Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Adapun latar belakang pembuatan makalah ini adalah karena selama ini pengetahuan mengenai kerja dan kalor sangat kurang apalagi penerapannya dalam ilmu kimia. Melalui makalah ini kami sebagi itm penulis berusaha mengupas mengenai kerja dan kalor serta hal yang berhungan dengan kedua hal tersebut. Kalor dan kerja sama-sama berdimensi tenaga (energi). Kalor merupakan tenaga yang dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan temperatur. Dan bila transfer tenaga tersebut tidak terkait dengan perbedaan temperatur, disebut kerja (work). Pada abad ke-18, para ilmuwan berpikir bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu jenis fluida yang tidak kelihatan. Fluida tersebut dinamakan Caloric. Teori mengenai Caloric ini akhirnya tidak digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini tidak bisa dibuktikan. Untuk lebih memahami mengenai kerja dan kalor ini anda dapat melihat pada bagian pembahasan dalam makalah ini. B. 1. 2. 3. C. Rumusan Masalah apa yang dimaksud dengan kerja dan kalor? bagaimana hubungan kerja dan kalor? bagaimana hubungan kalor dan energi? Batasan Masalah Pembahasan mengenai kerja dan kalor mempunyai cakupan yang sangat luas. Jadi adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah merujuk pada rumusan maslah yang telah di cantumkan di atas yaitu mengenai pengertian kerja dan kalor, hubungan kerja dan kalor, serta hubungan kalor dan kerja.

KERJA DAN KALOR

D.

Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah membahas mengenai kerja dan kalor serta hubungan antara keduanya dan juga hubungan keduanya dengan energi.

KERJA DAN KALOR

BAB II PEMBAHASAN

Kalor dan kerja sama-sama berdimensi tenaga (energi). Kalor merupakan tenaga yang dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan temperatur. Dan bila transfer tenaga tersebut tidak terkait dengan perbedaan temperatur, disebut kerja (work).

KONSEP KALOR
Pada abad ke-18, para ilmuwan berpikir bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu jenis fluida yang tidak kelihatan. Fluida tersebut dinamakan Caloric. Teori mengenai Caloric ini akhirnya tidak digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini tidak bisa dibuktikan.

Pada abad ke-19, seorang pembuat minuman dari Inggris yang bernama James Prescott Joule (1818-1889) mempelajari cara bagaimana agar air yang ada di dalam sebuah wadah bisa dipanaskan menggunakan roda pengaduk. Pengaduk menempel dengan sumbu putar. Sumbu putar dihubungkan dengan beban menggunakan tali. Ketika beban jatuh, tali akan memutar sumbu sehingga pengaduk ikut-ikutan berputar. Jika jumlah lilitan tali sedikit dan jarak jatuhnya beban kecil, maka kenaikan suhu air juga sedikit. Sebaliknya, jika lilitan tali diperbanyak dan benda jatuh lebih jauh, maka kenaikan suhu air juga lebih besar.

KERJA DAN KALOR

Ketika pengaduk berputar, pengaduk melakukan usaha alias kerja pada air. Besarnya kerja alias usaha yang dilakukan oleh pengaduk pada air sebanding dengan besarnya kerja alias usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi terhadap beban hingga beban jatuh sejauh h. Ketika melakukan kerja terhadap air, pengaduk menambahkan energi pada air (ingat konsep usaha dan energi). Karenanya kita bisa mengatakan bahwa kenaikan suhu air disebabkan oleh energi yang dipindahkan dari pengaduk menuju air. Semakin besar kerja yang dilakukan, semakin banyak energi yang dipindahkan. Semakin banyak energi yang dipindahkan, semakin besar kenaikan suhu air (air semakin panas). Ketika berputar dalam air, pengaduk melakukan kerja/usaha pada air sehingga energi pengaduk dipindahkan ke air. Adanya tambahan energi dari pengaduk ini yang membuat suhu air meningkat. Joule menyimpulkan bahwa kalor sebenarnya merupakan pemindahan energi. kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi tertentu). Kalor adalah energi yang berpindah. Jadi ketika kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, sebenarnya energi-lah yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Proses perpindahan energi akan terhenti ketika benda-benda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama. Satuan kalor adalah kalori (disingkat kal). Kalori adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 1 Co (Tepatnya dari 14,5 oC menjadi 15,5 oC). Jumlah kalor yang diperlukan berbeda-beda untuk suhu air yang berbeda. Untuk jumlah kalor yang sama, kenaikan suhu air sebesar 1 oC hanya terjadi antara suhu 14,5 oC sampai 15,5 oC. Satuan kalor yang sering digunakan, terutama untuk menyatakan nilai energi makanan adalah kilokalori (kkal). 1 kkal = 1000 kalori. Nama lain dari 1 kkal = 1 Kalori (huruf K besar). Satuan kalor untuk sistem Bristish adalah Btu (British thermal unit = satuan termal Inggris). 1 Btu = jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 pound air sebesar 1 Fo (Tepatnya dari 63 oF menjadi 64 oF) . Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

