Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III FISIOLOGIS

DI PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG

Oleh :

Nama : Diyanatun Nuroniyah


Nim : (201503008)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK

2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III FISIOLOGIS DI


PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG

OLEH MAHASISWA ATAS NAMA DIYANATUN NURONIYAH NIM 201503008

TELAH DISAHKAN PADA

HARI :

TANGGAL :

TEMPAT :

MAHASISWA

DIYANATUN NURONIYAH

NIM 201503008

PEMBIMBING PENDIDIKAN PEMBIMBING


KLINIK

RINI HAYU L, SST.,M.Kes

NIK.031982180720061215
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kekuatan dan kuasa-Nya
karena berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan yang
berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Fisiologis” Di Poli KIA Puskesmas
Bareng Kabupaten Jombang tanpa halangan apapun.

Dalam kesepatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr Ririn Probowati selaku Ketua STIKES Pemkab Jombang.


2. Erika Agung M.,SST.,M.Kes. selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKES Pemkab
Jombang.
3. Rini Hayu Lestari.,SST.,M.Kes. selaku Pembimbing Pendidikan Praktik PKK 1
Tahun 2022 STIKES Pemkab Jombang.
4. Ulfa Ida.,SST selaku Pembimbing Klinik Praktik PKK 1 Tahun 2022 di
Puskesmas Bareng.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan asuhan pemenuhan kebutuhan dasar


manusia ini masih banyak kekurangan, sehingga apa yang tertulis dalam asuhan ini jauh dari
kata sempurna. Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan asuhan ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga berguna bagi penulis
maupun pihak lain yang membaca.

Jombang , 08 Januari 2022

Penulis

DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................................

1.2 Tujuan.....................................................................................................................

1.3 Manfaat...................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................

2.1 Konsep Teori Kehamilan........................................................................................

2.2 Konsep Dasar Kebidanan Kehamilan.....................................................................

2.3 Konsep Asuhan Kebidanan Kehamilan.................................................................


BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................................

3.1 Pengkajian..............................................................................................................

3.2 Interpretasi Data.....................................................................................................

3.3 Identifikasi Masalah Potensial................................................................................

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera................................................................................

3.5 Intervensi................................................................................................................

3.6 Implementasi..........................................................................................................

3.7 Evaluasi..................................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................

5.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan kebidanan merupakan asuhan yang diberikan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir atau neonatus, dan pemilihan metode kontrasepsi atau
KB secara komprehensif sehingga bisa untuk menurunkan AKI dan AKB.
Kehamilan adalah suatu proses yang fisiologis terjadi pada seorang wanita, akan
tetapi keadaan yang fisiologis tersebut dapat saja berubah menjadi suatu keadaan yang
patologis sehingga menyebabkan komplikasi baik pada ibu maupun pada bayi. Hal ini
yang menjadi alasan penting dilakukannya upaya menjaga kesehatan ibu dan anak
menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu perlu
dilakukannya suatu deteksi dini pada ibu hamil serta dilakukannya asuhan yang
komprehensif supaya dapat meminimalkan kejadian komplikasi baik pada ibu maupun
bayi (Kemenkes RI, 2018).
Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui asuhan
antenatal yang efektif adalah mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental
sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses
kelahiran bayi. Di dalamnya juga harus dilakukan deteksi abnormalitas atau komplikasi
dan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan. Pada
asuhan kehamilan juga dikembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi, membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial dan mempersiapkan
rujukan apabila diperlukan.

Asuhan ini dilakukan juga dengan tujuan mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang merupakan suatu indikator suatu negara
ataupun daerah untuk mengetahui tingkat kesejahteraan warganya dimana dapat dilihat
dari keberhasilan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan yang bermutu.

Asuhan kebidanan kehamilan komprehensif adalah upaya pemberian asuhan


kebidanan kepada ibu hamil secara menyeluruh atau komprehensif. Dampak bila tidak
dilakukannya asuhan kebidanan secara komprehensifadalah dapat meningkatkan resiko
terjadinya komplikasi baik pada ibu maupun janin atau bayi. Oleh karena itu perlu
dilakukannya asuhan secara komprehensif pada ibu hamil fisiologis guna menjaga
kualitas kesehatan ibu saat menjalani kehamilannya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan dan mengaplikasikan secara langsung Asuhan Kebidanan
Kehamilan Trimester III Normal di PKM Bareng Kabupaten Jombang
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengumpulan data dasar, baik data subjektif maupun data
objektif pada ibu hamil trimester III Normal di PKM Bareng Kabupaten
Jombang.
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada Ibu hamil trimester III di
PKM Bareng Kabupaten Jombang.
3. Membuat Intervensi yang sesuai pada Ibu hamil trimester III Normal di
PKM Bareng Kabupaten Jombang.
4. Melakukan Implementasi yang telah ditetapkan sesuai intervensi pada Ibu
hamil trimester III Normal di PKM Bareng Kabupaten Jombang.
5. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu hamil trimester III
Normal di PKM Bareng Kabupaten Jombang.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan pada Ibu hamil
trimester III Normal di PKM Bareng Kabupaten Jombang
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi penulis, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
secara langsung sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama di akademik, serta menambah wawasan dalam penerapan proses
manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester III fisiologis.
1.3.2 Bagi Institusi Kesehatan Berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
sebagai tambahan pengetahuan serta informasi dan sebagai bahan masukan
institusi pendidikan dalam penerapan proses manajemen Asuhan Kebidanan Ibu
hamil trimester III fisiologis.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan


2.1.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam
atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
lahir .
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi
dalam 3 trimester : trimester I, dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan (0-12
minggu), trimester II, dimulai dari bulan keempat sampai enam bulan (13-28
minggu), trimester III dari bulan tujuh sampai Sembilan bulan (29-42 minggu).

