Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENGAJUAN PROGRAM INOVASI

PREGNANCY MOMMY BAG DI PUSKESMAS PASUNDAN


KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA

Disusun oleh kelompok II:


Kristina Julianti Galingging
Nada Rahmadina
Septin Adri Anti Prawiro
Seri Rahayu
Sisca Oktavianti

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN PRODI PROFESI KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. karena karunia, rahmat dan hidayah-Nyalah
penyusun dapat menyelesaikan laporan pengajuan program inovasi Pregnancy
Mommy Bag ini. Penyusun berterimakasih kepada orang tua yang selalu memberi
support moral, pembimbing institusi dan pembimbing lahan yang selalu sabar
memberi bimbingan, serta teman-teman yang memberi semangat serta saran
dalam penyelesaian laporan ini.
Dengan laporan ini penyusun berharap dapat lebih bisa mengoreksi diri dalam
hal membuat asuhan serta berharap bermanfaat bagi orang lain. Laporan ini
disusun tidak tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu penyusun sangat
menerima kritik dan saran yang membangun.
Penyusun sangat berharap laporan ini dapat berguna di masa sekarang dan
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat dipahami dan bermanfaaat bagi
siapapun yang membacanya.

Samarinda, 04 Oktober 2022

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.......................................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................. 4
2.1 Pengertian Inovasi.................................................................................. 4
2.2 Tujuan.................................................................................................... 4
2.3 Penentu Keberhasilan............................................................................. 5
2.4 Tugas Pelaksanaan................................................................................. 5
BAB III PELAKSANAAN............................................................................... 6
3.1 Nama Program Inovasi........................................................................... 6
3.2 Bentuk Inovasi....................................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 10
4.1 Kegiatan Pelaksanaan............................................................................ 10
BAB V PENUTUP............................................................................................. 12
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 12
5.2 Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah salah satu tahap yang paling sensitif dan penting
dalam kehidupan orang tua, dan persalinan adalah peristiwa penting dalam
kehidupan seorang wanita. Durasi persalinan bervariasi pada wanita yang
berbeda dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, paritas, ukuran janin
dan berat janin. Salah satu faktor yang berpotensi mempengaruhi durasi
persalinan adalah olahraga dan aktifitas fisik masa kehamilan (Veisy et al.
2021).
Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai
ujung tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). (Kemenkes
RI, 2018). Hal ini merupakan upaya untuk mencapai target Sustainable
Development Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) secara global kurang dari 70
per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2030.
Penyebab utama kematian ibu hamil adalah perdarahan, hipertensi,
infeksi, dan penyebab tidak langsung, sebagian besar karena interaksi antara
kondisi medis yang sudah ada dan kehamilan (WHO, 2018). Kematian ibu
tertinggi pada tahun 2015 adalah karena eklampsia (34%), kedua adalah
karena perdarahan (28%), disebabkan karena penyakit (26%), dan lain-lain
(12%) (Sri and Mubarokah 2018).
Data profil kesehatan Indonesia menyatakan AKI di Indonesia 305 per
100.000 KH pda tahun 2015 (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan SDKI di tahun
2017 menyatakan AKB di Indonesia dalam 5 tahun terakhir adalah 24 per
1000 KH, artinya 1 dari 24 bayi meninggal sebelum berusia satu tahun
(Kemenkes RI, 2018). Dinas kesehatan kota samarinda pada tahun 2017
menyatakan jumlah AKI sebanyak 15 per 100.000 KH, sedangkan pada tahun

