Anda di halaman 1dari 32

Fisika Dasar IA : FI-1101

Kuliah-11
SISTEM PARTIKEL & PUSAT MASSA

FI 1101: Kuliah 11, Hal 1


Topik Hari Ini
 Sistem partikel

 Pusat massa

 Kecepatan dan percepatan pusat massa


 Dinamika pusat massa
 Contoh

FI 1101: Kuliah 11, Hal 2


Sistem Partikel

 Sampai sekarang, kita telah mempelajari gerak sistem yang


paling sederhana (satu atau dua massa).
 Tetapi kehidupan nyata biasanya jauh lebih menarik!
 Sebagai contoh, perhatika sebuah piring yang berputar.

 Sebuah benda padat (seperti piring) dapat dipandang


sebagai kumpulan beberapa bagian. Gerak setiap bagian
kecil bergantung pada posisi ia berada dalam benda itu!

FI 1101: Kuliah 11, Hal 3


Sistem Partikel: Pusat Massa

 Bagaimana kita menguraikan “posisi” dari sistem yang


terdiri dari beberapa bagian?
 Definikan Pusat Massa (posisi rata-rata):
 Untuk suatu kumpulan N buah partikel titik, yang mana
massa dan posisinya diketahui.

m2
N m1
 m i ri r2
RCM  i 1 r1 RCM
N
y m3
 mi r3
i 1
m4 x
r4

(Dalam kasus ini, N = 4)


FI 1101: Kuliah 11, Hal 4
Sistem Partikel: Pusat Massa

 Jika sistem terdiri dari hanya dua partikel:


N
 m i ri m1 r1  m2 r2
i 1
RCM  
N
m1  m2
 mi
i 1


 m1  m2  r1  m2  r2  r1 
 m1  m2  r 2 - r1
m2
m1 RCM
m r2
Sehinnga: RCM  r1  2  r2  r1  r1
M
y
dimana M = m1 + m2
x
FI 1101: Kuliah 11, Hal 5
Sistem Partikel: Pusat Massa

 Jika sistem terdiri dari hanya dua partikel :


m2
RCM  r1   r2  r1 
M

dimana M = m1 + m2

Jika m1 = m2

1 r 2 - r1
RCM  r1   r2  r1  + m2
2
m1 RCM
PM berada ditengah-tengah r2
r1
antara kedua massa itu.
y

x
FI 1101: Kuliah 11, Hal 6
Sistem Partikel: Pusat Massa

 Jika sistem terdiri dari hanya dua partikel:


m2
RCM  r1   r2  r1 
M

Dimana M = m1 + m2

Jika m1 = 3m2

1 r 2 - r1
RCM  r1   r2  r1 
4 + m2
m1
PM berada di dekat massa RCM r2
r1
yang lebih besar.
y

x
FI 1101: Kuliah 11, Hal 7
Sistem Partikel: Pusat Massa

 PM adalah posisi dimana sistem menjadi setimbang!


 Building a mobile is an exercise in finding centers of mass.

+ + m2
m1 m2 m1

FI 1101: Kuliah 11, Hal 8


Sistem Partikel: Pusat Massa

 Kita dapat meninjau komponen dari RCM secara terpisah:

 i m i x i i m i y i i m i z i 
( X CM ,YCM , Z CM )   , , 

 M M M 

m2
m1
r2
r1 RCM
y m3
r3
m4 x
r4

(Dalam kasus ini, N = 4)


FI 1101: Kuliah 11, Hal 9
Contoh perhitungan:
 Tinjau distribusi massa berikut:

 i mi x i m0  ( 2 m )12  m24
X CM    12
M 4m

my m0  ( 2 m )12  m0 2m
YCM  i i i  6
M 4m (12,12)

m m
(0,0) (24,0)

RCM = (12,6)

FI 1101: Kuliah 11, Hal 10


Sistem Partikel: Pusat Massa

 Untuk suatu distribusi padatan kontinyu, kita harus


melakukan proses integrasi.

dm RCM 
 rdm   rdm
 dm M
r
y
dimana dm adalah suatu elemen
x Massa infinitisimal

FI 1101: Kuliah 11, Hal 11


Sistem Partikel: Pusat Massa

 Kita dapatkan bahwa pusat massa berada di “pusat ” dari


benda.

y RCM
x

FI 1101: Kuliah 11, Hal 12


Sistem Partikel: Pusat Massa

 Kita dapatkan bahwa pusat massa berada di “pusat ” dari


benda.
 .

y Lokasi pusat massa


merupakan sifat intrinsik
x dari benda!!
RCM
(Itu tidak tergantung pada
dimana kita memilih titik asal
dan koordinat pada saat
menghitungnya).

