketua harus pandai mengakrabkan peserta

f. Persyaratan menjadi peserta diskusi


- Peserta mempunyai maksud ingin memberikan saran yang bermanfaat
- Jika seorang peserta ingin berbicara memberi isyarat kepada ketua diskusi
- Tidak boleh melemparkan pendapat yang tidak relevan dengan topik
diskusi

g. Ciri-ciri peserta yang baik


- Menjadi pendengar dan pembicara yang baik
- Mampu mengendalikan diri dalam berbicara
- Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta
- Merasa ikut berperan dalam proses diskusi

h. Jenis peserta dalam diskusi


- Peserta diam
Bagi peserta pendiam, ketua harus dapat mendorong dalam bentuk
pertanyaan atau wawancara ringan agar peserta pendiam tersebut timbul
hasrat untuk berbicara.
- Peserta yang banyak bicara
Untuk mengatasi peserta yang banyak bicara, mereka harus dibatasi
dengan peraturan tata tertib diskusi.
- Peserta sok tahu
Peserta sok tahu, dapat diatasi dengan cara mendesaknya untuk
memberikan argumentasi secara terus-menerus sampai yang bersangkutan
kehabisan akal.

4
2. Seminar
Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa
dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan
seorang dosen atau ahli. Tujuan forum ilmiah jenis ini tidak untuk memutuskan
sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh
umum, tetapi mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai
peninjau. Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia.
Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau
topiknya dalam bentuk kertas kerja.

a. Ciri-Ciri Seminar:
- Suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di
bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).
- Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu
atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-
masing.
- Membahas suatu masalah secara ilmiah.
- Peserta seminar yang berpartisipasi orang yang ahli dalam bidangnya.

b. Prosedur Seminar
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
- Laporan ketua.
- Penyajian ketua.
- Pembahasan oleh pembahas.
- Diskusi.
- Penyimpulan.
- Penutup.

c. Tata Krama Penyaji


- Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran
yang akurat
- Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas
5
- Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
- Menjawab pertanyaan dengan objektif
d. Tata Krama Peserta
- Mempelajari makalah
- Bersikap sopan
- Menjaga kelancaran rapat/diskusi
- Tidak berbicara pada waktu seminar/diskusi
- Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan ada
yang bertanya. Bila ingin bertanya, ada waktunya yaitu sesi pertanyaan
- Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara
mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu sudah
mempersilahkan barulah berbicara
- Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas

3. Simposium
Pertemuan ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai
suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam
simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Beberapa
prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang
mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban.

4. Konferensi
Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi
sehubungan dengan masalah tertentu. Jika konferensi hanya bertujuan
menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah mengenai
suatu masalah maka hal tersebut dinamakan dengar pendapat atau jumpa pers.

5. Lokakarya (academic workshop)


Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah
tertentu dan mencari solusinya.Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang
kecil dan menghasilkan suatu hasil dari diskusi tersebut.

6. Whole Group
Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb.
6
a. Pleno
adalah istilah yang digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang
merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan
hasil diskusi kelompok.
b. Rapat Paripurna
adalah rapat anggota DPRD yang dipimpin oleh Ketua dan wakil ketua dan
merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPRD
antara lain untuk menyetujui Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan
Daerah dan menetapkan Keputusan DPRD

7. Buz Group
Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.

8. Syndicate Group
Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil
yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang
berbeda.

9. Brainstorming
Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai,
dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).

10. Informal Debate


Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra
yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar
agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila
penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi
informal.
Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
a. menyampaikan problema
b. pengumpulan data
c. alternatif penyelesaian
7
d. memilih cara penyelesaian yang terbaik.

11. Fish Bowl


Diskusi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan
diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan
tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta
diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga
seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.

12. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat
menjalang pelaksanaan kegiatan.

13. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah
yang dihadapi bersama.

14. Diskusi kelompok


Diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi.

15. Colloquium
Satategi diskusi yang melibatkan beberapa sumber yang berusaha menjawap
pertanyaan dari audience atau masyarkat dan beberapa sumber.

16. Bedah buku


Kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut
ilmu pengetahuan tertentu yang ada pada sebuah buku yang dianggap sumber

8
Bab II
PEMBAHASAN

ETIKA DAN ESTETIKA DALAM FORUM ILMIAH


2.1 Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan
tetapi, ada yang menggunakan istilah lain yaitu moral dari bahasa latin yakni jamak
dari kata nos yang berarti adat kebiasaan juga. Akan tetapi pengertian etika dan moral
ini memiliki perbedaan satu sama lainnya. Etika ini bersifat teori sedangkan moral
bersifat praktek. Etika mempersoalkan bagaimana semestinya manusia bertindak
sedangkan moral mempersoalkan bagaimana semestinya tindakan manusia itu. Etika
hanya mempertimbangkan tentang baik dan buruk suatu hal dan harus berlaku umum.

