Anda di halaman 1dari 73

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh:

KELOMPOK II

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
SURAKARTA
2021
MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS
Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh:

1. DESTYARINA A2018007
2. DETY OKTAVILIA A2018008
3. DIENA TRI A2018009
4. EKA LUPYA ARIANI A2018010
5. EVITASARI A2018011
6. FINDA ANGGELA A2018012
7. HEMI MARDIANA A2018013
8. ISMIYATUN A2018014

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
SURAKARTA
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS


Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui


Tanggal .. Juni 2021

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Koordinator Lahan

(Rita Riyanti Kusuma Dewi, M.Kes) (Rita Riyanti Kusuma Dewi, M.Kes)

Mengetahui
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

(Endang Sri Wahyuni, M.Keb)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat kepada kami sehingga dapat menyusun laporan praktek kebidanan kmunitas
yang telah kami laksanaka di Desa Kartasura, Krasak, Karanganyar, Pundungan,
Jatiroto, Jemowo, Bawu mulai tanggal 24 Mei 2021 sampai tanggal 14 juni 2021.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih kepada


ibu Riani Wulandari, S.kep,.Ns.M.Kep selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Surakarta
yang telah memberikan kesempatan untk melaksanakan praktek kebidanan
komunitas. Dan tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Rita Riyanti Kusuma Dewi, M.Kes selaku koordinator praktek kerja
lapangan serta pembimbing praktek kerja lapangan.
2. Rekan-rekan kelompok II atas kekompakan dan kerja sama selama praktek
kerja lapangan.
3. Dan semua pihak yang telah membantu kami dari awal praktek sampai
dengan selesainya laporan ini.

Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan


pengetahuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga dapat menjadi koreksi kami selanjutnya.

Surakarta, Juni 2021

Tim penyusun

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................iii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv

DAFTAR ISI............................................................................................................................v

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan......................................................................................................1

C. Sasaran, Tempat dan Waktu.........................................................................................2

D. Langkah kerja...............................................................................................................3

E. Metode dan Sistematika Penulisan...............................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................6

TINJAUAN TEORI.................................................................................................................6

A. Batasan Masyarakat.....................................................................................................6

B. Tipe - tipe kelompok atau masyarakat..........................................................................6

BAB III..................................................................................................................................13

FORMAT PENGKAJIAN DATA WILAYAH......................................................................13

PEMBINAAN MASYARAKAT...........................................................................................13

I. DATA UMUM..............................................................................................................13

INTERPRETASI DATA....................................................................................................65

BAB IV................................................................................................................................101

v
PEMBAHASAN..................................................................................................................101

BAB V.................................................................................................................................101

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................101

A. KESIMPULAN........................................................................................................101

B. SARAN....................................................................................................................102

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................104

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan adanya praktek kerja lapangan (PKL) maka semua Mahasiswa
Universtas Aisyiyah Surakarta Prodi Kebidanan mempunyai kesempatan untuk
langsung turun di masyarakat dalam memberikan pelayanan yang berhubungan
dengan kebidanan komunitas.
Demi terwujudnya kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara dalam meningkatkan derajat kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif, maka kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam kesehata harus benar benar maksimal.Dalam hal ini
mahasiswa kebidanan yang khususnya disiapkan di masyarakat agar dapat
membantu upaya upaya pemerintah terutama di bidang kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan dan pemulihan serta pemeliharaan kesehatan yang lebih
diintensifkan untuk kesehatan ibu dan anak.
Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Surakarta prodi DIIIKebidanandi tuntut
mampu dalam membuat asuhan kebidanan pada keluarga,kelompok dan
masyarakat sesuai budaya setempat yang di tuangkan dalam laporan Praktik kerja
lapangan. Laporan Ini kami buat setelah kami selesai mengikuti PKL. Sebagai
tugas dari mata kuliah ASKEB V(Askeb Komunitas) sekaligus sebagai catatan
dari kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok II.

B. Maksud dan Tujuan


1. Tujuan Umum
Maksud dan tujuan secara umum dilaksanakan PKL ini adalah agar
mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidana yang bermutu tinggi dan
komprehensif pada keluarga,kelompok,dan masyarakat sesuai budaya setempat.
2. Tujuan Khusus

1
Adapun tujuan PKL ini secara khusus adalah sebagai berikut:
a. Mampu melaksanakan upaya-upaya promosi,prevensi,pada wanita
sepanjang daur kehidupan dalam konteks Komunitas kebidanan meliputi:
1) Remaja
2) Ibu hamil
3) Bulin
4) Bufas
5) Usia Lanjut
6) Pencegahan PMS
b. Melakukan pemantuan pada bayi dan balita sehat di komunitas
c. Melakukan asuhan pada bayi dan balita sakit
d. Menetapkan masalah kebidanan komunitas
e. Melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu dan keluarga
f. Memberikan pelayanan kebidanan komunitas di posyandu,polindes,dan di
masyarakat
g. Melaksanakan pendokumentasian.

C. Sasaran, Tempat dan Waktu

1. Sasaran
Individu, keluarga, kelompok khusus yang berkaitan dengan kompotensi dasar
bidan, yaitu : remaja putri, wanita usia reproduksi, pasangan usia subur, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, balita dan masyarakat.

2. Tempat
Desa Gumpang RT 02/ RW 01, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo;
Dukuh Kali Jabung RT 05/ RW 03, Desa Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten
Boyolali; Dukuh Margo Santen RT 04/ RW 02, Desa Sepanjang, Kecamatang
Tawangmangu, Kabupate Karanganyar; Desa Pundungan RT 02/ RW 05,
Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten; Dukuh Dawe RT 02/ RW 03, Desa
Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar; Dukuh
Kembangsari RT 02/ RW 02, Desa Jemowo, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten

2
Boyolali; Dukuh Benteran RT 03/ Rw 02, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu,
Kabupaten Boyolali.
3. Waktu
Tanggal 24 Mei – 14 Juni 2021.

D. Langkah kerja
1. Persiapan

a. Pendekatan ke institusi: kecamatan Kartasura, Teras, Tawangmangu,


Juwiring, Mojogedang, Taman Sari, Kemusu.
b. Pendekatan ke masyarakatan dengan mengikuti kegiatan di masyarakat
seperti: PKK, posyandu, pengajian, karang taruna, TPA dan kerja bakti.