2.1.2 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester III


a) Sistem Reproduksi
Pada kehamilan cukup bulan ketebalan dinding uterus awalnya 5 mm dan
beratnya 2 ons menjadi lebih dari 2 pon. Pembesaran uterus ikut
menyebabkan adanya kontraksi Braxton Hicks karena perenggangan sel-
sel otot uterus.

No Tinggi Fundus Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan


Uteri (Leopold) (minggu)
(cm)

1 12 3 jari atas simfisis 12


2 16 Pertengahan pusat dan 16
simfisis

3 20 3 jari bawah pusat 20

4 24 Sepusat 24

5 28 3 jari atas pusat 28

6 32 Pertengahan pusat dan 32


procesus xifoideus 1 (px)

7 36 1-2 jari bawah px 36

8 40 2-3 jari bawah px 40

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh


estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu
normal kurang lebih 30 gram.
Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000
gram. Perubahan uterus adalah sebagai berikut: pada minggu ke-16 dari
luar, fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke
simfisis, pada minggu ke-20 fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah
pusat, pada minggu ke-24 fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat,
pada minggu ke-28 fundus uteri terletak kira- kira 3 jari diatas pusat atau
sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifodeus, pada minggu ke-39
fundus uteri terletik diantara setengah jarak pusat dari prosessus xifodeus,
padmingguke-36 fundus uteri terle terletak kira-kira 3 jari dibawah
prosessus xifodeus xifodeus, pada minggu ke-40 fundus uteri turun
kembali dan. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida
turun dan masuk ke dalam rongga panggul Vagina, terjadi pembuluh darah
vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru (tanda
Chadwick), kekenyalan (elastis). Vagina bertambah artinya daya
direnggang bertambah, sebagai persiapan persalinan .
b) Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan
duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan hormon progesterone
menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta
(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat
kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum.
Pada ibu hamil payudara membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan
papilla akibat pengaruh melanofor, puting susu membesar dan menonjol.
Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aerola mamae
disebut tuberkel Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun.
Puting susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi
susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester ketiga.
c) Sistem Muskuloskletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone dan elastin dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan
persendian. Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah:
Peregangan otot - otot dan Pelunakan ligamen - ligamen Area yang paling
dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut adalah:
a) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
b) Otot-otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
c) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
d) Sistem Pencernaan
Pada usus besar menyebabkan konstipasi karena waktu transit
melambat dan air banyak diserap sehingga menyebabkan peningkatan
flatulen karena usus mengalami pergeseran usus akibat desakan dari uterus
yang makin besar.
e) Sistem Perkemihan (Traktus Urinaria)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing mulai tertekan kembali.
Pada akhir kehamilan, akan terjadi poliuria akibat kepala janin sudah
mulai turun ke pintu atas panggul menekan kandung kemih dan
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada
kehamilan, sehingga filtrasi di glomerulus juga meningkat.
f) Sistem Respirasi
Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama
kehamilan, Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran
rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang
wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic breathing).
g) Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat. Pada ibu hamil basal metabolic rate (BMR) bertambah tinggi hingga
15-20 % yang umumnya ditemui pada trimester ketiga dan membutuhkan
banyak kalori untuk dipenuhi sesuai kebutuhannya.
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sedangkan
pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah
berat badan per minggu masing-masing 0,5 kg dan 0,3 kg.

2.1.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III


Pada masa ini ibu menjadi sangat bergantung dengan pasangannya, ibu
membutuhkan banyak perhatian dan cinta dari pasangannya. Dukungan dan kasih
seorang suami dan orang terdekat sangat dibutuhkan. Pada masa ini ibu mulai
sibuk mempersiapkan diri, mempersiapkan persalinan, dan mempersiapkan
mengasuh anaknya. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti nama, baju,
dan tempat tidur. Ibu mulai bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian
tugas selama masa-masa menjelang melahirkan hingga bayi lahir. Pergerakan dan
aktivitas janin semakin terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin adalah bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.
Peningkatan keluhan, ukuran, dan bentuk tubuh pada trimester III dapat
menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap aktivitas seksual menurun.

2.1.4 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III


Pada setiap kunjungan antenatal, bidan harus mengajarkan kepada ibu
bagaimana mengenali tanda-tanda ketidanyamanan ini, dan menganjurkan untuk
datang ke fasilitas kesehatan jika ia mengalami tanda-tanda tersebut. Dari
beberapa pengalaman, akan lebih baik memberikan pendidikan kepada ibu dan
anggota keluarga, khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan
didampingi untuk mendapatkan asuhan.