FI 1101: Kuliah 11, Hal 13


Sistem Partikel: Pusat Massa
 Kita dapat menggunakan intuisi untuk menetukan pusat massa dari obyek simetri yang mempunyai rapat massa yang serba sama:
 Itu akan berada di pusat geometrinya !

+ + +
CM

+ +
+

FI 1101: Kuliah 11, Hal 14


Sistem Partikel: Pusat Massa

 PM dari suatu kombinasi benda-benda adalah rata-rata


lokasi pusat massa benda tersebut:
N
 mi R i
RCM  i 1
N
 mi
m2
+ i 1

R2 - R 1
+ R2 Sehingga jika ada 2 benda:
RCM
+
m1R1  m2 R2
RCM 
m1  m2
m1 R 1
m2
y  R1   R2  R1 
M
x
FI 1101: Kuliah 11, Hal 15
Contoh
Pusat Massa
 Piring pada gbr (1) jelas memiliki PM pada pusatnya.
 Misalkan piring tsb dibagi dua dan kedua bagiannya kemudian disusun seperti gbr (2):
 Diman PM (2) dibandingkan (1)?

(a) lebih tinggi (b) lebih rendah (c) sama

X
CM

(1) (2)
FI 1101: Kuliah 11, Hal 16
Contoh: Solusi
 PM dari tiap setengah piring akan lebih dekat ke bagian yang tebal/gemuk
dibandingkan dengan bagian yg tipis (pikirkan dimana ia akan setimbang)

 PM dari susunan benda adalah titik tengah antara PM kedua


bagian penyusunnya.
 Ini lebih tinggi dari pusat massa piring utuh

X X
CM X

(1) (2)
FI 1101: Kuliah 11, Hal 17
Sistem Partikel: Pusat Massa

 PM dari suatu benda adalah titik dimana ia menjadi sumbu putar secara
bebas dari suatu benda.
pivot
+
 Gravitasi bekerja pada PM suatu benda CM
(akan ditunjukkan kemudian)

 Jika sumbu putar suatu benda


ada di tempat lain, ia akan
berputar sehingga PM berada
di bawah sumbu
pivot pivot

CM
Fakta ini dapat dipakai untuk CM

+

+
menentukan PM dari benda
yang betuknya aneh. mg

FI 1101: Kuliah 11, Hal 18


Sitem Partikel : Pusat Massa

 Gantunglah benda dengan beberapa poros dan amati


dimana garis vertikal melewati perpotongan masing-
masing poros.
pivot
pivot
pivot

+
CM

 Titik potong ini harus terletak pada PM.

FI 1101: Kuliah 11, Hal 19


Contoh Soal: Pusat Massa untuk sistem
kontinyu
 Sebuah batang dengan panjang L salah satu ujungnya
diletakkan pada pusat koordinat sementara ujung yg satu
lagi pada x = L. Jika massa persatuan panjang dari batang
adalah Ax dengan A adalah konstan, tentukan pusat masa
batang.

 xdm  x( Ax)dx L3 / 3
xCM   0
 2  2L / 3
 dm
L
L /2
 ( Ax)dx
0

FI 1101: Kuliah 11, Hal 20


Kecepatan dan Percepatan pusat massa

 Jika partikel-partikelnya bergerak,, PM sistem juga bergerak.


 Andaikan kita ketahui posisi ri dari setiap partikel dalam sistem
sebagai fungsi waktu
1 N M   mi 
N
RCM   m i ri 
M i 1  i 1 

dRCM 1 N dri 1 N
So: VCM    mi   mi v i
dt M i 1 dt M i 1

dVCM 1 N dv i 1 N
And: ACM    mi   m i ai
dt M i 1 dt M i 1
 Kecepatan dan percepatan dari PM hanyalah rata-rata
pembobotan dari kecepatan dan percepatan seluruh partikel

FI 1101: Kuliah 11, Hal 21


Momentum Linier:

 Definisi: Untuk partikel tunggal, momentum linier p


didefinisikan sebagai:
(p adalah vektor karena v
p = mv merupakan vector).

Sehingga px = mvx etc.

 Hukum ke-2 Newton:

F = ma
d dp
 m dv  ( mv) F 
dt dt dt

 Satuan momentum linier adalah kg m/s.

