NIM : 1913071015
Kelas : 2 A
LEMBAR KERJA MAHASISWA (P-5)
Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
Informasi penting yang diperoleh dari teks tersebut, yaitu:
1. Larutan terdiri atas komponen pelarut (solvent) dan komponen terlarut
(solute).
2. Pada larutan, jumlah komponen terlarut terhadap komponen pelarut
disebut konsentrasi larutan dimana konsentrasi larutan dapat dinyatakan
secara kualitatif dan kuantitatif.
3. Berdasarkan sifat asam-basanya, larutan dapat dibedakan menjadi larutan
asam, basa, dan netral.
4. Ada tiga teori asam-basa, yaitu teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa
Bronsted-Lowry, dan teori asam-basa Lewis.
5. Derajat keasaman/kebasaan dalam suatu larutan dinyatakan dengan pH.
Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar
dan diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing.
Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dibedakan menjadi
larutan, koloid, dan suspensi. Jelaskan ketiga konsep campuran tersebut!
Pembahasan:
Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a. Larutan
Larutan adalah sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil,
sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan
pendispersi. Larutan bersifat kontinu dan merupakan sistem satu fase
(homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm = 10−9
m). larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.
Contohnya, larutan gula, larutan garam, larutan cuka, alkohol 70%,
spirtus, udara yang bersih, air laut, dan bensin.
b. Koloid
Koloid adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih dimana
partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata
dalam zat lain (medium pendispersi). Koloid ini merupakan sistem
dispersi yang terletak diantara suspensi dan larutan. Ukuran
partikelnya berkisar antara 1-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran
homogen dan merupakan sistem dua fase. Contohnya, susu, santan,
jeli, selai, dan minyak.
c. Suspensi
Suspensi adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel relatif besar
tersebar merata dalam medium pendispersinya. Suspensi bersifat
heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase.
Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat
dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya, air sungai yang keruh,
campuran pasir dengan air, campuran terigu dengan air, campuran kopi
dengan air, dan campuran minyak dengan air.
2. Perhatikan larutan 70% gula, larutan 70% alkohol, udara, dan kuningan.
Analisis komponen pelarut dan terlarutnya serta jelaskan cara menentukan
komponen pelarut dan terlarut tersebut!
Pembahasan:
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solvent.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Contoh larutan yang
umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti
garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan
dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu,
cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas
lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan
mineral tertentu.
Larutan padat (solid solution) terbentuk ketika dua atau lebih unsur
logam larut seutuhnya dalam keadaan cair dan juga larut seutuhnya dalam
keadaan padat. Dengan kata lain, bila campuran homogen dari dua atau
lebih jenis atom logam terjadi dalam keadaan padat, keadaan ini disebut
sebagai larutan padat. Dalam suatu larutan padat, komponen atom yang
lebih melimpah disebut pelarut dan komponen atom yang kurang
melimpah disebut zat terlarut. Kuningan merupakan larutan padat dengan
komposisi Cu (64 %) dan Zn (36 %), dengan atom tembaga adalah atom
pelarut sedangkan atom seng adalah atom terlarut. Larutan 70% gula yang
termasuk padatan yang dilarutan dalam cairan pelarut adalah air,
sedangkan yang terlarut merupakan zat padat berupa gula. Selain itu
larutan 70% alkohol yang termasuk dalam cairan yang larut dalam cairan,
pelarut adalah air dan yang terlarut adalah alkohol. Udara merupakan gas
terlarut dengan gas lain, zat terlarut adalah oksigen dan pelarutnya adalah
zat-zat lain dalam nitrogen.