KERJA DAN KALOR

Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor: 1. massa zat 2. jenis zat (kalor jenis) 3. perubahan suhu Sehingga secara matematis dapat dirumuskan : Q = m.c.(T2 T1) Dimana : Q adalah kalor yang dibutuhkan (J) m adalah massa benda (kg) c adalah kalor jenis (J/kgC) (T2 T1)adalah perubahan suhu (C) Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis:

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda

yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c). Kapasitas kalor benda (C) Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius. C = mc Keterangan : C = kapasitas kalor KERJA DAN KALOR 5

m = massa benda (Kg) c = kalor jenis (J/Kg.K) Satuan Sistem Internasional untuk kapasitas kalor benda = J/K (J = Joule, K = Kelvin) Kalor Jenis (c) Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter. c = Q/m.(T2 T1) atau Q = m. c. (T2 T1) Keterangan : c = kalor jenis Q = kalor (J) m = massa benda (Kg) T = perubahan suhu = suhu akhir (T2) suhu awal (T1). Satuan Sistem Internasional untuk kalor jenis benda adalah J/Kg.K Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 oC) Kalor Jenis (c) J/kg Co 4180 2400 2100 1700 900 860 840 450 390 230

Jenis Benda Air Alkohol (ethyl) Es Kayu Aluminium Marmer Kaca Besi / baja Tembaga Perak

kkal/kg Co 1,00 0,57 0,50 0,40 0,22 0,20 0,20 0,11 0,093 0,056

KERJA DAN KALOR

Raksa Timah hitam Emas

140 130 126

0,034 0,031 0,030

Asas Black Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis dapat dirumuskan : Q lepas = Q terima Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh : m1.c1.(T2 T1)= m2.c2(.T2 T1) http://www.gurumuda.com/kalor-kalor-jenis-kapasitas-kalor KONSEP KERJA

ds

Mula-mula gas ideal menempati ruang dengan volume V dan tekanan p. Bila piston mempunyai luas penampang A maka gaya dorong gas pada piston F = pA.

KERJA DAN KALOR

Dimisalkan gas diekspansikan (memuai) secara quasistatik, (secara pelan-pelan sehingga setiap saat terjadi kesetimbangan), piston naik sejauh dy, maka usaha yang dilakukan gas pada piston : dW = F ds = p A ds Simbol dW digunakan untuk jumlah kecil dari kerja dan merupakan fungsi yang tidak pasti, karena kerja yang dilakukan tergantung pada jalannya reaksi. Terdapat berbagai jenis kerja, yang didefinisikan dengan persamaan: Kerja mekanik Kerja ekspansi Kerja gravitasi Kerja permukaan Kerja listrik dW = F ds dW = p dV dW = mgdh dW = dA dW = dq

Dimana F adalah gaya, p adalah tekanan yang dilakukan terhadap system oleh sekeliling, m adalah massa, g adalah percepatan gravitasi, adalah tegangan permukaan, dan adalah perbedaan potensial, V adalah volume system, h adalah ketinggian, A adalah luas penampang, dan q adalah muatan. Tanda yang akan digunakan selanjutnya adalah (a) kerja adalah positif jika system melakukan kerja terhadap sekeliling ; (b) kerja adalah negative jika kerja dilakukan terhadap system oleh sekeliling. Kerja total yang dilakukan system dapat diperoleh dengaan mengintegrasikan persamaan diatas. Sebagai contoh, Bila volume dan tekanan mula-mula Vi dan pi dan volume dan tekanan akhir Vf dan pf , maka usaha total yang dilakukan gas : W = p Dv (Dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Hal:294-297)

P pi i

KERJA DAN KALOR

pf

ff V Vi Vf

Kerja yang dilakukan gas pada saat ekspansi dari keadaan awal ke keadaan akhir adalah luas dibawah kurva dalam diagram pV.