1
yang sama AKB di kota samarinda sejumlah 95 per 1000 KH (Dinkes Kota
Samarinda, 2017).
Edukasi tentang kesehatan tidak hanya melalui media social, buku, video,
televisi, ataupun koran, tetapi edukasi tentang kesehatan bisa dengan berbagi
cara seperti benner, spanduk dan bahkan tote bag. Tote bag tidak hanya
sebagai fungsional tetapi juga bisa digunakan untuk media informasi.
Pemilihan tote bag sebagai produk inovasi karena pentingnya posisi tote bag
dalam mendukung kegiatan sehari-hari, terutama dalam bidang ritel
(perdagangan), dimana tote bag banyak dipakai sebagai wadah dari belanjaan
yang dibeli oleh konsumen maupun bisa digunakan karena ramah lingkungan,
serta dapat digunakan sebagai media informasi (Yusvita et al. 2021). Tote bag
dapat membuat masyarakat tertarik untuk melihat karena gambar dan kata-
kata yang menarik dan bisa dibawa kemana-mana.
Dengan adanya inovasi yang penulis lihat yaitu “pregnancy Mommy
Bag” diharapkan ibu hamil menggunakan tote bag tersebut sebagai
penyimpanan buku KIA dan sumber informasi. Tote bag ini juga didesain
khusus sehingga anti air agar buku KIA tetap terjaga dan terhindar dari
kerusakan serta meminimalisir hilangnya buku KIA.
Untuk itu kami membuat Inovasi berupa Tote Bag yang diberi nama
“Pregnancy Mommy Bag”. Tote Bag ini dibuat sebagai tempat penyimpanan
buku/berkas ibu. Selain itu tote bag ini sebagai media informasi dan edukasi
yang yang berisi informasi seperti 10T, Jadwal kunjungan pemeriksaan
kehamilan, Tanda bahaya kehamilan dan 4T dalam kehamilan, sehingga
menambah pengetahuan ibu dan membantu ibu selalu mengingat informasi
mengenai kehamilan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kelas ibu hamil selama 60 menit, diharapkan peserta
dapat memahami tentang informasi yang diberikan.

2
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan kelas ibu hamil selama 60 menit, diharapkan
peserta dapat :
a. Mengetahui dan memahami informasi yang kami buat.
b. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti kelas
ibu hamil dalam kehidupan sehari-hari.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Inovasi
Inovasi menjadi salah satu kharakter yang menonjol pada kewirausahaan
dan inovasi dipandang sebagai faktor kunci bagi keberlangsungan dan daya
saing sebuah negara atau organisasi. Istilah inovasi merupakan proses untuk
meng kreasikan dan mengkombinasikan sesuatu yang baru, apakah dalam
bentuk produk, jasa, sistem, dan kebijakan yang memberikan nilai tambah
sosial dan ekonomis (Helmi 2018).

B. Teori Asuhan Kebidanan Antenatal Care (ANC)


1. Pengertian
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.
Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Permenkes nomor 21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan dan
pelayanan kontrasepsi. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat. Pelayanan Kesehatan Masa
Hamil adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan (Kemenkes
RI, 2021).
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan Antenatal
ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan

4
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai. Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu
dan anak dalam kehamilan,persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga
mental (Kemenkes RI, 2021).
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil wajib dilakukan melalui
pelayanan antenatal terpadu. Pelayanan antenatal terpadu merupakan
pelayanan kesehatan komprehensif dan berkualitas yang dilakukan
melalui: a. pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk
stimulasi dan gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir
sehat dan cerdas; b. deteksi dini masalah, penyakit dan
penyulit/komplikasi kehamilan; c. penyiapan persalinan yang bersih dan
aman; d. perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi; e. penatalaksanaan kasus serta
rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan; dan f. melibatkan ibu
hamil, suami, dan keluarganya dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu
hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi
penyulit/komplikasi (Kemenkes RI, 2021).