2. Pelaksanaan dengan problem solving (mengidentifikasi masalah,


merumuskan masalah, menyusun strategi pelaksanaan, intervensi, dan
penilaian kegiatan komunitas):

a. Orientasi lingkungan desa untuk mengetahui kondisi lingkungan.


b. Pengkajian selama 3 hari untuk mengidentifikasi masalah kebidanan di
masyarakat.
c. Melakukan tabulasi data untuk mengetahui dan menentukan prioritas
masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
d. Melakukan SMD (survey mawas diri)
e. Melakukan MMD untuk merumuskan masalah-masalah kebidanan
komunitas dan membuat strategi perencanaan pelayanan kesehatan.
f. Merencanakan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan prioritas
masalah yang ada.
g. Melakukan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan perencanaan.
h. Menyusun laporan dan melakukan pelaporan.

E. Metode dan Sistematika Penulisan


1. Metode

a. Kunjungan rumah yaitu melaksanakan kegiatan melalui pendekatan


dengan masyarakat secara langsung. Hal ini dilakukan agar mahasiswa
dapat mengetahui cara pengumpulan data dan dapat mengidentifikasi
masalah yang ada di dalam rumah tersebut.

3
b. Perumusan kasus dengan menemukan kesenjangan data antara teori dan
praktek dilapangan, sehingga dapa ditemukan suatu prioritas masalah dan
mencoba untuk mengimplentasikan rencana tindakan.
c. Pembinaan secara individu, keluarga dan kelompok yaitu dengan
mengadakan penyuluhan-penyuluhan pada individu, keluarga dan
kelompok dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.
d. Diharapkan dapat melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan pada
individu, keluarga dan kelompok sesuai antara teori dan praktik di
lapangan setelah diselenggarakannya pelayananan kebidanan komunitas.

2. Sistematika Penulisan

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL DENGAN DAFTAR NAMA KELOMPOK

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

2. Tujuan umum dan khusus

3. Sasaran, Tempat, danWaktu

4. Langkah Kerja

5. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Batasan Masyarakat

2. Tipe–Tipe Kelompok/ Masyarakat

3. Ciri–Ciri Masyarakat Sehat

4. Pengertian Kebidanan Komunitas

4
5. Manajemen/ Asuhan Kebidanan Komunitas

6. Struktur Keluarga

BAB III ASUHAN/ MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

1. Pengkajian

2. Analisadata

3. Menentukan Prioritas masalah berdasarkan scoring

4. Rencana tindakan

5. Implementasi

6. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Batasan Masyarakat
Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin memberikan batasan masyarakat sebagai
kelompok yang terbesar dengan perasaan persatuan yang sama. Karakteristik
kelompok meliputi ukuran kelompok, jaringan kelompok, kohesi kelompok, dan
kepemimpinan (Rakhmat, 2007). Faktor lain yang mempengaruhi hubungan
antar prestasi dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok.
Tujuan kelompok memerlukan kegiatan yang konvergen (mencapai satu
pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya sangat
produktif. Namun, apabila tugas memerlukan kegiatan yang divergen
(menghasilkan berbagai gagasan kreatif) diperlukan jumlah anggota kelompok
yang lebih besar (McDavid & Harari dalam Rakhmat, 2007). Kohesi kelompok
dapat diukur dari ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu dengan
yang lain, ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan sejauh
mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan
personalnya.
Menurut Hare (1962) dalam bukunya berjudul Handbook of Small Group
Research mengungkapkan bahwa besarnya (jumlah orang) dalam small group,
untuk: (a) jumlah minimum adalah 2-3 orang; (b) jumlah maksimum adalah 13-
15 orang; (c) jumlah ideal adalah antara 7-10 orang. Makin besar jumlahnya,
maka semakin renggang hubungan kelompok ini. Sebaliknya, kalau terlalu kecil,
pandangan-pandangan dalam diskusi sangat terbatas, termasuk masalah dana
yang diperlukan. Pada dasarnya kelompok itu lahir dari suatu kondisi sosial
tertentu yang menimbulkan motivasi bagi beberapa orang yang mempunyai
kesamaan identitas untuk berinteraksi dan melakukan sesuatu untuk kepentingan
mereka bersama dalam rangka usaha untuk mewujudkan harapan, tujuan, atau
kehendak bersama.

6
B. Tipe - tipe kelompok atau masyarakat
Berbagai tipe kelompok sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke
dalam tipe-tipe tertentu, sebagai berikut:

1. Kelompok Sosial Menurut Terbentuknya


Menurut proses terbentuknya kelompok sosial dibedakan menjadi sebagai
berikut:

a. Kelompok Semu
Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat
sementara. Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran
jenis dan aturan. Contoh berkumpulnya orang-orang ketika terjadi
peristiwa tabrakan. Ketika proses evakuasi selesai maka satu persatu orang
meninggalkan tempat tersebut. Hal ini berarti kelompok tersebut adalah
semu dan bersifat sementara.
Ciri-ciri kelompok semu sebagai berikut.
1) Tidak direncanakan karena terjadi secara spontan
2) Tidak terorganisasi sehingga tidak terstruktur
3) Tidak ada interaksi, interelasi dan komunikasi yang berlangsung lama
4) Tidak ada kesadaran kelompok
5) Kehadirannya bersifat sementara

Kelompok semu dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1) Kerumunan (crowd)
Kerumunan merupakan berkumpulnya orang-orang pada saat tertentu
secara cepat tanpa ada ikatan organisasi. Himpunan manusia yang
termasuk dalam kerumuman sebagai berikut:
a) Penonton pasif, yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian
dan satu tujuan yang sama erat dan mempunyai sifat pasif.
b) Kelompok ekpresif yaitu kerumunan yang mementingkan tujuan
daripada pusat perhatian. Orang-orang berkumpul dengan tujuan
sama tanpa memandang apa yang menarik perhatian mereka.

7
c) Kelompok saling tidak senang, yaitu kerumunan sementara yang
tidak menyukai kehadiran orang lain sebab dapat menghambatnya
untuk mencapai tujuan.
d) Kerumunan panik yaitu kerumunan orang yang dalam keadaan panik
untuk menyelamatkan diri dari bahaya
e) Kerumunan emosional yaitu yang menggunkan kekuatan fisik untuk
melawan norma-norma pergaulan hidup yang bersangkutan
f) Kerumunan tidak bermoral yaitu kerumunan orang yang tindakannya
melawan norma pergaulan hidup yang tidak mempunyai tujuan yang
jelas.