P pi pf f V Vi Vf i f pi

P i f V Vi Vf

pf

pf

Vi

Vf

Tampak bahwa usaha yang dilakukan dalam setiap proses tidak sama, walaupun mempunyai keadaan awal dan keadaan akhir yang sama. Usaha yang dilakukan oleh sebuah sistem bukan hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir, tetapi juga tergantung pada proses perantara antara keadaan awal dan keadaan akhir. Dengan cara yang sama, kalor yang dipindahkan masuk atau keluar dari sebuah system tergantung pada proses perantara di antara keadaan awal dan keadaan akhir. http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Fisika/ KERJA EKSPANSI ATAU KOMPRESI

KERJA DAN KALOR

Pada saat gas berekspansi, tekanan gas meningkat dan dihasilkan gaya normal pada dinding torak. Jika p adalah tekanan yang bekerja pada daerah batas gas dan torak, maka gaya yang dihasilka gas dan mengenai dinding torak dapat dinyatakan sebagai bentuk perkalian tekanan p dengan luas permukaan torak A atau pA . kerja yang dihasilkan system pada saat torak bergerak sejauh dx adalah bentuk perkalian A.dx seperti tampak pada persamaan W= p.A.dx setara dengan perubahan volume system, d V . Dengan demikian, kerja ekspansi dapat dituliskan sebagai W= p. d V . Mengingat d V bernilai positif ketika volume bertambah, maka kerja pada daerah batas bergerak adalah positif saat gas berekspansi. Untuk proses kompresi, maka d V adalah negative, maka perhitungan kerja berdasarkan persamaan W= p. d V kesepakatan tanda untuk kerja . ( Moran. 2002. Termodinamika Teknik. Jakarta : Erlangga) KESEPAKATAN TANDA UNTUK KERJA DAN KALOR PROSES Kerja dilakukan oleh system pada lingkungan kerja dilakukan pada system oleh lingkungan Kalor diserap oleh system dari lingkungan (proses endotermik) Kalor diserap oleh lingkungan dari system (proses eksotermik) ( Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga ) HUBUNGAN ANTARA KALOR, KERJA DAN ENERGI Kalor memiliki keterkaitan dengan energi (Dalam hal ini, kalor merupakan energi yang berpindah), karenanya kita perlu mengetahui hubungan antara satuan kalor dengan satuan energi. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Joule dan percobaan-percobaan sejenis lainnya, diketahui bahwa usaha alias kerja sebesar 4,186 Joule setara dengan 1 kalori kalor. 1 kalori = 4,186 Joule 1 kkal = 1000 kalori = 4186 Joule TANDA + + juga akan menghasilkan nilai negative. Tanda positif dan negative ini sesuai dengan

KERJA DAN KALOR

10

1 Btu = 778 ft.lb = 252 kalori = 1055 Joule (1 kalori = 4,186 Joule dan 1 kkal = 4186 dikenal dengan julukan tara kalor mekanik) Kalori bukan satuan Sistem Internasional. Satuan Sistem Internasional untuk kalor adalah Joule. http://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalam Dalam termodinamika, kita selalu menganalisis proses perpindahan energi dengan mengacu pada suatu sistem. Sistem adalah sebuah benda atau sekumpulan benda yang hendak diteliti. Benda-benda lainnya di alam semesta dinamakan lingkungan. Sebelum membahas mengenai hubungan antara energi, kerja dan kalor. Kami akan sedikit memberikan gambaran mengenai energi ini. Yang dimaksud dengan energi disini adalah energi dalam (U). Adapun yang dimaksud denagn energi dalam ini sendiri adalah jumlah seluruh energi kinetik atom atau molekul, ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara atom atau molekul. Energi dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskan kalor. Jika sistem menyerap energi kalor, berarti lingkungan kehilangan kalor, energi dalamnya bertambah (U > 0), dan sebaliknya, jika lingkungan menyerap kalor atau sistem membebasakan kalor maka energi dalam sistem akan berkurang (U < 0), dengan kata lain sistem kehilangan kalor dengan jumlah yang sama. Energi dalam juga akan berubah jika sistem melakukan atau menerima kerja. Walaupun sistem tidak menyerap atau membebaskan kalor, energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan kerja, sebaliknya akan bertambah jika sistem menerimakerja. Sebuah pompa bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan volumenya bertambah. Berarti energi dalam gas bertambah dan sistem melakukan kerja. Dengan kata lain, kalor (q) yang diberikan kepada sistem sebagian disimpan sebagai energi dalam (U) dan sebagian lagi diubah menjadi kerja (w). Secara matematis hubungan antara energi dalam, kalor dan kerja dalam hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut: U = q + W