2. Cakupan Kunjungan Antenatal


Kunjungan antenatal adalah jumlah ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal (K6) sesuai standar yang ada di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu. Antenatal (K6) sesuai standar adalah Ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sebanyak 6 kali selama periode
kehamilan (K6) dengan ketentuan :
a. Satu kali pada trimester pertama
b. Dua kali pada trimester kedua
c. Tiga kali pada trimester ketiga

5
3. Standar Pelayanan Antenatal Care
Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh
standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan
yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T
adalah sebagai berikut (Kemenkes RI, 2021) :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid dan Difteri (Td) bila diperlukan.
Tabel rentang pemberian imunisasi Td dan lama pelindungannya
Imunisasi
Selang Waktu Minimal Lama Perlindungan
Td
Langkah awal pembentukan
Td 1 pembentukan kekebalan tubuh
terhadap penyakit Tetanus
Td 2 1 bulan setelah Td 3 tahun
Td 3 6 bulan setelah Td 5 tahun
Td 4 12 bulan setelah Td 10 tahun
Td 5 12 bulan setelah Td >25 tahun

g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan


h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil
bila diperlukan.
2) Tes hemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(anemia)
3) Tes pemeriksaan urine
4) Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria dan
Tripel Eliminasi (HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis B).
i. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
j. Tatalaksana kasus

6
4. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil, yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan 28 minggu sampai sebelum bayi
dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau
perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum merupa-kan suatu
kasus gawat darurat yang berkisar 3-5% dari seluruh persalinan.
Penyebab utama perdarahan antepartum yaitu plasenta previa dan
solusio plasenta; penyebab lainnya biasanya pada lesi local vagina/
serviks (Londok, Lengkong, and Suparman 2016). Dalam penelitian
Elizabet (2017) penyebab perdarahan yang paling tinggi disebabkan
oleh plasenta previa sebesar 92,9%, sedangkan solusio plasenta
sebesar 5,9 % , dan 1,2% penyebab yang lain.
b. Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut
merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila
pengeluaran berupa mukus bercampur darah dan mungkin disertai
mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila
pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban
pecah dini (KPD). Menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa
apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum untuk
melihat darimana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi Ph basa.
c. Gerakan janin tidak terasa
Gerakan janin terasa pada usia 20 minggu. Apabila ibu hamil
tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 28 minggu
atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat
janin atau bahkan kematian janin dalam uterus. Gerakan janin
berkurang atau bahkan hilang dapat terjadi pada solusio plasenta dan
ruptur uteri.

7
Janin harus bergerak paling sedikit 10 gerakan dalam 12 jam.
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring/beristirahat, makan dan minum. (Kusumawati, 2014). Jika
ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah usia 28 minggu atau saat
memasuki persalinan, maka perlu diwaspadai terjadinya gawat janin
atau kematian janin dalam uterus (Sandra 2018).
d. Nyeri perut hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur
uteri, solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur
uteri disertai syokk, perdarahan intraabdomen dan atau pervaginam,
kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal adalah suatu kelainan. Nyeri abdomen yang
mengindikasikan mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, terkadang dapat
disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir (Sandra 2018).
e. Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah tertentu adalah
sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Terkadang
karena sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang (Sandra 2018).
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre
eklampsi. Perubahan visual (penglihataan) secara tiba-tiba
(pandangan kabur) dapat berubah pada masa kehamilan
(Kusumawati, 2014).
f. Tekanan darah tinggi
Normal tekanan darah 120/80 mmHg, dikatakan tinggi jika
sistolik /distolik 140/90 mmHg sampai Tekanan darah 160/110
mmHg atau lebih. Kenaikan tekanan darah tinggi baik sistole

8
maupun diastole setelah 20 minggu usia kehamilan. Apabila diikuti
dengan protein urine yang postif 2 (+2) dan bengkak pada wajah dan
kaki.
Salah satu penyebab kematian ibu hamil yaitu hipertensi
dalam kehamilan. Hipertensi ini terjadi karena berbagai macam
faktor yang sudah dilakukan penelitian dari beberapa penelitian
ditemukan faktor-faktornya yaitu umur, tingkat pendidikan,
dukungan keluarga, stres, penambahan berat badan dan dukungan
keluarga (Basri, Akbar, and Dwinata 2018).