2) Publik
Merupakan kelompok yang bukan kesatuan. Interaksi berlangsung
melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Contoh, Radio, surat
kabar, televisi. Dengan alat-alat penghubung publik mempunyai
pengikut yang luas dan berjumlah besar.

3) Massa
Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian
massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah
pada pola kehidupan modern. Pengertian massa menjadi ciri khas
masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di
perkotaan. Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang
yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui.
Keaneekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf
hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan dan agama.

b. Kelompok Nyata
Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu
ciri yang sama, yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir semua kelompok
sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata.

Bentuk-bentuk kelompok sosial nyata sebagai berikut:

1) Kelompok Statistik, merupakan kelompok dalam arti analitis saja. Ciri-


ciri kelompok statistik sebagai berikut.

8
a) Tidak direncanakan tetapi sudah ada demgan sendirinya secara
spontan
b) Tidak terorganisir dalam satu wadah tertentu
c) Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung
lama
d) Tidak ada kesadaran kelompok
e) Kehadirannya bersifat tetap

2) Kelompok Kemasyarakatan, merupakan kelompok yang di dalamnya


terdapat persamaan kepentingan pribadi di antara para anggotanya tetapi
kepentingan tersebut bukanlah kepentingan bersama. Ciri-ciri kelompok
kemasyarakatan sebagai berikut:
a) Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya
b) Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu
c) Kemungkinan ada interaksi, interelasi, dan komunikasi
d) Kemungkinan terjadi kesadaran berkelompok
e) Kehadirannya tetap

3) Kelompok Sosial, yaitu kelompok sosial seringkali terjadi karena ikatan


pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan sebagainya. Ciri-ciri
kelompok sosial sebagai berikut:
a) Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya
b) Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu
c) Kemungkinan ada interaksi, interelasi, dan komunikasi
d) Ada kesadaran kelompok
e) Kehadirannya tetap

4) Kelompok Asosiasi, mempunyai bentuk yang tetap. Ciri-ciri kelompok


asosiasi sebagai berikut:
a) Terjadi karena sengaja direncanakan/dibuat
b) Terorganisasi dalam suatu wadah
c) Ada interaksi, interelasi, dan komunikasi secara terus menerus
d) Kesadaran berkelompok sangat luas
e) Kehadirannya bersifat tetap

2. Kelompok Sosial Menurut Ikatannya


Kelompok ini didasarkan atas keeratan ikatan antaranggotanya. Ferdinand
Tonnies (dalam Soerjono Soekanto, 402:2005) membagi kelompok ini

9
menjadi dua yaitu gemeinschaft dan gesselschaft. Kedua kelompok ini oleh
Djojoguno kemudian dikenalkan dengan istilah paguyuban dan patembayan
sebagai berikut.

a. Paguyuban (gemeinschaft )
Paguyuban pada dasarnya merupakan kelompok sosial yang terjadi
karena ikatan darah ( garis keturunan ) misalnya perkawinan, kerabat, suku
bangsa, dan sebagainya. Pada kelompok sosial ini rasa kebersamaan,
solidaritas sosial, dan perasaan sangat kuat diantara anggotanya. Contoh
dari paguyuban yaitu perkumpulan keluarga Minang di Jakarta.,
perkumpulan darah Martowikraman dan sebagainya.

b. Patembayan (gesselschaft )
Patembayan merupakan kelompok sosial yang termasuk atas dasar
kepentingan tertentu. Seseoarang akan menjadi anggota patembayan
dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi pada kelompok sosial sosial
ini masing-masing anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap
kelompok dan dapat keluar dari kelompok tersebut. Contohnya
perusahaan, perkumpulan PKK, dan sebagainya.

C. Ciri - Ciri Masyarakat Sehat


1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat]
2. Mampu mengenal, mencegah & meningkatkan ni lai kesehatan
3. Peningkatan mutu lingkungan hidup
4. Adanya peningkatan status gizi sesuai dengan peningkatan ekonomi
5. Terjadinya penurunan angka kesakitan dan kematian

D. Pengertian Kebidanan Komunitas


Kebidanan berasal dari kata “Bidan” menurut ICM , IFGO & WHO tahun
1993 mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah seorang yang telah mengikuti
pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah setempat dan telah
menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin
melakukan praktek kebidanan. Untuk Indonesia pengertian bidan sama dengan

10
definsi diatas, menurut Kepmenkes no.900/Menkes/SK/VII/2002 “Bidan” adalah
seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Kebidanan (midwifery) mencakup pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan
bayi yang dilahirkan. “Komunitas” adalah kelompok orang yang berada disuatu
lokasi tertentu yang saling berinteraksi.“Bidan komunitas” adalah bidan yang
bekerja melayanai keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. “Kebidanan
komunitas” adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan
ketrampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang
berada dalam masyarakat diwilayah tertentu.

E. Manajemen atau Asuhan Kebidanan Komunitas


Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan. Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan
oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah
serta melakukan tindakan untuk menyelematkan pasiennya dari gangguan
kesehatan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan
yaituidentifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan
pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan
oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan
manajemen kebidanan komuniti (J.H. Syahlan, 1996).

1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat
melalui identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di
desanya terutama yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak.

2. Analisa dan perumusan masalah

11
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis
tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu
dan anak di komunitas.
Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan
jawaban tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan
keadaan sosial budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta
faktor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L.
Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat

Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup


masalah utama dan penyebabnya serta masalah potensial.

3. Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi

4. Antisipasi penanganan segera


Penanganan segera masalah yang timbul

5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.

6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai
dengan tujuan yang ditetapkan. Kegiatan evaluasi dilakukan:
a. Untuk mengukur keberhasilan.