Secara singkat definisi etika dan moral adalah suatu teori mengenai tingkah laku
manusia yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal. Hal ini
disebabkan ukuran nilai baik dan buruk tingkah laku manusia itu tidaklah sama
( relatif ) yaitu tidak terlepas dari alam masing-masing. Namun demikian etika selalu
mencapai tujuan akhir untuk menemukan ukuran etika yang dapat diterima secara
umum atau dapat diterima oleh semua bangsa di dunia ini. Perbuatan tingkah laku
manusia itu tidaklah sama dalam arti pengambilan suatu sanksi etika karena tidak
semua tingkah laku manusia itu dapat dinilai oleh etika.

Etika ilmiah dan etika kritkisme merupakan subjek perhatian yang sangat penting di
dalam kajian kritis terhadap setiap fenomena komunikatif. Kritikisme etika dalam
konteks ini ditujukan pada segi-segi moral dari segala sesuatu yang terjadi dan
terdapat di dalam teks dan dampak yang mungkin timbul dari teks itu. (Dalam hal
ini:penulis) telah terjadi perdebatan seru tentang bagaimana etika memproduksi teks
dan peranan yang hendaknya dimainkan oleh etika di dalam kehidupan dunia seni dan
media (Berger, 1998:195).

• Etika yang perlu diperhatikan dalam forum ilmiah, yaitu :

9
1. Jujur, tidak berbohong
2. Bersikap dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi/emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
11. Mematikan telepon genggam
12. Tidak gaduh/membuka forum tersendiri

• Terdapat 5 pemeran dalam forum ilmiah yang hadir, antara lain:


1. Penyaji
Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi. sering disebut
pula sebagai pemakalah atau referator. Beberapa etika yang perlu diperhatikan
penyaji adalah sebagai berikut ini
• Menyajikan materi dengan bahasa yang santun
• Jujur dalam pemberian dan penyampaian materi

2. Pemandu
Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam memimpin forum. sering disebut
pula sebagai moderator. Beberapa etika yang perlu diperhatikan pemandu adalah
sebagai berikut ini
• Objektif dan tidak memihak
• Adil kepada seluruh peserta
• Disiplin waktu
• Berani yaitu tegas dalam menjalankan sesuatu hal sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, salah satu contoh adalah berani untuk mengingatkan
pada penyaji jika waktu yang diberikan untuk penyampaian materi sudah habis
dan melanjutkan ke sesi berikutnya
• Ramah

10
• Bertanggung jawab

3. Penulis (Notulis)
Merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat informasi penting
selama forum sering disebut pula sebagai notulen, yang dilakukan oleh penulis
adalah sebagai berikut ini
• Mencatat dan meringkas informasi penting selama forum berlangsung
• Mengembalikan hasil catatan ke peserta
4. Peserta
Merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh informasi dari
forum. sering disebut pula sebagai audiens.
beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta :
• Menjadi pendengar dan pembicara yang baik
• Mampu mengendalikan diri dalam berbicara
• Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta
• Merasa ikut berperan dalam proses diskusi

5. Teknisi

2.2 Estetika
Estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas. Tujuan
estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang
indah dan tidak indah itu. Yang jelas dalam hal ini adalah karya seni manusia atau
mengenai alam semesta ini. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu
bersifat metafisika (abstrak). Dalam teori moderen, orang menyatakan bahwa
keindahan itu adalah kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat
yang sebenarnya bersifat tetap.

Seperti dalam etika dimana kita sangat sukar untuk menemukan ukuran itu bahkan
sampai sekarang belum dapat ditemukan ukuran perbuatan baik dan buruk yang
dilakukan oleh manusia. Estetika juga menghadapi hal yang sama, sebab sampai
sekarang belum dapat ditemukan ukuran yang dapat berlaku umum mengenai

11
ukuran indah itu. Dalam hal ini ternyata banyak sekali teori yang membahas
mengenai masalah ukuran indah itu.

Bab III
PENUTUP

3.1 Rangkuman
Bahasa adalah media yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk
berkomunikasi untuk menyampaikan suatu maksud baik melalui tulisan, lisan
maupun gerakan. Bahasa dalam kehidupan manusia juga beraneka ragam dan dapat
mencerminnkan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat dan dirinya
sendiri dalam bersosialisasi.