5. 4 T dalam Persiapan Kehamilan Sehat


Dalam melakukan perencanaan kehamilan yang sehat perlu
memerhatikan beberapa aspek penting yang dapat memperngaruhi proses
kehamilan, persalinan, hingga perawatan anak. Menurut Kemenkes RI
(2016) dalam buku ajar kesehatan Ibu dan Anak 4 T antara lain:
a. Terlalu Muda (usia <20 tahun)
Dalam penelitian Wawan dan Dewi (2017) usia kehamilan yang
telalu muda memiliki pengaruh bagi kesehatan reproduksi wanita
antara lain: alat reproduksi belum siap menerima kehamilan sehingga
dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kehamilan dini dan kurang
terpenuhinya gizi bagi dirinya sendiri, risiko anemia dan
meningkatnya angka kejadian depresi, berisiko pada kematian usia
dini, semakin muda perempuan memiliki anak pertama, semakin
rentan terkena kanker serviks, risiko terkena penyakit menular sksual,
dan kehilangan kesempatan mengembangkan diri.
b. Terlalu Tua (usia >35 tahun)
Bayi meninggal atau cacat, bahkan ibu meninggal saat persalinan
sering terjadi pada kehamilan usia 35 tahun ke atas. Ibu hamil pada
usia lebih dari 35 tahun lebih berisiko tinggi untuk hamil
dibandingkan bila hamil pada usia normal, yang biasanya terjadi
sekitar 21-30 tahun. Menurut dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K),

9
melahirkan di usia 35 tahun ke atas, bayi yang dilahirkan rentan
mengalami kelainan genetik. Pada usia reproduktif (25-35 tahun),
risiko bayi alami kelainan genetik 1:1000, sedangkan pada ibu yang
berusia di atas 35 tahun, risiko itu meningkat menjadi 1:4. Oleh
karena itu, baiknya usia ibu untuk melahirkan berada pada rentang 25-
35 tahun (Sibuean, Tandean, & Wagey, 2017).

c. Terlalu Dekat (jarak dari kehamilan sebelumnya <2 tahun)


Jarak kehamilan terlalu dekat adalah jarak antara kehamilan satu
dengan kehamilan berikutnya <2 tahun (24 bulan). Pada saat itu
kondisi rahim ibu belum pulih sempurna dan waktu ibu menyusui dan
merawat bayinya menjadi berkurang. Penelitian yang dilaporkan
dalam Journal Of The American Medical Assosciation menyatakan
bahwa ibu yang sudah hamil kembali setelah 6 bulan kelahiran
meningkatkan 405 risiko melahirkan prematur dan meningkatkan 61%
risiko anak lahir dengan berat badan yang rendah (Saraswati C, 2017).

d. Terlalu Banyak (telah melahirkan > 4 anak)


Dalam penelitian Mariyona K. (2019) menyatakan bahwa
(72,5%) diantaranya mengalami komplikasi antara lain mengalami
anemia, perdarahan kehamilan muda, preeklamsi, dan ketuban pecah
dini. Ibu yang paritasnya lebih dari 4 berisiko mengalami komplikasi
obstetric 1,86 kali lebih besar daripada ibu dengan paritas 3.
Grandemulti (terlalu banyak anak) meningkatkan risiko terjadinya
gangguan kesehatan yang dapat berupa anemia dan kurang gizi,
tekanan darah tinggi (preeklamsi), perdarahan, dan ketuban pecah
dini. Setiap persalinan, ibu akan mengeluarkan darah dalam jumlah
cukup banyak sehingga semakin sering ibu melahirkan akan semakin
banyak kehilangan darah dan cadangan zat besi akan semakin
berkurang. Apabila diet ibu tidak cukup besi maka ibu akan anemis.