12
b. Selama evaluasi tenaga kesehatan mengumpul data dan menganalisanya
apakah tejadi perubahan kondisi atau tidak
c. Dilakukan besama-sama masyarakat

F. Struktur Keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam- macam
Struktur Keluarga diantaranya adalah :
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarahdalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
3. Matrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah
4. Patrilokal, adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah
5. Keluarga Kawin, adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

13
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN DATA WILAYAH
PEMBINAAN MASYARAKAT

I. DATA UMUM
A. GEOGRAFI
1. Kartasura
Lebih tepatnya berada di Desa Gumpang RT 02/ RW 01, Kecamatan
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah hujan : sedang (sesuai musim)
2. Krasak
Lebih tepatnya berada di Dukuh Kali Jabung RT 05/ RW 03, Desa
Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)
3. Karanganyar
Lebih tepatnya berada di Dukuh Margo Santen RT 04/ RW 02, Desa
Sepanjang, Kecamatang Tawangmangu, Kabupate Karanganyar.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)
4. Pundungan

14
Lebih tepatnya berada di Desa Pundungan RT 02/ RW 05, Kecamatan
Juwiring, Kabupaten Klaten.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)
5. Mojoroto
Lebih tepatnya berada di Dukuh Dawe RT 02/ RW 03, Desa Mojoroto,
Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)
6. Jemowo
Lebih tepatnya berada di Dukuh Kembangsari RT 02/ RW 02, Desa
Jemowo, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Boyolali.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)
7. Bawu
Lebih tepatnya berada di Dukuh Benteran RT 03/ Rw 02, Desa Bawu,
Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
 Keadaan tanah : struktur tanah subur, sebagian besar meliputi
sawah dan bangunan.
 Iklim : Tropis
 Curah Hujan : Sedang (sesuai Musim)

15
B. DEMOGRAFI

jumlah penduduk 146 jiwa

46%
laki-laki
54%
perempuan

gambar 3.1 komposisi penduduk desa bulan juni 2021 menurut jenis kelamin

Sumber: data primer

>60 thn

51-60 thn

41-50 thn

31-40 thn

21-30 thn

13-20 thn

6-12 thn

1-5 thn

0-1 thn

0 10 20 30 40 50 60

gambar 3.2 komposisi penduduk menurut golongan umur bulan juni 2021

Sumber: data primer

16
C. DATA SOSIAL EKONOMI
1. DATA EKONOMI
a. Jumlah rata-rata penghasilan keluarga per bulan: Rp. <500.000 s/d >
2.000.000
35

30

25

20

15

10

0
<500.000 500.000 -1.000.000 >1.000.000 - 1.500.000 >2.000.000

gambar 3.3 jumlah penghasilan keluarga perbulan bulan juni 2021

Sumber: data primer

pns swasta petani pedagang buruh

11% 5%
11%

73%

gambar 3.4 mata pencaharian kepala keluarga bulan juni 2021

Sumber: data primer

17
30

25

20

15

10

0
pasar kud bank perusahaan/ industri

gambar 3.5 fasilitas perekonomian penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


b. Sarana transportasi penduduk : kendaraan sendiri
c. Sarana informasi dan komunikasi
1) Media elektronik : televisi dan radio
2) Penyuluhan

2. DATA PENDIDIKAN
a. Fasilitas pendidikan yang ada
TK : ada
SD : ada
SMP : ada
SMA : ada
PT : ada

18
b. Tingkat pendidikan penduduk

tamatan
60
50
40
30
Series 1
20
10
0
tidak sekolah SD SMP SMA PT

gambar 3.6 penduduk yang tamat pendidikan bulan juni 2021

Sumber: data primer

masih sekolah

16
14
12
10
8
6
4
2
0
SD SMP SMA PT

gambar 3.7 penduduk yang masih sekolah bulan juni 2021

Sumber: data primer

3. SOSIAL BUDAYA
a. Sarana peribadatan
1) Masjid : ada
2) Mushola : ada
3) Gereja : tidak ada

19
b. Pemeluk agama/ kepercayaan
160

140

120

100

80

60

40

20

0
islam kristen katolik hindu budha

gambar 3.8 kepercayaan yang dianut penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


c. Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
d. Bahasa : Jawa dan Indonesia
e. Nilai keyakinan, kepercayaan, dan adat istiadat penduduk :
1) Kepercayaan adat jawa seperti mitoni, tingkepan, suro, maulud.
2) Keyakinan sebagian besar beragama.
3) Sarana olah raga
a) Lapangan sepak bola : ada
b) Lapangan voly : ada
c) Lapangan : ada
d) Lapangan tenis meja : tidak ada
e) Lain-lain : tidak ada
4) Tempat pertemuan/ rapat warga : rumah ketua RT

D. RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. PERUMAHAN

20
40
35
30
25
20
15
10
5
0
petak tersendiri lain-lain

gambar 3.9 jenis rumah yang ditempati penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

40
35
30
25
20
15
10
5
0
permanen semi permanen non permanen

gambar 3.10 jenis bangunan yang ditepati penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

21
40

35

30

25

20

15

10

0
sewa bulanan kontrakan milik sendiri lain-lain

gambar 3.11 status rumah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
sirap seng genteng lain-lain

gambar 3.12 atap rumah penduduk blan juni 2021

Sumber: data primer


ya tidak

100%
gambar 3.13 kepemilikan jendela dirumah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

22
40
35
30
25
20 Series 1
15
10
5
0
ya kadang-kadang tidak

Gambar 3.14 kondisi jendela setiap hari bulan juni 2021

Sumber : data primer

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
< 20% luas lantai > 20% luas lantai

gambar3.15 kondisi atau lubang angin tempat tinggal penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer

23
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
> 25 cm jarak baca < 25 cm jarak baca

gambar 3.16 keadaan cahaya rumah penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer

40
35
30
25
20
15
10
5
0
Lampu tempel Petromax Listrik

gambar 3.17 penerangan dalam ruang penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer

24
40

35

30

25

20

15

10

0
Tanah Papan Plester Ubin

gambar 3.18 lantai rumah penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer

kecoa lalat nyamuk anjing burung kucing

14%

36%
14%

36%

gambar 3.19 vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan kesehatan penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

25
bersih cukup bersih tidak bersih

35%

65%

gambar 3.20 kebersihan rumah dalam penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

sisa makanab
debu
sampah

100%

gambar 3.21 penyebab rumah penduduk tidak bersih bulan juni 2021

Sumber: data primer

26
bersih
tidak bersih

gambar 3.22 kebersihan halaman penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

2. SUMBER AIR

iya
tidak

gambar 3.23 kepemilikan sumber air penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

27
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
sumur galian sungai mata air ledeng sumur sumur bor lain-lain
pompa

gambar 3.24 jenis sumber air penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

Sales

iya
tidak
galon

gambar 3.25 pengambilan air minum penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

Sales

tertutup
terbuka

gambar 3.26 tempat penyipanan air penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