a. Odema pada tungkai


Odema atau bengkak pada tungkai disini adalah disebabkan karena
pembesaran uterus yang mengakibatkan tekanan pada pelvik sehingga
menimbulkan gangguan sirkulasi, hal ini terjadi saat ibu hamil duduk atau
berdiri terlalu lama. Untuk meringankan atau mencegah edema, sebaiknya
ibu hamil menghindari menggunakan pakaian ketat, tidak mengkonsumsi
makanan yang berkadar garam tinggi. Saat bekerja atau istirahat hindari
duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Saat istirahat, naikkan
tungkai selama 20 menit berulang–ulang. Sebaiknya ibu hamil makan
makanan tinggi protein.
b. Sering Buang Air Kecil (BAK)
Seringnya buang air kecil (BAK) pada ibu hamil khususnya saat TM III
disebabkan semakin membesarnya uterus yang disebabkan karena terjadi
penurunan bagian bawah janin sehingga menekan kandung kemih. Upaya
untuk meringankan dan mencegah sering BAK, ibu hamil dilarang untuk
menahan BAK, upayakan untuk mengosongkan kandung kemih saat terasa
ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga
keseimbangan cairan. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu
tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum di malam hari, tetapi bila
ya, batasi minum setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus
membatasi minum yang mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola
dengan coffeine. Saat tidur ibu hamil dianjurkan menggunakan posisi
berbaring miring ke kiri dengan kaki ditinggikan, dan untuk mencegah
infeksi saluran kemih selesai BAK alat kelamin di bersihkan dan
dikeringkan.
c. Hemoroid
Hemoroid sering terjadi pada ibu hamil karena bertambahnya usia
kehamilan pada ibu dimana terjadi peningkatan progesteron yang
menyebabkan peristaltik usus lambat dan juga oleh vena haemorroid
tertekan karena pembesaran uterus. Hemoroid dapat juga terjadi karena
adanya konstipasi. Haemorroid dapat dicegah atau meringankan efeknya
dapat dilakukan dengan menghindari hal yang menyebabkan konstipasi,
atau menghindari mengejan pada saat defekasi. Ibu hamil harus
membiasakan defikasi yang baik, jangan duduk terlalu lama di toilet.
Membiasakan senam secara teratur, dan saat duduk pada bak yang berisi
air hangat selama 15–20 menit, dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
d. Sakit Punggung
Sakit punggung dapat terjadi karena pembesaran uterus ibu sehingga
menyebabkan hiperlordosis pada tulang belakang ibu. Pencegahan yang
dapat dilakukan seperti menghindari sikap hiperlordosis, tidak memakai
sepatu atau sandal hak tinggi, mengupayakan tidur dengan kasur yang
nyaman. Selalu berusaha mempertahankan postur tubuh, menghindari
sikap membungkuk, menekuk lutut saat mengangkat barang, melakukan
olahraga secara teratur, senam hamil atau yoga. Ibu hamil harus
berkonsultasi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk menghindari
penambahan berat badan secara berlebihan.
e. Nyeri Ulu Hati
Hal ini dapat terjadi karena produksi progesterone yang meningkat,
pergeseran lambung karena pembesaran uterus, dan apendiks bergeser ke
arah lateral dan keatas sehingga menimbulkan refluks lambung yang dapat
mengakibatkan rasa nyeri pada ulu hati.
f. Insomnia
Ketidaknyamanan ini timbul akibat uterus yang membesar,
ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin, terutama
jika janin tersebut aktif.
g. Hiperventilasi dan sesak nafas
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai pada
akhir kehamilan. Ibu hamil dapat terserang nafas sesak oleh karena
pembesaran uterus dan pergeseran organ–organ abdomen. Pembesaran
uterus membuat pergeseran diafragma naik sekitar 4 cm. Ada kalanya
terjadi peningkatan hormon progesterone membuat hyperventilasi.
Hiperventilasi akan menurunkan kadar dioksida. Uterus membesar dan
menekan diafragma sehingga menimbulkan rasa sesak.

2.1.5 Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil TM III


a. Pencegahan edema Pada Tungkai
adapun cara penangaannya adalah sebagi berikut:.
 Hindari menggunakan pakaian ketat
 Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
 Posisi menghadap kesamping saat berbaring
b. Sering Buang Air Kecil atau BAK
Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:
 Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya mencangkup
sebab terjadinya
 Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
 Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak
minum saat siang hari
 Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sangat mengganggu tidur pada malam hari
 Batasi minum kopi, teh atau soda
 Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga
kebersihan genetalia, yaitu keringkan air daerah genetalia setelah
selesai cebok dan sebelum memakai celana dalam agar tida
lembab.
c. Hemoroid
Cara meringankan/mencegah :
 Menghindari konstipasi
 Menghindari ketegangan selama defekasi
 Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya
memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
 Kompres es atau garam Epsom
 Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot perineal
 Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
d. Sakit Punggung
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
 Postur tubuh yang baik
 Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
 Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan
tanpa istirahat
 Gunakan sepatu bertumit rendah, sepatu tumit tinggi tidak stabil dan
memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis
 Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh
bantalan pemanas, mandi air hangat, duduk di bawah siraman air
hangat)
 Kompres es pada punggung
 Pijatan atau usapan pada punggung
 Untuk istirahat atau tidur, gunakan kasur yang menyokong atau
gunakan bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan
meringankan tarikan dan regangan.
e. Nyeri ulu hati
Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan nyeri ulu hati pada ibu hamil
TM III yaitu :
 Makan dengan porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering.
 Konsumsi makanan dengan tekstur lunak atau cair.
 Hindari makanan pemicu naiknya asam lambung.
 Perhatikan posisi duduk saat makan.
 Gunakan pakaian longgar dan nyaman.
 Tinggikan posisi kepala saat tidur.
f. Insomnia
Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia pada ibu hamil TM
III yaitu:
 Ibu hamil diharapkan menghindari rokok dan minuman beralkohol. Selain
membahayakan janin, rokok dan alkohol juga membuat ibu hamil sulit
tidur.
 Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Menghindari kafein dapat
membuat seseorang susah tidur dan membuat jantung berdebar. Selain
terdapat pada kopi, kafein juga terdapat pada teh soda, dan cokelat.
 Batasi waktu olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum tidur. Melakukan
latihan fisik atau berolahraga ringan selama hamil memang sangat baik
untuk menunjang kesehatan fisik dan mental ibu. Namun, jangan sampai
karena berolahraga, tubuh ibu tidak sempat untuk beristirahat cukup
setelah berolahraga.
 Usahakan tidur sebentar di siang hari. Tidur di siang hari dapat membantu
ibu mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di siang hari cukup dilakukan 30
sampai 60 menit saja. Jika ibu terlalu lama tidur siang, bisa jadi ibu tidak
dapat tidur di malam hari.
 Buat jadwal yang teratur. Mengatur waktu tidur dan bangun akan
membantu ibu untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya.
Untuk mempermudah tertidur, usahakan agar ibu tenang dan rileks.
 Biasakan miring kiri. Biasakan tidur dalam posisi miring ke kiri mulai
trimester pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur miring ke kiri juga
akan membantu darah dan nutrisi mengalir lancar ke janin dan rahim, serta
membantu ginjal untuk sedikit memperlambat produksi urine.
Membiasakan tidur dalam posisi ini juga bermanfaat untuk membantu ibu
tidur lebih optimal ketika perut semakin membesar pada trimester III.
 Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum pada
pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada
malam hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam hari.
Sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
 Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan membuat
ibu hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino tryptophan yang
terdapat dalam susu akan meningkatkan kadar serotonin dalam otak dan
membantu ibu hamil tidur. Susu juga akan membangkitkan hormone
melatonin dalam darah yang membuat seseorang menjadi mudah
mengantuk.
g. Sesak Nafas dan Hiperventilasi
Cara menangulanginya adalah :
 Jelaskan penyebab fisiologisnya
 Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik nafas panjang
 Mendorong postur tubuh yang baik
 Anjurkan untuk menarik nafas dalam dan lama, hembuskan dengan
rileks.
 Atur pernafasan secara tenang dan nyaman.