a. 70% gula
Untuk massa zat terlarut (gula)
70 % × 100 gram=70 gram
massa
mol=
Mr C12 H 22 O11
70 gram
mol gula=
gram
342
mol
mol gula=0,20 mol
Untuk massa pelarut (air)
30 % × 100 gram=30 gram
massa
mol air=
Mr H 2 O
30 gram
mol air=
gram
18
mol
mol air=1,66 mol
x air+ x gula=1
mol air
x air=
mol air+mol gula
1,66
x air=
1,66+ 0,20
1,66
x air=
1,86
x air=0,89
Sehingga, gula = 0,11 (zat terlarut)
air = 0,89 (zat pelarut)
b. 70% alkohol
Untuk massa zat terlarut (alkohol)
70 % × 100 gram=70 gram
massa
mol alkohol=
Mr C2 H 5 OH
70 gram
mol alkohol=
gram
46
mol
mol alkohol=1,52 mol
Untuk massa zat pelarut (air)
30 % × 100 gram=30 gram
massa
mol air=
Mr H 2 O
30 gram
mol air=
gram
18
mol
mol air=1,66 mol
x air+ x alkohol=1
mol air
x air=
mol air+mol alkohol
1,66
x air=
1,66+1,52
1,66
x air=
2,18
x air=0,76
Sehingga, alkohol = 0,24 (zat terlarut)
air = 0,76 (zat pelarut)
b. Persen volume
Persen volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat
dalam 100 ml larutannya. Secara matematis, persen volume
dirumuskan sebagai berikut.
volume zat terlarut
% volume zat terlarut= 100 %
volume larutan
d. Molaritas (M)
Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan
banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Secara matematis,
molaritas dirumuskan sebagai berikut.
mol zat terlarut mmol zat terlarut
Molaritas ( M )= =
volume larutan( L) volume larutan( ml)
e. Molalitas (m)
Molalitas merupakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram
pelarut. Secara matematis, molalitas dirumuskan sebagai berikut.
mol zat terlarut
Molalitas ( m )=
massa pelarut (kg)
Selain dengan menggunakan rumus diatas, dapat juga menggunakan
rumus seperti berikut.
massa zat terlarut ( gr ) 1000
Molalitas ( m )= ×
Mr zat terlarut massa pelarut ( gr)
f. Fraksi mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi mol zat terlarut atau pelarut terhadap
larutannya. Adapun persamaan fraksi mol, yaitu:
n n
X t = t dan X p= p , dengan X t + X p=1
nt + n p n p +nt
Keterangan:
X t = fraksi mol zat terlarut
X p = fraksi mol zat pelarut
nt = mol zat terlarut
n p = mol zat pelarut
g. Pengenceran
Larutan yang diencerkan jelas mengalami perubahan konsentrasi dan
volume. Namun, jumlah mol larutan tidak berubah. Pengenceran
dirumuskan sebagai berikut.
mol awal=mol akhir
M 1 . V 1=M 2 .V 2
h. Molaritas campuran
Jika dua jenis larutan dengan konsentrasi berbeda dicampurkan, maka
akan terbentuk larutan baru dengan konsentrasi tertentu. Konsentrasi
larutan setelah dicampur dirumuskan sebagai berikut.
mol total
Molaritas campuran=
volume total
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam
(donor proton) dan sebagai basa (akseptor proton). Zat seperti itu
bersifat amfiprotik (amfoter).
+¿
pH =−log [H ]¿
Misalkan,
Jika [H+] ¿ x × 10− p , pH =p−log x
Jika [H+] ¿ 1× 10−q , pH=q
Jika pH =m , ¿
Konsentrasi ion H+ dan ph dirumuskan dengan tanda negative. Dengan
demikian, keduanya berbanding terbalik. Semakin kecil konsentrasi ion
H+, nilai pH semakin besar. Oleh karena bilangan dasar logaritma adalah
10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda x akan mempunyai perbedaan
konsentrasi ion H+ sebesar 10 x . Misalkan,
Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari
ionisasi sebagian dalam air murni. H 2O(ℓ)↔ H+(aq) + OH– (aq).
Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam ke dalam air akan
mendesak kesetimbangan ionisasi air ke arah kiri (ion OH- akan diikat oleh
H+ membentuk air). Akibatnya, terjadi kelebihan ion hidrogen sehingga
konsentrasi ion H+ meningkat. Oleh sebab itu, nilai pH air < 7 atau air
berubah sifat menjadi asam. Dengan cara yang sama, penambahan
senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan mendesak
kesetimbangan air ke arah kiri. Akibatnya, ion hidroksida berlebih
sehingga konsentrasi ion OH- juga meningkat. Dengan demikian, nilai pH
air > 7 atau air berubah sifat menjadi basa. Kesimpulannya, semakin besar
pH suatu larutan (> 7), maka tingkat kebasaan larutan tersebut semakin
tinggi. Semakin kecil pH suatu larutan ( 7), maka tingkat keasaman
larutan akan semakin tinggi.
Contoh soal:
Tentukan pH dari larutan H 2 SO 4 0,005 M !
Jawab: H 2 SO 4 termasuk asam kuat dan diasumsikan mengion
dengan sempurna sebagai berikut.
2−¿ ¿
H 2 SO 4 → 2 H +¿+SO ¿
4
2. Basa kuat
Adapun karakteristik basa kuat, yaitu:
- Perhitungannya ditentukan dari konsentrasi basa dan valensi
basa
- Membirukan lakmus
- Semakin mendekati pH 14, maka basa tersebut bersifat basa
kuat
Contoh soal:
Hitunglah pH larutan Ba¿ !
Jawab: ¿
¿
¿
pOH =−log ¿
pOH =−log (10¿ ¿−3)¿
pOH =3
Sehingga, pH=14− pOH
pH =14−3
pH =11
b. pH asam-basa lemah
1. Asam lemah
Adapun karakteristik asam lemah, yaitu:
- Memerahkan lakmus
- Dalam wujud larutan terurai sebagian menjadi ion-ion (0< α <1
)
- Terionisasi dalam kondisi kesetimbangan
- Memiliki ketetapan kesetimbangan Ka
- Nilai pH lebih besar dari 1, namun kurang dari 7
- Kurang reaktif
a= (
√ Ka
Ma
pH =−log ¿
¿ )¿
pOH =14−pH
Keterangan:
K a =tetapanionisasi asam
M a=molaritas asam
a=derajat ionisasi
Contoh soal:
Tentukan ph asam format bila harga Ka asam format tersebut
¿ 1,8 ×10−4!
−¿¿ +¿ ¿
Jawab: HCOOH (aq) ↔ HCOO (aq) + H (aq)
0,01 M 0,01 M 0,01 M
¿
¿
¿
¿
Sehingga, pH =−log¿ ¿ ¿
pH =−log 1,34 × 10−3
pH =3−log 1,34
2. Basa lemah
Adapun karakteristik basa lemah, yaitu:
- Membirukan lakmus
- Dalam wujud larutan terurai sebagian menjadi ion-ion (0< α <1
)
- Terionisasi dalam kondisi kesetimbangan
- Memiliki tetapan kesetimbangan Kb
- Nilai ph lebih besar dari 7, namun kurang dari 14
- Kurang reaktif
√
a= (
Kb
Mb
¿ )¿
pOH =−log ¿ ¿ ¿
pH =14− pOH
Keterangan:
K b =tetapanionisasi basa
M b=molaritas basa
a=dera jat ionisasi
Contoh soal:
Tentukan pH larutan 0,1 M ammonia ( NH 3) dalam air bila derajat
ionisasinya sebesar 0,014!
Jawab: NH 3 (aq) + H 2 O (l) ↔ NH +¿¿ (aq) +OH −¿¿ (aq)
¿
¿
¿
¿
pOH =−log ¿ ¿ ¿
pOH =−log 1,4 ×10−3
pOH =3−log 1,4
pOH =2,85
Sehingga, pH=14− pOH
pH =14−2,85
pH =11,15
Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini!
Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dapat dibedakan menjadi
larutan, koloid, dan suspensi. Cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara
gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi dan mineral
tertentu. Dengan kata lain, bila campuran homogen dari dua atau lebih jenis atom
logam terjadi dalam keadaan padat, keadaan ini disebut sebagai larutan
padat.Kuningan merupakan larutan padat dengan komposisi Cu dan Zn , dengan
atom tembaga adalah atom pelarut sedangkan atom seng adalah atom terlarut.