Forum ilmiah adalah kegiatan penalaran yang dilakukan pada lembaga pendidikan
yang bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi
para akademisi serta penyebaran informasi ilmiah. Ciri pokok dari forum ilmiah
adalah informatif dan interaktif. Ada beberapa kiat agar presentasi ilmiah berjalan
efektif, yaitu Menarik perhatian dan minat, menjaga agar presentasi tetap fokus pada
masalah yang dibahas, menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Ada
banyak jenis forum ilmiah, yaitu:
1. Diskusi Panel adalah diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah
peserta, dan beberapa pendengar.
2. Seminar adalah suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu
masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli)
dengan partisipan orang yang ahli dalam bidangnya (contoh: mahasiswa).
3. Simposium adalah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau
membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang
diajukan oleh sebuah panitia.
4. Konferensi adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau
badan resmi sehubungan dengan masalah tertentu yang bertujuan
menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah
mengenai suatu masalah..

12
5. Lokakarya (academic workshop) adalah pertemuan ilmiah yang kecil di mana
beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari
solusinya.
6. Whole Group adalah bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna,
dsb)
7. Buz Group adalah diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.
8. Syndicate Group adalah bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing
melakukan tugas-tugas yang berbeda.
9. Brainstorming adalah diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan
ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat
(waktu pendek).
10. Informal Debate adalah diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2
kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan
dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan
kedalamannya tinggi.
11. Fish Bowl adalah diskusi untuk mengambil keputusan dengan tempat duduk
melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi.
12. Santiaji adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan
singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
13. Muktamar adalah pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama
14. Diskusi kelompok adalah diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu
organisasi.
15. Colloquium adalah satategi diskusi yang melibatkan beberapa sumber yang
berusaha menjawab pertanyaan dari audience atau masyarkat dan beberapa
sumber.
16. Bedah buku adalah kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-
hal yang menyangkut ilmu pengetahuan tertentu yang ada pada sebuah buku
yang dianggap sumber.

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan
tetapi, ada yang menggunakan istilah lain yaitu moral dari bahasa latin yakni jamak
dari kata nos yang berarti adat kebiasaan juga. Tapi sebenarnya etika dan moral
13
berbeda, etika itu teori sedangkan moral itu praktek. Secara singkat definisi etika
adalah suatu teori mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk yang masih
dapat dijangkau oleh akal.

Etika berkomunikasi dalam forum ilmiah: jujur, bersikap dewasa tidak kekanak-
kanakan, lapang dada dalam berkomunikasi, menggunakan panggilan/sebutan orang
yang baik, menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien, tidak mudah
emosi/emosional, berinisiatif sebagai pembuka dialog, berbahasa yang baik,
menggunakan pakaian yang sopan sesuai keadaan, bertingkah laku yang baik.

Dalam forum ilmiah juga ada etika yang harus dijaga oleh peran-peran yang terlibat
di dalamnya.
1. Penyaji merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi
(pemakalah atau referator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji:
pembagian makalah sebelum forum berlangsung, dalam menyampaikan materi
harus jujur , tulus dan sungguh-sungguh.
2. Pemandu merupakan orang yang bertanggung jawab dalam memimpin
forum (moderator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan pemandu: objektif,
adil, disiplin, berani.
3. Penulis merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat
informasi penting selama forum (notulen). Beberapa etika yang perlu
diperhatikan penulis: mencatat dan meringkas informasi penting selama forum
berlangsung, sebaiknya hasil catatan dikembalikan ke peserta.
4. Peserta merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh
informasi dari forum (partisipan). Beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta:
jujur dalam menerima materi, ikut aktif dan sungguh-sungguh dalam menerima
materi.
5. Teknisi merupakan orang yang menjalankan media yang diperlukan dalam
diskusi

Estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas. Tujuan
estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang
indah dan tidak indah itu. Zaman dahulu kala, orang berkata bahwa keindahan itu
bersifat abstrak. Dalam teori moderen, orang menyatakan keindahan itu adalah
14
kenyataan yang sesungguhnya atau sejenis dengan hakikat yang sebenarnya bersifat
tetap. Tapi pada kenyataannya, etika dan estetika bersifat subjektif dan relatif karena
tidak ada ukuran pasti, tergantung sudut pandang orang itu sendiri.

Daftar Pustaka

http://solatun.wordpress.com/2009/02/13/logika-etika-dan-estetika/
http://www.dprd-sumbawakab.go.id/?prm=profil&id=54
http://www.scribd.com/anonimi/d/52357479-Etika-dan-Estetika-Berbahasa-Indonesia-dalam-
Forum2
http://blog.ub.ac.id
http://www.scribd.com/edwienk/d/54506807-Forum-Ilmiah
http://sharemyeyes.blogspot.com/2011/02/jenis-forum-ilmiah-tugas-seminar-fisika.html
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
K. Bertens. 2000. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 25
Sukmawan, Sony. 2008. Cerdik Bahasa Indonesia: Cerdas dan Terdidik dalam
berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media

15

Anda mungkin juga menyukai