2.1.6 Tanda-tanda Dini Bahaya Ibu dan Janin Masa Kehamilan Tua
Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit atau komplikasi kehamilan.
Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan
penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:
1) Sakit kepala, Sakit kepala yang hebat atau yang menetap timbul pada ibu
hamil mungkin dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
2) Perdarahan, Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah
merupakan tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
3) Demam, Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
dalam rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya
pada kehamilan.
4) Batuk lama, Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut
dan dapat dicurigai ibu hamil menderita TB.
5) Sesak nafas atau sukar bernafas, Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil
sering merasa sedikit sesak bila bernafas karena bayi menekan paru-paru ibu.
Namun apabila hal ini terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.
6) Gerakan janin, Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan
keempat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini,
gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu hamil
harus waspada.
7) Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik diri, bicara
sendiri, tidak mandi, dsb. Selama kehamilan, ibu bisa mengalami perubahan
perilaku. Hal ini disebabkan karena perubahan hormonal. Pada kondisi yang
mengganggu kesehatan ibu dan janinnya maka akan dikonsulkan ke psikiater.

2.1.7 Tanda Gejala Persalinan


Tanda pasti terjadinya persalinan :
a) Timbulnya his yang adekuat disertai dengan nyeri melingkar pada bagian
punggung sampai ke perut bagian depan yang bersifat teratur dengan
frekuensi minimal 3.10’.30”.
b) Terjadi penipisan serta pembukaan serviks
c) Keluarnya lendir bercampur darah (Bloody show) pada jalan lahir
d) Pecahnya atau merembesnya selaput ketuban (Premature Rupture
Membrane).

2.2 Konsep Dasar Kebidanan Kehamilan


2.2.1. Asuhan Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi
dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila
kehamilan direncanakan, akan memberi rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi
di sisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita untuk beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan yang bersifat
fisiologis maupun psikologis.

2.2.2. Tujuan Asuhan Kehamilan


Secara umum tujuan asuhan kehamilan ,adalah sebagai berikut :
1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi.
3. Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama kehamilan.
4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat bagi ibu dan bayi
dengan trauma yang seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif dapat
berjalan normal.
6. Mempersiapkan ibu dan keluarga untuk dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal.
2.2.3. Pelayanan Antenatal Terpadu
Pelayanan kesehatan ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan
persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Pelayanan Antenatal Terpadu merupakan
pelayanan komprehensif dan berkualitas mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit
menular selama kehamilan.
Bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
a. Sasaran Pelayanan: Semua ibu hamil dan suami/keluarga diharapkan ikut
serta minimal 1 kali pertemuan. Untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar minimal 4 kali selama kehamilan. Kontak 4 kali
dilakukan sebagai berikut.
1) 1 kali pada trimester pertama, yaitu sebelum usia kehamilan 0-12
minggu
2) 1 kali pada trimester kedua, yaitu selama umur kehamilan 13–28
minggu
3) 2 kali pada trimester ketiga, yaitu selama kehamilan 29–42 minggu.
Pelayanan antenatal bisa lebih dari 4 kali bergantung pada kondisi ibu dan
janin yang dikandungnya. Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat
dipisahkan dengan pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir.
Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan
ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas. Dalam
pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa
kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit
yang dialami ibu hamil dan melaksanakan rujukan dengan cepat dan tepat sesuai
dengan indikasi medis, dan dengan melakukan intervensi yang adekuat
diharapkan ibu hamil siap menjalani persalinan.
Setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai risiko mengalami
penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal harus dilakukan
secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang
berkualitas seperti
1) Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar
kehamilan berlangsung sehat
2) Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit atau komplikasi
kehamilan
3) Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4) Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
terjadi penyulit atau komplikasi
5) Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila
diperlukan
6) Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga kesehatan
gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit atau komplikasi.

2.2.4. Refocusing ANC


Refocusing ANC adalah suatu intervensi terarah akan memberikan
kerangka asuhan antenatal yang efektif. Pada pemeriksaan ANC telah dilakukan
Refocusing ANC diantaranya:
a. Skrening Disease (Deteksi dini komplikasi / penyakit) seperti : menanyakan
riwayat penyakit pasien, baik riwayat penyakit yang pernah atau belum
pernah diderita, riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular
dalam keluarga.
b. Health Promosion (Promosi Kesehatan) seperti: memberikan konseling
kepada ibu sesuai dengan kebutuhan pasien diantaranya promosi kesehatan
mengenai gizi seimbang, pola istirahat dan pola aktivitas.
c. Birth Preparadness (Persiapan Persalinan) yaitu menganjurkan ibu untuk
mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi, mempersiapkan biaya
persalinan yang dibutuhkan, penolong persalinan, dan donor darah.
d. Emergency Rediness (Kegawat daruratan) yaitu kesiapan menghadapi
komplikasi diantaranya kegawat daruratan serta rujukan dalam kondisi
optimal dan tepat waktu ke tempat yang fasilitas rujukannya memiliki
sarana yang lebih lengkap. Diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para
ibu dan bayi baru lahir.