28
30

25

20

15

10

0
tidak dikuras < 3 hari > 3 hari

gambar 3.27 pengurasan tempart penampungan air bulan juni 2021

Sumber: data primer

Sales
dimasak tidak dimasak

16%

84%

gambar 3.28 penggunaan air minum penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
berbau berasa berwarna tidak semunya lain-lain

gambar 3.29 kualitas sumber air bulan juni 2021

Sumber: data primer

29
25

20

15

10

0
sungai ledeng pompa sumur pompa membeli mata air lain0lain
air galian listrik

gambar 3.30 sumber air yang digunakan untuk keperluan kebersihan penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
>10 m < 10 m

gambar 3.31 jarak sumber air dengan limbah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

30
3. PEMBUANGAN LIMBAH

iya tidak

gambar 3.32 kepemilikan pembuangan limbah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
got sungai lain-lain

gambar 3.33 jenis tempat air limbah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

40
35
30
25
20
15
10
5
0
tertutup lancar tertutup[ tergenang terbuka lancar terbuka tergenang

gambar 3.34 kondisi tempat pembuangan air limbah penduduk bulan juni 2021

31
Sumber: data primer
4. PEMBUANGAN SAMPAH
40
35
30
25
20
15
10
5
0
dibakar ditimbun disungai disembarang tempat

gambar 3.35 cara pembuangan sampah keluarga bulan juni 2021

Sumber: data primer


terpelihara tidak terperiihara

5%

95%

gambar 3. 36 keadaan tempat pembuangan sampah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


5. KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK

32
14

12

10

0
ada tidak

gambar 3.37 kepemilikan kandang ternak bulan juni 2021

Sumber: data primer

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
diluar menempel didalam

gambar 3.38 jarak kandang ternak dengan rumah induk penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


ditampung ditumbun dibuang lain-lain

25%

58%
17%

gambar 3.39 cara memanfaatkan kotoran ternak penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

33
6. TEMPAT PEMBUANGAN TINJA
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
YA TIDAK

gambar 3.40 kepemilikan jamban penduduk bulan juni 2021

angsatrine
kolam
cemplung
septictank

gambar 3.41 pembuangan tina yang duimiliki penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

35
30
25
20
15
10
5
0
ai
an

nk

n
ng

ng
ng

ga
lok

cta
ati
plu

an
su
se

pi
gs
em

ar
se
an

mb
nc

se
ba
ba

jam
jam

gambar 3.42 tempat keluarga BAB bulan juni 2021

Sumber: data primer

34
terpelihara tidak terpelihara

100%

gambar 3.43 keadaan tempat BAB bulan juni 2021

Sumber: data primer


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
>10 m <10 m

gambar 3.44 jarak pembuangan tinja dengan sumber air dirumah penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer


7. KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI

40
30
20
10
0
jalan kaki naik sepeda naik sepeda naik mobil naik andong angkutan
motor umum

gambar 3.45 cara keluarga pergi kepelayanan kesehatan bulan juni 2021

35
Sumber: data primer
E. KESEHATAN KELUARGA
1. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL
40
35
30
25
20
15
10
5
0
C

ma

ak
e

lit
A

id

tik

n
i
ns
TB

ar

DB

lai
ISP

Ku
po

tid
ma
As

rte
Di

n-
Ty

Re

lai
pe
Hi
gambar 3.46 penyakit 1 tahun terakhir yang terjadi pada penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

puskesmas rs dokter umum dokter spesialis perawat/bidan

dukun diobati sendiri dibiarkan

100%

gambar 3.47 cara mengatasi penyakit yang dialami penduduk bulan juni 2021

Sumber: data primer

36
tidak ada ada

100%
gambar 3.48 anggota keluarga yang sakit bulan juni 2021

Sumber: data primer

40
35
30
25
20
15
10
5
0
tidak baik tidak baik

gambar3.49 pembinaan dari tenaga kesehatan bulan juni 2021


\
Sumber: data primer
tidak iya secara individe iya secara kelompok

13%

13%

75%

gambar 3.50 perlunya keluarga mendapat pengarahan bulan juni 2021

Sumber: data primer

37
2. KESEHATA IBU HAMIL

jumlah ibu hamil 14 jiwa


8
7
6
5
4
3
2
1
0
0-3 bln >3-6 bln >6-9 bln >9 bln

gambar 3.51 data ibu hamil bulan juni 2021

Sumber: data primer


lengkap belum lengkap

100%

gambar 3.52 data imunisasi TT ibu hamil bulan juni 2021

Sumber: data primer

30 tablet 60 tablet

90 tablet >90 tablet

tidak mengkonsumsi

gambar 3.53 ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe bulan juni 2021

38
Sumber: data primer
14

12

10

0
ya tidak

gambar 3.54 ibu hamil mengkonsumsi gizi seimbang bulan juni 2021

Sumber: data primer


14

12

10

0
ya tidak

gambar 3.56 ibu hamil yang memiliki KMS bulan juni 2021

Sumber: data primer


7

0
ya tidak tahu manfaat tidak sempat takut akibatnya

gambar 3.57 ibu hamil yang mengikuti senam bulan juni 2021

39
Sumber: data primer
7

0
ya tidak tahu manfaat tidak tahu cara tidak sempat lain-lain

gambar 3.58 ibu hamil berstcare antenatal bulan juni 2021

Sumber: data primer


3. IBU NIFAS
ada tidak

18%

83%

gambar 3.59 jumlah kk yang ada ibu nifas bulan juni 2021

Sumber: data primer

40
dukun tenaga kesehatan

100%

gambar 3.60 penolong persalinan bulan juni 2021

Sumber data primer


2-24 jam 24 jm-6 hari 6hr-6mgg

29%

71%

gambar 3.61 masa ibu nifas

Sumber: data primer


4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
merah kekuningan putih

gambar 3.62 pengeluaran pervagina pada ibu nifas

Sumber: data primer

41
keras
100%

gambar 3.63 kontraksi uterus

Sumber: data primer


sudah tidak

100%

gambar 3.63 pengeluaran ASI

Sumber: data primer


4. IBU MENETEKI

buteki tidak buteki 21

14%

86%

gambar 3.64 jumlah ibu meneteki bulan juni 2021

Sumber : Data primer

42
Sales

100%

ya tidak

gambar 3.65 jumlah ibu meneteki yang menyusui bulan juni 2021

Sumber : Data primer

20
18
16
14
12
10
18
8
6
4
2
0 0
terjadwal sewaktu-waktu

gambar 3.66 jadwal ibu menyusui bulan juni 2021

Sumber : Data primer

Series 1

7 6 6

0
0-6 bulan 6-12 bulan 1-2 th > 2 th

gambar 3.67 Lama usia anak yang menyusui bulan juni 2021

Sumber : Data primer

43
ya tidak

100%

gambar 3.68 pengetauan ibu tentang cara menyusui yang benar di bulan juni 2021

Sumber: data primer

100%

ya tidak

gambar 3.69 Pengetauan ibu tentang gizi seimbang untuk ibu menetei
bulan juni 2021