Udara merupakan gas terlarut dengan gas lain, zat terlarut adalah oksigen dan
pelarutnya adalah zat-zat lain dalam nitrogen. Konsentrasi larutan dapat
dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk ukuran secara kualitatif,
konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat dan larutan encer .
Kedua istilah ini menyatakan bagian relative zat terlarut dan pelarut dalam
larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relative besar, sedangkan larutan
encer berarti jumlah zat terlarut relative lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan
encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.
Sedangkan, dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/ml.
Persen massa menunjukkan massa suatu zat dalam 100 gram larutannya. Persen
volume adalah satuan yang menunjukkan volume suatu zat dalam 100 ml
larutannya. Molaritas merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan
banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Fraksi mol merupakan satuan
konsentrasi yang menunjukkan perbandingan antara konsentrasi mol zat terlarut
atau pelarut terhadap larutannya. Larutan yang diencerkan jelas mengalami
perubahan konsentrasi dan volume. Namun, jumlah mol larutan tidak berubah.
Jika dua jenis larutan dengan konsentrasi berbeda dicampurkan, maka akan
terbentuk larutan baru dengan konsentrasi tertentu.
Ada tiga teori asam-basa, yaitu teori asam-basa Arrheninius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis. Berdasarkan teori asam-basa Arrhenius, asam adalah spesi
atau zat akseptor pasangan elektron. Basa adalah spesi atau zat donor pasangan
elektron. Teori Arrhenius ini mampu menyempurnakan teori sebelumnya yang
dikemukakan oleh Justus Von Liebig. Liebig menyatakan bahwa setiap asam
memiliki hydrogen. Hanya dapat menjelaskan sifat asam-basa apabila suatu zat
dilarutkan dalam air. Tidak dapat menjelaskan sifat basa amonia dan natrium
karbonat yang tidak mengandung ion OH- namun menghasilkan ion OH- ketika
dalam air. Teori asam-basa Bronsted-Lowry, teori ini tidak hanya berupa molekul
tetapi juga dapat berupa kation dan anion. Tidak dapat menjelaskan sifat asam-
basa yang tidak melibatkan transfer proton. Teori asam-basa Lewis dapat
menjelaskan sifat asam-basa yang tidak terlibat transfer proton. Dapat
menjelaskan sifat asam-basa oksida asam dan oksida basa. Dapat menjelaskan
sifat asam-basa molekul senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas.dapat
menjelaskan sifat asam-basa zat organik seperti protein dan DNA.
Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu
larutan. Istilah pH berasal dari «potential of Hydrogen» yang berarti pangkat atau
eksponen dimana dikemukakan pada 1909 oleh Soren Peter Lauritz Sorensen
seorang kimiawan dari Denmark. Dengan demikian pH dapat dibaca pangkat
hydrogen atau eksponen hydrogen. Oleh karena bilangan dasar logaritma adalah
10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda x akan mempunyai perbedaan
konsentrasi ion H+ sebesar [10]x. Nilai tersebut diperoleh dari ionisasi sebagian
dalam air murni. Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam ke dalam
air akan mendesak kesetimbangan ionisasi air ke arah kiri. Oleh sebab itu, nilai
pH air < 7 atau air berubah sifat menjadi asam. Dengan cara yang sama,
penambahan senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan mendesak
kesetimbangan air ke arah kiri. Dengan demikian, nilai pH air > 7 atau air berubah
sifat menjadi basa. Kesimpulannya, semakin besar pH suatu larutan, maka tingkat
kebasaan larutan tersebut semakin tinggi. Semakin kecil pH suatu larutan, maka
tingkat keasaman larutan akan semakin tinggi.
Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Melalui penugasan dalam bentuk LKM ini, saya selaku mahasiswa sedikit
tidaknya menjadi cukup paham terhadap materi “Kimia Larutan dengan Sub
Komponen dan Konsentrasi Larutan, Konsep Asam-Basa, serta Derajat Keasaman
(pH)”. Namun, kendala dalam penyelesaian LKM ini adalah minimnya sumber
atau referensi yang relevan sehingga mengakibatkan kebingungan tersendiri bagi
saya sebelumnya.