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Kehamilan


Tanggal : Tanggal dilakukannya pengkajian kepada pasien

Jam : Jam dilaukannya pengkajian terhadap pasien

1. Pengkajian
A. Data Subjektif : Berisi data anamnesa kepada pasien, yang bertujuan untuk
mengetahui status dan keluhan berdasarkan komunikasi wawancara yang dilakukan
kepada pasien.
a) Biodata :

1) Nama Ibu : Untuk mengenal identitas istri (Handayani, 2017).


2) Usia Ibu : Wanita dianjurkan hamil pada rentan usia 20-35 tahun
(Handayani, 2017).
3) Agama : Mengetahui keyakinan yang dianut oleh ibu (Handayani,)
2017).
4) Suku : Mengetahui adat budaya yang berlaku di masyarakat tersebut
(Handayani, 2017).
5) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan (Handayani, 2017).
6) Pekerjaan : Mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi (Handayani, 2017).
7) Alamat ibu : Mempermudah tenaga kesehatan untuk mengetahui dimana
ibu tinggal dan seberapa jauh jarak tempuh menuju pelayanan
kesehatan (Handayani, 2017).
8) Nomor Telp : Untuk mempermudah melakukan komunikasi dengan klien.
9) Penghasilan : Untuk mengetahui pemasukan keuangan ibu agar dalam
memberikan konsultasi bisa menyesuaikan keadaan keuangan
keluarga. Semisal dalam hal pemberian nutrisi.
10) Nama suami: Untuk mengenal identitas suami (Handayani, 2017).
11) Umur suami: Untuk mengetahui cara komunikasi yang cocok dengan klien.
12) Agama : Mengetahui keyakinan yang dianut oleh suami (Handayani,
2017).
13) Suku : Mengetahui adat budaya yang berlaku di masyarakat tersebut
(Handayani, 2017).
14) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan (Handayani, 2017).
15) Pekerja :Mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi (Handayani, 2017).
16) Alamat : Mempermudah tenaga kesehatan untuk mengetahui tempat
tinggal dan seberapa jauh jarak tempuh menuju pelayanan
kesehatan (Handayani, 2017).
17) Nomor Suami: Untuk mempermudah melakukan komunikasi dengan klien.
18) Penghasilan : Untuk mengetahui pemasukan keuangan ibu agar dalam
memberikan konsultasi bisa menyesuaikan keadaan keuangan
keluarga. Semisal dalam hal pemberian nutrisi.

b) Alasan Kunjungan
Sesuatu yang mendasari ibu untuk datang ke layanan kesehatan. Alasan yang
membuat pasien datang berhubungan kehamilannya, Kunjungan yang ke ......

c) Keluhan Utama
Keluhan yang sering dialami ibu hamil pada trimester 3 seperti kram, sering
BAK, konstipasi, varises pada kaki, nyeri punggung bagian bawah, sesak nafas
akibat pembesaran bayi.
d) Riwayat Menstruasi
Untuk mengkaji siklus haid dan dapat digunakan untuk mengetahui HPHT pada
ibu. Data yang diperoleh sebagai gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Menarche (pertama kali haid), siklus (jarak antara menstruasi
yang dialami dengan menstruasi berikutnya), lamanya menstruasi, banyaknya
darah, bau, warna, konsistensi, ada dismenorhe dan flour albus atau tidak,
keluhan (keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi).

e) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas


1. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui beberapa kejadian maupun komplikasi yang terjadi pada
kehamilan saat ini (Handayani, 2017). Yang meliputi
 HPHT : Untuk menghitung usia kehamilan
 HPL : Untuk mengetahui perkiraan kelahiran.
 ANC (Antenatal Care) : Untuk mengetahui periksa teratur atau tidak,
tempat ANC dimana. Pergerakan janin dirasakan pertama kali pada usia
kehamilan berapa minggu, dalam 24 jam berapa kali, dalam 10 menit
berapa kali, TT berapa kali, Obat-obat yang di konsumsi selama kehamilan,
kebiasaan negatif ibu terhadap kehamilannya (merokok, narkoba, alkohol,
minum jamu), keluhan.

2. Riwayat Persalinan dan Nifas dulu


Tanggal kelahiran, usia kehamilan aterm atau tidak, bentuk persalinan
(spontan, SC, forcep atau vakum), penolong, tempat, masalah obstetri
dalam kehamilan (preeklamsi, ketuban pecah dini, dll), dalam persalinan
(malpresentasi, drip oksitosin, dll), dalam nifas (perdarahan, infeksi
kandungan, dll), jenis kelamin bayi (laki-laki/perempuan), berat badan bayi,
adakah kelainan kongenital.

N Usia Tempat Jenis Penolong Keadaan Berat Jenis Komplikasi


o Kehamilan Persalinan Lahir Kelamin

1.

2.

f) Riwayat KB
Alat kontrasepsi ynag digunakan terakhir kalinya serta alasan berhenti dalam
menggunakan kontrasepsi ynag dimaksud (Handayani, 2017).

g) Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui kondisi yang dapat membahayakan ibu dan juga janin
(Handayani, 2017). Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,
menurun, dan menahun), Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang
menderita penyakit menular seperti HIV, TBC, PMS. Menurun seperti
hipertensi, DM, asma. Menahun seperti jantung, paru-paru, ginjal.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adakah faktor resiko penyakit menurun yang dibawa
oleh keluarga, seperti hipertensi, jantung, DM, tidak pernah atau sedang
menderita penyakit menular seperti HIV, TBC, PMS. Menahun seperti
jantung, paru-paru, ginjal dan lainnya (Handayani, 2017).

h) Pola Kebiasaan Sehari- Hari


1. Nutrisi
Kebutuhan kalori nutrisi pada ibu hamil meningkat menjadi 300 kalori per
hari, dimana seharusnya mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin, zat
besi serta protein yang tercukupi (Handayani, 2017).
Menurut (Kementrian Kesehatan RI, 2020) terdapat Porsi Makan Dan Minum Ibu Hamil
Untuk Kebutuhan Sehari-hari:

Ibu Hamil Ibu Hamil


Bahan Makanan Keterangan
Trimester 1 Trimester 2 dan 3

Nasi atau makanan


5 porsi nasi 6 porsi nasi 1 porsi = 100 gr ¾ gelas nasi
pokok

4 Porsi 1 porsi = 50 gr atau 1 potong


4 Porsi
Protein hewani = 2 ikan sedang ikan
seperti : ikan, telur, = 2 ikan
= 2 telur 1 porsi = 55 gr atau 1 butir
ayam dan lainya
= 2 telur telur ayam

1 porsi= 50 gr atau 1 potong


Protein nabati sedang tempe
4 porsi tahu
seperti : tempe, 4 porsi tahu tempe
tempe 1 porsi = 100 gr atau 2
tahu, dan lainya
potong sedang tahu

1 porsi = 100 gr atau 1


Sayur-sayuran 4 porsi sayur 4 porsi sayur mangkuk sayur matang tanpa
kuah

4 porsi buah-
4 porsi
buahan 1 porsi = 100 gr atau 1
buah-
potong sedang pisang
Buah-buahan buahan = 2 porsi pepaya
= 2 porsi pepaya 1 porsi = 100-190 gr atau 1
=2 porsi pisang
potong besar pepaya
= 2 porsi pisang

Minyak/lemak 5 porsi 5 porsi 1 porsi = 5 gr atau 1 sendok


Minyak/lemak Minyak/lemak teh, bersumber dari
termasuk santan termasuk santan pengolahan makanan seperti
yang digunakan yang digunakan menggoreng, menumis,
dalam dalam pengolahan, santan, kemiri, mentega dan
pengolahan,
makanan makanan digoreng,
digoreng, ditumis atau
sumber lemak lainnya
ditumis atau dimasak dengan
dimasak dengan santan
santan

1 porsi = 10 gr atau 1 sendok


makan bersumber dari kue-
Gula 2 sendok gula 2 sendok gula
kue manis, minum teh manis
dan lain-lainnya

2. Eliminasi
Pada kehamilan trimester 3 ibu akan sering mengalami buang air kecil serta
konstipasi. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan ibu banyak makan makanan
yang tinggi serat dan banyak minum air putih sehingga kandung kemih dapat
terangsang (Handayani, 2017).
3. Personal Hygine
Kebutuhan akan kebersihan diri pada ibu hamil, seperti mandi, menggosok gigi,
keramas dan mengganti pakaian (Handayani, 2017).
4. Istirahat Tidur
Kebutuhan istirahat pada ibu hamil yang baik adalah tidur siang 1 jam dan
malam kurang lebih 8 jam (Handayani, 2017).
5. Aktifitas Fisik
Selama hamil ibu melakukan kegiatan atau aktivitas apa (Handayani, 2017).
6. Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam
seminggu dan apakah mengalami gangguan saat melakukan hubungan seksual.
7. Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani kehamilan
ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini
direncanakan atau tidak, adakah pantangan makan selama kehamilan, kebiasaan
adat - istiadat dalam kehamilan.

B. Data Objektif
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
1) TTV : Tekanan Darah : Sistole : <120mmHg
Diastole : >80mmHg
Respirasi : Normal : 12-20x/menit
Trakipnea : >20x/menit
Bradipnea : <12x/menit
Suhu : Normal : 36,5-37,5C
Hipotermi : <35C
Hipertermi : >37,5C
Nadi : Normal : 60-100x/menit
Trakikardi : >100x/menit
Bradikardi :<60x/menit

3) Tinggi badan : > 145 cm (Handayani, 2017).


4) Indeks masa tubuh (IMT) : Nilai IMT normal yaitu <18- 20 dimana artinya
berat badan ibu sesuai dengan tinggi badannya (Handayani, 2017).
5) Berat badan : penambahan berat badan minimal selama masa kehamilan adalah
<9 kg (Handayani 2017).

 BB sebelum hamil : menanyakan berat badan sebelum kehamilan untuk


mengukur kenaikan berat badan sebelum hamil dan sesudah hamil
 BB saat hamil : menimbang berat badan setiap kunjungan kehamilan
untuk mengukur kenaikan berat badan dan kecukupan gizi ibu saat hamil
Penilaian body mass index (BMI) dilakukan dengan perhitungan berikut:
BB/TB = BMI dalam kg/m²
6) LilLiLingkar lengan atas (LiLA) : Standart minimal LiLA pada usia reproduksi
atau wanita dewasa adalah >23,5 cm (Handayani, 2017).

7) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a. Muka : tidak tampak edema, tidak tampak pucat, ada/tidak cloasma
gravidarum

b. Mata : konjungtiva tampak merah muda, sklera tampak putih, tidak ada
eodema pada palpebra.

c. Hidung : tidak ada sekret atau cairan abnormal

d. Telinga : tampak simestris, keadaan bersih, fungsi pendengaran cukup baik.

e. Mulut & gigi : Mukosa bibir lembab, tidak tampak sianosis, gigi tidak
berlubang, tidak ada caries gigi / ada/tidak stomatitis.

f. Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada bendungan
vena juguralis

g. Dada : tidak tampak retraksi dinding dada.

h. Payudara : tampak hiperpigmentasi aerola mammae, puting tampak


menonjol/datar/tenggelam, tampak pembesaran payudara

i. Abdomen : ada/ tidak strie gravidarum, ada/ tidak linea nigra, linea alba,
tidak terlihat bekas luka SC.

j. Genetalia : tidak ada pengeluaran cairan atau keputihan abnormal

k. Anus : Tidak ada hemoroid

l. Ekremitas atas dan bawah : tidak ada odema


Palpasi

a. Leher : Tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid, dan bendungan


vena jugularis.
b. Payudara : Tidak ada benjolan, dan nyeri tekan. ASI sudah/belum keluar.

c. Mc.Donald : TFU dalam cm

d. Abdomen :