Sumber : Data primer

5. KELUARGA BERENCANA

pus bukan pus

3%

98%
gambar 3.70 Jumlah pus bulan juni 2021

Sumber : Data primer

44
pus dengan kb pus tanpa kb

41%

59%

gambar 3.71 PUS yang menggunakan kb bulan juni 2021

Sumber : Data primer

6. BAYI DAN BALITA

32 3

0
ti a p b u l a n k ad an g -k ad an g ti d a k p e r n a h

gambar 3.72 kunjungan balita di Posyandu bulan juni 2021

Sumber : Data primer

Series 1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
n

in
rlu
t
ya
at
ku

pa

la
fa

pe
iya
du

n-
an

ab

se

ak

lai
ke

tid
ak
ad
au

tid
ak
kt

tid
a
tid

gambar 3.73 Alasan Balita tidak posyandu bulan juni 2021

45
Sumber : Data primer

YA TIDAK

100%

gambar 3.74 Jumlah kepemilikan KMS Balita bulan juni 2021

Sumber : Data primer

Series 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
hilang tidak diberi petugas tidak perlu lain-lain

gambar 3.75 alasan tidak memiliki KMS balita bulan juni 2021

Sumber : Data primer

35 30 35 30 23

BCG DPT 1,2,3 HB Polio C am p ak

gambar 3.76 Cakupan bayi dan balita yang imunisasi bulan juni 2021

46
Sumber : Data primer

7. USIA SEKOLAH

anak usia sekolah bukan anak usis sekolah

19%

81%

gambar 3.77 jumlah anak usia sekolah bulan juni 2021

Sumber : Data primer

Series 1
100%
90%
80%
70%
60%
50% 1 12 9 4 2
40%
30%
20%
10%
0%
3-6 th 7-11 th 12-15 th 16-18 th >18 th

gambar 3.78umur anak usis sekolah bulan juni 2021

Sumber : Data primer

teratur tidak teratur

100%

Gambar 3.79 Pola makan anak usia sekolah bulan juni 2021

Sumber : Data primer

47
kuantitas proporsi komposisi

100%

gambar 3.80 kebiasaan makan yang salah pada


anak usia sekolah bulan juni 2021

Sumber : Data primer

tidak ya

100%

Gambar 3.81 Anak yang sakit bulan juni 2021

Sumber : Data primer

Series 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
ISPA Diare Murbili Kulit

gambar 3.82 jenis penyakit anak bulan juni 2021

Sumber : Data primer

48
Series 1
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
dibiarkan diobati kedukun kebidan kepuskesmas ke RS ke Dokter
sendiri

gambar 3.83 penanganan apabila anak sakit bulan juni 2021

Sumber : Data primer

8. REMAJA

YA TIDAK

7%

93%

Gambar 3.84 jumlah remaja bulan Juni 2021


Sumber: data primer

ya
tidak

100%
Gambar 3.85 keluhan remaja putri ketika menstruasi bulan Juni 2021

Sumber : Data Primer

49
ya
tidak

Gambar 3.86 keaktifan remaja dalam organisasi bulan juni 2021

Sumber : Data Primer

12

10

0
Aktif Pasif

Gambar 3.87 alasan remaja tidak aktif bulan Juni 2021


Sumber : data primer
YA TIDAK

100%

gambar 3.88 pengetahuan remaja tentang reproduksi bulan juni 2021

Sumber : data primer


ya tidak

Gambar 3.89 pengetahuan remaja tentang


100%
fungsi reproduksi bulan Juni 2021

Sumber : data primer

50
ya tidak

100%
gambar 3.90 pengetahuan remaja tentang penyakit menular

Sumber :data primer

ya
tidak

Gambar 3.91 penyimpangan perilaku remaja bulan Juni 2021


Sumber : data primer

ya tidak

100%

Gambar 3.92 remaja yang sakit bulan Juni 2021

Sumber : data primer

9. LANSIA

51
Sales
lansia tidak lansia
1%

99%

Gambar 3.93 jumlah lansia bulan Juni 2021

Sumber: data primer

17. LANSIA

a. Mengikuti posyandu lansia


b. Memiliki KMS
c. Tidak menjadi kader posyandu lansia
d. Memeriksakan kesehatan lansia di posyandu
e. Lansia tersebut tidak memiliki resti

10. MASALAH KESEHATAN KHUSUS

YA
tidak

Gambar 3.94 kebiasaan menggantung baju penduduk bulan juni 2021

Sumber : data primer

ya
tidak

Gambar 3.95 kebiasaan menguras bak mandi penduduk bulan juni 2021

52
Sumber : data primer
ya tidak

100%

Gambar 3.96 pengurasan penampungan air oleh penduduk bulan Juni 2021

Sumber : data primer

Sales
ya tidak

48%
53%

Gambar 3.97 adanya jentik-jentik dipenampungan air penduduk bulan Juni


2021
Sumber : data primer

11. PHBS
 STRATA PHBS:
Presentasi rumah tangga yang mencapai sehat utama + sehat
paripurna
100% + 0% = 100% (sehat paripurna = warna hijau)
Keterangan:
o Klasifikasi PHBS Desa:
Sehat Pratama (Merah) : apabila jumlah rumah tangga yang
mencapai strata sehat utama dan sehat
paripurna mencapai 0 s/d 24,4 %
Sehat Madya (Kuning) : apabila jumlah rumah tangga yang
mencapai strata sehat utama dan sehat
paripurna mencapai 24,5 s/d 49,4 %