KERJA DAN KALOR

11

Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan energi dalam (U) sama dengan jumlah kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerja yang diterima sistem (w). Rumusan hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau katakatasebagaiberikut: Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan. Karena itu hukum ini disebut juga hukum kekekalan energi.

Berdasarkan hukum I termodinamika, kalor yang menyertai suatu reaksi hanyalah merupakan perubahan bentuk energi. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi kalor. Energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik dan energi listrik dapat diubah menjadi energi kimia. http://community.um.ac.id/showthread.php?75280-Azas-Kekekalan-Energi Selain membahas hubungan kalor dengan energi dalam, dalam hal ini hubungan kalor dengan energi listrik juga akan disinggung sedikit. Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll. Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan: W=Q Kita ketahui bahwa: Q = m.c. (t2 - t1) Sehingga dapat didapatkan persamaan sebagai berikut : I.R.I.t = m.c.(t2 - t1) Dimana : I = kuat arus listrik (A)

KERJA DAN KALOR

12

R = Hambatan (ohm) t = waktu yang dibutuhkan (sekon) m = massa (kg) c = kalor jenis (J/ kg C) t1 = suhu mula - mula (C) t2 = suhu akhir (C) Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut : W = P.t Dimana : W = energi listrik (J) P = daya listrik (W) t = waktu yang diperlukan (s) Bila rumus kalor yang digunakan adalah: Q = m.c.(t2 - t1) maka diperoleh persamaan: P.t = m.c.(t2 - t1) http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/1922136-hubungan-antara-kalordengan-energi

CONTOH SOAL: 1. Berapa kerja yang dilakukan terhadap system jika gas dikompresi

melawan tekanan konstan 5 atm dan gas dikompresi dari 5 dm3 menjadi 1 dm3 pada 300K. Nyatakan W dalam kJ. Jawab: KERJA DAN KALOR 13

W = p dV Karena p konstan, maka W = (5 atm)(1-5)dm3 = -20 atm dm3 = - (20 atm dm3)(1,0132 x 102 J atm-1 dm-3) = -2,026 kJ

2. Hitunglah besarnya kerja (dalam Joule) yan g dilakukan suatu sistem yang mengalami ekspansi melawan tekanan 2 atm dengan perubahan volume 10 liter. Jawab: Kerja (W) = P x V = 2 atm x 10 liter = 20 L atm = 20 L atm x 101,32 J/L. atm = 2026,4 J = 2,0264 kJ

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

KERJA DAN KALOR

14

Dari pembahasan makalah diatas, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah: Kalor merupakan tenaga yang dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan temperatur. Satuan kalor adalah kalori (disingkat kal). Kalori adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 1 Co Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor: (a) massa zat, (b) jenis zat (kalor jenis), (c) perubahan suhu. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan : Q = m.c.(T2 T1) Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan selain dalam bentuk kalor disebut kerja. Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan energi dalam (U) sama dengan jumlah kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerja yang diterima sistem (w). Rumusan hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-kata sebagai berikut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan. B. Saran Kerja dan kalor saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Selain kedua hal ini, energi juga mempengaruhi. Dalam makalah ini telah kami bahas mengenai hal tersebut. Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari teman-teman agar kedepannya kami akan lebih baik lagi dalam pembuatan makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga

KERJA DAN KALOR

15

Dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: Universitas Indonesia Moran. 2002. Termodinamika Teknik. Jakarta : Erlangga http://www.gurumuda.com/kalor-kalor-jenis-kapasitas-kalor http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Fisika/ http://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalam http://community.um.ac.id/showthread.php?75280-Azas-Kekekalan-Energi http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/1922136-hubungan-antara-kalordengan-energi/

KERJA DAN KALOR

16

Anda mungkin juga menyukai