Pemeriksaan Leopold :

1) Leopold I : untuk meraba bagian apa yang teraba di fundus ibu, apakah
bulat keras melenting (kepala) ataukah bulat, lunak tidak melenting
(bokong).
2) Leopold II : Meraba bagian apa yang ada di sisi kanan dan kiri perut ibu.
Punggung dideskripsikan sebagai bagian besar yang memanjang, rata, dan
terasa ada tahanan sedangkan ekstremitas yaitu teraba bagian-bagian kecil
yang menonjol.
3) Leopold III :Meraba bagian yang teraba di atas simfisis. Pada usia
kehamilan 30 minggu tentukan apakah sudah masuk PAP atau belum yaitu
jika teraba kepala, maka goyangkan bila masih mudah digoyangkan berarti
kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan berarti
sudah masuk panggul.
4) Leopold IV : Dilakukan apabila hasil leopold III bagian terendah sudah
masuk PAP dan menentukan tingkat penurunan kepala yaitu konvergen,
sejajar atau divergen.
e. Genetalia : Benjolan, nyeri tekan
f. Ekstermitas atas &bawah : Ada/tidak eodema
g. CRT : ˂ 2 detik

Auskultasi

1) DJJ : djj (+) terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu secara
dengan frekuensi teratur. Nilai normal DJJ adalah 120-160x/menit.
2) Jantung : terdengar lup dup
3) Paru-paru : tidak terdengar bunyi suara tambahan

Perkusi
1) Lambung : tidak terdengar hypertimpani (kembung)
2) Reflek patella : patella +/+

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan kadar Hb, pemeriksaan protein
dan glukosa urine, pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil.
Normalnya HB : >11,5 gr%
Plano test ( PP test) : Positif (+)
Protein Urin : Negatif (-)
Reduksi : Negatif (-)
Gol darah : A/B/O/AB

2. Interpretasi Data Dasar, Diagnosa & Masalah

Diagnosa :Ny .. usia.. tahun G…P…UK…Minggu KU Ibu baik Janin Tunggal Hidup
Intrauterin

DS : Ibu mengeluh kram, sering BAK, konstipasi, varises pada kaki, nyeri punggung
bagian bawah, dan sesak nafas.

DO : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100-120/80-90 mmHg

RR : 16-22 x/menit
S : 36.5 – 37.5 ᴼC
N : 60 – 100 x/menit
TB : >145 cm
BB : 45-65 kg

LILA : 23,5

IMT: < 18 - 20

Muka : tidak tampak edema, tidak tampak pucat, ada/tidak cloasma gravidarum

Mata : konjungtiva tampak merah muda, sklera tampak putih, tidak ada eodema
pada palpebra

Payudara : tampak hiperpigmentasi aerola mammae, puting tampak

menonjol/datar/tenggelam, tampak pembesaran payudara

Abdomen : ada/ tidak strie gravidarum, ada/ tidak linea nigra, linea alba, tidak

terlihat bekas luka SC.

Pemeriksaan Leopold

Leopold I : TFU....cm teraba lunak dan tidak melenting (bokong)


Leopold II : Bagian kanan /kiri teraba bagian panjang atau keras
seperti papan (punggung) dan bagian kanan/kiri teraba
bagian kecil
Leopold III : Bagian bawah janin teraba bagian bulat, keras,
melenting (kepala)
Leopold IV : Tangan masi bisa bertemu dan masi belum masuk PAP
(konvergen), tangan tidak bertemu dan sudah masuk
PAP (Divergen)
Genetelia : Terdapat Varises atau tidak, terdapat condyloma atau tidak

3. Identifikasi Masalah potensial

Untuk mengetahui/menentukan diagnosa/masalah potensial berdasarkan interpretasi data


yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
4. Identifikasi Kebutuhan Segera

Untuk mengetahui tindakan segera yang dibutuhkan untuk menangani adanya komplikasi
atau penyulit.

5. Intervensi
DX : Ny..Usia ...tahun G..P..UK...minggu Janin Tunggal/Hidup/Intrauterin
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kehamilan selama......diharapkan Ibu dapat
menerima dan memahami kondisinya saat ini.
Kriteria  Hasil : Ibu dapat mengulangi penjelasan petugas/bidan dll….
Intervensi :
1) Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi terapeutik
R/  Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien terhadap
tenaga kesehatan.
2) Beritahu ibu tentabg hasil pemeriksaannya
R/  Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya.
3) Berikan KIE pada ibu tentang ketidaknyamanan ibu hamil TM III
R/ ibu mengetahui ketidaknyamanan di TM III
4) Berikan KIE cara mengatasi ketdaknyamanan pada ibu hamil TM III seperti sering
BAK, dengan cara mengurangi minum saat malam hari , nyeri punggung dengan
cara meminta ibu untuk tidur miring, kompres hangat, kompres dingin, dan
mengurangi aktivitas berat
R/ ibu dapat mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan
5) Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III (dijelaskan lagi)
R/  Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan harus segera ke
RS.
6) Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya
R/  Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu perkembangan janin
7) Anjurkan untuk istirahat yang cukup
R/  Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan membuat
relaksasi.
8) Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali
R/  Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.
9) Ingatkan ibu untuk mengkonsumsi 1 tablet Fe setiap hari
R/ mencegah terjadinya anemia pada ibu
10) Beri penjelasan tentang tanda-tanda persalinan
R/ Mengetahui tanda-tanda persalinan lebih dini
 
6. Implementasi
Tanggal : Tanggal waktu dilakukannya pengkajian
Jam : Waktu dilakukannya pengkajian
Tindakan yang dilakukan kepada…….

7. Evaluasi
Tanggal : Tanggal dilakukannya pengkajian
Jam : Waktu dilakukannya pengkajian

S : Ibu mengerti penjelasan petugas dan mampu mengulang penjelasan dari petugas

O : Data yang diperoleh dari pemeriksaan meliputi pemeriksaan umum (keadaaan


umum, kesadaran, dan TTV), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
menjadi fokus darikeluhan pasien.