53
Sehat Utama (hijau) : apabila jumlah rumah tangga yang
mencapai strata sehat utama dan sehat
paripurna mencapai 49,5 s/d 74,4 %
Sehat Paripurna (Biru) : apabila jumlah rumah tangga yang
mencapai strata sehat utama dan sehat
paripurna mencapai 74 %

pratama madya utama paripurna

100%

gambar 3.98 Strata PHBS rumah tangga bulan juni 2021

Sumber: data primer

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

gambar 3.99 Strata PHBS bulan juni 2021

Sumber: data primer

54
INTERPRETASI DATA
Masalah
No Data Subjektif Data Objektif
Kesehatan
1. Sebagian ibu hamil a. Berdasarkan hasil Kurangnya
mengatakan tidak pengkajian dari 40 KK, kesadaran ibu
mengetahui manfaat dan ibu yang sedang hamil hamil akan
tidak sempat melakukan tidak mengetahui manfaat pentingnya
senam hamil. sebanyak 29% dan tidak senam hamil
sempat melakukan senam untuk
hamil sebanyak 14% dari kesehatan ibu,
seluruh KK. bayi, dan juga
sebagai
persiapan
proses
melahirkan.
2. Sebagian ibu tidak rutin a. Berdasarkan hasil Kurangnya
memeriksaan bayi balita nya pengkajian dari 40 KK, kesadarakan
ke posyandu setiap bulan. ibu yang tidak rutin ibu tentang
memeriksakan bayi balita pentingnya
nya ke posyandu sebanyak posyandu bagi
9% dari seluruh KK. bayi dan balita
untuk
memantau
tumbuh
kembang nya.
3. Sebagian ibu hamil dan ibu a. Berdasarkan hasil Kurangnya
menyusui mengatakan tidak pengkajian dari 40 KK, kesadaran ibu
mengetahui manfaat dan ibu yang sedang hamil dan hamil dan ibu
tidak sempat melakukan menyusui tidak menyusui akan
breast care. mengetahui manfaat pentingnya
sebanyak 29% dan tidak breast care
sempat melakukan breast untuk
care sebanyak 14% dari mencegah
seluruh KK. bendungan
ASI,
memperlancar
ASI, dll.
4. Pasangan usia subur yang a. Berdasarkan hasil Kurangnya
tidak menjadi akseptor KB. pengkajian dari 40 KK, kesadaran
pasangan usia subur yang pasangan usia
tidak menjadi akseptor subur tentang
KB sebanyak 47% dari pentingnya

55
seluruh KK. menjadi
akseptor KB
sebagai upaya
mewujudkan
keluarga
berkualitas.

SKORING
Setelah selesai melakukan interpretasi data dilakukan prioritas
masalah tersebut dengan metode skoring. Adapun kriteria skoring adalah :
1. Sifat Masalah ( Bobot : 1 )
- Tidak/kurang sehat :3
- Ancaman :2
- Krisis :1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah ( Bobot : 2 )
- Dengan mudah :2
- Hanya sebagian :1
- Tidak dapat :0
3. Potensi masalah untuk diubah ( Bobot : 1 )
- Tinggi :3
- Cukup :2
- Rendah :1
4. Menonjolnya masalah ( Bobot : 1 )
- Segera :2
- Tidak segera :1
Berikut ini hasil dari prioritas masalah dengan mempergunakan nilai
terbanyak yang diberikan dari setiap masalah dengan cara mengalihkan
setiap nilai kriteria. Proses kegiatan prioritas masalah adalah sebagai
berikut :

56
No Masalah Bobot Total Prioritas
1. Kurangnya kesadaran ibu hamil 7/2 x 5 = 17 17 I
akan pentingnya senam hamil
untuk kesehatan ibu, bayi, dan
juga sebagai persiapan proses
melahirkan.
2. Kurangnya kesadarakan ibu 7/2 x 5 = 17 17 II
tentang pentingnya posyandu bagi
bayi dan balita untuk memantau
tumbuh kembang nya.
3. Kurangnya kesadaran ibu hamil 6/2 x 5 = 15 15 III
dan ibu menyusui akan
pentingnya breast care untuk
mencegah bendungan ASI,
memperlancar ASI, dll.
4. Kurangnya kesadaran pasangan 5/2 x 5 = 15 12 IV
usia subur tentang pentingnya
menjadi akseptor KB sebagai
upaya mewujudkan keluarga
berkualitas.
Dari hasil penghitungan skoring diatas, dapat disimpulkan prioritas masalah adalah
sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadaran ibu hamil akan pentingnya senam hamil untuk


kesehatan ibu, bayi, dan juga sebagai persiapan proses melahirkan.
2. Kurangnya kesadarakan ibu tentang pentingnya posyandu bagi bayi dan balita
untuk memantau tumbuh kembang nya.
3. Kurangnya kesadaran ibu hamil dan ibu menyusui akan pentingnya breast
care untuk mencegah bendungan ASI, memperlancar ASI, dll.
4. Kurangnya kesadaran pasangan usia subur tentang pentingnya menjadi
akseptor KB sebagai upaya mewujudkan keluarga berkualitas.

57
BAB IV

PEMBAHASAN

Evaluasi Evaluasi Evaluasi Faktor Faktor


Masalah Tujuan
No Kegiatan Sasaran Waktu struktur proses hasil pendukung penghambat
Kesehatan

1 Masih banyak ibu Untuk Pendidikan Seluruh ibu Sabtu, 8 juni Rencana Peserta yang Peserta Semua Terkadang
hamil tidak tahu mengubah kesehatan hamil 2021 penyuluhan hadir 6 sudah peserta terkendala
manfaat dan tidak perilaku ibu tentang senam Pukul 10.51
sempat melakukan hamil agar hamil melalui WIB akan dilakukan dilaksanakan memahami memiliki dalam sinyal
media grub
senam hamil. mau satu hari melalui secara daring pentingnya smartph
whatsapp
melakukan
media grub senam one
senam
hamil whatsapp hamil
2. Masih ada beberapa Untuk Pendidikan Seluruh Sabtu, 8 juni Rencana Peserta Semua
balita tidak mengubah kesehatan balita 2021 penyuluhan sudah peserta Terkadang
posyandu setiap perilaku tentang Pukul 11.17
bulan balita agar pentingnya WIB akan dilakukan Peserta yang memahami memiliki terkendala
posyandu
melakukan satu hari melalui hadir 2 pentingnya smartphone dalam sinyal
rutin melalui
posyandu
media grub media grub dilaksanakan posyandu
secara whatsapp
rutin. whatsapp secara daring
3. Masih banyak ibu Untuk Pendidikan Seluruh ibu Sabtu, 8 juni Rencana Peserta Terkadang
hamil tidak tahu mengubah kesehatan hamil 2021 penyuluhan Peserta yang sudah Semua terkendala
tentang
102