10
C. Penentu Keberhasilan
Penentu Keberhasilan inovasi meliputi Terlaksananya program inovasi
ditentukan oleh:
1. Faktor manusia atau SDM ( teknis dan human realtion).
2. Faktor pengelola (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi).
3. Faktor sarana (untuk latihan dan kegiatan kelompok belajar).

D. Tugas Pelaksana
1. Mahasiswa Pendidikan Profesi Bidan
a. Menjelaskan tujuan dan kegiatan inovasi
b. Mempersiapkan kegiatan inovasi yang meliputi penyusunan jadwal,
penentuan lokasi, mengirimkan undangan, dan menyiapkan media
latihan atau ala-alat peraga.
c. Bertindak sebagai pemateri dan instruktur senam pada kegiatan inovasi.
d. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada ibu hamil.
e. Menggali pernyataan-pernyataan positif maupun negatif tentang inovasi
f. Membuat laporan inovasi dan diserahkan kepada pihak puskesmas,
sekolah, dan kampus.

11
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN

A. Nama Program Inovasi


Pregnancy Mommy Bag

B. Bentuk Inovasi
Tote bag adalah produk inovasi karena pentingnya posisi tote bag dalam
mendukung kegiatan sehari-hari, terutama dalam bidang ritel (perdagangan),
dimana tote bag banyak dipakai sebagai wadah dari belanjaan yang dibeli
oleh konsumen maupun bisa digunakan karena ramah lingkungan, serta dapat
digunakan sebagai media informasi (analisis usaha).

Tote bag merupakan ramah lingkungan terbuat dari bahan kain kanvas
yang dapat digunakan berulang kali dan pada bagian depan serta belakang
menggunakan bahan Albatros merupakan bahan cetak spanduk yang memiliki
karakteristik ringan, tipis, halus, mengkilat dan tahan air. Ukuran tote bag
panjang = 25 cm, tinggi = 34,5 cm, lebar/tebal = 10 cm. tujuan dari tote bag
ini adalah sebagai wadah informasi dan berbagi informasi agar ibu lebih
memahami dan mengingat mengenai 10T dalam pemeriksaan kehamilan,
Jadwal kunjungan ANC, tanda bahaya kehamilan serta 4T dalam kehamilan.
Fungsi dari tote bag ini adalah untuk penyimpanan buku KIA dan sebagai
sumber informasi, dimana dengan adanya tote bag ini bisa membantu ibu
agar buku KIA tidak mudah hilang dan agar tidak basah saat terkena air.

Inovasi Pregnancy Mommy Bag merupakan media pemberian informasi


pada ibu hamil mengenai Standar pelayanan Antenatal Care. Adapun
kekurangan dan kelebihan dari inovasi ini sendiri yaitu:
1. Kelebihannya adalah
a. Menarik perhatian sasaran
b. Sasaran dapat memperoleh informasi
c. Ringan namun sangat kuat
d. Dapat digunakan kemana saja
e. Mampu memuat banyak barang namun tetap terlihat stylish terutama
buku KIA
f. Memiliki desain yang beragam

12
g. Tahan air sehingga jika hujan barang yang berada dalam tote bag
tidak basah
2. Kekurangannya adalah
a. Dapat digunakan untuk keperluan lain
Diharapkan melalui media inovasi Pregnancy Mommy Bag ini dapat
menambah pengetahuan ibu hamil. Kami juga mengadakan penyuluhan
Standar Pelayanan ANC dan Cakupan Kunjungan ANC agar para ibu
hamil dapat memahami dan mengerti akan kegunaan Pregnancy Mommy
Bag ini. Berikut susunan acara yang akan dilakukan.