A : Ny..Usia…tahun G.....P...UK ....Minggu Janin Tunggal/Hidup/ Intrauterin

P :

1. Meminta ibu untuk mengulang penjelasan yang telah diberikan oleh bidan

2. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya ibu


bersedian untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara makan-makanan
yang bergizi

3. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup

4. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi 1 tablet Fe setiap

5. Mengingatkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali


BAB 4
PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan penulis menyajikan hasil pemeriksaan, permasalahan yang


terjadi, dan asuhan yang diberikan untuk menangani masalah yang terjadi pada ibu dan
membandingkan kesesuaian antara teori dengan asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.
Y usia 21 tahun G1P0A0 UK 33-34 mgg di BLUD Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang.

Pada saat ibu melaukan kunjungan ANC terpadu ke 6 kali, dilakukan beberapa proses
diantaranya wawancara untuk mendapatkan data subjektif berdasarkan pengakuan ibu
meliputi biodata, alasan kunjungan, keluhan, dan riwayat kehamilan, persalinan, penyakit.
Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan fisik guna menetapkan data objektif, hasilnya TTV
TD: 100 / 70 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20x/menit, S: 36, 8°C, lila: 24 cm, Tb: 150 cm, Bb:
55,9 kg, IMT: 24,84 normal. Leopold 1: TFU pertengahan pusat dan px, teraba lunak, bulat,
tida melenting (bokong). Leopold II: Bagian kiri perut ibu teraba keras, panjang seperti papan
(punggung), bagian kanan perut ibu teraba bagian - bagian kecil janin (ekstremitas). Leopold
III: Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala), bagian terendah janin
masih bisa digoyangkan. Genetalia : Tampak kering, tidak ada pengeluaran lendir atau darah.
Detak jantung janin positif 140x/menit.

Asuhan yang dapat diberikan kepada ibu berdasarkan kondisi diatas yang masuk
dalam fisiologis diantaranya memberikan konseling tentang ketidaknyamanan yang bisa saja
dirasakan selama hamil, tanda bahaya kehamilan, pemenuhan kebutuhan nutrisi, menjelaskan
tentang tanda-tanda persalinan, menganjurkan ibu untuk rutin konseling setiap 1 minggu
sekali atau kurang dari 1 minggu jika ada komplikasi, mengingatkan ibu untuk tidak lupa
minum tablet Fe 1 tablet setiap harinya.
BAB 5
PENUTUP
Setelah penulis menguraikan pembahasan asuhan kebidanan pasien di Puskesmas Bareng
Jombang tanggal 10, Januari 2022, maka penulis dapat menyimpulkan dan menyarankan
beberapa hal sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Data subjektif yang muncul pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin fisiologis
adalah keluhan utama, riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, riwayat
kehamilan sekarang, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan yang lalu,
riwayat kesehatan keluarga, pola kebiasaan sehari-hari.
5.1.2 Data Objektif yang muncul pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin fisiologis
meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
pemeriksaan dalam
5.1.3 Pada asuhan kehamilan tanggal 05-01-2022 jam 08.00 wib, pada usia kehamilan
33-34 mgg. Ibu mengeluh merasa nyeri pinggang dan telah dilakukan
penatalaksanaan dengan cara mengurangi aktivitas gerak, senam hamil agar otot
tida kaku, kompres hangat pada area yang nyeri. Berdasarkan hasil pemeriksaan
secara umum dan fisik keadaan ibu dan janin baik baik saja, diharapkan ibu bisa
tetap menjaga kehamilannya serta mencukupi kebutuhannya.

5.2 Saran
5.2.1 Kepada klien dan masyarakat diharapkan lebih terbuka sehingga segala
permasalahan yang ada dapat segera teratasi dengan baik. Mengenal tanda-tanda
abnormal sehingga bila ibu mengalami akan segera datang ke pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan tindakan segera.
5.2.2 Kepada mahasiswa diharapkan untuk dapat memperbaiki dan mempertahankan
asuhan berkesinambungan pada ibu agar setiap pasien terlayani sesuai dengan teori
dan kebijakan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Bidan dan Dosen kebidanan indonesia. (2019). Kebidanan Teori dan Asuhan. Penerbit buku
kedokteran EGC. P.O. Box 4276/Jakarta 10042. Anggota IKAPI. ISBN 978-979-044-
783-7 (vol2). Decpublish januari 2022.

Yulizawati, Insani, Aldina Ayunda Sinta B, Lusiana El Andriani, Feni Buku Ajar Asuhan
Kebidanan pada Persalinan/ Yulizawati, Aldina Ayunda Insani, Lusiana El Sinta B, Feni
Andriani Edisi Pertama —Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2019 Anggota IKAPI No.
195/JTI/2018 1 jil., 17 × 24 cm, 156 hal.

Fatimah, Nuryaningsih. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan. FK Universitas


Muhamadiyah. Jakarta. ISBN 978-602-6708-04-5. Ciputat. 15419. Decpublish 2017.

Siti Tyastuti.dkk. Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif. Tim P2M2. KEMENKES RI.
168 hal. Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan.12120.

Enny Fitriahadi. (2017). Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik. Ilmiah LPPM Unirvesitas
Aisyiyah Yogyakarta. Cetakan 1, Mei 2017. ISBN 978-602-61757-7-9. Sleman,
Yogyakarta. 55292. Decpublish 2017.

Fandiar Nur Isdiaty. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan
Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No
1 Maret 2017, hal 18-24. pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203. Depok 16424.

Kemenkes.RI (2017). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Pusdiknakes. Cetakan II
September 2017. Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 12120. ISBN 978-602-235-808-4.

Heni, Puji, Wahyuningsih. Praktikum Asuhan Kebidanan Kehamilan. Tim P2M2.


KEMENKES RI. 168 hal. Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan.12120.

Anda mungkin juga menyukai