manfaat dan tidak perilaku ibu manfaat Pukul 11.43 akan dilakukan hadir 6 memahami peserta dalam sinyal
sempat melakukan hamil agar perawatan WIB satu hari melalui dilaksanakan pentingnya memiliki
perawatan payudara mau payudara dan
melakukan cara media grub secara daring perawatan smartphone
melakukan
perawatan whatsapp payudara
perawatan
payudara.
melalui media
grub whatsapp
4. Masih banyak Untuk Pendidikan Seluruh Sabtu, 8 juni Rencana Peserta yang Peserta Semua Terkadang
Pasangan Usia Subur mengubah kesehatan 2021
Pasangan penyuluhan hadir 9 sudah peserta terkendala
yangtidak Keluarga perilaku tentang Pukul 10.02
Berencana (KB) PUS agar manfaat Usia Subur WIB akan dilakukan dilaksanakan memahami memiliki dalam sinyal
mau ber-KB Keluarga satu hari melalui secara daring pentingnya smartphone
Berencana
(KB) melalui media grub dan ada 2 berKB
media grub
whatsapp peserta yang
whatsapp
bertanya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Setelah mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII

Kebidanan melakukan PKL-PKMD di desa masing-masing, maka penulis

menyimpulkan bahwa:

Hasil Pendataan :

1. Setelah dilakukan pendataan dengan memberikan beberapa pertanyaan

dan melakukan pengamatan mengenai kesehatan kepada 40 KK

kemudian dilakukan pengolahan data secara sistematis, penulis dapat

mengenali masalah-masalah kesehatan yang ada di 40 KK tersebut

sekaligus pemecahannya adalah sebagai berikut :

a. Masih banyak ibu hamil tidak tahu manfaat dan tidak sempat
melakukan senam hamil
b. Masih ada beberapa balita tidak posyandu setiap bulan
c. Masih banyak ibu hamil tidak tahu manfaat dan tidak sempat
melakukan perawatan payudara
d. Masih banyak Pasangan Usia Subur yang tidak Keluarga Berencana
(KB)
2. Sebagai tindak lanjut dari masalah tersebut, kami telah melaksanakan

beberapa kegiatan penyuluhan dan pelatihan dengan rincian sebagai

berikut :

a. Pendidikan kesehatan tentang senam hamil

b. Pendidikan kesehatan tentang pentingnya posyandu rutin


102

c. Pendidikan kesehatan tentang manfaat perawatan payudara dan cara

melakukan perawatan payudara

d. Pendidikan kesehatan tentang manfaat Keluarga Berencana (KB)

3. Dari kegiatan kami tersebut, pendidikan kesehatan tentang senam hamil

yang dilaksanakan pada tanggal 8 juni 2021 jam 10.51WIB melaui media

grub whatsapp. Pendidikan kesehatan tentang pentingnya posyandu rutin

yang dilaksanakan pada tanggal 8 juni 2021 jam 11.17 WIB melalui

media grub whatsapp. Pendidikan kesehatan tentang manfaat perawatan

payudara dan cara melakukan payudara yang dilaksanakan pada tanggal 8

juni 2021 jam 11.43 WIB melalui media grub whatsapp. Pendidikan

kesehatan tentang manfaat Keluarga Berencana (KB) yang dilaksanakan

pada tanggal 8 juni 2021 jam 10.02 WIB melaui grub whatsapp.

Kegiatan tambahan ….

B. SARAN
1. Untuk Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan:

a. Agar mempersiapkan diri baik ilmu maupun ketrampilan jauh-jauh hari

sebelum pelaksanaan PKL-PKMD.

b. Sebelum kegiatan komunitas dimulai sebaiknya diadakan persamaan

persepsi antardosen pembimbing komunitas dalam hal materi

bimbingan komunitas agar kekompakan antar kelompok dapat terjalin.

c. Pada acara pembekalan konsep komunitas, mahasiswi/a diberi

gambaran dan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan yang ada di

komunitas.
103

d. Selalu membawa diri dengan betul dalam pergaulan di masyarakat dan

beradaptasi dengan norma-norma yang ada.

e. Selalu bekerjasama, gotong royong dan saling membantu baik terhadap

teman maupun masyarakat.

2. Untuk Masyarakat

a. Meningkatkan peran serta aktif dalam bidang kesehatan terutama

kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa.

b. Mampu memutuskan masalah kesehatan dalam keluarga.

c. Mampu mengatasi masalah kesehatan yang ada dalam keluarga.


104

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Meri. 2019. Definisi Kesehatan Masyarakat. (online),


(https://www.academia.edu/25186281/Definisi_Kesehatan_Masyarakat,
diakses 11 juni 2021).

Cahyani, Nurul, Dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori Dan Aplikasi.
Salemba Medika : Jakarta.

Iswanto, Jhoni. 2012. Bidan Komunitas. (online),


(http://www.sumbarsehat.com/2012/09/bidan-komunitas_17.html?
m=1#:~:text=Kebidanan%20berasal%20dari%20kata
%20%E2%80%9CBidan,mendapat%20izin%20melakukan%20praktek
%20kebidanan, diakses 11 juni 2021).

Iza, Nur. 2020. Sistem Sosial Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri.
Sumatera Utara.

Nur, Elika. 2010. Laporan Asuhan Komunitas. (online),


(https://id.scribd.com/doc/262518847/LAPORAN-ASUHAN-
KOMUNITAS, diakses 11 juni 2021).

Widyatun, Diah. 2012. Manajemen Kebidanan Komunitas. (online),


(http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/manajemen-kebidanan-
komunitas.html?m=1, diakses 11 juni 2021).

Setiawan. S. 2021. Keluarga Adalah. (online),


(https://www.gurupendidikan.co.id/keluarga-adalah/, diakses 11 juni
2021).

Saleh, Amiruddin. 2015. Modul 1 Pengertian Batasan Dan Bentuk Kelompok.


Jakarta : Universitas Terbuka.

Zamroni, Akhmad. 2016. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas XI


SMA/MA. Karanganyar : Graha Printama Selaras
105

LAMPIRAN

1. DOKUMENTASI PENYULUHAN POSYANDU BALITA


106

2. DOKUMENTASI PENYULUHAN SENAM HAMIL


107

3. DOKUMENTASI PENYULUHAN BREAST CARE


108

4. ABSENSI

Anda mungkin juga menyukai