FI 1101: Kuliah 11, Hal 22


Momentum Linier :

 Untuk sistem partikel, momentum N N


P   pi   m i v i
total P adalah penjumlahan vektor i 1 i 1
dari momentum partikel secara individual:

N
 1 N 
Tetapi telah ditunjukkan:  m i v i  MVCM VCM   mi v i 
i 1  M i 1 

Sehingga P  MVCM

FI 1101: Kuliah 11, Hal 23


Momentum Linier:

 Sehingga momentum total untuk sistem partikel hanyalah


massa total dikalikan kecepatan pusat massa.

P  MVCM

dP dVCM
 Perhatikan:  M  MACM   m i ai   Fi ,net
dt dt i i

dP  Fi ,net
 Kita tertarik dengan sehingga perlu mengetahui
dt i

FI 1101: Kuliah 11, Hal 24


Momentum Linier:

 Andaikan kita mempunyai sistem 3 partikel berikut. Setiap


partikel berinteraksi dengan yg lain, dan sebagai tambahan
ada 1 gaya eksternal yg mendorong partikel 1.


 Fi ,NET  F13  F12  F1,EXT
i
 m3
F31
  F21  F23  F32

  F31  F32  F13


F23
 F1,EXT
(karena gaya yg lain saling m1 F12 F21
m2
menghilangkan...Newton’s
3rd Law) F1,EXT
Semua gaya “internal” saling menghilangkan !!
Hanya gaya “external” yg bekerja !!
FI 1101: Kuliah 11, Hal 25
Momentum Linier:

 Hanya gaya eksternal total yg bekerja!

dP
  Fi ,EXT  FNET ,EXT
dt i
m3

Yang mana sama dengan:

dP m1
FNET ,EXT   MACM m2
dt
F1,EXT

Hukum ke-2 Newton diaplikasikan untuk sistem benda!

FI 1101: Kuliah 11, Hal 26


Rekap: Gerak Pusat Massa

 Kita telah memiliki hukum berikut untuk gerak PM:

dP
FEXT   MACM
dt

 Ini memiliki implikasi yang menarik:

 Ia mengajari kita bahwa PM dari suatu benda ber-perilaku seperti


sebuah titik massa sederhana di bawah pengaruh gaya eksternal:
 We can use it to relate F and A like we are used to doing.
 Ia mengajari kita bahwa jika FEXT = 0, momentum total dari sistem
tidak berubah.
 The total momentum of a system is conserved if there are no
external forces acting.

FI 1101: Kuliah 11, Hal 27


Contoh 2: Astronauts & Tali

 Dua astronot yg diam di angkasa luar dihubungkan dengan suatu tali ringan. Mereka mulai menarik
ke arah masing-masing. Dimana mereka bertemu?

M = 1.5m m

FI 1101: Kuliah 11, Hal 28


Contoh 2: Astronauts & Tali...

M = 1.5m m
 Mereka mulai dari keadaan diam,
sehingga VCM = 0.
 V tetap nol karena tidak ada CM
CM

gaya eksternal.
L
 Sehingga, PM tidak bergerak!
 Mereka akan bertemu di PM. x=0 x=L

Tentukan PM:
Jika kita tentukan astronot yg kiri berada di x = 0:

M ( 0 )  m( L ) m( L ) 2
x cm    L
M m 2 .5 m 5

FI 1101: Kuliah 11, Hal 29


Contoh 3:
Gerak Pusat Massa
 Berat seseorang sama persis dengan berat kanunya yg panjangnya 20 foot.
 Mula-mula ia berdiri di pusat kanunya yg diam, pada jarak 20 feet dari pantai. Kemudian ia berjalan menuju pantai sampai mencapai ujung dari kanunya.
 Berapa jarak baru orang itu dari pantai?
(Tidak ada gaya horisontal pada kanu oleh air).

20 ft
(a) 10 ft
before (b) 15 ft
20 ft (c) 16.7 ft
? ft

after
FI 1101: Kuliah 11, Hal 30
Contoh 3: Solusi
 Karena orang dan kanu mempunyai massa yg sama, PM
 dari sistem kanu-orang adalah titik tengah dari PM kanu dan
 orang itu.

 PM awal sistem adalah 20 ft dari pantai.

X
X
x
20 ft

CM of system

FI 1101: Kuliah 11, Hal 31


Contoh 3: Solusi…
 Karena tidak ada gaya yg bekerja pada kanu dalam arah-x,
 Lokasi PM sistem tidak berubah!
 Karenanya orang itu, akan berdiri 5 ft di kiri PM sistem,
dan pusat massa kanu bergerak 5 ft ke kanan.
 Orang itu akan lebih mendekati pantai sepanjang 5 ft (15 ft away).

10 ft
15 ft X
X
x
20 ft 5 ft

CM of system

FI 1101: Kuliah 11, Hal 32

Anda mungkin juga menyukai