Tabel 2. 1 susunan acara penyuluhan dan sosialisasi inovasi Pregnancy


Mommy Bag
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. Pembukaan a. Memastikan seluruh peserta a. Peserta memasuki ruang


memasuki ruang
5 menit b. Menjawab salam dan
penyuluhan
memperhatikan.
b. Memberi salam dan
c. Memperhatikan
perkenalan diri.
d. Memperhatika dan
c. Menjelaskan tujuan
memjawab pertanyaan
penyuluhan

d. Menggali pengetahuan
peserta mengenai informasi
gambaran yang akan
disampaikan

2. Pre test a. Memberikan soal pre test a. Mengerjakan soal pre test

10 menit

13
3. Pelaksanaan : a. Menjelaskan tentang materi Menyimak dan memperhatikan.
penyuluhan :
15 menit
1. Asuhan Antenatal Care
2. Cakupan Kunjungan
Antenatal Care
3. Standar Pelayanan
Antenatal Care

4. Evaluasi a. Memberikan kesempatan a. Peserta bertanya


kepada peserta untuk
15 menit b. Memperhatikan
bertanya
c. Mengerjakan soal pre test
b. Menjawab pertanyaan
peserta

c. Memberikan soal Post Test

5. Penutup : a. Kesimpulan a. Memperhatikan

5 menit b. Memberi salam penutup b. Menjawab salam


dan terima kasih.

14
C. Waktu Dan Tempat Kegiatan
Hari/tanggal : 4 Oktober 2022
Jam : 09.00 Wita s/d selesai
Tempat : Puskesmas Pasundan Samarinda

D. Sasaran Peserta
Peserta penyuluhan kelas ibu hamil adalah ibu hamil Trimester 1 sampai
3 di Puskesmas Pasundan Samarinda.

E. Panitia
Demi kelancaran acara kami membentuk kepanitiaan dalam pelaksanaan
penyuluhan ini. Berikut adalah pembagian tugas masing-masing:
No. Struktur Nama

1. Moderator Sisca Oktavianti

2. Pemateri Kristin Julianti G

3. Notulen, Absensi Seri Rahayu

4. Instruktur Senam 1. Nada Rahmadina

2. Septin Adri Anti P

F. Sumber Dana
Dalam kegiatan penyuluhan kesehatan kali ini, ada anggaran dana yang
didapat maupun yang dikeluarkan agar penyuluhan ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini diperoleh dari dana uang kas kelompok II mahasiswa Profesi
Kebidanan Poltekkes Kaltim sejumlah Rp. 410.000. Berikut rincian biaya
yang di gunakan:
Tabel 2. 2 Rincian biaya inovasi Pregnancy Mommy Bag
Biaya Keterangan

Doorprize Rp. 100.000

15
Foto Copy Rp. 10.000

Tote Bag Rp. 300.000

Total Rp. 410.000

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kota Samarinda. 2017. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun
2016. Samarinda

Fatimah, Dewi. 2021. “Jurnal Bimbingan Konseling.” Jurnal Bimbingan


Konseling 4(1): 23–29.

Helmi, Avin Fadilla. 2018. “Model Determinan Perilaku Inovatif Pada Mahasiswa
Yang Berwirausaha.” Model Determinan Perilaku Inovatif pada Mahasiswa
yang Berwirausaha 38(2): 134–46.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di


Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Sri, Handayani, and Kismi Mubarokah. 2018. “Kondisi Demografi Ibu Dan Suami
Pada Kasus Kematian Ibu.” Higeia Journal of Public Health Research and
Development 3(5): 99–108.

Veisy, A., Mohammad Alizadeh Charandabi, S., Hematzadeh, S., &


Mirghafourvand, M. (2021). Effect of prenatal aerobic exercises on maternal
and neonatal outcomes: A systematic review and meta‐analysis. Nursing
Open, 8(5), 2301. https://doi.org/10.1002/NOP2.838

Yusvita, Gita et al. 2021. “Analisis Usaha Tote Bag Ramah Lingkungan Sebagai
Solusi Guna Mengurangi Sampah Plastik.” Go-Integratif : Jurnal Teknik
Sistem dan Industri 2(01): 12–23.

16
17

Anda mungkin juga menyukai